Bismillahirrahmannirrahim
Assalamu’alaikum, wr., wb.,
Segala puja hanya bagi Allah yang maha pengasi lagi maha penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmatnya saya dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “Kominusi (secondary crushing)” dengan lancar,dan penyusunan
laporan ini bertujuan untuk syarat dapat melakukan praktikum selanjutnya. Tidak
lupa sholawat serta salam selalu kami haturkan kepada junjungan kepada Nabi
Muhammad Saw. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada beliau, serta
kepada keluarga, sahabat, tabi’in dan orang-orang yang selalu mengikuti
sunnahnya.
Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai mana mestinya dan
semoga dapat membantu para pembaca. Meski telah menyusun secara
maksimal penulis dapat menyadari masih ada salah dari penulisan maupun
pengucapan dalam isi laporan ini.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum., wr., wb.,
Zulian Fariz
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
M - II UJI FISIK............................................................................ II-1
1.1 tujuan............................................................................... II-1
1.2 Landasan Teori................................................................ II-1
1.2.1 Kominusi.............................................................II-1
1.2.2 Crusher...............................................................II-1
1.3 Alat dan Bahan.................................................................II-3
1.3.1 Alat..................................................................... II-3
1.3.2 Bahan................................................................. II-4
1.4 Prosedur.......................................................................... II-5
1.5 Rumus yang Digunakan................................................... II-5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. II-
6
ii
M – II
SECONDARY CRUSHING
1.2.1 Crushing
Crushing merupakan suatu proses merubah ukuran bahan galian yang
bertujuan untuk meliberalisasi bahan galian yang diinginkan agar terpisahnya
mineral pengotornya. Pada crushing ini terdapat 3 macam cara penghancuran
bahan galian, yaitu:
II-1
II-2
1. Primary crushing
Primary crushing merupakan suatu tahapan penghancuran untuk material
berukuran besar berkisaran antara 84 x 60 inchi dengan produknya berukuran 4
inchi menggunakan alat jaw crusher dan gyratory crusher.
Umpan yang digunakan sekitar 150 mm, dengan ukuran antara 12,5 mm
sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang dihasilkan adalah 75 mm.
Alat-alat yang digunakan dalam pengujian secondary crusher
antara lain sebagi berikut:
1. Hammer mill
Hammer mill merupakan suatu alat penggiling dengan memiliki
rotor dengan cara kerja yaitu berputar dengan kecepatan tinggi dalam
sebuah cassing berbentuk silinder yang didalam mesin terdapat palu
ayun di piring rotor sehingga dapat memecahkan atau menghancurkan
material.
1. Mesin screen
2. Timbangan
3. Sendok
4. Nampan
5. Kantong plastik
6. Penggaris
7. Splitter
8. Hammer mil
9. Disk mill
10. Ball mill
11. Hammer mill
1.3.2 Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam suatu pengujian sifat fisik
merupakan batuan hasil pecahan dari bongkah.
2.4 Prosedur
Dalam melakukan pengujian sifat fisik dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Siapkan kurang lebih 2 sampai 3 sampel.
2. Ukur dimensi batuan dengan jangka sorong
3. Timbang berat container kosong dan berat container berisi sampel
menggunakan neraca ohaus dengan ketelitian 0,1 gram
4. Lakukan penjunuhan sampl dengan tahapan berikut:
1. Lakukan pengisian air ¼ tinggi sampel dalam container dan lakukan
vacum selama 15 menit.
2. Lakukan pengisian air ½ tinggi sampel dalam container dan lakukan
vacum selama 15 menit.
3. Lakukan pengisian air setinggi sampel dalam container dan lakukan
vacum selama 20 menit.
5. Sampel dijenuhkan dalam tabung vacume dengan daya isap kurang dari
0,008kgf/cm² selama 24 jam.
6. Batuan diangkat dari tempat pemvacuman setelah penjenuhan 24 jam.
7. Tiriskan air dari container hasil penjenuhan secara perlahan agar butiran
sampel tidak ikut terbuang.
8. Timbang berat jenuh sampel hasil penjenuhan.
II-5
Ww -Wo
x 100%..................................
Wo
(2.7)
8. Derajat kejenuhan (Degree of saturation)
Wn-Wo
x 100% ..................................
Ww-Wo
(2.8)
9. Porositas
Wn-Wo
n= x 100% ............................
Ww-Wo
(2.9)
10. Void ratio
n
e= .........................................
1-n
(2.10)
II-7
DAFTAR PUSTAKA