Anda di halaman 1dari 15

TEORI DAN PRAKTIKLUMBING

MAKALAH TOTAL STATION

Kelompok 1:

Agung Darmaji 1503620042

Fathimah Hajar Al Adawiyyah 1503620042

Ayu Apriyanti Radjeb

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA


1. PENDAHULUAN
1.1 Pengertian
Secara sederhana Total Station (TS) adalah gabungan dari kemampuan antara
theodolit elektronik dengan alat pengukur jarak elektronik dan pencatat data
elektronik. Kelebihan dari alat ini adalah dapat membaca dan mencatat sudut
horizontal dan vertikal bersama-sama dengan jarak miringnya, bahkan dilengkapi juga
dengan mikroprosesor sehingga mampu melakukan operasi perhitungan matematis
seperti menghitung jarak datar, koordinat, dan benda tinggi secara langsung.
Secara garis besarnya adalah alat pengukur jarak dan sudut (sudut horisontal
dan sudut vertikal) secara otomatis. Total Station dilengkapi dengan Chip Memory,
sehingga data pengukuran sudut dan jarak dapat disimpan untuk kemudian di-
download dan diolah secara Computerize.
1.2 Karakteristik
Karakteristik alat total station adalah :

1. Pengamatan secara otomatis: Sudut vertikal dan horizontal serta jarak miring
dengan sekali penyetelan alat.
2. Melakukan perhitungan secara tepat untuk komponen jarak horizontal dan
vertikal, elevasi dan koordinat titik yang diamati.
3. Tampilan hasil pengukuran pada LCD dan penyimpanan data pada alat maupun
dengan eksternal hard disk.
1.3 Total station dapat digunakan pada sembarang tahapan survei, baik survei
pendahuluan, survei titik kontrol dan survei pematokan.Bagian-Bagian
2. CARA PEMAKAIAN
2.1 Setting Alat
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam penyettingan lalu
selanjutnya penggunaan dan pengukuran, berikut adalah bagian dari memasang,
levelling, dan verivikasi:

Memasang :

1. Letakkan alat pada kepala tripod, lalu kunci dengan skrup centering dan jangan
lupa masukkan baterai ke alat sebelum melakukan leveling.

2. Fokuskan optikal plummet pada titik pengukuran

Levelling :

1. Setel sekrup kaki leveling ke tengah-tengah survei point pada optical plummet
reticle.
2. Letakkan gelembung pada circular level dengan cara menyetel kaki tripod.
3. Kendurkan klem horizontal dan putar alat sampai plat level pararel terhadap 2
levelling foot screw.
4. Pindahkan gelembung ke tengah-tengah dengan menggunakan skrup levelling.

5. Putar alat 90o dan atur posisi levelling dengan menggunakan skrup levelling
yang ke-3

6. Amati survei point pada optical plummet dan atur posisinya agar ke tengah-
tengah titik dengan cara mengendurkan skrup centering dan menggeseer
masuknya alat.
7. Setelah skrup centering dikencangkan, periksa kembali untuk meyakinkan
bahwa gelembung nivo pada posisi levelling untuk beberapa arah.
Verivikasi Levelling Secara Elektronik :

1. Nyalakan alat Total Station melalui tombol “On”.


2. Layar akan menampilkan “Meas”.

3. Pilih “Tilt” function.


4. Setting level foot screw ke pusat gelembung elektronik dengan tepat.
5. Putar alat 90o dan ulangi.
6. Lepaskan klem horizontal dan vertikal dan buat layar terang.
7. Setting fokus reticle (benang silang) hingga gambar benang silang secata jelas
dan tajam terlihat.

8. Arahkan teleskop ke target dan atur ring fokus sampai target sudah fokus.

2.2 Cara Menggunakan Total Station


1. Set-Up Alat Total Station
Lakukan set-up alat total station seperti pemsangan tripod dll dan lakukan
centering sampai setimbang sehingga alat siap untuk digunakan, (TS siap pakai).
2. Membuat Job

Untuk membuat Job pengukuran yaitu dengan cara menekan tombol MENU
Muncul seperti gambar diatas Pilih JOB atau tekan tombol angka 1 ENTER
sehingga akan muncul seperti berikut :
▪ Pilih Create ( tekan tombol MSR1)
▪ Masukkan nama JOB ( maksimal 8 karakter )
▪ Untuk menghapus job pilih DEL atau tekan tombol MSR2
3. Mencari Sudut Azimuth Pendekatan Dengan Kompas
▪ Pasang kompas di atas alat total station.
▪ Putar alat secara horizontal (ke kanan atau ke kiri) sehingga teropong
menghadap ke arah Utara sesuai dengan arah utara kompas, kemudian kunci
alat.
Arah Utara Kompas = Arah Teropong.
Untuk menyesuaikan alat dengan arah utara berarti sudut horizontal (HA)
harus disetting sama dengan nol.
▪ Bacaan sudut horizontal di alat (HA) dibuat menjadi O (nol) dengan cara
tekan tombol ANG kemudian pilih 0 set. (Ingat setelah alat dikunci mengarah
utara).
▪ Setelah bacaan sudut horisontal menjadi O (nol), putar teropong ke arah
backsight (seperti diterangkan diatas adalah titik BS).
▪ Disini nilai HA akan berubah sesuai putaran teropong
▪ Arahkan teropong tepat membidik backsight, kemudian kunci alat. Sampai
disini lihat nilai HA adalah nilai sudut horizontal Backsight
▪ Selain itu bacaan sudut horizontal alat tersebut adalah sama dengan sudut
azimuth (Nilai Pendekatan) dan catatlah sebelum alat digerakan.

Sampai disini alat telah berdiri sempurna dan teropong menghadap ke backsight

4. Memasuki Koordinat Tembat Berdi Alat


Untuk memulai pengukuran setiapkali telah memberdirikan alat maka masukkan
▪ Tinggi alat.
Diukur menggunakan meteran.
▪ Koordinat tempat berdiri alat.
Syarat pengukuran harus ada koordinat awal / station , apabila tidak ada kita
buat koordinat lokal / pemisalan. (contoh: 50000,50000,300)

Untuk memasukkan koordinat tempat berdiri alat yaitu dengan cara :


Tekan tombol STN ( tombol nomor 7). sehingga akan muncul seperti berikut :
Untuk memasukan koordinat tempat berdiri alat kita pilih KNOWN atau tekan
tombol 1.

Selanjutnya kita diminta untuk memasukkan nomer titik dan koordinat STN
(koordinat x,Y,Z) tempat berdiri alat, serta kode-nya.

Kode dapat berupa nama BM, No.patok, dll.


Kode ini boleh diisi atau dapat juga dikosongkan.

▪ ST : nomor titik tempat berdiri alat / Station (misal titik PO)


Kemudian tekan tombol ENT atau tombol panah ke bawah.
▪ HI : tinggi alat / instrument
▪ X : masukkan koordiat X kemudian tekan tombol EnNT atau
▪ tombol panah ke bawah.
▪ Y : masukkan koordinat Y kemudian tekan tombol ENT atau tombol panah
ke bawah.
▪ Z : masukkan elevasi titik kemudian tekan tombol ENT atau tombol panah
ke bawah
▪ CD : Kode

Untuk memasukkan koordinat sesuai dengan data di lapangan, atau jika tidak
diketahui koordinatnya bisa diasumsikan lokal/ dimisalkan saja.

5. Memasukkan Backsight
Setelah koordinat tempat berdiri alat dimasukkan, maka secara otomatis alat akan
meminta untuk memasukkan informasi data
backsight ( BS ).
Ini juga merupakan syarat pengukuran dan informasi ini dapat berupa
(Pilih salah satu) :

▪ Informasi Koordinat backsight.


▪ Informasi azimuth dari titik koordinat berdiri alat ke titik Backsight.

Disini pada awal pengukuran yang kita ketahui adalah sudut HA kompas
(Azimuth), yang diperoleh dari pendekatan sudut azimuth dengan kompas (dan
sudah dicatat Lihat langkah no.3).

Untuk memasukkan bacaan sudut, kita tekan tombol no 2 atau dengan panah ke
atas / ke bawah kita pilih Angle, maka akan muncul seperti berikut –

▪ BS : masukkan nomor titik backsight (nomor BS) Kemudian tekan tombol


ENT atau panah ke bawah
▪ HT : masukkan tinggi target/ prisma Kemudian tekan tombol ENT atau panah
ke bawah
▪ Masukkan nilai sudut azimuthnya, misal
Diketahui azimuth 135A* 25ae O5aEd
Cara penulisan di alat 135.2505
Kemudian tekan ENT.

Bidik backsigt, tekan tombol MSR1 Karena pada saat melakukan pengukuran
backsight menggunaka azimuth, maka untuk mengetahui koordinat titik
backsight kita tekan MSR1 ( posisi teropong harus masih ke arah backsight )
Untuk merekam data tekan tombol ENT atau dicatat.

▪ PT : masukkan nomor titik backsight ( 1)


▪ HT : tinggi Prisma / Target
▪ CD : kode titik
▪ Kemudian tekan tombol ENT
6. Melakukan Pengukuran Foresight
Putar teropong dan arahkan ke titik P1 (foresight) bidik dengan tepat, kemudian
lakukan pengukuran dengan cara menekan tombol MSR1, kemudian tekan tombol
ENT untuk merekam data.
▪ PT : masukkan nomor titik forsight ( 3 )
▪ HT : tinggi Prisma
▪ CD : kode titik Kemudian tekan tombol ENT
7. Pindah alat ke titik selanjutnya (titik P1)
Posisi alat berdidri di titik P1
Sedangkan backsight di titik Po
Dan forsight (FS) di titik P2. (titik baru).

Langkah yang dilakukan sama dengan langkah no 3, 4 dan 5.

Yang berbeda pada saat melakukan pengukuran backsight, yang kitainputkan


adalah

Koordinat backsight titik PO (bukan azimut lagi).

Koordinat backsight ini diperoleh dari hasil pengukuran pada saat berdiri di titik
PO.

Keterangan :

▪ BS : Masukkan nomor titik backsight ( nomor PO )


▪ HT : Tinggi target / prisma
▪ CD : Kode

Apabila koordinat untuk Backsight belum ada / belum pernah terekam di alat maka
secara otomatis kita diminta untuk menginputkan koordinat Backsight tersebut.

8. Ulangi langkah seperti no.6

2.3 Cara Mengukur Polygon


▪ Alat pertama berdiri di titik PO sebagai STN (station)
▪ Prisma1 Poligon di titik belakang BS (backsight)
▪ Prisma2 Poligon di titik depan P1 sebagai FS (foresight)
▪ Selanjutnya alat pindah ke titik P1 sebagai STN (station)
▪ Prisma1 Poligon di titik belakang PO (backsight)
▪ Prisma2 Poligon di titik depan P2 sebagai FS (foresight)
▪ Alat ke P3 dan demikian seterusnya

2.4 Pengolahan Data


Memindahkan Data dari Total Station

1. Tekan ON, untuk menyalakan alat


2. Masukkan flashdisk untuk memasukkan data
3. Tekan angka 7 untuk menunjukkan tomobol utama
4. Tekan F4 untuk menu selanjutnya sampai ada meni MEMORY MGR
5. Tekan F1 untuk MEMORY MGR
6. Tekan F4 2X utnuk menemukan menu TRANSFER DATA
7. Tekan F1 untuk DATA TRANSFER
8. Pilih menu usb, lalu ENTER
9. Tekan F1 untuk GTS FORMAT
10. Tekan F1 untuk SENT DATA
11. Tekan F1 MEAS DATA
12. Tekan F2 LIST, cari data yang akan diexport
13. Cari data dengan pencet tanda panah atas atau bawah
14. Setelah menemukan data, tekan F4 ENTER
15. Tekan F3 YES
16. Tekan ESC hingga layar ke tampilan awal
17. Tekan OFF, proses export data telahs selesai
18. Cabut flashdisk
19. Buka aplikasi Topcon Link untuk export data
20. Pilih file menu save as
21. Beri nama file dan ubah format file ke E,N,Z
22. Export data telah tersimpan
Pengolahan Data pada Microsoft Excel

1. Pilih file pada MENU OPTION


2. Pilih MENU ADVENCED, ubah SYSTEM SEPARATOR
3. Masukkan data PO space untuk memunculkan titik tembak koordinat
4. Masukkan data “-TEXT M” untuk memberikan teks pada titik tembak
koordinat
5. Masukkan data tinggi text 2 cm, rotasi 0 cm, dan offset 3 cm
6. Input rumus koordinat =CONCATENATE($G$2,B2,”,”,C2,”,”,D2) padatabel
kordinat, seuaikan kembali lebar tabelnya
7. Input rumus input teks =CONCATENATE($I$2,B2+$L%2,” “,C2+$L$2,”
“,$J$2,” “, $K$2,” “,E2) pada tabel input teks, sesuaikan kembalilebat tabelnya
8. Atur dan rapihkan data tersebut
3. CONTOH SOAL
Contoh 1
Hitunglah azimut kaki-kaki poligon berikut ini:

Jawab:
αn;n+1 = αn + βn - 180o karena βn adalah sudut kanan
jika αn;n+1 > 360o, maka αn;n+1 -360o
jika αn;n+1 < 0o, maka αn;n+1 +360o

α = 120o00’00” (diketahui)
α23 = α12 +β2 - 180o = 120o00’00”+100000’00”-180o = 40o00’00”
α34 = α23 +β3 - 180o = 40o00’00”+210000’00”-180o = 70o00’00”
α45 = α34 +β4 - 180o = 70o00’00”+190000’00”-180o = 80o00’0

Contoh 2
Hasil pengukuran poligon buka terikat sempurna sebagai beriku

Koordinat titik A (1000;1000), B (1200;800),


C (1700;700), dan D (1900;900).
Hitunglah: koordinat titik 1 dan 2

Jawab:
Langkah perhitungan poligon terbuka terikat sempurna sebagai berikut:
a. Hiitung azimut awal (αawal) dan azimut akhir (αakhir) dari dua koordinat titik ikat awal
(titik A dan titik B) dan dua koordinat titik ikat akhir (titik P dan titik Q) dengan rumus:
αAB = arc tg (XB-XA)/(YB-YA)
=arc tg (1200-1000)/(800-1000) = arc tg (200/-200) (perhatikan ∆X+/∆Y-, sehingga
αab di kuadran II)
= 1800-450 = 1350
αCD = arc tg (XD-XC)/(YD-YC) =arc tg (1900-1700)/(900-700)
= arc tg (200/200) (perhatikan ∆X+/∆Y+, sehingga αPQ di kuadran I)
= 450
b. Jumlahkan sudut hasil ukuran (Ʃβu), hitung koreksinya, dan hitung sudut terkoreksi
Ʃβu = 629000’
syarat jumlah sudut: (∑βu) = αakhir – αawal + (n x 1800)=(450 - 1350)+(4 x 1800) = 6300
fβ = 6300 - 629000’ = 1’ = 60”
kβ = 60”/4 = +15” per sudut

Sudut horisontal (β)


Titik
Ukuran Koreksi Terkoreksi
B 115000’ +15” 115000’15”
1 240000’ +15” 240000’15”
2 120000’ +15” 120000’15”
C 154000’ +15” 154000’15”
Total 629000’ +60” 630000’00”

c. Hitung azimut sisi poligon berdasarkan azimut awal dan sudut terkoreksi:
αn;n+1 = αn + βn - 180o karena βn adalah sudut kanan
jika αn;n+1 > 360o, maka αn;n+1 -360o
jika αn;n+1 < 0o, maka αn;n+1 +360o

α = 135o00’00” (diketahui)
α23 = α12 +β2 - 180o = 135o00’00”+115000’15”-180o = 70o00’15”
α34 = α23 +β3 - 180o = 70o00’15”+240000’15”-180o = 130o00’30”
α45 = α34 +β4 - 180o = 130o00’30”+120000’15”-180o = 70o00’45”
αCD = α2C +βC - 180o = 130o00’30”+120000’15”-180o = 70o00’45”
(Hasil hitungan azimut akhir harus sama dengan azimut akhir yang dihitung dari koordinat
C dan D).
d. Hitung selisih absis dan selisih ordinat masing-masing kaki berdasarkan jarak datar
dan azimut, kemudian hitung total kesalahan selisih absis dan total kesalahan selisih
ordinat:
∆X = Dsin β dan ∆Y= Dcosβ
fx = (Xakhir – Xawal) -∑ d sin α = (1.700-1.200) -
269,53 = 230,47 fy = (Yakhir – Yawal)-∑ d cos α =
(700-800) – (-12,53) = -87,47
(Koordinat acuan awal adalah B dan koordinat acuan akhir adalah C).
Kaki Azimut ( ) Jarak (D) ∆X = Dsin β ∆Y= Dcosβ
B1 70o00’15” 100,00 93,97 34,20
12 130o00’30” 120,00 91,91 -77,15
2C 70o00’45” 89,00 83,64 30,42
Total 309,00 269,53 -12,53

e. Hitung koreksi∆X dan koreksi ∆Y serta hitung ∆X terkoreksi dan ∆Y terkoreksi masing-
masing kaki:
𝑑 𝑑
𝑘𝑥1 = 𝑑1 . 𝑓𝑥 dan 𝑘𝑥1 = 𝑑1 . 𝑓𝑦

Kaki ∆X ∆Y Kx ky Adj.∆X Adj.∆Y

B1 93,97 34,20 74,59 -28,31 168,56 5,89

12 91,91 -77,15 89,50 -33,97 181,42 -111,12

2C 83,64 30,42 66,38 -25,19 150,02 5,23

Total 269,53 -12,53 230,47 -87,47 500,00 -100,00

Hitung koordinat titik-titik poligon:

Xn+1 = Xn + Adj.∆X n;n+1 dan Yn+1 = Yn + Adj.∆Y n;n+1


Titi Adj.∆X Adj.∆Y X Y
k
A 1000 1000
B 1200 800
168,56 5,89
1 1368,56 805,89
181,42 -111,12
2 1549,98 694,77
150,02 5,23
C 1700 700
D 1900 900

f. Hitung kesalahan penutuo jarak linier poligon


𝑓𝑙 = √𝑓𝑥 2 + 𝑓𝑦 2 = √230,472 + (−87,47)2
Ketelitian = fl/D = 246,51/309,00 = 1/1,25

Anda mungkin juga menyukai