Anda di halaman 1dari 20

BAHAN KATAKESE: 

PERSIAPAN PENERIMAAN SAKRAMEN KRISMA

1. SAKRAMEN BAPTIS

[1] DIBAPTIS: LAHIR KEMBALI MENJADI WARGA KERAJAAN ALLAH, DIANGKAT MENJADI ANAK ALLAH,


MENGENAKAN KRISTUS, MENERIMA KRISTUS MENOLAK ROH JAHAT

DOA PEMBUKA

PERCIKAN PENGALAMAN

Romo Tom Jacobs SJ, seorang warga negara asing. Sudah lama ia berkarya di Indonesia, bahkan pada
saat beliau masih frater, yaitu pada usia 19th. Begitu senang dan krasan ia tinggal di Indonesia, sehingga
ia ingin sekali menjadi warga negara Indonesia. Maka iamengajukan permohonan, dan ternyata
dikabulkan. Secara resmi diangkat menjadi warga negara Indonesia. Sebelum secara resmi diangkat
menjadi warga negara Indonesia, ia harusmenjalani "ujian" tentang seluk-beluk negara RI, tentang
Pancasila. Sejarah Indonesia, dsb. Dan tahap terakhir: ia harus disumpah. Ia harus rnelepaskan
kewargaan negara asalnya, dan mau mejadiwarga negara Indonesia dengan segala konsekuensinya.

a)        Apa yang dijalani Romo Tom Jacobs  adalah suatu proses  kelahiran kembali. Mengapa demikian?

b)        Bagaimana status Romo Tom  terhadap negara RI? Dan terhadap sesama warga negara RI?

c)        Apakah Rm Tom Jacobs mempunyai hak dan kewajiban yang sama dengan semua warga negara RI
asli lainnya? Misalnya apa?

KESAKSIAN KITAB SUCI — Yoh 3:1-6

Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi. la datang padawaktu
malam kepada Yesus dan berkata. "Rabi, kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus
Allah: sebab tidak ada seorang pun yang dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika
Allah tidak menyertainya." Yesus menjawab, katanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika
seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Kata Nikodemus kepada-Nya,
"Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk kembali ke dalam
rahim ibunya dan dilahirkan kembali?" jawab Yesus, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang
ticlak dilahirkan kembali dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang
dilahirkan dari daging adalah  daging, dan apa yangdilahirkan dari Roh adalah Roh."

1)        Menurut Yesus bagaimana orang dilahirkan kembali?


2)        Untuk apa orang harus dilahirkan kembali?
3)        Apa itu Kerajaan Allah?
4)        Coba lukiskan: Seperti apakah Kerajaan Allah itu? Apa ciri-cirinya? Bagaimana hubungan
antarwarga, bagaimana hukumnya? suasananya? pemerintahannya?
PENERAPAN

Renungkanlah dan jawablah dalam hati pertanyaan-pertanyaan berikut,:

Dengan dibaptis kita lahir kembali menjadi warga Kerajaan Allah. Tadi sudah kita coba melukiskan
seperti apa Kerajaan Allah itu. Sekarang, sebagai warga Kerajaan Allah bagaimana sikap kita sebaiknya?
Sikap terhadap diri sendiri? Sikap terhadap sesama warga Kerajaan Allah? Sikap terhadap Allah? Sikap
terhadap Kerajaan Allah sendiri? Bagaimana, sikap itu -bisa kita tunjukkan secara konkret?

LAGU

DOA PENUTUP

       Syukur diangkat menjadi warga Kerajaan Allah

      Mohon supaya memiliki semangat sebagai warga Kerajaan Allah yang balk.


2. SAKRAMEN EKARISTI

ROTI KEHIDUPAN ABADI

DOA PEMBUKA

 HIKAYAT PURBA

Alkisah hiduplah seorang raksasa, namanya Rahu. Ia ingin sekali dapat hidup abadi seperti para dewa.
Pada suatu hari ia tahu bahwa untuk dapat hidup abadi ia harus menemukan air kehidupan
dan meminumnya.

Berhari-hari ia berjerih lelah mencari tempat air yang disimpan para dewa itu. Dari malam ke malam ia
bekerja tidak kenal lelah, tidak kenal putus asa. Seluruh angkasa dijelajahinya. Dan akhirnya ia berhasil
menemukan air hidup itu. Tetapi baru saja Rahu mereguk air itu, Dewa Wishnu dengan cekatan
melepaskan senjata cakranya, dan tepat kena leher Rahu. Sayang sekali air kehidupan itu sudah terlanjur
dihirup Rahu dan tepat sampai di pangkal tenggorokan. Maka kepala dan leher Rahu tetap hidup abadi
melayang-layang di angkasa raya, sementara tubuhnya yang belum terjamah air kehidupan jatuh ke
bumi dan mati.

a)        Mengapa Rahu begitu mendambakan air kehidupan?

b)        Apa khasiat air kehidupan itu?

c)        Apa usaha Rahu untuk memperolehnya? Apakah itu mudah?

AMANAT KITAB SUCI — Yoh 6:51-58

"Akulah roti hidup yang turun dari surga. jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-
lamanya, dan roti yang Kuberikan itu ialah daging-Ku, yang akan Kuberikan untuk kehidupan dunia."

Orang-orang Yahudi bertengkar antara mereka sendiri dan berkata, "Bagaimana Ia ini dapat
memberikan daging-Nya kepada kits untuk dimakan?" Maka kata Yesus kepada mereka, "Aku berkata
kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minuet darah-Nya, kamu
tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barang siapa makan daging-Ku dan minuet darah-Ku, ia mempu
nyai hidup yang kekal, dan Aku akan membangkitkan dia pads akhir zaman. Sebab daging-Ku adalah
benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar minuman. Barang siapa makan daging-Ku dan
minuet darah--Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. Sama seperti Bapa yang hidup mengutus
Aku dan Aku hidup oleh Bapa, demikian jugs barang siapa yang memakan Aku, akan hidup oleh Aku.
Inilah roti yang telah turun dari surga, bukan roti seperti yang dimakan nenek moyangmu dan mereka
telah mati. Barang siapa makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya."

1)        Apakah khasiat roti kehidupan yang ditawarkan Yesus?


2)        Apa sesungguhnya roti kehidupan yang ditawarkan Yesus itu?
3)        Yesus berkata, "Daging-Ku adalah benar-benar makanan, dan darah-Ku adalah benar-benar
minuman." apa maksud perkataan Yesus ini?
PENERAPAN

Renungkanlah misteri ekaristi ini dan penerapannya dalam kehidupan Anda sehari-hari:

a)          Apakah usahaku untuk selalu pantas menerima ekaristi?

b)          Kapan dikatakan orang tidak pantas menerima ekaristi?

LAGU: TUHAN SEMAYAM DI HATIKU, Madah Bakti, no. 294.

DOA PENUTUP

Syukur atas ekaristi

Mohon sikap hormat dan bakti kepada ekaristi.


3. EKARISTI

SAKRAMEN KESATUAN

DOA PEMBUKA

PERCIKAN PENGALAMAN

Dalam Perayaan Ekaristi, kalau kita maju menyambut komuni, imam  berkata, "Tubuh Kristus," dan kita
menjawab, "Amin."  EKARISTI hakikatnya adalah perjumpaan. Perjumpaan antara Allah – Sang
Mahakasih – dengan manusia; sekaligus perjumpaan manusia dengan sesamanya. Dalam perjumpaan
inilah terbangun kebersamaan yang membahagiakan dan meneguhkan; karena diantara yang hadir
terjadi kesadaran untuk saling berbagi dan meneguhkan. “Setiap kali kita bertemu lagi, kita menjadi
semakin sadar akan keadaan hidup kita yang dipecah-pecahkan” (Nouwen, 2008:104).

a)                Apa artinya "Amin"?

b)                Apa yang kita amini? Apa yang kita ungkapkan di balik "Amin" itu?

KESAKSIAN KITAB SUCI — I Kor 10:15-17

Saudara-saudaraku yang terkasih, aku berbicara kepadamu sebagai orang-orang yang bijaksana.
Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan! Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita
ucapkan syukur adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan
adalah persekutuan dengan Tubuh Kristus? Karena, roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak adalah
satu tubuh, karena kita sernua mendapat bagian dalam roti yang satu itu,

Pendalaman:

Perayaan Ekaristi: Perayaan Kesatuan

a)   Dalam perayaan ekaristi kita menyambut Tubuh (dan Darah) Kristus, yang memperpadukan kita
dengan Kristus dan dengan rekan-rekan seiman.

b)   Dalam perayaan ekaristi kita disatukan dengan Kristus dan sesama saudara seiman; misalnya lewat:

     berkumpul demi nama Kristus, Kristus hadir di tengah kita.

     dalam tobat: Allah mengampuni kita dan kita saling mengampuni, sehingga kita disatukan dan
didamaikan kembali dengan Allah dan sesama;

     waktu persembahan: kita sehati sejiwa mengantar persembahan ke altar;

     akhirnya kita "makan bersama" waktu kita semua menyantap Tubuh Kristus, dalam Komuni.

Maka dengan tepat sekali dapat diringkaskan. Perayaan Ekaristi adalah perayaan kesatuan.

Hal ini membawa konsekuensi bagi sikap kita semua dalam ikut serta di dalam setiap perayaan ekaristi:

1)        Kita harus berpartisipasi aktif (partisipasi lahir) dalam doa, nyanyian, gerak (duduk, berdiri, dsb.).

2)        Kita harus juga menunjukkan partisipasi batiniah: mengikuti doa pemimpin dengan segenap hati,


mendengarkan sabda Tuhan dengan penuh perhatian, hening bersama-sama seluruh umat.

3)        Kita harus berpartisipsi pula dalam tugas-tugas liturgis: putra altar, koor, dirigen, organis,
pembawa doa umat, penghantar persembahan, pembaca, dll.

PENERAPAN

Setiap kali mengikuti perayaan ekaristi atau menyambut komuni, aku bersatu dengan Kristus; setiap kali
saudaraku mengikuti perayaan ekaristi dan menyambut komuni, ia pun bersatu dengan Kristus. Maka,

a)       Apa konsekuensi komuni kudus bagi hubunganku dengan saudaraku?


b)       Apa pula konsekuensinya bagi hubunganku dengan seluruh umat?

c)       Bagaimana pendapat Anda kalau ada orang beriman yang setiap Minggu mengikuti perayaan
ekaristi dan menyambut komuni tetapi ia benci atau tidak rukun dengan saudara-saudara seiman?

d)       Bagaimana sikap kita sebaiknya dalam setiap perayaan ekaristi?

LAGU: Misalnya YANG MAKAN DAGINGKU, Madah Bakti no. 292.

DOA PENUTUP : Syukur atas ekaristi, sakramen kesatuan kita; Mohon semangat kesatuan/kerukunan


sejati antar-umat beriman.
4. SAKRAMEN KRISMA

DOA PEMBUKA

PENGANTAR

TIGA SERANGKAI INISIASI

Baptis — Krisma — Ekaristi disebut pula SAKRAMEN INISIASI: artinya tiga serangkai yang mengukuhkan
seseorang menjadi anggota penuh dari Gereja.

Dengan dibaptis, orang secara resmi menjadi anggota Gereja;

dengan Krisma keanggotaannya dikukuhkan;

dengan Ekaristi pengukuhan itu dirayakan: Gereja "makan bersama" merayakan masuknya anggota-
anggota baru.

Baptis dan Krisma sebenarnya hanya ingin memberi tekanan khusus kepada dua aspek dari misteri yang
sama, yakni inisiasi. Dalam pembaptisan pencurahan air mendapat tekanan khusus sebagai lambang
bahwa calon baptis menerima hidup baru dan diterima sebagai anggota jemaah. Sedangkan Krisma ingin
memberi tekanan istimewa kepada Roh Kudus. Artinya calon krisma diajak lebih menyadari dan
menghayati kehadiran Roh Kudus dalam diri mereka; mereka harus semakin dijiwai oleh Roh Kudus, Roh
Kristus sendiri, yang menjiwai seluruh jemaah Kristen dan kegiatannya.

Dengan Sakramen Krisma dijelaskan bahwa orang yang sudah dibaptis kini dikukuhkan sebagai anggota
penuh jemaah, turut bertanggung jawab atas kesejahteraan umat, dan mendapat kedudukan serta
peranan yang sama seperti semua warga lainnya. la memperoleh hak dan kewajiban menjadi salah
satu tenaga penyelamat, baik penyelamat diri sendiri maupun penyelamat masyarakat.

Menurut buku liturgi, "proses inisiasi Kristen dilanjutkan dalam sakramen krisma. Dalam sakramen
krisma itu orang beriman menerima Roh Kudus yang pada hari Pentekosta diutus Tuhan kepada para
rasul serta anugerah Roh Kudus ini, orang beriman menjadi lebih serupa dengan Kristus dan dikuatkan
untuk memberi kesaksian tentang Kristus, demi pembangunan tubuh-Nya dalam iman dan cinta kasih".
Perlu diperhatikan bahwa dalam sakramen Krisma orang beriman "diperkaya dengan daya kekuatan Roh
Kudus yang istimewa" (LG 11). Keistimewaan itu ditunjuk dengan pengkhususan Roh Kudus, yang pada
hari Pentekosta diutus Tuhan kepada para rasul. Pembaptisan dan Krisma dibedakan (dan
berhubungan!) seperti Paska dan Pentekosta.

Pada hari Paska, Allah  membangkitkan Kristus dari antara orang mati dan mendudukkan  Dia  di


sebelah kanan-Nya di surge (Ef 1:20). Kemudian pada hari Pentekosta, Kristus  sesudah Ia ditinggikan
oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus, maka mencurahkan-Nya  kepada para
rasul  (Kis 2:33) dengan tujuan agar  kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, kamu akan menjadi saksi-Ku di
Yerusalem, di seluruh Yudea dan Samaria, dan sampai  ke ujung  bumi  (Kis 1:8). Paska berarti Yesus
dengan ke-manusiaan-Nya masuk ke dalam kemuliaan Ilahi. Pentekosta berarti Roh Kudus, "yang keluar
dari Bapa" (Yoh 15:27), di utus ke  dalam  dunia.

Begitu juga dengan Pembaptisan dan Krisma. Pembaptisan, Yang disebut "pintu" (LG 11) untuk "masuk
menjadi anggota umat Allah" (PO 5), mengarah ke dalam. Sebaliknya Krisma, yang mewajibkan orang
"menyebarluaskan dan membela iman sebagai saksi Krisus yang sejati" (LG 11), mengarah ke luar. Tentu
saja "dengan baptis dan penguatan/krisma orang ditugaskan untuk kerasulan" (LG 33; lih. AG 36).
Dengan demikian, kelihatan bahwa inisiasi merupakan proses: masuk kemudian diutus. Tentu, saja,
seseorang tidak masuk Gereja untuk "mapan" di situ, melainkan supaya diutus. Oleh karena itu kedua
sakramen bersama membuat orang menjadi, anggota Gereja dalam arti penuh. Tetapi karena arahnya
yang berbeda, kedua sakramen ini pantas dibedakan.

DOA PENUTUP
5. ROH KUDUS

DOA PEMBUKA

PENGALAMAN SEHARI-HARI

a)        Apakah peranan "roh" dalam hidup manusia?

b)        Tanpa "roh" apa yang terjadi atas manusia?

A. Roh Kudus dalam KitabSuci : I Kor l2:4-11

Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. Dan ada,
berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu, yang mengerjakan semuanya dalam semua
orang.

Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama. Sebab kepada
yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh
yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan. Kepada yang seorang Roh yang
sama memberikan iman, dan kepada yang lain la memberikan karunia untuk menyembuhkan. Kepada
yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain la memberikan
karunia bernubuat, dan kepada yang lain lagi la memberikan karunia untuk membedakan bermacam-
macam roh. Kepada yang seorang la memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan
kepada yang lain la memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu. Tetapi semuanya ini
dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiaporang secara
khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.

1)        Apa yang dikerjakan Roh Kudus dalam jemaah?

2)        Untuk apa semua karunia itu?

3)        Apakah masih ada karunia lain dari Roh Kudus yang diberikan kepada kita, yang belum disebutkan
oleh Paulus tadi? (lih. Gal 5:22-23; Yes 11:2).

B. Roh Kudus dalam Liturgi

Roh Kudus berperan aktif di dalam liturgi:

—     Dalam doa: Roh Kudus membantu kita berdoa, atau bahkan berdoa atas nama kita. —Bacalah Rom
8:26-27.

—     Dalam bacaan: Roh Kudus menerangi budi dan hati, sehingga kita dapat memahami sabda Allah.

—     Dalam persembahan dan Doa Syukur Agung: Roh menyucikan persembahan — Lihatlah Doa Syukur
Agung II misalnya.

Roh Kudus meningkatkan kesatuan — Lihatlah misalnya Doa Syukur Agung.

Untuk melihat peranan Roh Kudus secara lebih terperinci, lihatlah lagu DATANGLAH ROH ILAHI, Madah
Bakti no. 451. Resapkanlah isi lagu itu, dan pelajarilah lagunya.

C. Novena Roh Kudus:

Doa atau ibadat Sembilan hari menantikan kedatangan Roh Kudus. — Bacalah Kis 1:12-14.

Teks untuk Novena Roh Kudus: Madah Bakti no. 28A.

DOA PENUTUP

Syukur atas anugerah Roh Kudus

Mohon Roh Kudus semakin berperan dalam hidup kita.


ROH KUDUS

Yang diajarkan mengenai Kristus dalam arti tertentu juga berlaku untuk Roh Kudus, sebab dari satu
pihak juga karya Roh Kudus adalah karya Allah (lih. Rom 5:5) dan dari pihak lain Roh Kudus tidak sama
dengan Kristus (Uh. Yoh 16:7-15 dan Mat 28:19). Maka dari itu Roh Kudus terbedakan dari Kristus (dan
tentu juga dari Allah Bapa), tetapi Roh Kudus juga harus dikatakan Allah, sama seperti Kristus. Keallahan-
Nya sama, kepribadianNya lain. Sebab, seandainya Roh Kudus hanya makhluk saja atau "sesuatu"
yang bukan ilahi, maka manusia sesungguhnya tidak benar-benar tersentuh oleh Allah melalui Roh
Kudus. Rahmat Allah berarti bahwa kita sungguh-sungguh bertemu dengan Allah. Kalau dikatakan, da-
lam Kitab Suci, bahwa pertemuan itu terjadi oleh Roh Kudus, maka Roh Kudus  sendiri bersifat "tak
tercipta" atau ilahi. "Allah telah memeteraikan tanda  milik-Nya atas kita dan memberikan Roh Kudus di
dalam hati kita" (2Kor 1:22).

Oleh karena itu Konsili Konstantinopel I (381) menambahkan pada syahadat Konsili Nicea (325) kata-kata
ini: "[dan akan Roh Kudus], Tuhan yang menghidupkan, yang berasal dari Bapa, yang serta Bapa dan
Putra disembah dan dimuliakan, yang bersabda dengan perantaraan para nabi". Di kemudian hari, di
Barat (dalam bahasa Latin), masih ditambahkan satu kata lagi: "berasal dari Bapa dan Putra". Tambahan
ini menimbulkan banyak kesulitan dan pertikaian antara Gereja Barat dan Gereja Timur (Ortodoks). Soal
inirumit sekali dan tidak dari semula disadari arti dan akibatnya. Para ahli teologi Barat, mulai dengan St.
Agustinus (354-430), biasanya mengajarkan bahwa Roh Kudus berasal dari Bapa dan  Putra
(karena hubungan antara Roh Kudus dan Kristus). Tetapi secara resmi hal itu dimasukkan ke dalam
syahadat (bahasa Latin) baru  oleh  Konsili Lyon II (1274). Pada  tahun 1981 (perayaan 1600 tahun
Konsili Konstantinopel  I) Paus Yohanes Paulus II memberi izin menghilangkan kata-kata "dan Putra" dari
syahadat Latin itu. Sebab dalam syahadat Yunani (dari 381 itu) memang tidak ada kata "dan
Putra". Gereja Timur berpegang teguh padapendapat bahwa Roh Kudus berasal dari Bapa, sama seperti
Putra.

Sebetulnya Gereja Barat secara prinsip juga tidak berkeberatan terhadap rumus Timur. Konsili Florence
(1442) menyatakan: "Apa pun Bapa dan apa pun milik-Nya, Ia tidak punya dari yang lain, tetapi dari diri-
Nya sendiri, Ia adalah dasar tanpa dasar. Apa pun Putra dan apa pun milik-Nya, Ia p dari Bapa, Ia adalah
dasar dari dasar. Apa pun Roh Kudus dan apa Nya, Ia punya dari Bapa bersama dengan Putra. Tetapi
Bapa dan Pu bukanlah dua dasar bagi Roh Kudus, melainkan satu dasar". 
6. DEWASA DALAM IMAN

DOA PEMBUKA

PERCIKAN PENGALAMAN

Setiap remaja suku Masai di Kenya, Afrika, menjalani sunat pada umur 15 tahun. Sesudah sembuh dari
sunatnya, mereka harus pergi ke hutan untuk menguji keberanian dan mengembangkan kete-
rampilan.  Sesudah setahun, mereka kembali ke perkampungan danditerima resmi sebagai anggota
suku. Kini mereka bukan lagi anak-anak, tetapi orang dewasa. Tingkah laku dan sikapnya pun harus me-
nunjukkan kedewasaan. Kini mereka biasa duduk-duduk dan berdiskusi dengan orang-orang dewasa
serta para sesepuh. Dan kalau ada bahaya mengancam suku atau perkampungan, mereka pun siap
menghadapinya.

a)        Apa yang kita dengar tentang remaja Suku Masai tadi?

b)        Apakah akibat upacara tadi bagi remaja Masai dalam masyarakat sukunya? Perubahan status apa
yang ia alami?

c)      Apakah upacara semacam itu ada di masyarakat kita?

d)    Mengapa anak harus mengubah tingkah lakunya kalau menginjak dewasa?

  Sebutkan beberapa sifat yang menunjukkan kedewasaanI

KESAKSIAN DARI KITAB SUCI — Kis 2:1-4a. 14.38-42

Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat. Tiba-tiba turunlah dari
langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka
duduk;dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap
padamereka masing-masing. Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus.

Maka bangkitlah Petrus berdiri dengan kesebelas rasul itu, dan dengan suara nyaring ia berkata kepada
mereka, "Hai kamu orang-orang Yahudi dan kamu semua yang tinggal di Yerusalem, ketahuilah dan
camkanlah perkataanku ini. Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis
dalam Nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Ku-
dus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu, dan juga bagi orang yang masih jauh, yaitu
sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita."

Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh, dan ia
mengecam serta menasihati mereka, katanya, "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat
ini."

Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis, dan pada hari itu jumlah mereka
bertambah kira-kira tiga ribu jiwa. Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam
persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

1)          Apakah yang terjadi pada hari Pentakosta?


2)          Apa yang dilakukan oleh Roh Kudus kepada orang-orang beriman?
3)          Pengaruh apa yang terjadi pada Petrus karena Roh Kudus?
4)        Sesudah khotbah Petrus, Roh Kudus mempengaruhi umat beriman;  pengaruh apa?
PENERAPAN
Refleksikan pertanyaan-pertanyaan beriku!
1.        Apa yang dilakukan Roh Kudus dalam diri kita?
2.        Bagaimana kita dapat menjadi lebih dewasa dalam iman?

LAGU: ROH ALLAH BANGKITKAN KAMI, Madah Bakti no. 452.

DOA PENUTUP: Mohon daya Roh Kudus supaya semakin teguh dalam iman.


7. BERANI MEMBELA IMAN

DOA PEMBUKA

KESAKSIAN SEJARAH

Pada tahun 1638 Romo Dionisius dan Bruder Redemptus datang ke Indonesia bersama sekelompok
pedagang. Tetapi mereka mendapat perlakuan yang tidak bersahabat. Mereka dipaksa
mengingkari iman Katolik. Karena tidak mau, akhirnya mereka semua dibunuh.

a)        Bagaimana perasaan Anda mendengar kisah ini?

b)        Godaan dan bujukan apa yang dialami orang-orang Katolik?

c)      Bagaimana kita terhadap godaan itu?

d)    Apa yang kira-kira bisa membuat kita begitu teguh dan tabah membela iman?

KESAKSIAN KITAB SUCI — Kis 5:26-35.38-42.

Pergilah kepala pengawal serta orang-orangnya ke Bait Allah, lalu mengambil kedua rasul itu, tetapi
tidak dengan kekerasan, karena mereka takut, kalau- kalau orang banyak melempari mereka. Mereka
membawa keduanya dan menghadapkan mereka kepada Mahkamah Agama.  Imam Besar mulai
menanyai mereka, katanya, "Dengan keras kami melarang kamu mengajar dalam Nama Yesus. Tapi
ternyata, kamu telah memenuhi Yerusalem dengan ajaranmu dan kamu hendak menanggungkan darah
Orang itu kepada kami."

Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya, "Kira harus lebih taat kepada Allah daripada
kepada manusia. Allah nenek moyang kita telah membangkitkan Yesus, yang kamu gantungkan
padakayu salib dan kamu bunuh. Dialah yang telah ditinggikan oleh Allah sendiri dengan tangan kanan-
Nya menjadi Pemimpin dan Juru Selamat, supaya Israel dapat bertobat dan menerima pengampunan
dosa. Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu itu, kami dan Roh Kudus, yang dikaruniakan Allah
kepada semua orang yang menaati Dia."

Mendengar perkataan itu sangatlah tertusuk hati mereka dan mereka bermaksud membunuh rasul-rasul
itu.

Tetapi seorang Farisi dalam  Mahkamah Agung itu, yang bernama Gamaliel, seorang ahli Taurat yang
sangat dihormati seluruh orang banyak, bangkit dan meminta, supaya orang-orang itu disuruh keluar
sebentar. Sesudah itu is berkata kepada sidang, "Hai orang-orang Israel, pertimbangkanlah baik-baik apa
yang hendak kamu perbuat terhadap orang-orang ini. Aku berkata kepadamu, janganlah bertindak
terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari
manusia, tentu akan lenyap; tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-
orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah." Nasihat ini diterima. Mereka
memanggil rasul-rasul itu, lalu menyesah mereka dan melarang mereka mengajar dalam nama Yesus.
Sesudah itu mereka dilepaskan.

Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agung dengan gembira, karena mereka telah dianggap
layak menderita penghinaan oleh karena nama Yesus. Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran
mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang, dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah
Mesias.

1)          Apakah yang dialami oleh par a rasul?

2)          Bagaimana sikap mereka menghadapi tantangan/bahaya itu?

3)          Apakah hasil perjuangan gigih mereka?

4)          Apa yang membuat mereka begitu gigih membela iman?


PENERAPAN

Dewasa ini iman kita pun selalu menghadapi tantangan, ujian, rongrongan; tidak jarang kita diserang
supaya akhirnya bisa meninggalkan iman.

Refleksikan  pertanyaan berikut in!

1)      Apa yang harus kita lakukan dalam situasi di atas, situasi di man) iman kita dirongrong dan
dibahayakan?

2)      Usaha apa yang bisa kita lakukan untuk memperkuat diri?

LAGU: BAGAIKAN RUMAH HIDUPMU, Madah Bakti no. 217; atau LETAKKANLAH ALAS


RUMAHMU, Madah Bakti no. 223.

DOA PENUTUP — Mohon keberanian membela iman.


8. MENJADI SAKSI KRISTUS

DOA PEMBUKA

PERCIKAN PENGALAMAN

Sekali terjadi: Pak Loba terlibat dalam perkara pengadilan lawan Pak Ringkih. Dalam usahanya
memenangkan perkara ini, Pak Loba tidak segan-segan menyuap berbagai pihak yang berperan dalam
penanganan perkara itu. Sedangkan Pak Ringkih yang miskin tidak mampu apa-apa. Tetapi Pak Jujur
yang benar-benar tahu mengenai masalah tanah yang disengketakan, ingin membela Pak Ringkih dan
menjadi saksi. Dalam hal ini ia tidak takut akan risiko ancaman Pak Loba. Betapapun diancam ia tetap
akan mengungkapkan kebenaran.

a)          Siapa dari Anda pernah diminta menjadi saksi? Saksi dalam hal apa?

b)          Kebanyakan orang kits takut menjadi saksi. Mengapa?

c)          Apakah yang dituntut dari seorang saksi?

KESAKSIAN KITAB SUCI — Luk 24:13-35

Pada hari itu dua orang dari murid-murid Yesus pergi ke sebuah kampung bernama Emaus, yang terletak
kira-kira tujuh mil jauhnya dari Yerusalem, dan mereka bercakap-cakap tentang segalasesuatu yang
telah terjadi. Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri
mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka. Tetapi ada sesuatu yang menghalangi
mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia. Yesus berkata kepada mereka, "Apakah yang
kamu percakapkan sementara kamu berjalan?" Maka berhentilah mereka dengan muka muram.
Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya, "Adakah Engkau satu-satunya orang asing di
Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di sini pada hari-hari belakangan ini?" Kata-Nya kepada
mereka, "Apakah itu?" Jawab mereka, "Apa yang terjadi dengan Yesus orang Nazaret. Dia adalah se-
orang nabi, yang berkuasa dalam pekerjaan dan perkataan di hadapan Allah dan di depan seluruh
bangsa kami. Tetapi imam-imam kepala dan pemimpin-pemimpin kami telah menyerahkan Dia untuk
dihukum mati dan mereka telah menyalibkan Nya. Padahal kami dahulu mengharapkan, bahwa Dialah
yang datang untuk membebaskan bangsa Israel. Tetapi sementara itu telah lewat tiga hari, sejak
semuanya itu terjadi. Dan beberapa perempuan dari kalangan kami telah mengejutkan kami: Pagi-pagi
buta mereka telah pergi ke kubur, dan tidak menemukan mayat-Nya. Lalu mereka datang dengan berita,
bahwa telah kelihatan kepada mereka malaikat-malaikat, yang mengatakan, bahwa la hidup. Dan
beberapa teman kami telah pergi ke kubur itu dan mendapati, bahwa memang benar yang dikatakan
perempuan-perempuan itu, tetapi Dia tidak mereka lihat." Lalu la berkata kepada mereka, "Hai
kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu yang telah
dikatakan para nabi , bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-
Nya?" Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai
dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu la berbuat seolah-olah hendak meneruskan
perjalanan-Nya. Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya, '"tinggallah bersama-sama dengan kami,
sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam." Lalu masuklah la untuk tinggal
bersama-sama dengan mereka. Waktu duduk makan dengan mereka, la mengambil roti,
mengucapkan berkat, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka. Ketika itu
terbukalah mata mereka, dan mereka pun mengenal Dia, tetapi Ia lenyap dari tengah-tengah mereka.
Kata mereka seorang kepada yang lain, "Bukankah hati kita berkobar-kobar ketika la berbicara dengan
kita di tengah jalan, dan ketika la menerangkan Kitab Suci kepada kita?"

Lalu bangunlah mereka dan langsung kernbali ke Yerusalem. Di situ mereka mendapati kesebelas murid.
Mereka sedang berkumpul bersama-sama dengan teman-teman mereka. Kata mereka itu,
"Sesungguhnya Tuhan telah bangkit dan telah menampakkan diri kepada Simon." Lalu kedua orang itu
pun menceritakan apa yang terjadi di tengah jalan dan bagaimana mereka mengenal Yesus pada waktu
Ia memecah-mecahkan roti.

1)      Bagaimana perasaan hati kedua murid sesudah Yesus mati?

2)      Apa yang dialami dan disaksikan kedua murid itu dalam perjalanan ke Emaus.?

3)      Sesudah mengenali Yesus yang telah bangkit, bagaimana perasaan mereka?

4)      Untuk apa mereka buru-buru kernbah ke Yerusalem?

PENERAPAN,

Refleksikan pertanyaan-pertanyaan berikut:

1.        Apakah kita yakin bahwa Kristus sungguh bangkit? Jelaskan?

2.        Dari mans keyakinan itu? Apa dasarnya?

3.        Bagaimana caranya kita menjadi saksi kebangkitan Kristus?

LAGU: JADILAH SAKSi KRISTUS, Madah Bakti no. 455, bait 1,2,8

DOA PENUTUP — Spontanitas

Mohon kekuatan untuk menjadi saksi Kristus yang sejati.


9.TANGGUNG JAWAB TERHADAP GEREJA

DOA PEMBUKA

PERCIKAN PENGALAMAN

"Bina Sejahtera" adalah satu-satunya perusahaan batu bata besar yang menangani pembuatan dan
pengadaan batu bata untuk seluruh kabupaten, atau malah propinsi. Karena suatu hal, bagian bahan
bakar yang tugasnya menyediakan kayu dll. untuk pembakaran batubata, mogok, tidak mau
menjalankan tugasnya. Maka seluruh perusahaan lumpuh. Ratusan ribu batu bata mentah menunggu
giliran untuk dibakar. Tetapi tidak ada bahan bakar.

Lumpuhnya perusahaan batu bata "Bina Sejahtera" ini menggoyahkan pula seluruh masyarakat,
khususnya yang terlibat dalam usaha jual beli batu bata dan pembangunan.

a)      Apa yang dilakukan bagian bahan bakar?

b)      Apa akibat tindakan mereka?

c)      Apa yang akan terjadi kalau kejadian itu tidak segera diatasi?

KESAKSIAN KITAB SUCI — 1Tes 5:12-22

Saudara-saudara, kami minta kepadamu, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras di
antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegur kamu; dan supaya kamu sungguh-
sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai
seorang dengan yang lain.

Kami juga menasihati kamu, Saudara-saudara, tegurlah mereka yang hidup dengan tidak tertib, hiburlah
mereka yang tawar hati, belalah mereka yang lemah, sabarlah terhadap semua orang. Perhatikanlah,
supaya jangan ada orang yang membalas jahat dengan jahat, tetapi usahakanlah senantiasa yang balk,
terhadap kamu masing-masing dan terhadap semua orang.

Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang
dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.

Janganlah padamkan Roh, dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat. Ujilah segala sesuatu dan
peganglah yang baik. Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.

1)       Bagaimana Paulus menunjukkan tanggung jawabnya dalam membina iman jemaah?

2)       Nasihat apa yang dikatakan Paulus sebagai tanda saling perhatian dan tanggung jawab
antar sesama umat beriman?

3)       Di antara nasihat-nasihat tadi mana yang bagi Anda paling menarik? Mengapa?

4)       Mana yang kiranya dapat Anda amalkan di wilayah dan paroki kita?

PENERAPAN

Refleksikan pertanyaan-pertanyaan berikut:

Sebagai anggota yang tahu tanggung jawab, apa yang harus kita lakukan dalam:

membina iman pribadi?

membina iman sesama


meningkatkan keguyuban antara umat beriman di lingkungan, dan di paroki?

LAGU: GEREJA BAGAI BAHTERA, Madah Bakti no. 518, bait 3-4

DOA PENUTUP — spontanitas

Mohon sikap tanggung jawab

Dapat juga dipakai doa dalam Madah Bakti no. 49.


10. PEMIMPIN ADALAH PELAYAN

DOA PEMBUKA

PERCIKAN PENGALAMAN

Masyarakat kita mempunyai semboyan yang bagus.

ING NGARSA SUNG TULADHA (di depan memberi teladan)

ING MADYA MANGUN KARSA (di tengah membangkitkan gairah/motivasi)

TUT WURI HANDAYANI (di belakang jadi penopang).

a)          Siapakah yang mencanangkan semboyan itu?

b)          Bagi siapakah semboyan itu?

c)          Sebutkan siapa sajakah yang dimaksud "pemimpin"?

d)          Kalau kita menengok lingkungan hidup/pekerjaan/sekolah, apakah Anda mengemban tugas


sebagai "pemimpin"? Atau mungkin pernah?

e)          Coba gambarkan tipe pemimpin yang Anda senangi: "Yang paling saya senangi adalah pemimpin
yang ..."

KESAKSIAN KITAB SUCI — Mrk 10:35-45

Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya, "Guru, kami
harap supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kamil" Jawab-Nya kepada mereka, "Apa
yang kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?" Lalu kata mereka, "Perkenankanlah kami duduk dalam
kemuliaan-Mu kelak, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu."
Tetapi kata Yesus kepada mereka, "Kamu tidak tahu apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum
cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?" Jawab mereka, "Kami
dapat" Yesus berkata kepada mereka, "Memang, kamu akan meminum cawan yang harus Kuminum dan
akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima. Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku atau di
sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu
telah disediakan."

Mendengar itu kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes. Tetapi Yesus
memanggil mereka lalu berkata, "Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa
memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan
keras atas mereka. Tidaklah demikian di antara kamu. Barang siapa ingin menjadi besar di antara
kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barang siapa ingin menjadi yang terkemuka di antara
kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk
dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak
orang, "

1)          Menurut Yesus pemimpin yang jelek itu yang bagaimana?

2)          Apa yang dikatakan Yesus tentang pemimpin yang baik?

3)          Mungkin masih bisa ditambahkan dari pengalaman kita  ciri-ciri pemimpin yang baik ialah ...

4)          Bagaimana Yesus sendiri mengamalkan kepemimpinan-Nya?


PENERAPAN

Refleksikan pertanyaan-pertanyaan berikut:

1.                Apa akibat kepemimpinan yang tidak baik?

2.                Apa bush kepemimpinan yang baik?

LAGU: TUHANLAH GEMBALAKU, Madah Bakti no. 282, bait 2-3.

DOA PENUTUP

Mohon diberi pemimpin-pemimpin yang baik Mohon dapat menjadi pemimpin yang baik.
11. MEMILIH PANGGILAN HIDUP

DOA PEMBUKA

PERCIKAN PENGALAMAN

Memasuki semester II, SMA Santo Paulus menyelenggarakan suatu "Novena Masa Depan" bagi siswa-
siswa kelas III. Maksud dari kegiatan ini adalah mengajak para siswa untuk secara serius dan ,dengan
bantuan Allah memikirkan cita-cita atau panggilan hidup. Pesertanya bebas, Katolik maupun bukan.

Menjelang penutupan novena, diadakan tukar pikiran dalam kelompok 10 orang. Pokok pembicaraan:
Kamu ingin menjadi apa? Lalu tiap-tiap peserta mengungkapkan cita-citaNya: guru, katekis, imam,
suster, tenaga sosial, orang tua, politikus, dll. Pada akhir pembicaraan itu salah seorang mengajak
menyerahkan semua cita-cita itu kepada Tuhan dan mohon berkat-Nya.

a)       Sebutkan kembali jenis-jenis karya yang disebut dalam kisah tadi! Sebutkan beberapa karya lain di
tengah masyarakat kita?

b)       Mengapa anak-anak tadi harus berdoa untuk menggariskan masa depan?

c)       Apa yang kira-kira terjadi kalau si politikus disuruh menjadi katekis? — akibat bagi yang
bersangkutan? — akibat bagi masyarakat?

d)       Pernahkah Anda menjumpai orang yang salah memilih haluan hidup? Bagaimana keadaan
hidupnya?

KESAKSIAN KITAB SUCI — Mat 9:35-38

Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; la mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan
Injil Kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan. Melihat orang banyak itu,
tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar
seperti domba yang tidak bergembala. Maka kata-Nya kepada murid-murid-Nya, "Tuaian memang
banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya la
mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu."

1)       Apa yang dimaksud Yesus "Tuaian memang banyak tetapi pekerjanya sedikit?

2)          Pekerjaan apa saja yang dilakukan Yesus? Bagaimana la melakukan semua karya itu?.

3)          Kalau kita memperhatikan keadaan kring/paroki atau Gereja Indonesia, petugas-petugas apa


yang masih banyak dibutuhkan?

4)        Apakah yang bisa kita usahakan untuk mengisi kekosongan itu?

5)          Bagaimana sikap Anda kalau Tuhan menghendaki Anda ikut mengisi kekosongan itO

RENUNGAN SINGKAT

Renungkan pekerjaan1tugas yang sekarang Anda sandang: orang tua, guru, mahasiswa , anak, pelajar,
dll.

Refleksikanlah  Andaikata Yesus mengemban tugas kita, bagaimana kira-kira la akan melaksanakan?

LAGU: YA YESUS AKU  NANTIKAN, Madah Bakti no. 464.


DOA PENUTUP

          Mohon penerangan untuk bisa memilih haluan hidup yang tepat

          Mohon bantuan supaya dapat melaksanakan tugas-tugas dengan balk.


12. MEMAHAMI ARTI SAKRAMEN KRISMA

Pokok-pokok iman yang perlu diperhatikan:

1.    Sakramen Krisma merupakan tindakan Allah mencurahkan Roh Kudus dalam diri seseorang melalui
GerejaNya.

2.    Oleh Gereja-Nya, tindakan pencurahan Roh Kudus itu dengan penumpangan tangan dan
pengurapan dengan minyak krisma, dan dengan kata-kata: Semoga dimeterai oleh karunia Allah, Roh
Kudus

3.    Penumpangan tangan melambangkan Roh Kudus yang menguatkan, meneguhkan, serta


mendewasakan iman sehingga orang siap diutus untuk menghadirkan Kristus di dalam kehidupan
masyarakat.

4.    Pengurapan dengan minyak krisma melambangkan: keharuman dalam nama Yesus Kristus,


mengambil bagian dalam perutusan Yesus Kristus, mengambil bagian dalam kepenuhan Roh Kudus,
tanda milik Kristus dan mendapat jaminan dari semua apa yang telah disediakan bagi kits (bdk. 2Kor
1:22).

5.     Dengan menerima Sakramen Krisma, "seseorang disadarkan untuk hidup dalam bimbingan Roh
kudus, sehingga bukan lagi sebagai anak-anak, tetapi menjadi anak Allah yang semakin semakin
dewasa".

GAGASAN POKOK:

Seperti kita tahu, manusia adalah makhluk ekspresif. Ketika menyampaikan suatu maksud, orang tidak
puas hanya dengan mengungkapkan isi atau maksud hatinya itu melalui kata-kata atau tulisan. Orang
yang mengungkapkan isi atau maksud hatinya juga dengan tanda, lambang, atau simbol yang
meneguhkan ungkapan kata-kata atau tulisan tadi. Untuk itu, dipakai simbol atau lambang yang
sedekat mungkin artinya dengan yang dikatakan atau dimaksudkan. Kata biasanya menjelaskan isi hati
atau maksud; lambang atau simbol meneguhkan apa yang dikatakan. Dengan demikian, kata dan simbol
atau lambang tidak dapat dipisahkan; keduanya saling terkait. Simbol atau lambang yang dibuat
biasanya menggunakan sarana. Sarana pun dicari yang sesuai atau searti dengan lambang atau simbol
dan katakata. Dalam pelantikan seorang pejabat, misalnya, kata yang diucapkan adalah kata-kata
sumpah atau janji. Karena ada janji atau sumpah, maka di atas kepala pejabat itu ada KitabSuci. Kitab
Suci itu adalah sarana yang cocok pada saat orang mengucapkan sumpah atau janji, karena Kitab Suci
menjadi tanda kehadiran Allah yang menjadi saksi orang yang mengucapkan janji atau sumpah. Banyak
contoh lain dalam kehidupan sehari-hari mengenai lambang atau simbol.

Gereja mempunyai tradisi melaksanakan tugas pastoralnya untuk menguduskan umat yang sedang
dalam perjalanan menuju Bapa. Dalam menguduskan umatnya, Gereja diberi wewenang untuk
mencurahkan rahmat Allah. Rahmat Allah itu tidak kelihatan. Supaya umat merasakan, melihat, dan
diteguhkan bahwa rahmat Allah itu dicurahkan, maka Gereja membuat tanda atau simbol atau lambang
yang mewujudnyatakan bahwa rahmat itu sungguh sudah dicurahkan. Supaya umat mengetahui rahmat
apa yang dicurahkan, maka Gereja tidak cukup hanya membuat tanda, simbol,atau lambang. Gereja
menyertai tanda, lambang, atau simbol itu dengan kata-kata yang jelas dan pasti bahwa rahmat
itu dicurahkan.

Hal yang sama terdapat pula di dalam Kitab Suci. Ketika berhadapan dengan seorang yang lumpuh,
Yesus berkata: "Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni" (Mrk 2:5). Namun, karena tuntutan ahli Tuarat,
maka Yesus kemudian membuat tanda: "Kepadamu Kukatakan, bangunlah, angkatlah tempat tidurmu
dan pulanglah ke rumahmu!" Orang itu pun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke
luar di hadapan orang-orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah ..." (Mrk 2:11-
12).
Dalam Sakramen Krisma, Gereja mencurahkan rahmat Roh Kudus agar seorang umat menyadari
kehadiran Roh Kudus yang memberinya rahmat agar mampu melaksanakan karya Kristus, membuat
ia semakin dewasa dalam iman karena bimbingan Roh Kudus, mendapat jaminan akan apa yang
dibutuhkan untuk hidupnya. Orang yang menerima Sakramen Krisma semakin berani menyatakan
kebenaran, berani menghadirkan Kristus di dalam kehidupan bermasyarakat.  Rahmat Roh Kudus yang
dicurahkan kepada orang yang menerima Sakramen Krisma ditandai dengan penumpangan tangan dan
pengurapan dengan minyak krisma disertai kata-kata: “Semoga dimeterai oleh karunia Allah, Roh
Kudus”. Allah yang telah mengurapi umatNya dengan minyak krisma, menjamin hidupnya dengan
jaminan Roh Kudus yang dicurahkan kepada umatNya (lih. 2Kor 1:21-22). Dengan memahami arti
Sakramen Krisma dan maknanya bagi kehidupan, penerima krisma diharapkan semakin menghayati
peranan Roh Kudus dalam hidupnya setiap saat.

No. Tindakan-Lambang Maksud

1 Uskup Sakramen Krisma diberikan oleh uskup atau imam


yang diberi kuasa

2 Penumpanga Tangan -         Berkat kekuatan, peneguhan

-         Pencurahan Roh Kudus (orang yang dipilih)

-         Pembebasan

-         Tanda seseorang diutus (kekuasaan


spiritual)

-         Persekutuan-persaudaraan

3 Pengurapan dengan minyak krisma -         Pengurapan Kristus dengan Roh Kudus

-         Menguduskan orang yang diurapi merasuk

-         Pembersihan

-         Tanda kegembiraan dan penghormatan

4 Minyak Krisma -         Lambang  Roh Kudus

-         Minyak zaitun, campuran minyak zaitun


(minyak dari tumbuhan lain) dengan balsem

-         Diberkati oleh uskup

5 Dimeterai  (Semoga dimeterai oleh -         Ditandai oleh suatu meterai


karunia Allah Roh Kudus)
-         Tuhanlah yang memetarikan tanda milik-
Nya atas orang itu dan memberikan Roh Kudus di
dalam hati orang itu.

7 Damai Kristus -         Menandai dan memberi kesaksian akan


persatuan dengan uskup dan semua orang
beriman

Anda mungkin juga menyukai