- Trunk incuvation / Galant Refleks: Ketika pipinya disentuh, bayi bergerak
ke arah pipinya yang di sentuh
- Melangkah / Walking Refleks: Tidak dikaji - Tendon Dalam / Deep Tendon refleks: Tidak dikaji - Ekternal Menyilang / Crossed extension refleks: Ketika disentuh, kaki bayi bayi tampakmenyilang - Magnet Refleks: Tidak dikaji - Babinski Refleks: Ketika diberi ransangan pada telapak kaki bayi, jempol bayi mengarah ke atas dan jari kaki lainnya terbuka
J. INFOMASI PENUNJANG Diagnosa Medik : BBLR Pemeriksaan Diagnostik : Bilirubin total : 5.52 mg/dl
K. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
Keperawatan 1. Ds :- Do: Terdapat Imaturitas sistem Pola nafas tidak sianosis pada pernafasan efektif tubuh bayi Saturasi O2: 93 Terpasang O2 1 LPM RR : 60 x/menit Nadi : 132 x/menit 2. Ds :- Fluktasi suhu Hipotermi Do : lingkungan Suhu 36,2 0C Akral teraba dingin Perawatan bayi di inkubator dengan suhu 34°C 3. Ds :- Do:
Kulit bayi tampak Hiperbilirubin Injuri
kekuningan di serebral bagian kepala hingga ekstremitas bawah Mata bayi ditutupi kasa pada saat foto therapy Hasil pemeriksaan laboratorium diperoleh bilirubin total 5.52 mg/dl dan biliribun direk 1.75 mg/dl Sklera tampak ikterik
L. DIAGNOSA KEPERAWATAN / MASALAH KEPERAWATAN
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas sistem pernafasan 2. Hipotermi berhubungan dengan fluktasi suhu lingkungan 3. Resiko injuri berhubungan hiperbilirubin M. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN Pada (MR. )
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan 1. Pola nafas tidak efektif Kriteria Hasil : 1. Posisikan pasien untuk 1. Memaksimalkan ventilasi berhubungan dengan memaksimalkan ventilasi 2. Melihat ada suara tambahan imaturitas sistem 1. Mendemonstrasikan 2. Auskultasi suara nafas, 3. Melihat tanda-tanda hipoksia pernafasan batuk efektif dan suara catat adanya suara 4. Tidak ada sumbatan yang nafas yang bersih, tidak tambahan. menghalangi jalan nafas ada sianosis dan dyspneu 3. Monitor respirasi dan status 5. Melihat aliran oksigen (mampu mengeluarkan O2 6. Memaksimalkan ventilasi sputum, mampu bernafas 4. Pertahankan jalan nafas 7. Melihat status hemodinamik dengan mudah, tidak ada yang paten 8. Melihat tanda-tanda dipsnea pursed lips) 5. Monitor aliran oksigen 9. Melihat suara paru abnormal 2. Menunjukkan jalan nafas 6. Pertahankan posisi 10. Melihat tanda-tanda dipsnea yang paten (klien tidak pasien 11. Melihat tanda-tanda syok merasa tercekik, irama 7. Monitor , nadi, suhu, dan 12. Melihat tanda-tanda syok nafas, frekuensi RR 13. Melihat tanda-tanda syok pernafasan dalam 8. Monitor frekuensi dan 14. Menghangatkan bayi rentang normal, tidak irama pernafasan ada suara nafas 9. Monitor suara paru abnormal) 10. Monitor pola pernapasan 3. Tanda Tanda vital dalam abnormal rentang normal (tekanan 11. Monitor suhu, warna, darah, nadi, pernafasan) dan kelembaban kulit 12. Monitor sianosis perifer 13. Monitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) 14. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign 15. Penerapan develoment care 2. Hipotermi berhubungan Kriteria Hasil : 1. Monitor suhu minimal tiap 1. Melihat jika terjadinya 1. Suhu tubuh dalam rentang 2 jam hipotermi dengan fluktasi suhu normal 2. Rencanakan monitoring 2. Melihat perkembangan suhu 2. Nadi dan RR dalam lingkungan bayi rentang normal suhu secara kontinyu 3. Memantau status hemodinamik 3. Monitor TD, nadi, dan RR 4. Memantau tanda-tanda syok 4. Monitor warna dan suhu 5. Mempertahankan suhu tubuh kulit 6. Membantu nutrisi bayi 5. Monitor tanda-tanda 7. Mencegah hipotermia hipertermi dan hipotermi 8. Menghangatkan bayi 9. Memantau tanda-tanda syok 6. Tingkatkan intake cairan 10. Memantau jika terjadi dipsnea dan nutrisi dan apnea 7. Selimuti pasien untuk 11. Melihat penyebab tanda-tandal mencegah hilangnya abnormal kehangatan tubuh 8. Penerapan develoment care 9. Monitor sianosis perifer 10. Monitor pola pernafasan abnormal 11. Identifikasi penyebab dari perubahan vital sign 3. Resiko injuri Kriteria Hasil: 1. Pasang foto therapy dan eye 1. Menurunkan kadar 1. Pasang foto therapy protector bilirubin dan mencegah berhubungan 2. Ukur tanda tanda vital dan eye protector cahaya masuk ke mata hiperbilirubin 3. Jaga kehangatan bayi 2. Ukur tanda tanda vital 4. Beri minum sesuai 2. Memantau status Jaga kehangatan bayi kebutuhan hemodinamik Beri minum sesuai 5. Pantau intake output 3. Mempertahankan suhu kebutuhan 6. Cek kembali kadar bilirubin tubuh bayi 3. Pantau intake output 4. Mempertahankan status hemodinamik 5. Melihat pemasukan dan pengeluaran cairan tubuh pada bayi 6. Memantau kadar bilirubin hingga dalam batas normal N. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Hari/tanggal: Selasa/ 9 Februari 2021
Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
20.00 Pola nafas tidak efektif 1. Memposisikan bayi dengan dengan cara S:- berhubungan dengan mengatur kepala sedikit di ekstensi imaturitas sistem O: menggunakan kain bedong 15o Bayi masih tampak sesak pernafasan 2. Memonitor suplai O2 yang terpasang di Bayi terpasang O2 1 liter daerah hidung dengan nasal kanul. Bayi terpasang CPAP dengan fi02 : Pemberian O2 1 liter 21 dan PEEP : 5 mmhg 3. Memantau saturasi O2 di layar monitor Saturasi O2 : 93 % Suhu : 36,20C RR : 58 x/menit Nadi : 132 x/menit dengan SPO2 93 % 4. Mempertahankan posisi nyaman pasien A : Pola nafas tidak efektif dengan pemasangan nesting yang menggunakan kain gulung yang di P : Intervensi dilanjutkan letakkan melingkari bayi. 5. Memonitor ttv pasien dengan cara mengukur suhu (36,20C), menghitung frekuensi nadi (132 x/i), dan menghitung frekuensi pernafasan bayi (58 x/i 6. Memonitor sianosis perifer pada bayi dengan cara menekan tumit bayi didapatkan CRT > 2 detik. 7. Melakukan penerapan development care dengan menciptakan suasana tenang dengan mengurangi suara dan berbicara seperlunya saja, serta memonitor perubahan fisiologis dan perilaku bayi selama melakukan prosedur tindakan seperti penggantian popok bayi yang didapatkan 8. bayi tampak tenang. 20.10 Hipotermi berhubungan 1. Mengobservasi suhu/jam (suhu: 36,2 ) S: - 2. Memonitor nadi dengan melihat di layar O: dengan fluktasi suhu monitor dan menghitung pernafasan bayi Bayi masih dalam inkubator dengan dengan cara meletakkan stetoskop suhu 34°C lingkungan S: 36,30c didekat dada bayi (nadi : 132 x/i, RR : 58 x/i) Akral teraba dingin 3. Memberi susu untuk nutrisi bayi melalui OGT setiap 3 jam A: Masalah belum teratasi 4. Membungkus badan bayi dengan plastik 5. Memasang nesting dengan menggunakan P: intervensi dilanjutkan kain gulung yang di letakkan melingkari bayi 20.20 Resiko injuri berhubungan 1. Memasang foto therapy dan menutup S: - hiperbilirubin mata bayi saat foto therapy untuk O: melindungi mata bayi kulit bayi tampak kekuningan 2. Mngukur tanda tanda vital bayi dengan dibagian kepala hingga ekstremitas data, nadi : 146 x/i, suhu : 36,2 o C, RR : bawah 61 x/ menit mata bayi ditutupi kasa pada saat foto 3. Menjaga kehangatan bayi dengan teraphy memperhatikan suhu di incubator hasil pemeriksaan labor diperoleh dan memperhatikan nesting bilirubin total 5.52 mg/dl dan 4. Memberi minum (susu) sesuai kebutuhan biliribun direk 1.75 mg/dl yang telah di instksikan oleh dokter sklera tampak ikterik 5. Memantau pemasukan cairan dengan cara menghitung jumlah susu yang di A: ikterik neonatorum masukkan, dan menghitung jumlah P: intervensi dilanjutkan oleh dinas pagi pengeluaaran caian dengan cara menimbang popok bayi setiap diganti mengcek kadar bilirubin bayi Hari/tanggal: Rabu/ 10 Februari 2021
Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
20.00 Pola nafas tidak efektif 1. Memposisikan bayi dengan dengan cara S:- berhubungan dengan mengatur kepala sedikit di imaturitas sistem O: ekstensi menggunakan Bayi terlihat tidak sesak pernafasan o kain bedong 15 Tidak ada terdapat sianosis di tubuh 2. Memonitor suplai O2 yang terpasang di bayi daerah hidung dengan nasal kanul. O2 masih terpasang ½ liter Pemberian O2 1/2 liter Saturasi O2 : 98 % 3. Memantau CPAP dengan cara melihat RR : 40 x/menit layar monitor untuk kepatenan jalan Nadi : 139 x/menit Tidak terjadi cyanosis nafas bayi. A: Masalah teratasi 4. Memantau saturasi O2 di layar monitor P: intervensi dihentikan dengan SPO2 98% 5. Mempertahankanposisi nyaman pasien dengan pemasangan nesting yang menggunakan kain gulung yang di letakkan melingkari bayi. 6. Memonitor ttv pasien dengan cara mengukur suhu (36,70C) menghitung frekuensi nadi (139 x/i) dan menghitung frekuensi pernafasan bayi (40 x/i) 7. Memonitor sianosis perifer pada bayi dengan cara menekan tumit didapatkan CRT selama < 2 detik 8. Melakukan penerapan development care dengan menciptakan suasana tenang dengan mengurangi suara, dan memonitor perubahan fisiologis dan perilaku bayi selama melakukan prosedur 20.10 Hipotermi berhubungan 1. Mengobservasi suhu/ 2jam (s : 36,7oC) S: - dengan fluktasi suhu 2. Memonitor nadi dengan melihat di O: layar monitor dan menghitung Bayi masih dalam lingkungan inkubator pernafasan bayi dengan cara meletakkan stetoskop didekat dada bayi Nadi: 139 x/menit 3. Memberi susu untuk nutrisi bayi melalui RR : 40 x/menit OGT setiap 3 jam Akral teraba hangat 4. Memasang nesting dengan menggunakan S: 36,70c kain gulung yang di letakkan A: Masalah teratasi melingkari bayi P: Intervensi dihentikan 20.20 Resiko injuri berhubungan 1. Memasang foto therapy dan menutup S: hiperbilirubin mata bayi saat foto therapy untuk O: melindungi mata bayi Hasil pemeriksaan bilirubin 2. Mengukur tanda tanda vital bayi dengan mendekati dalam batas normal data, nadi : 139 x/i, suhu : 36,7 o C, RR : Warna kulit kuning mulai berkurang 40 x/ menit nadi : 139 x/i, 3. Menjaga kehangatan bayi dengan suhu: 36,7 o C memperhatikan suhu di incubator dan RR : 40 x/ menit memperhatikan nesting Sklera ikterik mulai berkurang 4. Memberi minum (susu) sesuai kebutuhan A: ikterik neonatorum yang telah di instksikan oleh dokter P: Intervensi dilanjutkan 5. Memantau pemasukan cairan dengan cara menghitung jumlah susu yang di masukkan, dan menghitung jumlah pengeluaaran caian dengan cara menimbang popok bayi setiap diganti mengcek kadar bilirubin bayi Hari/tanggal: Jum’at/ 12 Februari 2021
Jam Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
11.20 Resiko injuri berhubungan 1. Memasang foto therapy dan menutup S: hiperbilirubin mata bayi saat foto therapy untuk O: melindungi mata bayi Hasil pemeriksaan bilirubin dalam 2. Mngukur tanda tanda vital bayi dengan batas normal data, nadi : 138 x/i, suhu : 36,6 o C, RR : Warna kulit kuning sudah hilang 62 x/ menit Nadi : 134 x/menit 3. Menjaga kehangatan bayi dengan Suhu : 36,8 oC memperhatikan suhu di incubator RR : 62 x/menit dan memperhatikan nesting A: ikterik neonatorum teratasi 4. Memberi minum (susu) sesuai kebutuhan yang telah di instksikan oleh dokter P: Intervensi dihentikan 5. Memantau pemasukan cairan dengan cara menghitung jumlah susu yang di masukkan, dan menghitung jumlah pengeluaaran caian dengan cara menimbang popok bayi setiap diganti