Anda di halaman 1dari 2

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian
Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat
asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan
belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko.

Program Keselamatan Pasien merupakan program yang harus diselenggarakan oleh rumah
sakit dalam rangka mendukung upaya peningkatan kualitas pelayanan. Hal ini sejalan
dengan UU Nomor 44 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa rumah sakit wajib
menerapkan standar keselamatan pasien (pasal 43 ayat 1). Pelaksanaan standar tersebut
harus melalui pelaporan insiden, analisa, dan penetapan pemecahan masalah dalam
rangka menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan (pasal 43 ayat 2).

B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian
tidak diharapkan.

C. Tata Laksana Keselamatan Pasien


Ruang lingkup pengelolaan organisasi Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit dalam
rangka perencanaan, diseminasi pelaksanaan monitoring dan evaluasi secara terus menerus
yang terdiri atas kegiatan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan Manajemen Tata Kelola Keselamatan Pasien meliputi:


Kebijakan, panduan, pedoman dan SPO untuk dilaksanakan proses PDCA (Plain Do
Chek and Action) di rumah sakit berupa sosialisasi, implementasi, monitoring dan
evaluasi.

2. Pelaksanaan Program Keselamatan Pasien


Penerapan 7 (tujuh) langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit meliputi :
a. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien
b. Pimpin dan dukung staf anda
c. Integrasikan aktivitas pengelolaan resiko
d. Kembangkan system pelaporan
e. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien
g. Cegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan pasien
3. Pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien meliputi 6 (Enam) Sasaran
a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert medication)
d. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi
e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh

4. Analisa insiden
a. Pelaporan insiden keselamatan pasien, bila terdapat insiden diunit yang
termasuk dalam KPC (kondisi Potensial cidera, KTD (kejadian Tidak diharapkan),
KTC (Kejadian Tidak Cidera) dan KNC (Kejadian Nyaris Cidera) dari masing-masing
unit, maka penemu insiden segera melakukan penanganan terhadap insiden
tersebut dan sesegera mungkin melaporkan kepada kepala Unit dan atau Champion
unit untuk dilakukan grading awal unit untuk menangani insiden tersebut. Segera
melaporkan adanya insiden keselamatan pasien kepada Komite Mutu dan
Keselamatan pasien maksimal 2x24 jam.
b. Unit penemu insiden membuat pencatatan dan melakukan grading awal dari
adanya insiden, bila grading insiden biru atau hijau maka dilakukan invertigasi
sederhana, bila grading kuning atau merah dilakukan analisa akar masalah dari
adanya insiden dan segera melapor ke komite mutu dan keselamatan pasien
untuk dilakukan tindak lanjut dari adanya insiden.

Anda mungkin juga menyukai