Kliping Profesi Dan Tradisi Tradisional
Kliping Profesi Dan Tradisi Tradisional
ARSITEK
Arsitek adalah seorang ahli yang bekerja dalam bidang ilmu bangunan
(arsitektur) dan harus memiliki kemampuan sebagai perencana, perancang
desan, perkiraan anggaran dan pengontrolan pembangunan sampai selesai.
Tugas Arsitek :
Mengelola tata ruang sebuah bangunan
Menata letak bangunan yang mempunyai keterikatan fungsi
Menentukan konsep desain interior maupun eksterior
Menentukan jenis dan letak instalasi listrik pada bangunan
Menentukan letak instalasi pipa air dan ventilasi udara pada sebuah
bangunan
Melakukan penentuan anggaran biaya pembangunan
TUKANG BANGUNAN
Tukang adalah seorang yang memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
mengerjakan pekerjaan tangan dengan alat atau bahan tertentu. Tukang sendiri
dibagi menjadi beberapa macam tergantung dari bidang keahlian masing-masing
yang digeluti.
Tugas Tukang
Tukang Bangunan adalah seorang yang ahli dalam membuat rumah mulai
dari pembuatan pondasi sampai dengan tahap finishing pemasangan atap.
PILOT – PRAMUGARI
PILOT
PRAMUGARI
PERAWAT
APOTEKER
Tugas Hakim
PENGACARA
Tugas Pengacara
DOSEN
Dosen adalah seorang pendidik professional yang mengajar pada jenjang pendidikan
tinggi atau perkuliahan yang juga disebut dengan seorang ilmuan. Selain melakukan
pengajaran, diharapkan seorang dosen dapat terus melakukan penelitian sesuai bidang
keahlian dan mempublikasikannya dalam karya tulis ilmiah.
Tugas Dosen :
Mempersiapkan bahan-bahan perkuliahan
Membimbing mahasiswa skripsi
Menjadi penguji dalam sidang
Melakukan penelitian ilmiah
Pemegang otoritas dalam bidang spesialisnya
Membantu masyarakat dengan memberikan penyuluhan
Sunatan (Aceh)
Bagi masyarakat urban, sunatan buat anak biasanya digelar secara sederhana. Pagi
anak diantar ke rumah sakit untuk dikhitan, sorenya bikin syukuran dan bagi-bagi
makanan di lingkungan rumah lalu sudah.
Di Aceh, walah hanya satu anak yang sunatan, seluruh warga desa bergerak.
Prosesi sunatan di Aceh full aturan adat dari konsep pakaian hingga
makanan.Walhasil, biaya penyelenggaraannya pun cukup besar.
Prosedur dan biaya sunatan di Aceh mungkin berbeda dengan tata cara medis
dan biaya sunat di rumah sakit pada umumnya, namun tujuannya tetap sama jika
dilihat dari tradisi yang ada. Meski begitu penyebabnya bisa berbeda-beda.
Sebagian ada yang disebabkan karena gangguan kesehatan, jadi diharuskan untuk
disunat. Dalam hal ini, kamu bisa memanfaatkan asuransi kesehatan untuk
menanggung biayanya.
Mitoni (Jawa)
Tradisi dan adat istiadat di indonesia selanjutnya berasal dari tanah Jawa, yaitu
seharian penuh dan biaya yang relatif besar. Upacara ini mirip-mirip dengan
pernikahan Jawa, ada sungkeman dan siraman. Keluarga yang menggelar upacara
ini juga harus mengundang tetangga dan kenalan untuk ikut mendoakan si jabang
bayi.
Rambu Solo (Toraja-Sulawesi)
Tradisi mengantar kepergian jenazah di Toraja ini menjadi daya tarik wisata
Sulawesi. Sebab, upacaranya digelar secara rumit tapi menarik.
Rambu Solo wajib digelar masyarakat asli Toraja. Jika salah seorang keluarga
meninggal tapi belum digelar Rambu Solo, jenzahnya akan diperlakukan seperti
orang sakit. Dia bakal diberi makan-minum, ditidurkan di ranjang, dan bahkan
diajak mengobrol.
Saking besarnya biaya Rambu Solo, banyak warga Toraja yang harus menunggu
hingga berminggu-minggu bahkan bertahun-tahun untuk melaksanakannya.
Sebab, mereka harus mengumpulkan uang dulu sampai cukup untuk membayar
seluruh prosesi yang bisa mencapai ratusan juta rupiah.
Tiwah (Kalimantan)
Sementara Toraja punya Rambu Solo, warga Dayak di Kalimantan punya Tiwah.
Tradisi dan adat istiadat asli di Indonesia ini digelar untuk menyucikan jiwa orang
yang telah meninggal agar diterima di surga.
Sama seperti masyarakat Toraja, komunitas Dayak juga harus menabung lama
untuk menyelenggarakan tradisi yang digelar nonstop selama sebulan ini. Biaya
untuk menyelenggarakan Tiwah puluhan hingga ratusan juta rupiah. Tapi biasanya
warga setempat ikut mengumpulkan sumbangan bagi keluarga yang akan
menyelenggarakannya.
Ngaben (Bali)
Ngaben adalah tradisi pembakaran jenazah di Bali. Tradisi di Indonesia yang masih
dilestarikan ini bisa menyedot dana puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Dulu Ngaben digelar secara perseorangan. Artinya bila seorang anggota keluarga
meninggal, maka keluarganya akan menggelar Ngaben agar jiwanya tenang. Tapi
sekarang warga Bali lebih sering menyelenggarakan Ngaben secara bersama-sama.
Tradisi-tradisi itu memang terbilang mahal, tapi sebisa mungkin tetap harus
dilestarikan. Sebab, tradisi dan adat istiadat inilah yang menjadi kebanggaan
masyarakat di Indonesia dan anak-cucu harus tahu bahwa negeri kita kaya dengan
budaya yang membanggakan.
Tabuik – Sumatera Barat
Tabuik adalah bahasa Arab yang memiliki arti kata tabut atau
mengarak. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat di Pantai Barat,
Sumatera Barat yang diselenggarakan secara turun menurun. Upacara
tabuik ini digelar setiap hari Asyura yang jatuh pada tanggal 10
Muharram. Upacara tradisi ini menjadi simbol dan bentuk ekspresi rasa
duka yang mendalam dan rasa hormat umat Islam di Pariaman terhdapat
cucu Nabi Muhammad SAW.
Dugderan – Semarang
Guru
Padahal, apabila bisa lebih sabar, seseorang yang terkena penyakit yang
ringan cukup melakukan penyembuhan tanpa perlu meminum obat-
obatan. Termasuk mereka memiliki kode etik untuk melindungi
pasiennya.
Perawat
Perawat juga termasuk profesi yang tidak kalah penting. Hampir sama
dengan pekerjaan dokter. Namun, perawatlah yang bertugas merawat
pasien selain dokter. Mereka juga menggunakan kode etik dalam
pekerjaannya. Misalnya dalam hal pemberian obat, pengecekan sampel
darah, pemeriksaan tekanan darah, dan pemulihan pasien.
Apoteker
Wartawan
Pilot termasuk profesi dengan tanggung jawab yang cukup besar. Pilot
bertugas mengendalikan pesawat sesuai keahlian dan pengetahuannya.
Tidak semua orang bisa menjadi pilot. Pilot harus membawa puluhan
hingga ratusan penumpang untuk terbang dan mendarat lagi dengan
selamat.
Peneliti
PEDAGANG
Dokter, tugas memeriksa pasien, memberikan obat yang sesuai, memberi arahan,
imbauan dan larangan kepada pasien agar pasien cepat sembuh, dll.
PERAWAT
PILOT
PRAMUGARI
Polisi, tugas menjaga ketertiban dalam lingkungan, mengatur lalu lintas, mencegah dan
menangani suatu tindak kejahatan, dll.
TENTARA
GURU
DOSEN
ARTIS
Artis atau seniman merupakan orang - orang yang melakukan seni seperti
Penyanyi (olah vokal), Pelukis (menggambar), Akting, Penari, Pewayang
dan semua pekerjaan yang berhubungan dengan seni.
Ma’nene di Tana Toraja,
Sulawesi Selatan
instagra
m.com/brianlehmannphotography
instagram.com/kev
inhrdk
Polisi, tugas menjaga ketertiban dalam lingkungan, mengatur lalu lintas, mencegah
dan menangani suatu tindak kejahatan, dll. Polisi merupakan profesi yang harus
mengemban tanggungjawab besar. Pekerjaannya berkaitan erat dengan keamanan
dan ketertiban negaranya. Harus selalu berhadapan dengan orang-orang jahat.
Bahkan polisi selalu mempertaruhkan nyawa untuk melindungi warga negaranya.
TENTARA
Dosen adalah seorang pendidik professional yang mengajar pada jenjang pendidikan
tinggi atau perkuliahan yang juga disebut dengan seorang ilmuan. Selain melakukan
pengajaran, diharapkan seorang dosen dapat terus melakukan penelitian sesuai
bidang keahlian dan mempublikasikannya dalam karya tulis ilmiah.
GURU
PRAMUGARI
Dokter termasuk profesi yang sangat vital di tengah masayarakat. Dokter adalah
garda terdepan dalam hal pengobatan. Hanya dokter yang sangat diandalkan karena
keahlian dan pengetahuannya.
Padahal, apabila bisa lebih sabar, seseorang yang terkena penyakit yang ringan
cukup melakukan penyembuhan tanpa perlu meminum obat-obatan. Termasuk
mereka memiliki kode etik untuk melindungi pasiennya.
Perawat
Perawat juga termasuk profesi yang tidak kalah penting. Hampir sama dengan
pekerjaan dokter. Namun, perawatlah yang bertugas merawat pasien selain dokter.
Mereka juga menggunakan kode etik dalam pekerjaannya. Misalnya dalam hal
pemberian obat, pengecekan sampel darah, pemeriksaan tekanan darah, dan
pemulihan pasien.
KEBO-KEBOAN BANYUWANGI
Kebo-Keboan adalah salah satu upacara yang diselenggarakan masayrakat Banyuwangi. Awal
mulanya, upacara ini diadakan untuk memohon turunnya hujan saat musim kemarau panjang
dan sebagai penolak bala. Dalam upacara ini terdapat beberapa dan atraksi yang menarik
untuk dilihat dan menjadi event wisata tahunan kota Banyuwangi.
Tabuik (Indonesia: Tabut) adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura, gugurnya
Imam Husain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di daerah
pantai Sumatra Barat, khususnya di Kota Pariaman. Festival ini termasuk menampilkan kembali
Pertempuran Karbala, dan memainkan drum tassa dan dhol. Tabuik merupakan istilah untuk
usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut. Walaupun awal mulanya
merupakan upacara Syi'ah, akan tetapi penduduk terbanyak di Pariaman dan daerah lain yang
melakukan upacara serupa, kebanyakan penganut Sunni. Di Bengkulu dikenal pula dengan
nama Tabot.
Tabuik diturunkan ke laut di Pantai Pariaman, Sumatra Barat, Indonesia. Upacara melabuhkan
tabuik ke laut dilakukan setiap tahun di Pariaman pada 10 Muharram sejak 1831. Upacara ini
diperkenalkan di daerah ini oleh Pasukan Tamil Muslim Syi'ah dari India, yang ditempatkan di
sini dan kemudian bermukim pada masa kekuasaan Inggris di Sumatra bagian barat.
BROBOSAN (JAWA)
Brobosan adalah ritual yang dilakukan oleh masyarakat Jawa ketika ada kerabatnya yang
meninggal. Brobosan sendiri dilakukan dengan cara berjalan di bawah keranda mayat yang
sedang diangkat tinggi-tinggi. Kegiatan tersebut dilakukan sebelum jenazah diberangkatkan ke
makam.
TATUNG (SINGKAWANG)
Tatung dalam bahasa Hakka adalah orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur. Dimana raga
atau tubuh orang tersebut dijadikan alat komunikasi atau perantara antara roh leluhur atau
dewa tersebut. Dengan menggunakan Mantra dan Mudra tertentu roh dewa dipanggil ke altar
kemudian akan memasuki raga orang tersebut.
Para Dewa atau roh leluhur biasa dipanggil dengan kepentingan tertentu, misalnya untuk
melakukan kegiatan pengobatan atau meminta nasihat yang dipandang perlu. Kebanyakan
para roh dewa dipanggil untuk kegiatan yang berhubungan kepercayaan Taoisme , antara lain
pengobatan, pengusiran roh jahat, pembuatan Hu ,dan lain-lain. Setelah kegiatan yang
dilakukan selesai, roh akan meninggalkan tubuh orang tersebut.
NGABEN (BALI)
Ngaben merupakan upacara kremasi atau pembakaran jenazah di Bali, Indonesia. Upacara adat
Ngaben merupakan sebuah ritual yang dilakukan untuk mengirim jenazah pada kehidupan
mendatang. Dalam upacara ini, jenazah diletakkan dengan posisi seperti orang tidur. Keluarga
yang ditinggalkan pun akan beranggapan bahwa orang yang meninggal tersebut sedang
tertidur. Dalam upacara ini, tidak ada air mata karena mereka menganggap bahwa jenazah
hanya tidak ada untuk sementara waktu dan menjalani reinkarnasi atau akan menemukan
peristirahatan terakhir di Moksha yaitu suatu keadaan dimana jiwa telah bebas dari reinkarnasi
dan roda kematian. Upacara ngaben ini juga menjadi simbol untuk menyucikan roh orang yang
telah meninggal.
Suku Mentawai wanita yang cantik harus memenuhi tiga kriteria. Pertama, telinganya yang
panjang. Kedua, tubuhnya dihiasi titi atau tato. Ketiga, giginya yang runcing.
Tradisi untuk meruncingkan gigi ini diyakini akan menambah kecantikan sang wanita.
Wanita Suku Mentawai menganggap kecantikan mereka dilihat dari gigi yang runcing. Tradisi
meruncingkan gigi ini bernama Kerik Gigi yang sudah dilakukan sejak lama.
Tujuan kerik gigi ialah untuk terlihat cantik dan menarik di mata pria di sekelilingnya. Selain itu
sebagai penanda kedewasaan wanita dan dipercaya juga akan memberikan kebahagiaan dan
kedamaian.
RAMBU SOLO (TORAJA)
Rambu Solo' tidak setiap waktu dijumpai di Tana Toraja maupun di Toraja Utara. Salah satu
penyebabnya karena untuk menggelar tradisi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Rambu Solo' merupakan tradisi pemakaman ala Suku Toraja yang dilakukan untuk
menghormati sekaligus menghantarkan arwah menuju alam akhirat melalui serangkaian
ritual dan doa. Ritual yang dilakukan berupa pertunjukan seni, adu kerbau, hingga
mengantarkan jenazah.
Tradisi ini bisa berlangsung selama beberapa hari sesuai dengan status sosial keluarga
penyelenggara Rambu Solo'. Kemeriahan dan banyaknya ritual adat yang tampilkan dalam
tradisi ini menjadi daya tarik utama setiap wisatawan lokal maupun mancanegara yang
berkunjung ke Toraja.
PASOLA (SUMBA)
Pasola berasal dari kata "sola" atau "hola", yang berarti sejenis lembing kayu yang dipakai
untuk saling melempar dari atas kuda yang sedang dipacu kencang oleh dua kelompok yang
berlawanan. Setelah mendapat imbuhan `pa' (pa-sola, pa-hola), artinya menjadi permainan.
Jadi pasola atau pahola berarti permainan ketangkasan saling melempar lembing kayu dari
atas punggung kuda yang sedang dipacu kencang antara dua kelompok yang berlawanan.
Pasola merupakan bagian dari serangkaian upacara tradisional yang dilakukan oleh orang
Sumba yang masih menganut agama asli yang disebut Marapu (agama lokal masyarakat
sumba). Permainan pasola diadakan pada empat kampung di kabupaten Sumba Barat.
Keempat kampung tersebut antara lain Kodi, Lamboya, Wonokaka, dan Gaura.[1]
Pelaksanaan pasola di keempat kampung ini dilakukan secara bergiliran, yaitu antara bulan
Februari hingga Maret setiap tahunnya.
TRADISI ADU BETIS (SULAWESI SELATAN)
Mappalanca, atau Mallanca adalah salah satu tradisi adu betis yang diadakan oleh
masyarakat Bone, Sulawesi Selatan. Biasanya tradisi ini digelar setahun sekali, tepatnya
pada bulan Agustus.Kegiatan ini diadakan di bulan Agustus karena panen besar biasanya
usaij di bulan ini. Di bulan ini pula, masyarakat Bone sekaligus merayakan hari kemerdekaan
Indonesia yang jatuh pada tanggal 17 Agustus.
Tabuik (Indonesia: Tabut) adalah perayaan lokal dalam rangka memperingati Asyura,
gugurnya Imam Husain, cucu Muhammad, yang dilakukan oleh masyarakat Minangkabau di
daerah pantai Sumatra Barat, khususnya di Kota Pariaman. Festival ini termasuk
menampilkan kembali Pertempuran Karbala, dan memainkan drum tassa dan dhol. Tabuik
merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara tersebut.
Walaupun awal mulanya merupakan upacara Syi'ah, akan tetapi penduduk terbanyak di
Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara serupa, kebanyakan penganut Sunni. Di
Bengkulu dikenal pula dengan nama Tabot.
Tabuik diturunkan ke laut di Pantai Pariaman, Sumatra Barat, Indonesia. Upacara
melabuhkan tabuik ke laut dilakukan setiap tahun di Pariaman pada 10 Muharram sejak
1831. Upacara ini diperkenalkan di daerah ini oleh Pasukan Tamil Muslim Syi'ah dari India,
yang ditempatkan di sini dan kemudian bermukim pada masa kekuasaan Inggris di Sumatra
bagian barat.