WIJATI AJI
JL. Letjen S. Parman no. 52
Telp. + 62-24 – 8441546 Fax. + 62-24 – 8315360
Semarang 50232
JAWA TENGAH – INDONESIA
Revisi : 00
Nomor salinan :
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Isi dokumen Sistem Manajemen Occupational Health and Safety Assessment Series (OHSAS)
18001 : 1999 atau SM K3 (OHS) ini sepenuhnya merupakan rahasia PT. WIJATI AJI dan tidak
boleh diperbanyak dengan cara apapun baik sebagian maupun seluruhnya kepada pihak lain
tanpa izin tertulis dari Direktur Utama.
Direktur Utama
Ketua Tim P2K3 Wakil Manajemen
MANUAL SMK3
KATA PENGANTAR
Manual SMK3 ini merupakan Dokumentasi tingkat pertama dalam struktur dokumentasi yang
ditetapkan dalam penerapan SMK3 PP 50 / 2012 yang pelaksanaannya sesuai persyaratan-
persyaratan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja .
Manual SMK3 disusun sebagai referensi untuk menjami bahwa semua Proses telah dilakukan
dengan mempertimbangkan resiko maupun konsekuensi K3-nya dan Produk atau Proyek
yang telah dilaksanakan dan mempunyai kualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan
harapan Pelanggan , Persyaratan hukum, Perundang-undangan K3 maupun Peraturan
Pemerintah terkait serta sesuai dengan tujuan Perusahaan untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan .
Oleh karena hal tersebut diatas, Top Manajemen dengan didukung oleh semua karyawan
Perusahaan selalu berusaha dengan konsisten dalam menerapkan persyaratan-persyaratan
SMK3 ( OHS ) dan selalu berusaha untuk meningkatkan effisiensi, efektifitas maupun
produktifitas setiap personil yang terlibat dalam Perusahaan.
Manual SMK3 ini memuat tentang Profil Perusahaan, Kebijakan Manajemen, Struktur
Organisasi, Persyaratan Sistem Manajemen Mutu yang tidak diterapkan (dikesampingkan),
Prosedur dan hal-hal khusus lainnya guna menjamin bahwa SMK3 sesuai dengan apa yang
dipersyaratkan di dalam PP 50 / 2012.
Selanjutnya Manual SMK3 ini berfungsi sebagai :
1. Pedoman dan Referensi bagi manajemen dan Para karyawan,
2. Sarana yang memungkinkan dilakukannya Verifikasi SMK3 melalui Internal Audit
dan/atau Lembaga yang berwenang,
3. Sarana untuk memelihara, memperbaiki serta mengembangkan SMK3.
4. Pedoman didalam pelaksanaan Pelatihan bagi Pimpinan, Staff dan para karyawan untuk
peningkatan kemampuan (skill) .
Semarang, 08-07-2014
Budhi Wibowo
Direktur Utama
DAFTAR ISI
Semarang, 01.07.14
JB. Wibowo
Direktur Utama
Diperiksa &
Nomor No Tanggal
Halaman Revisi Terbit Uraian Revisi / Revisi Terakhir Disahkan
Oleh
Jika terjadi revisi pada Manual SMK3, Pengendali Dokumen hanya akan mengganti halaman
yang mengalami perubahan (revisi) saja dan diidentifikasikan dalam urutan angka yang
progresif, misalnya revisi 01 menggantikan revisi 00. Pengendali Dokumen bertanggung
jawab untuk memberikan stempel KADALUWARSA dan menyimpan master/asli Manual
SMK3 yang mengalami perubahan (revisi) tersebut selama 3 (tiga) tahun serta mencatat
perubahannya pada Catatan Revisi Halaman dengan menjelaskan Nomor halaman, Nomor
Revisi, Tanggal terbit dan Uraian revisi / Revisi terakhir serta menarik seluruh salinan yang
mengalami revisi tersebut untuk dimusnahkan.
Manual SMK3 secara periodik akan selalu ditinjau kesesuaiannya, baik relevansinya dengan
proses bisnis , maupun alasan lain yang dinilai penting. Tinjauan ini dilakukan sekurang-
kurangnya 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun. Hasil tinjauan yang menimbulkan perubahan
(revisi) dicatat pada Catatan Revisi Halaman pada Manual SMK3 ini.
Manual SMK3 yang didistribusikan kepada Pelanggan, tanpa memandang institusinya tidak
dikendalikan kecuali apabila disetujui menurut kontrak.
Semarang, 01-07-2014
Budhi Wibowo
Direktur Utama
Semarang, 01 – 07 – 2014
PT. WIJATI AJI
Budhi Wibowo
Direktur Utama
Semarang, 01-07-2014
PT. WIJATI AJI
Budhi Wibowo
Direktur Utama
Semarang, 01-07-2014
PT. WIJATI AJI
Budhi Wibowo
Direktur Utama
PROFIL PERUSAHAAN
ALUR BISNIS
ALUR BISNIS SISTEM MANAJEMEN K3 PT. WIJATI AJI
BERDASARKAN PENDEKATAN PROSES
CONTINUAL IMPROVEMENT OF THE QMS. ( PERBAIKAN YANG BERKELANJUTAN DARI SISTEM MANAJEMEN MUTU )
E
P
U
P Tindakan A P
E
Tindakan
E S
Manajemen Sumber daya Pencegahan
Koreksi
Audit
A
L
Internal
L
Rekrutmen / Pengendalian Pengelolaan
Standar Kompetensi
N
Kontrak Infra Lingkungan
Karyawan
A
Personil Struktur Kerja Penanganan
A PGA Pengendalian
ANALISA
DATA
Keluhan
Bowheer /
N N
Pelanggan
Pengendalian Produk Tdk
G
Pemantauan
Pelatihan & Pegukuran Alat Kerja Penilaian
Kepuasan
G
Pemeriksaan
G
Bowheer /
Selama Pelanggan
Proses dan
Pengukuran,
A A
akhir Proses
Supplier / Produk Analisis & Perbaikan
B B
/Alat
Tenaga Terima Hasil Pekerjaan / Proyek.
O Seleksi &
O
W W
Evaluasi Pembelian
Supplier
SPK Pemeriksaan
H Dokumen
Hasil masa
Pemeliharaani H
E E
Kontrak
Verifikasi Berita Acara Serah
Bhn/ Barang yg Terima II Pekerjaan
E
Barang/
E
dibeli
Penanganan yg dibeli
P
Lelang &
R R
Pengendalian
Prakualifikasi
Masa
1
E Tinjauan &
Opname
Stock Bahan
Pemelaiharaan
R
Perubahan / Material
Tender
S 2
Y Berita Acara Serah
Hasil
Proyek
A
Lap.Stock Terima I Pekerjaan
Opname
R Pelaksanaan
Monitoring
Pelaksanaan
A
Rencana Kedtngan Pelaksanaan Sesuai /
Jasa Sesuai / Sesuai / Proyek & Prestasi Pekerjaan 100 %
Mesin & Tenaga & Proyek ( In Tidak
Konstruksi & Tidak Tidak Pemeriksaan
T
Time Schedule Process
Monitoring Akhir
Control )
A
N
Peningkatan
Berkelanjutan
Kebijakan
K3
Tinjauan
Manajemen Perencanaan
Implementasi
Pengecekan & Operasi
&
Tindakan
Koreksi
Direktur
Semarang, 01-07-2014
Budhi Wibowo
Direktur Utama
zz
JB. Wibowo
Direktur Utama
Persyaratan OHSAS 18001 : 2007 yang ditetapkan ,selalu dipelihara dan diterapkan
dengan konsisten serta selalu berusaha memenuhi Persyaratan hukum, Perundang-
undangan K3 dan Peraturan Pemerintah terkait.
2. Dalam memenuhi persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 (persyaratan dokumentasi - klausul
4.2. dan sub klausulnya) dan OHSAS 18001 : 2007 (persyaratan Pengendalian Dokumen
dan Data - elemen 4.4.5), maka Sistem Manajemen ,ditetapkan, didokumentasikan,
diterapkan dan dipelihara sebagai sarana untuk memastikan bahwa semua kegiatan dan
proyek yang dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dan sesuai
dengan salah satu tujuan Perusahaan yaitu memberikan pelayanan dan kualitas yang
sesuai dengan kebutuhan dan harapan Pelanggan .
Selain Kebijakan Mutu & Kebijakan K3 maupun Sasaran Mutu & Sasaran K3 yang
ditetapkan, Sistem Manajemen ,didokumentasikan dengan tingkatan dokumen sebagai
berikut :
Manual Mutu & Manual OHS adalah Dokumentasi tingkat pertama , dalam penerapan
SMM ISO 9001 : 2008 dan OHSAS 18001 : 2007 yang pelaksanaannya sesuai
dengan persyaratan-persyaratan OHS atau SMK3 dan menerangkan secara ringkas
tentang Profil Perusahaan, Kebijakan Manajemen Perusahaan yang meliputi tujuan
Perusahaan, struktur organisasi, tugas, tanggung jawab dan wewenang serta
aktivitas, operasional dan dokumentasi yang diperlukan sehubungan dengan
penerapan Sistem Manajemen tersebut yang meliputi ;
Persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 yang diterapkan dan yang tidak diterapkan /
dikesampingkan (exclution),
Dokumentasi SMM ISO 9001 : 2008 dan OHSAS 18001 : 2007 atau OHS atau
SMK3 yang dibutuhkan dan ditetapkan ( prosedur, instruksi kerja, dokumen
pendukung dan formulir serta buku catatan ),
Uraian interaksi antara proses-proses SMM yang digambarkan dengan diagram
alir (flow chart) dalam alur bisnis.
Elemen-elemen Sistem Manajemen K3 (OHS ) yang digambarkan secara umum
dan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan untuk menerapkan Rencana K3
(Safety Plan) dalam setiap Proyek yang dikerjakan.
Semua Dokumen dibuat dalama bentuk dokumen asli (Master Dokumen) dan dokumen
salinan (Copy Dokumen) yang keduanya dikendalikan dan mempunyai kekuatan hukum
yang sama. Pengelolaan dan pengendalian secara rinci dijelaskan dalam Prosedur
Pengendalian Dokumen dan Data.
3. Dalam memenuhi persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 (Pengendalian Rekaman - klausul
4.2.4) dan OHSAS 18001 : 2007 (Catatan dan Manajemen Catatan - elemen 4.5.3),
maka Manajemen ,mempunyai komitmen yang kuat dengan menetapkan,
mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara serta terus-menerus memperbaiki
keefektifannya . Rekaman dan Catatan K3 yang merupakan bukti penerapan dalam SMM
ISO 9001 : 2008 dan OHSAS 18001 : 2007 , diidentifikasi secara memadai dan
dipelihara.
4. Rekaman dan Catatan K3 selalu mudah dibaca dan disimpan ditempat yang aman untuk
mencegah kerusakan, kebakaran atau kehilangan sehingga mudah diambil jika sewaktu-
waktu ada yang membutuhkan. Semua Rekaman atau Catatan K3 disimpan pada tempat
yang telah ditetapkan dan dikendalikan dengan metode penyimpanan serta ditetapkan
masa simpannya. Apabila sudah habis masa simpannya, maka Rekaman atau Catatan K3
yang bersangkutan dimusnahkan dengan bukti pemusnahan yang telah ditetapkan dan
disetujui oleh Penanggung jawab Bagian yang bersangkutan bersama Wakil Manajemen.
Pengendalian semua Rekaman atau Catatan K3 yang bertujuan untuk memberikan bukti
kesesuaian pada persyaratan dan operasi efektif dari penerapan SMM ISO 9001 : 2008
dan OHSAS 18001 : 2007, secara rinci akan di jelaskan dalam Prosedur Pengendalian
Rekaman dan Catatan K3.
5. Dalam memenuhi persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 (Tanggung jawab Manajemen-
klausul 5. dan sub klausulnya) dan OHSAS 18001 : 2007 (Struktur dan Tanggung jawab-
elemen 4.4.1), Manajemen ,mempunyai komitmen yang kuat dengan menetapkan,
mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara serta terus-menerus memperbaiki
keefektifannya sesuai dengan persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 dan OHSAS 18001 :
2007. Tanggung jawab Manajemen tersebut meliputi :
Mengkomunikasikan ke seluruh fungsi yang relevan dalam Perusahaan tentang
betapa pentingnya memenuhi persyaratan Bowheer/Pemberi Tugas, Persyaratan
hukum, Perundangan-undangan K3 dan Peraturan Pemerintah terkait yang dengan
kegiatan yang dilakukan Perusahaan dengan tujuan menjamin proses/pelaksanaan
proyek yang aman dan meningkatkan kepuasan Bowheer/Pemberi Tugas,
Menetapkan Kebijakan Mutu & Kebijakan K3 maupun Sasaran Mutu & Sasaran K3,
menyusun Struktur organisasi, menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang
(Job Descriptions) terutama bagi personil yang mengatur, melaksanakan dan
memverifikasi kegiatan yang mempengauri mutu dan memiliki pengaruh resiko K3
terhadap aktifitas, fasilitas dan proses yang dilaksanakan Perusahaan.
Menunjuk Wakil Manajemen dengan Surat Keputusan, memimpin Tinjauan
Manajemen secara berkala, menyediakan Sumber daya dan Personil untuk
menerapkan, mengendalikan dan meningkatkan SMM ISO 9001 : 2008 dan OHSAS
18001 : 2007 serta menerapkan Sistem Komunikasi (Internal dan Eksternal),
Wakil Manajemen yang ditunjuk Top Management telah diberikan kejelasan peran,
tanggung jawab dan wewenang untuk :
Menjamin proses yang dibutuhkan SMM ISO 9001 : 2008 dan OHSAS 18001 : 2007
atau persyaratan Sistem Manajemen K3 (OHS ) telah ditetapkan, selalu diterapkan
dengan konsisten, dipelihara, dievaluasi serta selalu dilakukan perbaikan yang
Kinerja proses dan kesesuaian produk masing-masing bagian terkait yang dalam
pelaksanaannya dilakukan dengan cara mengevaluasi efektifitas monitoring
pencapaian Sasaran mutu serta Sasaran K3 & Program K3 dari kegiatan bagian yang
bersangkutan maupun informasi kinerja pelaksanaan proyek dan realisasinya
termasuk laporan gawat darurat, laporan dari proses-proses identifikasi bahaya,
penilaian resiko dan pengendalian resikonya.
Status tindakan pencegahan dan tindakan koreksi yang telah dilakukan serta
tindaklanjutnya termasuk statistik kecelakaan,
Efektifitas dan tindak lanjut tinjauan manajemen yang lalu, termasuk tinjauan ulang
terhadap keputusan yang telah diambil pada tinjauan manajemen yang lalu,
Perubahan yang dapat mempengaruhi SMM maupun SM K3 (OHS) termasuk tentang
perkembangan Perusahaan dan tipe kegiatannya, kompleksitas proses dan
interaksinya, kompetensi personilnya, termasuk perubahan yang terjadi pada
dokumentasi SMM maupun SM K3 (OHS) yang telah ditetapkan (revisi dokumen),
Saran-saran untuk perbaikan dalam keefektifan penerapan SMM maupun SM K3
(OHS) yang ditetapkan maupun proses-prosesnya,
Keluaran tinjauan manajemen yang telah dilakukan harus mencakup keputusan dan
tindakan-tindakan yang diantaranya :
Menghasilkan laporan tinjauan dan perbaikan pada keefektifan SMM maupun SM K3
(OHS) dan proses-prosesnya termasuk revisi Kebijakan Mutu & Kebijakan K3 maupun
revisi Sasaran Mutu & Sasaran K3 (jika harus direvisi),
Menghasilkan tindakan koreksi tertentu dan perbaikan pada produk (hasil proyek yang
dikerjakan) berkaitan dengan persyaratan Bowheer/Pemberi Tugas dan peraturan dan
perundangan terkait termasuk penentuan target penyelesaiannya,
Menghasilkan tindakan yang diperlukan sehubungan dengan sumber daya yang
No. Dok. : MMO/PKW/01 Revisi : 00 Tgl. Terbit : 08-07-2014 Hal. : 4 / 10
MANUAL MUTU & MANUAL OHS
8. Dalam memenuhi persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 (realisasi produk - klausul 7 dan sub
klausulnya) dan OHSAS 18001 : 2007 (elemen yang terkait), Manajemen telah
merencanakan dan mengembangkan proses yang diperlukan untuk realisasi produk.
Secara keseluruhan, Manajemen telah menetapkan sebuah prosedur yang menentukan
proses-proses SMM termasuk proses realisasi produk dan sumber dayanya. Proses
realisasi produk atau kegiatan spesifik lain yang dilakukan telah dijabarkan dengan
menjelaskan alur proses / operasional yang dilalui dan secara detail dibuktikan dalam
sebuah Rencana Mutu Proyek serta akan dirubah apabila ada perubahan alur proses /
operasional dan tentang SM K3 (OHS) akan ditetapkan Rencana K3 (Safety Plan).
10. Dalam memenuhi persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 khususnya kegiatan (Produksi dan
penyediaan jasa - klausul 7.5. dan sub klausulnya) dan OHSAS 18001 : 2007
(Pengendalian Operasional - elemen 4.4.6 dan elemen yang terkait), Top Management
,melalui Penanggung Jawab Bagian yang bersangkutan selalu merencanakan dan
melakukan Jasa Pelaksana Konstruksi dalam kondisi terkendali dengan menentukan
kriteria operasional dalam prosedur (termasuk menetapkan dan memelihara prosedur
yang berkaitan dengan K3 / OHS ).
Proses Jasa Pelaksana Konstruksi direncanakan, dikendalikan dan didokumentasikan
serta dilaksanakan sesuai dengan Prosedur Pelaksanaan Proyek yang telah ditetapkan
dan dilengkapi dengan instruksi kerja jika dibutuhkan.
Untuk produk atau hasil pekerjaan proyek tertentu yang tidak dapat diverifikasi oleh
pemantauan atau pengukuran secara berurutan selama proses, maka untuk membuktikan
bahwa proses tersebut sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan akan dilakukan
validasi proses bersama Pimpro dari Pihak Bowheer/Pemberi Tugas.
Dalam melakukan pengendalian pekerjaan di lapangan, Penanggung jawab Bagian yang
bersangkutan selalu melakukan identifikasi secara jelas terhadap bahan / material proyek
yang digunakan sampai dengan pekerjaan / proyek yang dihasilkan (termasuk identifikasi
terhadap semua kegiatan yang berkaitan dengan resiko K3). Identifikasi dilakukan agar
dapat menyelidiki dan mengetahui penyebab jika terjadi ketidaksesuaian.
Tentang Identifikasi dijelaskan dalam prosedur di Bagian Pelaksana Proyek, Pengadaan,
Quality Control dan Gudang, sedangkan mampu telusur secara detail tidak diterapkan
atau diterapkan sesuai persyaratan yang ditetapkan Bowheer/Pemberi Tugas terkait.
Persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 (Properti Pelanggan – klausul 7.5.4) tidak diterapkan
oleh ,atau diterapkan sesuai persyaratan dan ketentuan dalam setiap Kontrak atau SPK
dari Bowheer/Pemberi Tugas.
Semua bahan / material proyek di Gudang selalu dilakukan penanganan, penyimpanan,
perlindungan dan dilakukan identifikasi dengan benar. Kuantitas dan kualitas bahan /
material proyek yang berada di Gudang selalu dilakukan pengendalian dengan benar
(termasuk resiko dan konsekuensi K3-nya). Untuk melindungi dan mengamankan bahan /
material proyek di Gudang dari kondisi-kondisi yang dapat merusak atau mempengaruhi
mutu seperti benturan, korosi, suhu dan lain-lainya, ,telah menetapkan dan menerapkan
seperti yang dijelaskan dalam Prosedur Gudang.
11. Dalam memenuhi persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 (Pengendalian sarana pemantauan
dan pengukuran - klausul 7.6.) dan OHSAS 18001 : 2007 (Pengukuran kinerja dan
pemantauan - elemen 4.5.1), Top Management ,menjamin bahwa proses pemantauan
dan pengukuran alat ukur tertentu (terutama yang signifikan terhadap kualitas produk)
telah dilakukan secara konsisten pada selang waktu yang dispesifikasikan dan dalam
pelaksanaannya menjadi tanggungjawab Personil yang ditunjuk Top Management dengan
Surat Keputusan. Ketepatan dari alat ukur tertentu yang digunakan telah dikalibrasi
dengan persyaratan kalibrasi yang mampu telusur terhadap standar internasional/nasional
atau diverifikasi dan Sertifikat kalibrasi diperlihara.
Kriteria keberterimaan (acceptability) dari alat ukur yang dikalibrasi atau diverifikasi telah
ditentukan. Status kalibrasi atau verifikasi alat ukur selalu diberikan identifikasi dengan
label kalibrasi atau label verifikasi. Untuk pelaksanaannya secara rinci dijelaskan dalam
Prosedur Kalibrasi dan Verifikasi dan hasilnya dicatat dan dikendalikan dengan baik
dengan tujuan untuk memudahkan analisis tindak koreksi dan pencegahan selanjutnya.
12. Dalam memenuhi persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 khususnya kegiatan (Pengukuran,
analisis dan perbaikan - klausul 8 dan sub klausulnya) dan OHSAS 18001 : 2007
(Pengukuran kinerja dan pemantauan - elemen 4.5.1, dan Audit - elemen 4.5.4 serta
elemen terkait lainnya), Manajemen ,telah merencanakan dan menerapkan proses-proses
pemantauan, pengukuran, analisis dan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin
kesesuaian dan konsistensi kualitas produk / realisasi Jasa Pelaksana Konstruksi yang
telah dilaksanakan.
Kegiatan tersebut juga dilakukan dengan tujuan untuk menjamin kesesuaian penerapan
SMM maupun SM K3 (OHS) yang ditetapkan Perusahaan serta terus-menerus diperbaiki
keefektifannya dan digunakan sebagai salah dasar dalam melakukan perbaikan yang
berkelanjutan (Continual Improvement).
Ketepatan metode dan teknik statistik yang digunakan serta jangka waktu penerapan
kegiatan tersebut telah ditetapkan (termasuk Bagian yang bertanggung jawab). Prosedur
maupun Instruksi Kerja untuk memantau dan mengukur kinerja K3 telah ditetapkan
Manajamen dan diterapkan dengan konsisten,
Untuk memantau informasi berkaitan dengan persepsi Bowheer/Pemberi Tugas, apakah
Perusahaan telah memenuhi persyaratan Bowheer/Pemberi Tugas, dengan jelas diatur
dalam Prosedur Pemantauan Kepuasan dan Penanganan Keluhan Bowheer/Pemberi
Tugas (seperti penjelasan dalam pasal 7).
Untuk mengevaluasi, menilai kesesuaian dan keefektifan SMM maupun SM K3 (OHS)
yang telah ditetapkan dan diterapkan, maka Manajemen ,melakukan kegiatan Internal
Audit pada selang waktu terencana sesuai dengan jadwal internal audit yang dibuat oleh
Wakil Manajemen. Internal Audit dilakukan dengan melibatkan semua personil yang
berkaitan dengan penerapan SMM maupun SM K3 (OHS). Untuk menjamin keobyektifan
proses internal audit dan pelaksanaannya, maka pemilihan Internal Auditor harus diambil
dari personil yang tidak bertanggung jawab lansung/pelaksana langsung pada perkerjaan
/ kegiatan / area yang diaudit dan terlatih. Pelaksanaan internal audit harus obyektif dan
dilakukan berdasarkan jadwal internal audit dengan mempertimbangkan status serta
pentingya proses atau bagian yang diaudit dan berdasarkan hasil penilaian resiko
kegiatan yang terjadi pada internal audit sebelumnya. Kriteria, ruang lingkup, frekuensi
dan metodologi / tata cara internal audit maupun kompentensi Internal Auditor telah
ditetapkan. Rekaman atau Catatan K3 serta pelaporan hasil internal audit selalu dipelihara
dan dikendalikan, sedangkan ketidaksesuaian yang ditemukan selama internal audit
selalu dilakukan koreksi, tindakan koreksi dan diverifikasi. Saran internal auditor selalu
diusahakan untuk ditindaklanjuti auditee serta diverifikasi oleh internal auditor. Wakil
Manajemen bertanggung jawab dalam pelaksanaan Internal Audit dengan mengacu pada
Prosedur Internal Audit.
Untuk pemantauan dan pengukuran proses, Manajemen telah menerapkan metode yang
sesuai untuk pemantauan dan pengukuran dari proses (Pelaksanaan proyek) serta
memantau dan mengukur kinerja K3 di semua kegiatan proyek yang bertujuan untuk
menjamin bahwa pelaksanaan proyek dapat mencapai hasil yang direncanakan serta
dapat mengetahui jika terjadi ketidaksesuaian proses maupun kekurangan kinerja K3
(OHS). Pelaksanaan dalam semua kegiatan tersebut (pemeriksaan selama proses
pekerjaan berlangsung, identifikasi dan tindaklanjut dari hasil pemeriksaan) secara rinci
dijelaskan dalam Prosedur Monitoring Proyek (In Process Control) serta dilengkapi
dengan instruksi kerja pemeriksaan selama proses pekerjaan (jika diperlukan).
Untuk pemantauan dan pengukuran produk, Manajemen telah memantau dan mengukur
karakteristik produk / hasil proyek dengan dilakukan verifikasi / pemeriksaan yang
No. Dok. : MMO/PKW/01 Revisi : 00 Tgl. Terbit : 08-07-2014 Hal. : 8 / 10
MANUAL MUTU & MANUAL OHS
bertujuan untuk memastikan bahwa produk/hasil proyek tersebut telah sesuai dengan
spesifikasi teknis yang dijelaskan dalam Kontrak atau SPK, Rencana Kerja & Syarat-
syarat (RKS) maupun persyaratan lainnya yang ditetapkan.
Semua produk yang dilakukan kegiatan pemeriksaan, diidentifikasi dan diberikan status
hasil pemeriksaan secara jelas serta dilakukan tindaklanjut terhadap status hasil
pemeriksaan. Kegiatan yang dimaksud secara rinci dijelaskan dalam Prosedur
Pemeriksaan Akhir Proses (End Process Control) dan dilengkapi instruksi kerja
pemeriksaan produk (jika diperlukan). Pelaksana pemeriksaan akhir proses dilakukan oleh
Personil yang ditunjuk Top Management. Manager Proyek (Project Manager) bersama
Pimpinan Proyek dari pihak Bowheer / Pemberi Tugas berwenang untuk memutuskan
status hasil pemeriksaan produk yang telah dilakukan.
13. Dalam memenuhi persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 khususnya kegiatan (pengendalian
produk tidak sesuai - klausul 8.3) dan OHSAS 18001 : 2007 (Kecelakaan, Insiden,
Ketidaksesuaian serta Tindakan Koreksi dan Pencegahan - elemen 4.5.2), Manajemen
,menjamin bahwa produk yang tidak sesuai persyaratan dan/atau peraturan terkait lainnya
selalu diidentifikasi dan dikendalikan serta dilakukan tindaklanjut dengan tujuan untuk
mencegah pemakaian atau penyerahan kepada Bowheer/Pemberi Tugas yang
bersangkutan. Tanggung jawab serta wewenang Pejabat yang berkaitan dengan
pengendalian produk tidak sesuai, Kecelakaan, Insiden & Ketidaksesuaian lainnya telah
ditetapkan. Penanganan dilakukan terhadap bahan/material proyek tidak sesuai yang
diterima dari Supplier, selama dalam proses pekerjaan maupun produk/hasil proyek,
Kecelakaan, Insiden & Ketidaksesuaian lainnya. Penanganan untuk produk tidak sesuai
dilakukan dengan cara melakukan tindakan untuk menghilangkan ketidaksesuaian yang
ditemukan atau diperbolehkan untuk pemakaian, pelepasan / penerimaan melalui konsesi
Direktur Utama, (bila dinilai harus, maka konsesi tersebut dengan persetujuan
Bowheer/Pemberi Tugas yang bersangkutan). Sedangkan koreksi dan tindakan koreksi
yang telah dilakukan, selalu dilakukan pemeriksaan ulang berdasarkan persyaratan yang
telah ditetapkan serta dengan mempertimbangkan resiko dan konsekuensi K3-nya.
Pengendalian dan keputusan tentang penanganan produk tidak sesuai, Kecelakaan,
Insiden & Ketidaksesuaian lainnya dijelaskan dalam Prosedur Pengendalian Produk Tidak
Sesuai, Kecelakaan, Insiden & Ketidaksesuaian. Semua Rekaman atau Catatan K3
tentang kegiatan tersebut selalu terkendali.
14. Dalam memenuhi persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 khususnya kegiatan (analisis data -
klausul 8.4) dan OHSAS 18001 : 2007 (Pengendalian Operasional - elemen 4.4.6,
Kesiapan dan tanggap gawat darurat - elemen 4.4.7 dan elemen terkait), Manajemen
,telah menetapkan, mengumpulkan data (termasuk data resiko K3) dan menganalisis data
yang sesuai untuk menunjukkan kesesuaian dan keefektifan penerapan SMM maupun SM
K3 (OHS) serta untuk mengevaluasi dimana Continual Improvement dapat dilakukan.
Untuk mengendalikan, memeriksa, menguji kemampuan proses dan produk serta sumber
daya yang tersedia, Manajemen melakukan identifikasi teknik statistik yang sesuai
kebutuhan, termasuk kemampuan Perusahaan didalam memenuhi persyaratan dan
harapan Bowheer/Pemberi Tugas terkait.
Adapun kegiatan dan data hasil pemantauan dan pengukuran serta dari sumber relevan
lainnya yang dilakukan analisis dapat dijelaskan sebagai berikut :
Berdasarkan hasil dari pemantauan kepuasan Bowheer/Pemberi Tugas, Manager
Marketing menganalisis data yang diterima dengan tujuan untuk mengetahui
seberapa jauh tingkat kepuasan Bowheer/Pemberi Tugas dan hasil dari analisis data
tersebut digunakan sebagai salah satu dasar untuk menentukan langkah selanjutnya
didalam usaha meningkatkan kepuasan Bowheer/Pemberi Tugas .
Analisis data terhadap Supplier bahan/material dan mesin / peralatan proyek serta
Subkontraktor pekerjaan, telah dijelaskan dalam Prosedur Seleksi dan Evaluasi yang
pelaksanaannya menjadi tanggung jawab Bagian dan Seksi yang bersangkutan.
Mengenai metode dan teknik statistik dibuat selalu dilakukan analisis dan dievaluasi
serta dilakukan perbaikan yang berkelanjutan (Continual Improvement).
15. Dalam memenuhi persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 khususnya kegiatan (perbaikan -
klausul 8.5 dan sub klausulnya) dan OHSAS 18001 : 2007 (Kecelakaan, Insiden,
Ketidaksesuaian serta Tindakan Koreksi dan Pencegahan - elemen 4.5.2 dan emelen
terkait), Manajemen ,berusaha selalu memperbaiki keefektifan penerapan SMM maupun
SM K3 (OHS) yang telah ditetapkan. Kebijakan mutu & Kebijakan K3 serta Sasaran mutu
& Sasaran K3 yang telah ditetapkan, hasil audit, analisa data, tindakan koreksi dan
tindakan pencegahan yang telah dilakukan dan tinjauan manajemen, semuanya selalu
dievaluasi keefektifannya dan dicari solusi untuk melakukan perbaikan yang berkelanjutan
(continual improvement).
Dalam memenuhi persyaratan perbaikan yang berkelanjutan (continual improvement),
Manajemen ,telah menetapkan Continual Improvement Program (CIP) berdasarkan setiap
topik yang tersebut diatas. Continual Improvement Program (CIP) cukup dijelaskan dalam
Manual Mutu & Manual OHS ini (tidak dibuat prosedur) dan penerapannya dikendalikan
oleh Wakil Manajemen. CIP bertujuan untuk melakukan Continual Improvement terhadap
efektifitas penerapan SMM maupun SM K3 (OHS) yang ditetapkan Manajemen dengan
langkah perbaikan (improvement) melalui tahapan PDCA (Plan, Do, Check, Act) dan
menggunakan formulir yang ditetapkan.
Untuk Tindakan Koreksi, Manajemen selalu melakukan tindakan untuk menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian (termasuk situasi kecelakaan yang terjadi, kondisi gawat
darurat dan resiko K3 / OHS lainnya) dan mencegah ketidaksesuaian yang telah dikoreksi
terulang kembali. Tindakan koreksi yang dilakukan selalu diusahakan sesuai dengan
pengaruh ketidaksesuaian yang dihadapi/kecelakaan/kondisi gawat darurat yang terjadi.
Peninjauan ketidaksesuaian (termasuk keluhan Bowheer/Pemberi Tugas), penetapan
penyebab ketidaksesuaian, pengevaluasian, penetapan dan penerapan tindakan yang
dibutuhkan, secara detail dijelaskan dalam Prosedur Tindakan Koreksi. Setiap tindakan
koreksi selalu ditinjau dan diverifikasi efektifitasnya serta dijelaskan statusnya. Rekaman
dan Catatan K3 hasil tindakan koreksi selalu terkendali.
Untuk Tindakan Pencegahan, Manajemen menetapkan tindakan untuk menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian potensial untuk mencegah terjadinya, termasuk mencegah
terjadinya kecelakaan atau kondisi gawat darurat atau resiko K3 (OHS) yang dihadapi.
Tindakan pencegahan yang dilakukan, selalu diusahakan sesuai dengan pengaruh
masalah potensial yang dihadapi dan penilaian resiko K3 (OHS) sebelumnya.
Penetapan penyebab ketidaksesuaian potensial atau resiko K3 (OHS) sebelumnya dan
penyebabnya, pengevaluasian, penetapan dan penerapan tindakan pencegahan yang
dibutuhkan secara detail dijelaskan dalam Prosedur Tindakan Pencegahan. Tindakan
pencegahan yang dilakukan selalu ditinjau serta diverifikasi efektifitasnya serta dijelaskan
statusnya. Rekaman dan Catatan K3 hasil tindakan pencegahan selalu terkendali.
Hubungan antara semua persyaratan SMM ISO 9001 : 2008 dan OHSAS 18001 : 2007 yang
diterapkan Manajemen ,dengan Prosedur maupun Dokumen pendukung internal yang
ditetapkan dapat dilihat pada Referensi Silang.
REFERENSI SILANG
No. Judul Prosedur / Dokumen No. Dokumen ISO 9000 OHSAS 18001
pendukung internal
Wakil Manajemen
1 Job Description DOK/WM/01 5.5.1 -
2 Job Description Tim K3 DOK/WM/02 - 4.4.1
3 Pengendalian Dokumen dan Data PRO/WM/01 4.2.3 4.4.4, 4.4.5
4 Pengendalian Rekaman dan Catatan K3 PRO/WM/02 4.2.4 4.5.3
4.1, 4.3, 4.3.1,
5 Perencanaan SMM dan SMK3 PRO/WM/03 4.1, 5.4.2, 7.1
4.3.2, 4.3.4
6 Konsultasi dan Komunikasi PRO/WM/04 5.5.3, 7.2.3 4.4.3
7 Pengendalian Produk Tidak Sesuai,
PRO/WM/05 8.3 4.5.2
Kecelakaan, Insiden & Ketidaksesuaian
8 Tindakan Koreksi PRO/WM/06 8.5.2 4.5, 4.5.2
9 Tindakan Pencegahan PRO/WM/07 8.5.3 4.5, 4.5.2
10 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko 4.3.1,4.3.2,
PRO/WM/08 7.5.2, 7.5.3
dan Pengendalian Resiko 4.3.3, 4.3.4
11 Identifikasi dan Pengaksesan
Persyaratan Hukum, Perundangan K3 PRO/WM/09 - 4.3.2
serta Peraturan Pemerintah terkait
12 Kesiagaan & Tanggap Gawat Darurat PRO/WM/10 - 4.4.7
13 Pemantauan & Pengukuran Kinerja K3 PRO/WM/11 - 4.5.1
14 Internal Audit PRO/WM/12 8.2.2 4.5.4
15 Tinjauan Manajemen 5.6, 5.6.1s/d
PRO/WM/13 4.6
5.6.3
Bagian Marketing
16 Seleksi Penyediaan Jasa dan Tinjauan
PRO/MKT/01 7.2.1, 7.2.2, 8.4 4.4.6
Kontrak Pekerjaan
17 Tender PRO/MKT/02 7.2.2, 7.2.3, 8.4 4.4.6
18 Pemantauan Kepuasan & Penanganan 5.2, 7.2.3, 8.2.1,
PRO/MKT/03 4.4.6, 4.4.7
Keluhan Bowheer / Pemberi Tugas 8.4
4.3.1, 4.4.6,
19 Perencanaan Jasa Konstruksi PRO/PERENC/01 7.1, 7.5.2, 7.5.3
4.4.7
Bagian Pelaksana Proyek
7.5.1, 7.5.2, 4.4.6, 4.4.7,
20 Pelaksanaan Jasa Konstruksi PRO/OPS/01 7.5.3, 8.4 4.5.1
7.5.2, 8.2.3, 8.3, 4.4.6, 4.4.7,
21 Monitoring Proyek (In Process Control) PRO/OPS/02
8.4 4.5.1
Pemeriksaan Akhir Proses (End Process 7.5.2, 8.2.4, 8.3, 4.4.6, 4.4.7,
22 PRO/OPS/03
Control) 8.4 4.5.1
REFERENSI SILANG
Judul Prosedur / Dokumen pendukung OHSAS
No. No. Dokumen ISO 9000
18001
internal
Bagian Logistik
26 Permintaan dan Pengadaan Bahan /
PRO/LOG/01 7.4, 7.4.2 4.4.6
Material Proyek
27 Perawatan dan Perbaikan PRO/LOG/02 7.4, 7.4.1, 7.4.2, 8.4 4.4.6, 4.4.7
28 Seleksi dan Evaluasi PRO/LOG/03 6.3, 7.5.1, 7.5.2 4.4.6