PERIZINAN RUMAH
SAKIT
RUMAH SAKIT
0811 - 1831048
PERJALANAN PENGATURAN
KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT
KEMUDAHAN PERIZINAN UU NO 11 PENINGKATAN AKSES
SE No.
BERUSAHA DAN TAHUN 2020 PELAYANAN
KESEHATAN RUMAH HK.02.01/MENKES/
PENINGKATAN AKSES TENTANG
CIPTA KERJA SAKIT 606/2019
PELAYANAN RUMAH SAKIT
KEPEMILIKAN
PEMERINTAH PUSAT: UPT dangan BENTUK RUMAH SAKIT
pengelolaan BLU
• Rumah Sakit Statis
PEMERINTAH DAERAH:UPTD dengan • Rumah Sakit Bergerak
pengelolaan BLUD • Rumah Sakit Lapangan
JENIS RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT UMUM : RS yang memberikan
SWASTA: Berbentuk badan hukum
pelayanan kesehatan pada semua bidang dan
yang kegiatan usahanya hanya jenis penyakit.
bergerak dibidang perumahsakitan.
Badan hukum berupa: badan hukum RUMAH SAKIT KHUSUS :Memberikan
yang bersifat nirlaba dan badan hukum pelayanan utama pada satu bidang/satu jenis
penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, gol.
untuk tujuan profit berbentuk pt atau
umur, organ, jenis penyakit, atau kekhususan
persero. Badan hukum nirlaba lainnya
dikecualikan dari ketentuan kegiatan Rumah sakit khusus dapat Pelayanan rawat inap untuk pelayanan lain di
usaha bergerak di bidang menyelenggarakan pelayanan luar kekhususannya paling banyak 40% dari
perumahsakitan lain di luar kekhususannya seluruh jumlah tempat tidur
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
Pelayanan
RUMAH SAKIT UMUM
01
TEMPAT TIDUR PERAWATAN KELAS III
• paling sedikit 30 % dari seluruh tempat tidur
untuk Rumah Sakit milik Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah
• paling sedikit 20 % dari seluruh tempat tidur
untuk Rumah Sakit milik swasta
BANGUNAN KEFARMASIAN
Harus memenuhi persyaratan Merupakan pelayanan
teknis sesuai dengan ketentuan kefarmasian yang dilakukan di
peraturan perundang-undangan instalasi farmasi sesuai
(PMK No. 24 Tahun 2016. dengan peraturan perundang-
undangan (PMK No. 72 Tahun
2016)
PRASARANA PERALATAN
Harus memenuhi persyaratan Meliputi peralatan medis dan
teknis sesuai dengan ketentuan nonmedis untuk memenuhi
peraturan perundang-undangan standar pelayanan, persyaratan
(PMK No. 24 Tahun 2016). mutu, keamanan, keselamatan
dan laim pakai.
PENGATURAN RUMAH SAKIT
PASCA UU CIPTA KERJA
UU NO 11 TAHUN 2020 TENTANG CIPTA KERJA
02 MEMUDAHKAN
UMKM PEMBUKAAN USAHA
Dari 64,19 juta UMK-M, 64,13 juta adalah BARU
UMK yang Sebagian besar berada di sektor
informal, sehingga perlu didorong untuk
bertranformasi menjadi formal.
03 MENDUKUNG
REGULASI PEMBERANTASAN
Permasalahan Perizinan yang Rumit dengan KORUPSI
banyaknya regulasi pusat & daerah (hiper-regulasi)
yang mengatur sektor, menyebabkan disharmoni,
tumpang tindih, tidak operasional, dan sektoral.
MATERI MUATAN UU CIPTA KERJA
PENYEDERHANAAN PERIZINAN
Bab I Ketentuan Umum BERUSAHA SEKTOR KESEHATAN, OBAT
Bab II DAN MAKANAN
Asas, Tujuan, dan Ruang Lingkup
Bab III Peningkatan Ekosistem Investasi dan
Undang-Undang Nomor 36
15 BAB
Bab IV
Kegiatan Berusaha
Ketenagakerjaan
01 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Bab V Kemudahan, Perlindungan,
Undang-Undang Nomor 44
Bab VI
Pemberdayaan Koperasi dan UMKM
02 Tahun 2009 tentang Rumah
Kemudahan Berusaha
186 Bab VII Dukungan Riset dan Inovasi
Sakit
PASAL Bab VIII Pengadaan Lahan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
Bab IX Kawasan Ekonomi 03 1997 tentang Psikotropika
Bab X Investasi Pemerintah Pusat dan
Kemudahan Proyek Strategis Nasional Undang-Undang Nomor 35
78 UU Bab XI Pelaksanaan Administrasi Pemerintahan
04 Tahun 2009 tentang Narkotika
Untuk Mendukung Cipta Kerja
Undang-Undang Nomor 18
Bab XII
Bab XIII
Pengawasan dan Pembinaan
Ketentuan Lain-Lain
05 Tahun 2012 tentang Pangan
Bab XIV Ketentuan Peralihan
Bab XV Ketentuan Penutup
PERATURAN PELAKSANAAN UU CK SEKTOR KESEHATAN
KEDEPAN
2 Izin Operasional
SISTEMATIKA PP
BAB V
BAB I PEMBINAAN DAN
KETENTUAN UMUM 1 5 PENGAWASAN RUMAH SAKIT
BAB II BAB VI
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT 2 6 TATA CARA PENGENAAN
SANKSI ADMINISTRATIF
3 7
BAB III BAB VII
KEWAJIBAN RUMAH SAKIT KETENTUAN PERALIHAN
4 8
BAB IV BAB VIII
PENYELENGGARA KETENTUAN PENUTUP
AKREDITASI RUMAH SAKIT
AN RUMAH SAKIT
KLASIFIKASI RUMAH SAKIT
KETENTUAN :
KELAS A 01
KELAS D
02
KELAS A Menjabarkan gambaran RS Umum dan RS Khusus
berdasarkan kemampuan pelayanan yang
diberikan, bangunan dan prasarana, ketersediaan
RS KHUSUS KELAS B
tempat tidur, dan peralatan, serta Sumber Daya
Manusia.
KELAS C
KEMAMPUAN PELAYANAN
RUMAH SAKIT KHUSUS
Memberikan pelayanan utama pada satu
RUMAH SAKIT UMUM
bidang atau satu jenis penyakit tertentu
RS yang memberikan pelayanan berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur,
kesehatan pada semua bidang dan organ, jenis penyakit, atau kekhususan lainnya
jenis penyakit
Dapat menyelenggarakan pelayanan lain di
luar kekhususannya (paling banyak 40% dari
seluruh jumlah tempat tidur rawat inap).
RSU
RSK
Menteri dapat menetapkan (koordinasi dg
K/L terkait) RS khusus lainnya berdasarkan
PELAYANAN KESEHATAN hasil kajian kebutuhan pelayanan
BERUPA:
1. Pelayanan medik dan
KLASIFIKASI PELAYANAN KESEHATAN
penunjang medik
2. Pelayanan keperawatan dan BERUPA:
kebidanan 1. Pelayanan medik dan penunjang
3. Pelayanan kefarmasian medik sesuai dengan kekhususan
4. Pelayanan penunjang lainnya 2. Pelayanan keperawatan dan/atau
(yang diberikan oleh nakes dan kebidanan
non nakes) 3. Pelayanan kefarmasian
4. Pelayanan penunjang lainnya (yang
diberikan oleh nakes dan non nakes)
FASILITAS KESEHATAN DAN SARANA PENUNJANG
TEMPAT TIDUR RAWAT INAP KELAS STANDAR
a. 60% dari seluruh tempat tidur untuk RS milik Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah; dan
b. 40% dari seluruh tempat tidur untuk Rumah Sakit milik swasta.
SDM RS Umum dan RS Khusus berupa tenaga tetap yang bekerja secara purna
waktu meliputi: tenaga medis, tenaga keperawatan/kebidanan, tenaga kefarmasian,
tenaga kesehatan lain, tenaga manajeman rumah sakit dan tenaga non kesehatan
03 undangan
04
PERUBAHAN KELAS RUMAH SAKIT
TINDAKLANJUT
PERSYARATAN TINDAKLANJUT
1. memberikan informasi yang benar tentang pelayanan RS kepada 10. melaksanakan sistem rujukan;
masyarakat; 11. menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi
2. memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan etika serta ketentuan peraturan perundang-undangan;
dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan 12. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan
standar pelayanan RS; kewajiban pasien;
3. memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan 13. menghormati dan melindungi hak pasien;
kemampuan pelayanannya; 14. melaksanakan etika Rumah Sakit;
4. berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, 15. memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan
sesuai dengan kemampuan pelayanannya; bencana;
5. menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu 16. melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan, baik secara
atau miskin; regional maupun nasional;
6. melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas 17. membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran
pelayanan pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa atau kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya;
uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian 18. menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit (hospital
luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan; by laws);
7. membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan 19. melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas
kesehatan di Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien; Rumah Sakit dalam melaksanakan tugas; dan
8. menyelenggarakan rekam medis; 20. memberlakukan seluruh lingkungan rumah sakit sebagai kawasan
9. menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain tanpa rokok.
sarana ibadah, parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita
menyusui, anak-anak, dan lanjut usia;
02 KEGIATAN
• Persiapan Akreditasi dilakukan oleh Rumah Sakit
yang akan menjalani proses Akreditasi, untuk
pemenuhan Standar Akreditasi dalam rangka survei
Akreditasi
• Pelaksanaan Akreditasi dilakukan oleh lembaga
independen penyelenggara Akreditasi, yang meliputi Akreditasi RS dilakukan
kegiatan survei akreditasi dan penetapan status paling lambat setelah 2
akreditasi
• Pascaakreditasi dilakukan oleh Rumah Sakit
melalui penyampaian perencanaan perbaikan strategis
02 tahun sejak memperoleh
perizinan berusaha
kepada lembaga independen penyelenggara Akreditasi pertama kali
dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi
BENTUK PEMBINAAN
a. monitoring;
a. bimbingan teknis; BENTUK PENGAWASAN b. Evaluasi.
b. advokasi;
c. konsultasi; dan/atau
d. pendidikan dan pelatihan
TUGAS PENGAWASAN WEWENANG TENAGA
PENGAWAS
NIB + IZIN
KETERBATASAN TINGGI
SUMBER DAYA (SERTIFIKAT STANDAR)