Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENURUNAN

AKTIVITAS FISIK PADA REMAJA SELAMA LOCKDOWN

Inayah Husna Sibarani / inayahhusna08@gmail.com

ABSTRAK

Covid-19 merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru bernama
Severe Acute Respiratory Syndrome Corona Virus 2 (SARSCOV-2) yang menular sangat cepat
dan sampai saat ini belum juga ditemukannya vaksin sehingga diberlakukannya pembatasan
aktivitas di luar ruangan. Hal ini menyebabkan menurunnya aktivitas fisik seseorang.
Aktivitas fisik yang rendah merupakan faktor resiko berbagai penyakit penyerta seperti
obesitas, diabetes, hipertensi, dan kondisi jantung serius yang membuat kita lebih rentan
terhadap penyakit COVID-19 yang parah. (Nurhadi & Fatahillah, 2020)

Kata Kunci: Covid-19, Aktivitas Fisik, Status Gizi, Remaja

ABSTRACT

Covid-19 is a disease caused by a new corona virus called Severe Acute Respiratory
Syndrome Corona Virus 2 (SARSCOV-2) which is transmitted very quickly and until now
there has not been a vaccine yet so that restrictions on outdoor activities are imposed. This
results in decreased physical activity of a person. Low physical activity is a risk factor for
various comorbidities such as obesity, diabetes, hypertension, and serious heart conditions that
make us more susceptible to severe COVID-19 disease. (Nurhadi & Fatahillah, 2020)
(Translated by Google Translate)

Keywords: Covid-19, Physical Activity, Nutritional Status, Teenager


LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan sesuatu yang
penting dalam kehidupan manusia karena
Sekelompok kasus pneumonia
kesehatan diperlukan untuk melaksanakan
muncul mulai akhir bulan Desember 2019
aktivitas sehari-hari, salah satu cara untuk
di Wuhan Cina yang disebabkan oleh virus
menjaga maupun meningkatkan kesehatan
yang menyerang sistem pernapasan, yang
adalah dengan berolahraga (Prasetyo,
kemudian dinamai sebagai penyakit virus
2013). Selama masa pandemi covid-19
corona (COVID-19) oleh badan Kesehatan
setiap orang dihimbau untuk menjaga
dunia WHO (He et al., 2020). Virus yang
kesehatan dengan mengkonsumsi makanan
tergolong baru ini menyebar dengan cepat.
bergizi dan olahraga secara teratur.
Epidemi covid-19 menyebar dari Cina ke
(Nugraha et al., 2020)
seluruh dunia yang menyebabkan berbagai
kegiatan menjadi terhambat seperti Penilaian status gizi pada remaja
kegiatan Pendidikan di sekolah/kampus, sangat penting dilakukan karena adanya
olahraga, proses produksi, laju perubahan fisiologis dan laju pertumbuhan
perekonomian, dll. Kondisi tersebut yang meningkat pesat. Faktor yang
berdampak pada sektor pekerjaan yang memengaruhi status gizi pada remaja antara
harus dikerjakan dari rumah. Sektor lain aktivitas fisik. Hasil penelitian di
pendidikan juga tidak terlepas dari dampak Sukarjo Jawa Tengah menunjukkan bahwa
penyebaran virus tersebut, untuk memutus ada hubungan aktivitas fisik dan Indeks
rantai penyebaran covid-19 kegiatan Massa Tubuh pada Remaja.
sekolah maupun kuliah harus dilakukan Ketidakseimbangan antara aktivitas fisik
dari rumah. (Nugraha et al., 2020) dan asupan energi akan menyebabkan
peningkatan berat badan. (Rukmana et al.,
Karena penyebaran COVID-19,
2020)
puluhan ribu pasien telah dirawat di rumah
sakit, dengan tambahan ribuan juta orang Data baseline dari survei UNICEF
terpaksa tinggal di ruang terbatas. Dapat pada tahun 2017 membuktikan bahwa ada
dibayangkan, perubahan gaya hidup yang penemuan perubahan pola makan dan
dramatis ini, akibat imobilisasi (rawat inap aktivitas fisik pada remaja. Remaja
dan istirahat), karantina, dan ketidakaktifan menggunakan waktu luangnya mengakses
fisik dapat menyebabkan serangan internet dan melakukan kegiatan yang tidak
gelombang kedua pada kesehatan dan aktif lainnya. Sebagian besar remaja
kesejahteraan terinfeksi serta populasi menghabiskan waktu luang dengan
umum. (Woods et al., 2020) mengonsumsi makanan ringan. Asupan gizi
yang berkualitas dan diiringi dengan menghadapi pandemi COVID-19. Kita
aktivitas fisik akan menjaga berat badan harus mengetahui aktivitas fisik yang aman
tubuh dan tubuh menjadi sehat. Penelitian dilakukan pada saat pandemi. (Wicaksono,
ini bertujuan untuk membuktikan hubungan 2020)
aktivitas fisik dengan status gizi pada
Keterbatasan kita untuk bergerak
remaja di Kota Medan selama pandemi
pun terjadi saat pandemi ini. Kita begitu
COVID-19. (Rukmana et al., 2020)
berhati-hati supaya tidak ada transmisi
METODE virus padahal pergerakan tubuh sangat
penting. Kita semua harus bergerak secara
Kajian ini menggunakan metode
aktif, tidak memandang berapa usia kita.
kualitatif, metode ini bersifat memberikan
Saat berada dalam sutu posisi tertentu,
penjelasan dengan membuat analisis.
duduk misalnya, harus ada waktu 3-5 menit
Proses pengkajian ini lebih menggunakan
untuk berdiri, berjalan dan melakukan
landasan teori dengan mengumpulkan data,
peregangan. Aktivitas seperti ini akan
bereksplorasi bebas yang telah disimpulkan
membantu membuat otot lebih rileks,
dari berbagai sumber-sumber, yaitu jurnal
meningkatkan sirkulasi darah dan aktivitas
print maupun jurnal online dari gabungan
otot.
jurnal nasional dan jurnal internasional
bertema dampak dari pandemic covid-19 Aktivitas fisik rutin juga akan
terhadap aktivitas fisik dari kalangan membantu kita memiliki waktu khusus
masyarakat besar. Saya membaca dari untuk aktivitas fisik bersama keluarga dan
berbagai referensi berupa jurnal print teman (Fong et al., 2020; Lesser &
maupun jurnal online. Melalui metode ini Nienhuis, 2020; Slimani et al., 2020).
saya memahami dan mengidentikasi Aktivitas fisik yang rutin dilakukan dapat
manfaat dari aktifitas fisik, dampak dari membantu menurunkan tekanan darah yang
covid-19 terhadap aktivitas fisik, apa saja tinggi, manjaga berat bedan dan
pengaruh dari penurunan aktivitas fisik, menurunkan resiko penyakit jantung, strok,
serta bagaimana cara menanganinya diabetes dan beberapa penyakit lain.
penurunan aktivitas fisik tersebut. Aktifitas fisik juga dapat meningkatkan
kekuatan otot dan tulang, meningkatkan
HASIL
keseimbangan, fleksibilitas dan kebugaran.
Berdasarkan hasil, aktivitas fisik
Pada orang tua, peningkatan
diketahui memberikan kita banyak manfaat
keseimbangan karena aktivitas fisik dapat
dalam hal kesehatan, termasuk dalam
mengurangi kejadian jatuh atau cedera. energi yang kurang dan akibatnya adalah
Pada anak aktivitas fisik akan mendukung mengarah pada peningkatan resiko
tumbuh kembang yang sehat dan mengurasi penyakit tidak menular. (Nurmidin et al.,
resiko-resiko penyakit yang bisa terjadi. 2020)
Anak-anak juga dapat mengembangkan Penurunan aktivitas fisik
kemampuan gerakan dan sosial saat disebabkan karena diberlakukannya
beraktivitas fisik bersama teman-teman physical distancing dan membatasi
mereka (Organization, 2020). Terlihat pergerakan seseorang untuk keluar rumah
bahwa adanya pandemi membuat beberapa untuk mencegah penularan virus. Namun,
perubahan pada sisi fisik, sosial dan mental World Health Orgnaozation (WHO) pun
dari manusia sedangkan aktivifitas fisik sudah menetapkan pedoman yang jelas
memiliki banyak sekali manfaat untuk tentang minimal aktivitas fisik yang harus
kepentingan kesehatan fisik, sosial dan dilakukan selama pandemic untuk menjaga
mental, baik untuk dewasa maupun anak- kesehatan. Misalnya, seseorang dengan
anak. (Wicaksono, 2020) usia antara 18-64 tahun, yang berdasarkan
statistik merupakan kelompok usia
PEMBAHASAN
terbanyak yang terinfeksi covid-19,
Menurut Bredbenner et al (2020), melakukan aktivitas fisik setidaknya
pandemi Covid-19 menyebabkan banyak minimal 150 menit untuk aktivitas sedang
aspek yang terganggu dalam kehidupan atau 75 menit untuk aktivitas berat (Ammar
karena untuk mencegah supaya tidak et al., 2020). Aktivitas fisik yang dilakukan
terjadinya penyebaran virus SARS-CoV-2. secara teratur memiliki efek yang luar biasa
Hal ini terlihat mulai dari kelas online terhadap kesehatan. (Nurhadi & Fatahillah,
sampai dengan waktu penutupan pusat 2020)
perbelanjaan yang terlalu awal. Chen, et al Kehidupan di masa pandemi Covid-
(2020) menyatakan bahwa pembatasan 19 ini menuntut manusia menjalani waktu
yang dilakukan (physical distancing) dapat yang panjang setiap hari di rumah.
mengganggu kegiatan rutin sehari-hari Seseorang yang memiliki gaya hidup yang
puluhan juta orang. Ada kemungkinan statis dapat mengganggu sistem imun tubuh
bahwa tinggal di rumah yang lama dapat yang dapat menyebabkan munculnya
menyebabkan peningkatan perilaku duduk, berbagai penyakit baik yang bersifat non-
berbaring, bermain game, menonton infeksi (degeneratif) maupun infeksi (Jones
televisi, dan menggunakan perangkat & Davison, 2018). Usaha pencegahan
seluler sehingga membuat pengeluaran tertularnya Covid-19 dapat dilakukan
dengan meningkatkan kualitas fisik tubuh persentase status gizi gemuk dan obese
(Mondal, Amalesh. Chatterjee, 2018). pada remaja sebesar 23%. Aktivitas fisik
(Ashadi et al., 2020) yang dilakukan remaja pada saat pandemi
Menurut penelitian Callow, COVID-19 berbeda dengan sebelum
aktivitas fisik yang rendah berhubungan pandemi. Extrakurikuler sekolah ataupun di
dengan timbulnya gangguan mental selama kampus seperti olahraga renang, tari,
pandemi. Adanya penyakit dan gangguan pramuka, paskibra dan lainnya tidak
mental tersebut membuat system imun dilakukan oleh remaja dikarenakan masa
melemah dan seseorang akan lebih rentan pandemi, sehingga aktivitas yang dilakukan
terhadap infeksi. Selain itu, aktivitas fisik juga berkurang dari sebelumnya. (Rukmana
juga dapat membantu untuk meningkatkan et al., 2020)
sistem imun sehingga tubuh dapat terhindar Banyak sekali cara untuk
dari infeksi. (Callow et al., 2020). meningkatkan aktivitas fisik selama
Pentingnya aktivitas fisik pada saat pandemic seperti senam aerobic, zumba,
pandemi Covid-19 berhubungan dengan yoga, sepeda statis, treadmill, dan lain-lain
sistem kekebalan tubuh. (Hammami, Harrabi, Mohr, & Krustrup,
Aktivitas fisik dan olahraga akan 2020). Saat ini, sudah banyak sekali pusat
lebih berdampak positif pada kesehatan kebugaran yang telah memposting rutinitas
apabila didukung dengan asupan gizi yang olahraga gratis secara online yang dapat
tepat. Kecukupan gizi tentunya juga diakses dan dilakukan di rumah. Sebuah
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan penelitian juga mengatakan bahwa
dan kebugaran tubuh (Naja & Hamadeh, melakukan setidaknya minimal 4000
2020). (Nugraha et al., 2020) langkah perhari dengan kecepatan apapun
Status gizi pada remaja sangat yang dilakukan di dalam rumah juga efektif
penting untuk diperhatikan. Selama untuk meningkatkan aktivitas fisik dan
pandemi COVID-19, aktivitas fisik pada kebugaran jasmani (Jiménez-Pavón et al.,
remaja cenderung berkurang. Penelitian 2020).
dilakukan pada remaja di Kota Medan Aktivitas fisik sebaiknya dilakukan
untuk melihat aktivitas fisik selama secara rutin dengan durasi seminggu tiga
pandemi COVID-19 dengan persentase kali atau lebih dengan tingkat sedang
remaja laki-laki lebih sedikit dibandingkan sampai tingkat latihan berat dilakukan
dengan perempuan. Aktivititas fisik yang minimal 30 menit setiap hari. Secara
tidak dilakukan remaja di Kota Medan khusus, olahraga dan aktivitas fisik dapat
selama pandemi sebesar 59,6% dan jumlah dilakukan di rumah. Kondisi pandemi
COVID-19 menjadi tantangan untuk tetap
aktif secara fisik dan nantinya aktivitas fisik
ini dapat memengaruhi kualitas hidup yang
sehat.

KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan diatas,
didapatkan bahwa pandemi covid-19
menyebabkan menurunnya tingkat aktivitas
seseorang. Hal ini disebabkan karena virus
corona yang dapat menyebar sangat cepat
dari satu manusia ke manusia lain sehingga
pemerintah menganjurkan mengurangi
aktivitas di luar ruangan. Aktivitas fisik
yang kurang selama pandemi dapat
mengakibatkan status gizi berlebih.
Aktivitas fisik sangat diperlukan untuk
menjaga berat badan normal selama
pandemi COVID-19. Banyak sekali cara
untuk meningkatkan aktivitas fisik selama
pandemic seperti senam aerobic, zumba,
yoga, sepeda statis, treadmill, dan lain-lain
(Hammami, Harrabi, Mohr, & Krustrup,
2020).
REFERENSI Health Sains, 1(5), 294–298.
Ammar, A., Brach, M., Trabelsi, K., Nurmidin, M., Fatimawali, & Posangi, J.
Chtourou, H., Boukhris, O., (2020). Pengaruh Pandemi Covid-19
Masmoudi, L., Bouaziz, B., Bentlage, Terhadap Aktivitas Fisik dan
E., How, D., Ahmed, M., Müller, P., Penerapan Prinsip Gizi Seimbang
Müller, N., Aloui, A., & Hammouda, pada Mahasiswa Pascasarjana.
O. (2020). Effects of COVID-19 Journal of Public Health and
Home Confinement on Eating Community Medicine, 1(4), 28–32.
Behaviour and Physical Activity : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php
Results of the. Nutrients, 12(1583), /ijphcm/article/view/31169
13. Rukmana, E., Permatasari, T., & Emilia, E.
Ashadi, K., Mita Andriana, L., & (2020). ORIGINAL ARTICLE
Pramono, B. A. (2020). Pola aktivitas HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS
olahraga sebelum dan selama masa FISIK DENGAN STATUS GIZI
pandemi covid-19 pada mahasiswa PADA REMAJA SELAMA PANDEMI
fakultas olahraga dan fakultas non- COVID-19 DI KOTA MEDAN The
olahraga. Jurnal SPORTIF : Jurnal Association Between Physical Activity
Penelitian Pembelajaran, 6(3), 713– with Nutritional Status of Adolescents
728. During the COVID-19 Pandemic in
https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v6i Medan City. 3(2), 88–93.
3.14937 Wicaksono, A. (2020). Aktivitas Fisik
Nugraha, P. D., Utama, M. B. R., S, A., & Yang Aman Pada Masa Pandemi
Sulaiman, A. (2020). Survey Of Covid-19. Jurnal Ilmu Keolahragaan
Students Sport Activity During Undiksha, 8(1), 10–15.
Covid-19 Pandemic. Jp.Jok (Jurnal Woods, J. A., Hutchinson, N. T., Powers,
Pendidikan Jasmani, Olahraga Dan S. K., Roberts, W. O., Gomez-
Kesehatan), 4(1), 11–24. cabrera, M. C., Radak, Z., Berkes, I.,
https://doi.org/10.33503/jp.jok.v4i1.8 Boros, A., & Boldogh, I. (2020).
05 Since January 2020 Elsevier has
Nurhadi, J. Z. L., & Fatahillah. (2020). created a COVID-19 resource centre
Pengaruh Pandemi Covid-19 with free information in English and
Terhadap Tingkat Aktivitas Fisik Mandarin on the novel coronavirus
Pada Masyarakat Komplek Pratama, COVID- 19 . The COVID-19
Kelurahan Medan Tembung. Jurnal resource centre is hosted on Elsevier
Connect , the company ’ s public
news and information. Sport
Medicine and Health Science,
January.
Callow, Daniel D., Arnold-Nedimala, Jiménez-Pavón, David, Carbonell-Baeza,
Naomi A., Jordan, Leslie S., Pena, Ana, & Lavie, Carl J. (2020).
Gabriel S., Won, Junyeon, Woodard, Physical exercise as therapy to fight
John L., & Smith, J. Carson. (2020). against the mental and physical
The Mental Health Benefits of consequences of COVID-19
Physical Activity in Older Adults quarantine: Special focus in older
Survive the COVID-19 Pandemic. people. Progress in Cardiovascular
American Journal of Geriatric Diseases, 63(3), 386–388.
Psychiatry, 28(10), 1046–1057. https://doi.org/10.1016/j.pcad.2020.0
https://doi.org/10.1016/j.jagp.2020.0 3.009
6.024

Anda mungkin juga menyukai