Anda di halaman 1dari 3

HOME PENGAJARAN PENELITIAN PENGABDIAN PUBLIKASI PRODUK SITE MAP PORTOFOLIO ABOUT ME

ACADEMIC ACTIVITY, IMPROVISASI DIRI


2

Memperoleh Sertifikat
Kompetensi Kualifikasi
Programmer dari LSP
Informatika
Written By Resika Arthana
Dec 25 · 2 min read

S
ertifikasi profesi sangat penting untuk meningkatkan
peluang karir profesional dan meningkatkan kredibilitas.
Dengan sertifikat profesi, kita bisa mendapatkan
pengakuan kompetensi secara Nasional ataupun
Internasional. Saat Munas Aptikom 2018 di Palembang tanggal 18-21
Oktober 2018, LSP Informatika menyelenggarakan uji kompetensi
untuk sertifikasi profesi di lokasi kegiatan. Kebetulan saat itu ketemu
stand nya di area pendaftaran, dan kebetulan timnya adalah temen2
saat kuliah di UI, jadi sekalian reuni dan nanya2 tentang sertifikat
profesi. Akhirnya saya mencoba salah satu kompetensi keahlian yaitu
programmer.
Apa sih programmer? makhlup ajaib yang bisa mengubah kopi menjadi
untaian kode indah? :-D. Dilansir dari web
https://lspinformatika.org/, Programmer atau Pemrogram Aplikasi
(KBJI: 2514.00; ISCO: 2514) memiliki tanggung jawab dalam menulis dan
memelihara kode pemrograman yang diuraikan dalam instruksi dan
spesifikasi teknis untuk aplikasi perangkat lunak dan sistem operasi.
Skema Programmer bertujuan untuk digunakan sebagai acuan dalam
kegiatan sertifikasi kompetensi jabatan kerja Programmer. Skema
mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Kategori Informasi dan Komunikasi Golongan Pokok Aktivitas
Pemrograman, Konsultasi Komputer dan Kegiatan YBDI Bidang
Software Development Subbidang Pemrograman Nomor 282 Tahun
2016 tanggal 8 November 2016.

Proses dimulai dari proses pendaftaran, kemudian menggunggah


dokumen pendukung (portofolio) dan kemudian mengikuti uji
kompetensi. Sepertinya saat itu sedang promo pas aptikom, kalo tidak
salah saya bayar sekitar Rp. 400.000 untuk ikut test ini.

Saya mengikuti test dengan skema portofolio, yaitu memberikan dan


menjelaskan program/project yang sudah dikembangkan sebelumnya
dengan disertai bukti2 pendukung seperti dokumentasi, flow proses
bisnis dan tentu saja menunjukkan program yang pernah dibuat. Selain
itu, karena skema portofolio, sy diminta menunjukkan bukti penugasan
project, HKI, SK mengajar pemrograman serta dokumen terkait
lainnya. Saat itu, saya menunjukkan project yang kebetulan sy bisa
akses (termasuk sourcecodenya), yaitu sistem pendeteksi plagiarisme
dengan menggunakan Bahasa Pemrograman Java.

Untuk umum, kalo tidak salah ada skema bukan portofolio, tetapi
praktik langsung pemrograman sesuai kasus yang diberikan oleh
asesor. Ini sepertinya untuk anak2 muda yang freshgraduate yang
belum memiliki pengalaman membuat project besar ataupun
penugasan.

Adapun unit kompetensi yang diuji meliputi :

1. J.620100.009.01 Menggunakan Spesifikasi Program


2. J.620100.016.01 Menulis Kode dengan Prinsip Sesuai Guidelines dan
Best Practices
3. J.620100.017.02 Mengimplementasikan PemrogramanTerstruktur
4. J.620100.018.02 Mengimplementasikan Pemrograman Berorientasi
Objek
5. J.620100.019.02 Menggunakan Library atau Komponen Pre-
Existing
6. J.620100.021.02 Menerapkan Akses Basis Data
7. J.620100.023.02 Membuat Dokumen Kode Program
8. J.620100.025.02 Melakukan Debugging
9. J.620100.033.02 Melaksanakan Pengujian Unit Program

Saat test, asesor(sorry lupa namanya :-D), menggali penjelasan tentang


hal yang pernah dilakukan sesuai pemrograman. Mirip diwawancara
oleh Najwa Sihab dikit, hehe., tapi ramah dan baik hati. Akhirnya
setelah ditanya2 dan demo, asesor bilang bahwa saya
direkomendasikan untuk mendapatkan sertifikat profesi (horeee).
Tetapi saya harus melengkapi dokumen pendukung di web LSP
informatika.
Kemudian setelah melengkapi dokumen terkait, dan menunggu
beberapa minggu, saya menerima Sertifikat Profesi untuk kualifikasi
Programmer. Sertifikat profesi ini berisi lambang Garuda dan
ditandatangani atas nama BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi)
yang meyakinkan bahwa sertifikasi ini berlaku secara Nasional.

Penampakan Sertifikat Profesi dari LSP Informatika Download

Btw, kenapa sih saya ikut sertifikasi programmer? bukannya sudah


pensiun karena uda memasuki umur 30++ dan tidak kuat bergadang
lagi? atau ingin melamar sebagai programmer lagi? :-D. oo tentu tidak
Fergusso (siapa sih ini??), pertama saya hanya penasaran saja, kedua
saya ingin memberikan contoh ke mahasiswa saya bahwa ada lembaga
sertifikasi profesi programmer yang akan menguatkan melamar
pekerjaan, ketiga krn ingin uji kemampuan saja, apakah masih kuat
programming :D, keempat : Bermanfaat bagi lembagaku tercinta yang
sedang Re-Akreditasi.

Kelemahan LSP saat ini adalah tempatnya masih terbatas dan jauh
(untuk kami yang ada di ujung utara pulau Bali, Singaraja :-D), belum ada
TUK (Tempat Uji Kompetensi). Jadinya susah jika ingin mencari
sertifikasi profesi. Namun ada rencana dari Undksha untuk
bekerjasama dengan LSP membuka TUK, semoga segera terealisasi.

Selengkapnya jika ingin tau lebih tentang LSP informatika, bisa klik lin
https://lspinformatika.org/

 Post Views: 9,161

Written by Resika Arthana


I Ketut Resika Arthana, staff dosen di Undiksha. Juga sebagai ketua divisi
pengembangan sistem informasi di UPT TIK ‐ Undiksha. Selain itu, juga
sebagai co‐founder PT. Hooki Global Kreasi. Bidang ilmu ditekuni :
pemrograman, datamining, user experience dan IOT

Profile

Sharing tentang Penerapan


Tanda Tangan Elektronik ﴾TTE﴿
Resika Arthana in ,

Dec 22, 2018 · 3 min


Mengikuti Shortcourse Data Nasehat saya pada mahasiswa
Mining for Big Data di Pusilkom bimbingan skripsi
UI Resika Arthana in
Resika Arthana in Aug 13, 2018 · 3 min
Dec 21, 2018 · 3 min

© Copyright rey1024.com Website ini dikelola pribadi oleh I Ketut Resika Arthana

Follow us @rey1024 on     by WP MinifyCara


Up Next:
Page optimized Mengirim
WordPress Plugin Whatsapp ke nomor yang tidak ada pada kontak

Anda mungkin juga menyukai