Anda di halaman 1dari 2

TATA CARA IBADAH JUMAT AGUNG (10 APRIL 2020)

Persiapkan Roti dan Anggur (bisa diganti dg sirup/teh)

1. Doa Pembuka
2. Pujian :
Hanya Kau Tuhan di hidupku Kar'na salibMu ku hidup
Kau berikan hidup yang baru Kar'na salibMu ku menang Engkau
DarahMu menyucikan pulihkan hatiku, yang berkuasa sanggup
Kunyatakan Kaulah s'galanya 'Tuk melakukan mujizatMu
Engkaulah sumber pengharapan Kar'na salibMu ku hidup
Kuasa-Mu sanggup menyembuhkan Kar'na salibMu ku menang
Jiwaku pun berserah hanya kepadaMu Engkau yang berkuasa sanggup
Yesus kaulah segalanya 'Tuk melakukan mujizatMu Di
hidupku

(Pujian bisa ditambah )

3. Doa Firman Tuhan


4. Firman Tuhan : Lihat Dibelakang
5. Doa Setelah Firman+Doa persiapan Perjamuan Kudus
6. Bernyanyi :
“Tuhanku Roti Kehidupan2x, Siapa Makan, Siapa Minum Dapat Hidup Selamanya”

7. Baca : 1Kor. 11:23-24  Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan,
yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia
mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang
diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
8. Makan Roti dengan mengucap : Dalam Nama Yesus, Haleluya !
9. Bernyanyi :
“Darahnya Amat Kuasa, Sucikan dari Dosa, Lepaskan Sgala susah, DarahNya tebus saya”

10. Baca : 1Kor. 11:25-26  Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan
ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu
meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Sebab setiap kali kamu makan roti ini dan minum
cawan ini, kamu memberitakan kematian Tuhan sampai Ia datang. 
11. Minum Anggur dengan mengucap : Dalam Nama Yesus, Haleluya !
12. Mengucap Syukur atas Tubuh dan Darah Yesus yang sudah diberikan pada kita, hanya lewat
kematian Yesus kita mengalami : Pengampunan, Pemulihan, Kemenangan dan Keselamatan.
13. Persembahan
14. Doa Penutup
RENUNGAN FIRMAN TUHAN

“Lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus. “

[Lukas 23:26-49]

Kita melihat di dalam peristiwa Simon membawa salib, sebuah gambaran pekerjaan
Jemaat di segala zaman; Jemaat adalah pembawa salib yang mengikuti Yesus. Perhatikanlah,
hai orang Kristen, Yesus tidak menderita untuk menghindarkanmu dari penderitaan. Ia
memikul salib, bukan supaya engkau dapat terlepas darinya, tapi supaya engkau dapat
menanggungnya. Kristus membebaskanmu dari dosa, tetapi bukan dari dukacita. Ingatlah itu,
dan bersiaplah untuk menderita.

Tapi marilah kita menghibur diri dengan pemikiran ini, bahwa dalam kasus kita, seperti
pada Simon, itu bukan salib kita, tetapi salib Kristuslah yang kita pikul. Ketika engkau dianiaya
karena kesalehanmu; ketika agama yang engkau anut membuatmu teruji oleh ejekan-ejekan
kejam, ingatlah itu bukan salibmu, itu adalah salib Kristus; betapa menyenangkannya memikul
salib Yesus Tuhan kita!

Engkau memikul salib mengikuti-Nya. Engkau mempunyai Seorang mulia yang


menyertai; jalanmu ditandai dengan jejak kaki dari Tuhanmu. Tanda dari bahu-Nya yang
merah darah ada pada beban berat itu. Ini adalah salib-Nya dan Ia berjalan di depanmu
seperti seorang gembala berjalan di depan domba-dombanya. Pikullah salibmu setiap hari,
dan ikutlah Dia.

Jangan lupa juga bahwa engkau memikul salib ini bersama-sama. Ada beberapa yang
berpendapat bahwa Simon hanya membawa salah satu ujung salib, dan bukan
keseluruhannya. Hal itu sangat mungkin; Kristus mungkin memikul bagian yang lebih berat,
pada bagian kayu yang melintang, dan Simon mungkin memikul ujung yang lebih ringan.
Tentu saja demikianlah denganmu; engkau membawa bagian ujung salib yang lebih ringan,
Kristus menanggung ujung yang lebih berat.

Dan ingat, meskipun Simon harus menanggung salib sebentar sekali, hal itu
memberinya penghormatan yang kekal. Demikianlah salib yang kita bawa paling-paling juga
hanya sebentar, dan kemudian kita akan menerima mahkota, dan kemuliaan. Tentunya kita
harus mencintai salib, dan, bukannya menghindari salib, melainkan sayang sekali kepada salib,
ketika salib itu mengerjakan bagi kita "sebuah kemuliaan yang jauh lebih besar dan kekal."

[ Baca 2 Korintus 4:17]

Anda mungkin juga menyukai