TPSFLEXLINE
1
PENGENALAN ALAT
2
m. Eyepiece : untuk memperjelas benang silang
n. Cover Baterai
o. Serial RS 232
p. Foot screw atau skrup ABC
q. Display
r. Tombol navigasi
3
3. Tombol-tombol pada TPSFlexline
Fixed Key
Terdiri dari :
1. berfungsi sebagai scroll jika dialog pada layar terdiri dari
beberapa halaman
4
Trigger Keys
Pengukuran trigger memiliki 2 setting (ALL, DIST). Pada TS06 dan 09
semua tombol dapat digunakan, namun pada TS02 hanya salah satu
yang dapat digunakan.
Tombol trigger dapat diprogram di setting screen(lihat General setting ,
indeks 4.1).
General Softkeys
1. [ALL] Memulai pengukuran jarak dan sudut dan menyimpan
nilai-nilai yang sudah terukur.
2. [DIST] Memulai pengukuran jarak dan sudut tanpa menyimpan
nilai-nilai yang telah diukur.
3. [REC] Menyimpan nilai yang ditampilkan.
4. [ENTER]Menghapus nilai yang ada pada tampilan dan siap
memasukkan nilai yang baru.
5. [ENH] Membuka mode input koordinat
6. [LIST] Menampilkan daftar dari titik-titik yang sudah disimpan.
7. [FIND] Memulai pencarian titik yang telah dimasukkan.
8. [EDM] Menampilkan setting EDM
9. [- > ABC] Mengganti keypad menjadi alfanumerik
10. [- > 123] Mengganti keypad menjadi numeric
11. [P/NP] Mode utnuk mengganti prisma dan non prisma
12. [RESET] Untuk reset semua settingan
5
13. [VIEW] menampilkan koordinat dan detail job pada point yang
dipilih
14. [PREV] Kembali pada dialog aktif sebelumnya.
15. [NEXT]Melanjutkan ke dialog berikutnya.
16. Kembali ke tingkat sofkey yang diatasnya/ sebelumnya.
17. Ke tingkat softkey yang berikutnya
18. [OK] Jika saat entry : Konfirmasi pengukuran atau memasukan
nilai dan melanjutkan proses.
Jika pada pesan : Konfirmasi pesan dan melanjutkan proses
6
Roadsworks 3D (F3)
TraversePRO (F4)
Page 4
Reference Plane (F1)
A. PROGRAM SURVEYING
Program surveying digunakan untuk pengukuran topografi maupun
pengukuran kerangka pemetaan (Poligon).
2. Setelah sentering pilih F4 (OK). Maka akan otomatis kembali ke menu awal.
Tekan tombol 2(Prog), kemudian pilih F2 (SURVEYING).
3. Pada Tampilan program Surveying, yang perlu disetting terlebih dahulu adalah
set Job dan Station Setup.
7
a. Pertama yang harus diset adalah set job, job merupakan tempat untuk
menyimpan data yang akan kita ukur nanti (seperti halnya folder) agar
tidak bercampur dengan pekerjaan pengukuran yang lain. Langkah –
langkah untuk membuat job:
Pilih set job dengan cara tekan tombol F1 (Set Job)
Jika job telah ada pilih job dengan menggunakan tombol kanan/kiri
pada navigasi, untuk membuat job baru tekan F1 (New). Beri nama job
(biasanya nama job merupakan deskripsi dari pekerjaan, tanggal
pengukuran, lokasi dsb), beri nama operator (juru ukur) jika perlu.
Untuk mulai mengisi pilih F1 (INPUT). Setelah selesai pilih F4 (OK)
untuk kembali ke setingan utama.
8
Pada tampilan yang muncul ada 4 option untuk mengeset station
berdiri alat, yaitu:
- FIND : untuk memilih titik yang telah tersimpan dalam
memory, bisa ambil dari job lain
- LIST : untuk memilih titik yang telah tersimpan dalam job
(tidak bisa ambil dari job lain)
- NewStn : untuk memasukkan koordinat titik station yang
belum ada/ masih baru
c. Setelah job dan station telah diset, maka yang terakhir adalah set orientasi
alat. Set orientasi bertujuan untuk mengetahui orientasi yang benar dari
alat sehingga data ukuran yang didapat sesuai dengan posisi dilapangan
(memiliki system koordinat dan orientasi yang sama). Langkah untuk
orientasi :
Pada bagian method, pilih metode orientasi yang akan digunakan
dengan cara geser tanda panah ke kanan/ke kiri menggunakan tombol
9
navigasi. ada 4 option untuk orientasi, yaitu: ori. with angle, ori. with
coordinate, resection, dan height transfer.
- Ori. with angle : orientasi yang digunakan apabila kita mengetahui
sudut dari titik backsight (titik acuan), cara orientasi: tekan F4 (OK),
pada tampilan yang muncul masukkan sudut horizontal dan vertikal
dari titik acuan, masukkan tinggi prisma, dan beri nama titik
backsightnya (titik acuannya), arahkan ke titik backsight (titik acuan)
lalu tekan F2 (SET) untuk mengeset dan menyimpan orientasi.
10
4. Setelah orientasi selesai, maka untuk mulai pengukuran tekan F4 (START)
untuk mulai pengukuran.
5. Masukkan nama titik yang akan diukur pada kolom PtID, masukkan tinggi
prisma, beri keterangan titik pada kolom code bila perlu, kemudian arahkan ke
titik lalu tekan ALL untuk mengukur sekaligus disimpan, atau pilih DIST untuk
mengukur dan melihat hasil ukuran lalu REC untuk menyimpan.
6. Sebelum pindah berdiri alat, maka titik yang akan dijadikan tempat berdiri alat
selanjutnya harus ditembak/diukur terlebih dahulu. Untuk nama titikny
dibedakan dengan nama titik detil agar tidak membingungkan. Caranya dengan
pilih IndivPt kemudian beri nama yang beda. Untuk memunculkan pilihan
IndivPt tekan tombol F4 untuk menggeser tampilan pilihan
11
7. Untuk stasiun berdiri alat kedua, ketiga dan seterusnya maka setingan untuk
orientasi harus memilih mode coordinate (jangan pilih yang ori. With angle),
karena titik backsightnya telah tersimpan dalam job. Tujuannya agar semua titik
hasil pengukuran dari semua stasiun memiliki orientasi yang sama sehingga
sesuai dengan yang ada di lapangan
12
3. Setelah masuk program stake out, ada beberapa setingan yang harus dilakukan
yaitu : Set Job dan Station Setup, sama seperti pengukuran topografi. Untuk
set orientasi digunakan ori. with coord.
4. Setelah semua setingan selesai dilakukan, untuk memulai stake out tekan F4
(START).
pilih titik yang akan distake out dengan menggunakan tombol navigasi
apabila titiknya sudah tersimpan di dalam memory, jika belum ada di
memory maka untuk memasukkan koordinat titik dengan cara tekan F4
sampai pada tampilan ENH. Kemudian tekan F2 (ENH), masukkan nama
titik, dan koordinatnya, lalu tekan F4 (OK)
13
C. PROGRAM REFERENCE LINE
Program ini adalah gabungan dari aplikasi reference line dan reference arc.
Program ini berguna untuk melakukan stake out dengan mudah, atau memeriksa
garis lurus suatu bangunan, sisi-sisi jalan dengan pengukuran dari suatu baseline
sebagai referensi atau acuan.
Langkah-langkah :
1. Dari Menu pilih Program kemudian pilih Reference Element
2. Pilih RefLine, selanjutnya definisikan baseline sebagai garis
referensi/acuan. Masukkan PtID dan ukur basepoints dengan [ALL]
atau [DISC]/[REC]
Grid : Melakukan stake out grid yang relative terhadap garis
referensi
Measure : Mengukur garis dan offset
Stake : Melakukan stake out titik secara orthogonal dengan
garis referensi
14
dalam memori atau titik yang dimasukkan secara manual ke dalam alat
yang mana arah persebaran titik searah jarum jam.
SELAMAT MENCOBA….
Please Contact :
Andresta Sari
Technical Support Engineer
andresta.sari@almega.co.id
Phone. (021) 45841415
Mobile. 085228140980
15