Anda di halaman 1dari 12

PERTEMUAN CLUSTER IV

29
Tutor:
Ns. Fauziah Qifti, S.Kep

Waktu: 2 x 60 menit

Submateri pertemuan:
1. PHBS
2. Pencegahan Primer, Sekunder, Tersier (Komunitas)
3. Pengumpulan Data Komunitas
4. Keperawatan Komunitas Peka Budaya

Kelas Intensif Appskep Tahun 2019


https://ukom.appskep.id
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

1. PENGERTIAN PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan
atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat mampu menolong diri sendiri (mandiri) dibidang kesehatan
dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

2. PHBS DI BERBAGAI TATANAN

TATANAN INDIKATOR
Tatanan Rumah Tangga 1. Pertolongan persalinan oleh Tenaga Kesehatan
2. Membari ASI Eksklusif
3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik dirumah seminggu sekali
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10. Tidak merokok di dalam rumah

Tatanan Institusi 1. Mencuci tangan dengan air bersih dan


Pendidikan/ Sekolah menggunakan sabun
2. Jajanan sehat di kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur
5. Memberantas jentik sekali seminggu
6. Tidak merokok di sekolah
7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badan
8. Membuang sampah pada tempatnya

Tatanan Tempat Kerja 1. Tidak merokok di tempat kerja


2. Mengkomsumsi makanan dan minuman sehat
di tempat kerja
3. Melakukan olahraga teratur
4. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Kelas Intensif Appskep Tahun 2019


https://ukom.appskep.id
TATANAN INDIKATOR
5. Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6. Menggunakan air bersih
7. Menggunakan jamban sehat
8. Membuang sampah pada tempatnya
9. Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai
jenis pekerjaan

Tatanan Tempat Umum 1. Menggunakan air bersih


2. Menggunakan jamban sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok di tempat umum
5. Tidak meludah sembarangan
6. Memberantas jentik nyamuk

Tatanan Fasilitas Kesehatan 1. Mencuci tangan dengan sabun


2. Menggunakan jamban yang sehat
3. Membuang sampah pada tempat sampah
4. Tidak merokok
5. Tidak meludah di sembarang tempat
6. Memberantas jentik nyamuk

Sumber : Maryuni (2013)

3. SASARAN PEMBINAAN PHBS


Sasaran Primer Berupa sasaran lansung yaitu individu anggota masyarakat,
kelompok-kelompok dalam masyarakat dan masyarakat
secara keseluruhan yang diharapkan untuk mempraktekan
PHBS
Sasaran Sekunder Mereka yang memiliki pengaruh terhadap sasaran primer
dalam pengambilan keputusannya untuk mempraktekan
PHBS. Termasuk disini adalah para pemuka masyarakat
atau tokoh masyarakat yang menjadi panutan sasaran
primer.

Kelas Intensif Appskep Tahun 2019


https://ukom.appskep.id
Sasaran Tersier Mereka yang berada dalam posisi pengambilan keputusan
formal sehingga dapat meamberikan dukungan baik
berupa kebijakan/pengaturan dan atau sumber daya
dalam proses pembinaan PHBS terhadap sasaran primer.

Kelas Intensif Appskep Tahun 2019


https://ukom.appskep.id
Sasaran Promosi Kesehatan Berdasarkan Tatanan

Tatanan PHBS Sasaran Primer Sasaran Sekunder Sasaran Tersier

Rumah Tangga Anggota rumah tangga Kepala keluarga Ketua RT/RW


yang memiliki masalah Orang tua/mertua Kepala Desa
kesehatan terutama,
Kader
ibu, bayi, dan balita
LSM
Petugas kesehatan
Institusi pendidikan Siswa dan Mahasiswa Guru Kepala Sekolah
Guru BP Pemilik Institusi
Organisasi
siswa/mahasiswa
Tempat Kerja Karyawan Pengelola Direktur/Pemilik /
Pimpinan
Manajer
perusahaan

Tempat Umum Pengunjung Petugas kesehatan Kepala Daerah


Masyarakat
Sarana/ Institusi Pasien Petugas kesehatan Pimpinan/ Direktur
Kesehatan Keluarga pasien Kepala daerah/
DPRD
Dinas kesehatan

Sumber : Maulana (2009)

Kelas Intensif Appskep Tahun 2019


https://ukom.appskep.id
PENCEGAHAN DALAM KOMUNITAS

Pencegahan Primer Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok masyarakat yang


sehat. Pencegahan primer dapat dilakukan melalui 2 kelompok
kegiatan, yaitu :
a. Promosi kesehatan, contoh: perawat komunitas
memberikan penyuluhan terkait perilaku hidup bersih dan
sehat kepada siswa SD.
b. Perlindungan umum dan khusus
Contoh proteksi khusus : Imunisasi campak pada bayi
Contoh proteksi umum : Penggunaan masker pada pekerja
pabrik semen.

Pencegahan Ditujukan untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat


sekunder yang berisiko mengalami masalah kesehatan. Upaya pencegahan
kesehatan ke arah tindakan penemuan penyakit dan proses
rujukan
Contoh :
 Penemuan penyakit : Medical Check Up (pemeriksaan
kesehatan) dan deteksi dini itu untuk penemuan penyakit
- Tes Inspeksi Visual Asam asetat (IVA) pada wanita usia
subur di kelurahan X.
 Proses rujukan : Perawat puskesmas menemukan pasien
dengan gejala batuk- batuk yang tidak kunjung sembuh, lalu
perawat merujuk pasien ke RS untuk dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut.

Pencegahan Tersier Ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat


pada masa pemulihan setelah mengalami masalah kesehatan.
Upaya kesehatan yang dilakukan setelah sakit yang bertujuan
untuk mengembalikan fungsi tubuh serta meminimalkan
komplikasi.
Contoh:
- Mengajarkan latihan ROM pada pasien paska stoke
- Konseling grup untuk anak usia sekolah dengan penyakit
asma
- Mengajarkan latihan senam kaki untuk pasien Diabetes
Melitus

Sumber : IPKKI, 2017

Kelas Intensif Appskep Tahun 2019


https://ukom.appskep.id
PENGKAJIAN KOMUNITAS DAN
METODE PENGUMPULAN DATA KOMUNITAS

A. DATA PENGKAJIAN KOMUNITAS

Jenis data yang dikumpulkan dalam komunitas, yaitu:


DATA INTI Yang dikaji terdiri dari sejarah/riwayat daerah tempat tinggal,
KOMUNITAS demografi (usia, jenis kelamin,ras dan etnis), tipe keluarga, statistik
vital (angka kelahiran, kematian), dan agama

DATA  Lingkungan fisik: (kualitas air, pembuangan


SUBSISTEM limbah,perumahan, kualitas udara, flora, ruang terbuka dan
KOMUNITAS musim.
 Pelayanan kesehatan dan sekolah: adanya puskesmas, rumah
sakit, fasilitas pelayanan sosial, pelayanan kesehatan mental,
pusat emergensi dan pelayanan pengobatan tradisional serta
akses ke pelayanan kesehatan.
 Ekonomi : karakteristik keuangan keluarga, status pekerjaan,
kategori pekerjaan, jumlah penduduk yang tidak bekerja
 Politik dan pemerintahan : data yang dikumpulkan meliputi
pemerintahan (RT,RW, Kelurahan,desa,kecamatan dan
lainnya),kelompok pelayanan mayarakat( PKK, Karang taruna,
panti dsb),Politik ( kegiatan politik yang ada di daerah tersebut
)
 Komunikasi : data yang dikumpulkan terkait komunikasi
formal dan informal
 Pendidikan : data yang dikaji seperti, sekolah, tipe pendidikan,
akses pendidikan.
 Rekreasi : data yang dikaji seperti adanya taman, area
bermain, dan fasilitas rekreasi,

DATA PERSEPSI  Persepsi masyarakat : Bagaimana perasaan masyarakat tentang


kehidupan bermasyarakat yang dirasakan di lingkungan tempat
tinggal mereka
 Persepsi perawat : Berupa penyataan umum tentang kondisi
kesehatan dari masayarakat, apa yang masalah potensial yang
dapat diidentifikasi dan apa yang menjadi kekuatan dari kondisi
kesehatan masyarakat tersebut.

Kelas Intensif Appskep Tahun 2019


https://ukom.appskep.id
Sumber : IPKKI ( 2017) dan Nies & McEwen (2019)

Kelas Intensif Appskep Tahun 2019


https://ukom.appskep.id
B. METODE PENGUMPULAN DATA

Winshield Survey Windshield survey dilakukan dengan berjalan-jalan


dilingkungan komunitas untuk menemukan gambaran
tentang kondisi dan situasi yang terjadi di komunitas,
lingkungan sekitar komunitas, kehidupan komunitas dan
karakteristik penduduk yang ditemui di jalan saat survey
dilakukan.

Informant Interview Wawancara informan melibatkan warga masyarakat yang


(wawancara informan) merupakan informan kunci atau anggota masyarakat.
Informan kunci adalah individu yang memiliki posisi
kekuasaan atau pengaruh dalam masyarakat seperti
pemimpin dalam masyarakat. Contoh: wawancara dengan
tokoh masyarakat, Kepala Desa

Partisipan observation Suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh observer


dengan ikut mengambil bagian dalam kehidupan orang-
orang yang akan diobservasi. Observer berlaku sungguh-
sungguh seperti anggota dari kelompok yang akan
diobservasi.

Secondary Data (Data Data sekunder meliputi catatan, dokumen, dan informasi
Sekunder) lain yang dikumpulkan sebelumnya. Contoh : data dari
sekolah, data dinas kesehatan dan pusat data dan
informasi

Constructed Survey Constructed survey digunakan untuk mengumpulkan


informasi tentang masyarakat. Survey dilakukan pada
sampel acak dari populasi yang ditargetkan dengan
menanyakan pertanyaan tertentu. Data yang dikumpulkan
akan dianalisis dengan pola tertentu. Contoh:
mengumpulkan data dengan menggunakan kuisioner

Sumber : (Hunt, 2008)

Kelas Intensif Appskep Tahun 2019


https://ukom.appskep.id
KOMUNITAS PEKA BUDAYA
(TRANSCULTURAL NURSING)

A. PROSES KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

PENGKAJIAN Terdiri dari 7 komponen yang ada pada sunrise model :


a. Faktor Teknologi
b. Faktor Agama dan Falsafah Hidup
c. Faktor Sosial
d. Nilai-Nilai Budaya dan Gaya Hidup
e. Faktor Kebijakan dan Peraturan yang Berlaku
f. Faktor Ekonomi
g. Faktor Pendidikan

Prinsip pengkajian budaya :


 Tidak menggunakan asumsi
 Tidak membuat sterotip yang menimbulkan konflik
 Menerima dan memahami metode komunikasi
 Mengahargai perbedaan individu
 Menghargai kebutuhan personal tiap individu
 Tidak membeda-bedakan keyakinan klien
 Menyediakan privasi terkait kebutuhan klien

DIAGNOSA Diagnosa yang muncul dalam transkultural nursing :


a. Gangguan komunikasi verbal
b. Gangguan Interaksi sosial
c. Ketidakpatuhan

PERENCANAAN Ada 3 Pedoman Transkultural Nursing


a. Pelestarian/ Pemeliharaan Budaya
Dilakukan bila budaya klien tidak bertentangan dengan
kesehatan.
Contoh : Pasien DM yang memiliki kebiasaan berolahraga
setiap pagi

b. Mengakomodasi/ Negoisasi Budaya


Dilakukan untuk membantu klien beradaptasi terhadap

Kelas Intensif Appskep Tahun 2019


https://ukom.appskep.id
budaya tertentu yang lebih menguntungkan kesehatan.
Contoh : Klien yang menderita hipertensi dengan kebiasaan
konsumsi makanan tinggi lemak, perawat secara bertahap
mencoba melakukan negoisasi pada klien untuk
menurunkan konsumsi makanan berlemak dan memberikan
pilihan alternatif jenis makanan lain seperti ikan, dan protein
nabati.

c. Restrukturisasi Budaya
Dilakukan bila budaya yang dimiliki klien merugikan status
kesehatannya.
Contoh : Perawat membantu memotivasi klien untuk
mengganti gaya hidupnya yang biasanya makan dengan pola
gizi yang tidak seimbang menjadi lebih terpola, baik dari
jenis, jumlah,jadwalnya. Restrukturisasi ini membutuhkan
waktu yang lebih lama dan kesabaran untuk merubah
perilaku klien.

IMPLEMENTASI a. Maintenance/Mempertahankan budaya


 Mengidentifikasi perbedaan konsep antara klien dan
perawat terhadap budaya tertentu
 bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinteraksi
dengan klien
 mendiskusikan kesenjanganbudaya yang dimiliki klien dan
perawat

b. Akomodasi/ Negoisasi budaya


 Gunakan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami
klien
 Libatkan keluarga dalam perencanaan keperawatan
 Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negoisasi

c. Restrukturisasi budaya
 Beri kesempatan pada klien memahami informasi yang
diberikan dan melaksanakannya
 Tentukan tingkat perbedaan klien melihat dirinya dari
budaya kelompok
 Gunakan pihak ketiga bila perlu
 Terjemahkan terminologi gejala klien dalam bahasa

Kelas Intensif Appskep Tahun 2019


https://ukom.appskep.id
kesehatan agar dapat dipahami
 Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan
kesehatan

EVALUASI Keperawatan budaya dapat dikatakan berhasil bila klien dapat


mempertahankan budaya sesuai kesehatan, mengurangi budaya
yang tidak sesuai dengan kesehatan, dan beradaptasi dengan
budaya baru .

Kelas Intensif Appskep Tahun 2019


https://ukom.appskep.id

Anda mungkin juga menyukai