PEMBUATAN MAYOINASE
Oleh:
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
yang gurih dan tekstur yang creamy. Mayonnaise merupakan salah satu produk
emulsi minyak dalam air (o/w) yang dalam pembuatannya membutuhkan tiga
minyak nabati sebagai medium terdispersi, cuka atau air jeruk nipis sebagai
medium pendipersi, kuning telur sebagai pengemulsi, dan bumbu seperti gula,
dasar santan. Santan mengandung asam lemak laurat sebanyak 48,2. Asam laurat
stroke. Selain mudah didapatkan di Indonesia, santan juga belum diteliti dalam
pembuatan mayonnaise.
kestabilan emulsi, dan organoleptik produk. Maka dari itu, peran kuning telur
emulsi kuning telur juga memberikan warna, flavor yang diinginkan, dan tekstur
creamy pada mayonnaise. Hanya saja kuning telur memiliki kandungan kolesterol
yang cukup tinggi yaitu 1000-1200mg/100g, sehingga dihindari oleh konsumen
tertentu.
nabati rendah lemak yang mampu menggantikan kuning telur. Susu kedelai
mengandung lesitin yang merupakan zat pengemulsi yang juga terdapat pada
kuning telur. Selain itu susu kedelai juga memberi cita rasa, warna, dan tektur
creamy yang sama seperti kuning telur. Berdasarkan hal tersebut maka penting
1.2. Tujuan
1.3. Manfaat
bagi masyarakat.
BAB II
TINJUAUAN PUSTAKA
2.1. Mayoinase
Mayonnaise merupakan produk emulsi semi padat minyak dalam air (o/w)
dalam pembuatan mayonnaise yaitu kuning telur sebagai zat pengemulsi, cuka
atau larutan asam sebagai medium pendispersi, dan minyak nabati sebagai
gula, garam, lada putih, dan mustard sebagai bahan opsional. Prinsip pembuatan
adalah kuning telur. Kuning telur merupakan sistem emulsi yang terdiri dari
granula hidrofobik yang tersuspensi dalam fase cair dimana sebagian besar
tinggi yang sangat sering digunakan sebagai zat pengemulsi untuk mengemulsi
Kuning Telur selain berperan sebagai zat pengemulsi, juga berperan dalam
memberikan flavor yang diinginkan, warna, dan mouthfeel. Hanya saja, kuning
sensorik yang merupakan suatu cara penilaian yang paling primitif atau sudah
lama dikenal. Penilaian mutu makanan dalam industri pangan dan industri hasil
penilaian ini dapat memberikan hasil penilaian yang sangat teliti. Dalam beberapa
hal penilaian dengan indera manusia bahkan dapat melebihi nilai ketelitian alat
melihat penampakan atau penampilan produk antara lain terhadap warna, ukuran,
Indra yang berperan dalam uji sensori adalah indra penglihatan, penciuman,
hedonik ini salah satunya harus ada panelis. Panelis terdiri atas orang atau
mutu atau sifat-sifat sensorik yang terdapat pada suatu produk pangan, panelis
konsentrasi minyak nabati dan kuning telur ayam karena permukaan molekul
minyak dapat dilapisi dengan baik, sehingga dapat bersatu dengan air. Selain itu,
peningkatan konsentrasi minyak nabati dan kuning telur ayam akan meningkatkan
jumlah lemak yang terdispersi dalam pembentukan sistem emulsi, sehingga akan
protein dalam telur memiliki kemampuan untuk membentuk gel, buih dan emulsi
(Winarno, 2011).
perbedaan terhadap viskositas mayonnaise. jumlah fase internal yang lebih besar
Alat yang digunakan dalam praktikum pembuatan susu kefir dapat dilihat
Bahan yang digunakan dalam praktikum pembuatan susu kefir dapat dilihat
3. Melakukan penimbangan
6. Membuat Laporan
3.4. Diagram alir
Melakukan pembuatan
mayoinnase
Melakukan penimbangan
Menulis hasil
penimbangan
Mendokumentasi hasil
penimbangan
Membuat laporan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
berikut:
4.2. Pembahasan
merupakan suatu zat atau senyawa yang dipengaruhi oleh sifat dari zat atau
terdapat rasa asam yang dikarenakan oleh penambahan cuka, rasa manis yang
dihasilkan gula asin yang terdapat pada garam, memiliki rasa sedikit pedas dan
sedikit menyengat di lidah dan langit-langit mulut akibat adanya mustard dalam
kontrol (komersial) lebih disukai oleh orang dikarenakan rasa yang lebih asin dan
gurih, warna lebih menarik tekstur lebih kental, dan aroma khas. Hal ini
dikarenakan dalam proses pembuatannya lebih steril dan alat yang digunakan
lebih canggih atau modern. Kontrol yaitu mengandung beberapa bahan pengawet
di dalamnya.
menunjukkan bahwa dari hasil praktikum juga tidak disukai oleh orang dan masih
banyak kekurangan dalam hasil mayonnaise pada praktikum ini yaitu rasa lebih
dominan telur, warna kurang menarik yaitu kuning kamu tekstur terlalu syair dan
lembut dan aroma amis telur. Hal tersebut seuai dengan pendapat Rahmawati
(2015) bahwa hak tersebut dikarenakan pada proses pembuatan kurang dari dan
alat yang digunakan sederhana. Kelebihan dari mayonnaise tradisional ini yaitu
tidak mengandung bahan pengawet dan dapat dibuat sesuai dengan keinginan.
lemak mengandung tepung dan bahan pengisi lain untuk meniru mayonnaise yang
asli.
Berdasarkan hasil uji fisik yang dilakukan pH mayonnaise dilakukan dengan
dua kali celupan, dimana celupan pertama didapatkan pH 3,78 dan pada celupan
kedua didapatkan pH 3,82 sehingga bersifat asam. Sifat asam ini sesuai pendapat
Wenfuu (2011) bahwa mayonnaise biasanya sudah bersifat asam (pH di bawah 4,
5.1. Kesimpulan
pembuatan mayonnaise ini adalah mayonnaise merupakan salah satu jenis saus
yang dibuat dari bahan utama minyak nabati, telur ayam dan cuka. Mayonnaise
uji organoleptic dan uji fisik pada mayonnaise hasil praktikum dan mayonnaise
control (komersial) banyak perbedaan dari segi rasa, warna, bau, dan tekstur pada
mayonnaise tersebut. Berdasarkan praktikum hasil dari yang dibuat rasa lebih
dominan asam, warna kurang menarik warna kurang menarik, tetapi tekstur pas
tidak cair dan aroma amis telur dibandingkan dengan hasil komersial . perbedaan
tersebut dapat terjadi karena beberapa factor salah satunya adalah bahan-bahan
5.2. Saran
mayonnaise ini adalah saya tujukan pada asisten bahwa sebaiknya dalam
pembuatan laporan harus ada jeda antara pembuatan laporan 1 dan laporan
Azizah, N., Wulandari, E., & Suradi, K. (2015). Pengaruh Jenis Minyak Nabati
terhadap sifat Fisik dan Akspetabilitas Mayonnaise (The Effect of Various
Vegetable Oils on Physical Properties and Accebtability of
Mayonnaise). Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran, 15(2).
Chetana, N., & Mohapatra, A. K. (2017). Career planning and career management
as antecedents of career development: A study. Asian Journal of
Management, 8(3), 614-618.
Jaya, F., Amertaningtyas, D., & Tistiana, H. (2013). Evaluasi mutu organoleptik
mayonnaise dengan bahan dasar minyak nabati dan kuning telur ayam
buras. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak, 8(1), 30-34.
Rahmawati, D., Andarwulan, N., & Lioe, H. N. (2015). Identifikasi Atribut Rasa
dan Aroma Mayonnaise dengan Metode Quantitative Descriptive
Analysis. Jurnal Mutu Pangan: Indonesian Journal of Food Quality, 2(2),
80-86.
Rusalim M.M, Tamrin dan Gusnawaty. 2017. Analisis sifat fisik mayonnaise
berbahan dasar putih telur dan kuning telur dengan penambahan berbagai
jenis minyak nabati. Jurnal Sains dan Teknologi Pangan 2 (5): 770-778.
Winarno, F. G. 2011. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.