i
Training Officer Course
DAFTAR ISI
i
Training Officer Course
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bab ini dibuka dengan kata bijak di atas yang menyiratkan bahwa pencapaian
kesuksesan bukan merupakan tujuan akhir, melainkan suatu proses perjalanan,
yang menggunakan pemikiran anda sebagai alat bantunya. Pernyataan ini sangat
berhubungan erat dengan kita penyelenggara pelatihan yang dituntut untuk selalu
memberikan pelayanan yang terbaik kepada para stakeholders pelatihan dengan
memahami apa sebetulnya kebutuhan peserta pelatihan kita, sehingga
kesuksesan penyelenggaraan dapat terkarungi.
Sebagai penyelenggara pelatihan yang sudah cukup lama berkecimpung di
dalam penyelenggaraan, mungkin anda kurang lebih sudah memahami apa yang
menjadi kebutuhan pelatihan. Namun karena tidak tertuang dalam bentuk
dokumen, kadangkala apa yang anda ketahui belum bisa secara maksimal
diterapkan karena sesuatu dan lain hal termasuk karena keterbatasan daya ingat.
Misalnya, pada saat waktu memulai penyelenggaraan yang sempit, anda dan tim
tidak sempat duduk bersama dan membuat startegi perbaikan dari evaluasi
penyelenggara terdahulu, dan seterusnya.
Modul ini bermaksud menyegarkan kembali pengetahuan anda tentang
kebutuhan peserta pelatihan dan menuangkannya dalam bentuk dokumen
sehingga dengan sedikit penyempurnaan setelah mengikuti pelatihan ini, anda
sudah mempunyai panduan untuk dapat dipakai pada saat penyelenggaraan
pelatihan selanjutnya.
B. Deskripsi Singkat
Mata pelatihan Kebutuhan Peserta Pelatihan ini diberikan kepada para
penyelenggara pelatihan dalam Pelatihan Training Officer Course (TOC). Mata
Pelatihan ini memberikan gambaran tentang peserta pelatihan, sebagai
pembelajar dewasa, beserta hal-hal yang mereka butuhkan sebagai peserta
pelatihan, termasuk pelayanan yang seharusnya mereka terima. Hal ini perlu
diketahui oleh penyelenggara pelatihan agar mereka dapat menjalankan
pelayanan dengan maksimal.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Kompetensi Dasar
Setelah selesai proses pembelajaran, peserta diharapkan mampu
memahami hal-hal yang berhubungan dengan peserta pelatihan, ragam
kebutuhan peserta pelatihan dan pelayanan prima kepada peserta
pelatihan.
2. Indikator Hasil Belajar
Setelah selesai proses pembelajaran peserta diharapkan mampu:
a. mengidentifikasi karakteristik dan motif belajar peserta
pelatihan;
b. mengidentifikasi ragam kebutuhan peserta pelatihan yang
ditunjukkan dengan membuat daftar ragam kebutuhan itu;
c. menjelaskan konsep pelayanan prima kepada peserta pelatihan.
1
Training Officer Course
E. Petunjuk Belajar
Penyampaian materi ini menggunakan pendekatan pembelajaran orang
dewasa yang berfokus pada eksplorasi pengetahuan dan pengalaman Anda
sebagai peserta pelatihan. Diharapkan dengan eksplorasi ini Anda dapat lebih
mampu berperan aktif dalam proses belajar sesuai dengan konteks Anda masing-
masing. Pertukaran pengalaman antar peserta akan menjadi hal yang sangat
berharga pada saat Anda akan membuat daftar kebutuhan peserta dengan latar
belakang penyelenggaraan Anda yang spesifik.
2
Training Officer Course
BAB II
PESERTA PELATIHAN
3
Training Officer Course
6. Pada saat belajar umumnya orang dewasa ingin banyak terlibat dalam
proses pembelajaran seperti diskusi, ataupun presentasi. Karena itu perlu
dirancang bahan ajar yang memungkinkan peserta untuk dapat lebih
maksimal terlibat secara aktif dalam proses belajar.
7. Sama dengan proses belajar pada anak-anak, orang dewasa pun perlu
untuk melakukan beberapa latihan dan penguatan penguasaan materi,
terutama pada materi pembelajaran yang belum mereka kuasai.
8. Kemahiran menganalisa umumnya sudah cukup terbangun dengan baik
pada pembelajar dewasa, maka mereka akan secara otomatis melakukan
analisa terhadap relevansi pembelajaran tertentu dengan dunia mereka.
9. Kenyamanan lingkungan belajar penting bagi orang dewasa. Khusus
tentang poin ini akan dibahas lebih terinci di bagian akhir bab ini.
B. Alasan Belajar
Belajar dapat diartikan sebagai proses mengubah perilaku atau pengetahuan
secara permanen. Kegiatan dalam belajar sangat mungkin bisa diamati dan
dirasakan. Semua kegiatan itu melibatkan pemikiran, perilaku dan emosi si
pembelajar. Karena itu dalam pencapaian tujuan proses belajar, motivasi
memainkan peranan yang penting. Anda sebagai penyelenggara pelatihan
sebaiknya paham masalah motivasi ini, sehingga Anda bisa lebih mengoptimalkan
peran Anda dalam proses pelayanan kebutuhan peserta pelatihan.
Setidaknya ada 6 faktor yang memperkuat motivasi peserta untuk mengikuti
pelatihan:
1. Social relationships (Hubungan Sosial): untuk membuka jaringan
pertemanan baru. Untuk itu penyelenggara pelatihan seyogyanya
memfasilitasi peserta melalui kegiatan-kegiatan yang memungkinkan mereka
untuk dapat bersosialisasi dengan maksimal.
2. External expectations (Permintaan dari Luar): untuk memenuhi perintah
dari orang lain (atasan); untuk memenuhi harapan atas persyaratan
kerja/institusi. Karena itu tidak sedikit peserta pelatihan merasa separuh hati
dalam mengikuti pelatihan. Penyelenggara pelatihan dapat menyampaikan
tujuan dan manfaat-manfaat dari pelatihan yang diikuti yang mungkin tidak
terpikirkan oleh peserta, sehingga menambah motivasi mereka untuk terus
belajar.
3. Social welfare (Kesejahteraan Sosial): untuk meningkatkan mutu
pelayanan kepada stakeholders. Dalam hal ini penyelenggara pelatihan dapat
mengarahan metode penyampaian pelatihan yang mana peserta lebih
banyak melakukan praktik-praktik untuk dipakai di lapangan nanti bila mereka
telah kembali ke tempat kerjanya.
4. Personal advancement (Pencapaian Pribadi): untuk mendapatkan
kedudukan yang lebih baik/tinggi, menjaga status profesionalisme kerja
(secure professional advancement).
5. Escape/Stimulation (Penyegaran): untuk melepaskan kebosanan di tempat
kerja, melakukan sesuatu yang sama sekali berbeda dari pekerjaannya.
6. Cognitive interest (Ketertarikan Kognitif): ingin menimba ilmu mencari
pengetahuan yang lebih luas, untuk memuaskan kebutuhan belajar. Karena
motivasi peserta sudah cukup kuat pada saat dia memasuki pelatihan, maka
yang harus dilakukan oleh peyelenggara adalah berusaha menjaga kualitas
penyelenggaraan pelatihan, sehingga peserta akan terus bersemangat
belajar.
C. Lingkungan Belajar
1. Lingkungan Sosial
4
Training Officer Course
2. Lingkungan Fisik
Peserta pelatihan harus merasa nyaman untuk dapat belajar dengan baik.
Karenanya lingkungan fisik dibawah ini perlu diperhatikan:
Temperatur ruangan
Jauh dari suara-suara yang mengganggu
Penerangan yang baik
Ukuran ruangan, layout dan penampilan fisik ruangan
Ventilasi
Peralatan penunjang pengajaran.
3. Lingkungan Emosional
Sangat penting bagi penyelenggara pelatihan untuk menjaga harga diri setiap
peserta. Komunikasi efektif dan rasa empati berperanan penting dalam
menjaga kehormatan dan kepercayaan peserta terhadap penyeleggara.
Berikut tips-tips untuk melakukannya:
Ajak peserta untuk banyak terlibat dalam kegiatan pelatihan
Pada saat mereka memberikan pendapatnya, hargai itu.
Hargai perbedaan setiap individu
Berlaku saling menghormat
Jaga kerahasiaan
Bersikap wajar
Berikan feedback yang membangun.
4. Lingkungan Kognitif
Ketika belajar, orang dewasa umumnya merasa perlu merasakan bahwa apa
yang mereka pelajari relevan dan berguna bagi mereka. Untuk itu dalam
proses belajar perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
mereka untuk membuat keputusan yang spesifik
Jelaskan faedah nya bagi mereka
Hubungkan bahan ajar dengan pengalaman dan pengetahuan
mereka
Bersiaplah untuk mendenga pengetahuan dan pengalaman yang
beragam dari peserta
Berikan kesempatan untuk latihan
Berikan kesemptaan untuk berlatih
Berikan informasi tambahan yang dibutuhkan peserta.
5. Lingkungan Holistik
Pahami keragaman dan kebutuhan masing-masing peserta, dan upayakan
untuk mengakomodir keragaman dan kebutuhan itu dalam setiap elemen
lingkungan belajar mereka. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan:
Berikan berbagai macam contoh
Pergunakan bahasa yang mudah dipahami
5
Training Officer Course
D. Latihan
Dalam kelompok kecil yang terdiri dari 3 orang, lakukan hal- hal sebagai
berikut sebagai identifikasi tentang peserta pelatihan anda:
1. Masing-masing anggota kelompok menuliskan karakteristik peserta pelatihan
yang mereka selenggarakan, dan alasan mengapa mereka memasuki suatu
pelatihan
2. Diskusikan pendapat-pendapat pribadi tersebut dalam kelompok
3. Buatlah evaluasi singkat dalam kelompok, apakah lingkungan belajar di
pelatihan anda sudah sesuai dengan karakter dan motif belajar peserta
pelatihan
4. Buatlah kelompok yang lebih besar diskusikan hasil diskusi kelompok kecil
5. Tulislah dan dokumentasikan hasil diskusi kelompok sehingga dapat dirujuk
dikemudian hari.
E. Rangkuman
Dalam bab ini, berbagai macam karakter peserta pelatihan di lingkungan
instansi pemerintah dan alasan mengapa mereka bergabung dalam suatu
pelatihan didiskusikan. Karena peserta pelatihan ini adalah para orang dewasa,
sudah sepantasnya pula pola pelaksanaan pelatihan memperhatikan
lingkungan yang dapat menunjang keberhasilan tujuan pembelajaran sehingga
bisa lebih optimal.
Tidak cukup lingkungan yang bersih dan teratur yang dibutuhkan dalam
konteks ini, tapi juga lingkungan yang menunjang proses belajar. Lingkungan
Sosial, Fisik, Emosional Kognitif dan Holistik harus dipertimbangkan untuk dapat
difasilitasi dalam rangka optimalisasi pencapaian hasil belajar peserta.
F. Evaluasi
1. Sebutkan karakteristik peserta pelatihan dan dampaknya terhadap proses
belajar di dalam kelas?
2. Sebutkan alasan mengapa peserta Pelatihan belajar?
3. Lingkungan belajar yang seperti apa yang dapat menunjang keberhasilan
pelatihan?
6
Training Officer Course
BAB III
RAGAM KEBUTUHAN PESERTA PELATIHAN
A. Kebutuhan Utama
Kebutuhan utama adalah sarana yang diperlukan yang berhubungan
langsung penyelenggaraan pembelajaran (bidang akademik) di kelas, seperti
ruang kelas, ruang diskusi dipersiapkan dengan fasilitas yang lengkap, ATK, meja
kursi, LCD Projector, loud speaker, media Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran,
Gaya belajar, Modul, Widyaiswara, Tujuan Pelatihan, Buku Panduan Pelatihan,
dan lain – lain). Keperluan kebutuhan utama bagi peserta dalam penyelenggaraan
pelatihan dapat dibagi dalam 3 bagian.
1. Kebutuhan Pra Pelatihan
Sebelum memasuki Pelatihan, peserta sebaiknya diberikan surat
pemanggilan, Formulir Pendaftaran, SPPD, buku panduan pelatihan, asrama
yang harus ditempati, name tag, pakaian yang ditetapkan, tas yang berisikan
modul, Note book, pulpen, jadwal program selama pelatihan, buku petunjuk
teknis penyelenggaran pelatihan.
2. Kebutuhan Selama Pelatihan
Selama pelatihan, peserta pelatihan membutuhkan media pembelajaran,
seperti modul, widyaiswara, laptop, whiteboard, LCD, ruangan yang nyaman
untuk pelaksanaan pembelajaran, pencahayaan yang memadai untuk
peserta orang dewasa, flipchart, dan printer. Untuk itu, penyelenggara
pelatihan perlu mempersiapkan semua ini dengan cermat.
a. Modul
Modul adalah bahan pembelajaran yang dirancang secara
sistematis yang disusun berdasarkan kurikulum yang dikemas
dalam bentuk satuan pembelajaran terkecil dan memungkinkan
dapat dipelajari secara mandiri dalam satuan waktu tertentu.
Modul merupakan bahan pembelajaran yang tercetak.
Penyediaan modul bertujuan agar para peserta pelatihan dapat
mempersiapkan diri dengan mempelajari materi sebelum
7
Training Officer Course
8
Training Officer Course
9
Training Officer Course
10
Training Officer Course
B. Kebutuhan Penunjang
Kebutuhan penunjang berhubungan dengan kesejahteraan peserta
(umumnya berada di luar kelas), contohnya free hotspot area, asrama, ruang
diskusi, ruang makan, unit kesehatan, fasilitas olahraga, ruang kebugaran,
perpustakaan, tempat ibadah, tempat rekreasi, kantin, karaoke, mobil
jemputan/operasional, prasarana umum seperti air, sanitasi, drainase, listrik,
jaringan telekomunikasi, parkir dan taman. dan lain-lain.
Adapun penyelenggara pelatihan dalam pemenuhan ragam kebutuhan
peserta pelatihan terjadi saat sebelum pelatihan dimulai (pra Pelatihan), selama
pelatihan dan sesudah berakhirnya pelatihan (Pasca pelatihan). Demikian
uraian kebutuhan-kebutuhan peserta pelatihan sebagai berikut: Kebutuhan
Penunjang, yang berhubungan dengan luar kelas seperti: lingkungan eksternal
contohnya: asrama, ruang diskusi, ruang makan, unit kesehatan, fasilitas
olahraga, ruang kebugaran, perpustakaan, tempat ibadah, tempat rekreasi,
kantin, karaoke, jemputan, mobil operasional, dan lain-lain. Untuk lebih lengkap,
kebutuhan penunjang ini akan didiskusikan di modul “Fasilitas Pelatihan”.
C. Latihan
Dalam kelompok, diskusikan hal-hal sebagai berikut:
1. Mengapa penyelenggara pelatihan perlu mengetahui ragam kebutuhan
peserta pelatihan? Jelaskan menurut pendapat anda sendiri.
11
Training Officer Course
D. Rangkuman
Setiap peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan tentunya
membutuhkan banyak hal yang penting. Kebutuhan peserta pelatihan dapat
dikategorikan dalam 2 golongan yaitu: (1) kebutuhan Utama yang meliputi: ruang
an kelas yang nyaman dan lengkap dengan meja kursi, AC, Lap Top, LCD, White
board; modul, tujuan pembelajaran, widyaiswara, gaya belajar, metode
pembelajaran, tujuan pembelajaran dan (2) Kebutuhan Penunjang, yang meliputi
asrama (tempat penginapan yang layak dan nyaman),perpustakaan, tempat olah
raga, tempat makan(kafetaria), tempat beribadah, unit kesehatan, tempat
kebugaran (fitness center), karaoke, dan lain-lain. Bila semua kebutuhan di atas
terpenenuhi, maka peserta pelatihan dapat mengikuti pembelajaran dengan
optimal dan efektif.
E. Evaluasi
1. Sebutkan ragam kebutuhan utama yang harus dimiliki peserta pelatihan
selama mengikuti pelatihan.
2. Sebutkan kebutuhan penunjang peserta pelatihan yang anda ketahui.
3. Identifikasi jenis-jenis gaya belajar yang anda ketahui. Mengapa peserta
pelatihan perlu mengetahui jenis-gaya belajar?
12
Training Officer Course
BAB IV
PELAYANAN BERFOKUS PADA KEBUTUHAN PESERTA PELATIHAN
A. Pengertian Pelayanan
Manusia dikirim ke bumi tidak untuk mengerjakan hal yang bertentangan
dengan hati. Bila kita bekerja untuk perut, pekerjaan itu akan terasa berat. Jika
pekerjaan itu untuk kesenangan, pastilah akan dilakukan dengan segenap hati.
Dengan niat dan kesungguhan, pekerjaan akan selesai dengan baik (Jhon Ruskin,
2012). Begitupun dengan pelayanan yang kita berikan pada saat
penyelenggaraan pelatihan. Dalam setiap penyelenggaraan pelatihan diharapkan
agar para penyelenggara pelatihan dan pengelola pelatihan dituntut untuk
memberikan pelayanan yang terbaik (excellent service) bagi peserta pelatihan,
widyaiswara, sesama penyelenggara dan tamu yang berurusan dengan mereka.
Karena itu penting kiranya Anda sebagai penyelenggara pelatihan dapat
melakukan pelayanan itu dengan sepenuh hati.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pelayanan dapat
didefinisikan sebagai berikut :(1) perihal atau cara melayani, (2) usaha melayani
kebutuhan orang lain dengan memperoleh imbalan (uang), jasa, dan (3)
kemudahan yang diberikan dengan jual beli barang atau jasa. Dengan kata lain
pelayanan bermakna usaha yang terbaik yang dilakukan dalam memenuhi
harapan dan kebutuhan pelanggan yang disebut juga dengan pelayanan prima.
Peserta pelatihan sangat membutuhkan pelayanan prima karena pelayanan prima
berorientasi pada kualitas (mutu)pelayanan tersebut.
Dalam bukunya Vincent Gespersz meyakini bahwa kualitas pelayanan
meliputi dimensi-dimensi sebagai berikut:
1. Ketepatan waktu pelayanan berkaitan dengan waktu tunggu dan proses.
2. Kualitas pelayanan berkaitan dengan akurasi atau ketepatan pelayanan.
3. Kualitas pelayanan berkaitan dengan kesopanan dan keramahan pelaku
bisnis.
4. Kualitas pelayanan berkaitan dengan tanggung jawab dalam penanganan
keluhan pelanggan.
5. Kualitas pelayanan berkaitan dengan sedikit banyaknya petugas yang
melayani serta fasilitas pendukung lainnya.
6. Kualitas pelayanan berkaitan dengan lokasi, ruangan tempat pelayanan,
tempat parkir, ketersediaan informasi, dan petunujuk/panduan lainnya.
7. Kualitas pelayanan berhubungan dengan kondisi lingkungan, kebersihan,
ruang tunggu, fasilitas musik, AC, alat komunikasi, dan lain-lain.
Apapun bentuk pelayanan, kualitas itu merupakan suatu kondisi dinamis yang
berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang
memenuhi atau melebihi harapan (Tjiptono, 2001). Kualitas pelayanan kita dapat
dengan mudah diketahui dengan cara mendapatkan umpan balik, baik secara
langsung maupun tidak langsung dari para stakeholders apakah pelayanan yang
mereka terima sudah sesuai dengan harapan mereka. Jika pelayanan yang
diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan
dipersepsikan baik dan memuaskan, jika pelayanan apapun yang diterima
melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan sangat
baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada
yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.
13
Training Officer Course
14
Training Officer Course
15
Training Officer Course
16
Training Officer Course
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Peserta pelatihan dapat melakukan proses belajar dengan baik apabila
kebutuhan-kebutuhan mereka sebagai peserta dapat difasilitasi dengan baik oleh
penyelenggara. Ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam upaya
pemenuhan kebutuhan tersebut, diantaranya adalah kebutuhan mereka sebagai
orang dewasa yang memiliki karakter pembelajaran yang berbeda dengan peserta
anak-anak ataupun remaja. Latar belakang mereka yang bervariasipun membuat
alasan mengapa mereka datang untuk belajar di pelatihanpun berbeda-beda pula.
Hal ini perlu disikapi dengan arif, sehingga semua peserta merasa bahwa program
pelatihan yang mereka jalani memang bermanfaat dan mereka butuhkan. Lebih
dari itu, Anda wajib pula memperhatikan lingkungan pelatihan dimana peserta
belajar. Lingkungan yang baik, baik lingkungan fisik maupun non fisik, dapat
mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran.
Selain itu dalam proses pembelajaran, peserta pelatihan memerlukan
kebutuhan-kebutuhan yang bila memungkinkan harus Anda penuhi sebagai
penyelenggara pelatihan. Berbagai kebutuhan Utama dan Penunjang sudah
didiskusikan di dalam pelatihan ini, dan hasil diskusi Anda dengan sesama peserta
sebagai penyelenggara pelatihan akan memperkaya pengetahuan dan
pengalaman Anda sebagai penyelenggara pelatihan. Pengetahuan tentang
kebutuhan peserta pelatihan ini tidak banyak artinya bila tidak diikuti dengan sikap
melayani yang baik. Di dalam pelatihan ini sudah pula disimulasikan cara-cara
melayani yang baik.
B. Latihan
1. Simulasikan keadaan sebagai berikut: Beberapa peserta pelatihan tiba di
asrama pelatihan pada hari Minggu untuk mengikuti pembukaan pelatihan
pada hari Selasa berikutnya. Sebagai penyelenggara pelatihan, apa yang
anda lakukan?
2. Buatlah simulasi pelayanan penyelenggaraan pelatihan dengan keadaan
yang anda dan kelompok tentukan.
C. Rangkuman
Dalam penyelenggaran pelatihan sangat dibutuhkan pelayanan yang
berfokus pada kebutuhan peserta pelatihan. Pelayanan Prima merupakan usaha
yang terbaik yang dilakukan dalam memenuhi harapan dan kebutuhan pelanggan
yang dalam hal ini adalah peserta pelatihan. Pelayanan prima ini meliputi unsur-
unsur, perilaku, dan strategi–strategi yang dilakukan dalam pelayanan prima.
Pelayanan prima dapat ditingkatkan jika semua orang yang terlibat dalam
pelayanan ini mau meningkatkan citra positif yang ada dalam dirinya dengan cara
membangun citra diri yang ada, berusaha mengerti terlebih dahulu baru
dimengerti oleh orang lain dan mengenal karakter peserta pelatihan dengan cara
memusatkan perhatian pada peserta pelatihan memberikan pelayanan dengan
efesien dan sebagainya. Dengan demikian maka peningkatan pelayanan prima
dapat terjadi dan menumbuhkan rasa kepercayaan peserta pelatihan kepada
penyelenggara pelatihan bahwa mereka berkualitas dan berdaya yang akkhirnya
berdampak bagi organisasi dan masyarakat.
D. Evaluasi
1. Sebutkan unsur-unsur yang ada dalam pelayanan yang berfokus pada
kebutuhan peserta pelatihan dan jelaskan menurut pendapat anda sendiri.
17
Training Officer Course
E. Tindak Lanjut
Apa yang dapat Anda lakukan sebagai tindak lanjut dari pembelajaran ini?
Tidak akan banyak manfaatnya proses belajar anda ini bila tidak diikuti oleh
tindakan nyata. Lakukan proses refleksi dengan tim penyelenggara pelatihan
anda dan matangkan kembali daftar-daftar kebutuhan yang Anda telah buat
selama Pelatihan. Buatlah perbaikan disana-sini bila dirasakan membawa
kebaikan bagi penyelenggaraan pelatihan anda selanjutnya. Simpanlah dengan
baik dokumen yang anda punya dan siap untuk dijalankan di tempat yang aman,
sehingga dokumen itu bisa dipakai oleh siapa saja, walaupun mereka tidak
mengikuti pelatihan ini.
18
Training Officer Course
DAFTAR PUSTAKA
Kirkpatrick Donald L., JD Kirkpatrick, 2006, Evaluating Training Programs: The Four Levels
3rd Ed, BK Publishers Inc., Sanfransisco
Moore, Kenneth D, 2005, Effective Instructional Strategies: from Theories to Practice, Sage
Publication Inc, USA.Smith, Andrew. 1998, Training and Development in Australia, 2nd
Ed, Butterworths, Sydney.
Tjiptono, Fandi (2001), The Essence of Service Marketing (Pemasaran Jasa), Penerbit.Andi
Yogyakarta.
http://www.pu.go.id/satminkal/set_br_kepegawaian/downloads/pengembangan/pelatihan/PP_
101_tahun_2000.pdf,diunggah tanggal 25 Oktober 2012
19