Anda di halaman 1dari 59

PENGGUNAAN TOTAL STATION TOPCON TYPE GTS - 235N

PENDAHULUAN
Buku petunjuk penggunaan Total Station (TS) Topcon type GTS-235N disusun
dengan maksud untuk memudahkan penggunaan alat tersebut dengan pemahaman step by
step dengan jelas. Untuk pemula pengguna dari TS kami sarankan untuk membaca
seluruh petunjuk dari awal sampai akhir secara berurutan. Bagi yang sudah
berpengalaman bisa dilakukan secara tidak berurutan. Selain ditampilkan secara bertahap,
penggunaan fungsi-fungsi perintah pada TS di dalam buku ini juga diberikan contoh
aplikasi bagaimana melakukan pengukuran di lapangan serta processing data di komputer
untuk pembuatan sebuah peta topografi.
Buku petunjuk ini secara garis besar dibagi dalam 3 Bab yaitu:
I. Persiapan yang terdiri dari sub-sub:
 Persiapan alat
 Mendirikan alat
 Centering optis
 Mengaktifkan TS.
 Mengeset Tilling / kemiringan alat
 Reset memory TS
II. Aplikasi penggunaan TS yang terdiri dari sub-sub:
 Pengukuran poligon
 Pengukuran detail
 Staking out
 Perhitungan luas
 Perhitungan ketinggian
 Perhitungan jarak
III. Proses pengolahan data TS yang terdiri dari sub-sub:
 Download data TS
 Penghitungan data
 Penggambaran
Mudah-mudahan dengan adanya Buku petunjuk penggunaan TS serta processingnya
dalam Bahasa Indonesia akan memudahkan pemahaman penggunaan TS.

1
Bab I Persiapan
1. Persiapan Alat
Untuk memudahkan di dalam penggunaan Total Station (TS) Topcon type GTS-235N
diperlukan persiapan dan pengenalan alat-alat yang mendukung di dalam pekerjaan
pengukuran. Persiapan alat-alat tersebut meliputi:
 Total Station
 Tripod
 Prisma
 Target
 Pogo (Stick)
 Meteran
 Kompas
 Dan peralatan penunjang lainnya
Semua peralatan harus dipastikan dalam kondisi baik dan dapat dioperasikan

Tripod
Pogo

Target
Total Station

Gambar I.1

2
2. Mendirikan Alat
Yang dimaksud dengan mendirikan alat adalah pengaturan tripod di atas titik referensi
yang berdiri kokoh. Meliputi pekerjaan mendirikan Total Station beserta peralatan lain
yang menunjang pekerjaan pengukuran
 Dirikan tripod diatas titik referensi yang telah ditentukan sebelumnya, dalam hal
ini titik tersebut dapat berupa patok beton/kayu yang telah ada center pointnya
atau paku payung bila itu merupakan titik bantu sementara.
 Usahakan kondisi tripod tersebut datar, kokoh menancap di tanah, serta
mempunyai ketinggian yang dapat dijangkau surveyor.

Gambar I.2
Menunjukkan pendirian alat tepat vertikal diatas patok atau titik referensi

3
 Kemudian pasang Total Station diatas tripod

Gambar I.3
3. Centering Optis
Tahapan pekerjaan ini bertujuan untuk memposisikan alat benar-benar tepat di atas
centerpoint dari titik referensi supaya tidak ada kekeliruan dalam pengukuran selanjutnya
Adapun tahapan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
 Dengan berpedoman pada center optis yang ada pada patok, coba tepatkan visir
yang ada pada lensa centring optis dengan pendekatan awal, yaitu dengan
menggerakkan 2 kaki tripod dan mematikan 1 kaki lainnya dengan tidak
menggerakkannya.

Gambar I.4

4
 Setelah dirasa masuk antara visir pada lensa centering optis dengan center optis
yang ada di patok, coba lakukan pekerjaan pendekatan untuk membuat posisi alat
horisontal dengan mendatarkan pula gelembung udara pada nivo kotak dengan
menggerakkan kaki-kaki tripod seperti langkah diatas.
 Untuk mendapatkan posisi tepat horisontal dari alat, lakukan tahapan pendataran
awal pada nivo kotak. Yaitu dengan menggerakkan tiga sekrup penyangga alat
( Posisi gelembung harus tepat ditengah-tengah lingkaran pada nivo tabung ).

Gambar I.5

 Kemudian langkah berikutnya, adalah pendataran pada nivo tabung, dengan


tahapan seperti pada nivo kotak, tetapi penggerakan sekrupnya dengan lebih
halus.

Gambar I.6

5
4. Mengaktifkan Total Station
Tahapan berikutnya adalah mengaktifkan Total Station yang merupakan langkah awal
untuk memulai pekerjaan pengukuran. Adapun langkah-langkahnya sbb:
 Tekan tombol ”Power” pada kotak tombol yang ada pada TS

Tombol Power

Gambar I.7
5. Setting kedataran sudut vertikal dan horisontal pada alat
Pada tahapan ini bertujuan untuk memastikan bahwa alat benar-benar tegak lurus dalam
artian tegak lurus terhadap sudut horisontal dan sudut vertikal yang mana untuk secara
manual sudah kita lakukan seperti langkah di atas. Adapun langkah kerjanya sebagai
berikut :
 Tekan tombol F4 pada TS dalam hal ini pada display pertama

Gambar I.8

6
 Tekan tombol F1 ( Tilt )

Gambar I.9
 Selanjutnya kita nolkan sumbu x dan sumbu y dengan mengatur scrub pada TS
( Toleransi 01” )

Gambar I.10
 Setelah dirasa sudah nol ( datar ) kita tekan tombol ESC
6. Reset memory TS
Proses Reset memory TS ini bertujuan agar memory yang ada pada TS tidak overload
( kelebihan data ) sehingga TS dapat bekerja secara maksimal (tidak lambat), dengan
catatan semua data pengukuran yang ada pada TS sudah selesai terdownload.
Langkahnya sebagai berikut :
 Tekan tombol MENU

Tombol Menu TS

Gambar I.11

7
 Setelah Menu tekan tombol F3 ( MEMORY MGR )

Gambar I.12
 Tekan tombol F4 sampai halaman / page ( P ) 3/3

Gambar I.13
 Selanjutnya tekan tombol F2 : INITIALIZE

Gambar I.14
 Pilih tombol F3 : ALL DATA, F4 [YES]. Tunggu sampai Initializing 100%

Gambar I.15

8
Bab II Aplikasi Penggunaan TS
1. Pengukuran Polygon
Metode pengukuran ini bertujuan untuk memperoleh koordinat titik-titik baru dari dua
titik referensi yang sudah berkoordinat dalam hal ini titik station dan backsight.
Langkah dalam pengukuran polygon menggunakan Total Station :
 Tekan tombol MENU pada TS
Tombol
Menu TS

Gambar II.1
 Setelah itu pilih tombol F1 (DATA COLLECT)

Gambar II.2
 SELECT A FILE FN :____________ (INPUT / F1) dalam hal ini nama
project pengukuran pada saat itu misalkan:”POLYGON” setelah selesai kita
ENTER(F4)

Gambar II.3

9
 Langkah pertama set station / berdiri alat dalam hal ini kita pilih F1:OCC.
PT# INPUT.Setelah kita tekan tombol F1 akan muncul tampilan seperti
berikut:

Gambar II.4
 PT# : diisi nama titik dimana kita dirikan alat
 ID : sembarang nama misalkan untuk station kita beri ID: 1
 INS. HT : yaitu tinggi alat.dalam hal ini diukur pakai meteran
 Setelah itu kita tekan tombol F3 (REC). lihat gambar dibawah!

Gambar II.5

 Tekan tombol F3 (YES).untuk koordinat NEZ-nya diabaiakan saja karena


nanti masih diproses di Microsoft Exel. lihat gambar dibawah!

Gambar II.6

10
 Muncul tampilan >REC ? Kita pilih F3 (YES). lihat gambar dibawah!

Gambar II.7
 Langkah kedua set backsight dalam hal ini kita pilih F2 : BACKSIGHT
lihat gambar dibawah!

Gambar II.8
 Setelah kita tekan tombol F2 akan muncul tampilan seperti berikut:
 BS# : diisi nama titik yang akan kita jadikan acuan set horizontal 0-nya
 PCODE : sembarang nama misalkan untuk backsightSe kita beri ID: 2
 R. HT : yaitu tinggi Reflector / titik bidik dalam hal ini dikur pakai meteran
 Langkah selanjutnya kita bidikkan TS ke reflector yang sudah kita pasang
(dengan catatan titik Backsight sudah di centering terlebih dahulu)
 Setelah dirasa tepat kita tekan tombol F2(0SET)
 Selanjutnya tekan tombol F3 (MEAS). lihat gambar dibawah!

Gambar II.9

11
 Tekan lagi tombol F2(SD). Mengapa kita pilih measure Slope Distance?
karena untuk file outputnya nanti berupa SVH (Slope Distance,Vertical,
Horizontal)yang mana masih diproses lagi di Excel. lihat gambar dibawah!

Gambar II.10
 Langkah ketiga set Foresight dalam hal ini kit pilih F3 : FS/SS. lihat gambar
dibawah!

Gambar II.11
 PT# : diisi nama titik selanjutnya yang akan kita jadika bacaan depan
 PCODE : sembarang nama misalkan untuk foresight kita beri ID: 3
 R. HT : yaitu tinggi Reflector / titik bidik dalam hal ini diukur pakai
meteran
 Setelah pengisian data dirasa sudah lengkap kita tekan tombol
F4(ALL).Secara otomatis data ukuran tadi sudah tersimpan dalam memory
TS. . lihat gambar dibawah!

Gambar II.12

12
 Langkah selanjutnya dilakukan berurutan seperti langkah diatas.
2. Pengukuran Detail
Maksud dari pekerjaan pengkuran detail ini adalah memperoleh titik-titik ketinggian yang
nantinya bisa menghasilkan garis kontur(garis ketinggian) yang diperoleh dari elevasi
titik-titik tersebut maupun situasi dari area yang kita ukur misalkan: jalan, sungai,
bangunan, dsb. Urutan pengoperasian alat untuk pekerjaaan pengukuran detail sama
dengan metode pengukuran polygon yang sudah kita uraikan diatas.
3. Staking Out
Metode pengukuran ini bertujuan untuk menempatkan rencana titik yang telah ditentukan
koordinat sebelumnya.Tetapi sebelum melakukan pekerjaan Staking Out kita harus
memasukkan data koordinat ”NE” ke Total Station terlebih dahulu. Pemasukan data ke
TS bisa dilakukan secara manual maupun upload dari komputer, dalam pelatihan kali ini
kita masukkan data secara manual. Adapun langkah-langkah dalam memasukkan data ke
Total Sataion secara manual sebagai berikut:
 Tekan tombol ”MENU” pada Total Station
Tombol
MENU

Gambar II.13
 Setelah itu pilh tombol F3 (MEMORY MGR)

Gambar II.13

13
 Tekan tombol F4 sampai halaman / page ( P ) 2/3
 Selanjutnya tekan tombol F1 (COORD. INPUT)

Gambar II.14
 SELECT A FILE FN :____________ (INPUT / F1) dalam hal ini nama
project pengukuran pada saat itu misalkan:”STAKE OUT” setelah selesai
kita ENTER(F4)

Gambar II.15
 Pilh F1 (NEZ)

Gambar II.16

14
 Isikan nama titik / BM yang akan kita input koordinatnya

Gambar II.17

 Setelah selesai semua pengisian kordinat NEZ-nya kita pilh F4 (ENTER)

Gambar II.18

 Tekan F4 (ENTER) sampai muncul tampilan <REC!>

Gambar II.19

 Untuk pengisian selanjutnya dilakukan seperti langkah diatas

15
Selanjutnya Kita bisa memulai pekerjaan STAKING OUT yang mana langkah-
langkahnya akan kita uraikan dibawah:
 Tekan tombol ”MENU” Total Station pada display pertama

Tombol
MENU

Gambar II.20
 Pilh tombol F2 (LAYOUT)

Gambar II.21
 SELECT A FILE FN : _____________(tanpa harus mengetik nama
project, kita bisa menekan tombol ANG pada TS, sehingga nama project
yanag telah tertulis sebelumnya akan muncul secara otomatis. lihat gambar
dibawah!

Tombol
ANG

Gambar II.22

16
 Selanjutnya pilih tombol F4 ( ENTER )
 Langkah pertama kita set station / berdiri alat dalam hal ini kita pilih
F1:OCC. PT# INPUT.Setelah kita tekan tombol F1 akan muncul tampilan
seperti berikut:

Gambar II.23
 OCC. PT PT# : __________ (tanpa harus mengetik nama titik/BM tempat
berdiri alat, kita bisa menekan tombol ANG pada TS, sehingga nama titik
yang telah kita input sebelumnya akan muncul secara otomatis). lihat
gambar dibawah!

Tombol
ANG

Gambar II.24
 Tekan F4 (ENTER)
 Pilih F3 [YES]

Gambar II.25

17
 Setelah itu akan muncul INSTRUMENT HEIGHT INPUT.Dalam
pekerjaan pengukuran STAKING OUT,instrument height tidak usah diisi
karena tidak mencari koordinat Z-nya/elevasi. Jadi pada tampilan Total
Station langsung kita tekan tombol F4 / ENTER

Gambar II.26
 Langkah kedua yaitu set backsight dalam hal ini kita pilih F2 :
BACKSIGHT

Gambar II.27
 BACKSIGHT PT# : __________ (tanpa harus mengetik nama titik/BM
tempat backsight, kita bisa menekan tombol ANG pada TS, sehingga nama
titik yang telah kita input sebelumnya akan muncul secara otomatis. lihat
gambar dibawah!

Tombol
ANG

Gambar II.28

18
 Tekan F4 (ENTER)
 Pilih F3 [YES]

Gambar II.29
 BACKSIGHT H (B) =......dalam hal ini adalah azimut yang diperoleh dari
dua titik station dan backsight yang telah kita input koordinatnya
sebelumnya.
 Terlebih dahulu kita arahkan Total Station tepat di centerpoint lensa pada
titik backsight, setelah itu kita pilih tombol F3(YES)

Gambar II.30

 Langkah ketiga yaitu set layout dalam hal ini adalah titik rencana yang
akan kita cari lokasinya. Kita pilh F3 : LAYOUT sepeti gambar dibawah :

Gambar II.31

19
 LAYOUT PT# : __________(tanpa harus mengetik nama titik/BM tempat
titik yang akan kita cari, kita bisa menekan tombol ANG pada TS, sehingga
nama titik yang telah kita input sebelumnya akan muncul secara otomatis).
lihat gambar dibawah!

Tombol
ANG

Gambar II.32
 Tekan F4 (ENTER)
 Pilih F3 [YES]

Gambar II.33
 Setelah itu akan muncul REFLECTOR HEIGHT INPUT.Dalam
pekerjaan pengukuran STAKING OUT,instrument height tidak usah diisi
karena tidak mencari koordinat Z-nya/elevasi. Jadi pada tampilan Total
Station langsung kita tekan tombol F4 / ENTER.

Gambar II.34

20
 CALCULATED
HR : ........
HD : ........
ANGLE DIST
Pada tampilan tersebut kita tekan tombol F1 (ANGLE) dalam hal ini adalah
selisih sudut horisontal seperti gambar di bawah:

Gambar II.35
 Untuk mencari titik yang kita cari tadi maka kita putar Total Station
sampai selisih sudut horisontalnya(dHR) 00°00’00” (Toleransi 01”) seperti
gambar di bawah :

Gambar II.36
 Selanjutnya kita bidikkan ke reflektor yang telah kita arahkan
sebelumnya dimana posisinya lalu pilih tombol F1 (DIST) dan secara
otomatis pula kita tahu selisih jaraknya.
 Jika pada TS tertera selisih jarak (+) maka reflektor kurang mundur
terhadap alat sebaliknya jika tertera selesih jarak (–) maka reflektor kurang
maju terhadap alat.

21
4. Pengukuran perhitungan luas menggunakan Total Station
Metode ini sangat praktis digunakan di lapangan bilamana klien meminta luasan lahan
yang diukur secara langsung yang mana kita tidak sempat untuk memprosesnya terlebih
dahulu di komputer (AutoCad).Adapun langkah-langkah dalam pekerjaan tersebut
adalaha sebagai berikut:
 Tekan tombol ”MENU” pada display pertama
Tombol
MENU

Gambar II.37

 Pilih F4 sampai ke page 2 / 3. Lihat Gbr 1.1 di bawah!

Gambar II.38

 Pilih F1 (PROGRAMS). Lihat Gbr 1.2 di atas!. Setelah itu akan muncul
tampilan seperti gambr dibawah.

Gambar II.39

22
 Tekan tombol F4 sampai ke page 2 / 2

. Gambar II.40

 Pilih F1 (AREA) akan muncul seperti gambar di bawah.

. Gambar II.41

 Pilih F2 (MEASUREMENT) akan muncul seperti gambar di bawah.

. Gambar II.42

23
 Pilih F2 (DON’T USE) akan muncul seperti gambar di bawah.

. Gambar II.43

 Kemudian arahkan Total Station ke prisma dan tekan tombol F1 (MEAS).


tampilan seperti gambar di bawah.

. Gambar II.44

 Bidikkan ke point berikutnya kemudian tekan tombol F1 (MEAS).


 Ketika 3 titik atau lebih telah terukur, luasan yang dihasilkan dari titik-titik
tersebut terhitung secara otomatis dan hasilnya akan terlihat di display seperti
tampak pada gambar di bawah.

. Gambar II.45

24
5. Pengukuran perhitungan Ketinggian menggunakan Total Station
Metode pengukuran ini digunakan untuk mengetahui ketinggian suatu target
(gedung,menara) tanpa menggunakan reflektor diatasnya tetapi dengan catatan tidak ada
jarak antara prisma dengan target yang akan kita ukur ketinggiannya nanti.Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
 Pilih tombol MENU pada display pertama, kemudian tekan tombol [F4]
untuk menuju menu di halaman 2 seperti tampak pada gambar dibawah.

Tombol Menu TS

. Gambar II.46
 Pilih tombol [F1] : PROGRAMS

. Gambar II.47
 Tekan tombol [F1] : REM

. Gambar II.48
 Tekan tombol [F1] : INPUT R. HT

. Gambar II.49

25
 Masukkan tinggi target (prisma). Setelah selesai memasukkan tinggi target,
kita tekan tombol F4[ENTER]

. Gambar II.50
 Bidikkan Total Station tepat pada reflektor.

. Gambar II.51
 Tekan tombol F1[MEAS]. Setelah itu jarak datar antara instrument (tempat
berdiri alat) dan prisma akan terhitung secara otomatis dan hasilnya akan
terlihat di display seperti tampak pada gambar

. Gambar II.52
 Setelah proses penghitungan selesai secara otomatis tinggi prisma akan
tampak pada display.

. Gambar II.53

26
 Selanjutnya bidikkan Total Station ke target (tanpa menggunakan reflektor)
yang akan kita cari ketinggiannya (gedung,menara) dan secara otomatis pula
tinggi gedung / menara akan terhitung dan hasilnya akan terlihat di display
seperti gambar di bawah.

. Gambar II.54
6. Pengukuran perhitungan jarak(lebar gedung dsb. tanpa menggunakan
meteran ukur).
Metode ini sangat praktis digunakan di lapangan bilamana meteran yang ada tidak
memungkinkan untuk digunakan karena lebar gedung yang relatif panjang. Adapun
langkah-langkahnya sebagai berikut:
 Pilih tombol MENU pada display pertama, kemudian tekan tombol [F4]
untuk menuju menu di halaman 2 seperti tampak pada gambar dibawah.

Tombol Menu TS

Gambar II.55

 Pilih tombol [F1] : PROGRAMS

Gambar II.56

27
 Tekan tombol [F2] : MLM

Gambar II.57
 Tekan tombol [F2] : DON’T USE

Gambar II.58
 Tekan tombol [F2] : DON’T USE

Gambar II.59

 Pilh tombol [F1] : MLM-1(A-B, A-C)

Gambar II.60

28
 Bidikkan TS ke prisma A dan kemudian tekan tombol F1[MEAS]. Setelah
proses penghitungan selesai, jarak datar antara instrument dan prisma A akan
terlihat pada display

Gambar II.61

 Bidikkan TS ke prisma B dan kemudian tekan tombol F1[MEAS]. Setelah


proses penghitungan selesai, jarak datar dan beda tinggi antara prisma A dan
prisma B akan terlihat pada display

Gambar II.62

 Bidikkan TS ke prisma C dan kemudian tekan tombol F1[MEAS]. Setelah


proses penghitungan selesai, jarak datar dan beda tinggi antara prisma A dan
prisma C akan terlihat pada display

Gambar II.63

29
Bab III Proses Pengolahan Data dari Total Station
1. Downloading
Langkah pertama yang dilakukan dalam pengolahan data dari Total Station adalah
Download data. Yaitu proses mentransfer data dari Total Station menuju ke komputer.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
 Pilih tombol MENU pada display pertama.

Tombol Menu TS

Gambar III.1
 Tekan tombol F3 ( MEMORY MGR )

Gambar III.2

 Setelah itu tekan tombol F4 dua kali untuk menuju halaman 3 kemudian
tekan F1 : DATA TRANSFER

Gambar III.3

30
 Pilih fomat data. Dalam pembahasan kali ini kita pilih GTS FORMAT
jadi tekan F1.

Gambar III.4
 Tekan tombol F1 : SEND DATA

Gambar III.5

 Pilih bentuk data yang akan kita download dengan menekan [F1](MEAS
DATA)

Gambar III.6

 Masukkan data pengukuran yang kita ukur tadi dengan menekan [ ] atau
[ ] setelah itu kita tekan tombol [F4](ENTER)

Gambar III.7

31
 Pilih tombol [F3](YES)

Gambar III.7

Dalam proses downloading ini kita mempunyai software pendukung yakni Topcon Link.
Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
 Pertama kita buka program Topcon Link dengan cara klik 2 kali pada ikon
tocpcon link di desktop komputer anda.
 Selanjutnya klik menu “Import from device”

Gambar III.8

 Klik 2 kali pada menu “Topcon Total Stations”

Gambar III.9

32
 Klik 2 kali pada menu “Add New Station”

Gambar III.10
 Name : diisi sembarang nama
 Port : kabel komunikasinya disesuaikan di COM berapa
 Model : disesuaikan dengan type Total Station yang kita pakai
 Setelah semua pengisian diatas selesai, klik OK
 Klik 2 kali pada menu “New station“

Gambar III.10
 Klik pada menu “file1.txt“ setelah itu klik tanda >>. Untuk file outputnya
disimpan di direktori apa tinggal kita mengatur pada menu disisi sebelah kanan

Tempat untuk
mengatur
destination file

Gambar III.11

33
 Klik pada menu Start sebelumnya pilih tombol [F3](YES) pada Total Station.

Gambar III.12

2. Penghitungan Data
Setelah semua data terdownload maka urutan pekerjaan selanjutnya adalah penghitungan
data karena file yang terekam pada Total Station berupa SVH (Slope distance, Verticale
angle, Horizontal angle) sehingga masih butuh proses penghitungan selanjutnya untuk
menjadikan data menjadi NEZ (Northing, Easting, Elevasi). Adapun langkah-langkahnya
sebagai berikut:
 Pertama kita buka program Topcon Link dengan cara klik 2 kali pada ikon
tocpcon link di desktop komputer anda.
 Selanjutnya buka file yang telah terdownload tadi dengan cara klik menu “Open
File”

Gambar III.13

34
 Pilih nama file selanjutnya klik Open

Gambar III.14
 Klik menu TS Obs

Gambar III.15
 Select all semua data yang akan di copy menurut stationnya (tempat berdiri alat)

Nama-
nama
station Data sudah terselect
semua

Gambar III.16

35
 Buka program Microsoft Excel di start menu kemudian paste di lembar
kosong yang tersedia di Excel.

File hasil copy-an


dari Topcon link

Gambar III.17
Untuk mereplace klik (º ,’)lalu ctrl+C >ctrl+H>ctrl+V kemudian klik Replace all>close

 Kemudian replace data º , ‘ menjadi spasi yang selanjutnya file tersebut disaveas
di text (Tab. delimeted)(*.txt)

Gambar III.18

36
 Buka file .txt yang tersimpan tadi di program Excel. Setelah kita buka,
tampilannya seperti gambar di bawah:

Gambar III.19

 Kemudian klik Next


 Kolom space kita centang supaya angka derajat,menit( º,’) yang kita replace tadi
bisa terkelompokkan menjadi kolom-kolom sendiri

Gambar III.20

37
 Klik Next, kemudian Finish. Maka tampilannya seperti gambar di bawah:

Gambar III.21

 Kelompokkan semua data copy-an tadi yang akan di copy ke master yang telah
kita buat sebelumnya

Kolom Kolom
station Kolom Kolom sudut
nama titik Kolom Kolom sudut
tinggi horisontal
jarak vertikal
reflektor miring

Gambar III.22

38
 Copy semua data ke master yeng telah kita buat sebelumya maka koordinat x,y
dan z-nya akan terhitung secara otomatis seperti gambar di bawah:

Gambar III.23

 Copy data X, Y, Elev, Desc ke lembar yang baru

Gambar III.24

39
 Jadikan format data hasil copy-an tadi ke PENZD (Point, Easting, Northing,
Elevasi, Deskription) karena berkaitan dengan proses script di Auto Cad Land
nanti.

Point Easting Norhing Elevasi Deskription

Gambar III.25

 Saveas di text (Tab. delimeted)(*.txt)

Gambar III.26

40
3. Penggambaran
Untuk memperoleh suatu peta topografi maka diperlukan proses penggambaran terlebih
dahulu. Dalam proses penggambaran ini kita memakai program Auto Cad Land
Development yang mana langkah-langkahnya akan kita uraikan di bawah:
 Klik 2 kali pada ikon Auto Cad Land di desktop computer anda
 Buat project baru di Auto Cad Land dengan cara klik menu New

New

Gambar III.27
 Buat nama drawingnya misalkan: Topografi, kemudian klik pada menu Create
Project

Nama drawing

Gambar III.28

41
 Prototype-nya diganti Default (Meters), Project Information untuk Name diisi
sembarang nama misalkan : LATIHAN

Gambar III.29
 Select Drawing template kita pilih aec_m.dwt, setelah itu langsung klik OK

Gambar III.30

42
 Selanjutnya akan muncul tampilan menu Create Point Database, untuk kolom
Use Point Names kita centang setelah tiu langsung klik OK

Gambar III.31
 Untuk tampilam menu berikutnya yaitu menu Load Setting. Untuk tampilan ini
lansung kita klik Next, kemudian Finish

Gambar III.32

Gambar III.33

43
 Selanjutnya klik OK

Gambar III.34

 Langkah selanjutnya yaitu Point Setting yang tujuannya mengatur marker dan text
pada tampilan point-point hasil pengukuran yang telah kita kerjakan. Untuk jenis
maupun ukuran marker dan text disesuaikan dengan kebutuhan.Adapun langkah-
langkahnya seperti gambar di bawah
 Klik Point kemudian pilih Point Settings

Gambar III.34

44
Bentuk dan
jenis marker
Ukuran
text Ukuran
marker

Gambar III.35

 Selajutnya kita import point dari file .xls yang sudah kita saveas menjadi .txt
pada langkah pekerjaan sebelumnya. Adapun langkah-langkahnya seperti tampak
pada gambar di bawah:
 Kita klik menu Point kemudian Import/Export point selanjutnya Import
point…

Gambar III.36

45
 Langkah selanjutnya kita tentukan formatnya dalam hal ini kita pilih PENZD
(space delimeted) karena pada tahapan sebelumnya kita telah membuat format
file PENZD di Excel.

Gambar III.37

 Kita cari input filenya ,klik Open, OK

Gambar III.38

46
 Pada tampilan menu COGO Database Import Options langsung kita klik
OK. Setelah itu langsung kita zoom extend gambarnya bisa dengan ketik
Z(enter), E(enter) maka gambarnya akan ditampilkan seluruhnya.

Gambar III.39

Gambar III.39

47
 Langkah berikutya dalam proses penggambaran yaitu Create Contour.
Sebelum kita membuat kontur terlebih dahulu yang harus kita kerjakan adalah membuat
group dari point-point yang telah kita import tadi.Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut:
 Klik menu Point setelah itu List Point pada AutocadLand

Gambar III.40

 Klik Select >> pada menu List Point

Gambar III.41

48
 Select obyek pada point-point di AutoCad terus klik kanan atau Enter maka
akan muncul tampilan seperti gambar di bawah.

Gambar III.42

 Klik Create Group kemudian isi Group Name misalkan Point1 setelah itu klik
OK.

Gambar III.43

49
 Klik OK.

Gambar III.44
 Buat garis batas(boundary) dari point-point tersebut.

Garis batas (boundary)

Gambar III.45

50
 Klik menu Terrain, Terrain Model Explorer

Gambar III.46

 Klik kanan pada direktori Terrain kemudian Create New Surface

Klik
kanan

Gambar III.47

51
 Klik tanda plus ( + ) pada direktori Terrain, kemudian klik tanda plus ( + )
pada menu Surface1

Klik disini
Gambar III.48

Gambar III.49
Klik disini

 Klik kanan pada menu Point Groups kemudian Add Point Group

Klik kanan

Gambar III.50

52
 Klik OK setelah Point group name-nya disesuaikan dengan nama group yang
telah kita buat di awal tadi.

Nama group point

Gambar III.51

 Klik kanan pada menu Boundary kemudian Add Boundary Definition

Gambar III.52

53
 Select object pada boundary yang telah kita buat sebelumnya di Auto Cad.

Select boundary

Gambar III.53

 Selanjutnya tekan Enter beberapa kali pada keyboard anda sampai muncul
tampilan seperti gambar di bawah:

Gambar III.54

54
 Klik kanan kemudian Build pada menu Surface1

Gambar III.55
 Klik OK pada tampilan seperti gambar di bawah

Gambar III.56

55
 Klik OK

Gambar III.57

 Klik tanda close ( x ) pada tampilan seperti gambar di bawah

Klik disini

Gambar III.58

56
 Klik pada menu Terrain kemudian Create Contours

Gambar III.59

 Klik pada menu Style Manager yang tujuannya untuk mengatur kelenturan
garis kontur

Gambar III.60

57
 Pilih menu Contour Appearance

Gambar III.61

Gambar III.62

 Pilih menu Add Vertices kemudian tinggal kita geser tanda gambar dibawah
untuk mengatur kelenturan kontur sesuai yang kita inginkan kemudian klik OK.

Bisa digeser-
geser
Gambar III.63
 Klik OK setelah kita mengatur minor interval-nya sesuai dengan skala gambar.

58
Diatur dulu interval konturnya

Gambar III.64
 Kemudian klik kanan atau Enter maka secara otomatis garis kontur akan
tergambar.

Gambar III.65

59

Anda mungkin juga menyukai