Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim
Assalamu’alaikum, wr., wb.,
Segala puja hanya bagi Allah yang maha pengasi lagi maha penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmatnya saya dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “Kominusi (secondary crushing)” dengan lancar,dan penyusunan
laporan ini bertujuan untuk syarat dapat melakukan praktikum selanjutnya. Tidak
lupa sholawat serta salam selalu kami haturkan kepada junjungan kepada Nabi
Muhammad Saw. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada beliau, serta
kepada keluarga, sahabat, tabi’in dan orang-orang yang selalu mengikuti
sunnahnya.
Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai mana mestinya dan
semoga dapat membantu para pembaca. Meski telah menyusun secara
maksimal penulis dapat menyadari masih ada salah dari penulisan maupun
pengucapan dalam isi laporan ini.
Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan semoga laporan ini dapat
bermanfaat.
Wassalamu’alaikum., wr., wb.,

Bandung , 20 Februari 2019


Penyusun,

Zulian Fariz

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
M - II UJI FISIK............................................................................ II-1
1.1 tujuan............................................................................... II-1
1.2 Landasan Teori................................................................ II-1
1.2.1 Kominusi.............................................................II-1
1.2.2 Crusher...............................................................II-1
1.3 Alat dan Bahan.................................................................II-3
1.3.1 Alat..................................................................... II-3
1.3.2 Bahan................................................................. II-4
1.4 Prosedur.......................................................................... II-5
1.5 Rumus yang Digunakan................................................... II-5
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. II-
6

ii
M – II
SECONDARY CRUSHING

2.1 Tujuan Percobaan


1. Mengetahui dan memahami sifat-sifat fisik dari sampel batuan.
2. Mengetahui bobot isi dari sampel yang dilakukan pengujian.
3. Mengetahui kadar air dari sampel yang dilakukan pengujian.
2.2 Landasan Teori
1.2.1. Kominusi
Kominusi merupakan suatu tahapan pengolahan bijih, mineral ataupun
bahan galian hasil dari penambangan dengan tahapan mereduksi ukuran butir
atau melepaskan bijih tersebut dari ikatanya (meliberasi bijih). pada tahapan ini
bijih, mineral atau bahan galian yang memiliki ukuran besar lebih dari 1 meter
maka pada tahapan ini ukuran tersebut dapat dikecilkan menjadi mineral, bijih,
atau bahan galian dengan ukuran kurang dari 100 mikron.

Sumber: Ikbal, 2013


Gambar 1.1
Tahapan Kominusi

1.2.1 Crushing
Crushing merupakan suatu proses merubah ukuran bahan galian yang
bertujuan untuk meliberalisasi bahan galian yang diinginkan agar terpisahnya
mineral pengotornya. Pada crushing ini terdapat 3 macam cara penghancuran
bahan galian, yaitu:

II-1
II-2

1. Primary crushing
Primary crushing merupakan suatu tahapan penghancuran untuk material
berukuran besar berkisaran antara 84 x 60 inchi dengan produknya berukuran 4
inchi menggunakan alat jaw crusher dan gyratory crusher.

Sumber: Michaud, 2015


Gambar 1.2
Primary Crushing
2. Secondary crushing
Secondary crushing merupakan suatu tahapan setelah tahapan primary
crushing penghancuran untuk material berukuran berkisar 6 inchi dengan
produknya berukuran 0,5 inchi menggunakan alat jaw crusher (kecil), gyratiry
crusher (kecil) dan cone crusher.

Sumber: Michaud, 2015


Gambar 1.3
Cone Crushing

Secondary crusher merupakan peremukan tahap kedua, alat


peremuk yang digunakan adalah Jaw Crusher ukuran kecil, Gyratory
Crusher ukuran kecil, Cone Crusher, Hammer Mill dan Roll Crusher.
II-3

Umpan yang digunakan sekitar 150 mm, dengan ukuran antara 12,5 mm
sampai 25,4 mm. Produk terbesar yang dihasilkan adalah 75 mm.
Alat-alat yang digunakan dalam pengujian secondary crusher
antara lain sebagi berikut:
1. Hammer mill
Hammer mill merupakan suatu alat penggiling dengan memiliki
rotor dengan cara kerja yaitu berputar dengan kecepatan tinggi dalam
sebuah cassing berbentuk silinder yang didalam mesin terdapat palu
ayun di piring rotor sehingga dapat memecahkan atau menghancurkan
material.

Sumber: Anderson, 2016


Gambar 1.4
Hammer Mill
2. Rroll crusher juga merupakan mesin secondary cruser yang memiliki
dua jenis roll crushr, yaitu:
i. Singgle roll
single roll merupakan satu buah roll untuk memperkecil
umpan diameter roll yang digunakan brkisar 500 - 1500 , dan
kapaasitas yang dapat di tampung sekitar 20 -1500 ton/hr.
ii. Double roll
Double roll merupakan fua buah roll yang sama besar
untuk memperkecil umpan. DIameter roll yang digunakan
berkisar 750 - 1800 mm, dan yang dapat di tampung sekitar 20 -
2000 ton,hr.
2.3 Alat dam Bahan
1.3.1 Alat
Dalam melakukan kegiatan pada praktikum ini terdapat alat-alat
yang digunakan, antara lain sebagai berikut:
II-4

1. Mesin screen
2. Timbangan
3. Sendok
4. Nampan
5. Kantong plastik
6. Penggaris
7. Splitter
8. Hammer mil
9. Disk mill
10. Ball mill
11. Hammer mill
1.3.2 Bahan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam suatu pengujian sifat fisik
merupakan batuan hasil pecahan dari bongkah.
2.4 Prosedur
Dalam melakukan pengujian sifat fisik dapat dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Siapkan kurang lebih 2 sampai 3 sampel.
2. Ukur dimensi batuan dengan jangka sorong
3. Timbang berat container kosong dan berat container berisi sampel
menggunakan neraca ohaus dengan ketelitian 0,1 gram
4. Lakukan penjunuhan sampl dengan tahapan berikut:
1. Lakukan pengisian air ¼ tinggi sampel dalam container dan lakukan
vacum selama 15 menit.
2. Lakukan pengisian air ½ tinggi sampel dalam container dan lakukan
vacum selama 15 menit.
3. Lakukan pengisian air setinggi sampel dalam container dan lakukan
vacum selama 20 menit.
5. Sampel dijenuhkan dalam tabung vacume dengan daya isap kurang dari
0,008kgf/cm² selama 24 jam.
6. Batuan diangkat dari tempat pemvacuman setelah penjenuhan 24 jam.
7. Tiriskan air dari container hasil penjenuhan secara perlahan agar butiran
sampel tidak ikut terbuang.
8. Timbang berat jenuh sampel hasil penjenuhan.
II-5

9. Lakukan penimbangan untuk mengetahui berat jenuh tergantung pada


sampel beserta container.
10. Selanjutnya dimasukan kedalam oven dengan suhu 105̊-110̊ C selam
kurang lebih 24 jam.
11. Lakukan penimbangan berat kering sampel yang telah didinginkan
terlebih dahulu.
12. Lakukan penimbangan berat kosong container tergantung.
2.5 Rumus yang digunakan
Rumus yang digunakan dalam melakukan uji fisat fisik batuan, yaitu:
1. Bobot isi asli (natural density)
Wn
................................................
Ww-Ws
(2.1)
2. Bobot isi kering (dry dnsity)
Wo
................................................
Ww-Ws
(2.2)
3. Bobot isi jenuh (Saturated density)
Ww
................................................
Ww-Ws
(2.3)
4. Apparent Specific Gravity
Wo
/ bobot air isi..........................
Ww-Ws
(2.4)
5. True Spesific Gravity
Wo
/ bobot air isi...........................
Wo-Ws
(2.5)
6. Kadar air asli (Natural water content)
Wn -Wo
x 100%...................................
Wo
(2.6)
7. Saturated Water Content (Absorption)
II-6

Ww -Wo
x 100%..................................
Wo
(2.7)
8. Derajat kejenuhan (Degree of saturation)
Wn-Wo
x 100% ..................................
Ww-Wo
(2.8)
9. Porositas
Wn-Wo
n= x 100% ............................
Ww-Wo
(2.9)
10. Void ratio
n
e= .........................................
1-n
(2.10)
II-7

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2012. “Uji Sifat Fisik Batuan”. ilmutekniksipil.com Diakses


Pada Tanggal 18 Februari 2019 Pukul 20.20 WIB (Referensi
Internet).
2. Dasuha, 2008. “Uji Sifat Fisik”. Dasuha.wordpress.com Diakses Pada
Tanggal 18 Februari 2019 Pukul 21.20 WIB (Referensi
Internet).
3. Renggina, Anggi. 2016. “Pengujian Sifat Fisik Batuan”
www.academia.com Diakses Pada Tanggal 18 Februari 2019
Pukul 19.15 WIB (Referensi Internet).

Anda mungkin juga menyukai