SURAT PERJANJIAN
TENTANG
ANTARA
PT PLN ( PERSERO )
DENGAN
Pada hari ini Jumat tanggal Lima bulan Mei tahun Dua Ribu Tujuh Belas (05-05-2017), kami yang bertanda
tangan di bawah ini :
1. Nama : BARINGIN NABABAN
Jabatan : General Manajer PT PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo
Alamat : Jl. Bethesda No. 32 Manado
Selaku General Manager PT.PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo berdasarkan Keputusan Direksi PT.
PLN (Persero) Nomor 0017.K/SDM.00.03/DIR/2015 tanggal 08 Januari 2015 dan Surat Kuasa Direksi
PT. PLN (Persero) Nomor 0001-1.SKU/432/DIR/2015 tanggal 09 Januari 2015, selanjutnya dalam
surat perjanjian ini disebut PIHAK PERTAMA.
1
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk membuat AMANDEMEN atas SURAT PERJANJIAN
tentang JUAL BELI TENAGA LISTRIK yang merujuk pada SPJBTL PIHAK PERTAMA No.:
101/SPJBTL/MDO/2010 dan SPJBTL PIHAK KEDUA No.: 00/GNP-007/XI/2010 dengan ketentuan-ketentuan
sebagaimana tersebut dalam pasal-pasal berikut:
PASAL 1
PERUBAHAN
Sebelumnya :
(1) Pelayanan penambahan daya tenaga listrik dari daya 3.150.000 VA tarif B-3 menjadi 6.230.000
VA tarif B-3 dengan tegangan 20.000 Volt
Menjadi :
(1) Pelayanan perubahan tenaga listrik dari daya 3.150.000 VA menjadi 6.230.000 VA tarif LB-3
Layanan Premium Silver a.n MANADO TOWN SQUARE di Jl. P. Tendean Boulevard. Dikenakan
dengan Tarif Tenaga Listrik sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia No. 33 Tahun 2014 tanggal 17 November 2014 dan Persetujuan Direksi PT. PLN
(Persero) Komite Direktur Niaga Nomor 00.5K/KOMITENIAGA/DIR/2014 tentang Matrix Layanan
Premium Bagi Pelanggan TM dan TT.
Merubah pada Pasal 4 Ayat 1 sebelumnya tentang Persyaratan Teknis sebagai berikut:
Sebelumnya :
(1) PIHAK PERTAMA akan menyalurkan tenaga listrik kepada PIHAK KEDUA dengan daya
6.230.000 VA golongan Tarif B-3 tegangan 20.000 Volt (batas deviasi tegangan maksimal 5 %
diatas tegangan nominal dan 10 % di bawah tegangan nominal 3 (tiga) fasa dan frekuensi 50
hertz (batas deviasi ± 1 %) sesuai indikator pelayanan.
Menjadi :
(1) PIHAK PERTAMA akan menyalurkan tenaga listrik kepada PIHAK KEDUA dengan daya
6.230.000 VA golongan Tarif LB-3 layanan tegangan 20.000 Volt (batas deviasi) tegangan
maksimal 5 % diatas tegangan nominal dan 10 % di bawah tegangan nominal 3 (tiga) fasa dan
frekuensi 50 hertz (batas deviasi ± 1 %) sesuai indikator pelayanan.
2
Merubah pada Pasal 8 Ayat 2 sebelumnya tentang Hak Pihak Kedua sebagai berikut:
Sebelumnya :
(2) PIHAK KEDUA berhak untuk mendapatkan pelayanan tenaga listrik secara berkesinambungan
dengan mutu sesuai Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) yang telah dideklarasikan, jika kondisi daya
mampu pembangkit memungkinkan atau tidak sedang bermasalah.
Menjadi :
(2) PIHAK KEDUA berhak untuk mendapatkan pelayanan tenaga listrik secara berkesinambungan
dengan mutu sesuai Tingkat Mutu Pelayanan (TMP) berupa pengurangan sebagai berikut :
a. 10% dari Rekening Minimum sesuai Tarif Tenaga Listrik (TTL) yang berlaku apabila terjadi 6
(enam) kali pemadaman dalam 1 (satu) bulan.
b. 20% dari rekening Minimum sesuai Tarif Tenaga Listrik (TTL) yang berlaku apabila terjadi > 6
(diatas enam) kali pemadaman dalam 1 (satu) bulan.
c. Ketentuan huruf a dan b di atas tidak berlaku dalam hal terjadi keadaan memaksa (force
majeure).
d. Yang dimaksud keadaan memaksa pada huruf d adalah segala peristiwa/kejadian yang terjadi
di luar kekuasaan/kemampuan para pihak (manusia) meliputi kekacauan umum, huru-hara,
sabotase, kerusuhan, demonstrasi dengan kekerasaan, pemogokan, kebakaran, banjir, tanah
longsor, gempa bumi, bencana alam lainnya atau perintah instansi yang berwenang.
PASAL 2
LINGKUP PEKERJAAN
PASAL 3
KETENTUAN
(1) Segala ketentuan yang diatur dalam SURAT PERJANJIAN induk, sepanjang secara tegas tidak
mengalami perubahan, dinyatakan masih tetap berlaku serta mengikat kedua belah PIHAK.
3
(2) Jika dalam perjalanan kontrak tersebut sebelum berakhir masa berlakunya, dan ternyata ada
ketentuan lain dari Direksi PT. PLN (Persero) yang terkait dengan Surat Perjanjian Jual Beli
Tenaga Listrik, maka KEDUA BELAH PIHAK sepakat untuk mengakhiri PERJANJIAN tersebut.
(3) AMANDEMEN ini menjadi bagian tak terpisahkan dari SURAT PERJANJIAN induk.
(4) AMANDEMEN ini berlaku terhitung sejak ditandatangani oleh kedua belah PIHAK.
Demikian AMANDEMEN ini dibuat dalam rangkap 2 (rangkap) dan ditandatangi oleh kedua belah PIHAK pada
hari, tanggal, bulan, tahun, sebagaimana tersebut pada bagian awal AMANDEMEN ini, bermaterai cukup dan
masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
SURAT PERJANJIAN sebelumnya.