Anda di halaman 1dari 5

KHUTBAH IDUL FITRI

“ Memaksimalkan Keshalehan spiritual dan Keshalehan Sosial “

‫ اللَّهُ أَ ْكَب ُر اللَّهُ أَ ْكَبُر اللَّهُ أَ ْكَب ُراللَّهُ أَ ْكَب ُر َولِلَّ ِه‬     ‫ اللَّهُ أَ ْكَب ُر اللَّهُ أَ ْكَب ُر اللَّهُ أَ ْكَب ُر‬    ‫اللَّهُ أَ ْكَب ُر اللَّهُ أَ ْكَب ُر اللَّهُ أَ ْكَب ُر‬
‫”احْلَ ْم ُد‬.

‫ب‬ ُّ َ ‫ب اْمل َشـا ِر ِق َواْملغَـا ِرب… َخـلَ َق اْ ِإلنْ َسـا َن ِم ْـن ِطـنْي ٍ الَ ِز ٍب … مُثَّ َج َعلَهُ نُطْ َفةً َبنْي‬
ِ ‫الص ْل‬ ِّ ‫اَحْلَ ْم ُـد لِلَّ ِه َر‬
َ َ
…‫ب‬ ِ ِ ِ ِ ِ َّ ِ ِ ِ ِ ِ‫والتَّرائ‬
ْ ‫ع لَـهُ اْملَطَـاعـم َو اْملَ َشـار‬ َ ‫ـف بـه َفنَ َّـو‬َ ‫ تَـلَط‬..‫ب‬ ْ ‫…خلَ َق مْنهُ َز ْو َجهُ َو َج َع َل مْن ُه َما اْأل َْبنَاءَ َواْألَقَار‬ َ ‫ب‬ َ َ
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫ب… َو َنعُ ْـوذُ بنُ ْـو ِر َو ْجـ ِهـه اْل َكـ ِريْـ ِم م ْـن َش ِّـر اْ َلع َـواق‬
‫ـب‬ ْ ‫حَنْ َم ُـدهُ َتبَ َـار َك َوَت َعـاىَل مَح ْ َـد الطَّـام ِع ِىف اْملَِزيـْد َوالطَّـال‬
ٍ ِ ِ َّ ‫ـاد َة ُمَتَي ِّقـ ٍن بِـأ‬ ِ ُّ ‫وأَ ْشـه ُـد أَ ْن الَ إِلَـه إِالَّ اهلل اْل َقـ ِو‬
‫ب‬ْ ‫َن اْل َـو ْح َـدانيَّـةُ اهلل أ َْم ٌـر الَ ِزم الَ ِز‬ َ ‫ـب … َش َـه‬ ْ ‫ى اْلغَـال‬ ُ َ َ َ
َّ ‫ب … َما ِم ْـن َعـاقِ ٍـل إِالَّ َو َعـلَّ َم أ‬
‫َن اْ ِإليْ َـمـا َن بِِه َح ُّق‬ ِ ِِ ِ ِ َّ ‫َوأَ ْش َه ُد أ‬
ْ ‫َن َسيِّ َدنَـا حُمَ َّم ًدا َعْب ُـد اهلل َو َر ُس ْـول اْملَلك اْل َـواه‬
‫ب‬ ِ
ْ ‫و َواج‬,َ
ِ ِِ ٍ ِ
ْ ‫َص َحابِه اْالََّو‬
‫ أ ََّما َب ْع ُد‬,‫اب‬ ْ ‫ص ِّل َو َسلِّ ْم َوبَا ِر ْك َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َو َعلَى آله َو أ‬
َ ‫اللَّ ُه َّم‬,
ِ ‫ أُو ِصي ُكم و َن ْف ِسي بِت ْقوى‬, ِ‫اشر اْملؤ ِمن‬
‫ َف َق ْد فَ َاز اْملَّت ُق ْو َن‬,‫اهلل‬ ِ
َ َ َ ْ ْ ْ َ ‫نْي‬ ْ َ ‫َم َع‬
ُ ُ
Kaum Muslimin dan muslimat, yang berbahagia

Bulan Ramadhan baru kemaren meninggalkan kita. Bulan yang telah mengharu biru perasaan
kita. Membawa jiwa kita kepada ketinggian dan kemuliaan jiwa, melalui tangga-tangga ibadah
dan ketaatan kepada Alloh SWT. Suasana spiritual kita melambung tinggi meninggalkan bumi
yang kita jejak menuju alam illiyyin. Tiba-tiba di bulan itu kita mengalami suasana batin yang
berbeda. Tiba-tiba kita lebih dekat dengan masjid, lebih mesra dengan Al-Quran, lebih khusyu’
berhadapan dengan Ar-Rahman. Seolah kita tak tercipta lagi dari tanah, namun kita sedang
menuju alam malakut.

Kita memasuki bulan baru, bulan Syawwal, bulan penyempurnaan dan peningkatan amal dan
ibadah, idul fitri, iidun-mubaarok, Alloh menghalalkan makan dan minum serta mengharamkan
puasa, di hari yang berbahagia ini.

Maka di hari kemenangan ini, selayaknyalah kumandang takbir, tasbih dan tahmid membahana
di seantero dunia, sebagai rasa syukur kita atas nikmat dan karunia Alloh, yang telah
dicurahkan kepada kita semua, dengan itu, saya mengajak diri saya dan jamaah sekalian, “
marilah kita tingkatkan kualitas iman dan takwa kita, sebagai buah dari ibadah dan puasa kita di
bulan Ramadhan yang baru saja berlalu, semoga ibadah kita diterima Alloh sebagai amalan
yang menjadi tabungan bekal kita, kelak di akherat, aamiin

Kaum Muslimin dan muslimat , rahimakumullah

Karunia dan anugerah Alloh begitu terasa di bulan Ramadhan tahun ini, di mana di masa
pandemi yang aktifitas dibatasi untuk menghentikan persebaran covid-19 dan kita mulai
menjalani hidup dengan kenormalan baru, nuansa Ramadhan menjadi lebih teduh dan lebih
syahdu.

Kita, kaum muslimin yang telah menjalankan amaliyah ibadah selama Ramadhan baik yang
wajib berupa puasa, maupun amalan sunnah, seperti sholat tarawih, membaca al-qur’an,
shodaqoh dan lainnya, pasti saat ini merasakan, seakan jiwa kita menjadi lebih bening dan
bercahaya, raga kita penuh dengan ketundukan terhadap perintah-perintah Alloh dan menjauhi
larangan-laranganNya,. Sesuai dengan perintah di awal kejadian kita manusia, Q.S. Adz-
Dzariyat : 56

5َ 5‫ ْن‬5ِ ‫إْل‬5‫ ا‬5‫و‬5َ ‫َّن‬5 5‫ ِج‬5‫ ْل‬5‫ ا‬5‫ت‬


5‫ ِن‬5‫ و‬5‫ ُد‬5‫ ُب‬5‫ع‬5ْ 5‫ َي‬5ِ‫اَّل ل‬5ِ‫ إ‬5‫س‬ 5ُ 5‫ ْق‬5‫ َل‬5‫خ‬5َ 5‫ ا‬5‫ َم‬5‫و‬5َ
Artinya : Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.

Kaum Muslimin dan muslimat , yang dirahmati Alloh

Rasa syukur kita tidak berhenti sampai di situ, namun yang lebih penting, Selama bulan
Ramadhan kita telah memaksimalkan frekuensi dan kualitas ibadah kita, sehingga kita dapat
meraih kemanfaatan ibadah tersebut lahir dan batin, untuk orientasi duniawi dan ukhrowi,

Diantara manfaat-manfat ibadah adalah

pertama adalah kita telah melakukan pengabdian, sebagaimana perintah Alloh dalam al-Qur’an
QS. AL-Hijr : 99

َ 5‫ َي‬5‫ ِت‬5ْ‫ أ‬5‫ َي‬5‫ى‬5ٰ َّ5‫ ت‬5‫ح‬5َ 5‫ك‬


5‫ ُن‬5‫ ي‬5‫ ِق‬5‫ َي‬5‫ ْل‬5‫ ا‬5‫ك‬ 5َ َّ5‫ ب‬5‫ر‬5َ 5‫د‬5ْ 5‫ ُب‬5‫ع‬5ْ 5‫ ا‬5‫و‬5َ
dan sembahlah Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).

Mengabdi kepada Alloh berdasarkan ketaatan dan penuh loyalitas merupakan bentuk
pengabdian atau bekerja untuk akherat, maka Alloh lah yang akan memberikan gaji berupa
pahala, dan penghargaan sebagai abid ( penghamba )

Pahala itu kita butuhkan untuk pulang kampong di akherat yakni daarussalam atau kampong
damai di surge, maka sesungguhnya kita butuh bekal yang amat banyak, sebab di akherat
merupakan kehidupan abadi, dan perbandingan waktu yang cukup besar, yakni 1 hari di
akherat sama dengan 1000 tahun perhitungan dunia. Q.S. al-Hajj : 47

)٤٧( ‫ِّك َكا َ ْلفِ َس َن ٍة ِّممَّا َت ُع ُّد ْو َن‬


َ ‫َواِنَّ َي ْومًا عِ ْندَ َرب‬
Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.

Maka kita perlu pahala ibadah yang banyak, dengan melaksanakan aktifitas kehidupan dengan
niat dan orientasi beribadah kepada Alloh, dan ibadah yang berkualitas, dengan mengikhlaskan
pengabdian hanya untuk Alloh.

Alhamdulillah, Selama Ramadhan ini kita telah melaksanakan ibadah dalam jumlah yang
banyak dan semoga semuanya berkualitas, yang dapat kita bekal pulang ke surge kelak.

Kaum Muslimin dan muslimat , yang dirahmati Alloh

Kedua ibadah bermanfaat sebagai sarana pembersihan lahir dan penyucian batin atau that-hiir
dan tazkiyah, di mana setiap ibadah yang kita lakukan selalu mengandung unsur pembersihan
jasmani dari hadats kecil maupun hadats besar, baik dengan mandi maupun berwudlu, selain
itu juka tazkiyatun-nafsi penyucian jiwa dari dosa dan khilaf

‫ان إِي َما ًنا َواحْ ت َِسابًا ُغف َِر َل ُه َما َت َق َّد َم ِمنْ َذ ْن ِب ِه‬
َ ‫ض‬ َ ْ‫َمن‬
َ ‫صا َم َر َم‬
“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala niscaya akan
diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA)
Tradisi pembersihan raga dan penuician jiwa inilah yang kita perlukan untuk menghadap Alloh,
Tuhan Penguasa akherat, karena Alloh tidak bisa didekati kecuali dengan jiwa yang suci,
Q.S. As-Syu’ara : 89

ٍ 5‫ ْل‬5‫ َق‬5‫ ِب‬5َ ‫ هَّللا‬5‫ ى‬5‫ َت‬5َ‫ أ‬5‫ن‬5ْ 5‫اَّل َم‬5ِ‫إ‬


5‫ ٍم‬5‫ ي‬5ِ‫ ل‬5‫ َس‬5‫ب‬
kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,
Dengan kesucian itu, jiwa kita menjadi tenang, tenteram dan tumakninah dalam menjalani
hidup. Dan dengan kebersihan raga menjadi segar dan penuh semangat.

Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar, walillahil hamd.


Kaum Muslimin dan muslimat, rahimakumullah

ketiga adalah taqorruban atau mendekatkan diri kepada Alloh, yakni dengan ibadah, berarti kita
telah mendekatkan diri kepada Alloh, kita berharap akan selalu merasa dekat dengan Alloh
Sang Pencipta dan Penguasa hidup kita sehingga tidak ada lagi rasa sedih dan rasa takut
untuk menjalani kebaikan sepanjang hidup kita, karena dengan kedekatan itu berarti kita telah
berlindung kepadaNya,

Q.S. al-Baqaroh : 257

ِ 5‫ ا‬5‫ َم‬5ُ‫ ل‬5‫ ُّظ‬5‫ل‬5‫ ا‬5‫ن‬5َ 5‫ ِم‬5‫ ْم‬5‫ ُه‬5‫ ُج‬5‫ر‬5ِ 5‫خ‬5ْ 5‫ ُي‬5‫ا‬5‫ و‬5‫ ُن‬5‫ َم‬5‫ آ‬5‫ن‬5َ 5‫ ي‬5‫َّ ِذ‬5‫ل‬5‫ ا‬5‫ ُّي‬5ِ‫ ل‬5‫و‬5َ 5ُ ‫هَّللا‬
5‫ر‬5ِ 5‫ و‬5‫ ُّن‬5‫ل‬5‫ ا‬5‫ ى‬5‫ َل‬5ِ‫ إ‬5‫ت‬
Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan
(kekafiran) kepada cahaya (iman).

Dan dengan ibadah, berarti kita telah dijauhkan dari syetan laknatulloh yang selalu menggoda
kita untuk disesatkan dari jalan yang benar dan diridloi

َ 5‫ ِئ‬5‫ َل‬5ٰ5‫و‬5ُ‫ أ‬5ۗ 5‫ت‬


5‫ك‬ ِ 5‫ ا‬5‫ َم‬5ُ‫ ل‬5‫ ُّظ‬5‫ل‬5‫ ا‬5‫ ى‬5‫ َل‬5ِ‫ إ‬5‫ر‬5ِ 5‫ و‬5‫ ُّن‬5‫ل‬5‫ ا‬5‫ن‬5َ 5‫ ِم‬5‫ ْم‬5‫ ُه‬5‫ َن‬5‫ و‬5‫ج‬5ُ 5‫ر‬5ِ 5‫خ‬5ْ 5‫ ُي‬5‫ت‬
5ُ 5‫ و‬5‫ ُغ‬5‫ ا‬5‫ط‬َّ 5‫ل‬5‫ ا‬5‫ ُم‬5‫ ُه‬5‫ؤ‬5ُ 5‫ ا‬5‫ َي‬5ِ‫ ل‬5‫و‬5ْ 5َ‫ أ‬5‫ا‬5‫ و‬5‫ر‬5ُ 5‫ َف‬5‫ َك‬5‫ن‬5َ 5‫ ي‬5‫َّ ِذ‬5‫ل‬5‫ ا‬5‫و‬5َ
5‫ن‬5َ 5‫ و‬5‫ ُد‬5ِ‫ل‬5‫ ا‬5‫خ‬5َ 5‫ ا‬5‫ َه‬5‫ ي‬5‫ ِف‬5‫ ْم‬5‫ ُه‬5ۖ 5‫ر‬5ِ 5‫َّ ا‬5‫ن‬5‫ل‬5‫ ا‬5‫ب‬ 5ُ 5‫ ا‬5‫ح‬5َ 5‫ص‬5ْ 5َ‫أ‬
Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan
mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.

Allohu Akbar, Allohu Akbar, Allohu Akbar, walillahil hamd.


Kaum Muslimin dan muslimat, rahimakumullah

Sehingga dengan berakhirnya Ramadhan, berarti kita telah mendapat pahala yang banyak
sebagai bekal mudik ke surge, dan membuat jiwa raga kita bersih dan suci sebagai sarana
mendekatkan diri kepada Alloh, dan kita telah berada di dekat Alloh yang pasti akan melindungi
kita dari godaan setan yang terkutuk.

Dan saat ini kita memasuki 1 Syawal, yang berarti bulan peningkatan, yakni setelah di bulan
Ramadlan kita focus untuk kehidupan akherat dengan memaksimalkan hablum minalloh dan
mewujudkan keshalehan spiritual, maka di bulan Syawwal ini mari kita genapi dengan
melaksanakan ibadah mu’amalah yang berkaitan dengan kehidupan kita di dunia, yakni
meningkatkan hablumminan-naas dalam mewujudkan keshalehan social dengan memperbaiki
hubungan antar manusia, diantaranya dengan merajut tali silaturrahmi dan mengembangkan
jiwa suka berbagi

Kaum Muslimin dan muslimat, rahimakumullah


Tali silaturrahmi adalah ikatan rasa kasih saying antar sesame manusia yang rentan renggang
atau bahkan putus , karena perbedaan persepsi atau kesalah-pahaman dalam kehidupan
sehari-hari baik dengan pasangan, dengan keluarga, teman dan kerabat atau orang lain pada
umumnya.

Padahal putusnya silaturrahmi bisa menjadi ancaman besar dalam kehidupan akherat kita,
sebagaimana sabda Rasululloh SAW :

 (ٌ‫َقاطِ ع‬ َ ‫)الَ َي ْد ُخ ُل‬ 


‫الج َّن َة‬
“Tidak akan masuk surga orang yang memutus tali silaturahim.” (HR. Imam Bukhari)

Dijelaskan dalam matan hadits lain, artinya : “Tidaklah masuk surga orang yang


suka memutus, (memutus tali silaturahmi)”. ... “Orang yang menyambung silaturahmi itu,
bukanlah yang menyambung hubungan yang sudah terjalin, akan tetapi orang yang
menyambung silaturahmi ialah orang yang menjalin kembali hubungan kekerabatan yang
sudah terputus”. [Muttafaqun 'alaihi].

Selain itu, silaturrahmi yang renggang ataupun yang putus, menjadi beban dan kendala dalam
kehidupan di dunia yang dapat menghambat tercapainya kebahagiaan dan ketentraman. Maka
satu-satunya jalan untuk menjalin dan mempererat tali silaturrahmi itu adalah dengan saling
memaafkan dan saling berbagi.

Memang lebih berat memaafkan kesalahan orang lain ketimbang meminta maaf, hal itu karena
masih ada rasa egoisme di dalam diri kita, dan itu harus kita hilangkan, perasaan egois harus
kita tundukkan, hal itu agar tidak seperti apa yang terjadi pada setan laknatulloh yang enggan
bersujud kepada nabi Adam as. Saat diperintah Alloh, hanya lantaran egoismenya yang terlalu
tinggi sehingga ia merasa lebih tinggi levelnya disbanding nabi Adam.

Dengan saling memaafkan, maka hubungan batin yang berwujud tali kasih saying akang dapat
erat dan kuat lagi, dan bila sudah tumbuh rasa saling mengasihi dan menyayangi maka
kehidupan akan semakin indah dan lebih mudah untuk mencapai kebahagiaan hidup.

Dan yang juga dapat mempererat tali silaturrahmi adalah saling berbagi, yakni berbagi
kenikmatan yang telah dikaruniakan kepada kita, baik dalam bentuk materi maupun non materi
yang dapat berupa apresiasi dan simpati

Pada akhirnya, marilah kita tengadahkan tangan ke langit dengan kerendahan hati dan
kehinaan jiwa di hadapan Dzat yang Maha Suci dan Maha Sempurna, memohon semoga Alloh
selalu membuat kita semangat beribadah, sehingga ruhani kita kaya dan selalu dekat
denganNya, dan semoga kita dapat mempererat tali silaturrahmi diantara sesama manusia,
sehingga kita bisa bahagia hidup bersama mereka.

Dan semoga Alloh segera mengangkat wabah covid 19, dari lingkungan dan Negara kita
tercinta, semoga kita selalu dilimpahi kesehatan lahir dan batin,

Semoga dengan puasa ramadhan tahun ini, kita termasuk hambaNya yang muttaqin, kembali
kepada kesucian dan menjadi pemenang, aamin ya mujiibassailiin

ِ ِ ِ ِ ِّ ِ ِ ِ ِ ‫ِ مِب‬ ِ ‫آن‬ ِ
َ ‫العظْي ِم َو َن َف َعيِن َوإيَّا ُك ْم َا فْيه م َن اآليَات َوالذ ْك ِر احلَكْي ِم َوَت َقبَّ َل ميِّن َومْن ُك ْم ت‬
ُ‫الوتَه‬ َ ‫بَ َار َك اهللُ يِل ْ َولَ ُك ْم يِف ال ُق ْر‬
‫اسَت ْغ ِف ُر‬ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ ‫الس ِميع‬
ْ ‫ َو‬,‫ َو َج َعلَيِن َوإِيَّا ُك ْم م َن الْ َعائديْ َن َو الْ َفائ ِزيْن‬,ْ‫ َت َقبَّ ْل يَا َك ِرمْي‬,‫ َوَت َقبَّ َل اهللُ منَّا َو مْن ُك ْم‬,‫العلْي ُم‬
َ ُ ْ َّ ‫إِنَّهُ ُه َو‬
‫اسَت ْغ ِف ُر ْوهُ َفيَا َف ْو َز امل ْسَت ْغ ِف ِريْ َن‬ ِ َ‫ات وامل ْؤ ِمنِ وامل ْؤ ِمن‬
َ‫ات ف‬ ِ ‫اهلل الع ِظيم يِل ولَ ُكم ولِسائِِر الُم ِسلِمني واملسلِم‬
ُ ْ ُ َ َ ‫نْي‬ ُ َ َ ُْ َ َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ َْ َ َ

KHUTBAH 2
‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫َصْيالً الَ الَهَ االَّ اهللُ َوالللهُ‬ ‫اهللُ اَ ْكَب ْر (‪ )×3‬اهللُ اَ ْكَب ْر (‪ )×4‬اهللُ اَ ْكَب ْر كبريا َواْحلَ ْم ُد هلل َكثْيًرا َو ُسْب َحا َن اهلل بُكَْرةً َو أ ْ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِ ِ ِ ِِ‬ ‫هلل على اِحسانِِ‬ ‫هلل اْحلم ُد‪ .‬اْحلم ُد ِ‬ ‫اَ ْكبر اهلل اَ ْكبر و ِ‬
‫لى َت ْوفْيقه َوا ْمتنَانه‪َ  .‬واَ ْش َه ُد اَ ْن الَ الَهَ االَّ اهللُ َواهللُ‬ ‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ُ‬‫ه‬ ‫ل‬
‫َ‬ ‫ْر‬
‫ُ‬ ‫ك‬ ‫الش‬
‫ُّ‬ ‫و‬‫َ‬ ‫ه‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َْ ُ َْ َ‬
‫َّاعى اِىل ِر ْ ِِ‬ ‫ك لَه لَه َتع ِظيما لِ َشأْنِِه واَ ْشه ُد اَ َّن سيِّ َدنَا حُم َّم ًدا عب ُده ورسولُه الد ِ‬
‫ص ِّل َعلَى‬ ‫الله َّم َ‬
‫ض َوانه ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َْ ُ َ َ ُ ْ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َو ْح َدهُ الَ َش ِريْ َ ُ ُ ْ ْ ً‬
‫َّاس اَِّت ُقوااهللَ فِْي َما اََمَر َوا ْنَت ُه ْوا َع َّما َن َهى‬ ‫ِ‬ ‫سيِّ ِدنَا حُم َّم ٍد ِوعلَى اَلِِه واَ ِِ‬
‫ص َحابه َو َسلِّ ْم تَ ْسلْي ًما َك ْثيًرا‪ .‬اََّما َب ْع ُد فَياَ اَيُّ َها الن ُ‬ ‫َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫مِب ِ ِ ِ ِ ِ‬ ‫ِِ ِِ‬
‫‪.‬و ْاعلَ ُم ْوا اَ َّن اهللّ اََمَر ُك ْم بِاَْم ٍر بَ َدأَ فْيه بَِن ْفسه َوثـَىَن َآل ئ َكته بِ ُق ْدسه َوقَ َال تَعاَىَل ا َّن اهللَ َو َمآل ئ َكتَهُ يُ َ‬
‫صلُّ ْو َن‬ ‫َو َز َجَر َ‬
‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلِّ ْم‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ص ِّل َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َ‬ ‫صلُّ ْوا َعلَْيه َو َسلِّ ُم ْوا تَ ْسلْي ًما‪ُ .‬‬
‫الله َّم َ‬ ‫لى النَّىِب يآ اَيُّ َها الَّذيْ َن َآمُن ْوا َ‬ ‫َع َ‬
‫ك يااَرحم َّ مِحِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫َو َعلَى ِآل َسيِّدناَ حُمَ َّمد َو َعلَى اَنْبِيآئِ َ‬
‫الرا نْي َ‬ ‫اج َع ْلنَا َم َع ُه ْم بَرمْح َت َ َ ْ َ َ‬‫ك َو َمآلئ َكة اْملَُقَّربِنْي َ ‪َ ,‬و ْ‬ ‫ك َو ُر ُسل َ‬
‫ِ‬
‫ك يَا َذا اْجلَالَ ِل َواْ ِإل ْكَرام‬ ‫ِّهنَا ِيف ديْنِ َ‬ ‫اللَّ ُه َّم َعلِّ ْمنَا َما َيْن َفعُنَا َوا ْن َف ْعنَا ِمبَا َعلَّ ْمَتنَا َو َفق ْ‬
‫اللَّه َّم أ َِعَّز اْ ِإلسالَم واْملسلِ ِم وأ َِذ َّل الشِّر َك واْمل ْش ِركِ واح ِم حو َز َة الدِّي ِن‪ِ ،‬وانْصر ِعباد َك اْمل ْؤ ِمنِ ِيف ُك ِّل م َك ٍ‬
‫ان‬ ‫َ‬ ‫ُ ْ َ َ ُ نْي َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ َ ُ نْي َ َ ْ َ ْ‬ ‫ْ َ َ ُ ْ نْي َ َ‬ ‫ُ‬
‫ب‬ ‫َّك مَسِ يع قَ ِري ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ات‪ ,‬اَأل ِ ِ‬ ‫اللَّه َّم ا ْغ ِفر لِْلمسلِ ِم واْملسلِم ِ‬
‫ات واْمل ْؤ ِمنِ واْمل ْؤ ِمنَ ِ‬
‫ب جُم ْي ُ‬‫َحيَاء مْن ُه ْم َواْأل َْم َوات إن َ ْ ٌ ْ ٌ‬ ‫ْ‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫نْي‬ ‫ُ‬ ‫َ‬ ‫ْ ُ ْ نْي َ َ ُ ْ َ‬ ‫ُ‬
‫ات‬
‫َّع َو َ‬ ‫الد َ‬
‫آلخر ِة حسنَةً وقِنَا ع َذاب النَّا ِر‪ ,‬واحْل م ُد لِلَّ ِه ر ِّ ِ‬
‫ِ‬ ‫َربَّنَا أتِنَا يِف ُّ‬
‫ب الْ َعالَمنْي‬ ‫َ‬ ‫َ َْ‬ ‫الد ْنيَا َح َسنَةً َو يِف اْ َ َ َ َ َ َ‬

Anda mungkin juga menyukai