a. Framework yang digunakan Strategi yang digunakan peneliti dalam mencari artikel yaitu menggunakan PICOS framework yaitu : 1) Population/problem, yaitu menjelaskan populasi atau masalah yang akan dianalisis oleh peneliti 2) Intervention, yaitu suatu tindakan penatalaksanaan terhadap kasus perorangan atau masyarakat serta pemaparan tentang penatalaksanaan 3) Comparation, yaitu penatalaksanaan lain yang digunakan sebagai pembanding 4) Outcome, yaitu hasil atau luaran yang diperoleh pada penelitian 5) Study design yaitu penggunaan desain penelitian yang dilakukan pada jurnal penelitian yang di review. b. Kata kunci Pencarian artikel atau jurnal menggunakan keyword dan Blooean operator (AND OR NOT or AND NOT) yang digunakan untuk memperluas dan menspesifikasikan pencarian, sehingga mempermudah dalam penelitian artikel atau jurnal yang digunakan. Adapun judul yang diambil yaitu “Literature Review Pengaruh Terapi Super Bubbles Dan Tiup Balon Terhadap Dispnea Pada Pasien Asma”. Dalam pencarian artikel menggunakan keywoard Blooean operator “AND” yaitu “Terapi Super Bubbles Dan Tiup Balon Terhadap Dispnea Pada Pasien Asma”. c. Data Base atau Search engine Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder yang diperoleh bukan dari pengamatan langsung, akan tetapi diperoleh dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti-peneliti. Sumber data skunder yang didapat berupa artikel atau jurnal yang relevan dengan topik yang dilakukan menggunakan database google cendikia (google schlar). 2. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Tabel 3.1 Kriteria inklusi dan eksklusi dengan format PICOS Kriteria Inklusi Eksklusi Population/ Artikel atau jurnal yang Artikel yang tidak berhubungan Problem menggunakan teknik terapi dengan topik penelitian. super bubbles dan tiup balon terhadap dispnea pada pasien asma Intervention Penerapan teknik terapi super Intervensi yang tidak sesuai bubbles dan tiup balon terhadap dengan penelitian dispnea pada pasien asma Comparation Tidak ada intervensi Tidak ada intervensi pembanding pembanding Outcome Ada pengaruh teknik terapi Hasil atau luaran dari artikel super bubbles dan tiup balon yang tidak sesuai dengan topik terhadap dispnea pada pasien penelitian asma Study design Deskriptif Systematic/literature review Tahun terbit 1.Artikel pertama terbit pada Artikel atau jurnal yang terbit tahun 2020 sebelum tahun 2016 2.Artikel kedua terbit pada tahun 2021 Bahasa Bahasa inggris dan Bahasa Selain Bahasa Inggris dan Indonesia Bahasa Indonesia
3. Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas
a. Hasil pencarian dan seleksi studi Berdasarkan hasil dari pencarian melalui search engine Indonesia menggunakan kata kunci yang sudah didapat menggunakan Boolean Operator didapatkan peneliti menemukan 83 jurnal yang sesuai dengan kata kunci tersebut,Jurnal penelitian tersebut kemudian diskrining, sebanyak 56 jurnal di ekslusi karena terbitan tahun 2017 ke bawah. Assessment kelayakan terhadap 83 jurnal, jurnal yang dipublikasi dan jurnal yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi dilakukan eklusi sehingga di dapatkan 2 jurnal dilakukan review. Database jurnal yang digunakan dalam pencarian pustaka :
Jumlah artikel yang terjadi
diawal pencarian : (n= 83 artikel)
Ekslusi (n= 56 artikel)
Jumlah artikel yang sesuai berdasarkan abstrak : (n= 56 artikel)
Ekslusi (n=56 artikel)
Jumlah artikel yang dapat diakses fulltext dan eligible : (n= 27 artikel)
Jumlah artikel yang disintesis
memenuhi criticalappraisal : (n= 2 artikel)
b. Daftar artikel hasil pencarian
Literatur review ini di sintesis menggunakan metode naratif dengan mengelompokkan data-data hasil ekstraksi yang sejenis sesuai dengan hasil yang diukur untuk menjawab tujuan. Jurnal penelitian yang sesuai dengan kriteria inklusi kemudian dikumpulkan dan dibuat ringkasan jurnal meliputi nama penelitian, tahun terbit, judul, metode dan hasil penelitian serta databae. Metode (Desain, sampel, No Volume Author Tahun Judul variabel, instrumen, Hasil penelitian Database . Angka analisis) 1. Harsismant 2020 Volume 2, Frekuensi D : Studi kasus Berdasarkan hasil penelitian Google o, Padila, Nomor 2, Pernafasan Anak S : 22 responden diketahui bahwa frekuensi schoolar Juli Andri, Desember Penderita Asma V: Penerapan teknik super pernapasan sebelum Muhammad 2020 Menggunakan bubbles dan tiup balon melakukan terapi meniup Bagus Intervensi Tiup terhadap dispnea pada pasien baling-baling bambu rata-rata Adrianto, Super Bubbles asma frekuensi pernapasan yaitu Lussyefrida Dan Meniup I : Observasi deskriptif ringan (26,69) dan setelah Yanti Baling-Baling dengan pendekatan studi dilakukan meniup baling- Bambu kasus baling bambu rata-rata A:- frekuensi pernafasan ringan (24,81) di Ruang Edelweis RSUD DR. M. Yunus Bengkulu, hal ini diketahui bahwa rata-rata frekuensi pernafasan mengalami penurunan frekuensi meskipun dalam kategori tidak terdapat perubahan yang dipengaruhi oleh anak yang kurang bersedia berpartisipasi untuk meniup baling-baling bambu. Berdasarkan hasil penelitian dengan melaku kan uji statistik t-dependen didapatkan bahwa ada pengaruh tiup super bubbles terhadap frekuensi pernafasan pada anak pada penderita asma di Ruang Edelweis RSUD DR. M. Yunus Bengkulu. Hal ini menun jukkan bahwa penyakit tiup super bubbles memiliki peranan dalam penurunan frekuensi pernafasan, sehingga terjadi perubahan pada frekuensi pernapasan anak yang mengalami asma. Pasien asma mengalami penyempitan jalan nafas karena hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan dan penyempitan ini bersifat sementara. 2. Putra Agina 2021 Volume 2, Terapi Blowing D : Studi kasus Semua pasien mengalami Google Widyaswar Nomor 2, Ballon Untuk S : 3 responden sesak nafas dengan masalah a Suwaryo, Agustus Mengurangi Sesak V: Penerapan teknik super keperawatan pola nafas tidak schoolar Selfa 2021 Nafas Pada Pasien bubbles dan tiup balon efektif berhubungan dengan Yunita, Asma terhadap dispnea pada pasien keletihan otot pernapasan, Barkah asma dengan data fokus pasien Waladani, I : Penelitian quasy kesulitan bernapas, Aprilia eksperimen peningkatan frekuensi Safaroni A:- pernapasan dan terdapat penggunaan otot bantu pernapasan. Pasien mendapatkan terapi ballon sesuai dengan kontrak yang sudah disepakati, melaksanakan tindakan terapi blowing ballon pada pasien dengan kurun waktu 20 menit setiap hari dan dilaksananakan selama 5 hari berturut-turut untuk setiap pasien, selanjutnya di lanjutkan secara mandiri oleh pasien dirumah atau dimanapun tempat yang nyaman menurut pasien.Sebelum dan sesudah dilakukan tindakan terapi blowing ballon penulis melakukan observasi 5x perubahan frekuensi nafas pasien menggunakan lembar observasi pada akhir tindakan sebanyak 5x.