Anda di halaman 1dari 84

Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

INSTRUMEN
AKREDITASI INSTITUSI /UNIT
PENYELENGGARA PELATIHAN
BIDANG KESEHATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan
Jakarta, 2017

2
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

KOMPONEN 1

1
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

KOMPONEN I. ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

Standar. 01. FALSAFAH DAN TUJUAN

Pimpinan institusi/ Unit pelatihan bertanggung jawab terhadap pelayanan


pelatihan yang bermutu bagi pelanggan.

Parameter

P.1. Tujuan Organisasi

Skor :
0 = Ada Tujuan Organisasi tetapi tidak mengacu pada visi dan misi organisasi induk
1 = Ada Tujuan Organisasi mengacu pada visi dan misi organisasi induk dan disusun
oleh pimpinan dengan melibatkan staf
2 = Ada Tujuan Organisasi mengacu pada visi dan misi organisasi induk disusun oleh
pimpinan dengan melibatkan staf, dan dimanfaatkan
3 = Ada Tujuan Organisasi mengacu pada visi dan misi organisasi induk disusun oleh
pimpinan dengan melibatkan staf, dimanfaatkan dan dievaluasi
4 = Ada Tujuan Organisasi mengacu pada visi dan misi organisasi induk disusun oleh
pimpinan dengan melibatkan staf, dimanfaatkan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :

 Organisasi adalah unit penyelenggara pelatihan Rumah Sakit/ unit penyelenggara


pelatihan swasta.
 Tujuan Organisasi adalah suatu pernyataan tertulis tentang keadaan atau gambaran
yang dicita-citakan oleh unit pelatihan di masa yang akan datang dan merupakan
salah satu bagian dari tujuan organisasi induk/ Rumah Sakit (RS) yang disetujui oleh
manajemen dan jajaran Direksi organsiasi/ Rumah Sakit (RS) serta ditandatangani
oleh Direktur Utama.
 Melibatkan staf adalah apabila proses penyusunan tujuan organisasi dilaksanakan
oleh pimpinan unit bersama-sama dengan struktural dan staf fungsional.
 Dimanfaatkan adalah apabila tujuan organisasi sudah disosialisasikan dan dijadikan
acuan dalam perencanaan kegiatan pelatihan 3 (tiga) atau 5 (lima) tahunan di
organsiasi/ Rumah Sakit (RS).
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai unit
penyelenggara pelatihan memahami tujuan organisasi, kemudian melaksanakan
kegiatan sesuai bidang tugasnya masing-masing. Sosialisasi dapat dilakukan antara
lain dengan cara pertemuan, meletakkan tujuan organisasi di tempat strategis atau
dengan cara diedarkan pada setiap pegawai penyelenggara pelatihan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap kesesuaian tujuan organisasi
dengan kegiatan organisasi.
 Ditindaklanjuti adalah apabila hasil evaluasi dijadikan acuan untuk melakukan
penyesuaian/ upaya mempertahankan agar kegiatan sesuai dengan tujuan
organisasi.

2
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumentasi (D) : SK tim penyusun tujuan organisasi, Notulen penyusunan dan


daftar hadir penyusunan tujuan organisasi Tujuan Organisasi
yang dicantumkan dalam renstra organisasi/ RS dan disahkan
Direktur RS/ pimpinan, laporan sosialisasi, Renstra organisasi/
RS/ Rencana Strategis Bisnis.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Direktur SDM atau yang setara, Kepala Bagian penyelenggara
pelatihan, staf penyelenggara pelatihan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan:
SK Tim penyusun tujuan, Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana 5 tahunan, dan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dapat dibuat menjadi satu SK
Dimanfaatkan ada 2 kegiatan yaitu disosialisasikan dan dijadikan acuan dalam
perencanaan kegiatan, apabila hanya dilakukan salah satu maka skor yang
diberikan adalah 1
Pelaksanaan sosialisasi untuk tujuan, Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana
5 (lima) tahunan, dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dapat dilakukan dalam
1 (satu) kegiatan pertemuan, yang dibuktikan dengan notulen

3
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P2. Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana 5 tahunan

Skor :
0 = Ada Rencana Aksi Kegiatan/ Rencana 5 tahunan tetapi tidak lengkap
1 = Ada Rencana Aksi Kegiatan/ Rencana 5 tahunan, lengkap
2 = Ada Rencana Aksi Kegiatan/ Rencana 5 tahunan lengkap, dan dimanfaatkan
3 = Ada Rencana Aksi Kegiatan / Rencana 5 tahunan lengkap, dimanfaatkan dan
dievaluasi
4 = Ada Rencana Aksi Kegiatan / Rencana 5 tahunan lengkap, dimanfaatkan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :

 Rencana Aksi Kegiatan (RAK) merupakan bagian dari Renstra organisasi/ Rumah
Sakit (RS)/ Rencana Strategis Bisnis (RSB) Rumah Sakit RS.
 RAK adalah suatu perumusan rencana kegiatan untuk kurun waktu 5 tahun yang
menggambarkan tentang rangkaian kegiatan terkait pelatihan yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan organisasi/ unit pelatihan.
 RAK dapat berupa matriks.
 Lengkap apabila RAK mengacu pada renstra organisasi/ RSB Rumah Sakit (RS) dan
berisi: Latar belakang, tujuan, kebijakan, pokok-pokok kegiatan dan tahapan
kegiatan.
 Dimanfaatkan adalah apabila RAK sudah disosialisasikan dan dijadikan acuan
dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar pejabat struktural dan pegawai
terkait memahami RAK, kemudian melaksanakan kegiatan sesuai bidang tugasnya
masing-masing. Sosialisasi dapat dilakukan antara lain dengan cara pertemuan,
atau dengan cara diedarkan pada setiap bagian/ bidang/ instalasi terkait (harus ada
bukti tanda terima RAK).
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap kesesuaian antara RPK
dengan RAK yang sudah disusun.
 Ditindaklanjuti adalah apabila berdasarkan hasil evaluasi ada penyesuaian/ upaya
mempertahankan agar RAK dijadikan acuan penyusunan RPK.

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumentasi (D) : SK tim penyusun RAK/ rencana 5 tahunan, Notulen penyusunan


dan daftar hadir penyusunan RAK, Laporan penyusunan RAK/
rencana 5 tahunan yang disahkan Direktur Utama, laporan
sosialisasi, RAK (Rencana Aksi Kegiatan) dan laporan evaluasi.
Observasi (O) :
Wawancara (W) : Kepala dan staf unit penyelenggara pelatihan.

4
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan:
SK Tim penyusun tujuan, Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana 5 tahunan, dan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dapat dibuat menjadi satu SK
Apabila dalam penyusunan RAK, pimpinan (Direktur SDM) tidak melibatkan unit
terkait, maka dianggap RAK tidak lengkap dan skor yang diberikan adalah 0
Dimanfaatkan ada 2 kegiatan yaitu disosialisasikan dan dijadikan acuan dalam
penyusunan RPK, apabila hanya dilakukan salah satu maka skor yang diberikan
adalah 1
Pelaksanaan sosialisasi untuk tujuan, Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana
5 (lima) tahunan, dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dapat dilakukan dalam
1 (satu) kegiatan pertemuan, yang dibuktikan dengan notulen

5
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)

Skor :
0 = Ada RPK tetapi tidak lengkap
1 = Ada RPK, lengkap.
2 = Ada RPK, lengkap dan dilaksanakan
3 = Ada RPK, lengkap, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada RPK, lengkap, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 RPK atau Rencana Operasional: adalah suatu rumusan rencana kegiatan selama 1
(satu) tahun yang sudah disahkan oleh pimpinan, mencakup seluruh kegiatan unit
penyelenggara pelatihan.
 Lengkap adalah apabila isi RPK dibuat dalam bentuk matriks berisi minimal: jenis
kegiatan, tujuan setiap kegiatan, sasaran, pelaksana, waktu pelaksanaan dan
sumber biaya.
 Dilaksanakan adalah apabila unit penyelenggara pelatihan melaksanakan kegiatan
sesuai dengan RPK.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap kesesuaian antara kegiatan
yang dilaksanakan dengan RPK.
 Ditindaklanjuti adalah apabila ada penyesuaian rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : RPK, Kerangka Acuan Kegiatan (KAK), laporan evaluasi
pelaksanaan RPK, laporan pelaksanaan kegiatan tahunan di unit
penyelenggara pelatihan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala dan staf unit penyelenggara pelatihan.

Skor :

Keterangan/Catatan :

Catatan:
SK Tim penyusun tujuan, Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana 5 tahunan, dan
Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dapat dibuat menjadi satu SK
Pelaksanaan sosialisasi untuk tujuan, Rencana Aksi Kegiatan (RAK)/ Rencana
5 (lima) tahunan, dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dapat dilakukan dalam
1 (satu) kegiatan pertemuan, yang dibuktikan dengan notulen

6
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 02. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

Ada kejelasan tugas dan fungsi setiap orang serta mekanisme kerja sesuai Tugas
dan Fungsi Organisasi

Parameter :

P.1. Struktur organisasi dan uraian tugas

Skor :
0 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, tetapi tidak lengkap.
1 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, lengkap.
2 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, lengkap dan dilaksanakan
3 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, lengkap, dilaksanakan dan
dievaluasi
4 = Ada dokumen struktur organisasi dan uraian tugas, lengkap, dilaksanakan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Struktur organisasi adalah susunan dan hubungan kerja yang menggambarkan
dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lainnya,
sehingga jelas hubungan, wewenang, siapa melapor kepada siapa.
 Uraian tugas adalah uraian tugas unit penyelenggara pelatihan yang merupakan
suatu pernyataan faktual dari tugas-tugas, tanggung jawab dan kondisi kerja dari
suatu pekerjaan tertentu.
 Lengkap adalah meliputi bagan struktur organisasi dan uraian tugas untuk semua
pegawai serta disahkan oleh pimpinan .
 Dilaksanakan adalah apabila uraian tugas dilakukan dan dibuktikan dengan
penilaian kinerja individu/ log book.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap kesesuaian antara kegiatan
yang dilaksanakan dengan uraian tugas yang tercantum dalam SKP (untuk PNS)/
kontrak kerja (untuk P3K), yang dilakukan oleh atasan langsung
 Ditindaklanjuti apabila ada penyesuaian beban kerja berdasarkan hasil evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Regulasi yang mendukung struktur organisasi/ Rumah Sakit (RS),
struktur organisasi, uraian tugas dan hasil penilaian kinerja individu/
log book/ uraian tugas semua pegawai di unit penyelenggara
pelatihan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala dan staf unit penyelenggara pelatihan
Skor :

Keterangan/ Catatan :

7
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Rencana Kebutuhan SDM

Skor :
0 = Ada rencana kebutuhan SDM tetapi tidak berdasarkan analisis beban kerja
1 = Ada rencana kebutuhan SDM berdasarkan analisis beban kerja
2 = Ada rencana kebutuhan SDM berdasarkan analisis beban kerja, dan
dilaksanakan
3 = Ada rencana kebutuhan SDM berdasarkan analisis beban kerja, dilaksanakan
dan dievaluasi
4 = Ada rencana kebutuhan SDM berdasarkan analisis beban kerja,dilaksanakan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :

 Analisis Beban Kerja (ABK) adalah hasil penetapan jumlah waktu yang dibutuhkan
pegawai untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
 Rencana kebutuhan SDM adalah hasil pemetaan SDM yang dibutuhkan
berdasarkan Analisis Beban Kerja.
 Dilaksanakan adalah apabila rencana kebutuhan SDM sudah diusulkan ke
Pimpinan.
 Dievaluasi adalah apabila usulan yang disampaikan kepada pimpinan dilakukan
penilaian terhadap kesesuaian antara rencana kebutuhan SDM dengan ABK.
 Ditindaklanjuti apabila hasil evaluasi ditindaklanjuti, ada kesesuaian antara rencana
kebutuhan SDM berdasarkan ABK dengan SDM yang ada.

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Analisis Beban Kerja, usulan kebutuhan SDM ke Pimpinan.


Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Ka unit pengelola SDM
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
Untuk non pemerintah istilah ABK disesuaikan dengan istilah yang ada di institusi/ unit
tersebut untuk menentukan kebutuhan SDM.

8
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3 Pengembangan Kompetensi Pegawai

Skor :
0 = Ada rencana pengembangan kompetensi tetapi hanya untuk ASN/ pegawai
tertentu saja.
1 = Ada rencana pengembangan kompetensi seluruh pegawai dan disosialisasikan
2 = Ada rencana pengembangan kompetensi seluruh pegawai, disosialisasikan dan
dilaksanakan.
3 = Ada rencana pengembangan kompetensi seluruh pegawai, disosialisasikan,
dilaksanakan dan dievaluasi.
4 = Ada rencana pengembangan kompetensi seluruh pegawai, disosialisasikan,
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :

 Pengembangan kompetensi adalah kegiatan pengembangan kompetensi, bisa


melalui pendidikan, pelatihan, kursus, magang, study banding, seminar dan
workshop yang dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan
kompetensi dan disahkan oleh pimpinan.
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai mengetahui
tentang rencana pengembangan kompetensi pegawai, yang dapat dilakukan dengan
cara pertemuan atau melalui edaran.
 Dilaksanakan adalah apabila rencana tersebut sudah terealisasi
 Dievaluasi adalah penilaian kesesuaian antara rencana pengembangan kompetensi
pegawai dan realisasinya.
 Ditindaklanjuti adalah apabila ada perbaikan rencana pengembangan kompetensi
pegawai sesuai dengan hasil evaluasi.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rencana pengembangan kompetensi pegawai/ AKD/ TNA, laporan
sosialisasi, laporan pelaksanaan, laporan evaluasi.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala unit pengelola SDM

Skor :

Keterangan/ Catatan :

9
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Ketentuan Tertulis Kegiatan Orientasi Bagi Pegawai Baru

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru
1 = Ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru dan disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru, disosialisasikan dan
dilaksanakan.
3 = Ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru, disosialisasikan,
dilaksanakan dan dievaluasi.
4 = Ada ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru, disosialisasikan,
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


 Ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru adalah aturan tertulis tentang
rencana pengenalan bagi pegawai baru mengenai kedudukan dan struktur
organisasi, tujuan dan nilai-nilai prinsip organisasi, strategi dan kebijakan bidang
tugas instansi, indikator kinerja organisasi, SOP pelaksanaan tugas, sarana dan
prasarana organisasi, yang dibuat dalam bentuk jadwal orientasi dan disesuaikan
dengan prosedur yang disusun. Lama orientasi disesuaikan dengan ketentuan
masing-masing institusi.
 Ada ketentuan adalah apabila ketentuan tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/
pejabat yang berwenang
 Pegawai baru terdiri dari CPNS/ pegawai mutasi/ pegawai honorer/ pegawai kontrak.
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai mengetahui
ketentuan tertulis kegiatan orientasi bagi pegawai baru.
 Dilaksanakan adalah apabila pegawai baru melakukan orientasi sesuai ketentuan
dan dibuktikan dengan laporan kegiatan orientasi.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap :
1. Isi ketentuan dan penerapannya, evaluasi dilakukan oleh TPM/ Komite Mutu/ SPI
2. Pelaksanaan kegiatan orientasi berupa catatan harian/ log book/ laporan kegiatan
orientasi yang memuat waktu dan kegiatan yang dilakukan. Evaluasi dilakukan
oleh penanggung jawab unit tempat pegawai baru melakukan orientasi.
 Ditindaklanjuti adalah adanya perubahan ketentuan dan/ atau penempatan pegawai
baru tersebut disesuaikan dengan hasil evaluasi orientasi pegawai.

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Ketentuan/ pedoman orientasi, rencana kegiatan orientasi, laporan


orientasi, SK/ surat tugas penempatan pegawai setelah orientasi.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Struktural pengelola SDM, pegawai baru yang melakukan orientasi,
dan TPM / Komite Mutu/ SPI

10
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan:
Apabila selama kurun waktu masa berlaku sertifikat akreditasi tidak ada pegawai
baru, maka parameter ini NA (Not Available) yaitu tidak dinilai.
Apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan
adalah 2.

11
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 03. PIMPINAN DAN STAF

Ada kualifikasi tenaga pimpinan dan staf, atas dasar pendidikan dan
keterampilan yang sesuai dengan tugas dan jabatannya.

Parameter :

P.1. Pimpinan Institusi/ Unit Pelatihan sesuai dengan kriteria.

Skor :
0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan Kriteria pimpinan
1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan Kriteria pimpinan
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan Kriteria pimpinan.
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan Kriteria pimpinan.
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan Kriteria pimpinan.

Definisi Operasional (DO) :

 Pimpinan unit penyelenggara pelatihan adalah seluruh pejabat penanggung jawab


yang ada di institusi/ unit penyelenggara pelatihan
 Kriteria pimpinan institusi/ unit penyelenggara pelatihan:
1. Pendidikan minimal S1 (Sarjana/ DIV) kesehatan atau S1 non kesehatan dengan
latar belakang pendidikan D3 Kesehatan;
2. Memiliki SK jabatan sebagai pimpinan unit penyelenggara pelatihan;
3. Memiliki sertifikat pelatihan Management of Training (MoT);
4. Memiliki sertifikat pelatihan/ workshop leadership

 Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria


1. Hitung prosentase pemenuhan kriteria tiap-tiap pimpinan
2. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki pimpinan kemudian dibagi dengan
jumlah pimpinan sebagai nilai rata-rata

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi biodata pimpinan, CV Pimpinan, Fotocopy : ijazah
terakhir, SK Jabatan, sertifikat pelatihan MOT, sertifikat pelatihan/
workshop leadership.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan unit penyelenggara pelatihan.

Skor :

Keterangan/ Catatan :

12
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Format Rekapitulasi biodata pimpinan unit penyelenggara pelatihan

Pendidikan Pangkat/ No STTPL No sertifikat


No Nama NIP/ NIK No Ijazah Jabatan
Formal Gol MOT leadership

13
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Penyelenggara pelatihan sesuai dengan kriteria

Skor :
0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan Kriteria penyelenggara pelatihan
1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan Kriteria penyelenggara pelatihan
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan Kriteria penyelenggara pelatihan.
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan Kriteria penyelenggara pelatihan.
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan Kriteria penyelenggara pelatihan.

Definisi Operasional (DO) :

 Penyelenggara pelatihan adalah staf yang bertugas dalam menyelenggarakan


pelatihan.
 Kriteria penyelenggara pelatihan:
1. Pendidikan minimal D3
2. Telah mengikuti Training Officer Course (TOC)
3. Pengalaman menyelenggarakan pelatihan terakreditasi minimal 2 (dua) kali
4. Lama bertugas di unit penyelenggara pelatihan tersebut minimal 2 (dua) tahun

 Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria


1. Hitung prosentase pemenuhan kriteria tiap-tiap penyelenggara pelatihan
2. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki penyelenggara pelatihan kemudian
dibagi dengan jumlah penyelenggara pelatihan sebagai nilai rata-rata

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Rekapitulasi biodata penyelenggara pelatihan, fotocopy Ijazah


terakhir, SK penyelenggaraan pelatihan, sertifikat TOC.
Observasi (O) :
Wawancara (W) : Kepala dan staf unit penyelenggara pelatihan.

Skor :

Keterangan/ Catatan :

14
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rekapitulasi biodata penyelenggara pelatihan

Frekuensi
Pendi- No Nomor SK
Pangkat menyelenggara-
No Nama NIP/ dikan No Jabatan STTPL penyeleng-
/ Gol kan pelatihan
NIK Formal Ijazah TOC gara pelatihan
terakreditasi

15
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 04. TENAGA EDUKATIF DAN PENGENDALI PELATIHAN

Ada kelompok tenaga edukatif dan pengendali pelatihan yang dapat memberikan
pelayanan pelatihan yang bermutu

Parameter :

P.1. Widyaiswara / Pelatih Tetap sesuai dengan kriteria

Skor :
0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan Kriteria Widyaiswara/ Pelatih Tetap
1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan Kriteria Widyaiswara/ Pelatih Tetap
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan Kriteria Widyaiswara/ Pelatih Tetap.
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan Kriteria Widyaiswara/ Pelatih Tetap.
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan Kriteria Widyaiswara/ Pelatih Tetap.

Definisi Operasional (DO) :


Widyaiswara/ Pelatih Tetap adalah tenaga pelatih yang berasal dari dalam unit
penyelenggara pelatihan yang memiliki keahlian tertentu dan dibutuhkan untuk
memberikan materi dalam kegiatan pelatihan yang terakreditasi dan dilaksanakan di
institusi/ unit penyelenggara pelatihan.
Kriteria widyaiswara/ Pelatih tetap adalah sebagai berikut:
a. Widyaiswara berlatar belakang pendidikan minimal S2/ pelatih tetap berlatar
belakang pendidikan minimal D3
b. Memiliki pengalaman bekerja sesuai dengan materi yang disampaikan
c. Memiliki sertifikat TOT/ TPPK dan pelatihan substansi/ teknis dan/ atau memiliki
sertifikasi pelatih
d. Memiliki SK/ surat tugas sebagai widyaiswara/ Pelatih tetap yang ditetapkan oleh
Pejabat yang berwenang
Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria
a. Hitung prosentase pemenuhan kriteria widyaiswara/ pelatih tetap
b. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki widyaiswara/ pelatih tetap kemudian
dibagi dengan jumlah widyaiswara/ pelatih tetap sebagai nilai rata-rata

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rekapitulasi biodata widyaiswara/ pelatih tetap, Fotocopy sertifikat
TPPK/ TOT/ sertifikasi pelatih, SK/ surat tugas sebagai widyaiswara/
pelatih tetap.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan dan staf penyelenggara pelatihan, widyaiswara/ pelatih
tetap
Skor :

Keterangan/ Catatan :

16
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Format rekapitulasi widyaiswara / Pelatih Tetap

No Nama Latar No SK No. STTPL Materi yang Pengalaman


Belakang widyaiswara/ TOT/ TPPK Sering bekerja sesuai
Pendidikan pelatih tetap Disampaikan dengan materi
Formal yang disampaikan

17
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Pelatih Tidak Tetap sesuai dengan kriteria

Skor :

0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan Kriteria Pelatih tidak tetap


1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan Kriteria Pelatih tidak tetap
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan Kriteria Pelatih tidak tetap.
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan Kriteria Pelatih tidak tetap.
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan Kriteria Pelatih tidak tetap.

Definisi Operasional (DO) :

 Pelatih tidak tetap adalah tenaga struktural dari instansi sendiri atau ahli/ pakar/
Widyaiswara dari instansi lain yang memiliki keahlian tertentu dan dibutuhkan untuk
memberikan materi dalam kegiatan pelatihan.
 Kriteria :
a. Berlatar belakang pendidikan minimal D3
b. Memiliki pengalaman bekerja sesuai dengan materi yang disampaikan
c. Surat tugas/ surat kesediaan sebagai Pelatih dari Institusi yang bersangkutan

 Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria


a. Hitung prosentase pemenuhan kriteria pelatih tidak tetap
b. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki pelatih tidak tetap kemudian dibagi
dengan jumlah pelatih tidak tetap sebagai nilai rata-rata

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Rekapitulasi pelatih tidak tetap, CV pelatih tidak tetap, jadwal
pelatihan, surat tugas/ surat kesediaan sebagai pelatih
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala dan staf penyelenggara pelatihan
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Form rekapitulasi daftar pelatih tidak tetap:

18
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Format rekapitulasi Pelatih tidak Tetap

Latar No surat pengalaman


Pangkat/ Belakang tugas/surat Materi yang bekerja sesuai
No Nama NIP Instansi
Gol Pendidikan kesediaan diajarkan dengan materi
Formal sebagai pelatih yang disampaikan

19
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Instruktur Pelatihan Teknis sesuai dengan kriteria

Skor :

0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan kriteria Instruktur pelatihan teknis


1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan kriteria Instruktur pelatihan teknis
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan kriteria Instruktur pelatihan teknis
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan kriteria Instruktur pelatihan teknis
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan kriteria Instruktur pelatihan teknis

Definisi Operasional (DO) :

 Instruktur pelatihan teknis adalah orang yang bertugas mengajarkan suatu materi
teknis tertentu dan sekaligus memberikan latihan dan bimbingan selama proses
pelatihan teknis berlangsung.
 Kriteria instruktur adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan minimal D3 bidang kesehatan
b. Memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun sesuai kompetensinya
c. Memiliki sertifikat kompetensi dan/ atau SK sebagai instruktur yang dikeluarkan
oleh instansi yang berwenang/ memiliki STR

 Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria


a. Hitung prosentase pemenuhan kriteria instruktur
b. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki instruktur kemudian dibagi dengan
jumlah instruktur sebagai nilai rata-rata

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Rekapitulasi instruktur pelatihan teknis, CV instruktur, ijazah


terakhir, sertifikat kompetensi sebagai instruktur, SK/ surat tugas
instruktur/ STR
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala dan staf penyelenggara pelatihan, pengendali pelatihan
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan:
Apabila selama kurun waktu masa berlaku sertifikat akreditasi institusi/ unit pelatihan
tidak menyelenggarakan pelatihan yang memerlukan Instruktur teknis, maka parameter
ini NA (Not Available) yaitu tidak dinilai.

20
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Format rekapitulasi instruktur pelatihan teknis:

Latar Pengalaman
No SK/surat
NIP/ Belakang No kerja sesuai
No Nama No STR tugas sebagai
NIK Pendidikan Ijazah kompetensi
instruktur
Formal (tahun)

21
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Pengendali Pelatihan sesuai dengan kriteria

Skor :
0 = 0 - 20% rata-rata pemenuhan Kriteria Pengendali Pelatihan
1 = 21 - 40% rata-rata pemenuhan Kriteria Pengendali Pelatihan
2 = 41 - 60% rata-rata pemenuhan Kriteria Pengendali Pelatihan
3 = 61 - 80% rata-rata pemenuhan Kriteria Pengendali Pelatihan
4 = 81 - 100% rata-rata pemenuhan Kriteria Pengendali Pelatihan

Definisi Operasional (DO) :

 Pengendali Pelatihan adalah pejabat struktural/ pejabat fungsional/ staf teknis yang
secara teknis berperan mempersiapkan, merancang, memandu kegiatan proses
belajar mengajar dengan menciptakan proses pembelajaran yang kondusif,
membantu peserta dalam proses pembelajaran dan mampu mengambil tindakan
secara tepat dan cepat dalam rangka tercapainya tujuan pelatihan yang telah
ditetapkan.
 Kriteria pengendali pelatihan adalah sebagai berikut:
a. Pendidikan minimal D3 kesehatan;
b. Memiliki pengalaman dalam mengelola penyelenggaraan pelatihan;
c. Memiliki sertifikat Pelatihan Pengendali Pelatihan.
d. Memiliki sertifikat Tenaga Pelatih Program Kesehatan (TPPK) dan/ atau sertifikat
Pelatihan bagi Pelatih (Training of Trainer/ ToT) substansi dan/atau memiliki latar
belakang pendidikan yang sesuai dengan pelatihan yang dilaksanakan atau
pernah mengikuti pelatihan tersebut;

 Cara penghitungan rata-rata pemenuhan kriteria


a. Hitung prosentase pemenuhan kriteria pengendali pelatihan
b. Jumlahkan semua prosentase yang dimiliki pengendali pelatihan kemudian
dibagi dengan jumlah pengendali pelatihan sebagai nilai rata-rata

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Rekapitulasi pengendali pelatihan, FC sertifikat pelatihan


pengendali pelatihan, SK atau surat tugas pengendali pelatihan,
fotocopy sertifikat TPPK/ TOT substansi, laporan catatan
pengendali pelatihan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala dan staf penyelenggara pelatihan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

22
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Format rekapitulasi pengendali pelatihan:

Latar Pengalaman
No Sertifikat No SK / surat
Belakang dalam Sertifikat
NIP/ pelatihan tugas
No Nama Pendidikan menyelenggara pelatihan
NIK pengendali pengendali
Formal kan pelatihan TPPK/TOT
pelatihan pelatihan
(.... kali)

23
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 05. FASILITAS DAN PERALATAN

Pimpinan bertanggung jawab mengenai fasilitas dan peralatan untuk mencapai


tujuan pelatihan.

Parameter :

P.1. Perencanaan tertulis mencakup :


a. Kebutuhan fasilitas dan peralatan.
b. Pemeliharaan fasilitas dan peralatan.

Skor :
0 = Ada perencanaan tertulis tetapi tidak lengkap
1 = Ada perencanaan tertulis lengkap
2 = Ada perencanaan tertulis, lengkap, dan dilaksanakan
3 = Ada perencanaan tertulis, lengkap, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada perencanaan tertulis, lengkap, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Perencanaan tertulis lengkap adalah perencanaan yang mencakup:
1. Kebutuhan fasilitas dan peralatan yang diperlukan oleh unit penyelenggara
pelatihan, terdiri dari jenis barang, jumlah, waktu dan penanggung jawab untuk
pelayanan kantor, pelayanan pelatihan, pelayanan penunjang pelatihan
2. Pemeliharaan terhadap fasilitas dan peralatan yang dilakukan secara rutin,
termasuk peningkatan dan penggantian
 Kebutuhan fasilitas dan peralatan adalah kebutuhan akan fasilitas dan peralatan
sesuai dengan standar yang ditentukan untuk institusi/ unit penyelenggara pelatihan
 Pemeliharaan fasilitas dan peralatan adalah perawatan terhadap barang yang masih
dapat dipakai (gedung, komputer, AC dll), lingkungan kantor, halaman, tempat parkir
dll (diluar fasilitas pelayanan penunjang pelatihan), yang dilaksanakan secara rutin.
 Peningkatan seperti peningkatan komputer, daya listrik, dll.
 Penggantian seperti tempat tidur kayu diganti spring bed, kursi kuliah diganti
dengan meja dan kursi, dll
 Dilaksanakan adalah apabila rencana tersebut direalisasikan dalam bentuk
pemenuhan kebutuhan fasilitas dan peralatan sesuai dengan yang diusulkan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap kesesuaian antara rencana
pengadaan dan pelaksanaan. Evaluasi dilakukan oleh penanggung jawab sarana
prasarana/ logistik .
 Ditindaklanjuti adalah apabila hasil evaluasi dijadikan bahan masukan bagi
perbaikan dan perencanaan di masa yang akan datang.

24
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Perencanaan berupa POK/ dokumen usulan tahunan, Prosedur
pengadaan fasilitas dan peralatan, Prosedur pemeliharaan fasilitas
dan peralatan, Laporan SIMAK BMN, usulan perencanan tahun
berikutnya
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Ka. Instituisi/ Unit Penyelenggara Pelatihan, Penanggungjawab
sarana prasarana.

Skor :

Keterangan/ Catatan :

25
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Dokumen Inventaris Fasilitas dan Peralatan di Setiap Ruangan.

Skor :
0 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan tapi tidak lengkap
1 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan lengkap, di setiap ruangan namun
tidak sesuai dengan kondisi tahun berjalan
2 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan lengkap, di setiap ruangan, dan
sesuai dengan kondisi tahun berjalan
3 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan lengkap, di setiap ruangan, sesuai
dengan kondisi tahun berjalan dan dievaluasi
4 = Ada dokumen inventaris fasilitas dan peralatan lengkap, di setiap ruangan, sesuai
dengan kondisi tahun berjalan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :

 Lengkap adalah apabila dokumen inventaris fasilitas dan peralatan memuat seluruh
fasilitas dan peralatan yang ada di ruangan beserta nomor kodefikasi dan kartu
kendali untuk semua fasilitas dan peralatan yang ada di institusi/ unit penyelenggara
pelatihan.
 Dievaluasi adalah apabila ada catatan monitoring dari koordinator/ penanggung
jawab fasilitas dan peralatan terhadap keberadaan dan fungsi dari fasilitas dan
peralatan tersebut dengan menggunakan form inventarisasi.
 Laporan adalah hasil monitoring setiap 1 tahun dari koordinator kepada pimpinan
yang bertanggung jawab dalam fasilitas dan peralatan. Laporan berupa rekapitulasi
dari hasil evaluasi.
 Ditindaklanjuti adalah apabila hasil evaluasi menjadi rencana untuk melakukan
upaya perbaikan fasilitas dan peralatan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Dokumen inventarisasi fasilitas dan peralatan, prosedur


inventarisasi, laporan SIMAK BMN (untuk swasta bisa berupa
laporan yang di tandatangani pimpinan)
Observasi (O) : Daftar Barang Ruangan (DBR) yang ditempel di setiap ruangan
Wawancara (W) : Ka institusi pelatihan, pimpinan yang bertanggung jawab/
membawahi dalam pengelolaan fasilitas dan peralatan, pelaksana
kegiatan terkait.

Skor :

Keterangan/ Catatan :

26
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Format laporan rekapitulasi hasil evaluasi :

Kesesuaian daftar Kondisi


DBR
No Nama Ruangan barang (sebutkan jumlah barang)
Ada Tdk ada Sesuai Tidak Baik Rusak

Catatan:
Format laporan rekapitulasi hasil evaluasi bisa menyesuaikan dengan aplikasi yang
sudah ada di institusi/ unit masing-masing.

27
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Fasilitas dan Peralatan Kelas yang Sesuai Standar.

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan kelas tapi tidak sesuai dengan standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai dengan standar.
2 = Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai standar dan dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai standar, dimanfaatkan dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan kelas sesuai standar, dimanfaatkan, dievaluasi dan
ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


 Standar fasilitas dan peralatan kelas adalah ketentuan tentang fasilitas dan
peralatan kelas yang dibutuhkan untuk belajar di dalam kelas minimal sesuai dengan
Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang Kesehatan yang diterbitkan Pusat
Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2016.
 Fasilitas dan peralatan kelas adalah ruangan berikut peralatan penunjang yang
digunakan untuk proses belajar mengajar di dalam kelas
 Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan yang ada di kelas digunakan
untuk proses pembelajaran.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan:
1. Penilaian dilakukan oleh TPM/ komite mutu/ SPI terhadap kesesuaian keadaan
fasilitas dan peralatan dengan standar
2. Penghitungan SOR (Seat Occupation Rate) dengan rumus:

Jumlah (orang x hari) dalam satu tahun x 100%

250 hari efektif x kapasitas kelas yang tersedia

 Ditindaklanjuti adalah apabila ada rencana peningkatan SOR dalam bentuk usulan
kegiatan pelatihan per tahun termasuk kegiatan pelatihan dari luar unit pelatihan dan
disahkan oleh pimpinan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan kelas institusi/ unit pelatihan, Daftar
Barang Ruangan (DBR) kelas, catatan/ buku/ laporan pemanfaatan
fasilitas dan peralatan kelas, hasil perhitungan SOR, rencana
peningkatan SOR dalam bentuk usulan kegiatan dalam 1 tahun.
Observasi (O) : Ruang kelas serta perlengkapan ruangan dan peralatannya.
Wawancara (W) : Pimpinan institusi/ unit penyelenggara pelatihan/ kepala unit kerja
pengelola fasilitas dan peralatan/ widyaiswara/ penanggung jawab
ruangan.

28
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan:
Apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan adalah 2.

29
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Fasilitas dan Peralatan Laboratorium Kelas Yang Sesuai Standar

Skor :
0 = Tidak memiliki fasilitas dan peralatan laboratorium kelas atau memiliki fasilitas dan
peralatan laboratorium kelas tapi tidak sesuai standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar
2 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar dan dimanfaatkan
3 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar, dimanfaatkan dan
dievaluasi
4 = Ada fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar, dimanfaatkan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Fasilitas dan peralatan laboratorium kelas adalah fasilitas dan peralatan laboratorium
yang digunakan untuk praktik keterampilan terkait dengan materi yang disampaikan
dalam pelatihan teknis.
 Fasilitas dan peralatan laboratorium kelas sesuai standar adalah fasilitas dan
peralatan khusus dalam keadaan lengkap dan berada di dalam laboratorium kelas
tersebut.
 Standar fasilitas dan peralatan laboratorium kelas mencakup luas ruang, jenis dan
jumlah peralatannya minimal sesuai Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang
Kesehatan yang diterbitkan Pusat Pelatihan SDM Kesehatan Tahun 2016.
 Dimanfaatkan adalah apabila peralatan laboratorium tersebut digunakan untuk
proses pembelajaran yang dibuktikan dengan catatan penggunaan laboratorium
kelas tersebut (dalam bentuk buku atau dokumen lainnya)
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite mutu terhadap:
Kesesuaian keadaan fasilitas dan peralatan Laboratorium Kelas dengan standar
Pemanfaatan laboratorium kelas dan peralatannya apakah sesuai dengan
kalender pelatihan yang ada.
 Ditindaklanjuti adalah apabila hasil evaluasi menjadi rencana untuk melakukan
upaya perbaikan laboratorium kelas tersbeut.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan laboratorium kelas, Daftar Barang
Ruangan laboratorium kelas, laporan pemanfaatan laboratorium
kelas, laporan evaluasi, prosedur penggunaan dan pemeliharaan
fasilitas dan peralatan laboratorium kelas.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan laboratorium kelas.
Wawancara (W) : Pimpinan institusi/ unit penyelenggara pelatihan, penanggung
jawab/ pengelola fasilitas dan peralatan laboratorium ketlas, TPM/
Komite mutu/ SPI.

30
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
Apabila selama kurun waktu masa berlaku sertifikat akreditasi institusi/ unit pelatihan
tidak menyelenggarakan pelatihan yang memerlukan fasilitas dan peralatan yang
digunakan untuk praktik keterampilan di dalam kelas terkait dengan materi yang
disampaikan, maka parameter ini NA (Not Available) yaitu tidak dinilai.
Apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan
adalah 2.

Format Laporan Pemanfaatan Laboratorium Kelas

Penanggung
Tanggal
Nama Jumlah jawab
No Materi Penggunaan Lab Ket
Pelatihan peserta materi/
kelas
praktek

31
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.5. Perpustakaan yang sesuai standar

Skor :
0 = Ada bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan tetapi tidak sesuai standar minimal
1 = Ada bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan sesuai standar minimal
2 = Ada bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan sesuai standar minimal, dan
dimanfaatkan
3 = Ada bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan sesuai standar minimal,
dimanfaatkan dan dievaluasi
4 = Ada bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan sesuai standar minimal,
dimanfaatkan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :

 Bahan pustaka terdiri dari bahan cetak (mis : buku, surat kabar, majalah, laporan
tahunan, dll) dan atau bahan non cetak (mis : rekaman suara, video, peta,atlas, CD,
pustaka online, dll).
 Standar fasilitas perpustakaan adalah ruangan dan perlengkapan yang digunakan
sebagai sumber informasi untuk mendukung proses pelatihan.
 Standar minimal :
a. Ruang perpustakaan minimal untuk 5 orang
b. Lemari display
c. Komputer
d. Jaringan internet/ Wifi
e. Petugas perpustakaan
f. Meja dan kursi petugas perpustakaan
g. Meja dan kursi pengunjung minimal 5 set
h. Koleksi bahan pustaka 10 tahun terakhir
i. Katalog
j. Kartu buku
k. Buku pengunjung
l. Kipas angin/ AC

 Dimanfaatkan adalah apabila bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan dibaca


atau dipinjam, yang dibuktikan dengan adanya catatan pada buku kunjungan/
peminjaman.

Cara perhitungan pemanfaatan dalam 1 tahun:


jumlah literatur/ majalah/ jurnal dan sejenisnya yang dibaca atau dipinjam x 100%
jumlah seluruh literatur/ majalah/ jurnal dan sejenisnya yang ada
di perpustakaan

 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite mutu terhadap
1. Kesesuaian bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan dengan standar
2. Pemanfaatan bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan
 Ditindaklanjuti adalah apabila ada rencana pengembangan bahan pustaka dan
fasilitas perpustakaan, serta diusulkan ke pimpinan.

32
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Standar bahan pustaka dan fasilitas perpustakaan, Daftar Barang
Ruangan perpustakaan, daftar koleksi bacaan, buku pengunjung
perpustakaan
Observasi (O) : Buku kepustakaan dan fasilitas perpustakaan
Wawancara (W) : Petugas perpustakaan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
Apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan
adalah 2.

33
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.6. Laboratorium Lapangan Sesuai dengan Jenis Pelatihan Yang Dilaksanakan.

Skor :
0 = Ada laboratorium lapangan tetapi tidak dilengkapi dengan perjanjian kerjasama/
surat ijin pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian
1 = Ada laboratorium lapangan dan dilengkapi dengan perjanjian kerjasama/ surat ijin
pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian
2 = Ada laboratorium lapangan, dilengkapi dengan perjanjian kerjasama/ surat ijin
pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian dan dimanfaatkan
3 = Ada laboratorium lapangan, dilengkapi dengan perjanjian kerjasama/ surat ijin
pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian, dimanfaatkan dan dievaluasi
4 = Ada laboratorium lapangan, dilengkapi dengan perjanjian kerjasama/ surat ijin
pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian, dimanfaatkan, dievaluasi dan
ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Laboratorium lapangan adalah suatu unit atau wilayah yang digunakan untuk praktek
lapangan, observasi lapangan atau uji coba.
 Dimanfaatkan adalah apabila laboratorium lapangan digunakan sesuai dengan
tujuan pelatihan dan atau untuk kepentingan masyarakat.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap pemanfaatan laboratorium
lapangan apakah sesuai dengan tujuan pelatihan yang menggunakan laboratorium
lapangan tersebut.
 Ditindaklanjuti adalah apabila hasil evaluasi menjadi rencana untuk melakukan
upaya perbaikan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) :
Dokumen perjanjian kerja sama laboratorium lapangan/ surat ijin
pemakaian/ surat pemberitahuan pemakaian, laporan kegiatan
pelatihan yang menggunakan laboratorium lapangan, laporan
evaluasi dan rencana perbaikan laboratorium lapangan
Observasi (O) : -
Wawancara(W) : Penanggung jawab pelatihan, panitia penyelenggara pelatihan,
widyaiswara/ pelatih
Skor :

Keterangan/ Catatan :

34
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Catatan :
Apabila selama kurun waktu masa berlaku sertifikat akreditasi institusi/ unit pelatihan
tidak menyelenggarakan pelatihan yang memerlukan laboratorium lapangan terkait
dengan materi yang disampaikan, maka parameter ini NA (Not Available) yaitu tidak
dinilai.

35
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 06. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

Ada kebijakan dan prosedur tertulis untuk membina dan meningkatkan


manajemen institusi/ Unit pelatihan

Parameter :

P.1. Ketentuan Tertulis Tentang Hubungan Kerjasama Antara Institusi/ unit Pelatihan
Dengan Unit Kerja Lain

Skor :
0 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi/ unit pelatihan
dengan unit kerja lain tetapi tidak lengkap
1 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi/ unit pelatihan
dengan unit kerja lain, lengkap.
2 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi/ unit pelatihan
dengan unit kerja lain, lengkap dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi/ unit pelatihan
dengan unit kerja lain, lengkap, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerja sama antara institusi/ unit pelatihan
dengan unit kerja lain, lengkap, dilaksanakan,dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang hubungan kerjasama adalah apabila ketentuan
tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
 Hubungan kerja sama dengan unit kerja lain, adalah hubungan kerja sama yang
terkait dengan penyelenggaraan pelatihan.
 Ketentuan tertulis lengkap adalah aturan yang ditetapkan oleh kepala institusi/ unit
penyelenggara pelatihan/ pejabat yang berwenang, yang memuat:
1. Judul kegiatan kerja sama,
2. Nomor surat kerjasama,
3. Tujuan kerjasama,
4. Hak dan kewajiban,
5. Tanggung jawab masing-masing pihak yang bekerja sama,
6. Kurun waktu berlakunya kerjasama tersebut.
7. Pelanggaran
8. Ditandatangani kedua belah pihak.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis yang dibuat betul-betul diterapkan
dan didukung oleh data
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ Komite mutu/ SPI terhadap
ketentuan yang berlaku apakah masih relevan atau tidak.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi

36
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis tentang Hubungan kerja sama, dan dokumen
hubungan kerjasama, bukti pelaksanaan, bukti evaluasi oleh TPM/
Komite Mutu/ SPI
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan yang bertanggung jawab/ membawahi dalam
pengelolaan administrasi (Tata Usaha) dan TPM/komite mutu/ SPI.
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Format Rekapitulasi Kegiatan Kerjasama

Nomor dan Nama Pihak


Judul kegiatan Lokasi tempat Masa berlakunya
No tanggal surat ke-2 serta
Kerjasama kerjasama kerjasama
kerjasama jabatannya

37
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Ketentuan Tertulis Tentang Pengelolaan Tenaga

Skor :
0 = Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan tenaga tetapi belum lengkap
1 = Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan tenaga, lengkap tetapi belum
dilaksanakan
2 = Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan tenaga, lengkap, dan dilaksanakan.
3 = Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan tenaga, lengkap, dilaksanakan dan
dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan tenaga lengkap, dilaksanakan,
dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan tenaga adalah apabila ketentuan
tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang.
 Ketentuan tertulis lengkap apabila mencakup :
a. Perjanjian kerja PNS/ pegawai tetap dan tidak tetap
b. Penghargaan dan sanksi untuk PNS/ pegawai tetap dan tidak tetap
Perjanjian kerja untuk PNS menggunakan SKP.
Contoh penghargaan seperti penghargaan masa kerja (windu dan satya, dll)
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan yang dibuat betul-betul diterapkan dan
didukung oleh data.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ Komite mutu/ SPI terhadap
ketentuan yang berlaku apakah masih relevan atau tidak.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi

Cara Pembuktian :
Dokumen (D) : Ketentuan tertulis tentang pengelolaan tenaga, prosedur pemberian
penghargaan dan sanksi, rekaman pelaksanaan pemberian
penghargaan dan sanksi, hasil evaluasi dan tindak lanjut, dokumen
perjanjian kerja:
a. Untuk PNS/ pegawai tetap : SKP dan uraian tugas pegawai
bagian diklat/ instalasi pelatihan
b. Untuk Non PNS/pegawai tidak tetap : kontrak kerja dan uraian
tugas
Observasi (O) : -

38
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Wawancara(W) : Ka unit kerja yang bertanggung jawab/ membawahi dalam


pengelolaan SDM dan TPM

Skor :

Keterangan/ Catatan :

39
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 07. EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU


Untuk meningkatkan mutu pelayanan setiap institusi/ unit pelatihan harus dapat
menyusun dan menetapkan kegiatan evaluasi dan pengendalian mutu yang
efektif.

Parameter :
P.1. Audit mutu internal

Skor :
0 = Ada tim audit tetapi tidak ada rencana kegiatan audit
1 = Ada tim audit dan ada rencana kegiatan audit
2 = Ada tim audit, ada rencana kegiatan audit dan dilaksanakan
3 = Ada tim audit, ada rencana kegiatan audit, dilaksanakan dan dilaporkan ke
pimpinan
4 = Ada tim audit, ada rencana kegiatan audit, dilaksanakan, dilaporkan ke pimpinan
dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Audit dilakukan secara intern oleh unit kerja itu sendiri melalui Tim Pengendali Mutu
(TPM)/ Satuan Pengendali Internal (SPI)/ Komite Mutu yang telah ditetapkan oleh
pimpinan, minimal dilakukan setahun 2 kali.
 Rencana kegiatan TPM meliputi rencana untuk melakukan audit terhadap isi dan
penerapan prosedur, ketentuan-ketentuan, standar-standar dan uraian tugas yang
ada pada komponen akreditasi institusi.
 Audit dilakukan terhadap prosedur, ketentuan tertulis, standar dan uraian tugas pada
komponen akreditasi institusi berdasarkan chek list seperti contoh yang tercantum
dalam Pedoman Audit Mutu Internal.
 Dilaksanakan adalah apabila rencana kegiatan audit sudah direalisasikan, dianalisis
dievaluasi.
 Dilaporkan adalah apabila hasil audit disampaikan kepada pimpinan institusi/ unit
dalam bentuk laporan dan ditandatangani oleh TPM)/ Satuan Pengendali Internal
(SPI)/ Komite Mutu
 Ditindaklanjuti adalah apabila ada perbaikan berdasarkan disposisi pimpinan.

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : SK Tim Pengendali Mutu)/ Satuan Pengendali Internal (SPI)/ Komite
Mutu, rencana kerja TPM)/ Satuan Pengendali Internal (SPI)/ Komite
Mutu, instrumen audit, laporan pelaksanaan kerja TPM)/ Satuan
Pengendali Internal (SPI)/ Komite Mutu), umpan balik dari pimpinan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi/ unit pelatihan, Tim Pengendali Mutu)/ Satuan
Pengendali Internal (SPI)/ Komite Mutu

40
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
 Dilaksanakan terdiri dari 3 kegiatan yaitu direalisasikan, dianalisis dan dievaluasi,
apabila kegiatan yang dilakukan hanya 1 atau 2 kegiatan, maka skor yang diberikan
adalah 1.
 Pengorganisasian TPM)/ Satuan Pengendali Internal (SPI)/ Komite Mutu ditetapkan
oleh Ka. Institusi/ unit pelatihan atau pejabat yang berwenang, terdiri dari :
Ketua : struktural/ staf yang kompeten dalam mengendalikan mutu.
Sekretaris : staf yang kompeten dan dapat melaksanakan tugas dalam
pengendalian mutu.
Anggota : wakil dari masing-masing koordinator/ penanggung jawab komponen.

Jumlah susunan Tim sebaiknya ganjil

41
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

42
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

KOMPONEN 2

43
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

B. KOMPONEN 2. PENGELOLAAN PELATIHAN

Ada kebijakan dan prosedur tertulis untuk membina dan meningkatkan


pengelolaan pelatihan

Standar 01. KETENTUAN DAN PROSEDUR

Ada ketentuan dan prosedur tertulis penyelenggaraan pelatihan yang bermutu

Parameter :

P.1. Ketentuan Tertulis dan Prosedur tentang Persiapan Pelatihan

Skor :
0 = Ada ketentuan tertulis atau Prosedur persiapan pelatihan
1 = Ada ketentuan tertulis dan Prosedur persiapan pelatihan tetapi tidak dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis dan Prosedur persiapan pelatihan, dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan Prosedur persiapan pelatihan, dilaksanakan, dan
dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan Prosedur persiapan pelatihan, dilaksanakan, dievaluasi
dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang persiapan pelatihan adalah apabila
ketentuan dan prosedur tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang
berwenang
 Persiapan pelatihan adalah hal-hal yang harus dilakukan mulai dari pengajuan
akreditasi pelatihan sampai dengan sebelum pelatihan tersebut dilaksanakan.
 Ketentuan tertulis persiapan pelatihan adalah aturan tertulis yang harus dipenuhi
terkait persiapan pelatihan, antara lain meliputi pengajuan akreditasi, rapat
persiapan, penetapan SK kepanitiaan dan Pengendali Pelatihan, penggandaan
jadwal dan bahan pembelajaran, konfirmasi pelatih dan pengendali pelatihan,
pemanggilan peserta, penentuan tempat, penggandaan form evaluasi, dll.
 Prosedur persiapan pelatihan adalah langkah-langkah yang dilakukan pada
persiapan pelatihan, yang melibatkan lebih dari satu bagian. Setiap langkah
menjelaskan: siapa melakukan apa, kalau dimungkinkan dilaksanakan dimana dan
kapan.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan persiapan pelatihan diterapkan oleh semua
panitia pada setiap pelatihan
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ Komite mutu/ SPI terhadap:
1. Penerapan ketentuan persiapan pelatihan sehingga teridentifikasi penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukan pada waktu penerapannya.
2. Penerapan prosedur persiapan pelatihan sehingga teridentifikasi penyimpangan-
penyimpangan yang dilakukan pada waktu penerapannya.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi.

44
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis persiapan pelatihan, Prosedur persiapan
pelatihan, kurikulum, notulen dan daftar hadir rapat persiapan,
laporan evaluasi penerapan ketentuan persiapan pelatihan oleh
TPM/SPI/Komite Mutu.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, kepala unit kerja pengelola program pelatihan, pelatih,
penyelenggara pelatihan dan TPM/ SPI/Komite Mutu
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
Evaluasi dilakukan terhadap penerapan ketentuan dan prosedur, apabila evaluasi
yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan adalah 2.

45
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Ketentuan tertulis Tentang Pengendali Pelatihan Dan Penyelenggara Pelatihan

Skor :
0 = Ada ketentuan tertulis tentang pengendali pelatihan atau penyelenggara pelatihan
1 = Ada ketentuan tertulis tentang pengendali pelatihan dan penyelenggara pelatihan
tetapi tidak dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis tentang pengendali pelatihan dan penyelenggara pelatihan,
dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang pengendali pelatihan dan penyelenggara pelatihan,
dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang pengendali pelatihan dan penyelenggara
pelatihan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang pengendali pelatihan dan penyelenggara pelatihan
adalah apabila ketentuan tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang
berwenang
 Ketentuan tertulis pengendali pelatihan dan penyelenggara pelatihan adalah aturan
tertulis tentang penentuan pengendali pelatihan dan penyelenggara pelatihan
 Pengendali Pelatihan adalah seseorang atau tim yang secara teknis berperan dalam
mempersiapkan, merancang, memandu kegiatan proses belajar mengajar dengan
menciptakan proses pembelajaran yang kondusif, membantu peserta dalam proses
pembelajaran dan mampu mengambil tindakan secara tepat dan cepat dalam rangka
tercapainya tujuan pelatihan yang telah ditetapkan.
 Penyelenggara pelatihan adalah tim yang mempunyai tugas mempersiapkan,
melaksanakan, mengevaluasi dan menyusun laporan pelaksanaan pelatihan.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis pengendali pelatihan dan
penyelenggara pelatihan diterapkan dalam setiap pelatihan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu terhadap
1. Penerapan ketentuan tertulis Pengendali Pelatihan
2. Penerapan ketentuan tertulis penyelenggara pelatihan,.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis tentang pengendali pelatihan, ketentuan tertulis
tentang penyelenggara pelatihan, SK Pengendali Pelatihan dan
penyelenggara pelatihan, laporan pelaksanaan/ penerapan
ketentuan, laporan evaluasi oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan/penanggung jawab/ pengelola program pelatihan, panitia
penyelenggara, Pengendali Pelatihan, dan TPM/ SPI/ Komite Mutu.
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
Evaluasi dilakukan terhadap penerapan ketentuan pengendali pelatihan dan
penyelenggara pelatihan, apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor
yang diberikan adalah 2.

46
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Ketentuan Tertulis Tentang Pelatih dan Instruktur

Skor :
0 = Ada ketentuan tertulis tentang pelatih atau instruktur
1 = Ada ketentuan tertulis tentang pelatih dan instruktur tetapi tidak dilaksanakan.
2 = Ada ketentuan tertulis tentang pelatih dan instruktur dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang pelatih dan instruktur, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang pelatih dan instruktur, dilaksanakan, dievaluasi dan
ditindaklanjuti

Definisi operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang pelatih dan instruktur adalah apabila ketentuan
tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
 Ketentuan tertulis tentang pelatih dan instruktur adalah aturan tertulis yang
mencakup tupoksi, tanggung jawab dan persyaratan bagi pelatih dan instruktur.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan tertulis tentang pelatih dan instruktur
diterapkan dalam setiap pelatihan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu terhadap
1. Penerapan ketentuan tertulis tentang pelatih
2. Penerapan ketentuan tertulis tentang instruktur
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis tentang pelatih dan instruktur, Surat Keputusan/
Surat Tugas pelatih dan instruktur, rekap daftar pelatih dan
instruktur, laporan penerapan ketentuan tertulis tentang pelatih dan
instruktur, laporan evaluasi penerapan ketentuan tertulis oleh TPM/
SPI/ Komite Mutu
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, panitia penyelenggara, dan TPM/ SPI/ Komite Mutu

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
Apabila selama kurun waktu masa berlaku sertifikat akreditasi institusi/ unit pelatihan:
menyelenggarakan pelatihan yang memerlukan instruktur terkait dengan materi yang
disampaikan, maka evaluasi terhadap penerapan ketentuan tertulis tentang
instruktur harus dilakukan, apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka
skor yang diberikan adalah 2.
tidak menyelenggarakan pelatihan yang memerlukan instruktur terkait dengan materi
yang disampaikan, maka evaluasi yang dilakukan hanya evaluasi terhadap
penerapan ketentuan tertulis tentang pelatih.

47
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Ketentuan Tertulis Tentang Pencatatan Proses Pembelajaran

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran atau ada
ketentuan tetapi tidak lengkap.
1 = Ada ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran dan lengkap.
2 = Ada ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran, lengkap, dan
dilaksanakan.
3 = Ada ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran, lengkap,
dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran, lengkap,
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran adalah apabila
ketentuan tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
 Ketentuan tertulis tentang pencatatan proses pembelajaran adalah aturan tertulis
tentang pencatatan proses pembelajaran yang harus dilakukan oleh Pengendali
Pelatihan sesuai dengan Pedoman Pengendali Pelatihan yang dikeluarkan oleh
Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan tahun 2012.
 Pencatatan proses pembelajaran adalah catatan harian pengendali pelatihan sesuai
dengan ketentuan yang tercantum pada Pedoman Pengendali Pelatihan yang
dikeluarkan oleh Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan tahun 2012
 Lengkap minimal meliputi catatan:
a. Hasil monitoring kesiapan proses pembukaan
b. Hasil kajian pre test untuk mendapatkan informasi terkait dengan materi yang
kurang dipahami oleh peserta dan akan menjadi referensi bagi pelatih saat
menyampaikan materi yang bersangkutan
c. Alur penyampaian materi yang disampaikan pelatih
d. Aktifitas pelatih dalam penyampaian materi
e. Hasil kajian kesesuaian antara materi yang disampaikan dengan GBPP materi
tersebut
f. Kegiatan yang dilakukan sebagai penghubung antara peserta dengan peserta,
peserta dengan pelatih, dan peserta dengan penyelenggara serta antara pelatih
dan penyelenggara
g. Aktifitas peserta selama proses pembelajaran
h. Hasil kajian evaluasi awal dibandingkan dengan hasil evaluasi akhir
i. Hasil kajian evaluasi pelatih
j. Hasil kajian evaluasi penyelenggaraan
k. Hasil monitoring kesiapan proses penutupan pelatihan
l. Kesimpulan hasil proses belajar mengajar.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan pencatatan proses pembelajaran diterapkan
dalam setiap pelatihan.

48
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite mutu terhadap
penerapan ketentuan tertulis pencatatan proses pembelajaran, sehingga
teridentifikasi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan pada waktu
penerapannya.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Ketentuan pencatatan proses pembelajaran, laporan pencatatan


proses pembelajaran untuk masing-masing kegiatan pelatihan oleh
Pengendali Pelatihan, laporan kegiatan pelatihan, laporan evaluasi
penerapan ketentuan oleh TPM/ SPI/ Komite mutu.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, panitia penyelenggara, dan TPM/ SPI/ Komite mutu .

Skor :

Keterangan/ Catatan :

49
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.5. Ketentuan Tertulis Tentang Evaluasi Pelaksanaan Pelatihan

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan atau ada
ketentuan tetapi tidak lengkap
1 = Ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan, lengkap
2 = Ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan, lengkap, dan
dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan, lengkap,
dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan, lengkap,
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan adalah apabila
ketentuan tersebut sudah disyahkan oleh pimpinan/ pejabat yang berwenang
 Ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan adalah aturan tertulis
tentang penilaian terhadap peserta, pelatih dan penyelenggara dalam suatu
pelatihan.
 Lengkap meliputi evaluasi peserta (pre dan post-test/ sumatif/ komprehensif/
formatif), evaluasi terhadap pelatih dan evaluasi terhadap penyelenggaraan
pelatihan.
 Dilaksanakan adalah apabila ketentuan evaluasi pelaksanaan pelatihan diterapkan
dalam setiap pelatihan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/SPI/Komite mutu terhadap
penerapan ketentuan evaluasi pelaksanaan pelatihan, sehingga teridentifikasi
penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan pada waktu penerapannya.
 Ditindaklanjuti apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil evaluasi

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : ketentuan tertulis tentang evaluasi pelaksanaan pelatihan,


instrument evaluasi, rekap kegiatan pelatihan yang menerapkan
evaluasi, bukti evaluasi, laporan evaluasi penerapan ketentuan
oleh TPM/SPI/Komite mutu.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan, panitia penyelenggara, widyaiswara/pelatih tetap,
peserta pelatihan, dan TPM/ SPI/ Komite Mutu

Skor :

Keterangan/ Catatan :

50
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 02. KURIKULUM


Ada kurikulum pelatihan untuk menyelenggarakan pelatihan yang bermutu

Parameter :
P 1. Penyusunan/ Pengembangan Kurikulum
Skor :
0 = Tidak ada kegiatan penyusunan/ pengembangan kurikulum dari institusi/ unit atau
organisasi induk
1 = Ada kegiatan penyusunan/ pengembangan kurikulum dari institusi/ unit atau
organisasi induk
2 = Ada kegiatan penyusunan/ pengembangan kurikulum dari institusi/ unit atau
organisasi induk, dan dilaksanakan
3 = Ada kegiatan penyusunan/ pengembangan kurikulum dari institusi/ unit atau
organisasi induk, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada kegiatan penyusunan/ pengembangan kurikulum dari institusi/ unit atau
organisasi induk, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti
Definisi Operasional (DO) :
 Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan
pembelajaran serta metode yang digunakan sebagai pedoman dalam
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar
 Kegiatan penyusunan kurikulum adalah kegiatan penyusunan kurikulum yang
merupakan tindak lanjut hasil TNA.
 Kegiatan pengembangan kurikulum adalah apabila kurikulum yang sudah ada
dimodifikasi/ disesuaikan dengan kebutuhan di institusi/unit pelatihan.
 Dilaksanakan adalah apabila penyusunan/ pengembangan kurikulum sudah
terlaksana dengan melibatkan pakar/ pihak lain, seperti WI/ pelatih tetap, Organisasi
Profesi, unit program dll.
 Dievaluasi adalah apabila:
1. dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite mutu terhadap kesesuaian
penyusunan/ pengembangan kurikulum dengan prosedur
2. hasil penyusunan/ pengembangan kurikulum sudah dibahas/ diseminarkan
dengan pihak terkait
 Ditindaklanjuti adalah apabila kurikulum sudah terakreditasi dan digunakan dalam
pelatihan atau direncanakan akan dilaksanakan tahun berikutnya
Cara Pembuktian (CP) :
Dokumen (D) : Prosedur penyusunan/ pengembangan kurikulum, rencana
penyusunan/ pengembangan kurikulum, SK/surat tugas sebagai
tim penyusun/ pengembangan kurikulum, laporan kegiatan
penyusunan, laporan pembahasan/seminar, kurikulum pelatihan,
rencana pelatihan tahun berikutnya.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi/ unit pelatihan, kepala unit kerja terkait,
Widyaiswara/pelatih tetap
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
Apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang diberikan
adalah 2.

51
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P2. Pelaksanaan Pelatihan sesuai dengan Kurikulum

Skor :

0 = <30% pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum


1 = 30 - 49% pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum
2 = 50 - 69% pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum
3 = 70 - 89% pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum
4 = ≥ 90% pelatihan dilaksanakan sesuai dengan kurikulum

Definisi Operasional (DO) :


Pelatihan yang dilaksanakan adalah pelatihan yang terakreditasi
Jika pelatihan terakreditasi yang dilaksanakan dalam 1 (satu) tahun berjumlah lebih
dari 10 pelatihan, maka untuk menilai parameter ini dapat dengan cara sampling
(minimal 10 pelatihan).
Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan terakreditasi yang dilaksanakan


sesuai dengan kuriklum
x 100%
Jumlah pelatihan terakreditasi yang
dilaksanakan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Kurikulum pelatihan terakreditasi, laporan kegiatan pelatihan,


laporan Quality Control, surat keterangan akreditasi pelatihan,
rekap seluruh pelatihan terakreditasi yang diselenggarakan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Kepala unit kerja terkait, panitia penyelenggara pelatihan, pelatih

Skor :

Keterangan/ Catatan :

52
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 03. AKREDITASI PELATIHAN

Ada pelatihan yang terakreditasi untuk menjamin pelatihan yang bermutu

Parameter :

P.1. Pelatihan Yang Terakreditasi

Skor :

0 = < 30% pelatihan yang diselenggarakan terakreditasi


1 = 30 - 49% pelatihan yang diselenggarakan terakreditasi
2 = 50 - 69% pelatihan yang diselenggarakan terakreditasi
3 = 70 - 89% pelatihan yang diselenggarakan terakreditasi
4 = ≥ 90% pelatihan yang diselenggarakan terakreditasi

Definisi Operasional (DO) :


Pelatihan adalah proses pembelajaran dalam rangka meningkatkan kinerja,
profesionalisme dan atau menunjang pengembangan karir bagi tenaga kesehatan
dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, yang dilaksanakan minimal 30 jam
pembelajaran.
Akreditasi pelatihan adalah suatu pengakuan yang diberikan oleh pemerintah atau
badan akreditasi yang berwenang kepada suatu pelatihan yang telah ditetapkan
sehingga diberikan izin untuk penyelenggaraannya.
Pelatihan terakreditasi adalah pelatihan yang sudah mendapatkan pengakuan yang
diberikan oleh pemerintah atau Badan Akreditasi yang berwenang dan telah
memenuhi standar yang telah ditetapkan berdasarkan hasil penilaian terhadap
komponen yang diakreditasi (kurikulum, peserta, pelatih, penyelenggara dan tempat
penyelenggaraan pelatihan).

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah pelatihan terakreditasi yang diselenggarakan


x 100%
jumlah seluruh pelatihan yang diselenggarakan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Prosedur pengajuan akreditasi pelatihan, dokumen pengajuan


akreditasi pelatihan, rekap seluruh pelatihan terakreditasi yang
dilaksanakan, surat keterangan akreditasi pelatihan
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi/ unit pelatihan, kepala unit kerja pengelola
program pelatihan, Penyelenggara Pelatihan, pelatih

53
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Format: Rekap seluruh pelatihan terakreditasi yang diselenggarakan

Tanggal No surat dan tanggal Institusi yang


penerbitan surat menerbitkan surat
No Judul Pelatihan Pelaksanaan keterangan keterangan
pelatihan akreditasi terakreditasi

54
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 04. PENYELENGGARAAN PELATIHAN

Tersedianya pengelolaan pelatihan yang bermutu

Parameter :

P.1 Pelaksanaan Pelatihan

Skor :
0 = < 30% dari pelatihan yang direncanakan sudah dilaksanakan
1 = 30 - 49% dari pelatihan yang direncanakan sudah dilaksanakan
2 = 50 - 69% dari pelatihan yang direncanakan sudah dilaksanakan
3 = 70 - 89% dari pelatihan yang direncanakan sudah dilaksanakan
4 = ≥ 90% dari pelatihan yang direncanakan sudah dilaksanakan

Definisi Operasional (DO) :

Rencana pelatihan adalah daftar kegiatan pelatihan yang sudah terjadwal dalam
1 (satu) tahun dalam bentuk kalender pelatihan.

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah pelatihan yang dilaksanakan


x 100%
jumlah seluruh pelatihan yang direncanakan
dalam 1 tahun

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Rencana pelatihan yang sudah terjadwal dalam 1 tahun, catatan
pemesanan penyelenggaraan pelatihan, laporan pelaksanaan
kegiatan pelatihan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : penanggung jawab program pelatihan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

55
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Laporan Kegiatan Pelatihan

Skor :
0 = <30% dari seluruh kegiatan pelatihan yang diselenggarakan memiliki laporan
sesuai sistematika penulisan laporan
1 = 30 - 49% dari seluruh kegiatan pelatihan yang diselenggarakan memiliki laporan
sesuai sistematika penulisan laporan
2 = 50 - 69% dari seluruh kegiatan pelatihan yang diselenggarakan memiliki laporan
sesuai sistematika penulisan laporan
3 = 70 - 89% dari seluruh kegiatan pelatihan yang diselenggarakan memiliki laporan
sesuai sistematika penulisan laporan
4 = ≥ 90% dari seluruh kegiatan pelatihan yang diselenggarakan memiliki laporan
sesuai sistematika penulisan laporan

Definisi Operasional (DO) :


 Laporan pelatihan mengacu pada Pedoman Penyusunan Laporan yang diterbitkan
oleh Pusat Pelatihan SDM Kesehatan, dengan sistematika sbb:
Bab I. Pendahuluan (berisi latar belakang, tujuan umum dan khusus pelatihan)
Bab II. Persiapan Pelatihan (berisi persiapan administrasi dan teknis)
Bab III. Pelaksanaan (berisi tentang kesesuaian kriteria dan jumlah peserta, dan
atau instruktur serta pengendali pelatihan, proses pembelajaran harian sesi
per sesi, kesesuaian kurikulum yang diberikan dengan kurikulum yang
diakreditasi, tempat dan waktu pelaksanaan serta biaya
Bab IV. Evaluasi (meliputi evaluasi peserta, pelatih, penyelenggara berisi evaluasi
pelaksanaan dan hasil)
Bab V. Kesimpulan dan saran
Bab VI. Penutup

Lampiran-lampiran :
1. Surat Keputusan (SK) penyelenggara pelatihan,
2. Surat tugas pengendali pelatihan apabila pengendali pelatihan tidak tercantum
dalam SK Penyelenggaraan pelatihan
3. Kerangka acuan,
4. Jadwal pelatihan,
5. CV pelatih,
6. Rekapitulasi biodata peserta,
7. Rekapitulasi hasil evaluasi (peserta, pelatih dan penyelenggara),
8. Daftar hadir peserta,
9. Fotocopy sertifikat peserta pelatihan,
10. Catatan pengendali pelatihan,
11. dll yang dianggap perlu dan relevan

56
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah laporan kegiatan pelatihan yang disusun


sesuai dengan sistematika dan dilaporkan tepat waktu
x 100%
jumlah seluruh pelatihan yang diselenggarakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Laporan kegiatan pelatihan, rekap laporan kegiatan pelatihan yang
diselenggarakan
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi/ unit pelatihan, kepala unit kerja pengelola
pelatihan, pengendali pelatihan dan panitia penyelenggara.
Skor :

Keterangan/ Catatan :

Format: Rekap Laporan pelatihan yang diselenggarakan

Laporan pelatihan
Waktu Pelaksanaan
No Judul Pelatihan Sesuai Tidak sesuai
pelatihan
sistematika sistematika

57
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 05. EVALUASI

Ada evaluasi pelatihan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan pelatihan

Parameter :

P.1. Evaluasi Peserta

Skor :
0 = < 30% pelatihan dengan hasil evaluasi peserta sudah dianalisis
1 = 30 - 49% pelatihan dengan hasil evaluasi peserta sudah dianalisis
2 = 50 - 69% pelatihan dengan hasil evaluasi peserta sudah dianalisis
3 = 70 - 89% pelatihan dengan hasil evaluasi peserta sudah dianalisis
4 = ≥ 90% pelatihan dengan hasil evaluasi peserta sudah dianalisis

Definisi Operasional (DO) :


Evaluasi peserta pelatihan terdiri dari pre dan post test / sumatif formatif /
komprehensif.
Dianalisis adalah apabila :
1. Nilai pre test dan post test sudah dihitung dan dibuat kesimpulan peningkatan/
penurunannya baik secara individu maupun rata-rata kelas dan dicantumkan/
dilampirkan dalam laporan kegiatan pelatihan.
2. Jika dilakukan test sumatif/ komprehensif, sudah dihitung dan dibuat kesimpulan
hasil nilai rata-ratanya dan dicantumkan/ dilampirkan dalam laporan kegiatan
pelatihan.

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah pelatihan dengan hasil evaluasi peserta yang dianalisis


x 100%
jumlah seluruh pelatihan yang diselenggarakan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Instrumen evaluasi peserta, hasil evaluasi peserta, laporan


kegiatan pelatihan, rekap pelatihan yang menerapkan analisis
evaluasi peserta.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Penyelenggara Pelatihan, pengendali pelatihan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

58
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Evaluasi Pelatih

Skor :
0 = < 30% pelatihan dengan hasil evaluasi pelatih disampaikan kepada pelatih
1 = 30 - 49% pelatihan dengan hasil evaluasi pelatih disampaikan kepada pelatih
2 = 50 - 69% pelatihan dengan hasil evaluasi pelatih disampaikan kepada pelatih
3 = 70 - 89% pelatihan dengan hasil evaluasi pelatih disampaikan kepada pelatih
4 = ≥ 90% pelatihan dengan hasil evaluasi pelatih disampaikan kepada pelatih

Definisi Operasional (DO) :


Disampaikan kepada pelatih adalah apabila hasil evaluasi pelatih sudah dihitung dan
diberikan kepada pelatih bersangkutan.

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan dengan hasil evaluasi pelatih


disampaikan kepada pelatih
x 100%
jumlah seluruh pelatihan yang diselenggarakan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Instrumen evaluasi pelatih; hasil evaluasi pelatih; bukti tanda terima
penyampaian hasil evaluasi kepada pelatih yang bersangkutan
dapat berupa email, surat; rekap tanda terima evaluasi pelatih,
laporan pelatihan.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi/ unit pelatihan, penyelenggara pelatihan, peserta,
pengendali pelatihan, pelatih
Skor :

Keterangan/ Catatan :

59
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Evaluasi Penyelenggaraan Pelatihan

Skor :
0 = < 30% pelatihan dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan sudah
dianalisis
1 = 30 - 49% pelatihan dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan sudah
dianalisis
2 = 50 - 69% pelatihan dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan sudah
dianalisis
3 = 70 - 89% pelatihan dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan sudah
dianalisis
4 = ≥ 90% pelatihan dengan hasil evaluasi penyelenggaraan pelatihan sudah
dianalisis

Definisi Operasional (DO) :


Dianalisis adalah apabila hasil evaluasi penyelenggaraan sudah dihitung dan dibuat
kesimpulan serta dicantumkan dalam laporan pelatihan

Rumus penghitungan Persentase:

Jumlah pelatihan dengan hasil evaluasi penyelenggaraan


pelatihan yang sudah dianalisis
x 100%
jumlah seluruh pelatihan yang diselenggarakan

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Instrumen evaluasi penyelenggaraan pelatihan, hasil evaluasi


penyelenggaraan pelatihan, laporan kegiatan pelatihan, rekap
pelatihan yang menerapkan evaluasi penyelenggaraan pelatihan
yang sudah dianalisis
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi/ unit pelatihan, Penyelenggara Pelatihan,
petugas QC, peserta, pengendali pelatihan, pelatih

Skor :

Keterangan/ Catatan :

60
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar 06. PENJAMINAN MUTU PELATIHAN

Untuk meningkatkan mutu pelatihan, setiap institusi/ unit pelatihan harus dapat
menyusun dan menetapkan kegiatan evaluasi dan pengendalian mutu yang
efektif.

Parameter :

P.1. Penjaminan Mutu Pelaksanaan Pelatihan melalui Quality control (QC)

Skor :
0 = < 30% pelatihan dengan hasil QC disampaikan kepada penyelenggara
1 = 30 - 49% pelatihan dengan hasil QC disampaikan kepada penyelenggara
2 = 50 - 69% pelatihan dengan hasil QC disampaikan kepada penyelenggara
3 = 70 - 89% pelatihan dengan hasil QC disampaikan kepada penyelenggara
4 = ≥ 90% pelatihan dengan hasil QC disampaikan kepada penyelenggara

Definisi Operasional (DO) :


Quality control adalah proses pengawasan dan penilaian terhadap pelaksanaan
kegiatan pelatihan dalam rangka mencapai tujuan pelatihan, berdasarkan standard
yang telah ditetapkan pada Quality Planning/ Akreditasi pelatihan
Disampaikan kepada penyelenggara pelatihan adalah apabila hasil QC yang
disampaikan kepada penyelenggara pelatihan sudah dibuat kesimpulan dan
rekomendasi untuk pelaksanaan pelatihan berikutnya.

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah pelatihan dengan hasil quality control yg disampaikan


x 100%
jumlah seluruh pelatihan yang diselenggarakan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Dokumen pengajuan akreditasi pelatihan, rekap seluruh pelatihan
yang diselenggarakan di institusi, rekap seluruh pelatihan yang
dilakukan quality control, laporan QC.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan institusi/ unit pelatihan, kepala unit kerja pengelola
program pelatihan, Penyelenggara Pelatihan, petugas QC
Skor :

Keterangan/ Catatan :

61
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Format rekap seluruh pelatihan yang dilakukan quality control:

No Judul Pelatihan Tanggal pelatihan Tanggal QC Petugas QC

62
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

KOMPONEN 3

63
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

C. KOMPONEN III. PELAYANAN PENUNJANG PELATIHAN

Standar. 01. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR


Ada ketentuan tertulis dan prosedur pelayanan penunjang pelatihan

Parameter :

P1. Ketentuan Tertulis Dan Prosedur Tentang Pelayanan Akomodasi


Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan akomodasi atau
ada ketentuan tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan akomodasi dan
disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan akomodasi,
disosialisasikan dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan akomodasi,
disosialisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan akomodasi,
disosialisasikan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


 Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan akomodasi adalah apabila
ketentuan tertulis dan prosedur tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat
yang berwenang
 Ketentuan pelayanan akomodasi adalah aturan tertulis yang berisi tentang butir-butir
kegiatan untuk melakukan pelayanan akomodasi.
 Prosedur pelayanan akomodasi adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
diterapkan dalam memberikan pelayanan akomodasi mulai dari pelanggan datang
sampai dengan pelanggan meninggalkan kamar (kepulangan).
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai mengetahui
ketentuan dan prosedur pelayanan akomodasi, bisa diletakkan di tempat-tempat
strategis
 Dilaksanakan adalah apabila pegawai dan pelanggan melakukan kegiatan sesuai
ketentuan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu terhadap:

1. Penerapan ketentuan tertulis pelayanan akomodasi


2. Penerapan prosedur pelayanan akomodasi.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis dan prosedur pelayanan akomodasi, bukti
sosialisasi, daftar tilik pelaksanaan, laporan tindak lanjut hasil
evaluasi pelanggan
Observasi (O) : kebersihan asrama, lingkungan dan kelengkapan standar fasilitas.
Wawancara (W) : Pimpinan/Penanggung jawab/ petugas pelayanan akomodasi,
pelanggan, TPM

64
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan :
Untuk unit pelatihan, parameter ini not available (NA) sehingga tidak dinilai
Evaluasi dilakukan terhadap penerapan ketentuan dan prosedur pelayanan
akomodasi, apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang
diberikan adalah 2.

65
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Ketentuan Tertulis Dan Prosedur Tentang Pelayanan Konsumsi.

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan konsumsi atau ada
ketentuan tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan konsumsi dan
disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan konsumsi, disosialisasikan
dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan konsumsi,
disosialisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan konsumsi,
disosialisasikan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan konsumsi adalah apabila
ketentuan tertulis dan prosedur tersebut sudah disahkan oleh pimpinan/ pejabat
yang berwenang
Ketentuan pelayanan konsumsi adalah aturan tertulis bagi pelanggan yang berisi
tentang point-point kegiatan untuk memberikan pelayanan konsumsi.
Prosedur pelayanan konsumsi adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
diterapkan dalam memberikan pelayanan konsumsi oleh petugas konsumsi
Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai dan
pelanggan mengetahui ketentuan dan prosedur pelayanan konsumsi yang
diletakkan di tempat strategis
Dilaksanakan adalah apabila pegawai dan pelanggan melakukan kegiatan sesuai
ketentuan dan prosedur tersebut
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu terhadap
1. Penerapan ketentuan tertulis pelayanan konsumsi
2. Penerapan prosedur pelayanan konsumsi.
Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi
Cara Pembuktian (CP) :
Dokumen (D) : Ketentuan tertulis pelayanan konsumsi, prosedur pelayanan
konsumsi, bukti sosialisasi, daftar tilik pelaksanaan pelayanan
konsumsi, laporan tindak lanjut hasil evaluasi
Observasi (O) : Pengamatan terhadap pelayanan konsumsi (mulai dari ruang
makan dan dapur).
Wawancara (W) : Pimpinan/Penanggung jawab pelayanan konsumsi, pelanggan, ,
TPM
Skor :

Keterangan/ Catatan :

66
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Catatan :
Untuk unit pelatihan, parameter ini not available (NA) sehingga tidak dinilai
Evaluasi dilakukan terhadap penerapan ketentuan dan prosedur pelayanan
konsumsi, apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang
diberikan adalah 2.

67
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3 Ketentuan Tertulis Dan Prosedur Tentang Pelayanan Komunikasi Dan Informasi.

Skor :
0 = Tidak ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan komunikasi dan
informasi atau ada ketentuan tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan komunikasi dan informasi
dan disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan komunikasi dan informasi,
disosialisasikan dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan komunikasi dan informasi,
disosialisasikan, dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan komunikasi dan informasi
disosialisasikan, dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


Ada ketentuan tertulis dan prosedur tentang pelayanan komunikasi dan informasi
adalah apabila ketentuan dan prosedur tersebut sudah disyahkan oleh pimpinan
Ketentuan pelayanan komunikasi dan informasi adalah aturan tertulis yang berisi
point-point kegiatan untuk melakukan pelayanan komunikasi dan informasi.
Prosedur pelayanan komunikasi dan informasi adalah langkah-langkah kegiatan
yang harus diterapkan dalam memberikan pelayanan komunikasi dan informasi
Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai dan
pelanggan mengetahui ketentuan pelayanan komunikasi dan informasi yang
diletakkan di tempat strategis
Dilaksanakan adalah apabila pegawai dan pelanggan melakukan kegiatan sesuai
ketentuan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu terhadap
1. Penerapan ketentuan tertulis pelayanan komunikasi dan informasi
2. Penerapan prosedur pelayanan komunikasi dan informasi.
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Ketentuan tertulis pelayanan komunikasi dan informasi, prosedur


pelayanan komunikasi dan informasi, bukti sosialisasi, daftar tilik
pelaksanaan pelayanan komunikasi dan informasi, laporan tindak
lanjut hasil evaluasi
Observasi (O) : Pengamatan terhadap pelayanan komunikasi dan informasi di
receptionist
Wawancara (W) : Pimpinan/Penanggung jawab pelayanan komunikasi dan informasi,
pelanggan, TPM/ SPI/ Komite Mutu

Skor :

Keterangan/ Catatan :

68
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Catatan :
Evaluasi dilakukan terhadap penerapan ketentuan dan prosedur pelayanan
komunikasi dan informasi, apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka
skor yang diberikan adalah 2.

69
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4 Ketentuan Tertulis Dan Prosedur Tentang Pelayanan Penunjang Lain.

Skor :

0 = Tidak ada ketentuan tertulis dan prosedur pelayanan penunjang lain atau ada
ketentuan tetapi tidak disosialisasikan.
1 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur pelayanan penunjang lain, disosialisasikan
2 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur pelayanan penunjang lain, disosialisasikan
dan dilaksanakan
3 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur pelayanan penunjang lain, disosialisasikan,
dilaksanakan dan dievaluasi
4 = Ada ketentuan tertulis dan prosedur pelayanan penunjang lain, disosialisasikan,
dilaksanakan, dievaluasi dan ditindaklanjuti

Definisi Operasional (DO) :


Ada ketentuan tertulis dan prosedur pelayanan penunjang lain adalah apabila
ketentuan dan prosedur tersebut sudah disyahkan oleh pimpinan
Fasilitas pelayanan penunjang lain seperti fasilitas olah raga/ ibadah/ hiburan/ toilet/
dll yang ada di institusi/ unit
Ketentuan pelayanan penunjang lain adalah aturan tertulis yang berisi point-point
kegiatan untuk memberikan pelayanan penunjang lain kepada pelanggan.
Prosedur pelayanan penunjang lain adalah langkah-langkah kegiatan yang harus
diterapkan dalam memberikan pelayanan penunjang lain
Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai dan
pelanggan mengetahui ketentuan pelayanan penunjang lain yang diletakkan di
tempat strategis
Dilaksanakan adalah apabila pegawai dan pelanggan melakukan kegiatan sesuai
ketentuan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu terhadap
1. Penerapan ketentuan tertulis pelayanan penunjang lain
2. Penerapan prosedur pelayanan penunjang lain.
Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Ketentuan tertulis pelayanan penunjang lain, prosedur pelayanan
penunjang lain, bukti sosialsiasi, daftar tilik pelaksanaan pelayanan
penunjang lain, laporan tindak lanjut hasil evaluasi
Observasi (O) : Pengamatan terhadap pelayanan penunjang lain
Wawancara (W) : Pimpinan/Penanggung jawab pelayanan penunjang lain, pelanggan,
TPM

70
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan:
Fasilitas pelayanan penunjang lain disesuaikan dengan sarana prasarana yang
dimiliki institusi/ unit.
Evaluasi dilakukan terhadap penerapan ketentuan dan prosedur pelayanan
penunjang lain, apabila evaluasi yang dilakukan hanya salah satu, maka skor yang
diberikan adalah 2.

71
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 02. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN


Tersedia pelayanan penunjang pelatihan untuk pengelolaan pelatihan yang
bermutu

Parameter :

P.1. Rencana Kegiatan Pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan Selama Satu
Tahun

Skor :
0 = Ada kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan yang direncanakan
< 2 minggu tetapi belum dilaksanakan.
1 = Ada kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan yang direncanakan
< 2 minggu, dilaksanakan <25% dari rencana.
2 = Ada kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan yang direncanakan
< 2 minggu, dilaksanakan 25-50% dari rencana.
3 = Ada kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan yang direncanakan
< 2 minggu, dilaksanakan 51-75% dari rencana
4 = Ada kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan yang direncanakan
< 2 minggu, dilaksanakan 76-100% dari rencana

Definisi Operasional (DO) :


Rencana kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan adalah rencana
seluruh kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan di institusi/ unit
pelatihan yang sudah terjadwal dan disusun paling lambat 2 minggu sebelum
kegiatan dilaksanakan selama satu tahun (mulai dari pemesanan sampai dengan
pelaksanaan).

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi


pelatihan yang sudah dilaksanakan
x 100%
jumlah seluruh kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi
pelatihan yang direncanakan dalam jangka waktu 1 tahun

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Rencana/ kalender kegiatan pelayanan akomodasi dan konsumsi
pelatihan, rekapitulasi pelaksanaan kegiatan pelayanan akomodasi
dan konsumsi pelatihan
Observasi (O) : -

Wawancara (W) : Struktural dan koordinator yang bertanggung jawab terhadap


pelayanan akomodasi dan konsumsi pelatihan.

72
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan : Untuk unit pelatihan, parameter ini not available (NA) sehingga tidak dinilai

Format : Rencana Kegiatan Akomodasi dan Konsumsi

Asrama
Jml Konsumsi (jumlah porsi) Keluhan/
No Kegiatan Waktu (jumlah org)
(org) Saran
A B C D MP SP MS SS MM

Keterangan :
A, B, C dan D : nama asrama
MP : Makan Pagi
SP : Snack Pagi
MS : Makan siang
SS : Snack sore
MM : Makan Malam

73
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Pengorganisasian Pelayanan Penunjang Pelatihan Secara Tertulis.

Skor :
0 = Ada pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan secara tertulis, tetapi
belum lengkap.
1 = Ada pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan secara tertulis, lengkap
2 = Ada pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan secara tertulis, lengkap,
dan disosialisasikan.
3 = Ada pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan secara tertulis, lengkap,
disosialisasikan dan dilaksanakan.
4 = Ada pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan secara tertulis, lengkap,
disosialisasikan, dilaksanakan dan evaluasi.

Definisi Operasional (DO) :

 Pengorganisasian adalah pengaturan tentang pembagian tugas dan tanggung jawab


dalam melaksanakan pelayanan penunjang pelatihan.
 Lengkap meliputi pengorganisasian, uraian tugas, dan tanggung jawab pada setiap
unit pelayanan penunjang pelatihan.
 Disosialisasikan adalah apabila dilakukan upaya agar seluruh pegawai mengetahui
pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan, antara lain melalui pertemuan
atau memasang struktur organisasi pelayanan penunjang pelatihan di tempat
strategis.
 Dilaksanakan adalah apabila pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan
tersebut diterapkan.
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian terhadap penerapan pengorganisasian
pelayanan penunjang pelatihan.

Cara Pembuktian (CP) :

Dokumen (D) : Pengorganisasian pelayanan penunjang pelatihan dan uraian tugas


masing-masing pegawai.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan/penanggung jawab dan pelaksana pelayanan penunjang
pelatihan.

74
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan : Untuk unit pelatihan, pelayanan penunjang pelatihan disesuaikan dengan


fasilitas dan sarana penunjang yang dimiliki.

75
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Pelayanan Penunjang Pelatihan.

Skor :
0 = < 30% pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan tepat
waktu.
1 = 30 - 49% pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan tepat
waktu
2 = 50 - 69% pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan tepat
waktu
3 = 70 - 89% pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan tepat
waktu
4 = ≥ 90% pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan tepat
waktu

Definisi Operasional (DO) :


 Pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan adalah dokumen
aktivitas yang mencakup informasi tentang kegiatan pelayanan penunjang pelatihan
yang diselenggarakan meliputi pemakaian asrama dan atau konsumsi (baik yang
tercantum pada kalender pelatihan maupun yang tidak).
 Tepat waktu adalah apabila kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan pelayanan
penunjang pelatihan dilakukan sesuai dengan ketentuan waktu yang terdapat pada
prosedur.
 Dalam prosedur pencatatan dan pelaporan harus mencantumkan standar waktu
pelaporan.

Rumus penghitungan Persentase:

jumlah laporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan


yang dibuat tepat waktu
x 100%
jumlah seluruh kegiatan pelayanan penunjang pelatihan yang
telah dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah ditentukan

Cara Pembuktian (CP) :


Dokumen (D) : Prosedur pencatatan dan pelaporan pelayanan penunjang pelatihan,
laporan kegiatan pelayanan penunjang pelatihan. Pencatatan
pelaporan bisa berbentuk Form atau berupa buku.
Observasi (O) : -
Wawancara (W) : Pimpinan/penanggung jawab dan penyelenggara pelayanan
penunjang pelatihan.

Skor :

Keterangan/ Catatan :

76
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Catatan : Untuk unit pelatihan, pelayanan penunjang pelatihan disesuaikan dengan


fasilitas dan sarana penunjang yang dimiliki.

Format Pencatatan Pelaporan Akomodasi dan Konsumsi

Asrama
Konsumsi (jumlah porsi) Keluhan/
No Kegiatan Waktu Jumlah (jumlah orang)
Saran
A B C D MP SP MS SS MM

Keterangan :
A, B, C dan D : nama asrama
MP : Makan Pagi
SP : Snack Pagi
MS : Makan siang
SS : Snack sore
MM : Makan Malam

Format Pencatatan Pelaporan Kegiatan Olah Raga Dan Hiburan

Olah raga Hiburan


Kegiatan Tanggal Tenis Keluhan /
No Volley Karaoke Organ Gitar
Pelatihan pemakaian Meja Saran
Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk Ya Tdk

77
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Standar. 03. FASILITAS DAN PERALATAN

Tersedia fasilitas dan peralatan untuk menjamin pelayanan penunjang pelatihan


yang bermutu

Parameter :
P.1. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Akomodasi

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi lengkap, tetapi tidak sesuai
standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi lengkap, sesuai standar.
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi lengkap, sesuai standar, dan
dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi lengkap, sesuai standar,
dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan akomodasi lengkap, sesuai standar,
dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


 Lengkap adalah jika fasilitas dan peralatan akomodasi sesuai dengan komponen
yang ada di standar
 Sesuai Standar fasilitas dan peralatan akomodasi adalah apabila fasilitas dan
peralatan akomodasi memenuhi Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang Kesehatan
Tahun 2016
 Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan akomodasi digunakan secara
optimal sesuai dengan peruntukannya
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan:
1. Penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu terhadap penerapan standar
2. Penghitungan BOR (Bed Occupation Rate) atau tingkat pemakaian tempat tidur
untuk kegiatan pelatihan oleh Tata Usaha/ penanggung jawab pelayanan
akomodasi,

Rumus penghitungan BOR:


∑ (orang x hari)
BOR = x 100%
300 x kapasitas asrama

 Ditindaklanjuti adalah apabila ada rencana peningkatan BOR yang ditandatangani


pimpinan.

78
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Cara Pembuktian (CP ) :


Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan akomodasi, daftar barang ruangan
di asrama, laporan pemanfaatan fasilitas dan peralatan akomodasi,
hasil perhitungan BOR, laporan rencana peningkatan BOR
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan akomodasi.
Wawancara (W) : Penanggung jawab/koordinator pelayanan penunjang akomodasi,
pelanggan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan : Untuk unit pelatihan, parameter ini not available (NA) sehingga tidak dinilai

79
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.2. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Konsumsi

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan konsumsi lengkap, tetapi tidak sesuai
standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan konsumsi lengkap, sesuai standar.
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan konsumsi lengkap, sesuai standar, dan
dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan konsumsi lengkap, sesuai standar,
dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan konsumsi lengkap, sesuai standar,
dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :


 Lengkap adalah apabila fasilitas dan peralatan konsumsi sesuai dengan komponen
yang ada di standar
 Sesuai Standar fasilitas dan peralatan konsumsi adalah apabila fasilitas dan
peralatan konsumsi memenuhi Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang Kesehatan
Tahun 2016
 Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan konsumsi digunakan secara
optimal sesuai dengan peruntukannya
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM terhadap penerapan standar
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi

Cara Pembuktian (CP ) :

Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan konsumsi, daftar fasilitas dan
peralatan konsumsi, laporan pemanfaatan fasilitas dan peralatan
konsumsi, hasil evaluasi penerapan ketentuan oleh TPM.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan konsumsi.
Wawancara (W) : Penanggung jawab /koordinator pelayanan penunjang konsumsi,
pelanggan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

Catatan : Untuk unit pelatihan, parameter ini not available (NA) sehingga tidak dinilai

80
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.3. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Komunikasi Dan Informasi

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi tetapi tidak sesuai
standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi lengkap, sesuai
standar.
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi lengkap, sesuai
standar, dan dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi lengkap, sesuai
standar, dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan komunikasi dan informasi lengkap, sesuai
standar, dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :

 Sesuai Standar komunikasi dan informasi adalah apabila fasilitas dan peralatan
komunikasi dan informasi memenuhi Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang
Kesehatan Tahun 2016
 Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan komunikasi dan informasi
digunakan secara optimal sesuai dengan peruntukannya
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu terhadap
penerapan standar
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi

Cara Pembuktian (CP ) :

Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan komunikasi dan informasi, daftar
fasilitas dan peralatan komunikasi dan informasi, laporan
pemanfaatan fasilitas dan peralatan komunikasi dan informasi,
hasil evaluasi.
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan komunikasi dan informasi.
Wawancara (W) : Penanggung jawab/ koordinator pelayanan penunjang komunikasi
dan informasi, pelanggan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

81
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

P.4. Fasilitas Dan Peralatan Pelayanan Penunjang Lain

Skor :
0 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain tetapi tidak sesuai standar.
1 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain lengkap, sesuai standar.
2 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain lengkap, sesuai standar, dan
dimanfaatkan.
3 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain lengkap, sesuai standar,
dimanfaatkan, dan dievaluasi.
4 = Ada fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain lengkap, sesuai standar,
dimanfaatkan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti.

Definisi Operasional (DO) :

 Sesuai Standar pelayanan penunjang lain adalah apabila fasilitas dan peralatan
penunjang lain memenuhi Standar Sumber Daya Pelatihan Bidang Kesehatan Tahun
2016
 Fasilitas dan peralatan pelayanan penunjang lain seperti fasilitas olah raga/ ibadah/
hiburan/ toilet/ dll yang ada di institusi/ unit
 Dimanfaatkan adalah apabila fasilitas dan peralatan penunjang lain digunakan
secara optimal sesuai dengan peruntukannya
 Dievaluasi adalah apabila dilakukan penilaian oleh TPM/ SPI/ Komite Mutu terhadap
penerapan standar
 Ditindaklanjuti adalah apabila sudah ada upaya perbaikan sesuai dengan hasil
evaluasi

Cara Pembuktian (CP ) :

Dokumen (D) : Standar fasilitas dan peralatan penunjang lain, daftar fasilitas dan
peralatan penunjang lain, laporan pemanfaatan fasilitas dan
peralatan penunjang lain hasil evaluasi,
Observasi (O) : Fasilitas dan peralatan penunjang lain.
Wawancara (W) : Penanggung jawab/koordinator pelayanan penunjang penunjang
lain pelanggan

Skor :

Keterangan/ Catatan :

82
Instrumen Akreditasi Institusi/ Unit Penyelenggara Pelatihan Bidang Kesehatan

Tim Penyusun

Penasehat
Kepala Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

Penanggung Jawab
Kepala Bidang Pengendalian Mutu
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan

Ketua
Vermona Marbun, SMIP, S.Kp, MKM
(Kepala Sub Bidang Akreditasi Institusi/ unit,
Pusat Pelatihan SDM Kesehatan)

Sekretaris
Dian Rahayu Pamungkas, SKM

Anggota Teknis
Dedeh Syaadah, SKM, MKM
Nusli Imansyah, SKM, M.Kes
Drg. Helmawaty Hamid, M.Pd
Renta Nilawati, SKM, MKM
Verawati Lenny M, SKM, MKM
Liliek Dias Kuswandari, SKM, M.Pd
Masnapita, SKM, MKM
RR Kuswardhani, SH, MAP
Laurence Ronald Kowel

Nara Sumber
Werdiningsih, SKM, MARS

Anggota Administrasi
Tuty Setyati
Widayati

83

Anda mungkin juga menyukai