LEARNING
COMMITMENT
(MEMBANGUN KOMITMEN
BELAJAR)
5/17/2019
TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum :
Meningkatnya pemahaman peserta tentang
konsep “membangun komitmen belajar” dan
mengaplikasikannya menjadi motivasi belajar
sepanjang hidup.
Tujuan khusus:
setelah pelatihan peserta mampu,
- Mengenali norma2 belajar
- Mau & mampu melakukan perubahan diri
- Mau & mampu berperan secara optimal dl
proses pembelajaran
- Mau & mampu berperan secara optimal dlm
membangun Tim Belajar yg efektif.
5/17/2019
BUILDING LEARNING
COMMITMENT
(MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR)
Pengertian :
Upaya untuk mempersiapkan
peserta agar dapat berperan optimal
dalam proses pembelajaran untuk
mencapai tujuan pelatihan.
Proses membangun tekad belajar
baik fisik, intelektual maupun
emosional untuk belajar, baik secara
individual, kelompok maupun
menyeluruh.
5/17/2019
BUILDING LEARNING COMMITMENT
(MEMBANGUN KOMITMEN BELAJAR) - Lanj
5/17/2019
PERUBAHAN YANG DIHARAPKAN
Tidak tahu,
Tidak mampu
Tahu,
Tidak mampu
TAHU,
MAMPU
Analisis
Kebutuhan
Latihan
Melaksanakan Menetapkan
Evaluasi Tujuan
Latihan Latihan
Menyusun
Melaksanakan
Kurikulum
Latihan
Latihan
5/17/2019
PROSES LATIHAN SBG SUATU SISTEM
INPUT :
METODA/
Materi Dasar MEDIA TUJUAN/
- • OUTPUT :
Materi Inti: •
- • Umum:
OUTCOME
- • Khusus :
- •
Materi Penun
Jang:
-
5/17/2019
ORANG
DEWASA
Segi fisik, sudah cukup berumur
Segi status, sudah menyandang:
Pegawai
Karyawan
Anggota LSM Peduli
5/17/2019
ASUMSI DASAR PENDIDIKAN
ORANG DEWASA
Malcolm Knowles
5/17/2019
PRINSIP PEMBELAJARAN
ORANG DEWASA
5/17/2019
TAHAPAN PERKEMBANGAN KELOMPOK
FORMING
Suasana masih dalam nuansa pemahaman
persoalan dan observasi, melemparkan
pendapat
STORMING
Suasana mulai memanas karena pendapat
mulai ditanggapi
NORMING
Suasana mulai mereda karena adanya
klarifikasi diikuti persamaan persepsi
PERFORMING
Suasana diliputi kerja sama sesuai dengan
peran yang telah disepakati
5/17/2019
PERAN SEBAGAI FASILITATOR
5/17/2019
KESADARAN
AWARENESS
PENGETAHUAN
PEMAHAMAN
PROSES
BELAJAR
ORANG KETERAMPILAN/
DEWASA KEAHLIAN
(tahapan)
PENERAPAN
KETERAMPILAN
5/17/2019
SIKAP
Peter Kline: The Everyday Genius
5/17/2019
BAGAIMANA CARANYA
?
5/17/2019
Kelompok 1.
Kehidupan seorang manusia sangat
kompleks,sehingga penanganannya
perlu ada pembagian segmentasi
dari segi umur. Tumbuh kembang
merupakan proses perubahan
jasmani, psikologis, dan sosial
yang berhubungan dengan fungsi
dan sifat reproduksi. Penanganan
remaja disesuaikan dengan tahapan
perkembangan kelompok usia dan
karakteristik (masa remaja awal,
remaja tengah, dan remaja akhir).
5/17/2019
Kelompok 2.
Masa remaja merupakan pancaroba
yang pesat, baik secara fisik, psikis,
dan sosial. Keadaan ini diperberat
dengan kurang pedulinya keluarga
dan masyarakat, bahkan
menganggap tabu membicarakan
masalah reproduksi. Inilah
sebabnya remaja perlu dibekali
pengetahuan dan keterampilan
kesehatan reproduksi agar peduli
serta dapat menentukan sikap dan
bertanggung jawab.
5/17/2019
Kelompok 3.
Pengertian Kesehatan Reproduksi
adalah keadaan sehat baik secara fisik,
jiwa maupun sosial yang berkaitan
dengan sistem, fungsi dan proses
reproduksi. Reproduksi sehat berkaitan
dengan sikap dan perilaku sehat dan
bertanggung jawab seseorang berkaitan
dengan alat reproduksi dan fungsi-
fungsinya. Pemeliharaan kesehatan
reproduksi mutlak diperlukan dalam
rangka mengembangkan keturunan yang
sehat dan berkualitas di masa
dewasanya.
5/17/2019
Kelompok 4.
Pengetahuan tentang fungsi, sistem dan
proses reproduksi sebagai akibat
pertumbuhan dan perkembangan
manusia, sekaligus memantapkan moral,
etika serta membangun komitmen agar
tidak terjadi “penyalahgunaan” organ
reproduksi tersebut. Masalah kesehatan
reproduksi tidak terpisahkan dari
hubungan laki-laki dan perempuan.
Namun keterlibatan dan partisipasi laki-
laki dalam kesehatan reproduksi masih
sangat kurang.
5/17/2019
Kelompok 5.
Masalah kesehatan reproduksi dapat
terjadi sepanjang siklus hidup manusia,
misalnya inses yang terjadi pada masa
kanak-kanak dirumah, pergaulan bebas
pada remaja, kehamilan remaja, aborsi
yang tidak aman dan kurangnya
informasi tentang kesehatan reproduksi.
Perempuan lebih rentan dalam
menghadapi risiko kesehatan
reproduksi, seperti kehamilan,
melahirkan, aborsi yang tidak aman, dan
pemakaian alat kontrasepsi.
5/17/2019
Kelompok 6.
Karena struktur alat reproduksinya,
perempuan lebih rentan secara sosial
maupun biologis terhadap penularan
IMS, termasuk HIV/AIDS. Laki-laki juga
mempunyai masalah kesehatan
reproduksi, khususnya yang berkaitan
dengan IMS termasuk HIV/AIDS. Dalam
menyusun strategi untuk memperbaiki
kesehatan reproduksi remaja harus
diperhitungkan kebutuhan, kepedulian,
dan tanggung jawab perempuan dan laki-
laki.
5/17/2019
Kelompok 7
Pada pergaulan yang terlalu bebas,
remaja putri selalu menjadi korban dan
menanggung segala akibatnya, seperti
kehamilan yang tidak dikehendaki
sampai putus sekolah,dll. Ada
kecenderungan untuk menyalahkan
pihak perempuan, sedangkan remaja
laki-lakinya terbebas dari segala
permasalahannya, walaupun ia ikut andil
dalam menciptakan permasalahan
tersebut.
5/17/2019
5/17/2019
Terima Kasih
5/17/2019