Anda di halaman 1dari 8

TRAINING NEED ANALYISIS (MAKRO)

A. IDENTITAS PENYUSUN
NAMA : Saesario M.S. Indrawan, ST. CSE. ACPE
ANGKATAN : -
NAMA INSTANSI : PT. MULYAKARANA
ASAL DAERAH : SEMARANG, JAWA TENGAH

B. KONDISI POTENSI PENYERAPAN DAERAH


No Sektor Unggulan Jenis Usaha Keterangan
1 Pertanian & Perkebunan Padi
Ubi
Unggulan II
Kebun Cengkeh
Kebun Kopi
2 Industri & Perdagangan Air Kemasan
Otomotif Unggulan I
Pariwisata
3 Komunikasi, Keuangan dan Bank
Jasa Otomotif Unggulan IV
Pariwisata
4 Konstruksi, Pertambangan & Mebel/Furniture
Penggalian Bangunan Unggulan III
Galian C
5 Listrik, Air dan Gas Instalasi Listrik
Unggulan V
Gas
*Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka 2019, BPS Provinsi Jawa Tengah

C. KONDISI KETENAGAKERJAAN
Adanya kecenderungan meningkatnya angka pengangguran. Pada tahun 2014
pengangguran terbuka sebesar 5,26%, dan pada tahun 2019 menjadi 8,53%.
Rendahnya kompetensi yang dimiliki sebagian pencari kerja. Dari 2187 orang pencari
kerja di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019, 35.06% berpendidikan SLTA, yang
rata-rata belum siap kerja. Kondisi tersebut menyebabkan:
 Rendahnya daya saing pencari kerja dalam memperebutkan lapangan kerja
yang tersedia
 Peluang lapangan kerja terbesar yang terbuka bagi mereka hanyalah di
sektor ekstrasi atau sektor produksi, tetapi sebagai tenaga kasar dengan tingkat
upah yang relatif rendah.
Masih rendahnya proporsi penduduk yang bekerja dengan membuka usaha
sendiri. Dari sebanyak 34.452 orang penduduk yang bekerja, hanya sekitar 33%
yang membuka usaha mandiri. Selebihnya sebesar 67% bekerja sebagai buruh atau
pekerja tetap, pekerja bebas, dan pekerja tidak dibayar. Meskipun faktor
keterbatasan modal tidak dapat dinafikkan peranannya, namun mengingat bahwa:
 Terdapat cukup variasi jenis-jenis usaha yang untuk memulainya cukup
memerlukan modal relatif kecil;
 Tersedianya fasilitas modal kerja yang pada saat sekarang relatif tidak terlalu
sulit diakses (pinjaman candak kulak PKK, modal bergulir, kredit murah bagi
UMKM, dan sebagainya);
 Prospek positif pasar yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya
pendapatan per kapita penduduk;
 Dengan meningkatnya pendapatan perkapita penduduk, tingkat
kesejahteraan meninkat, daya beli produk otomotif juga meningkat, hal ini
menjadi peluang terbukanya lapangan pekerjaan dalam bidang otomotif
(perdagangan dan perawatan)
 Tidak hanya restriksi yang berarti bagi setiap individu untuk membuka usaha
sendiri sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan-perundangan yang
berlaku.
Berdasarkan data hasil kajian di atas, patut diduga bahwa fenomena masih
rendahnya proporsi penduduk yang bekerja mandiri, antara lain disebabkan karena
masih rendahnya semangat dan kemampuan kewirausahaan. Kondisi rendahnya
hasrat atau kemauan untuk membuka usaha mandiri, belum dikuasainya dengan
baik kiat-kiat atau trik-trik mengelola usaha, dan seterusnya adalah sebagian dari
proxy yang relevan bagi rendahnya jiwa kewirausahaan tersebut.

Jenis Kelamin
No Uraian Jumlah
L P
1 Penduduk usia kerja 330.289 131.547 461.836
2 Angkatan kerja 233.045 125.062 358.107
3 Bekerja 21.252 13.200 34.452
4 Penganggur 6.998 2.100 9.098
5 Pencaker 1.206 981 2.187
6 Pencaker berdasarkan pendidikan
SD ke bawah 18 47 65
SLTP 40 107 147
SMU/SMK 722 510 1.232
DI, DII, DIII 302 166 468
D IV / S1 Ke atas 124 151 275
7 Bekerja Menurut Lapangan Usaha (%)
Pertanian & Perkebunan (31,18%) 5.383 5.600 10.983
Perdagangan & Industri (39,38%) 8.493 5.074 13.567
Komunikasi, Keuangan & Jasa (20,79%) 4.015 3.147 7.162
Konstruksi, Pertambangan & Penggalian
(7,84%) 2.671 30 2.701
Listrik, Air & Gas (0,11%) 39 0 39
*Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2019, BPS Provinsi. Jawa Tengah
D. KONDISI SEBARAN KETENAGKERJAAN PER SEKTOR
Sudah
Macam/ Kapasitas
Terserap/ Kesempatan
No Sektor Jenis Penyerap
Bekerja Kerja (org)
Usaha an (org)
(org)
1 Pertanian & Padi 5000 4.301 699
Perkebunan Ubi 1000 987 13
Cengkeh 4000 3.127 873
Kopi 3000 2.568 432
2 Industri & Air 5000 3.952 1.048
Perdagangan Kemasan
Otomotif 5000 4.414 586
Pariwisata 8000 5.201 2.799
3 Komunikasi, Bank 2000 1.994 6
Keuangan dan Otomotif 4000 3.014 986
Jasa Pariwisata 5000 2.154 2.864
4 Konstruksi, Mebel/ 2000 732 1.268
Pertambanga Furniture
n & Bangunan 2000 1.017 983
Penggalian Galian C 1000 952 48
5 Listrik, Air dan Instalasi 10 10 0
Gas Listrik
Gas 29 29 0

E. KONDISI LAPANGAN KERJA


Bidang Lapangan Kerja
No Sektor
Regional Nasional Luarnegeri
1 Pertanian  Penanaman  Penanaman -
&Perkebunan Padi Padi
 Perkebunan  Perkebunan
Kopi, Buah Kopi (PTP
– buahan. IX),
Hortimart
2 Industri &  Perhotel  AHASS -
Perdagangan an  Djarum
 Rekreasi Group
 PLTU  Pura
Tanjung Jati Group
& Batang
 AHASS
 Motor
 Djarum
 Pura
Group
3 Komunikasi, Keuangan  Telkom -  Kapal
dan Jasa  BRI Pesiar
 Pariwisa
ta
4 Konstruksi,  Beton  Beton
Pertambangan  Kontrakt Perkasa,
&Penggalian or Jati
 Galian C Kencana
Beton
 Kontrakt
or swasta &
BUMN
5 Listrik, Air dan Gas  Pangkal -
an Gas
 Outsour
ce PLN

F. KONDISI LEMBAGA PELATIHAN KERJA PEMERINTAH


Status Bidang Tingkat/
No Nama Lembaga
Akreditasi Keahlian Jenjang
1 BBPLK Semarang A  Administrasi Nonjenjang
Bisnis
 Komputer
 Menjahit
 F&B
 Fashion
2 UPTD BLK Semarang A  Adminis
trasi Bisnis
 Komput
er
 Menjahi
t
 F&B
Fashion
*Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2018, BPS Provinsi. Jawa Tengah

G. KONDISI LEMBAGA PELATIHAN KERJA SWASTA


Status Bidang Tingkat/
No Nama Lembaga
Akreditasi Keahlian Jenjang
1 PT. MULYAKARANA -  Teknik Nonjenjang
Bangunan
 K3 &
Lingkungan
 MSDM
 Metodologi
Pelatihan
*Sumber: Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2018, BPS Provinsi. Jawa Tengah

H.
I. ANALISIS MASALAH KETENAGAKERJAAN
Kondisi
No Uraian Masalah
Ketenagakerjaan
Tingkat pendidikan Mayoritas berpendidikan SMU ke bawah yang
mencapai 68,86% sehingga mereka belum siap
bekerja
Pengangguran Adanya kecenderungan meningkatnya angka
pengangguran. Lima tahun yang lalu 5,26%, dan
pada tahun ini menjadi 8,53%, sehingga
penanggulangan pengangguran belum bisa teratasi.
Pengangguran terjadi karena kesempatan kerja yang
ada belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya
berkenaan dengan kompetensi yang belum
memadai.
Pencari kerja Rendahnya kompetensi yang dimiliki pencari kerja
karena mayoritas mereka berpendidikan yang belum
siap kerja, 41,26% SMU, sehingga daya saingnya
rendah.
Minat usaha/bekerja Masih rendahnya proporsi penduduk yang
melakukan usaha mandiri karena terhambat
berbagai kendala.

No Kondisi Penduduk Uraian Masalah


1 Tingkat pendidikan Mayoritas berpendidikan SMU ke bawah yang
mencapai 68,86% sehingga mereka belum siap
bekerja
2 Pengangguran Adanya kecenderungan meningkatnya angka
pengangguran. Lima tahun yang lalu 5,26%, dan
pada tahun ini menjadi 8,53%, sehingga
penanggulangan pengangguran belum bisa teratasi.
Pengangguran terjadi karena kesempatan kerja yang
ada belum bisa dimanfaatkan sepenuhnya
berkenaan dengan kompetensi yang belum
memadai.
3 Pencari kerja Rendahnya kompetensi yang dimiliki pencari kerja
karena mayoritas mereka berpendidikan yang belum
siap kerja, 41,26% SMU, sehingga daya saingnya
rendah.
4 Minat usaha/bekerja Masih rendahnya proporsi penduduk yang
melakukan usaha mandiri karena terhambat
berbagai kendala.
J.
K. DAFTAR PERMASALAH PELATIHAN
Kebutuhan Pelatihan dalam
No Uraian Masalah Pelatihan
Bidang Keahlian
1 Rendahnya kompetensi yang dimiliki Peningkatan kualitas penganggur/
pencari kerja karena mayoritas mereka pencari kerja untuk memenuhi
berpendidikan yang belum siap kerja, kesempatan kerja di industri
41,26% SMU, sehingga daya saingnya
rendah
2 Rendahnya proporsi wirausaha Peningkatan minat wirausaha bagi
berdampak pada meningkatnya penganggur/pencari kerja
pengangguran

Jabatan yang Penempatan


Kebutuhan
Diinginkan
No Pelatihan dalam Hubungan
(bekerja Usaha Mandiri
Bidang Keahlian Kerja
sebagai apa)
1 Sektor Industri: Teknisi Mesin
v
Pabrik
2 Sektor Jasa: Staf Teknis Jasa v
Konstruksi
Operator v
Komputer V
Bahasa V
Tataboga v
Perhotelan
3 Sektor Wirausaha: Wirausaha v

Anda mungkin juga menyukai