Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Lansia merupakan seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke

atas. Menjadi tua bukanlah bagian dari suatu penyakit, tetapi merupakan

proses yang perlahan mengakibatkan perubahan kumulatif dan proses

menurunnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam

dan luar tubuh (Kholifah, 2016).

Depresi cenderung disebabkan oleh stres dan berpikir pesimis yang

menyebabkan lansia bereaksi buruk terhadap kekalahan-kekalahan kecil

dalam hidupnya. Pikiran-pikiran negatif dapat menimbulkan perasaan

depresi seseorang. Individu akan cenderung menyalahkan diri, orang lain,

dan lingkungan (Saam & Wahyuni, 2012).

Depresi merupakan gangguan alam perasaan yang berat dan

dimanefestasi kan dengan gangguan fungsi sosial dan fungsi fisik yang

hebat, lama dan menetap pada indiviu yang bersangkutan. Depresi

merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang pendek

dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi

sesuai dengan faktor pencetusnya (H. Iyus Yosep dan Titin Sutini, 2007)

Stres dan depresi seringkali tidak dapat dipisahkan satu dengan

yang lainnya. Setiap permasalahan kehidupan yang menimpa pada diri


seseorang (stresor psikososial) dapat mengakibatkan gangguan fungsi/faal

organ tubuh. Reaksi tubuh (fisik) ini dinamakan stres, dan manakala fungsi

organ-organ tubuh itu sampai terganggu dinamakan distress. Sedangkan

depresi adalah reaksi kejiwaan seseorang terhadap stress yang dialaminya.

Oleh karena itu dalam diri manusia itu antara fisik dan psikis (kejiwaan)

itu tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya (saling mempengaruhi).

Reaksi kejiwaan lainnya yang erat hubungannya dengan strees adalah

kecemasan (anciety). (Yosep dan Sutini, 2014).

Kesehatan jiwa masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan

yang signifikan didunia, termasuk di Indonesia. Terdapat sekitar 35 juta

orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena

skizofrenia, serta 47,5 juta terkena dimensia. DiIndonesia, dengan

berbagai faktor biologis, psikologis dan sosial dengan keanekaragaman

penduduk; maka jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah yang

berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktivitas

manusia untuk jangka panjang.(WHO 2016).

Gangguan depresi merupakan jenis gangguan jiwa yang sering

ditemukan, dengan prevalensi seumur hidup sekitar 15%, dengan

kemungkinan mencapai 25% pada perempuan. Rata-rata usia yang rentan

mengalami depresi ialah sekitar 40 tahunan. Hampir 50 % awitan terjadi

pada usia 20-50 tahun. Gangguan depresi berat dapat timbul pada masa

kanak-kanak atau lanjut usia. Data terkini menunjukkan bahwa gangguan

depresi berat dapat ditemukan pada usia kurang dari 20 tahun. Hasil survei
di Indonesia pada Juni 2004 mengemukakan bahwa sekitar 94%

masyarakat Indonesia mengidap depresi, mulai dari tingkat ringan sampai

berat.

Terdapat beberapa prediktor penyebab depresi pada lansia, banyak

lanjut usia yang dikirim ke panti jompo dan tidak terurus oleh

keluarganya, bahkan ada lanjut usia yang diasingkan dari kehidupan anak

cucunya meskipun hidup dalam lingkungan yang sama.Juga terdapat lanjut

usia yang masih harus bekerja keras meskipun sudah tua. Lanjut usia yaitu

berusia lebih dari 60 tahun berisiko rentan terhadap berbagai masalah

kesehatan atau penyakit walaupun tampilan dan gejalanya tidak khas, dan

biasanya disertai gangguan fungsional. Pada pasien lanjut usia tampilan

yang paling umum ialah keluhan somatis, hilang selera makan, dan

gangguan pola tidur. Dari hasil penilitian, tidak depresi sebanyak 24 orang

(51%) dan depresi 23 orang (48,9%). Dari yang terdiagnosis depresi,

ditemukan depresi ringan 17 orang (36%), depresi sedang 5 orang (12%),

dan depresi berat 1 orang (2%). Penelitian yang dilakukan di Panti Jompo

Penduduk (NH-SDI) di Prancis tahun 2010 dimana dari 99 responden

didapatkan 46 orang yang mengalami depresi (46,5%). Tingginya

prevalensi depresi pada responden kemungkinan berhubungan dengan

faktor risiko untuk perkembangan terjadinya depresi pada lanjut usia.

(Ivone R.Ballo 2013).

Prevalensi depresi pada lansia sangat tinggi, sekitar 12 – 36 %

lansia yang menjalani rawat jalan mengalami depresi.Angka ini meningkat


menjadi 30-50% pada lansia dengan penyakit kronis dan perawatan lama

yang mengalami depresi. Depresi menyerang 10-15 % lansia 65 tahun

keatas yang tinggal dikeluarga dan angka depresi meningkat secara drastis

pada lansia yang tinggal diinstitusi, dengan sekitar 50% penghuni

perawatan jangka panjang memiliki gejala depresi ringan sampai sedang.

Meskipun depresi banyak terjadi di kalangan lansia, depresi ini sering di

diagnosis salah atau diabaikan. Rata-rata 30-50% lanjut usia yang

mengalami penyakit kronis adalah mereka dengan depresi yang tidak

terdeteksi karena lansia lebih banyak memfokuskan pada keluhan

badaniah yang sebetulnya adalah penyerta dari gangguan emosi (Sri

Purnama, 2014).

Depresi pada lanjut usia terus menjadi masalah kesehatan mental

yang serius, meskipun perkembangan pengobatan farmakologis dan

psikoterapeutik sudah sedemikian maju. Gejala-gejala depresi ini sering

berhubungan dengan penyesuaian yang terhambat terhadap kehilangan

dalam hidup dan stressor. Stressor pencetus seperti kehilangan pasangan

hidup, kehilangan teman dekat, dan kehilangan anggota tubuh karena

penyakit. Sebesar 30% lansia depresi disebabkan oleh kehilangan.

(Aryani, 2015).

Hasil penelitian (Kermis 1986 dalam Millier, 2004) menyatakan

bahwa 80% lansia berumur 65 tahun atau lebih akan mengalami paling

sedikit satu masalah kesehatan yang dapat mengakibatkan timbulnya stres

dan depresi. Hurlock (1994) juga mengatakan bahwa pada lansia terjadi
kemunduran fisik dan psikologis secara bertahap, dimana penurunan

kondisi tersebut dapat menimbulkan stres pada sebagian lansia. (Syifa,

2015).

Hasil penelitian Siti, 2013 di PSTW Budi Mulia 02 Cengkareng

Jakarta Barat, menunjukkan dari 74 lansia yang mengalami depresi

sebanyak 50 lansia. Karakteristrik faktor umur pada umur >75 tahun

berjumlah 41 orang, dan umur 60-74 sebanyak 9 orang perempuan

sebanyak 33 orang, laki-laki 17 orang, berstatus janda/duda 32 orang,

tidak menikah 11 orang dengan tingkat pendidikan lansia yang mengalami

pendidikan sekolah 40 orang, dan tidak sekolah 10 orang, lansia fungsi

fisik yang terganggu 28 orang (56%), sedangkan lansia yang memiliki

dukungan sosial dari orang-orang sekitar panti/keluarga sebanyak 38

orang.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan bersama tim pada

April 2018 yang dilakukan di Panti Werda Trisna Cengkareng di ruang

durian sebanyak 103 Lansia dengan Orang Dengan Masalah Kejiwaan

(ODMK), dan telah dilakukan menggunakan Geriatic Depresion Scale

(GDS) dengan jumlah 35 lansia dan dari 35 lansia tersebut yang

mengalami depresi sebanyak 33 lansia. Berdasarkan trend kecendrungan

peningkatan prevalensi depresi pada lansia dalam kurun 10 tahun terakhir

(2009-2018) yang mencapai lebih dari 60% di antaranya disebabkan oleh,

faktor usia, jenis kelamin, stres, penyakit kronis, kehilangan, dan interaksi
sosial. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap Lansia di

Panti Tresna Wredha Budi Mulia 02 Cengkareng, Sehingga

menimbulkan pertanyaan faktor-faktor apa saja yang yang

berhubungan dengan depresi pada lansia, sehingga terkait dengan hal ini

peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Faktor-Faktor

yang berhubungan dengan depresi pada lansia”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan

sebelumnya, peneliti merumuskan permasalahan yang ingin diketahui dari

penelitian ini yaitu apakah tedapat hubungan antara optimisme dengan

depresi pada lansia.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

optimisme dengan depresi pada lansia.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik yang

bersifat teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan

dan memberikan sumbangan bagi ilmu pengetahuan di bidang psikologi

klinis terutama yang terkait dengan masalah depresi dan optimisme

pada lansia.
2. Manfaat praktis

Adapun manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Dari hasil penelitian ini dapat memberikan informasi yang

bermanfaat bagi lansia dalam menjalani hidup yang penuh

tantangan dengan berfikir optimis agar meminimalkan risiko

depresi.

b. Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan pemikiran bagi guru

dan orang tua mengenai hal yang dibutuhkan oleh remaja yaitu

dukungan sosial seperti dukungan emosional, penghargaan,

informasi dan materil.

Anda mungkin juga menyukai

  • Proposal Kti Asma New
    Proposal Kti Asma New
    Dokumen26 halaman
    Proposal Kti Asma New
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Tugas Askep Influenza Oke
    Tugas Askep Influenza Oke
    Dokumen24 halaman
    Tugas Askep Influenza Oke
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Proposal Kti Asma
    Proposal Kti Asma
    Dokumen14 halaman
    Proposal Kti Asma
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • PROPOSAl KTI ASMA New 1
    PROPOSAl KTI ASMA New 1
    Dokumen14 halaman
    PROPOSAl KTI ASMA New 1
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Antenatal LP
    Antenatal LP
    Dokumen19 halaman
    Antenatal LP
    topnetbray
    50% (4)
  • Tugas Askep Hipotensi Oke
    Tugas Askep Hipotensi Oke
    Dokumen23 halaman
    Tugas Askep Hipotensi Oke
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Askep Keluarga
    Askep Keluarga
    Dokumen13 halaman
    Askep Keluarga
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • PPT Fitofarmaka
    PPT Fitofarmaka
    Dokumen10 halaman
    PPT Fitofarmaka
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Proposal Kti Asma
    Proposal Kti Asma
    Dokumen14 halaman
    Proposal Kti Asma
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • LP Minggu 1 Sabrina
    LP Minggu 1 Sabrina
    Dokumen11 halaman
    LP Minggu 1 Sabrina
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Antenatal LP
    Antenatal LP
    Dokumen19 halaman
    Antenatal LP
    topnetbray
    50% (4)
  • LP Antenatal Care
    LP Antenatal Care
    Dokumen16 halaman
    LP Antenatal Care
    novias
    100% (1)
  • Kti New 1 1
    Kti New 1 1
    Dokumen16 halaman
    Kti New 1 1
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen8 halaman
    Bab Iii
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Contoh
    Contoh
    Dokumen3 halaman
    Contoh
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen2 halaman
    Daftar Isi
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen8 halaman
    Bab Iii
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • New Baru Bab 1 Bayu Riki S 19.009
    New Baru Bab 1 Bayu Riki S 19.009
    Dokumen38 halaman
    New Baru Bab 1 Bayu Riki S 19.009
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Kti New 1 1
    Kti New 1 1
    Dokumen16 halaman
    Kti New 1 1
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Contoh 2
    Contoh 2
    Dokumen5 halaman
    Contoh 2
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Tugas LP Hernia NEW
    Tugas LP Hernia NEW
    Dokumen21 halaman
    Tugas LP Hernia NEW
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • BAB I - New1
    BAB I - New1
    Dokumen5 halaman
    BAB I - New1
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • BAB I - New1
    BAB I - New1
    Dokumen5 halaman
    BAB I - New1
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Berita Acara
    Berita Acara
    Dokumen8 halaman
    Berita Acara
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Antropologi KLP 1
    Antropologi KLP 1
    Dokumen5 halaman
    Antropologi KLP 1
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Berita Acara
    Berita Acara
    Dokumen8 halaman
    Berita Acara
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Antropologi KLP 2
    Antropologi KLP 2
    Dokumen6 halaman
    Antropologi KLP 2
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Antropologi KLP 3
    Antropologi KLP 3
    Dokumen9 halaman
    Antropologi KLP 3
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat
  • Diare
    Diare
    Dokumen10 halaman
    Diare
    Rolland Bernando
    Belum ada peringkat