Pengenalan dan aplikasi GPS pada buku ini akan dibahas yaitu cara mengoperasikan GPS
Geodetik Javad Triumph 1.
Langkah setting alat GNSS Javad Triumph 1 untuk pengukuran NTRIP adalah sebagai berikut :
1. Nyalakanreceiver Triumph menggunakan tombol
2. Nyalakancontroller Victor.
3. Pilih RTK dari Main window
4. Maka akan muncul dialog RTK (Lite View) seperti gambar dibawah :
7. Pilih tombol untuk memilih mode Extended. Pilih tombol untuk membuat Job.Pilih tombol
Newdan isikan nama Job. Isikan Info Deskripsi, nama surveyor yang mengukur jika
diperlukan. Pilih Create untuk eksekusi pembuatan Job.
8. Untuk membuat sistem koordinat baru (Mis : UTM Zone 49S) pilih tombol Tab CS.
Kemudian pilih tombol untuk memilihkoordinat sistem yang diinginkan. Pilih koordinatnya
dan pilih tombol untukOK.
Pilih tombol untuk membuat setting baru, maka akan muncul dialog. Isikan nama
setting RTK tersebut. Misalkan beri nama : rtk ntrip. Klik next kemudian pada correction
source pilih internet (Ntrip, RCV).
10. Kemudian klik Next, pilih tipe antenna seperti gambar berikut. Klik Next.
12. SettingGPRS parameter sesuai operator kartu GSM yang digunakan. Pada gambar
menggunakan setting kartu XL.
Berikut setting GPRS untuk beberapa operator GSM yang ada di Indonesia :
13. Masukkan data Ntrip server sesuai titik CORS yang akan digunakan. Data yang digunakan
adalah IP address, Port, User name & password, Mountpoint, dan Corrections. Pada gambar
di bawah menggunakan CORS UGM, namun biasanya digunakan CORS terdekat. Untuk
melakukan edit mountpoint dapat menekan tombol Update Table. Pilih mountpoint pada
source table (lihat gambar). Klik OK, kemudian klik Next untuk menyelesaikan setting.
15. Klik kembali tanda panah untuk kembali ke mode Lite View.
16. Tunggu hingga rover mendapatkan koneksi dengan CORS.
a. NTRIP (GSM) akan berubah dari : detect, registration, connecting, connected.
b. LQ akan menjadi 100 %
c. Tunggu hingga solusi menjadi fix.
17. Pemberian tinggi klik tanda panah untuk ke menu extended mode. Pilih tombol
Apply receiver style (tidak perlu di ceklist). Pilih Start, maka akan muncul dialog untuk
pemberian tinggi. Isikan tinggi alat plih Enter.
2. Klik Point untuk mengambil data. Saat pengambilan data suatu titik maka
tampilan data kolektor akan seperti berikut. Ubah nama titik dengan menekan tombol
seperti pada gambar.
Rekonstruksi batas (staking out) merupakan pekerjaan yang sering digunakan untuk mencari
posisi titik yang diketahui koordinatnya di lapangan. Aplikasinya dapat digunakan juga untuk
mencari/ mengembalikan titik/ patok yang hilang atau tertimbun tanah. Langkah utama untuk
melakukan rekonstruksi batas, upload terlebih dahulu koordinat titik yang ingin dicari. Data titik
dapat berupa data text (*.txt) atau data spasial (*.dxf, *. shp, *.tab).
2. Maka data akan ditampilkan pada layar dan pengguna memiliki kumpulan titik yang dapat
dicari di lapangan.
4. Pilih tombol pilih From List maka akan muncul dialog berikut. Pilih titik yang akan dicari
(mis : bid4) kemudian Apply.
Download adalah proses pemindahan (transfer) data hasil pengukuran lapangan ke komputer
secara langsung untuk pemrosesan lebih lanjut. Download data dilakukan pada komputer yang
telah diinstal Microsoft Active Sync. Sebelum melakukan download ke komputer, terlebih
dahulu eksport data sesuai format yang dipilih, dengan langkah-langkah seperti berikut :
1. Setelah pengukuran selesai, klik tanda panah untuk kembali ke Extended Menu. Pilih
gambar bola bumi seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini:
2. Pilih data yang akan di-export atau pilih tanda select all (jika semua data akan di-export)
lalu pilih ikon export.
3. Beri nama pada file tersebut dan pilih format data yang diinginkan
5. Editformatexport untuk mengeluarkan data apa saja yang akan di-export (misal HRMS dari
point yang diukur).
6. Klik Next dan klik Export. Jika ada pemberitahuan berhasil maka proses export data sudah
selesai
7. Sambungkan kabel konektor dari controller ke komputer, copikan data yang telah di
download tadi. Data hasil download dengan format *.txt dibuka pada notepad.
Salah satu pengenalan alat pada buku ini akan dibahas yaitu cara mengoperasikan alat total
station seri Nikon DTM 302 Series (DTM 352, 332, 362)
POWER
Tombol ini berfungsi untuk menghidupkan dan mematikan alat.
MSR1 / MSR2
Tombol ini digunakan untuk melakukan pengukuran / Measurement, dimana masing-masing
tombol dapat kita seting mode pengukurannya seperti :
- Target dengan prisma atau tanpa prisma ( untuk tipe NPL )
- Konstanta prisma
- Mode pengukuran
- Pengulangan pengukuran
- Mode perekaman
DSP ( Display / Tampilan )
Tombol ini berfungsi untuk merubah tampilan di layar Alat. Tampilan layar memiliki 5
tampilan, dimana masing-masing tampilan berbeda-beda meliputi :
- Tampilan 1 : HA, VA, SD
- Tampilan 2 : HA, VD, HD
- Tampilan 3 : HL, V%, HD
- Tampilan 4 : Nilai koordinat X,Y,Z
- Tampilan 5 : HD, VD, SD
ANG / ANGLE
Tombol ini berfungsi untuk membuat sudut dengan ukuran tertentu, membuat bacaan
sudut menjadi nol, perulangan pengukuran sudut, dan bacaan sudut biasa / luar biasa.
KEY
2. Tombol ini dapat digunakan untuk melakukan pengukuran secara Quick Code, dimana
masing-masing kode tersebut sudah kita rekam ke alat.
Contoh :
MODE
KEY
MENU
Tombol ini digunakan untuk melihat menu-menu yang ada di alat
ILLUMINATION KEY
Tombol ini digunakan untuk menyalakan / mematikan lampu pada layar alat.Apabila ditekan
dan tahan selama lebih kurang satu detik maka akan muncul menu untuk pengaturan lampu
dan suara.
HOT KEY
Tombol ini daigunakan untuk mengatur tinggi target, suhu dan tekanan, konstanta target
prisma, catatan ( Note ), default point.
Alat survey NIKON DTM 302 series didesain memiliki kemampuan water proof dan mempunyai
kapasitas perekaman data hingga 10000 data yang terdiri dari 32 job. Alat ini memiliki ketelitian
jarak (3 +2 ppm x jarak) mm. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk
melakukan perekaman data pengukuran.
Catatan :
Sebelum melakukan pengukuran, pastikan diketahui minimal 2 titik koordinat yang
diketahui koordinatnya di lapangan, atau diketahui 1 titik koordinat dan 1 sudut azimuth.
A. Membuat Job
Untuk membuat Job pengukuran yaitu dengan cara menekan tombol MENU pilih JOB atau
tekan tombol angka 1 ENTER sehingga akan muncul seperti berikut :
B. Memulai Pengukuran
ii. Resection
Resection point merupakan titik koordinat tempat berdiri alat, dimana titik koordinat
tersebebut diukur terlebih dahulu melalui minimal 2 titik koordinat yang sudah diketahui
koordinatnya.
iii. Quick
Quick point merupakan titik koordinat tempat berdiri alat, dimana diketahui azimuth dari
alat ke titik Backsight.
iv. Remote BM
Remote BM point merupakan langkah untuk mengupdate data tinggi alat dan tinggi target
terhadap titik BM tempat berdiri alat.
v. BS Check
BS Check merupakan langkah untuk mengetahui besarnya sudut dan azimuth dari
koordinat berdiri alat menuju backsight.
Pilih KNOWNpoint atau tekan tombol nomer 1 untuk memasukkan koordinat tempat
berdiri alat.
Masukkan :
ST : Nomor titik tempat berdiri alat
X,Y,Z : Masukkan Koordinat tempat berdiri alat
HI : Masukkan Tinggi Alat
CD : Masukkan Kode Titik Tempat Berdiri alat
Memasukkan Backsight ( BS )
Setelah koordinat tempat berdiri alat dimasukkan, maka secara otomatis dari alat akan
meminta untuk memasukkan informasi backsight ( BS ) dan tinggi prisma.
Informasi ini dapat berupa :
- Informasi Koordinat backsight
- Informasi azimuth dari titik koordinat berdiri alat ke titik Backsight.
Kemudian masukkan :
BS : Nomor titik tempat berdiri prisma
HT : Masukkan Tinggi Target Prisma
AZ : Masukkan Azimuth Backsight
Untuk melakukan pengukuran Staking out data di lapangan dengan cara menekan tombol S – O
atau menekan tombol nomor 8, sehingga akan tampil seperti berikut :
A. Stake Out HA – HD
Stake out berdasarkan sudut dan jarak tertentu.
Langkahnya :
Tekan tombol S-O ( tombol no 8 )
Pilih HA – HD kemudian tekan enter
Masukkan sudut dan jarak yang diinginkan
Keterangan :
HD = Jarak mendatar ( harus diisi )
dVD = Selisih jarak vertikal ( tidak harus diisi )
HA = Sudut horisontal ( harus diisi )
Keterangan :
dHA = selisih sudut horisontal antara di alat dan
titik target.
R/L = kurang ke kanan/ke kiri
FILL/CUT = digali/ditimbun
Untuk informasi hasil stake out selanjutnya dapat dilihat
dengan cara menekan tombol DSP
Langkahnya :
Tekan tombol S-O ( tombol no 8 )
Pilih XYZ kemudian tekan enter
Masukkan koordinat yang diinginkan
Keterangan :
dHA = selisih sudut horisontal antara di alat
dan titik target.
R/L = kurang ke kanan/ke kiri
FILL/CUT = digali/ditimbun
Untuk informasi hasil stake out selanjutnya dapat
dilihat dengan cara menekan tombol DSP
P2 P1
20 m 10 m
Langkahnya :
Tekan tombol S-O ( tombol no 8 )
Pilih Divline S-O kemudian tekan enter
Bidik titik yang akan dijadikan referensi garis
misal P2 kemudian tekan tombol MSR1 /
MSR2
Masukkan nilai Span total sesuai dengan
panjang garis yang diinginkan, kemudian tekan
enter.
Arahkan target ke bidikan di teropong alat dan
jarak titik yang dimaksud akan tampil di layar.
Lakukan pengukuran jarak dengan cara
menekan tombol MSR.
P’
P2 P1
PO
Langkahnya :
Tekan tombol S-O ( tombol no 8 )
Pilih Refline S-O kemudian tekan enter
Masukkan koordinat line point pertama (P1)
Masukkan koordinat line point kedua (P2)
Keterangan :
Apabila titik koordinat belum terekam di alat, kita
dapat langsung mengukurnya dengan cara
menekan tombol MSR
Masukkan parameter offset yang diinginkan
(lihat gambar) :
- Sta : jarak dari P1 menuju batas titik yang
dimaksud P’ sepanjang garis P1 & P2
- O/S : jarak dari P’ ke PO (nilai positif (+)
apabila disebelah kanan garis dan nilai
negatif (–) apabila di sebelah kiri garis.
- dZ : beda tinggi antara titik di P’ dengan
PO
Putar teropong alat sehingga sudut dHA
menjadi 0.000.
Arahkan target, kemudian lakukan pengukuran
dengan cara menekan tombol MSR1/MSR2
Tekan ENTER untuk merekam data.
Gunakan tombol panah ke atas atau panah ke
bawah untuk menampilkan titik selanjutnya.
Setelah pengambilan basis data selesai tahap terakhir pembentukan surface adalah
buildsurface, seperti gambar berikut.