Anda di halaman 1dari 4

3.7.

1 Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Batu kandung empedu yang asimtomatik umumnya tidak menunjukkan
kelainan pada pemeriksaan laboratorium. Apabila terjadi peradangan
akut, dapat terjadi leukositosis. Apabila terjadi sindroma mirizzi, akan
ditemukan kenaikan ringan bilirubin serum akibat penekanan duktus
koledukus oleh batu. Kadar bilirubin serum yang tinggi mungkin
disebabkan oleh batu di dalam duktus koledukus. Kadar fosfatase alkali
serum dan mungkin juga kadar amilase serum biasanya meningkat
sedang setiap setiap kali terjadi serangan akut.

b. Pemeriksaan radiologis
Pada foto polos abdomen dapat dilihat gas atau kalsium didalam
traktus biliaris. Kira-kira 10-15% batu kantung empedu mengapur
(kalsifikasi) dan dapat diidentifikasi sebagai batu kandung empedu pada
foto polos. Mungkin pula penimbunan kalsium di dalam kandung empedu
yang mirip bahan kontras. Kadang-kadang dinding kandung empedu
mengapur (kalsifikasi) yang disebut porcelain gallbladder, yang penting
sebab dari hubungan kelainan ini dengan karsinoma kandung empedu.
Gas dapat terlihat dipusat kandung empedu gambaran berbentuk
segitiga (mercedez-ben sign), gas didalam duktus biliaris menyatakan
secara tidak langsung hubungan abnormal anatara gas kandung empedu
atau duktus choledochus. Ini dapat disebabkan oleh penetrasi ulkus
duedeni ke dalam traktus biliaris atau erosi batu kedalam lambung,
duodenum atau kolon. Gas kadang-kadang terlihat didalam duktus sebagai
manifestasi cholangitis disebabkan oleh organisme pembentuk gas. Gas di
dalam kandung empedu dan dindingnya (emphysematous cholecystitis)
adalah manifestasi dari infeksi serupa dan biasanya timbul pada diabetes,
sekunder terhadap kemacetan dari arteri kistik disebabkan diabetic
angiopathy.
Gas didalam vena porta, tampak perifer di dalam hepar,
menyatakan secara tidak langsung usus necrosis tetapi itu dapat terjadi
dengan cholecystitis hebat.
Kolesistografi oral ditemukan pertama kali 70 tahun yang lalu dan
banyak diadakan perubahan kontras nontoxic iodinated organic compound
diberikan oral yang diserap didalam usus kecil, diekskresi oleh hati dan
dipekatkan di dalam empedu memberikan kesempatan untuk menemukan
batu kandung empedu yang tidak mengapur sebelum operasi. Dapat pula
dideteksi kelainan intra abdominal lain dari kandung empedu.
Kolesistografi intra vena dikerjakan sebagai pengganti
kolesistografi oral. Bahan kontras di pergunakan adalah iodipamide
(biligrafin yang mengandung iodine 50%). Ultrasonografi kandung
empedu (GB-US) telah membuat suatu pengaruh yang hebat pada
diagnosa traktus biliaris. Ini telah menggantikan kolesistografi oral sebagai
cara imaging utama karena ini menawarkan bermacam-macam
keuntungan. Tidak mempergunakan sinar x, tidak perlu menelan kontras.
Kemampuan untuk menentukan ukuran duktus biliaris dan untuk
mengevaluasi parenkim hepar dan pankreas sangat menguntungkan sekali.
Seorang ultrasonografer yang mempunyai skill diperlukan untuk
mendapatkan hasil yang optimum. Ultrasonografer memperlihatkan
patologi anatomi dari pada patophysiology, kolesistografi oral
memperlihatkan kedua-duanya. Sebab banyak orang yang mempunyai
batu kandung empedu asimptomatik. Ada suatu derajat tertentu agar batu
tampak pada ultrasonografi kandung empedu adalah pasien mengeluh.
Ultrasonografi kandung empedu dapat mendeteksi batu kecil dari pada
kolesistografioral. Ultrasonografi dapat pula untuk menemukan masa intra
luminal selain dari pada batu, seperti adenoma, polip kolestrol dan
karsinoma kandung empedu. Kolesistografi telah berkembang sebagai
studi dinamik dari patologi fisiologi dari sistem biliaris. Injeksi intravena
dari technitium labeled imminodiacetic acid compounds memberikan
imaging segera dari kandung empedu dan radioaktivitas dapat diikuti ke
dalam duodenum.
Kolelitiasis
Batu empedu akan terlihat sebagai gambaran hiperekoik yang
bebas pada kandung empedu serta khas membentuk bayangan akustik
dibawahnya. Batu yang kecil dan tipis kadang-kadang tidak
memperlihatkan bayangan akustik. Pada keadaan yang meragukan
perubahan posisi penderita, misalnya duduk, sangat membantu.

Kolesistitis akut
Tanda utama pada kolesistitis akut ialah sering ditemukan batu,
penebalan dinding kandung empedu, hidrops dan kadang-kadang terlihat
eko cairan di sekelilingnya yang menandakan adanya perikolesistitis atau
perforasi. Sering diikuti rasa nyeri pada penekanan dengan transuder yang
dikenal sebagai morgan sign positif atau positif transuder sign.

Kolesistitis kronik
Kandung empedu sering tidak atau sukar terlihat. Dinding menjadi
sangat tebal dan eko cairan lebih terlihat hiperekoik. Sering terdapat pada
kolesistitis kronik lanjut dimana kandung empedu sudah mengisut
(contracted gallblader). Kadang-kadang terlihat hanya eko batunya saja
yang terlihat pada fossa vessika felea.

Saluran empedu
Pada penderita-penderita yang diduga dengan obstruksi saluran
empedu, USG merupakan pemeriksaan pertama dari serangkaian prosedur
pencitraan. Saluran empedu intra hepatik akan mudah dilihat bila terjadi
pelebaran karena selaluberjalan periportal anterior. Hal ini menjadi sangat
penting karena pelebaran saluran empedu ini kadang-kadang sudah terlihat
sebelum bilirubin darah meningkat.
Pemeriksaan dilakukan setelah penderita diberi makan lemak lebih
dahulu. Pada keadaan obstruksi duktus koledukus, maka setelah fatty meal
tersebut akan terlihat lebih lebar, sedangkan pelebaran fisiologik, misalnya
pada usia tua, diman elastisitas dinding saluran sudah berkurang, maka
diameternya akan menjadi lebih kecil.
Pada dasarnya lebar saluran empedu sangat bergantung pada berat
atau tidaknya obstruksi yang terjadi. Pada penderita-penderita yang
mengalami obstruksi sebagian (partial obstruction) baik disebabkan oleh
duktus koledukus, tumor papila vateri ataukolangitis sklerosis, kadang-
kadang tidak memperlihatkan pelebaran saluran empedu sama sekali,
tetapi mungkin saja dijumpai pelebaran yang berkala.
Pada setiap pelebaran duktus koledukus, pemeriksaan terhadap
kaput pankreas dan duktus pankreatikus wirsungi adalah sangat membantu
dalam menentukan lokasi sumbatan tersebut
Pada umumnya terhadap penderita-penderita dengan ikterus yang
tidak ditemukan adanya saluran empedu yang melebar, maka dugaan kita
beralih kepada kelainan-kelainan parenkim hati misalnya pada sirosis hati,
hepatitis, maupun metastasis, yang pada umumnya dapat dibedakan dari
parenkim hati normal.
Ringkasan dibawah ini akan sangat membantu dalam mempelajari
sistem traktus biliaris. Pada saat ini kegunaan utama USG dalam
pemeriksaan saluran empedu adalah untuk menentukan ikterus, apakah
berasal dari kelainan hepatoseluler atau karena obstruksi saluran empedu.
Namun demikian sampai saat ini belum ada zat kontras yang dapat
digunakan seperti halnya pada kolesistografi. Didalam parenkim hati, kita
harus dapat membedakan pelebaran saluran empedu dari vena hepatika
serta vena porta.

Anda mungkin juga menyukai