Kelompok 1:
FAKULTAS TEKNIK
1. Pengamatan secara otomatis: Sudut vertikal dan horizontal serta jarak miring
dengan sekali penyetelan alat.
2. Melakukan perhitungan secara tepat untuk komponen jarak horizontal dan
vertikal, elevasi dan koordinat titik yang diamati.
3. Tampilan hasil pengukuran pada LCD dan penyimpanan data pada alat maupun
dengan eksternal hard disk.
1.3 Total station dapat digunakan pada sembarang tahapan survei, baik survei
pendahuluan, survei titik kontrol dan survei pematokan.Bagian-Bagian
2. CARA PEMAKAIAN
2.1 Setting Alat
Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan dalam penyettingan lalu
selanjutnya penggunaan dan pengukuran, berikut adalah bagian dari memasang,
levelling, dan verivikasi:
Memasang :
1. Letakkan alat pada kepala tripod, lalu kunci dengan skrup centering dan jangan
lupa masukkan baterai ke alat sebelum melakukan leveling.
Levelling :
1. Setel sekrup kaki leveling ke tengah-tengah survei point pada optical plummet
reticle.
2. Letakkan gelembung pada circular level dengan cara menyetel kaki tripod.
3. Kendurkan klem horizontal dan putar alat sampai plat level pararel terhadap 2
levelling foot screw.
4. Pindahkan gelembung ke tengah-tengah dengan menggunakan skrup levelling.
5. Putar alat 90o dan atur posisi levelling dengan menggunakan skrup levelling
yang ke-3
6. Amati survei point pada optical plummet dan atur posisinya agar ke tengah-
tengah titik dengan cara mengendurkan skrup centering dan menggeseer
masuknya alat.
7. Setelah skrup centering dikencangkan, periksa kembali untuk meyakinkan
bahwa gelembung nivo pada posisi levelling untuk beberapa arah.
Verivikasi Levelling Secara Elektronik :
8. Arahkan teleskop ke target dan atur ring fokus sampai target sudah fokus.
Untuk membuat Job pengukuran yaitu dengan cara menekan tombol MENU
Muncul seperti gambar diatas Pilih JOB atau tekan tombol angka 1 ENTER
sehingga akan muncul seperti berikut :
▪ Pilih Create ( tekan tombol MSR1)
▪ Masukkan nama JOB ( maksimal 8 karakter )
▪ Untuk menghapus job pilih DEL atau tekan tombol MSR2
3. Mencari Sudut Azimuth Pendekatan Dengan Kompas
▪ Pasang kompas di atas alat total station.
▪ Putar alat secara horizontal (ke kanan atau ke kiri) sehingga teropong
menghadap ke arah Utara sesuai dengan arah utara kompas, kemudian kunci
alat.
Arah Utara Kompas = Arah Teropong.
Untuk menyesuaikan alat dengan arah utara berarti sudut horizontal (HA)
harus disetting sama dengan nol.
▪ Bacaan sudut horizontal di alat (HA) dibuat menjadi O (nol) dengan cara
tekan tombol ANG kemudian pilih 0 set. (Ingat setelah alat dikunci mengarah
utara).
▪ Setelah bacaan sudut horisontal menjadi O (nol), putar teropong ke arah
backsight (seperti diterangkan diatas adalah titik BS).
▪ Disini nilai HA akan berubah sesuai putaran teropong
▪ Arahkan teropong tepat membidik backsight, kemudian kunci alat. Sampai
disini lihat nilai HA adalah nilai sudut horizontal Backsight
▪ Selain itu bacaan sudut horizontal alat tersebut adalah sama dengan sudut
azimuth (Nilai Pendekatan) dan catatlah sebelum alat digerakan.
Sampai disini alat telah berdiri sempurna dan teropong menghadap ke backsight
Selanjutnya kita diminta untuk memasukkan nomer titik dan koordinat STN
(koordinat x,Y,Z) tempat berdiri alat, serta kode-nya.
Untuk memasukkan koordinat sesuai dengan data di lapangan, atau jika tidak
diketahui koordinatnya bisa diasumsikan lokal/ dimisalkan saja.
5. Memasukkan Backsight
Setelah koordinat tempat berdiri alat dimasukkan, maka secara otomatis alat akan
meminta untuk memasukkan informasi data
backsight ( BS ).
Ini juga merupakan syarat pengukuran dan informasi ini dapat berupa
(Pilih salah satu) :
Disini pada awal pengukuran yang kita ketahui adalah sudut HA kompas
(Azimuth), yang diperoleh dari pendekatan sudut azimuth dengan kompas (dan
sudah dicatat Lihat langkah no.3).
Untuk memasukkan bacaan sudut, kita tekan tombol no 2 atau dengan panah ke
atas / ke bawah kita pilih Angle, maka akan muncul seperti berikut –
Bidik backsigt, tekan tombol MSR1 Karena pada saat melakukan pengukuran
backsight menggunaka azimuth, maka untuk mengetahui koordinat titik
backsight kita tekan MSR1 ( posisi teropong harus masih ke arah backsight )
Untuk merekam data tekan tombol ENT atau dicatat.
Koordinat backsight ini diperoleh dari hasil pengukuran pada saat berdiri di titik
PO.
Keterangan :
Apabila koordinat untuk Backsight belum ada / belum pernah terekam di alat maka
secara otomatis kita diminta untuk menginputkan koordinat Backsight tersebut.
Jawab:
αn;n+1 = αn + βn - 180o karena βn adalah sudut kanan
jika αn;n+1 > 360o, maka αn;n+1 -360o
jika αn;n+1 < 0o, maka αn;n+1 +360o
α = 120o00’00” (diketahui)
α23 = α12 +β2 - 180o = 120o00’00”+100000’00”-180o = 40o00’00”
α34 = α23 +β3 - 180o = 40o00’00”+210000’00”-180o = 70o00’00”
α45 = α34 +β4 - 180o = 70o00’00”+190000’00”-180o = 80o00’0
Contoh 2
Hasil pengukuran poligon buka terikat sempurna sebagai beriku
Jawab:
Langkah perhitungan poligon terbuka terikat sempurna sebagai berikut:
a. Hiitung azimut awal (αawal) dan azimut akhir (αakhir) dari dua koordinat titik ikat awal
(titik A dan titik B) dan dua koordinat titik ikat akhir (titik P dan titik Q) dengan rumus:
αAB = arc tg (XB-XA)/(YB-YA)
=arc tg (1200-1000)/(800-1000) = arc tg (200/-200) (perhatikan ∆X+/∆Y-, sehingga
αab di kuadran II)
= 1800-450 = 1350
αCD = arc tg (XD-XC)/(YD-YC) =arc tg (1900-1700)/(900-700)
= arc tg (200/200) (perhatikan ∆X+/∆Y+, sehingga αPQ di kuadran I)
= 450
b. Jumlahkan sudut hasil ukuran (Ʃβu), hitung koreksinya, dan hitung sudut terkoreksi
Ʃβu = 629000’
syarat jumlah sudut: (∑βu) = αakhir – αawal + (n x 1800)=(450 - 1350)+(4 x 1800) = 6300
fβ = 6300 - 629000’ = 1’ = 60”
kβ = 60”/4 = +15” per sudut
c. Hitung azimut sisi poligon berdasarkan azimut awal dan sudut terkoreksi:
αn;n+1 = αn + βn - 180o karena βn adalah sudut kanan
jika αn;n+1 > 360o, maka αn;n+1 -360o
jika αn;n+1 < 0o, maka αn;n+1 +360o
α = 135o00’00” (diketahui)
α23 = α12 +β2 - 180o = 135o00’00”+115000’15”-180o = 70o00’15”
α34 = α23 +β3 - 180o = 70o00’15”+240000’15”-180o = 130o00’30”
α45 = α34 +β4 - 180o = 130o00’30”+120000’15”-180o = 70o00’45”
αCD = α2C +βC - 180o = 130o00’30”+120000’15”-180o = 70o00’45”
(Hasil hitungan azimut akhir harus sama dengan azimut akhir yang dihitung dari koordinat
C dan D).
d. Hitung selisih absis dan selisih ordinat masing-masing kaki berdasarkan jarak datar
dan azimut, kemudian hitung total kesalahan selisih absis dan total kesalahan selisih
ordinat:
∆X = Dsin β dan ∆Y= Dcosβ
fx = (Xakhir – Xawal) -∑ d sin α = (1.700-1.200) -
269,53 = 230,47 fy = (Yakhir – Yawal)-∑ d cos α =
(700-800) – (-12,53) = -87,47
(Koordinat acuan awal adalah B dan koordinat acuan akhir adalah C).
Kaki Azimut ( ) Jarak (D) ∆X = Dsin β ∆Y= Dcosβ
B1 70o00’15” 100,00 93,97 34,20
12 130o00’30” 120,00 91,91 -77,15
2C 70o00’45” 89,00 83,64 30,42
Total 309,00 269,53 -12,53
e. Hitung koreksi∆X dan koreksi ∆Y serta hitung ∆X terkoreksi dan ∆Y terkoreksi masing-
masing kaki:
𝑑 𝑑
𝑘𝑥1 = 𝑑1 . 𝑓𝑥 dan 𝑘𝑥1 = 𝑑1 . 𝑓𝑦