GERAKAN SOSIAL
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas
Mata kuliah AIK III
yang diampu oleh Bapak Rizal Arsyad S. AG MA
Disusun Oleh :
Konny Liane Rako
Jurne Lineke Kandati
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “MUHAMMADIYAH SEBAGAI
GERAKAN SOSIAL”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam
mata kuliah AIK III di Universitas Muhammadiyah Manado.
Dalam Penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan
saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen kami yang
telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL ................................................................................................ i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI........................................................................................................... iii
BAB I: PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah............................................................................... 2
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Muhammadiyah sendiri mengambil surat Al-Ma’un dalam Al-Qur’an sebagai dasar untuk
berjalan pada ranah sosial. Pembahasan mengenai Teologi Al-Ma’un pun sering digalakkan. Hal
ini sebagai telaah kritis terhadap gerakan sosial yang dilakukan Muhammadiyah. Dan bisa kita
lihat, bahwa saat ini Muhammadiyah banyak mempunyai amal usaha, mulai dari pondok anak
yatim, sekolah/lembaga pendidikan, sampai rumah sakit pun ada. Ini sebagai pengejawantahan
dari interpretasi terhadap surat Al-Ma’un.
Muhammadiyah mempunyai cita-cita sosial, yakni “kesejahteraan, dan kemakmuran
masyarakat yang diridhai Allah”. Dari sini kita ketahui bahwa Muhammadiyah menghendaki
terciptanya negara yang baik dan penuh akan ampunan Allah. Inilah interpretasi dari ungkapan
Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin. Bagaimana kita lihat kemudian Muhammadiyah sejak
didirikan oleh Kyai Dahlan, sampai kepemimpinan yang sekarang masih berusaha untuk
menjalin komunikasi yang baik, dan memberikan pelayanan sosial terhadap masyarakat, fakir
miskin dan yatim piatu. Hal inilah yang menjadi penting dalam perkembangan Muhammadiyah.
Revitalisasi gerakan Muhammadiyah dapat dimaknai sebagai proses penguatan kembali
sistem paham dan jati diri sesuia dengan prinsip-prinsip ideal gerakan menuju pada tercapainya
kekuatan muhammadiyah sebagai gerakan islam yang menjalakan fungsi dakwah dan tajdid
menju terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang dapat diambil adalah:
1. Apa yang di maksud nilai-nilai sosial kemanusiaan?
2. Apa saja gerakan peduli pada fakir miskin dan yatim piatu yang Muhammadiyah sudah lakukan?
3. Bagaimanakah bentuk dan model gerakan sosial muhammadiyah?
4. Bagaimana revitalisasi gerakan sosial muhammadiyah?
1.3 TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas penulis berharap para pembaca
dapat:
1. Memahami nilai-nilai sosial kemanusiaan.
2. Mengerti dan ikut dalam gerakan peduli pada fakir miskin dan yatim piatu.
3. Memahami bentuk dan model gerakan sosial muhammadiyah.
4. Mengerti tentang revitalisasi gerakan muhammadiyah.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Bidang Kesehatan
Dalam amal usaha bidang kesehatan, Muhammadiyah telah dan terus mengembangkan layanan
kesehatan masyarakat, sebagai bentuk kepedulian. Balai-balai pengobatan seperti rumah sakit
PKU (Pembina Kesejahteraan Umat) Muhammadiyah, yang pada masa berdirinya
Muhammadiyah bernama PKO (Penolong Kesengsaraan Oemat), kini mulai meningkat baik
kuantitas maupun kualitasnya. Berdasarkan buku Profil dan Direktori Amal Usaha
Muhammadiyah & ‘Aisyiyah Bidang Kesehatan pada tahun 1997, sebagai berikut:
a. Rumah sakit berjumlah 34
b. Rumah bersalin berjumlah 85
c. Balai Kesehatan Ibu dan Anak berjumlah 504. Balai Kesehatan Masyarakat berjumlah 115
d. Balai Pengobatan berjumlah 846
e. Apotek dan KB berjumlah 4
4. Bidang Kaderisasi
Dalam bidang kaderisasi Muhammadiyah telah melakukan program diantaranya:
a. Peningkatan kualitas pengkaderan
b. Melaksanakan program pengkaderan formal dan informalsecara berkelanjutan
c. Menyelenggaraka baitul arqam dan darul arqam Muhammadiyah
d. Tranformasi kader per jenjang dan per generasi
e. Sinergi Building antar unit persyarikatan untuk kaderisasi
5. Revitalisasi Kepemimpinan
Revitalisasi kepemimpinan merupakan langkah penguatan kualitas fungsi efektivitas
pimpinan persyarikatan diseluruh lini, termasuk di lingkungan organisasi otonom dan amal
usaha, yang secara langsung menjadi kekuatan dinamik dalam menggerakan muhammadiyah.
Kepemimpinan muhammadiyah juga tidak cukup dokonstruksi dengan idealis normative semata
seperti mengenai hak akhlaq dan standar-standar idela kepemimpinan, tetapi juga harus disertai
format aktualisasi Kepemimpinan yang nyata (bukan Kepemimpinan yang berumah diatas angin
tetapi harus membumi), karena kepemimpinan Muhammadiyah merupakan kepemimpinan
sistem dan bukan Kepemimpinan figure. Faktor figure pun tidak dapat dikonstruksikan sekadar
dari kejauhan sebagaimana konsep kepemimpinan pesona Ratu adil. Kepemimpinan
Muhammadiyah juga bukan sekadar domain diniyyah (aspek-aspek kemampuan aktual dalam
mengelola kehidupan yang di pimpin), sehingga dapat menjalankan misi kerisalahan islam.
6. Revitalisasi Amal Usaha
Revitalisasi amal usaha menyangkut pengembangan kualitas amal usaha Muhammadiyah
diberbagai bidang yang dapat tumbuh diatas misi dan visi gerakan sekaligus dapat memenuhi
hajat hidup masyarakat. Amal usaha Muhammadiyah bukan ladang mencari nafkah bagi para
penghuninya, tetapi harus menjadi sarana atau media dakwah dan perwujudan misi
Persyarikatan.
7. Revitalisasi Aksi
Revitalisasi aksi menyangkut pengembangan model-model kegiatan atau aktivitas
gerakan Muhammadiyah yang secara langsung dapat memenuhi kepentingan masyarakat luas
dengan misi dakwah dan tajdid seperti dalam pemberdayaan ekonomi kaum miskin, advokasi
kaum marjinal dan tertindas, memperkuat, potensi dan peran masyarakat madani, advokasi
lingkungan hidup, resolusi konflik gerakan anti kekerasan, gerakan anti korupsi, kegiatan-
kegiatan pembinaan umat yang bercorak partisipatif, dan aktivitas sosial masyarakat lainnya
semangat etos Al-Maun.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 KESIMPULAN
Muhammadiyah sendiri mengambil surat Al-Ma’un dalam Al-Qur’an sebagai dasar untuk
berjalan pada ranah sosial. Saat ini Muhammadiyah banyak mempunyai amal usaha, mulai dari
pondok anak yatim, sekolah/lembaga pendidikan, sampai rumah sakit. Revitalisasi adalah salah
satu bentuk perubahan yang mengandung proses penguatan, meliputi peneguhan terhadap aspek-
aspek yang selama ini dimiliki maupun dengan melakukan pengembangan sehingga menjadi
lebih baik dan lebih maju dari kondisi sebelumnya. Salah satu langkah revitalisasi gerakan
Muhammadiyah yaitu melakukan penguatan seluruh aspek gerakan dan menggerakkan segenap
potensi Muhammadiyah dalam menjalankan amanat Muktamar.
3.2 SARAN
Tujuan dakwah Muhammadiyah adalah meningkatkan kualitas hidup manusia. Seharusnya
kita ikut berpartisipasi dalam dakwah tersebut. Karena dengan dakwah tersebut menggerakkan
dinamika kehidupan masyarakat Islam di bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial-budaya.
DAFTAR PUSTAKA
A.Pichardo, Nelson. 1997 New Social Movement ‘A Critical Review’.California: Annual Review of
Sociology. Vol. 33.
Abercrombie, N., S. Hill and B. S. Turner. 2000. 'Social structure' inThe PenguinDictionary of Sociology,
4th ed., Penguin, London, pp. 326-327. Abercrombie, Nicholas, 2010. Kamus Sosiologi. Pustaka Pelajar:
Yogyakarta 9 Aberle, David F. 1966. A Classification Of Sosial Movement.Chicago: Aldine Publishing
Aberle Co
Adaby, Ahmad, Darban dan Mustafa Kemal Pasha.2000.Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam (dalam
perspektif Historis dan Ideologis) Yogyakarta : Pustaka Pelajar,
Bob S Hadiwinata, The Politics of NGOs di Indonesia : Developing Democracy dan Managing a
Movement : 2003.
David. 2002. Menuju Abad ke – 21 : Tindakan Sukarela dan Agenda Global.Yayasan Obor Indonesia:
Jakarta.
Edgar F. Borgatta, 1992. Marei L Borgotta (et.al), Encyclopedia of sociology. Volume 4 (New York
:MacMillan Publishing Company,) hal 1880.
Edy Suandi Hamid (Ed) .2001. Rekontruksi Gerakan Muhammadiyah Pada Era Multi
Peradaban.Yogyakarta : Pimpinan Pusat Muhammadiyah