Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

KEGIATAN
KAMPUNG TAKJIL 2021
BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

KARANG TARUNA BUMI BUDA BERKARYA


KAMPUNG SUKABUMI
KEC. PAKUAN RATU
KAB. WAY KANAN
PROV. LAMPUNG
2021
BAB. I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bulan Ramadhan merupakan salah satu bulan suci untuk umat Islam.
Seluruh umat muslim di seluruh dunia menyambut gembira kedatangan bulan
suci ini, tidak terkecuali umat muslim di Indonesia yang merupakan negara
muslim terbesar di dunia. Berbagai kegiatan dilakukan demi menyambut
bulan suci ini.
Salah satu budaya yang tak bisa dilepaskan dalam bulan puasa adalah
tradisi Ngabuburit. Ngabuburit berasal dari bahasa sunda (suku asli Jawa
Barat) yang berarti bersantai-santai sambil menunggu waktu sore. Salah satu
kegiatan Ngabuburit yang paling umum dilakukan di Indonesia adalah dengan
berburu takjil. Takjil sendiri sebenarnya adalah sebuah kosakata yang berasal
dari Arab dengan makna “menyegerakan”. Berdasar pengertian ini, maka
takjil diartikan sebagai menyegerakan berbuka puasa. Karena dalam Islam,
menyegerakan berbuka puasa adalah sebuah anjuran. Setelah mengalami
perkembangan, takjil bergeser makna menjadi makanan yang biasa disajikan
sebagai kudapan berbuka puasa. Berdasarkan tulisan Indriaty Sudirman
dalam Koran Bisnis Sulawesi (2012) Ia menyatakan bahwa walaupun
konsumsi untuk makan disiang hari terkurangi, namun 2 terkompensasi pada
hidangan berbuka puasa yang istimewa yang jauh melebihi hari lainya.
Berbagai penelitian menunjukan bahwa penjualan makanan terbesar
dalam satu tahun justru saat Ramadhan. Umumnya orang-orang lebih banyak
memanfaatkan waktunya untuk beristirahat selama bulan Ramadhan. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh perubahan pola makan dan waktu luang yang
lebih banyak dibandingkan bulan-bulan biasa. Pola makan orangorang
Indonesia yang biasanya tiga kali sehari berubah menjadi dua kali sehari,
yaitu pada waktu sahur dan buka puasa. Jam makan siang yang biasanya
digunakan untuk makan siang pun dapat digunakan untuk beristirahat atau
tidur siang. Pola makan yang berubah ini kemungkinan menyebabkan
perubahan pola konsumsi konsumen pada makanan.
Selain fenomena yang terkait dengan aspek tradisi dan budaya,
fenomena lain yang juga muncul pada bulan Ramadhan adalah pada aspek
sosial ekonomi. Berkaitan dengan pola konsumsi masyarakat saat Ramadhan
dapat dilihat melalui fenomena munculnya pasar kaget atau pasar dadakan.
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pasar kaget adalah pasar
sesaat yang terjadi ketika terdapat sebuah keramaian atau perayaan. Pasar
non-permanen ini hanya buka pada masa Ramadhan, dengan jam
operasional pada sore hari menjelang berbuka. Hampir di jalanan utama
setiap daerah di Indonesia berubah fungsi menjadi pasar kaget. Lokasi yang
kerap kali dijadikan pasar bisa berada di pinggir jalan raya, di depan pasar
permanen, di lapangan, di depan kawasan perkantoran, di depan masjid, atau
di gang di dalam lingkungan perumahan. Pasar kaget seakan sudah menjadi
tradisi wajib di bulan puasa. Yang menarik dari pasar kaget ini adalah
harganya yang relatif terjangkau. Jenis hidangan yang dijual bergam, mulai
dari aneka macam es, buah segar, aneka snack, camilan, makanan ringan
lainya hingga makanan berat serta lauk pauk dan masih banyak lagi yang tiap
tahun terus bertambah jenisnya dan berkembang jumlahnya.
Dilihat dari lokasinya pasar kaget Ramadhan ini sangat strategis karena
berada dipinggir jalan raya. Jenis makanan yang ditawarkan semakin banyak
dan beragam. Beberapa kategori yang bisa dikelompokan adalah makanan
pokok dan lauk pauk, makanan sepinggan, makanan jajan dan kudapan serta
minuman. Seiring dengan makin beragamnya jenis pangan yang ditawarkan
semakin banyak pula pengunjung yang datang dipasar ini. Jumlah
pengunjung Pasar Kaget ini diperkirakan sangat ramai meskipun jam
operasianoalnya cukup singkat yaitu menjelang buka puasa dari jam 3 sore
hingga malam hari setelah berbuka puasa yaitu jam 7 malam. Selain jenis
pangan yang beragam latar belakang pengunjung Pasar Kaget ini juga
beragam. Mulai dari jenis kelamin yang berbeda, kalangan usia, suku, budaya
hingga jumlah pendapatan yang berbeda.
Mengkonsumsi makanan biasanya dipengaruhi oleh banyak faktor, antara
lain jenis dan banyak pangan yang tersedia, tingkat pendapatan, serta
pengetahuan gizi. Jenis pangan suatu masyarakat sering kali ditentukan oleh
pola budaya. Setiap masyarakat akan mengembangkan cara yang turun-
temurun untuk mencari, memilih, menangani, menyiapkan, menyajikan dan
cara-cara makan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Maksud
Untuk mengetahui seberapa jauh tingkat perkembangan usaha
perdagangan pasar Kampung Takjil 2021, sehingga dengan kegiatan
ini diharapkan dapat mengetahui dampak yang mungkin timbul serta
pengaruhnya terhadap lingkungan maupun kehidupan sosial ekonomi
Masyarakat.

b. Tujuan
Tujuannya adalah:
1. Meningkatkan peluang berusaha bagi masyarakat khususnya anggota.
2. Meningkatkan pendapatan dan perkembangan ekonomi masyarakat.
3. Memberikan fasilitas dan pelayanan bagi masyarakat terutama pada
saat bulan suci Ramadhan berupa tempat yang aman dan nyaman.
4. Menyediakan menu berbuka pusa yang bermutu, bervariasi, sehat,
bersih, serta harga yang terjangkau.
5. Membantu menggerakan roda perekonomian Kampung

C . SASARAN KEGIATAN
Sasaran Pembangunan dan Pengembangan pasar Kampung Takjil 2021
di Kampung Sukabumi adalah sebagai berikut:
1. Membentuk struktur pasar baru walaupun satu tahun sekali, guna
meningkatkan perekonomian masyarakat di Kampung, khususnya
masyarakat Sukabumi.
2. Mengembangkan akses pemasaran berbagai produk lokal dengan
memanfaatkan potensi yang dimiliki dengan prasarana yang memadai.
3. Terciptanya prasarana perdagangan yang aman, nyaman dan bersih
bagi seluruh pengunjung yang mencakup wilayah Kecamatan Pakuan
Ratu.
4. Tercapainya peningkatan pendapatan anggota guna mewujudkan
kesejahteraan masyarakat.
C. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Anggota Bidang Pemberdayaan
Perempuan Karang Taruna dan Anggota Kelompok Sosial RK.01 Kampung
Sukabumi dengan motto : “ dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari
keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan
kami. dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat
baik.”( QS : Al Ankabut ayat 69 ). Atas dasar dan hasil musyawarah tanggal
06 dan 13 Maret 2021 kegiatan ini bernama “ Kampung Takjil 2021” yang
beranggotakan 30 orang
BAB II
PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan pelaksanaan Pasar Kampung Takjil 2021 akan dilaksanakan
awal puasa tanggal 13 April 2021 oleh Anggota Bidang Pemberdayaan
Perempuan Karang Taruna dan Kelompok Sosial RK.01 Kampung
Sukabumi

B. Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan adalah 1 bulan mulai tanggal 13 April 2021
hingga tanggal tanggal 12 Mei 2021

C. Lokasi Kegiatan
Kegiatan Pasar Kampung Takjil 2021 ini berlokasi di Lapangan utama
Kampung Sukabumi

D. Tahap Kegiatan
1. Perencanaan
Perencanaan didahului dengan kegiatan berupa rapat atau
musyawarah anggota sebanyak 2 kali yakni musyawarah pertama yang
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 06 Maret 2021 dan rapat kedua
pada hari Sabtu tanggal 13 Maret 2021, dengan agenda pembetukan
pengurus dan syarat serta ketentuan bagi anggota pelaksana

2. Pengawasaan dan Evalusi


Pengawasan dilakukan setiap saat oleh Penitia dan diakhir kegiatan
sebagai acuan untuk kegiatan ditahun 2022 yang akan datang. Serta
untuk mengetahui karakteristik konsumen Pasar Kampung Takjil 2021
pada tahun 2021. Mengetahui faktor internal yang mempengaruhi
preferensi konsumen terhadap makanan yang dijual di Pasar Kampung
Takjil 2021 yang meliputi: fisiologis dan psikologis. Mengetahui faktor
eksternal yang mempengaruhi preferensi konsumen terhadap makanan
yang dijual yang meliputi: aspek keluarga, kelas sosial, kebudayaan,
kelompok referensi, karakteristik sensorik (warna, aroma, rasa, tekstur).
3. Manfaat kegiatan:
a. Bagi konsumen adalah adanya kegiatan ini diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dan wawasan kepada konsumen untuk:
1. Lebih mengenal berbagai jenis makanan yang ada di Kampung
Takjil 2021.
2. Memperoleh gambaran berbagai jenis hidangan berbuka yang
disukai oleh konsumen
3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang preferensi
makanan.
b. Bagi Penjual
Bagi Penjual, Kegiatan ini diharapkan memberikan gambaran jenis
dan karakteristik makanan yang disukai konsumen dan kecenderungan
konsumen dalam melmilih makanan berbuka juga mejadi salah satu
media promosi untuk makanan yang dijualnya.

E. SUSUNAN PANITIA
Terlampir
BAB III

PENUTUP

Demikianlah proposal kegiatan dibulan Ramadhan ini Panitia buat,


semoga acara kegiatan dibulan Ramadhan ini bisa berjalan dengan baik dan
lancar, terimakasih atas segala partisipasi dan sumbangan untuk semua
pihak yang ikut membantu.

Sukabumi, 18 Maret 2020

Ketua: Sekretaris:

SURATNA DEWI, S.Pt FITRI ANDAYANI, S.E

   Mengetahui:

Kepala Kampung Ketua Karang Taruna

AHYAD, S.Sos EDI PRATIKNO, A.Md. Kep.


SUSUNAN PANITIA PROPOSAL KEGIATAN RAMADHAN

KAMPUNG TAKJIL 2021

KARANG TARUNA SUKABUMI

TAHUN 2021 M/1442 H

PANITIA PENGURUS NAMA


Pelindung AHYAD, S.Sos
Koordinator Pelaksana EDI PRATIKNO, A.Md.Kes
Ketua Panitia 1 SURATNA DEWI, S.Pt
Ketua Panitia 2 ANWAR SETIAJI, S.Pd
Sekretaris FITRI ANDAYANI, S.E
Bendahara SUTATIK KRISMIATI, S.Pd
KOORDINATOR KEGIATAN –
Tata Kelola Tempat Muzamil Hadi
Keamanan Bambang Supingi
Parkir Bambang Setiawan
Retribusi Rinawati
Kesenian Edy Khristiono, S.Pd
Dokumentasi Jumadi
Seni/ Acara Sudarmadi
Prokes Hendrik
,

Anda mungkin juga menyukai