Anda di halaman 1dari 28

Zulfa Mayiruli, S.Si., Apt.

KARAKTERISTIK
TANAMAN OBAT
Kaidah-kaidah alam
• Semakin umum penyakit semakin banyak jenis dan ketersediaan
tanamannya, begitu juga sebaliknya

• Bentuk tumbuhan, rasa, warna, tempat hidup, serta cara hidup


tanaman mencerminkan kesamaan dengan karakter penyakit serta
organ apa yang akan diperbaiki

• Tanaman seperti manusia, maka dibagi menjadi pucuk/ranting atas


untuk daerah kepala, batang untuk daerah badan, akar untuk daerah
pinggang ke bawah

• Perjalanan tanaman juga menunjukan pembagian fungsi terapi, biji


dan kecambah untuk reproduksi, tunas tanaman yang masih muda
untuk masalah liver sebagai lambang pertumbuhan, buah untuk
urusan perut sebagai lambang kematangan tanah, daun digunakan
sebagai obat paru-paru sebagai wakil respirasi tanaman
Karakteristik Tanaman Obat

Empat Sifat : Dingin, Sejuk, Hangat, dan Panas

1. Sejuk – Dingin.
Berkhasiat : menyejukkan badan, menurunkan
demam/panas, mengobati peradangan dan menawarkan
racun panas.

2. Hangat – Panas.
Berkhasiat : menambah kehangatan, mengatasi lemah, letih,
lesu dan menambah kekuatan atau sebagai tonifikasi

3. Netral :
Punya kecendrungan ke arah sejuk atau hangat tetapi kurang
jelas. Bekerja dengan kerja yang lebih ringan, sehingga dapat
melenyapkan panas sekaligus menghangatkan bagian dalam
tubuh, dsb
Karakteristik Tanaman Obat
5 rasa Tanaman Obat :
1. Asam, berkhasiat : astringen (menciutkan) dan mengurangi produksi lendir.
Mengatasi : keringat berlebih akibat Asthenia, batuk,membantu meningkatkan
jumlah sperma, mengatasi beser mani, keputihan, perdarahan vagina menahun,
dll.
2. Pahit, Berkhasiat : mendinginkan, melancarkan BAB yang terhambat atau
mengatasi sembelit, batuk yang disertai sesak nafas, dsb.
3. Manis, Berkhasiat : tonifikasi, memelihara kekuatan tubuh, mengharmoniskan
sifat herba, menghilangkan nyeri dll. Sebagian herba rasa manis berkhasiat detoks
(membuang racun).
4. Pedas, Berkhasiat : menyebarkan keringat dan memperlancar aliran Qi dan
darah. Herba ini digunakan antara lain : untuk menghangatkan organ
dalam tubuh.
5. Asin, Berkhasiat : melunakan dan memecahkan massa (gumpalan) keras
seperti benjolan getah bening di leher, gondok, massa di perut, dll.

• Tawar/ hambar, Berkhasiat : memperlancar buang air kecil (diuretik),


umumnya digunakan untuk mengurangi pembengkakan
• Sepat: hampir sama dengan khasiat rasa Asam.
Karakteristik Tanaman Obat

Arah Gerak Khasiat Tanaman : Naik - Turun - Mengambang – Tenggelam

• Obat naik mengambang umumnya naik dan bergerak ke luar,


Berkhasiat menghangatkan tubuh, membebaskan masuk angin,
menghilangkan dingin, dan membersihkan mata, serta kepala.
• Obat turun tenggelam umumnya turun dan bergerak ke dalam,
Berkhasiat : menghilangkan panas, merangsang BAB, dan
merangsang pengeluaran
urin serta menenangkan.

Hal-hal yang menentukan arah gerak :


• Sifat dan Rasa :
* Manis - pedas, hangat - panas: mengambang naik.
* Asam - pahit - asin, sejuk - dingin : tenggelam turun
Sifat herba secara umum sebenarnya dapat disederhanakan menjadi 2,
yaitu herba bersifat Panas dan bersifat Dingin

Berdasar kaidah hukum 5 Unsur Elemen bisa dijabarkan :

• Jika minum herba tonikum yang berasa manis dan hangat,


janganlah minum, makan atau mengkombinasi dengan herba
yang berasa asam.

• Jika minum herba yang berasa asam, janganlah terlalu banyak


mengkonsumsi yang berasa manis atau terlalu banyak
mengkonsumsi karbohidrat terutama yang telah berbentuk
tepung.

• Jika minum herba tonik Yin dgn kondisi tubuh defisiensi Yin
(cairan) terutama yang parah tidak boleh meminum herba
diuretic atau makan makanan yang banyak mengandung kalium
karena akan memperparah kondisi.

• Dst…
Aturan merebus
• Untuk merebus gunakan wadah yang terbuat dari
periuk tanah (keramik), panci enamel, atau panci
beling. Jangan menggunakan wadah dari logam,
seperti besi, aluminium, dan kuningan. Logam
mengandung zat iron trichloride dan potassium
ferrycianide yang menimbulkan endapan pada air
Api kecil:

untuk herbal yang berkhasiat sebagai tonikum, seperti


ginseng dan jamur ling zhi agar kandungan aktifnya
terserap kedalam air rebusan (rebus sekitar 2 jam). Api
kecil dengan waktu perebusan yang lama juga digunakan
untuk herbal yang mengandung toksin, seperti
mahkotadewa agar kandungan toksinnya berkurang.
• Api besar: untuk merebus herbal atau simplisia
yang berkhasiat diaforetik (mengeluarkan
keringat) dan mengandung banyak minyak
atsiri, seperti daun mint, cengkih dan kayu
manis.

• Setelah mendidih, masukkan bahan dan rebus


sebentar. Dengan cara ini, kandungan atsirinya
tidak banyak hilang karena proses penguapan
yang berlebihan.
Selama perebusan, jangan terlalu sering membuka tutup
wadah agar kandungan
minyak atsirinya tidak mudah hilang.

• Jika tidak ada ketentuan lain, perebusan dianggap


selesai saat air rebusan tersisa
setengah dari jumlah air semula, misalnya 800 cc
menjadi 400 cc. Jika bahan yang
direbus kebanyakan berupa bahan keras, seperti biji atau
batang maka air rebusan
disisakan sepertiganya, misalnya 600 cc menjadi 200 cc.
• Jika mengandung bahan kering, umumnya dosis
(takaran) 1/6 dari jumlah bahan segar. Misalnya,
pemakaian daun sendok segar pemakaiannya 90 gram
dan jika kering 15 gram.

• Pengobatan herbal dapat dikombinasikan dengan obat


kimiawi, terutama untuk penyakit kronis yang susah
disembuhkan, seperti kanker agar diperoleh hasil
pengobatan yang lebih efektif. Aturan minum obat
herbal sekitar 2 jam setelah pemakaian obat kimiawi.

Anda mungkin juga menyukai