NIM : 2015302240
Kelas : 19 D
1. Uraikan dengan jelas perbedaan antar Hipertensi Gestasional, Pre eklamasi dan Eklamasi
(definisi,etiologic,patosifiologi, dan penatalaksanaan)
A. HIPERTENSI GESTASIONAL
DEFINISI
ETIOLOGI
Etiologi hipertensi dalam kehamilan beragam, tergantung dari subtipe
hipertensi. Hipertensi kronis yang sekunder dapat disebabkan oleh
beberapa etiologi yakni penyakit parenkimal ginjal (mis. ginjal polikistik),
penyakit vaskular ginjal (mis.stenosi arteri ginjal, displasia
fibromuskuler), gangguan endokrin (mis.kelebihan adrenokortikosteroid
atau mineralokortikoid, feokromositoma, hipertiroidisme atau
hipotiroidisme, kelebihan hormon pertumbuhan, hiperparatiroidisme),
koarktasio aorta, atau penggunaan kontrasepsi oral.
Faktor Risiko
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Non Farmakologis terdiri dari Dietary Approaches to
Stop Hypertension (DASH), melakukan olahraga atau aktifikas fisik,
mengurangi asupan natrium, hindari konsumsi alkohol, berhenti merokok,
faktor psikologi dan stress, dan kalsium
Sedangkan penatalaksanaan hipertensi farmakologis.Dalam mengatasi
hipertensi pada ibu hamil maka akan dilakukan pengobatan dimana obat
yang dianjurkan sebagai antihipertensi pada kehamilan dan laktasi
diantaranyaseperti Metildopa, Clonidine, CCB, Betablocker, Labetalol, H
ydrochlortiazid, dan ACE-I & ARB.
B. PREEKLAMSIA
DEFINISI
Preeklampsia merupakan sindrom spesifik-kehamilan berupa
berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel, yang
ditandai dengan hipertensi dan proteinuria pada umur kehamilan diatas 20
minggu, paling banyak terlihat pada umur kehamilan 37 minggu, tetapi
dapat juga timbul kapan saja pada pertengahan kehamilan
ETIOLOGI
Etiologi preeklamsia sampai saat ini belum diketahui dengan pasti.
Ditandai dengan perubahan pembuluh darah plasenta dengan cepat
menyebabkan gangguan fungsi plasenta, diduga yang berperan
menyebabkan hal ini adalah tiga faktor yaitu imunologi, genetik
predisposisi, dan faktor media-vaskular
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi preeklamsi terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan
retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola
glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya
sehingga hanya dapat dilalui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua
arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah akan naik,
sebagai usaha untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigenasi
jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang
disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan
interstisial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan
garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi
perubahan pada glomerulus
PENATA LAKSANAAN
Prinsib penatalaksaaan preeklampsi/ eklampsi meliputi :
1. Mencegah / mengatasi kejang
2. Menurunkan tekanan darah
3. Hati hati penggunaan cairan
4. Melahirkan bayi pada saat yang optimal buat ibu maupun bayi.
C. EKLAMPSIA
DEFINISI
timbulnya kejang pada wanita penderita preeklampsia yang tidak
disebabkan oleh hal lain. Kejang pada eklampsia bersifat general dan
dapat terjadi sebelum, saat, atau sesudah persalinan
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Patofisiologi pada eklamsia berkaitan erat dengan gangguan pada proses
plasentasi, yang diduga merupakan kelanjutan dari penyakit preeklamsia.
Selama proses kehamilan, akan terjadi banyak perubahan-perubahan
terutama pada bagian uterovaskular. Pada kehamilan normal, sitotrofoblas
janin akan bermigrasi ke uterus ibu dan
menyebabkan remodelling pembuluh darah endometrium. Proses ini
nantinya yang memastikan suplai darah ke plasenta.
PENATALAKSANAAN
-Meminta tolong – mobilisasi personil
- Evaluasi pernafasan dan kesadaran
- Periksa jalan napas, tekanan darah dan nadi
-Miringkan ke kiri
-Lindungi agar jangan sampai cedera tetapi jangan dikekang
-Mulai jalankan infus IV dengan jarum berukuran besar (ukuran 16 gauge)
-Beri oksigen dengan laju 4 L/menit Jangan sekali-kali meninggalkan ibu
tanpa penjagaan
2. Jelaskan dampak preeklamasi pada kehamilan, proses persalinan dan pada janin
Persalinan Prematur
a. Definisi
Syok obstetrik adalah syok yang dijumpai dalam kebidanan yang disebabkan baik oleh
perdarahan atau sebab-sebab lainnya, dimana terjadi gangguan sirkulasi darah ke dalam jaringan
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan dan tidak mampu
mengeluarkan hasil metabolisme.
b.ETIOLOGI
a. Pendarahan
b. Abortus
c. Infeksi berat
d. Solusio Plasenta
e. Luka jalan lahir
f. Emboli air ketuban
g. Inversio uteri
h. Syok postular
i. Kolaps Vasomotor pospartum
j. Fakta predisposisi timbulnya syok
c.Jenis-jenis
●Syok Hemoragik Adalah suatu syok yang disebabkan oleh perdarahan yang banyak. Akibat
perdarahan pada kehamilan muda, misalnya abortus, kehamilan ektopik dan penyakit trofoblas
(mola hidatidosa); perdarahan antepartum seperti plasenta previa, solusio plasenta, rupture uteri,
dan perdarahan pasca persalinan karena atonia uteri dan laserasi jalan lahir.
●Syok Neurogenik Yaitu syok yang akan terjadi karena rasa sakit yang berat disebabkan oleh
kehamilan ektopik yang terganggu, solusio plasenta, persalinan dengan forceps atau persalinan
letak sungsang di mana pembukaan serviks belum lengkap, versi dalam yang kasar,
firasat/tindakan crede, ruptura uteri, inversio uteri yang akut, pengosongan uterus yang terlalu
cepat (pecah ketuban pada polihidramnion), dan penurunan tekanan tiba-tiba daerah splanknik
seperti pengangkatan tiba-tiba tumor ovarium yang sangat besar.
●Syok Kardiogenik Yaitu syok yang terjadi karena kontraksi otot jantungyang tidak efektif yang
disebabkan oleh infark otot jantung dan kegagalan jantung. Sering dijumpai pada penyakit-
penyakit katup jantung.
●Syok Endotoksik/septic merupakan suatu gangguan menyeluruh pembuluh darah disebabkan
oleh lepasnya toksin. Penyebab utama adalah infeksi bakteri gram nagatif. Sering dijumpai pada
abortus septic, korioamnionitis, dan infeksi pascapersalinan.
●Syok Anafilatik yaitu syok yang sering terjadi akibat alergi /hipersensitif terhadap obat-
obatan.Penyebab syok yang lain seperti emboli air ketuban, udara atau thrombus, komplikasi
anastesi dan kombinasi seperti pada abortus inkompletus (hemoragik dan ensotoksin) dan
kehamilan ektopik terganggu dan rupture uteri (hemoragik dan neurogenik).
d.Penatalaksanaan
Penatalaksanaan awal dari syok hemoragik adalah mengevaluasi sumber perdarahan,
menghentikan perdarahan, dan mengganti volume yang hilang. Perdarahan akut akibat trauma
merupakan penyebab paling sering dari syok hemoragik.
Penatalaksanaan Awal
Penatalaksanaan awal pada syok hemoragik mencakup survei primer yang dilakukan secara
simultan dengan resusitasi dengan urutan A, B, C, D, dan E sesuai anjuran Advanced Trauma
Life Support (ATLS)