Anda di halaman 1dari 32

Nama : MUHAMMAD NAUFAL NUGRAHA

NPM : 2315051016
Kelompok : 4 (Empat)

MANUAL BOOK TOTAL STATION


PENDAHULUAN

Theodolit adalah alat yang digunakan untuk mengukur sudut vertikal (altitude) dan
horizontal (azimuth) posisi sebuah benda. Untuk itu theodolit juga dapat digunakan untuk
mengukur jarak, membuat garis lurus dan bidang datar di atas permukaan tanah. Alat ini
banyak digunakan pada pekerjaan pengukuran tanah, suvei lapangan, survei kehutanan,
jawatan meteorologi bahkan sampai bidang teknologi perluncuran roket. Theodolit
berkembang semenjak awal abad 16 dalam bentuk yang sederhana dengan pembacaan hasil
pengukuran sudut secara manual menggunakan cakram skala vertikal dan horisontal.
Pembidiknya pun masih berupa tabung tanpa lensa. Baru kemudian menjelang pertengahan
abad ini theodolit dilengkapi dengan penyangga (tripod) dan kompas menyusul
ditambahkannya lensa teleskop sebagai pembidik. Pemasangan kompas pada theodolit ada
dua macam yaitu kompas internal yang terpasang di dalam alat dan kompas eksternal yaitu
kompas terpasangan di luar alat. 1 Pada theodolit lama kebanyakan kompas dipasang secara
internal sedangkan theodolit modern pemasangan kompas dipasang secara eksternal
misalnya di atas handel theodolit dan bisa dibongkar-pasang. Pada tahun-tahun berikutnya
theodolit menunjukkan perkembangan yang pesat. Kecuali tingkat akurasinya semakin tinggi
theodolit kini juga dilengkai berbagai kemampuan diantaranya pembacaan skala secara
digital yaitu langsung tampil berupa angka pada layar displai. Theodolit generasi terbaru
yang disebut Total Station (TS) dilengkapi dengan laser pembidik, infra merah untuk
pengukuran jarak, remote control dan piranti GPS yang dapatt terhubung satelit. Bahkan alat
ini juga dilengkapi memori dan mikro komputer di dalamnyayang memungkinkan dapat
menyimpan data hasil pengukuran. Hasil bidikannyapun dapat ditampilkan dalam layar
monitor melalui teknologi CCD seperti yang dipakai pada kamera digital. Sedangkankan
pengaturannya juga dapat dilakukan jarak jauh (remote) atau robotik sistem menggunakan
gelombang radio serta dapat dihubungkan dengan komputer/laptop. Sebelum teknologi
remote sensing dan teknologi GPS ditemukan, theodolit menjadi alat utama dalam survei
tanah dan pemetaan. Theodolit dapat menentukan posisi geografis (lintang dan bujur) sebuah
tempat menggunakan metode transit yaitu dengan mengukur posisi matahari daritempat
tersebut. Tidak hanya itu theodolit juga banyak berjasa dalam pembuatan berbagai jenis peta
yang sudah dibuat oleh manusia. Sampai saat ini theodolit juga masih digunakan dalam
pemetaan dan pengukuran pada pembuatan master-plan bangunan-bangunan modern.

PRINSIP KERJA THEODOLIT

Pada prinsipnya, cara kerja theodolit adalah sebuah pembidik (teleskop) yang
dipasang pada dudukan (mounting) yang dapat bergerak secara vertikal untuk menghitung
tinggi benda (altitude) dan horisontal untuk menghitung sudut arah (azimuth). Oleh sebab
itu sistem dudukan theodolit ini sering disebut sebagai sistem dudukan altazimuth.

Dalam praktek penggunaan theodolit terdapat 2 (dua) acuan pengukuran sudut. Yang
pertama adalah sudut vertikal (vertical angle= VA) acuannya adalah titik Zenith yaitu titik
yang berada tepat di atas kepala. Sehingga jika benda berada di titik Zenith ini maka sudut
vertikalnya adalah nol (VA=0°) sedangakan jika benda berada di titik horizon maka sudut
vertikalnya (VA) adalah 90°.
Karena tinggi benda (altitude) dihitung menggunakan acuan titik horison sebagai
nol derajat (0°) dan titik Zenith bernilai 90° maka :
Tinggi benda (Altitude) = 90° - VA.

Sedangkan acuan pengukuran sudut azimuth /sudut horisontal (horisontal angle =


HA) adalah titik Utara Sejati dihitung memutar searah jarum jam. Sehingga jika benda
berada di Utara HA=0°, di Timur HA=90°, di Selatan HA=180° di Barat HA=270°.
Walau demikian ada sebagian negara yang menggunakan acuan titik Selatan. Untuk
mengetahui posisi benda secara tepat theodolit dilengkapi dengan teleskop pembidik
dengan tanda silang (+) pada lensa pembidiknya. Cara membidiknya adalah dengan
membidik benda tepat pada tanda silang (crosshair) yang terlihat melalui teleskop.
Sementara untuk pengintaian Matahari, teleskop dilengkapi dengan filter yang
dapat menapis cahaya sehingga aman. Cara lain pengintaian Matahari adalah dengan jalan
memproyeksikan cahaya Matahari yaitu menangkap bayangan Matahari yang melalui
teleskop menggunakan sebidang kertas putih di belakang lensa pembidik.

PERHATIAN!!!
DAPAT MENIMBULKAN KEBUTAAN JIKA MELIHAT MATAHARI BAIK
LANGSUNG ATAUPUN MELALUI TELESKOP TANPA DIBERI FILTER PENAPIS
CAHAYA MATAHARI YANG AMAN.
TATA CARA PENGGUNAAN THEODOLIT DIGITAL
Theodolit digital adalah theodolit yang pembacaan hasil pengukurannya dalam
bentuk angka yang tertampil pada layar displainya. Beberapa merk theodolit digital
misalnya Nikon, Topcon, Leica, Sokkia dll.

Beberapa Merk Theodolit Theodolit digital seperti halnya theodolit pada


umumnya terdiri dari sebuah teleskop kecil yang terpasang pada sebuah dudukan yang
dapat bergerak pada sumbu vertikal dan horisontal. Di salah satu sisinya terdapat layar
yang berfungsi menampilkan data hasil pengukuran dalam bentuk digital. Angka tersebut
meliputi sudut vertikal (VA) dan sudut horisontal (HA) dengan satuan derajat,
menitbusur, detikbusur. Saat teleskop kecil ini diarahkan maka angka kedudukan vertikal
dan horisontal akan berubah sesuai perubahansudut pergerakannya.

BAGIAN-BAGIAN UNIT THEODOLIT

Unit theodolit terdiri atas bagian-bagiansebagai berikut:


1. Theodolit àalat pengukur altitude/azimuth
2. Kompas àpointing Utara
3. Tripod àpenyangga theodolit
4. Mistar àtarget pointting arah
5. Plumb àbandul pelurus vertical

PENGENALAN ALAT

GTS‐100N series (with lens cap) (1) Plastic carrying case (1)
On‐board Battery BT‐G1 (1) Battery charger BC‐G1c (1)

Tool kit with case (1) Plastic rain cover (1)


(rod pin (1), screwdriver, hexagonal
wrench, cleaning brush)

Instruction manual (1) Silicon cloth (1)


FUNGSI TOMBOL DAN SOFTKEY

Tombol Arti Fungsi


Untuk mengatur atau menampilkan :
1. Tingkat kekontrasan layar
2. Recticle illumination
* Fast Key
3. Cahaya layar
4. Tilt correction
5. Konstanta prisma,temperatur, suhu
Tombol untuk
Untuk mode pengukuran koordinat
menampilkan koordinat
Tombol untuk
Untuk mode pengukuran jarak
menampilkan jarak
Tombol untuk
ANG menampilkan bacaan Untuk mode pengukuran sudut
sudut
POWER Tombol power Power ON/OFF
Mengubah menu mode ke normal mode
MENU Tombol menu dan mengatur aplikasi pengukuran.
ESC Tombol Escape Kembali ke menu awal/sebelumnya

ENT Tombol Enter Untuk merekam data pengukuran.


Digunakan untuk mengakses fungsi yang
F1‐F4 Softkey
tampil pada layar.
PENGUKURAN STANDAR
Data tidak disimpan di instrument, digunakan hanya untuk keperluan membaca posisi
titik yang di bidik.
1. PENGUKURAN SUDUT HORIZONTAL DAN VERTIKAL
B C

A
~ Sentering alat di titik A dan target polygon di titik B & C
~ Hidupkan alat dengan menekan tombol POWER

V : 90° 10’ 20”


HR : 120° 30’ 40”

0SET HOLD HSET P1

~ Bidik target B, set 0 bacaan horizontal ( [F1] OSET )


H ANGLE O SET V : 90° 10’ 20”
> OK ? [F3] YES HR : 00° 00’ 00”

….. ….. [YES] [NO] 0SET HOLD HSET P1

~ Bidik target C, maka sudut horizontal BAC (α) dan vertikal akan ditampilkan
ke layar

Setting sudut horizontal kanan / kiri (HR/HL)


Tampilan HR di layar berarti Bacaan horizontal membesar apabila teropong diputar
searah jarum jam.
Tampilan HL di layar berarti Bacaan horizontal mengecil apabila teropong diputar
searah jarum jam.
2. PENGUKURAN JARAK

A B

~ Sentering alat di titik A dan target di titik B


~ Hidupkan alat dengan menekan tombol POWER
V : 90° 10’ 20”
HR : 120° 30’ 40”

0SET HOLD HSET P1

~ Bidik target B, TEKAN TOMBOL yang ada tanda ( ) diatasnya.


HR : 120° 30’ 40” HR : 120° 30’ 40”
HD*[r] : < < m HD* 123.456 m
VD : m VD : 5.678 m F1
MEAS MODE S/A P1 MEAS MODE NP/P P1

V : 90° 10’ 20”


HD : 120° 30’ 40”
SD* 131.678 m
MEAS MODE NP/P P1

~ Untuk mengukur jarak ke target lain, bidik target, takan [F1] MEAS
~ Kembali ke mode pengukuran sudut, tekan tombol ANG

Setting mode pengukuran jarak Fine/Coarse/Track (Mode)


~ Fine mode : satuan jarak yang ditampilkan 1 mm
~ Coarse mode : satuan jarak yang ditampilkan 10 mm atau 1 mm
~ Tracking mode : satuan jarak yang ditampilkan 10 mm ( mode ini sangat
sesuai untuk mengikuti objek yang bergerak )
3. PENGUKURAN KOORDINAT
~ Hidupkan alat dengan menekan tombol POWER
~ Masuk ke menu metode pengukuran koordinat dengan menekan tombol ( )

N : 123.456 N : 123.456
E : 34.567 E : 34.567
Z : 78.912 [F4] P1↓ Z : 78.912 [F3] OCC
MEAS MODE NP/P P1 R.HT INSHT OCC P2

N → 0.000 m
E : 0.000 m Masukkan data koordinat titik tempat berdiri alat
Z : 0.000 m
[F1] INPUT → Enter Data → [F4] ENTER
INPUT ….. ….. ENTER

INSTRUMENT HEIGHT Tekan [F2] INSHT untuk Input Tinggi Alat


INPUT
INS.HT : 0.000 m diabaikan jika tidak memerlukan data tinggi
INPUT ….. ….. ENTER
[F1] INPUT → Enter Data → [F4] ENTER

REFLECTOR HEIGHT
INPUT Tekan [F1] R.HT untuk Input Tinggi Prisma
R.HT : 0.000 m
INPUT ….. ….. ENTER [F1] INPUT → Enter Data → [F4] ENTER

~ Tekan tombol [F1] MEAS untuk mengukur koordinat target prisma


~ Kembali ke mode pengukuran sudut, tekan tombol ANG
PEREKAMAN DATA / DATA COLLECT
( Pengumpulan Data Poligon dan Situasi )

TAHAP-TAHAP PEKERJAAN :

1. ATUR ALAT SEHINGGA LEVEL (SENTERING ALAT)


2. TEKAN TOMBOL POWER
3. TEKAN TOMBOL MENU
4. TEKAN F1 (DATA COLLECT)

Cara Membuat File Pengukuran

SELECT FILE SELECT A FILE SELECT A FILE


FN : → FN : LATIH → FN : LATIH1

INPUT LIST ….. ENTER [ALP] [SPC] [CLR] [ENT] [NUM] [SPC] [CLR] [ENT]

~ TEKAN F1 INPUT untuk membuat job baru,TEKAN F2 LIST untuk


memilih job yang sudah pernah disimpan. FN = NAMA FILE
~ TEKAN F3 [CLR] untuk menghapus tulisan
~ TEKAN F1[ ALP ] untuk mengetik huruf
~ TEKAN F1 [ NUM ] untuk mengetik angka
~ KETIK NAMA FILE ( CONTOH : LATIH1 )
~ FN = LATIH1 , TEKAN F4 [ENT]

Cara Memasukkan Huruf atau Angka


~ Pindahkan tanda panah (Æ) ke item yang akan diisi menggunakan tombol
[¿] atau [À]
~ Tekan tombol F1 [INPUT], Tanda (Æ) berubah menjadi (=)
~ Untuk memasukkan huruf , tekan[F1] [ALP]
~ Untuk memasukkan angka, tekan [F1] [NUM]
5. TEKAN F1 (OCC PT# INPUT) untuk Pengaturan Titik Berdiri Alat

PT# → PT# = P1 PT# : P1


ID : ID → ID : PAL
→ →
INS.HT : 0.000 m INS.HT : 0.000 m INS.HT : 1.500 m
INPUT SCRH REC [ALP] [SPC] [CLR] [ENT] [NUM] [SPC] [CLR] [ENT]
OCNEZ

PT# →
~ TEKAN F1 INPUT untuk mengetik nomor titik
~ TEKAN F1[ ALP ] untuk mengetik huruf
~ TEKAN F1 [ NUM ] untuk mengetik angka
~ KETIK NOMOR TITIK ( CONTOH : P1 )
~ PT# = P1, TEKAN F4 [ENT]
ID →
~ TEKAN F1 INPUT untuk mengetik identitas atau kode titik
~ TEKAN F1[ ALP ] untuk mengetik huruf
~ KETIK IDENTITAS TITIK ( CONTOH : PAL )
~ ID = PAL, TEKAN F4
[ENT] INS HT→
~ TEKAN F1 INPUT untuk mengetik nilai tinggi alat
~ KETIK ANGKANYA ( CONTOH : 1.500 )
~ INSHT = 1.500 m, TEKAN F4 [ENT]

6. INPUT KOORDINAT TEMPAT BERDIRI ALAT :


~ TEKAN F4 OCNEZ untuk mengetik nilai koordinat N,E,Z di tempat berdiri
alat, bisa menggunakan koordinat lokal atau data titik kontrol GPS.
~ TEKAN F1 INPUT
~ KETIK ANGKANYA (CONTOH : 0,0,0 KOORDINAT LOKAL)
~ N=0, TEKAN F4 [ENT]
~ E=0, TEKAN F4 [ENT]
~ Z=0,TEKAN F4 [ENT]
~ TEKAN F3 [REC]
~ TEKAN F3 [YES]
7. ARAHKAN TEROPONG KE TITIK ACUAN BELAKANG (Titik BackSight/BS)
8. TEKAN F2 (BACKSIGHT) untuk pengaturan bacaan kebelakang sebagai acuan

BS# → BS# = P0 BS# : P0


PCODE : PCODE : PCODE : PAL
R.HT : m → R.HT : m → R.HT : 1.400 m
INPUT OSET MEAS BS [ALP] [SPC] [CLR] [ENT] [ALP] [SPC] [CLR] [ENT]

BS# →
~ TEKAN F1 INPUT untuk mengetikkan nomor titik
~ TEKAN F1[ ALP ] untuk mengetik huruf
~ TEKAN F1 [ NUM ] untuk mengetik angka
~ KETIKKAN NOMOR TITIK ( CONTOH : P0 )
~ BS# = P0, TEKAN F4
[ENT] P CODE→
~ TEKAN F1 INPUT untuk mengetik identitas atau kode titik
~ TEKAN F1[ ALP ] untuk mengetik huruf
~ KETIKKAN IDENTITAS TITIK ( CONTOH : PAL )
~ P CODE = PAL, TEKAN F4
[ENT] R HT→
~ TEKAN F1 INPUT untuk mengetik nilai tinggi prisma/target
~ KETIKKAN ANGKANYA ( CONTOH : 1.400 )
~ R HT = 1.400 m, TEKAN F4 [ENT]

Menggunakan KOORDINAT sebagai ARAH ACUAN


BS# : P0 ~ TEKAN F4 BS untuk memasukkan data koordinat N,E
PCODE : PAL
R.HT : 1.400 m
INPUT OSET MEAS BS

BACKSIGHT
~ TEKAN F3 NE/AZ
PT# :P0

INPUT LIST NE/AZ


N → ~ TEKAN F1 INPUT untuk mengetik nilai koordinat N
E :
dan E sebagai titik acuan, TEKAN F4 ENTER setiap
INPUT ----- AZ ENTER selesai
input data.

BS# : P0 ~ TEKAN F3 MEAS


PCODE : PAL
R.HT : 1.400 m
INPUT OSET MEAS BS

BS# : P0 ~ TEKAN F1 VH ATAU F2 SD


PCODE : PAL
~ TEKAN F3 [REC]
R.HT : 1.400 m
VH *SD NEZ ------ ~ TEKAN F3 [YES]

Menggunakan AZIMUTH sebagai ARAH ACUAN


BS# : P0 ~ TEKAN F4 BS untuk memasukkan nilai
PCODE : PAL
AZIMUTH BackSight
R.HT : 1.400 m
INPUT OSET MEAS BS

BACKSIGHT ~ TEKAN F3 NE/AZ


PT# :P0

INPUT LIST NE/AZ

N →
~ TEKAN F3 AZ (Azimuth)
E :

INPUT ----- AZ ENTER

HR : ~ TEKAN F1 INPUT untuk mengetik nilai Azimuth.

INPUT ---- PT# ENTER ~ TEKAN F4 ENTER jika sudah selesai input data.

PCODE : PAL
~ TEKAN F3 MEAS
R.HT : 1.400 m
INPUT OSET MEAS BS
BS# : P0 ~ TEKAN F1 VH ATAU F2 SD
PCODE : PAL
~ TEKAN F3 [REC]
R.HT : 1.400 m
VH *SD NEZ ------ ~ TEKAN F3 [YES]

9. ARAHKAN TEROPONG KE TITIK DEPAN atau FORESIGHT (FS)


10. TEKAN F3 FS/SS untuk pengaturan bacaan kedepan tempat titik berdiri
alat selanjutnya dan untuk pengambilan titik detail.
PT# → P2
PCODE : PAL
R.HT : 1.400 m
INPUT SRCH MEAS ALL

PT #→
~ TEKAN F1 INPUT untuk mengetikkan nomor titik
~ TEKAN F1[ ALP ] untuk mengetik huruf
~ TEKAN F1 [ NUM ] untuk mengetik angka
~ KETIKKAN NOMOR TITIK ( CONTOH : P2 )
~ PT # = P2, TEKAN F4
[ENT] P CODE→
~ TEKAN F1 INPUT untuk mengetik identitas atau kode titik
~ TEKAN F1[ ALP ] untuk mengetik huruf
~ KETIKKAN IDENTITAS TITIK ( CONTOH : PAL )
~ P CODE = PAL, TEKAN F4
[ENT] R HT→
~ TEKAN F1 INPUT untuk mengetik nilai tinggi prisma/target
~ KETIKKAN ANGKANYA ( CONTOH : 1.400 )
~ R HT = 1.400 m, TEKAN F4 [ENT]
PT# → P2 PT# → P2
PCODE : PAL TEKAN F3 MEAS PCODE : PAL TEKAN F2 SD
R.HT : 1.400 m R.HT : 1.400 m
INPUT SRCH MEAS ALL VH *SD NEZ P↓

PENGAMBILAN DATA SELESAI UNTUK SATU KALI BERDIRI


ALAT TEKAN TOMBOL ESC BEBERAPA KALI UNTUK
KEMBALI KE AWAL LALU TEKAN TOMBOL POWER UNTUK
MEMATIKAN ALAT
PEMATOKAN/STAKE OUT/REKONSTRUKSI

3
(backsight)
2
(titik yang akan di stakeout
direkonstruksi)

1
STA
Memasukkan data koordinat pada saat pengukuran
1. Masuk ke mode stake
out MENU → LAYOUT
2. Masukkan informasi tempat berdiri alat → TEKAN [F1] OCC. PT INPUT
OCC.PT N → 100.234 m
PT# : TEKAN [F3] NEZ E : 12.345 m
Z: 1.678 m
INPUT LIST NEZ ENTER INPUT ….. PT# ENTER

3. Melakukan orientasi ke backsight (BS), dari menu LAY OUT → [F2] BACKSIGHT
A. Dengan menggunakan data koordinat titik backsight :

BACKSIGHT N → 0.000 m
PT# : [F3] NE/AZ E : 0.000 m

INPUT SCRH NE/AZ ENTER INPUT ….. AZ ENTER

B. Dengan menggunakan data azimuth dari alat ke backsight, tekan AZ :


BACKSIGHT BACKSIGHT
HR : HR : 30º 15’ 30”
[F3] AZ [F1] INPUT
INPUT …… PT# ENTER > sight [YES] [NO]

4. Stake out titik yang diketahui koordinatnya


LAYOUT 1/2
F1 : OCC. PT INPUT
TEKAN [F3] LAYOUT
F2 : BACKSIGHT
F3 : LAYOUT P↓
LAYOUT Tekan [F3] NEZ untuk memasukkan koordinat titik
PT# : yang akan di stake out

INPUT LIST NEZ ENTER

REFLECTOR HEIGHT Tidak perlu memasukkan tinggi target apabila hanya


INPUT
men‐stake out X and Y
R.HT : 0.000 m INPUT
….. PT# ENTER

CALCULATED
Tekan tombol [F1] ANGLE terlebih dahulu untuk
HR : 90º 10’ 20” HD
: 123.456 m mencari arah dari titik yang akan di‐stake out
ANGLE DIST ….. …..

PT# 103
Untuk mendapatkan arah tersebut yang benar, putar
HR : 6° 20’ 40” dHR
: 23° 40’ 20” DIST ….. teropong dalam arah horizontal sampai bacaan
NEZ …..
dHR : 00°00’00″

HD* 143.84 m Tempatkan target pada arah tersebut, ukur jarak


dHD : -43.84 m dari alat ke target dengan tombol [F1]
dZ : -0.05 m
MODE NEZ NP/P NEXT
DIST.
Lakukan pergerakan maju/mundur sampai
dHD : 0 m
PENGOLAHAN DATA

A. IMPORT DATA DARI TOTAL STATION KE KOMPUTER


~ Klik Start ►Programs ►Topcon ►Topcon Link
~ Double Klik Shortcut Topcon Link pada desktop

~ Klik File ► Import from Device dari Menu bar

~ Klik folder Topcon Total Station dari dialog box


~ Double Klik Add New Station
~ Tampil Dialog Box Create Station
~ General ► KETIK Name ( Nama Alat ) : GTS‐105
Note ( Keterangan Data yang Ditransfer ) : ‐‐‐
Port ( biasanya COM terakhir ) : COM 2
Model ( Jenis Alat ) : GTS 220

~ Advanced ►ketik parameter komunikasi


¾ Baudrate : 9600
¾ Parity : None
¾ Data bits : 8
¾ Stop bits : 1
¾ Protocol : ONE WAY
Catatan : ONE WAY : Untuk download data dari alat ke komputer
ACK/NACK : Untuk upload data dari computer ke Alat
Parameter ini harus sama dengan comm. parameter Total Station

~ Klik OK
~ Double Klik Ikon GTS‐105

~ Klik file.txt ►Klik tanda panah ( » )


~ Tampil dialog box Download file from Total Station
Tentukan Folder data dikomputer.

~ Klik Start ( setelah kabel serial terpasang pada alat dan komputer )
~ Tekan tombol pada alat Total Station Fungsi ( F ) Send ►YES
~ Tampil di alat Sending data!
~ Pada dialog box Import from Device muncul file1.txt ( data telah ditransfer )
~ Klik kanan file1 ( bisa di rename, copy, dll )
Data akan langsung dibuka dalam Topcon Link
B. EXPORT DATA DARI KOMPUTER KE TOTAL STATION

1. Buatkan daftar koordinat (No Titik, North, East, Elevation) dengan text editor
(misalnya dari Ms Excel, Note Pad). Berikut contoh pengisian data dalam Ms Excel.

Nomor titik = Kolom A

Koordinat North (Y) = Kolom B

Koordinat East (X) = Kolom C

Koordinat Elevation (Z) = Kolom

D Kode titik

= Kolom E

2. Simpan (Save as) dalam format CSV (comma delimited).


Pastikan file di Ms Exsel sudah di tutup sewaktu file tersebut dibuka dengan sofware
Topcon Link.
3. Buka program TOPCON Link.
4. Open File dalam format *.csv yang sudah dibuat tadi.
5. Save as File ke format *.xyz dengan pilihan :
a. GTS 210/310‐10 point data (*.xyz; *.pnt)
b. GTS 210/310‐12 point data (*.xyz; *.pnt)
File dengan format inilah yang nanti kita transfer ke alat.
6. Data koordinat siap di export dari komputer ke Total Station dengan menggunakan
software TOPCON link

7. File Export to Device – Pilih nama file yang akan dikirim (dikolom sebelah kiri) –
Klik dua kali Topcon Total Stations (dikolom sebelah kanan) – Add new Station.

8. Pastikan setting parameter komunikasi sudah benar (lihat gambar berikut). Protocol
diganti menjadi ACK-NACK dan pastikan port USB yang digunakan sesuai
dengan port yang terhubung ke alat Total Station.
9. Persiapkan Total Station.

10. Periksa setting parameter di Total Station dan samakan dengan setting parameter di
komputer. Prosedur setting di Total Station
11. Setelah setting parameter sama, klik dua kali New Station di Topcon Link (kolom
sebelah kanan pada gambar) dan pilih nama file (kolom sebelah kiri pada gambar)

Tekan

Prosedur untuk loading data di


Total Station sebelum tombol
start ditekan
12. Berikut ini prosedur di Total Station sebelum tombol start di tekan.

*Sebelum menekan yes pada alat, tekan dulu start pada komputer
C. PENGOLAHAN DATA DI TOPCON LINK
Hasil download biasanya langsung tampil di program Topcon Link, kalau tidak ada bisa
dengan cara FILE – OPEN FILE – Pilih File hasil download (file1.txt)
Ada beberapa option yang biasa digunakan dalam program Topcon Link, yaitu :
a. SAVE AS untuk menyimpan file
yang sudah dibuka ke format yang
dibutuhkan.
b. CONVERT FILES untuk mengganti
format data ke format file lain sesuai
kebutuhan, tanpa perlu membuka file
tersebut di Topcon Link.
c. MENU PROCESS – COMPUTE
COORDINATES digunakan untuk
adjustment polygon dalam Topcon Link

* Jika ingin menampilkan titik-titik hasil survey dalam Topcon Link, data harus di
SAVE AS ke format TopSURV Job.
TAMPILAN SAVE AS

TAMPILAN CONVERT FILES


DAFTAR PUSTAKA/RUJUKAN

Akrim, A., Hidayat, M., & Rakhmadi, A. J. (2021). Panduan PenggunaanTheodolit. Aksaqila
Jabfung.

https://www.academia.edu/10370466/manual_topcon

Anda mungkin juga menyukai