REFARAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
MARET 2021
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
OLEH :
PEMBIMBING:
dr. Irma Santy, Sp.KJ
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAHMAKASSAR
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Telah menyelesaikan tugas refarat dalam rangka kepaniteraan klinik bagian Ilmu
Kesehatan Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ i
BAB I .......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
BAB II ......................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ......................................................................................... 4
1. Fetishisme ......................................................................................... 4
Definisi............................................................................................................. 4
Epidemiologi.................................................................................................... 5
Etiologi............................................................................................................. 5
Kriteria Diagnostik .......................................................................................... 6
Definisi............................................................................................................. 7
Epidemiologi.................................................................................................... 8
Kriteria Diagnostik .......................................................................................... 8
3. Ekshibisionisme ................................................................................ 9
iii
Definisi............................................................................................................. 9
Epidemiologi.................................................................................................. 10
Kriteria Diagnostik ........................................................................................ 11
4. Voyeurisme ..................................................................................... 12
Definisi........................................................................................................... 12
Epidemiologi.................................................................................................. 13
Kriteria Diagnostik ........................................................................................ 13
5. Pedofilia .......................................................................................... 14
Definisi........................................................................................................... 14
Epidemiologi.................................................................................................. 14
Kriteria Diagnostik ........................................................................................ 15
6. Sadomasokisme ............................................................................... 16
Definisi........................................................................................................... 16
Epidemiologi.................................................................................................. 16
Kriteria Diagnostik ........................................................................................ 19
B. Tatalaksana
C. Prognosis
KESIMPULAN ......................................................................................... 30
iv
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 31
v
BAB I
PENDAHULUAN
fantasi, atau perilaku seksual yang terus-menerus dan berulang dengan intensitas
berlebih yang melibatkan objek, aktivitas, atau bahkan situasi yang bersifat
seksual yang intens dan terus-menerus selain minat seksual dalam rangsangan
genital atau cumbuan pemanasan dengan fenotip normal, matang secara fisiologis,
7%. Misalnya, jenis minat pedofil (yaitu, ketertarikan seksual pada anak-anak)
seperti fantasi seksual yang mencakup anak-anak praremaja terbukti ada pada
4,1% dari 8718 laki-laki Jerman, minat eksibisionistik (yaitu, terangsang secara
seksual dengan mengekspos alat kelamin mereka. kepada orang asing) dilaporkan
oleh 3,1% dari populasi umum di Swedia, dan minat voyeuristik (yaitu,
1
terangsang secara seksual dengan memata-matai orang lain berhubungan seks)
merupakan kondisi laki-laki. Fetisisme hampir selalu terjadi pada pria. Lebih dari
50 persen dari semua paraphilias onsetnya sebelum usia 18 tahun. Pasien dengan
paraphilia sering mengalami tiga sampai lima paraphilias, baik secara bersamaan
atau pada waktu yang berbeda dalam hidup mereka. Pola kejadian ini terutama
usia 15 dan 25 tahun dan secara bertahap menurun. DSM-5 menyarankan sebutan
pada masa remaja. Pada pria yang berusia di atas 50 tahun, tindakan kriminal
parafilik jarang terjadi. Yang terjadi dipraktekkan secara terpisah atau dengan
Val158Met (rs4680) pada pelanggar seksual paraphilic anak. Sebuah studi baru-
bukti yang menunjukkan bahwa dopamin sentral memainkan peran penting dalam
2
patogenesis gangguan paraphilic, serta gangguan umum dari regulasi perilaku
dihydroxyphenylacetic acid) dalam sampel urin dari populasi uji yang didiagnosis
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fetishisme
Definisi
fisik tertentu, dan aktivitas atau objek seksual yang disukai. Gangguan
fetishistik mengacu pada gairah seksual yang berulang dan intens dari
penggunaan benda mati atau bagian tubuh yang secara umum dan secara
fungsional.(6)(7)
yang signifikan, atau melibatkan bahaya pribadi atau risiko bahaya bagi
orang lain.(8)
4
Objek Fetish yang umum digunakan adalah:(5)
Epidemiologi
fantasi sexual tertinggi adalah fetishisme dan voyeurisme dari semua jenis
eksklusif pada pria, dan 25% pria dengan Fetish adalah homoseksual.(10)
Etiologi
pada pria dan serangkaian reaksi relasional yang lebih rumit dan kurang
5
mudah dikenali pada wanita. Untuk pria, fetish memiliki fungsi
respons seksual yang tidak memadai lebih mudah daripada pria. Wanita
ketika ilusi memiliki lingga telah cukup kuat untuk mendekati proporsi
delusi; hal ini terjadi dalam kasus yang jarang terjadi di mana kesadaran
Kriteria Diagnostik
III, yaitu:(12)
atau sepatu.
6
• Diagnosis ditegakkan apabila objek fetish benar-benar merupakan
2. Transvestisme Fetishistik
Definisi
orgasme terjadi dan gairah seksual menurun. Ini dapat terjadi sebagai fase
signifikan.(13)
7
Epidemiologi
atau beberapa kali dalam hidup mereka akan lebih rendah. Mayoritas laki-
Kriteria Diagnostik
III, yaitu:(12)
8
dan seringkali suatu perlengakapan yang menyeluruh, termasuk
menurun.
transseksualisme.
3. Ekshibisionisme
Definisi
alat kelamin kepada orang asing (biasanya lawan jenis) atau orang di
kontak lebih dekat. Biasanya ada, tetapi tidak selalu, rangsangan seksual
masturbasi.(11)
9
Epidemiologi
pada wanita bahkan lebih tidak pasti tetapi umumnya diyakini jauh lebih
dan jarang terjadi pada wanita. Hal ini dijelaskan oleh perbedaan jenis
10
menjadi korban tak berdaya, bukan sebaliknya, merasa tak berdaya di
kejantanan.(5)
pemerkosaan.(5)
Kriteria Diagnostik
yaitu:(12)
11
• Kecenderungan yang berulang atau mentap untuk memamerkan
atau kepada orang banyak di tempat umum, tanpa ajakan atau niat
4. Voyeurisme
Definisi
12
tanpa disadari oleh orang-orang yang diamati, dan biasanya mengarah
Epidemiologi
untuk gangguan voyeuristik adalah sekitar 12% pada pria dan 4% pada
wanita.(2)
Kriteria Diagnostik
13
• Kecenderungan yang berulang atau menetap untuk melihat orang
menyadarinya.
5. Pedofilia
Definisi
Epidemiologi
Prevalensi populasi penyakit pedofil pada wanita bahkan lebih tidak pasti,
pria.(2)
14
berdiferensiasi atau biseksual hanya menyumbang 5-25% pedofil.
kurang pengalaman sesuai usia, dan memiliki perasaan malu dan rendah
lembaga penegak hukum adalah remaja (<18 tahun); 34% dari semua
Kriteria Diagnostik
15
• Preferensi tersebut harus berulang dan menetap.
6. Sadomasokisme
Definisi
Epidemiologi
hingga 75%.(2)
16
Prevalensi populasi gangguan seksual masokisme tidak diketahui.
Di Australia, diperkirakan 2,2% pria dan 1,3% wanita telah terlibat dalam
menimbulkan rasa sakit melalui mutilasi diri, dan beberapa terlibat dalam
kompresi dada, tali, pengikat, kantong plastik, masker, atau bahan kimia.
1-2 kematian per juta populasi akibat praktik ini dilaporkan setiap
tahun.(5)
17
meningkatkan keparahan tindakan dari waktu ke waktu, dan peningkatan
apa pun dari skrip dapat mengakibatkan kegagalan untuk mencapai hasil
Tidak ada garis yang jelas yang memisahkan sadisme seksual dari
didukung oleh temuan bahwa mereka yang memiliki fantasi masokis juga
18
Kriteria Diagnostik
yaitu:(12)
pada satu orang dan tidak ada yang menduduki peringkat pertama.
sadomasokisme(11)
19
untuk rangsangan seksual di tempat umum yang ramai, aktivitas seksual
tertentu, dan termasuk presentasi di mana tidak ada informasi yang cukup
B. Tatalaksana(5)
20
farmakoterapi atau bahkan intervensi bedah (jarang), seperti yang
diindikasikan.
tambahan. Secara khusus, terapi kelompok telah efektif dengan remaja yang
dihambat oleh rasa malu tetapi tidak dengan remaja yang sarat insting
berlanjut. Pengobatan fetish spesifik dan bukan dinamika dasar primer belum
21
Sayangnya, individu dengan masokisme seksual atau gangguan
yang tidak mau atau terluka. Keseriusan dan intensitas perilaku ini sering kali
dinamika yang mendasari (yang sangat buruk jika melibatkan sosiopati) dan
1. Intervensi Psikoterapeutik
a. Cognitive-behavioral therapy
22
6) Sistem pengawasan (rekan keluarga yang membantu memantau
perilaku pasien)
b. Orgasmic reconditioning
untuk berkonsentrasi pada fantasi yang lebih dapat diterima. Proses ini
yang sesuai.
23
d. Twelve-step programs
spiritualitas.
e. Group therapy
terapi tipe gestalt (dengan korban, jika ada) mungkin diperlukan untuk
dengan paraphilia khusus mereka. Tujuan dari jenis terapi ini adalah
24
mengarahkan pasien pada "penyesalan yang sehat". Pasien-pasien ini
kambuh.
2. Terapi Farmakologis
telah dilaporkan. Selain itu, pertanyaan etika, medis, dan hukum telah
25
• Antidepresan, seperti lithium dan berbagai inhibitor reuptake
seperlunya)
• Mood stabilizer
daripada yang biasanya diberikan untuk depresi. Kisaran dosis biasa untuk
beberapa SSRI yang biasa digunakan dalam pengaturan ini adalah sebagai
berikut:
26
• Escitalopram - 10–40 mg / hari (perlu hati-hati dalam dosis> 20 mg
3. Bedah
abad ke-19 di Eropa dan Amerika, meskipun tidak di Eropa Barat sebelum
tulang pada pasien lanjut usia, depresi), prosedur ini juga tidak digunakan
C. Prognosis(5)
27
mortalitas paraphilia bergantung pada tindakan yang dilakukan, komorbiditas
yang terlibat, kerjasama pasien dengan terapis, dan apakah sistem hukum
eksperimen yang dilakukan karena rasa ingin tahu yang besar selama masa
remaja, atau dapat tetap menjadi masalah seumur hidup yang melibatkan
penilaian individu.
• Sikap kooperatif
• Tidak termotivasi
28
• Komorbiditas
29
BAB III
KESIMPULAN
pelanggaran seksual dan oleh karena itu merupakan target intervensi penting
bagi psikiater dan masyarakat luas. Pilihan pengobatan hanya sedikit dan
yang saat ini digunakan termasuk inhibitor reuptake serotonin selektif dan
obat antiandrogen seperti analog steroid sintetis dan analog hormon pelepas
harapan bahwa ketika pengetahuan kita tentang substrat saraf dari minat dan
membutuhkan perawatan.
30
DAFTAR PUSTAKA
31
2017;54(2):161–71.
12. Maslim R. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkasan dari
PPDGJ III dan DSM-5. Jakarta: Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika
Atmajaya; 2013. 335 p.
32