Lokasi
Tipe Makula, papul, plak, pustule, skuama, erosi,
Eflorosensi ulkus.
Warna Pink, merah, ungu
Jumlah Tunggal/multiple LOKALISATA
Marginasi Tegas/tidak tegas
UNIVERSALIS
Konsistensi Konsistensi, suhu, perkiraan kedalaman
(dermal/subkutan)
Bentuk
Ukuran
Susunan Berkelompok (herpetiform, arsiniform,
anuler)
Konfluensi
Distribusi
EFLOROSENSI : Kelainan kulit yang dapat dilihat dengan mata telanjang (secara obyektif)
PRIMER SEKUNDER TERSIER
Kista Fisura
Likenifikasi
Jaringan parut
Papul - Plakat
Nodul - Tumor
UKK PRIMER
Vesikel – Bula
PUSTULA
UKK SEKUNDER
Ekskoriasi Likenifikasi
Basic Pemeriksaan Kulit
DERMATOMIKOSIS
Pytriasis Versicolor
Gejala :
Bercak berskuama halus yang berwarna putih sampai coklat
hitam. Gatal pada saat berkeringat.
Lesi Minimal
Lesi Luas
Dermatofitosis
• Trichophyton, Epidermophyton dan microsporum
• Terdapat central healing
• KOH : hifa panjang bersepta.
Lokasi Nama
Capitis T. Capitis
Tinea Favosa
• Disebabkan oleh T. schoenleinii
• Terbentuk scutula, rambut rontok
• Skutula : krusta tebal kekuningan di sekitar rambut berbentuk
cawan.
• Mousy odor
Pemeriksaan Penunjang Koass DV
ALAT
BAHAN
Pisau scalpel tumpul
Alkohol 70%
Selotip
Larutan NaCl 0,9%
Kapas lidi
KEROKAN KULIT
1. Bersihkan kulit yang akan dikerok dengan alcohol 70% untuk Larutan KOH 10% (untuk
Kaca obyek pemeriksaan rambut)
menghilangkan lemak, debu, dan kotoran lainya serta kuman
yang ada di atasnya. Biarkan sampai kering. Larutan KOH 20% (untuk
2. Keroklah di bagian yang tersangka jamur dengan pisau kecil Kaca penutup
pemeriksaan kuku dan
dengan arah dari atas ke bawah. Caranya : dengan kulit)
memegang pisau kecil harus miring membentuk sudut 45 Api Bunsen
Tinta parker biru-hitam
derajat ke atas.
3. Letakan hasil kerokan tersebut diatas kertas atau wadah yang Mikroskop cahaya
bersih.
Epidermopiton
Cara Pengecatan KOH
Candida
Tatalaksana
Kandidiasis KATA KUNCI :
• Penyebab : candida albicans
• Makula patch eritema, membasah, erosi, lesi satelit
• Flexural (daerah lipatan)
• KOH : yeast, pseudohifa, dan blastospora
TATALAKSANA
LPCB -
Warna Etiologi
Sabaroud dextrose Untuk kultur hampir semua jenis
agar jamur Kuning emas Tinea versicolor
Hijau kekuningan Microsporum
Merah bata (coral red) Eritrasma
Putih Vitiligo/albinisme
Faktor modifikasi
RPD, RPK
Tatalaksana
Diagnosis Banding :
a. Pitriasis versicolor
b. Pitriasis alba
c. Vitiligo
d. Morbus hansen
Edukasi
a. Obat dipakai 2x seharu
b. Mandi minimal 2x sehari
c. Bila berkeringat segera mandi/ganti
baju
d. Pakai pakaian yang menyerap
keringat
INFEKSI VIRUS
Learn with the BEST, with MEDIKO.ID
Keluarga Herpes
HHV 1 Herpes simplex 1 Herpes orolabial
HHV 2 Herpes simplex 2 Herpes genital
HHV 3 Varicella-zoster virus Varicella
HHV 4 Epstein-Barr virus Limfoma, limfoma Burkitt, KNF
HHV 5 CMV Kelainan kongenital
HHV 6 dan 7 HHV 6 dan 7 Pytriasis rosea TZANCK TEST
Multinucleated Giant Cell, sel datia
HHV 8 HHV 8 Sarkoma kaposi langhans.
Infeksi Laten
INFEKSI REKUREN
TATALAKSANA
• Asiklovir 5x200 mg atau 3x400 mg
selama 7-10 hari.
• Valasiklovir 2x500-1000 mg/hari
selama 7-10 hari.
• Famciclovir 3x250 mg/hari 7-10 hari
• Rekuren : menjadi 5 hari
Varicella/Chicken Pox
• Transmisi secara aerogen
• Gejala :
• Inkubasi selama 14-21 hari
• Gejala prodromal : demam, malaise, nyeri kepala
• Disusul erupsi papul eritematosa dew drops pustule
krusta
• Mengenai seluruh tubuh dan menyebar secara sentrifugal.
Dew Drop On
Rose Petal Tzanck Test
TERAPI VARICELLA
Herpes Zooster
HERPES ZOSTER
• Disebabkan reaktivasi virus Varicella Zoster yang laten pada
ganglion sensoris radiks dorsalis setelah infeksi primer.
• Berubah menjadi dermatomal
Herpes Zoster
Ophtalmicus
Ramsay-Hunt
Syndrome
N.V
TATALAKSANA
HERPES ZOOSTER
• Onset
• Lokasi
• Kualitas
Pemeriksaan Penunjang
• Kuantitas
1.Bersihkan lesi dengan NaCl
• Faktor modifikasi 2.Tusuk vesikel dengan
• Gejala penyerta scalpel
• RPD 3.Keringkan di udara
• RPK 4.Beri methanol, tunggu
• RSE kering
Resep
Disebabkan oleh S. Aureus
EKTIMA
IMPETIGO Krustosa (70%) Bullosa
Ciri Khas Honey colored Bulla hipopion
crust Menyebar Nikolsky sign (+) terdapat
secara oto- lesi kolaret
inokulasi
Kausa Streptococcus pyogenes S. aureus
(paling banyak) dan/ S.
aureus
• Etiologi : S.aureus/S. pyogenes Predileksi Wajah (sekitar hidung) Pada neonatus/ infant
• Paling sering pada extremitas Intertriginosa,
• Pada trauma berulang, gigitan dan hygiene
buruk.
• UKK :
• Ulkus dangkal ditutupi krusta tebal,
apabila diangkat berwarna kuning
keabuan.
• Apabila krusta diangkat, tampak ulkus
bentuk “puched-out lesion”
Selulitis
Erisipelas Phlegmon
SKROFULODERMA (tambahan)
• Lokasi pada daerah servikal
• Terdapat jembatan jaringan
• Terapi : OAT kategori 1
TATALAKSANA PIODERMA
TOPIKAL
• Bila banyak pus/krusta : kompres dengan permanganas kalikus 1/5000 atau atau rivanol 1% atau
povidone iodine 1%.
• Bila tidak : salep/krim asam fusidat 2%, mupirosin 2%. Dioleskan 2-3 kali sehari, selama 7-10 hari
SISTEMIK : Selama 5-7 hari, jika ada selulitis atau demam
• Kloksasilin/dikloksasilin : 4x250-500 mg/hari PO
• Amoksisilin + asam clavulanate : 3x250-500 mg/hari
ERITRASMA
• Disebabkan corynebacterium minutissimum
• Sering pada lipatan, UKK : makula eritema dengan
skuama halus dan berbatas tegas.
• Wood lamp : coral red
• Tx : (ERI obatnya ERI) Eritromisin 4x250 mg selama 7-
14 hari
LEPRA
KLASIFIKASI WHO
Deskripsikan UKK!
DERMATITIS
Learn with the BEST, with MEDIKO.ID
REAKSI ALERGI
• I : Atopi, Urticaria, asma, RA,
Konjungtivitis alergi, alergi
makanan, anafilaksis.
Fixed drug eruption Lesi vesikobulosa yang SELALU FIX, muncul di tempat yang sama
Eritema multiforme Lesi target, externsor, dapat terjadi keterlibatan mukosa namun terbatas
Pustular eksantema Lesi papulo-pustul dapat disertai eritema, hampir seluruh tubuh
generalisata akut
Eritroderma Red-man syndrome
SSJ dan TEN Skin detachment, keterlibatan mukosa baik mata, mulut, daerah genital dsb.
Fixed Drug Eruption SISTEMIK
• Hipersensitifitas tipe IV. • Prednison 3x10 mg
• UKK : eritema, vesikel, bercak, • Antihistamin : loratadin 1x10 mg
dengan lokasinya selalu berulang. atau hidroksin 2x10 mg selama 7
• Lokasi : mulut, bibir, daerah penis hari
atau vulva.
TOPIKAL
• Kering : menthol 0,5-1%
• Basah : kompres larutan as. Salisilat 1%
• Kortikosteroid topical ringan-sedang :
hidrokortison 2,5% atau mometasone
0,1%
Eritema Multiforme Tipe Makula-eritema Tipe Vesikobulosa
Tipe anak (2 tahun-12 • UKK : lesi lebih kering, papuler, ada sedikit likenifikasi
tahun) • Predileksi : lipat siku, lipat lutut, pergelangan bagian
flexor.
Tipe remaja dan dewasa • Lesi kronis : likenifikasi jejas, hiperpigmentasi dan
(>12 tahun) hyperkeratosis.
• Predileksi : ekstensor ekstremitas, tengkuk, tangan
TATALAKSANA :
• Hindari pencetus
• Mengurangi gatal : antihistamin
• Menekan inflamasi : pada anak-anak memakai steroid potensi lemah
• Menjaga kelembapan kulit : emolien (urea 10%)
DERMATITIS KONTAK
DKA : Tipe 4
Lesi
decrescendo
DKI
(Decresendo :
muncul kemerahan
lalu menghilang)
Lesi crescendo
DKA
(Cresendo : muncul
kemerahan lalu
bertambah)
DERMATITIS Venenata (Paederus)
Timbul akibat iritan primer yaitu asam dan basa kuat pada
serangga, contoh : pederin pada tomcat.
UKK KHAS
Eritema dengan central necrosis, papule dan
punctum, nodus/urtika dengan punctum dan
bula.
PROSEDUR
1. Menanyakan persyaratan patch test.
• Lesi kulit harus tenang
• Tidak mengonsumsi imunosuppresan, kortikosteroid,
antihistamin minimal 7 hari sebelum tes.
2. Disinfeksi daerah punggung atau lateral lengan atas.
3. Meneteskan allergen ke dalam chamber
4. Menempelkan allergen ke daerah punggung/lateral lengan atas
ditutup dengan plester.
5. Kulit yang di test tidak boleh terkena basah atau keringat
6. Hasil test dibaca setelah 24, 48, 72 dan 96 jam.
Prick Test
Uji Tusuk/Prick Test
Uji klinis untuk mengetahui penyebab alergi, biasanya
pada pasien urtikaria atau dermatitis akibat alergi,
ataupun penyakit alergi lainya.
DESKRIPSIKAN UKK!
INFEKSI MENULAR SEKSUAL
Learn with the BEST, with MEDIKO.ID
INFEKSI MENULAR SEKSUAL
Duh Tubuh Urethra Duh tubuh vagina Ulkus Bubo inguinal Kutil Kelamin
Uretritis GO Trikomoniasis Durum • Ulkus (-), Bubo (+)
Sekret kuning • Sekret kuning-hijau • Bersih, tidak nyeri LGV
berbusa • T. Pallidum
kental, DGNI (+) • Strawberry cervix
Infertilitas
PID
Bartolinitis
Duh Tubuh Berbau amis, abu-abu putih Kuning-hijau berbusa, bau busuk Putih kental bergumpal
(cottage-cheese)
Nyeri Biasanya tidak nyeri Dispareunia, strawberry cervix Dispareunia, dysuria, rasa
terbakar
Gatal Biasanya tidak gatal Tidak gatal Sangat gatal
Penunjang Whiff test bau amis Saline/giemsa smear - Trofozoit KOH- pseudohifa dengan
Gram Clue cell blastospora
Chancre (ulkus durum) Chancroid (ulkus Herpes Simplex 2
mole)
Lesi Tidak nyeri, bersih, Ulkus nyeri dengan Lesi vesikobulosa
batas tegas dasar kotor dan dan nyeri, disertai
batas tidak tega demam.
Treponemma Pallidum
School of fish ( H. Ducreyi)
Secondary Lata
Tabes Dorsalis
Gumma
TATALAKSANA
Doksisiklin 2x100 mg/hari, PO, 14hari
TATALAKSANA KETERANGAN
Tingtura podofilin 25% Dilakukan oleh dokter, tidak boleh pada ibu hamil, menyusui
dan lesi luas.
TCA 80-90% Dilakukan oleh dokter, boleh pada ibu hamil
Podofilotoksin 0,5% DAPAT DILAKUKAN SENDIRI OLEH PASIEN, tidak boleh pada
ibu hamil.
Krioterapi Dilakukan oleh dokter, direkomendasikan untuk genital
ekstena, urethra dan anus
Pemeriksaan Duh Tubuh
Untuk mendapatkan mikroorganisme penyebab yaitu : Neisseria gonorrheae, Trichomonas
vaginalis, Gardnerella vaginalis, Candida albicans.
SEDANG • Asam retinoat 0,01-0,1% + benzoil peroxide bila perlu • Benzoil peroxide + eritromisin 500-1000
tambahkan doksisiklin 50-100 mg PO mg/hari
BERAT • Antibiotik topical + azitromisin pulse dolse ( hari 1 : 500 • Benzoil peroxide + eritromisin 500-1000
mg, dilanjutkan 2-4 250 mg) mg/hari
DIAGNOSIS BANDING TIDAK ADA KOMEDO!!
KELAINAN DESKRIPSI
TIPE LOKASI
Kristalina Stratum korneum
Rubra Stratum spinosum
Pustulosa Stratum spinosum
Profunda Dermo-epidermal junction
3 4
Melanoma Maligna Karsinoma Sel Basal Karsinoma Sel
Skuamosa
Gambaran Nevus dengan ABCDE Pearly papule atau nodul, ulkus Lesi hiperkeratotik, ulkus
roden bowen dan krusta
Etiologi Paparan sinar matahari Paparan sinar matahari Paparan sinar matahari
dapat juga pada
imunokompromise
PA Sel melanosit mengalami Sel palisade/sel pagar Pearl Horn atau Mutiara
displasia tanduk
MELASMA • Hipermelanosis pada wajah dan leher.
• Dipengaruhi oleh :
• Genetik, pajanan sinar matahari
• Hormon sex (estrogen dan progesterone)
• Kontrasepsi
• Kehamilan
• Obat : CPZ, minosiklin
UKK
Bercak nummular,
plakat kecoklatan,
hiperpigmentasi,
simetris, batas
tegas
Dermatoterapi
TERAPI TOPIKAL Bahan Dasar (Vehikulum)
Terapi topikal memiliki
Bahan Dasar
pengaruh fisik :
mengeringkan, membasahi 1. Cairan
(hidrasi), melembutkan, 2. Bedak
lubrikasi, mendinginkan, 3. Salep
memanaskan, dan melindungi
Campuran 2 atau lebih bahan dasar
terhadap pengaruh buruk dari
luar. 4. Bedak kocok (lotion) : campuran cairan dan bedak
5. Krim : campuran cairan dan bedak
Prinsip obat topical secara 6. Pasta : campuran salep dan bedak
umum terdiri dari 2 bagian :
• Bahan dasar : vehikulum 7. Linimen (pasta pendingin) : campuran cairan, bedak dan salep
• Bahan aktif
Pedoman perawatan kulit :
• Dermatosis basah digunakan
bahan dasar cair/basah,
misalnya kompres.
• Dermatosis kering digunakan
bagan dasar padat/kering,
misalnya salep.
CAIRAN • Terdiri atas solusio (larut dalam air) dan tingtura (larut dalam alcohol)
• Solusio terdiri atas : kompre, rendam (bath) dan mandi (full batch)
• Prinsip : membersihkan kulit yang sakit dari debris (pus, krusta, dll) dam sisa obat topikal yang
pernah dipakai.
• Jenis kompres :
a. Kompres terbuka : penguapan cairan kompres disusul oleh absorbs eksudat atau pus.
b. Kompres tertutup : bertujuan untuk vasodilatasi.
Bedak • Efeknya : mendinginkan, anti inflamasi ringan, anti pruritus lemah, mengurangi pergesekan
pada kulit yang berlipat, proteksi mekanis.
• Indikasi : dermatosis kering dan superfisial, mempertahankan vesikel dan bulla agar tidak
pecah.
• KI : dermatitis yang basah dan infeksi sekunder.
Salep • Bahan dasar biasanya : vaselin, lanolin atau minyak.
• Indikasi : dermatosis kering dan kronik, dermatosis dalam dan kronik (daya penetrasi salep
paling kuat).
Bedak • Terdiri dari campuran air dan bedak yang ditambahkan dengan gliserin sebagai bahan
Kocok perekat.
• Indikasi : dermatosis kering, superfisial dan luas
Krim • Merupakan campuran water, oil dan emulgator.
• Indikasi : indikasi kosmetik, dermatosis subakut dan luas, krim boleh pada daerah berambut.
Pasta • Merupakan campuran bedak + vaselin.
• Indikasi : dermatitis yang agak basah. (Pasta bersifat protektif dan mengeringkan)
Linimen • Merupakan campuran cairan, bedak dan salep
• Indikasi : dermatosis subakut
Sediaan Obat Stase DV
NAMA OBAT SEDIAAN NAMA OBAT SEDIAAN
Amoxcicilin Tab 500 mg Cotrimoxazole Tab 480 mg, 960 mg (Forte)
Amoxcicilin + As. Caps 625 mg Ciprofloxacin Tab 500 mg
Klavulanat Levofloxacin Tablet 500 mg, 750 mg
Cefadroxil Caps 500 mg, Syr 125 mg/5 ml
Ceftriaxone Injeksi vial 1 gr
Cefotaxime Injeksi vial 1 gr
Cefixime Caps 100 mg, syr 100 mg/5 ml
Metronidazole Tab 500 mg, Infus 500 mg
Klindamisin Caps 300 mg
Eritromisin Tab 500 mg
Azithromicin Caps 250 mg, 500 mg
Kanamisin Injeksi vial 1 gr
Doksisiklin Caps 100 mg
Minosklin Tab 50 mg, 100 mg
Sediaan Obat Stase DV
Antivirus Sistemik Antibiotik Topikal
Asiklovir Tab 200 mg, 400 mg Mupirocin 2% Krim salep 5 gr, 10 gr
Valasiklovir Tab 500 mg Gentamicin sulfat 0,1% Krim salep 5 gr, 10 gr