Kepada Yth,
Direktur Utama BPJS Kesehatan
Di Tempat.
Dengan hormat,
Berkenaan dengan kebijakan BPJS Kesehatan untuk tidak membayar seluruh klaim Rumah Sakit
provider BPJS Kesehatan pada prosedur pelayanan bayi lahir dengan tindakan sejak bulan Juni 2020,
berikut ini kami sampaikan beberapa hal :
1. Kebijakan BPJS Kesehatan tidak membayar dispute klaim bayi lahir sehat dengan tindakan, yang
dilayani sebelum tanggal 9 Juli 2020 merupakan bentuk ketidakpatuhan pada regulator Jaminan
Kesehatan Nasional dan merupakan pelanggaran pada regulasi yang masih berlaku yaitu Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 76 tahun 2016.
2. Sebelum bulan Juni 2020, BPJS Kesehatan menerapkan kebijakan yang berbeda-beda antar cabang
BPJS Kesehatan dalam membayar klaim bayi lahir dengan tindakan. Ada beberapa cabang sejak
tahun 2019 tidak membayar klaim bayi lahir tindakan dan ada cabang lain tidak membayar sejak
tahun 2020. Kebijakan ini menunjukkan mal administrasi yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan.
3. Klaim bayi lahir dengan tindakan sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 76 tahun 2016,
merupakan hak Rumah Sakit dan tenaga medis/kesehatan yang telah memberikan pelayanan sesuai
dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Rumah Sakit dengan BPJS Kesehatan. Kebijakan
BPJS Kesehatan tidak membayar klaim bayi lahir dengan tindakan merupakan wan prestasi atas
Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Demikian surat terbuka ini kami sampaikan sebagai bagian dari upaya kami untuk menyukseskan
program Jaminan Kesehatana Nasional yang berkeadilan, bermutu dan taat regulasi. Atas perhatian
Bapak diucapkan terima kasih.
Pengurus Pusat,
Tembusan Yth:
1. Presiden Republik Indonesia
2. Menteri Koordinator Bidang Pembangungan Manusia dan Kebudayaan RI
3. Kepala Kantor Staf Presiden
4. Menteri Kesehatan RI
5. Menteri Keuangan RI
6. Ketua Komisi IX DPR RI
7. Ketua Ombudsman
8. Ketua DJSN
9. Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan
10. Ketua Asosiasi Rumah Sakit