Anda di halaman 1dari 93

RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI CRM

DI PT NPS PEMUDA BERBASIS WEB DENGAN


MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL
SKRIPSI

RANI ROSADA
191011400096

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
PAMULANG
2023
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : RANI ROSADA
NIM : 191011400096
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Teknik
Jenjang Pendidikan : Strata 1

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dengan judul :


RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI CRM DI PT NPS PEMUDA
BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK LARAVEL

1. Merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri, bukan merupakan karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak lain, dan
bukan merupakan hasil plagiat.
2. Saya ijinkan untuk dikelola oleh Universitas Pamulang sesuai dengan norma
hukum dan etika yang berlaku.
3.
Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan saya bersedia
menerima konsekuensi apapun sesuai aturan yang berlaku apabila di kemudian
hari pernyataan ini tidak benar.

Pamulang, 08 Desember 2023

Materai 10.000

RANI ROSADA
LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : RANI ROSADA


NIM : 191011400096
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Teknik
Jenjang Pendidikan : Strata 1
Judul : RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI CRM
DI PT NPS PEMUDA BERBASIS WEB
DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK
LARAVEL

Sekripsi ini telah di periksa dan disetujui


Pamulang, 08 Desember 2023

Nama Pembimbing, S.Kom., M.Kom.


Pembimbing

Mengetahui,

Nama KaProdi, S.T., M.T


KaProdi Teknik Informatika
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : RANI ROSADA


NIM : 191011400096
Program Studi : Teknik Informatika
Fakultas : Teknik
Jenjang Pendidikan : Strata 1
Judul : RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI CRM
DI PT NPS PEMUDA BERBASIS WEB
DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK
LARAVEL

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan dewan penguji ujian skripsi fakultas
Teknik, program studi Teknik Informatika dan dinyatakan LULUS.

Pamulang, 08 Desember 2023

Nama Penguji I, S.Kom., M.Kom Nama Penguji II, M.T.


Penguji I. Penguji II

Nama Pembimbing, S.Kom., M.Kom.


Pembimbing

Mengetahui,

Nama KaProdi, S.T., M.T.


KaProdi Teknik Informatika
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi
yang merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi strata
satu (S1) pada program studi Teknik Informatika di Universitas Pamulang.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu, kritik dan
saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati.
Dengan segala keterbatasan, penulis menyadari pula bahwa skripsi ini takkan
terwujud tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu,
dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada:
1. Bapak ………………………. selaku ketua program studi Teknik Informatika
di Universitas Pamulang.
2. Bapak …………………….. selaku pembimbing I skripsi pada program studi
Teknik Informatika di Universitas Pamulang.
3. Ibu …………………… selaku pembimbing II skripsi pada program studi
Teknik Informatika di Universitas Pamulang.
4. Bapak dan Ibu tercinta yang telah mendukung penulis baik spirit maupun
materi.
5. ……………….tercinta yang selalu memberikan spirit maupun materi untuk
terus meyelesaikan skripsi ini
6. Saudara dan sahabat-sahabatku, terutama kawan-kawan satu angakatan yang
telah memberikan dukungan moral untuk terus meyelesaikan skripsi ini

Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan selalu mencurahkan hidayah serta
taufik-Nya, Amin
Pamulang, 08 Desember 2023

Penulis
ABSTRACT

Customer Relationship Management (CRM) is the process of obtaining, maintaining


and improving profitable customer relationships, which aims to create customer
value, thereby satisfying customers and bringing maximum profits to the company.
The focus of Customer Relationship Management (CRM) is the level of customer
satisfaction, increasing customer loyalty and increasing revenue from existing
customers, in the face of high levels of competition, globalization and customer
turnover as well as developments in customer acquisition costs. The main goal that
all Customer Relationship Management (CRM) strategies aim to achieve is to
develop profitable relationships with customers.
At this time, PT NPS Pemuda has not yet used web-based marketing system facilities
to improve the quality and quantity of product marketing. So problems arise in
marketing services and products to consumers who live far from the location of PT
NPS Pemuda, PT NPS still uses a manual system to accommodate consumer
complaints so handling them is still slow, customer data is still recorded in the
customer book if the book is lost then all customer data will be lost, because it is still
using a manual system so to see consumer data that has the potential to become
(Placeholder1) a permanent customer is very difficult because of the large amount
of data.
Another impact refers to product and service sales activities due to the lack of
knowledge of consumers who live far from PT NPS Pemuda. The explanation of this
problem led the researcher to formulate the problem in this research, namely how to
create a marketing information system with the implementation of CRM using the
web-based Laravel framework.

Keywords: Customer Relationship Management (CRM, marketing system, Laravel,


Software Engineering
ABSTRAK

Customer Relationship Management (CRM) adalah proses mendapatkan,


memelihara dan meningkatkan hubungan pelanggan yang menguntungkan, yang
bertujuan untuk menciptakan nilai pelanggan, sehingga memuaskan pelanggan dan
mendatangkan keuntungan maksimal bagi perusahaan. Fokus dari Customer
Relationship Management (CRM) adalah tingkat kepuasan pelanggan, meningkatkan
loyalitas pelanggan dan meningkatkan pendapatan dari pelanggan yang ada, dalam
menghadapi tingginya tingkat persaingan, globalisasi dan perputaran pelanggan serta
perkembangan biaya pengakuisisian pelanggan. Tujuan utama yang ingin dicapai
oleh semua strategi Customer Relationship Management (CRM) adalah untuk
mengembangkan hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan
Pada saat ini, PT NPS Pemuda belum menggunakan fasilitas sistem pemasaran
berbasis web untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemasaran produk.
Sehingga timbul persoalan dalam memasarkan jasa dan produk kepada para
konsumen yang berdomisili jauh dari lokasi PT NPS Pemuda, PT NPS masih
menggunakan sistem manual untuk menampung keluhan para konsumen sehingga
untuk menganinya masih lambat, untuk data pelanggan masih di catat di buku
pelanggan jika terjadi kehilangan buku maka semua data pelanggan akan hilang,
dikarenakan masih menggunakan sistem manual jadi untuk melihat data konsumen
yang berpotensi untuk dijadikan (Placeholder1) pelanggan tetap sangat sulit karena
dengan banyaknya data.
Dampak lainnya mengacu akan aktivitas penjualan produk dan jasa karena
minimnya pengetahuan konsumen yang berdomisili jauh dari PT NPS Pemuda.
Penjelasan permasalahan tersebut membuat peneliti memiliki rumusan masalah
pada penelitian ini adalah bagaimana membuat sistem informasi pemasaran
dengan penerapan CRM menggunakan framework laravel berbasis web.

Kata kunci: Customer Relationship Management (CRM, sistem pemasaran, laravel,


Rekayasa Perangkat Lunak
DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN......................................................................................i

LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii

KATA PENGANTAR............................................................................................iv

ABSTRACT...............................................................................................................v

ABSTRAK..............................................................................................................vi

DAFTAR ISI..........................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix

DAFTAR TABEL....................................................................................................x

BAB I.......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1. Latar Belakang Masalah............................................................................1

1.2. Identifikasi Masalah..................................................................................2

1.3. Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.4. Batasan Penelitian.....................................................................................3

1.5. Tujuan Penelitian.......................................................................................3

1.6. Manfaat Penelitian.....................................................................................3

1.7. Metode Penelitian......................................................................................4

1.7.1. Metode Pengumpulan Data................................................................4

1.7.2. Metode Pengembangan Sistem..........................................................4

1.8. Sistematika Penulisan................................................................................6

BAB II......................................................................................................................8

LANDASAN TEORI...............................................................................................8
2.1. Penelitian Terkait......................................................................................8

2.2. Landasan Teori..........................................................................................9

2.2.1. Sistem.................................................................................................9

2.2.2. Customer Relationship Management (CRM)..................................10

2.2.3. Metode Waterfall.............................................................................17

2.2.4. Basis Data........................................................................................20

2.2.5. UML (Unified Modeling Language)................................................23

2.2.6. Framework.......................................................................................29

2.2.7. PHP..................................................................................................30

2.2.8. XAMPP.............................................................................................30

2.2.9. Black Box.........................................................................................31

BAB III..................................................................................................................35

ANALISA DAN PERANCANGAN.....................................................................35

3.1. Analisa Sistem.........................................................................................35

3.1.1. Analisa Sistem Saat Ini....................................................................35

3.1.2. Analisis Sistem Usulan....................................................................36

3.1.3. Analsis Kebutuhan Perangkat Keras................................................37

3.1.4. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak..............................................37

3.1.5. Analisis Data....................................................................................37

3.2. Perancangan.............................................................................................39

3.2.1. Perancangan Sistem.........................................................................39

BAB IV..................................................................................................................61

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN.................................................................61

2.1. Implemetasi.............................................................................................61

2.2. Implementasi Antarmuka/ User Interface...............................................62

2.3. Pengujian.................................................................................................74
BAB V....................................................................................................................77

KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................77

5.1. Kesimpulan..............................................................................................77

5.2. Saran........................................................................................................77

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................78
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Tahapan Metode Waterfall................................................................18


Gambar 3. 1 flowchart Berjalan.............................................................................35
Gambar 3. 2 Activity Usulan.................................................................................36
Gambar 3. 3 Use Case Usulan..............................................................................39
Gambar 3. 4 Activity Diagram Admin...................................................................44
Gambar 3. 5 Activity Diagram Pimpinan..............................................................45
Gambar 3. 6 Activity Diagram Konsumen.............................................................46
Gambar 3. 7 Sequence Diagram Admin................................................................47
Gambar 3. 8 Sequence Diagram Pimpinan............................................................48
Gambar 3. 9 Sequence Diagram Konsumen..........................................................49
Gambar 3. 10 class diagram...................................................................................50
Gambar 3. 11 ERD.................................................................................................51
Gambar 3. 12 Transformasi ERD ke LRS.............................................................52
Gambar 3. 13 Relasi Antar Tabel...........................................................................53
Gambar 3. 14 Rancangan tampilan Form Login....................................................56
Gambar 3. 15 Rancangan tampilan Input Data User............................................57
Gambar 3. 16 Rancangan tampilan Input Data Barang.........................................57
Gambar 3. 17 Rancangan tampilan Input Data Pengirim......................................58
Gambar 3. 18 Rancangan tampilan Input Data Pemesanan...................................58
Gambar 3. 19 Rancangan tampilan Input Data Chat.............................................59
Gambar 3. 20 Rancangan tampilan Laporan..........................................................59
Gambar 3. 21 Rancangan Menu Atas....................................................................60
Gambar 3. 22 Rancangan Menu Utama.................................................................60
Gambar 4. 1 Form Login.......................................................................................64
Gambar 4. 2 Form Beranda....................................................................................65
Gambar 4. 3 Form Data Produk.............................................................................67
Gambar 4. 4 Form User.........................................................................................67
Gambar 4. 5 Form Tambah Data Pemesanan........................................................69
Gambar 4. 6 Form Data Pengiriman Barang........................................................70
Gambar 4. 7 Form Login User...............................................................................70
Gambar 4. 8 Form Beranda User..........................................................................71
Gambar 4. 9 Form Data CCTV.............................................................................72
Gambar 4. 10 Form Produk User...........................................................................73
Gambar 4. 11 Form Data Chat...............................................................................74

DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Simbol ERD.........................................................................................20
Tabel 2. 2 Simbol Use Case...................................................................................25
Tabel 2. 3 Simbol Activity diagram.......................................................................26
Tabel 2. 4 Simbol Class Diagram..........................................................................27
Tabel 2. 5 Simbol Sequence diagram....................................................................27
Tabel 2. 6 Simbol Flowchart..................................................................................29
Tabel 3. 1 Skenario Use Case Login......................................................................39
Tabel 3. 2 Skenario Use Case Data Profile............................................................40
Tabel 3. 3 Skenario Use Case Data Barang...........................................................41
Tabel 3. 4 Skenario Use Case Data Penjualan.......................................................41
Tabel 3. 5 Skenario Use Case Data Chat...............................................................42
Tabel 3. 6 Skenario Use Case Data Laporan.........................................................43
Tabel 3. 7 Tabel Petugas........................................................................................54
Tabel 3. 8 Tabel Barang.........................................................................................54
Tabel 3. 9 Tabel Pengirim......................................................................................54
Tabel 3. 10 Tabel penjualan...................................................................................55
Tabel 3. 11 Tabel Laporan.....................................................................................55
Tabel 3. 12 Tabel Data Chat..................................................................................56
Tabel 4. 1 Antarmuka Admin................................................................................62
Tabel 4. 2 Antarmuka User....................................................................................63
Tabel 4. 3 Rencana Pengujian Level Admin..........................................................75
Tabel 4. 4 Rencana Pengujian Level Admin..........................................................75
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Customer Relationship Management (CRM) adalah proses mendapatkan,


memelihara dan meningkatkan hubungan pelanggan yang menguntungkan, yang
bertujuan untuk menciptakan nilai pelanggan, sehingga memuaskan pelanggan
dan mendatangkan keuntungan maksimal bagi perusahaan. Fokus dari Customer
Relationship Management (CRM) adalah tingkat kepuasan pelanggan,
meningkatkan loyalitas pelanggan dan meningkatkan pendapatan dari pelanggan
yang ada, dalam menghadapi tingginya tingkat persaingan, globalisasi dan
perputaran pelanggan serta perkembangan biaya pengakuisisian pelanggan.
Tujuan utama yang ingin dicapai oleh semua strategi Customer Relationship
Management (CRM) adalah untuk mengembangkan hubungan yang
menguntungkan dengan pelanggan (Yulianti, Sjahruddin, and Tahir 2017).
PT NPS Pemuda merupakan usaha yang bergerak dibidang IT Infrastruktur
yang menyediakan jasa dan perangakat hardware ataupun software. Dalam upaya
memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan yang ingin membeli kebutuhan IT
Infrastruktur seperti PC, Notebook, PAC, UPS, Cable, CCTV. PT. NPS Pemuda
hadir untuk memanjakan para pelanggan yang memiliki keterbatasan waktu
dan jarak dalam menyelesaikan keinginannya. PT. NPS Pemuda hadir untuk
memudahkan pembelian tanpa harus datang ke tempat.
Pada saat ini, PT NPS Pemuda belum menggunakan fasilitas sistem
pemasaran berbasis web untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemasaran
produk. Sehingga timbul persoalan dalam memasarkan jasa dan produk kepada
para konsumen yang berdomisili jauh dari lokasi PT NPS Pemuda, PT NPS masih
menggunakan sistem manual untuk menampung keluhan para konsumen sehingga
untuk menganinya masih lambat, untuk data pelanggan masih di catat di buku
pelanggan jika terjadi kehilangan buku maka semua data pelanggan akan hilang,
dikarenakan masih menggunakan sistem manual jadi untuk melihat data

1
konsumen yang berpotensi untuk dijadikan (Placeholder1) pelanggan tetap sangat
sulit karena dengan banyaknya data.
Dampak lainnya mengacu akan aktivitas penjualan produk dan jasa
karena minimnya pengetahuan konsumen yang berdomisili jauh dari PT NPS
Pemuda. Penjelasan permasalahan tersebut membuat peneliti memiliki
rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana membuat sistem
informasi pemasaran dengan penerapan CRM menggunakan framework
laravel berbasis web.
Dari masalah untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan maka,
permasalahan ini harus diselesaikan dengan cara membuat system aplikasi CRM
berbasi Web. Dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk menyusun Laporan
Skripsi “Rancang Bangun Sistem Aplikasi CRM Di PT Nps Pemuda Berbasis
Web Dengan Menggunakan Framework Laravel”.

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka penulis
Mengidentifikasikan masalah – masalah yang ada sebagai berikut:
1. Masih kurangnya fasilitas untuk berinteraksi dengan para pelanggan untuk
menyampaikan keluhan, saran dan kritik.
2. Untuk pembuatan laporan bulanan masih membutuhkan waktu yang cukup
lama karena masih menggunakan sistem yang manual.
3. Untuk melihat data konsumen masih kesulitan karena masih menggunakan
buku catatan konsumen.

1.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi yang telah diajukan,
maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara PT NPS Pemuda menciptakan sebuah sistem informasi
pelayanan terhadap pelanggan ?
2. Bagaimana cara agar PT NPS Pemuda mempunyai penyimpanan data
costumer dengan efisien ?

2
3. Bagaimana cara PT NPS Pemuda menentukan costumer yang berpotensi ?

1.4. Batasan Penelitian

Berdasarkan rumusah masalah di atas, penulis membatasi penelitian


tersebut sebagai berikut:
1. Sistem informasi ini hanya membahas mengenai penggunaan basis data
pelanggan yang telah ada untuk membangun hubungan antara pelanggan
dengan perusahaan.
2. Untuk pembatalan pemesanan produk dilakukan apabila ada permintaan
dari pelanggan, dan tidak membahas proses uang kembali.
3. Proses pembayaran produk hanya dilakukan secara off-line yaitu melalui
transfer rekening dengan 2 kali pembayaran yaitu termin 1 dan termin 2,
dan melalui COD (Cash On Delivery).
4. Proses pemesanan akan dikerjakan oleh perusahaan apabila perusahaan
telah mendapatkan surat persetujuan yang telah ditandatangani oleh
pelanggan yang dikirim kembali melalui email.
1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:


1. Aplikasi ini bertujuan agar konsumen dapat langsung menyampaikan
keluhan, saran dan kritik melalui website.
2. Aplikasi ini, membantu PT NPS Pemuda untuk pembuatan laporan
bulanan dengan lebih cepat.
3. Aplikasi ini, membantu PT NPS Pemuda untuk pencarian data konsumen
bisa lebih cepat karena sudah terstruktur
1.6. Manfaat Penelitian

Dari setiap penelitian yang dilakukan dipastikan dapat memberi manfaat


baik baji objek, atau peneliti khususnya dan juga bagi seluruh komponen yang
terlibat didalamnya. Manfaat atau nilai guna yang bisa diambil dari penulisan
penelitian ini adalah:
1. Manfaat Teoretik

3
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan bagi
pengembangan ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan topik
penerapan Customer Relationship Management (CRM) dan kualitas
pelayanan sebagai uapaya mempertahankan loyalitas pelanggan di PT.
NPS Pemuda.
b. Sebagai bahan refrensi untuk pengembangan ilmu dan penambah
wawasan bagi pihak-pihak tertentu.
2. Kegunaan Praktis
a. Memberikan informasi kepada para pengelola lembaga akademik
tentang realitas obyek penelitian sekaligus memperoleh bekal
aplikatif untuk memperbaikinya.
b. Menambah wawasan bagi para praktisi di bidang manajemen pada
umumnya, bahwa penerapan Customer Relationship Management
(CRM) dan kualitas pelayanan sebagai upaya mempertahankan
loyalitas pelanggan di PT. NPS Pemuda.
1.7. Metode Penelitian

Adapun metode penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut :


1.7.1. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Observasi
Penulis melakukan observasi (pengamatan langsung) di dalam
pengumpulan data, observasi dilakukan dengan terjun langsung di
lapangan dan berinteraksi dengan sistem yang ada.
2. Studi Literatur
Penulis juga menggunakan studi literatur yaitu mengambil data dari
buku, jurnal sebagai landasan teori dalam pembuatan laporan skripsi
ini.
1.7.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode penelitian yang penulis gunakan untuk pengembangan sistem ini
adalah metode waterfall (air terjun). Model ini sering disebut juga dengan
“classic life cycle” atau metode waterfall. Model ini melakukan pendekatan
secara sistematis dan berurutan. Disebut dengan waterfall karena tahap demi
tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan
berurutan. Fase-fase dalam Waterfall Model menurut referensi Pressman (2012):

4
Berikut ini adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam
Model Waterfall menurut Pressman (2012):
a. Requirements Analisys / Analisa Kebutuhan
Pada tahap ini, pengumpulan informasi mengenai kebijakan dan
perencanaan sistem yang berjalan saat ini di SMK Citra Mandiri secara lengkap
dari sumber yang terpercaya, Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui
wawancara, diskusi atau survei secara langsung. Informasi dianalisis untuk
mendapatkan data yang dibutuhkan oleh pengguna. Pada penulisan penelitian ini
penulis menggunakan Flowchart Dokumen (Flowmap) sebagai alat untuk analisa
kebutuhan sistem yang akan dibuat, dan metode SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, dan Threats).
b. Design / Perancangan
Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dipelajari dalam fase ini
dan desain sistem akan disiapkan. Desain sistem membantu dalam menentukan
perangkat keras (hardware) dan sistem, juga membantu dalam mendefinisikan
arsitektur sistem secara keseluruhan. Pada penulisan penelitian ini penulis
menggunakan OOD (Object Oriented Design) dan UML (Unified Modeling
Language), use case diagram, sequence diagram, activity diagram, class
diagram, ERD, struktur tabel dan tampilan antarmuka.
c. Development / Pembuatan Perangkat Lunak
Pada tahap ini perancangan perangkat lunak pada tahap sebelumnya
direalisasikan dalam bentuk program. Pada penulisan penelitian ini penulis
menggunakan Bahasa Pemrograman Php dan menggunakan database Mysql.
d. Testing / Pengujian Perangkat Lunak
Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap implementasi diitegrasikan ke
dalam sistem setelah pengujian yang dilakukan masing-masing unit. Setelah
integrasi, seluruh sistem diuji untuk mengecek setiap kegagalan maupun
kesalahan. Pada penulisan penelitian ini penulis menggunakan metode black box.
e. Maintenance / Perbaikan Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan.
Pemelihaan disini termasuk juga memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan

5
pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit sistem dan peningkatan
jasa sistem sebagai kebutuhan baru menggunakan Black box testing.

1.8. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini diuraikan dalam lima bab dan isinya akan
diuraikan sebagai berikut:
Bab I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini merupakan pendahuluan yang materinya sebagian
besar untuk menyempurnakan isi dalam proposal pengajuan judul
skripsi. Yang berisikan tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menguraikan teori-teori yang mendasari
pembahasan secara terperinci yang memuat tentang rancang
bangun, konsep dasar sistem, konsep dasar informasi, metode
pengembangan sistem, perangkat lunak pendukung, kebutuhan
perangkat keras, dan kebutuhan perangkat lunak.
Bab III : ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang analisis sistem, bagaimana sistem
yang sedang berjalan yang digambarkan dengan flowmap, analisis
sistem dengan metode SWOT (Strength, Weakness, Opportunity ,
dan Threats), serta Perancangan Sistem menggunakan OOD
(Object Oriented Design) dan UML (Unified Modeling
Language), use case diagram, sequence diagram, activity
diagram, class diagram, ERD, struktur tabel dan tampilan
antarmuka..
Bab IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
Bab ini berisikan tampilan program, antara lain menu, data form,
dan report. Pada bab ini juga akan dibahas cara menjalankan
program, uji coba, serta rencana pengembangan program.

6
Bab V : PENUTUP
Bab ini membahas kesimpulan dari serangkaian pembahasan
skripsi berdasarkan analisis yang telah dilakukan dan saran-saran
untuk disampaikan kepada obyek penelitian, maupun kepada
pihak-pihak terkait yang berhubungan dengan penelitian atau bagi
penelitian selanjutnya.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Penelitian Terkait

Dengan pesatnya teknologi yang ada saat ini kebutuhan masyarakat akan
sebuah pelayanan yang tidak dibatasi ruang dan waktu saat ini mendorong
semakin dibutuhkannya suatu sistem, metodologi, strategi, dan perangkat lunak
yang akan membantu peroses peningkatan kualitas pelayanan terhadap pelanggan,
sehingga diharapkan kepuasan pelanggan dapat tercapai, penelitian terkait itu
adalah sebuah penelitan yang berkaitan dengan judul skripsi yang di ambil dan
untuk pembahasannya tentang judul, tujuan, metode yang digunakan, kesimpulan
serta perbedaan anatara peneliatn yang sudah ada.
Dipenelitian (Kundre, Wisnubadhra, and Suselo 2013) dengan judul
Penerapan Customer Relationship Management dengan Dukungan Teknologi
Informasi Pada PO. CHELSY membahas tentang penerapkan strategi Customer
Relationship Management dan di sistemnya masih dapat dikembangkan lagi
bukan hanya dengan pemesanan tiket dan pengecekan baranga secara online tetapi
lebih meluas seiring perkembangan zaman.
Penelitian selanjutnya oleh (Hawari, Kaswidjanti, and Sofyan 2015) dengan
judul Aplikasi E-CRM Berbasis Web Pada Rumah Sakit membahas tentang
perancangan aplikasi e-CRM berbasiskan internet yang berfungsi sebagai layanan
bagi pelanggan atau pasien untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan
pelanggan atau pasien tanpa dibatasi jarak atau waktu, dan masih bisa di
kembangkan pembuatan live chat untuk pelanggan untuk menampung keluhan.
Dipenelitian dengan judul Customer Relationship Management (CRM) dan
Aplikasinya dalam Industri Manufaktur dan jasa yang di buat oleh (Wibowo
2016) juga masih bisa dikembangkan pembuatan live chat untuk pelanggan untuk
menampung keluhan konsumen, serta di penelitian yang di buat oleh (Setiawan,
n.d.) dan (Susilowati and Hidayat 2018a) juga perlu dikembangkan di live chat
supaya konsumen biar lebih mudah menyampaikan keluhannya.

8
2.2. Landasan Teori

2.2.1. Sistem
Kata sistem berasal dari bahasa latin (systema) dan bahasa Yunani
(sustema) yang artinya adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi
atau energi. Menurut Jerry Fith Gerald sistem adalah suatu jaringan kerja dari
prosedurprosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk
melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Muhidin,
Kharie, and Kubais, n.d.).
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur
mendefinisikan sistem sebagai sebagai berikut ini: “Suatu sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu”. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari
prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur
(procedure) didefinisikan oleh Richard F.Neuschel sebagai berikut ini: “Suatu
prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis), biasanya
melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan
untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis yang
terjadi”.
Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau
komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut ini: “Sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu” (Hasbiyalloh and Jakaria 2018). Komponen-komponen atau subsistem-
subsistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan
sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai. Untuk menganalisis
sistem dan merencanakan suatu sistem, analis dan perancang sistem harus
mengerti terlebih dahulu mengenai komponen-komponen dari sistem tersebut.
Berdasarkan hal diatas, definisi secara umum mengartikan sistem sebagai
kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi dan bertanggung jawab

9
memproses masukan (input) sehinggan menghasilkan keluaran (output). Kedua
kelompok ini adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda adalah
pendekatannya.

2.2.2. Customer Relationship Management (CRM)


2.2.2.1. Konsep Customers Relationship Management
Konsep CRM tidak lepas dari konsep Relationship marketing.
Menurut Tunggal konsep ini menyampaikan bahwa tujuan utama yang
dibidik oleh semua strategi CRM adalah motif ekonomi, yaitu agar
perusahaan mampu mengelola baseline konsumen untuk
mengidentifikasi, memuaskan dan berhasil mempertahankan
konsumen mereka yang paling menguntungkan dan konsumen pun
menjadi loyal pada produk tersebut.
Secara konsepsi ada anggapan yang menganggap bahwa CRM
merupakan sebuah proses pemasaran. Pada level aplikasi, CRM
diterapkan untuk aktifitas pemasaran, seperti segmentasi pasar,
mendapatkan konsumen baru, mempertahankan kesetiaan konsumen,
mengembangkan konsumen, menejemen kampanye penjualan, dan
manajemen kesempatan. Namun pada tingkat strategis, CRM dapat
digunakan sebagai teknologi yang mendukung misi perusahaan dalam
upaya meningkatkan orientasi pada para pelanggannya.
Data tentang konsumen yang mendukung strategi CRM dapat juga
digunakan untuk berbagai kepentingan di dalam perusahaan tidak
hanya untuk aktifitas pemasaran saja. Manjemen operasional dapat
dimanfaatkan data konsumen untuk mendesain produk atau layanan
khusus bagi para konsumen.
Manjemen SDM dapat menggunakan data pilihan konsumen untuk
merekrut dan melatih staf yang melakukan tugas-tugas yang langsung
berhubungan dengan para konsumennya. Manajemen riset dan
pengembangan dapat pula menggunakan data konsumen untuk
mengkaji produk-produk baru. Dari hal diatas dapat disimpulkan
bahwa secara konsepsi, CRM menekankan pada pendekatan untuk

10
membangun portofolio melalui jalinan bisnis yang terbentuk dengan
customer melalui interaksi, memberdayakan hubungan yang terbentuk
pembentukan jaringan dan meningkatkan komunikasi dengan tujuan
untuk meningkatkan loyalitas customer.
CRM menekankan kolaborasi antara perusahaan dengan para
pelanggannya, hal ini yang paling membedakan CRM dengan konsep
pemasaran secara umum.

2.2.2.2. Definisi Customer Relationship Management (CRM)


Fokus pada pelanggan merupakan kunci untuk mencapai
keunggulan yang kompetitif berkelanjutan dalam persaingan bisnis
saat ini. Keunggulan kompetitif dengan fokus pada pelanggan dapat
dicapai dengan mengetahui informasi tentang siapa pelanggan mereka,
apa yang pelanggan inginkan, bagaimana kebutuhan pelanggan
mereka dipuaskan dan faktor-faktor lain yang terkait.
CRM merupakan strategi tentang bagaimana mengoptimalkan
profitabilitas melalui pengembangan kepuasan pelanggan. CRM
merupakan suatu strategi yang menitikberatkan pada semua hal yang
terkait dengan fokus pada pelanggan. CRM adalah proses
mendapatkan, mempertahankan dan mengembangkan pelanggan yang
menguntungkan (profitable customers).
Menurut Newell yang dikutip oleh Kartika Imasari, Customer
Relationship Management (CRM) adalah sebuah modifikasi dan
pembelajaran perilaku konsumen setiap waktu dari setiap interaksi,
perlakuan terhadap pelanggan dan membangun kekuatan antara
konsumen dan perusahaan. Menurut Kotler dan Keller, CRM atau
manajemen hubungan pelanggan adalah proses mengelola informasi
secara rinci tentang masing-masing pelanggan. CRM mengelola
semua ”titik kontak” pelanggan untuk memaksimalkan loyalitas
pelanggan. Titik kontak pelanggan adalah semua kejadian dimana
pelanggan kontak dengan produk atau jasa, mulai dari pengalaman
pribadi, komunikasi massal hingga observasi biasa.

11
CRM menurut Kalakota dan Robinson memiliki tujuan-tujuan
sebagai berikut:
a. Menggunakan hubungan yang sudah ada untuk meningkatkan
pendapatan. Hal ini berarti mempersiapkan pandangan yang
komprehensif dari pelanggan untuk memaksimalkan hubungan
mereka dengan perusahaan baik melalui up-selling atau cross-
selling dan pada saat yang sama, meningkatkan profit dengan
identifikasi, menarik perhatian, dan mempertahankan pelanggan
terbaik.
b. Menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang
memuaskan. Dengan menggunakan informasi dari pelanggan untuk
meningkatkan pelayanan yang lebih baik berdasarkan kebutuhan
mereka, perusahaan dapat menghemat waktu pelanggan dan
menyingkirkan segala kekecewaan dari pelanggan. Sebagai contoh,
pelanggan seharusnya tidak perlu untuk mengulangi informasi yang
sama ke berbagai departemen perusahaan secara terus-menerus.
Pelanggan akan senang jika pihak perusahaan tahu banyak tentang
apa yang mereka inginkan.
c. Menciptakan saluran proses dan prosedur komunikasi yang
konsisten dan berulang. Dengan banyaknya saluran komunikasi
dengan pelanggan, semakin banyak pula karyawan yang terlibat di
dalam transaksi penjualan. Tanpa memperhatikan ukuran atau
kompleksitas, perusahaan harus meningkatkan konsistensi proses
dan prosedural di dalam pengaturan terhadap pelayanan, pemasaran
dan penjualan.
Adapun menurut Kotler tujuan CRM yaitu menghasilkan ekuitas
pelanggan yang tinggi. Dimana ekuitas pelanggan adalah total nilai
seumur hidup semua pelanggan perusahaan yang didiskontokan.
Jelasnya semakin banyak pelanggan, semakin tinggi pula ekuitas
pelanggan.

12
2.2.2.3. Faktor-faktor Customer Relationship Management
Pada mulanya, perusahaan mengembangkan rencana CRM dalam
hubungan kemampuan strategis dari pada strategi di dalam
perusahaan. Hal ini membantu untuk memastikan bahwa perusahaan
dapat menyesuaikan variasi yang lebih luas dari perubahan pasar dan
industri tanpa merusak tujuan utama dari rencana tersebut. Perusahaan
yang menerapkan CRM bukan hanya dilihat pada teknologi saja tetapi
juga pada pengembangan dan fokus terhadap kemampuan organisasi
dalam era lain seperti proses CRM, manusia, dan pengetahuan /
wawasan. Tentu saja perusahaan yang menerapkan CRM tidak
mengadopsi solusi teknologi CRM terlebih dahulu kemudian
membangun CRM disekitar mereka. Melainkan, mereka
mengembangkan suatu pendekatan yang lebih seimbang untuk
memahami dan menerapkan kemampuan strategis CRM.
Menurut Anton dan Goldenbery yang dikutip oleh Kanaidi dan Ari
Kurniawan, CRM memiliki tiga aspek utama yang saling terkait,
yaitu:
a. Karyawan (people)
Kemampuan dan sikap dari orang yang mengatur CRM.
Manusia adalah faktor nomor satu, karena CRM sebenarnya adalah
bagaimana mengelola hubungan atau relasi antara manusia
sehingga diperlukan “personal touch ” atau sentuhan-sentuhan
pribadi dan manusiawi. Diperlukan “attitude” dan semangat dari
dalam pelaku bisnis untuk lebih proaktif menggali dan mengenal
pelanggannya lebih dalam agar dapat lebih memuaskan mereka.
Langkah terbaik untuk mengubah perilaku karyawan dan
meningkatkan keberhasilan CRM adalah dengan pelatihan yang
efektif.
Pelatihan merupakan proses untuk membantu karyawan
dalam memperoleh efektifitas dalam pekerjaan mereka sekarang
atau masa yang akan datang melalui pengembangan kebiasaan
fikiran dan tindakan, kecakapan, pengetahuan dan sikap.

13
Perusahaan yang menerapkan CRM perlu memiliki
pimpinan yang dapat menjelaskan dan menanamkan nilai-nilai
yang benar mengenai pentingnya loyalitas pelanggan dengan jelas
dan tepat. Dalam CRM diperlukan tim-tim kecil untuk
menyederhanakan tanggung jawab dan akuntabilitas dalam
pengambilan keputusan sehingga sangat diperlukan kehati-hatian
dalam pemilihan karyawan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
b. Proses (process)
Proses atau cara yang digunakan perusahaan dalam
mengakses dan berinteraksi dengan pelanggan dalam menciptakan
nilai baru dan kepuasan. Disamping itu dibutuhkan proses yaitu
sistem dan prosedur yang membantu manusia untuk dapat menjalin
hubungan dekat dengan pelanggan. Struktur organisasi, kebijakan
operasional serta sistem reward punishment harus dapat
mencerminkan apa yang akan dicapai dengan CRM.
Implementasi CRM akan merubah proses usaha yang telah
ada sebelumnya. Menurut Hammer dan Champy dalam Anatan dan
Ellitan proses didefinisikan sebagai pemikiran kembali desain
proses bisnis radikal untuk mencapai perbaikan yang dramatis baik
dalam hal biaya, kualitas, pelayanan dan kecepatan.6 Baik proses
usaha yang melibatkan pelanggan secara langsung maupun tidak.
Proses dan aplikasi program CRM selain proses kemudahan
transaksi yang ditawarkan kepada pelanggannya dan proses
mendekatkan diri atau menjaga hubungan dengan pelanggan,
perusahaan juga mengantisipasi beberapa langkah dalam hal
keluhan pelanggan.
Jika terdapat keluhan dari pelanggan terhadap pelayanan
atau produk, perusahaan telah mempunyai beberapa standar
prosedur yang dijalankan, untuk memudahkan proses penanganan
complain pelanggan. Proses tersebut secara singkat dapat
dijelaskan meliputi identifikasi, verifikasi, assess, negoisasi, action
dan follow-up.

14
Segala complain yang ada dan pernah terjadi, dicatat dan
dimasukkan kedalam perusahaan, kemudian dianalisa dan dilihat
keluhan mana yang paling sering muncul dan dari situ perusahaan
terus melakukan perbaikan-perbaikan meningkatkan kinerja
perusahaan. Segala informasi mengenai pelanggan yang didapat
tentu saja sangat dijaga kerahasiaannya.
c. Teknologi (Technology)
Teknologi merupakan fasilitator dalam implementasi
strategi CRM. Teknologi berfungsi untuk memfasilitasi akusisi
pengetahuan pelanggan dan melakukan analisis secara mendalam
tentang pelanggan. Pengetahuan yang dimiliki tentang pelanggan
digunakan untuk memformulasikan strategi pemasaran dan
perencanaan pemasaran sehingga perusahaan dapat
mempertahankan pelanggan.
Strategi ini menjadi faktor penting untuk mencapai
keberhasilan perusahaan dalam membangun hubungan personal
dengan pelanggan melalui bermacam metode komunikasi. Melalui
interaksi dengan pelanggan, organisasi dapat mempertahankan dan
memelihara hubungan dua belah pihak yang saling menguntungkan
sehingga pada akhirnya loyalitas pelanggan dapat ditingkatkan
melalui peningkatan nilai-nilai seperti kepercayaan, pengalaman
pelanggan, dan keuntungan yang didapat.
Teknologi pendukung CRM:
1. Database Konsumen
Sebuah sistem tidak berjalan dengan baik tanpa adanya
database. Begitu pula CRM yang menjadi tulang punggung
dari sistem ini adalah database dari konsumen. Informasi yang
diperoleh dari konsumen baik berupa interaksi dengan
perusahaan dan rencana perusahaan, informasi tentang
dukungan yang diberikan, permintaan konsumen, pendapat
konsumen dan survey yang telah diberikan. Sistem-sistem
CRM itu adalah input bagi perusahaan.

15
2. Kapasitas Konsumen dan Kompetensi Perusahaan
Tujuan utama dari teknologi pendukung ini adalah
perusahaan berada lebih dekat dengan apa yang diinginkan
oleh konsumen. Sistem yang komplek dibutuhkan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan, praktek langsung jauh lebih
efisien untuk mencapai level kepuasan pelanggan, kombinasi
sempurna dari manusia dan teknologi akan menghasilkan
kompetensi yang memungkinkan perusahaan terus berada di
depan dalam kompetisi CRM.
Kesuksesan dalam memilih teknologi dan praktek langsung
akan ditiru oleh perusahaan lain ketika kombinasi itu terbukti
sukses. Hal ini akan menyebabkan perusahaan kita menjadi
pemimpin pasar dalam CRM. Pemimpin pasar tidak dapat
dipertahankan lama apabila tidak ada perubahan dinamis
didalam perusahaan yang disesuaikan dengan keinginan
konsumen.
3. Operasional CRM
Kekuatan utama dari CRM adalah database dari konsumen,
maka yang bertanggung jawab dalam penyediaan data ini
adalah sales, marketing dan service. Setiap interakasi dengan
konsumen 23 akan dicatat dan masuk dalam sistem kontak
history konsumen. Jika dibutuhkan data ini akan bisa diolah
kembali untuk kepentingan perusahaan. Salah satu kelebihan
yang diperoleh dari kontak history konsumen adalah konsumen
dapat berinteraksi dengan berbagai macam kontak saluran di
dalam perusahaan dari waktu ke waktu tanpa harus
menjelaskan pada para officer.
4. Framework Laravel
Menurut jurnal (Widhi, Sutanta, and Nurnawati 2019) Laravel
adalah framework PHP dengan kode terbuka (open source)
dengan desain MVC (Model-View-Controller) yang digunakan
untuk membangun aplikasi website. Framework ini pertama

16
kali dibangun oleh Taylor Otwell pada tanggal 22 Februari
2012.

2.2.3. Metode Waterfall


Classic Life Cycle atau model sekuensial linear atau biasa juga disebut
dengan model waterfall. Siklus ini bersifat sistematik, dimulai pada
tingkat sistem berkembang sampai dengan pengetesan, dan perbaikan
kesalahan.
Model Classic Life Cycle adalah model pengembangan sistem yang
paling luas dipaka. Paradigma model ini memiliki tempat yang terbatas
namun penting di dalam kerja rekayasa perangkat lunak. Paradigma itu
memberikan template dimana metode analisis, desain, pengkodean,
pengujian dan pemeliharaan bisa dilakukan. Siklus metode Classic Life
Cycle tetap menjadi model bagi rekayasa perangkat yang paling luas
dipakai.
Sekalipun memiliki kelemahan, secara signifikan lebih baik daripada
pendekatan yang sifatnya sembarangan kepada pengembangan sebuah
sistem[6].
a. Pengertian Waterfall
Menurut Pressman, model waterfall adalah proses pengembangan
perangkat lunak sekuensial, dimana kemajuan dipandang sebagai terus
mengalir ke bawah (seperti air terjun) melalui tahapan konsepsi,
inisiasi, analisis, desain, konstruksi, pengujian dan pemeliharaan.
b. Tahapan-Tahapan Waterfall
Sesuai dengan namanya waterfall (air terjun) maka tahapan dalam
model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan
berurutan, satu sebelum yang. Selain itu dari satu tahap kita dapat
kembali ketahap sebelumnya. Model ini biasanya digunakan untuk
membuat sebuah software dalam skala besar dan yang akan dipakai
dalam waktu yang lama.
Berikut adalah tahapan-tahapan metode waterfall:

17
Gambar 2. 1 Tahapan Metode Waterfall
(Sumber: Jogiyanto,2005)

1. Requirement Analysis
Seluruh kebutuhan software harus bisa didapatkan dalam fase
ini, termasuk didalamnya kegunaan software yang diharapkan
pengguna dan batasan software. Informasi ini biasanya dapat
diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. Informasi
tersebut dianalisis untuk mendapatkan dokumentasi kebutuhan
pengguna untuk digunakan pada tahap selanjutnya.
2. System Design
Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini
bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya
dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam
menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta
mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
3. Implementation
Tahap ini dilakukan sebelum melakukan coding. Tahap ini
bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang seharusnya
dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam
menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta
mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan.
4. Integration & Testing

18
Di tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul yang sudah
dibuat dan dilakukan pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
apakah software yang dibuat telah sesuai dengan desainnya dan
masih terdapat kesalahan atau tidak.
5. Operations & Maintenance
Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Software
yang sudah jadi dijalankan serta dilakukan pemeliharaan.
Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang tidak
ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan implementasi unit
sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai kebutuhan baru.
c. Kelebihan Model Waterfall
Ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh,
eksplisit, dan benar diawal proyek, maka software engineering dapat
berjalan dengan baik dan tanpa masalah.
d. Kekurangan Model Waterfall
a) Ketika problem muncul, maka proses berhenti, karena tidak dapat
menuju ketahapan selanjutnya. Bahkan jika kemungkinan problem
tersebut muncul akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka
proses harus membenahi tahapan sebelumnya agar problem ini
tidak muncul. Hal-hal seperti ini yang dapat membuang waktu
pengerjaan software engineering.
b) Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus
menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Hal itu tentu membuang
waktu yang cukup lama, artinya bagian lain tidak dapat
mengerjakan hal lain selain hanya menunggu hasil dari tahap
sebelumnya. Oleh karena itu, seringkali model ini berlangsung
lama pengerjaannya.
Pada setiap tahap proses tentunya dipekerjakan sesuai spesialisasinya
masing-masing. Oleh karena itu, ketika tahap tersebut sudah tidak
dikerjakan, maka sumber dayanya juga tidak terpakai lagi. Oleh karena
itu, seringkali pada model proses ini dibutuhkan seseorang yang “multi-

19
skilled”, sehingga minimal dapat membantu pengerjaan untuk tahapan
berikutnya.

2.2.4. Basis Data


Menurut Fathansyah (2015:2) “Basis data terdiri dari 2 kata yaitu Basis
dan Data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang,
tempat berserang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta
dunia nyata mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa,
pembelian pelanggan), barang hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan
sebagian yang berwujudkan dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks,
gambar, bunyi, atau kombinasinya”.

2.2.4.1. ERD
Definisi Entity Relationship Diagram (ERD) dalam buku Pengantar
Basis Data Sri Widianti(2009:21), adalah merupakan jaringan yang
menggunakan susunan data yang di simpan dari sistem secara abstarak.
Diagram Entity Relationship ini ditemukan oleh Chen tahun 1976. Tujuan
dari Diagram Entity Relationship ini adalah untuk menjukan objek data dan
relationship yang ada pada objek tersebut. Disamping itu Model ER ini
merupakan salah satu alat untuk perancangan dalam basis data.
Tabel 2. 1 Simbol ERD
(Sumber: Bennett, McRobb, dan Farmer (2006))

Simbol Nama Simbol Keterangan

Suatu objek dapat di bedakan atau di


Entity definisikan secara unik dengan objek
lainnya, dimana semua informasi yang
berkaitan dengannya di kumpulkan.

Sebagai penghubung yang terjadi antara satu


Relationship entity dengan entity lain.

Adalah karakteristik Entity atau Relationship


Atribut yang menyediakan penjelasan detail tentang
entity atau relationship tersebut.

20
Komponen-komponen yang digunakan antara lain sebagai berikut:

1. Entity Set

Pada Entity Relationship Diagram (ERD) digambarkan dengan


sebuah bentuk persegi panjang. Entity set merupakan simbol utama dari
ERD. Entity adalah suatu obyek yang ada dalam suatu sistem nyata
maupun abstrak dimana data terseimpan dan diberi nama dengan kata
benda. Entity set adalah kumpulan entity yang sejenis. Secara umum
entity set dapat dikelompokkan dalam beberapa kelas, yaitu : obyek, agen
dan kejadian-kejadian yang ada di dalam sistem.
2. Relationship Set
Pada Entity Relationship Diagram (ERD) setiap relationship set
digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat, dengan garis yang
menghubungkan satu entity dengan entity lain yang terkait. Relationship
set menunjukkan hubungan alamiah yang terjadi pada entity.
Relationship set adalah kumpulan relationship yang sejenis. Pada
umumnya relationship set diberi nama dengan kata kerja.
3. Attribute
Secara umum attribute adalah sifat atau karakteristik dari setiap
entity maupun relationship yang menyediakan penjelasan detail tentang
entity atau relationship tersebut, sehingga sering dikatakan adalah elemen
data dari entity dan relationship.
4. Cardinality
Cardinality adalah tingkat hubungan antara entitas dan dilihat dari
segi kejadian atau banyak tidaknya hubungan yang terjadi antara entity
pada ERD. Ada tiga kemungkinan tingkat hubungan yang ada, yaitu :
a. One To One (1:1)
Terjadi bila suatu entitas hanya memiliki sebuah hubungan
dengan entitas lainnya dan hubungan dinyatakan satu pada satu
kejadian.
b. One To Many atau Many To One (1:M, M;1)

21
Terjadi apabila sebuah entitas memiliki banyak hubungan
dengan entitas lain atau sebaliknya.
c. Many To Many (M:N)
Terjadi apabila dua buah entitas memiliki banyak hubungan.

2.2.4.2. Transformasi ERD ke LRS


Kolom relasi atau tabel menunjukan atribut file yang merupakan suatu
data field. Kumpulan pada data field disebut dengan dominan, sedangkan
masingmasing baris dari record didalam data disebut dengan tuple. Setiap
tuple atau record mempunyai kunci yang unik (key field) yang terdiri dari
kunci primer (primary key) dan kunci asing (foreign key).

2.2.4.3. Logical Record Structure (LRS)


Logical record structure (LRS) memiliki struktur record dari tabel yang
ada di database yang direlasikan untuk mempermudah logika dari suatu
program yang kita buat.
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) LRS adalah “sebuah model
sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti
pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitannya dengan konvensi
ke LRS”. Sedangkan menurut Ladjamudin (2013:159) “logical record
structure (lrs) merupakan hasil transformasi ERD ke LRS yang memulai
proses kardinalitas dan menghilangkan atribut-atribut yang saling
berelasi”.
Dapat disimpulkan bahwa logical record structure (LRS) merupakan cara
atau teknik untuk menggambarkan basis data berupa relasi antar tabel
yang mentransformasikan ERD ke LRS melalui proses kardinalitas.
Pentransformasian ERD ke LRS ini memiliki aturan-aturan tertentu yang
mempengaruhi langkah pentransformasian yaitu kardinalitas.

22
2.2.4.4. Table
Tabel adalah koleksi objek yang terdiri dari sekumpulan elemen yang
diorganisasi secara kontinue, artinya memori yang dialokasi antara satu
elemen dengan elemen yang lainnya mempunyai address yang berurutan.

2.2.4.5. Spesifikasi Basis Data


Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu
dengan yang lain dan tersimpan diluar komputer serta digunakan
perangkat lunak (software) tertentu untuk memanipulasinya, sedangkan
basis data adalah suatu sistem penyusunan dan pengolahan record –
record dengan menggunakan komputer dengan tujuan untuk menyimpan
atau merekam serta melihat data operasional lengkap pada sebuah
organisasi, sehingga mampu menyediakan informasi yang diperlukan
untuk kepentingan proses pengambilan keputusan.

2.2.4.6. Rancangan Layar


Rancangan tampilan merupakan bentuk tampilan sistem layar komputer
sebagai antar muka dengan pemakai yang akan dihasilkan dari sistem
yang dirancang.

2.2.5. UML (Unified Modeling Language)


Unified modeling language adalah bahasa yang digunakan untuk
memodelkan sebuah sistem sehingga dapat mengambil keputusan dan
memahami tentang sistem yang harus dibangun (Hermawan, 2004).
Menurut Whitten dan Bentley (2007), UML menawarkan sembilan
diagram yang dikelompokkan ke dalam lima perspektif yang berbeda untuk
memodelkan sebuah sistem. Lima perspektif tersebut adalah :

2.2.5.1. Use-Case Model Diagrams


Diagram yang ada dalam kelompok ini adalah use-case diagram
(diagram yang menggambarkan fungsi sistem dari sudut pandang
pengguna).

2.2.5.2. Static Structure Diagrams


Diagram yang ada dalam kelompok ini adalah class diagram
(diagram yang menggambarkan struktur objek dalam sistem) dan object
diagram (diagram yang menggambarkan objek instance yang aktual).

23
2.2.5.3. Interaction Diagrams
Interaction diagram memodelkan sebuah interaksi yang terdiri dari
sekumpulan objek, hubungannya, dan pesan yang dikirimkandiantara
objek tersebut. Diagram yang ada dalam kelompok ini adalah sequence
diagram (diagram yang menggambarkan interaksi antar objek dimana
fokus pada timing dari pesan) dan communication diagram (diagram
yang menggambarkan interaksi antara objek dengan network format).

2.2.5.4. State Diagrams


Diagram yang ada dalam kelompok ini adalah statechart diagram
(diagram yang mengilustrasikan daur hidup objek ) dan activity diagram
(diagram yang menggambarkan aliran dari sebuah use case).

2.2.5.5. Implementation Diagrams


Diagram yang ada dalam kelompok ini adalah component diagram
(diagram yang menggambarkan bagaimana code program dipecah
menjadi komponen-kompnonen dan ketergantungan diantara komponen
tersebut) dan deployment diagram (diagram yang menggambarkan
arsitektur secara fisik dari hardwaredan software dalam sistem)

2.2.5.6. Use Case Diagram


Use case adalah deskripsi fungsi sistem dari sudut pandang pengguna.
Use case diagram digunakan untuk menunjukkan fungsi yang sistem akan
sediakan dan menunjukkan pengguna mana yang akan berkomunikasi
dengan sistem. Use case diagram ini dikembangkan oleh Jacobson et al.
(1992), dan judul buku dimana use case diagram ini ditampilkan adalah A
Use Case Driven Approach (Bennett, McRobb, dan Farmer, 2006).
Menurut Bennett, McRobb, dan Farmer (2006), use case diagram
menunjukkan tiga aspek dalam sistem yaitu:

24
Tabel 2. 2 Simbol Use Case
(Sumber: Bennett, McRobb, dan Farmer (2006))
No Simbol/Gambar Nama Keterangan

1 Actors mewakili peran yang dimiliki


Actors orang, sistem lain, atau device ketika
berkomunikasi dengan use cases
tertentu dalam sistem dimana satu
actor dapat mewakili beberapa orang
atau pekerjaan.

2 Sebuah use case menggambarkan


Use Case sebuah fungsi yang dilakukan oleh
sistem untuk mencapai tujuan
pengguna dimana digambarkan
dengan bentuk eclipse.

3 System or Batasan yang mengelilingi fungsi-


subsystem fungsi dalam sistem atau subsistem
boundary dimana berbentuk persegi panjang.

2.2.5.7. Activity Diagram


Activity diagram dapat digunakan untuk memodelkan aspek-aspek
yang berbeda pada sebuah sistem. Activity diagram dapat digunakan untuk
memodelkan aktivitas bisnis pada sistem yang ada, dapat juga digunakan
pada tahap awal dalam system development lifecycle, yaitu dengan
memodelkan sebuah fungsi sistem yang ditunjukkan oleh sebuah use case,
menggunakan aliran objek untuk menunjukkan objek mana yang terlibat
dalam sebuah use case (Bennett,McRobb, dan Farmer, 2006).
Activity diagram terdiri atas sekumpulan aksi yang dihubungkan
bersama oleh aliran dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Setiap aksi
ditunjukkan sebagai persegi dengan sudut yang melingkar. Nama dari aksi

25
ditulis di dalam simbol dua dimensi ini. Hal ini menjadi penuh arti dan
merangkum aksi tersebut (Bennett, McRobb, dan Farmer, 2006).
Selanjutnya, jika ingin mendeskripsikan beberapa pilihan yang dapat
diambil, digunakan explicit decision node, yang ditunjukkan dengan ikon
berbentuk diamond.Setiap aliran alternatif tersebut diberi label dengan
sebuah guard condition.Guard condition ditunjukkan di dalam simbol
bracket (Bennett, McRobb, dan Farmer, 2006).

Tabel 2. 3 Simbol Activity diagram


(Sumber: Bennett, McRobb, dan Farmer (2006))
No Simbol/Gambar Nama Keterangan

1 Meperlihatkan bagaimana masing-


Activity masing kelas antar muka saling
berinteraksi satu sama lain.

2 State dari sistem yang mencerminkan


Action eksekusi dari suatu aksi.

3 Bagaimana objek dibentuk atau diawali.


Initial Node

4 Bagaimana objek dibentuk dan diakhiri.


Activity Final
Node

Digunakan untuk menggambarkan suatu


5 Decision keputusan/ tindakan yang harus diambil
pada kondisi tertentu.

6 Digunakan untuk menghubungkan satu


Line Connector symbol dengan symbol lainnya.

26
2.2.5.8. Class Diagram
Class diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan objek-
objek dari sistem dan hubungan antara objek tersebut (Bennett, McRobb,
dan Farmer, 2006).
Tabel 2. 4 Simbol Class Diagram
(Sumber: Bennett, McRobb, dan Farmer (2006))
No Simbol/Gambar Nama Keterangan

1 Himpunan dari objek-objek yang

Class berbagi atribut serta operasi yang


sama.

2 Apa yang menghubungkan objek


Association
satu dengan objek lainnya.

2.2.5.9. Sequence Diagram


Sequence diagram adalah salah satu dari beberapa macam UML
interaction diagram. Sebuah sequence diagram menunjukkan sebuah
interaksi antara objek-objek yang disusun dalam urutan waktu. Kegunaan
dari sequence diagram adalah menunjukkan interaksi objek secara rinci
yang terjadi untuk satu use case (Bennett, McRobb, dan Farmer, 2006).

Tabel 2. 5 Simbol Sequence diagram


(Sumber: Bennett, McRobb, dan Farmer (2006))
No Simbol/Gambar Nama Keterangan

1 Objek entity, antarmuka yang saling


LifeLine berinterkasi.

2 Spesifikasi dari komunikasi antar objek


Message yang membuat informasi-informasi

27
No Simbol/Gambar Nama Keterangan

tentang aktifitas yang terjadi.

3 Spesifikasi dari komunikasi antar objek


Message yang membuat informasi-informasi
tentang aktifitas yang terjadi.

Dalam sequence diagram, dimensi vertikal menunjukkan waktu dan


semua objek yang ikut terlibat dalam interaksi tersebar secara horizontal
pada diagram. Waktu secara normal berjalan ke bawah. Setiap objek dalam
sebuah sequence diagram ditunjukkan oleh sebuah lifeline. Lifeline adalah
sebuah garis vertikal putus-putus dengan simbol objek pada bagian paling
atas. Sebuah pesan ditunjukkan dengan garis panah horizontal dari satu
lifeline ke lifeline yang lain dan diberi label dengan nama message. Setiap
nama message secara opsional didahului oleh sebuah nomor urut yang
menunjukkan urutan dimana message dikirim, tetapi ini biasanya tidak perlu
pada sebuah sequence diagram karena urutan message telah disampaikan
oleh posisi relatif mereka selama sumbu waktu (Bennett, McRobb, dan
Farmer, 2006).

1. Alat yang Digunakan Analisis Sistem

Menurut Jogiyanto, dalam bukunya Analisis dan Desain Sistem,


menjelaskan bahwa “ Bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang
menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan –
tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol – simbol yang
sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem”.

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukan hasil


(flow) didalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir
digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.

28
Flowcart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang
menggambarkan langkah - langkah penyelsaian suatu
masalah. Flowcart merupakan cara penyajian dari suatu algoritma.

Tabel 2. 6 Simbol Flowchart

2.2.6. Framework
Framework secara sederhana dapat di artikan kumpulan dari fungsi-
fungsi atau prosedur-prosedur dan class-class untuk tujuan tertentu yang
sudah siap digunakan sehingga bisa lebih mempermudah dan

29
mempercepat pekerjaan seorang programer, tanpa harus membuat fungsi
atau class dari awal. MenurutRaharjo (2015) Web Applicatin Framework
(WAF) adalah suatu kumpulan kode berupa pustaka (library) dan alat
(tools) yang dipadukan sedemikian rupa menjadi satu kerangka kerja
(framework) guna memudahkan dan mempercepat proses pengembangan
aplikasi web.

2.2.7. PHP
Menurut Raharjo (2015) Code igneter merupakan sebuah toolkit yang
ditujukan untuk orang yang ingin membangun aplikasi web dalam bahasa
pemrograman PHP. Keunggulan yang ditawarkan oleh Codeigniter
adalah sebagai berikut :
a. Codeigniter adalah framework yang bersifat free dan opensource.
b. Codeignite rmemiliki ukuran yang kecil dibandingkan dengan
framework lain.
c. Aplikasi yang dibuat dengan Codeigniter bias berjalan cepat.
d. Codeigniter menggunakan pola design Model- View- Controler
(MVC) sehingga satu file tidak terlalu berisi banyak kode. Hal ini
menjadikan kode lebih mudah dibaca, dipahami, dan diperlihatkan
dikemudian hari.
e. Codeigniter dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan.
f. Codeigniter terdokumentasi dengan baik. Informasi tentang pustaka
kelas dan fungsi yang disediakan Codeigniter dapat diperoleh melalui
dokumentasi yang disertakan di dalam paket distribusinya.

2.2.8. XAMPP
Menurut Riyanto (2010), XAMPP merupakan paket PHP dan MySQL
berbasis open source, yang dapat digunakan sebagai tool pembantu
pengembangan aplikasi berbasis PHP. XAMPP mengkombinasikan
beberapa paket perangkat lunak berbeda ke dalam satu paket. Menurut
Betha Sidik (2012), XAMPP (X(windows/linux) Apache MySQL PHP
dan Perl) merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang

30
paling popular dikalangan pengembang web dengan menggunakan PHP
dan MySQL sebagai databasenya.

2.2.9. Black Box


Pengujian menggunakan sekumpulan aktifitas validasi, dengan
pendekatan black box testing. Menurut Shalahuddin dan Rosa (2011),
black box testing adalah menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi
fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian
dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan
keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat
mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai
dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk
melakukan pengujian black box testing harus dibuat dengan kasus benar
dan kasus salah. Menurut Pressman (2010), black box testing juga
disebut pengujian tingkah laku, memusat pada kebutuhan fungsional
perangkat lunak. Teknik pengujian black box memungkinkan
memperoleh serangkaian kondisi masukan yang sepenuhnya
menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.
Beberapa jenis kesalahan yang dapat diidentifikasi adalah fungsi tidak
benar atau hilang, kesalahan antar muka, kesalahan pada struktur data
(pengaksesan basis data), kesalahan performasi, kesalahan inisialisasi dan
akhir program.

a. Equivalence Partitioning
Equivalence Partitioning merupakan metode black box testing yang
membagi domain masukan dari program kedalam kelas-kelas sehingga
test case dapat diperoleh. Equivalence Partitioning berusaha untuk
mendefinisikan kasus uji yang menemukan sejumlah jenis kesalahan, dan
mengurangi jumlah kasus uji yang harus dibuat. Kasus uji yang didesain
untuk Equivalence Partitioning berdasarkan pada evaluasi dari kelas

31
ekuivalensi untuk kondisi masukan yang menggambarkan kumpulan
keadaan yang valid atau tidak. Kondisi masukan dapat berupa spesifikasi
nilai numerik, kisaran nilai, kumpulan nilai yang berhubungan atau
kondisi boolean.

Kesetaraan kelas dapat didefinisikan menurut panduan berikut


(Pressman,2001) :
1. Jika masukan kondisi menentukan kisaran, satu sah dan dua diartikan
tidak valid kesetaraan kelas.
2. Jika masukan membutuhkan nilai, kondisi tertentu satu sah dan dua
tidak valid kesetaraan kelas diartikan.
3. Jika masukan kondisi menentukan anggota dari set, satu sah dan satu
tidak valid kesetaraan kelas diartikan.
4. Jika kondisi yang input, boolean satu sah dan satu tidak valid kelas
diartikan. Sebagai contoh, pemeliharaan data untuk aplikasi bank yang
sudah diotomatisasikan.
Pemakai dapat memutar nomor telepon bank dengan menggunakan
mikro komputer yang terhubung dengan password yang telah ditentukan
dan diikuti dengan perintah-perintah. Data yang diterima adalah :
1. Kode Area : kosong atau 3 digit
2. Prefix : 3 digit atau tidak diawali 0 atau 1
3. Suffix : 4 digit
4. Password : 6 digit alfanumerik
5. Perintah : check, deposit, dll
Selanjutnya kondisi masukan digabungkan dengan masing-masing data
elemen, dapat ditentukan sebagai berikut :
1. Kode Area : kondisi masukan, Boolean-kode area mungkin ada atau
tidak. Kondisi masukan, kisaran nilai ditentukan antara 200-999.
2. Prefix : kondisi masukan kisaran lebih besar 200 atau tidak diawali 0
atau 1.
3. Suffix : kondisi masukan nilai 4 digit.

32
4. Password : kondisi masukkan Boolean-pw mungkin diperlukan atau
tidak. Kondisi masukan nilai dengan 6 karakter string.
5. Perintah : kondisi masukan diatur dengan berisi perintah-perintah
yang telah didefinisikan. Menerapkan pedoman untuk derivasi kelas
kesetaraan, uji kasus untuk setiap masukan domain item data dapat
dikembangkan dan dilaksanakan. Uji kasus dipilih sehingga jumlah
terbesar dari atribut dari kelas kesetaraan tersebut dilakukan sekaligus.
Beberapa kata kunci dalam pengujian perangkat lunak yang dapat
diperhatikan, yaitu (Simarmata, 2009) :
1. Dinamis Pengujian perangkat lunak dilakukan pada masukan yang
bervariasi. Masukan ini ditentukan sebelum pengujian dilakukan
dengan batasan yang disesuaikan dengan kemampuan perangkat
lunak. Masukan tidak harus sesuatu yang dimungkinkan terjadi pada
penggunaan program lebih lanjut, melainkan meliputi keseluruhan
batasan yang dapat dijangkau perangkat lunak dan dilakukan
pemercontohan (sampling) secara acak untuk proses pengujian.
2. Terbatas Meskipun pengujian dilakukan pada perangkat lunak
sederhana sehingga rumit sekalipun, pengujian dilakukan dengan
memenuhi batasan-batasan tertentu sesuai dengan kemampuan
program. Batasan ini juga diberlakukan pada masukan-masukan yang
dipilih untuk pengujian. Tidak semua kemungkinan masukan diujika
pada perangkat lunak karena akan memakan waktu yang cukup
panjang mengingat begitu banyaknya kemungkinan yang bisa terjadi.
Untuk mengatasi hal ini, pemilihan masukan-masukan pada proses
pengujian secara acak yang diperkirakan mampu memenuhi
kebutuhan pengujian perangkat lunak akan dilakukan.
3. Tertentu Pengujian dilakukan dengan batasan tertentu disesuaikan
dengan harapan pada fungsi, respon, dan karakteristik perangkat lunak
tersebut. Batasan tersebut akan disesuaikan dengan teknik-teknik
pengujian yang ada. Pemilihan kriteria pengujian yang paling tepat
merupakan hal yang kompleks. Dalam praktiknya, analisis risiko

33
pengujian dan pengalaman terhadaop pengujian-pengujian sejenis
akan diperlukan.
4. Harapan Kata kunci ini memiliki keadaan-keadaan yang diharapkan,
baik berupa respon sistem terhadap masukan maupun karakteristik
responnya. Dalam hal ini, batasan-batasan hasil pengujian yang
diharapkan harus ditentukan. Dengan demikian, dapat diketahui
apakah perangkat lunak tersebut telah memenuhi hasil pengujian yang
diharapkan atau memerlukan pembenahan kembali, baik berupa
perbaikan maupun pengembangan perangkat lunak.

34
BAB III
ANALISA DAN PERANCANGAN

3.1. Analisa Sistem

3.1.1. Analisa Sistem Saat Ini


Pada analisa kebutuhan fungsional ini terdiri atas prosedur sistem
yang ada. Adapun beberapa prosedur yang sedang berjalan di PT NPS
Pemuda saat ini adalah :

35
Gambar 3. 1 flowchart Berjalan
Pada gambar 3.1 adalah gambar analisa sistem yang berjalan yaitu konsumen
memberikan permintaan barang kepada admin lalu admin menerima permintaan
berang dari konsumen kemudian admin melakukan pengecekan semua
permintaan, jika semua permintaan sudah sesuai maka akan di proses ke
pengajualn permintaan barang dan pembuatan pengajuan permintaan barang,
setelah semua permintaan barang sudah terpenuhi maka admin membuat nota
pembayaran dan di kasihkan kepada konsumen dan pimnan buat bukti
pembayaran.

3.1.2. Analisis Sistem Usulan

36
Gambar 3. 2 Activity Usulan
Pada gambar 3.2 activity usulan adalah konsumen melakukan pemesanan barang
dan admin menerima terus mengkonfirmasi pemesanan, lalu admin memberikan
tagihan pembayaran, konsumen memberikan bukti pembayaran, dan admin
melakukan pengiriman barang, pimpinan juga menerima laporan transaksi
penjualan.

3.1.3. Analsis Kebutuhan Perangkat Keras


Berikut adalah analisis kebutuhan perangkat keras untuk pembuatan
sistem yang di usulkan:
a. Laptop / PC dengan spesifikasi windows 10 Pro
b. RAM 4 GB

37
c. Hardisk 500 GB
d. Monitor 14”
e. Kabel LAN

3.1.4. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak


Berikut adalah analisis kebutuhan perangkat lunak untuk pembuatan
sistem yang di usulkan:
a. Software Ideas Modeler
b. Sublime Text Editor
c. PHP MyAdmin
d. Firebase
e. Xampp
f. Pencil
g. DbDesigner
h. Windows 10
i. GitHub

3.1.5. Analisis Data


Kebutuhan-kebutuhan data untuk pembangunan aplikasi ini yaitu
sebagai berikut :

3.1.5.1. Bagi Pelanggan


a. Aplikasi yang dirancang akan mempunyai antarmuka yang mudah
digunakan bagi pengguna.
b. Aplikasi menampilkan form pengisian nama pengguna dan kata
sandi pengguna agar dapat mengakses akunnya.
c. Aplikasi menampilkan informasi akun pengguna berupa nama
lengkap, alamat e-mail, nomor handphone, dan alamat tempat
tinggal.
d. Aplikasi menampilkan informasi transaksi yang telah digunakan.

3.1.5.2. Bagi operator


a. Menampilkan jumlah pelanggan
b. Menampilkan grafik penjualan mingguan
c. Menampilkan grafik penjualan tahunan

38
d. Menampilkan laporan penjualan.
e. Menampilkan form penambahan user baru.
1. Kebutuhan Data
Data yang diolah aplikasi ini yaitu sebagai berikut:
a. Data pelanggan.
b. Data keluhan dari pelanggan yakni berupa kerusakan barang yang
telah dibeli pelanggan.
c. Data produk – produk yang telah di tawarkan
d. Data akun pelanggan berupa nama pengguna dan kata sandi.
e. Data data costumer
2. Kebutuhan Fungsional
Kebutuhan fungsional merupakan penjelasan proses fungsi yang
berupa penjelasan secara terinci setiap fungsi yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah.
Fungsi-fungsi yang dimiliki oleh aplikasi ini adalah sebagai berikut:
a. Menampilkan produk-produk yang sudah ditawarkan
b. Menampilkan form Penagihan
c. Menampilkan data akun pelanggan
d. Menampilkan data history transaksi

3.2. Perancangan

3.2.1. Perancangan Sistem


3.2.1.1. Use Case Diagram
Dibawah ini adalah gambaran use case sistem usulan antara lain :

39
Gambar 3. 3 Use Case Usulan

Skenario Use Case yang Diusulkan

Tabel 3. 1 Skenario Use Case Login

Identifikasi
Nama Use Case Data Login
Aktor Konsumen, Admin, Pimpinan
Tujuan Fasilitas untuk masuk kedalam
website/sistem
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Konsumen, Admin, Pimpinan
2. Tampil menu Login
3. Memasukan username dan password

40
4. Tampil halaman Utama
Pada tabel 3.1 adalah tabel skenario login dengan actor kunsumen,
admin, dan pimpinan aktifitas yang di lakukan adalah untuk masuk
kedalam webste / sistem.

Tabel 3. 2 Skenario Use Case Data Profile

Identifikasi
Nama Use Case Data Profile
Aktor Konsumen, Admin, Pimpinan
Tujuan Fasilitas merubah profile pribadi
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
1. Konsumen, Admin, Pimpinan
2. Tampil menu Login
3. Memasukan username dan password
4. Tampil halaman Utama
5. Memilih menu profile
6. Tampil menu profile dan
melakukan perubahan
profle pribadi
Pada tabel 3.2 adalah skenario data profile dengan actor kunsumen,
admin, dan pimpinan aktifitas yang di lakukan memanipulasi data
pribadi mulai dari perubahan biodata, nama user dan password.

Tabel 3. 3 Skenario Use Case Data Barang

Identifikasi
Nama Use Case Data Barang
Aktor Konsumen, Admin
Tujuan Fasilitas memanipulasi menu barang
Skenario

41
Aksi Aktor Reaksi Sistem
2. Konsumen, Admin
5. Tampil menu Login
6. Memasukan username dan password
7. Tampil halaman Utama
6. Memilih menu barang
7. Tampil menu barang dan
melakukan perubahan
pada menu barang
Pada tabel 3.3 adalah skenario data barang dengan actor kunsumen,
admin aktifitas yang di lakukan memanipulasi data barang mulai
memilih barang atau perubah total barang yang di pesan oleh
konsumen.

Tabel 3. 4 Skenario Use Case Data Penjualan

Identifikasi
Nama Use Case Data Penjualan
Aktor Konsumen, Admin
Tujuan Fasilitas memanipulasi penjualan
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
3. Konsumen, Admin
8. Tampil menu Login
9. Memasukan username dan password
10. Tampil halaman Utama
7. Memilih menu penjualan
8. Tampil menu penjualan
dan melakukan pembelian
dan transaksi di menu
penjualan

42
Pada tabel 3.4 adalah skenario data penjualan dengan actor
kunsumen, admin aktifitas yang di lakukan pembelian, pembayaran
dan pengiriman barang.

Tabel 3. 5 Skenario Use Case Data Chat

Identifikasi
Nama Use Case Data Chat
Aktor Konsumen, Admin
Tujuan Fasilitas memanipulasi Chat
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
4. Konsumen, Admin
11. Tampil menu Login
12. Memasukan username dan password
13. Tampil halaman Utama
8. Memilih menu chat
9. Tampil menu chat dan
melakukan tukar informasi
menggunakan menu chat
Pada tabel 3.5 adalah skenario data chat dengan actor kunsumen,
admin aktifitas yang di lakukan konsumen dan admin bisa saling
komunikasi lewat menu chat yang ada di website/sistem.

Tabel 3. 6 Skenario Use Case Data Laporan

Identifikasi
Nama Use Case Data Laporan
Aktor Admin, Pimpinan
Tujuan Fasilitas Rekap laporan
Skenario
Aksi Aktor Reaksi Sistem
5. Admin, Pimpinan

43
14. Tampil menu Login
15. Memasukan username dan password
16. Tampil halaman Utama
9. Memilih menu laporan
10. Tampil menu laporan
dan melakukan pencarian
laporan
Pada tabel 3.7 adalah skenario data laporan dengan actor admin
dan pimpinan aktifitas yang di lakukan admin dan pimpinan bisa
mencari laporan transaksi penjualan yang ada di website/sistem.

3.2.1.2. Activity Diagram


Dibawah ini gambaran Activity Diagram pada sistem :
Admin

44
Gambar 3. 4 Activity Diagram Admin
Pada gambar 3.4 adalah gambaran admin melakukan interaksi dengan
sistem/website penjualan mulai dari login sampai ke melihat laporan penjualan
yang ada di website.

45
Pimpinan
Pimpinan Sistem

Membuka Form Login Menampilkan Form Login

Cek Username dan password

Tampilan
pesan

Halaman Utama Menu


Membuka menu data Laporan
Pimpinan

Tampilan form data laporan

Proses melihat data


Melihat data laporan
laporan

Data Laporan Laporan data laporan

Semua Laporan

Gambar 3. 5 Activity Diagram Pimpinan


Pada gambar 3.5 adalah gambaran pimpinan melakukan interaksi dengan
sistem/website penjualan mulai dari login dan melihat laporan.

46
Konsumen

Gambar 3. 6 Activity Diagram Konsumen


Pada gambar 3.6 adalah gambaran konsumen melakukan interaksi dengan
sistem/website penjualan mulai dari login terus melakukan pembelian,
pembayaran dan sampai ke melihat pengiriman barang yang dibeli.

47
3.2.1.3. Sequence Diagram
Dibawah ini gambaran Sequence Diagram pada sistem :
Admin

Gambar 3. 7 Sequence Diagram Admin


Pada gambar 3.7 adalah admin berintaksi pada sistem mulai dari membuka
website melakukan login, menerima pemesanan barang yang di beli konsumen
sampai kepada laporan penjualan.

Pimpinan

48
Gambar 3. 8 Sequence Diagram Pimpinan
Pada gambar 3.8 adalah pimpinan berintaksi pada sistem mulai dari membuka
website melakukan login, melakukan pencarian laporan penjualan yang ada di
website.

Konsumen

49
Gambar 3. 9 Sequence Diagram Konsumen
Pada gambar 3.9 adalah konsumen berintaksi pada sistem mulai dari membuka
website melakukan login, memilih barang, melakukan pemesanan, melakukan
pembayaran dan menerima laporan pengiriman barang.

50
3.2.1.4. Class Diagram
Dibawah ini adalah gambaran class diagram :

Gambar 3. 10 class diagram

51
3.2.1.5. ERD
Dibawah ini adalah gambaran ERD :

Gambar 3. 11 ERD

3.2.1.6. Transformasi ERD ke LRS


Transformasi diagram ERD ke LRS merupakan suatu kegiatan untuk
membentuk data data dari diagram hubungsn entitas ke suatu LRS. Diagram
ERD diatas akan di transformasikan dalam bentul LRS, berikut adalah
pengelompokan pada diagran ERD untuk menentukan diagram entity pada
diagram LRS :

52
Gambar 3. 12 Transformasi ERD ke LRS

53
3.2.1.7. Logic Ricord Stuctur (LRS)
Setelah di tranformasikan dari ERD ke LRS maka terbentuk data yang di
kelompokan menjadi LRS, berikut gambaran LRSnya:

Gambar 3. 13 Relasi Antar Tabel

3.2.1.8. Struktur Tabel


Dibawah Ini dalah gambaran struktur tabel yang berfungsi untuk menyimpan
data-data yang ada di website :
Data Petugas

Nama tabel : Tabel Petugas


Fungsi : Menyimpan data Petugas/Karyawan
Primery key : Id_user

54
Tabel 3. 7 Tabel Petugas

Name colum type size AI pk fk


id_user int ✓ ✓
nik varchar 50
nama varchar 50
email varchar 25
password varchar 25
no_hp varchar 15
alamat varchar 50
role enum ‘admin’,’user'
,’pimpinan'

Data Barang

Nama tabel : Tabel Barang


Fungsi : Menyimpan data Barang
Primery key : Id_barang

Tabel 3. 8 Tabel Barang

Name colum type size AI pk fk


id_barang int ✓ ✓
nama_barang varchar 50
gambar longtext
harga varchar 50
kategori varchar 50
kondisi enum ‘baru’,’bekas’
berat varchar 25
rating int
deskripsi longtext

Pengirim

Nama tabel : Tabel Pengirim


Fungsi : Menyimpan data Pengirim
Primery key : Id_pengirim

Tabel 3. 9 Tabel Pengirim

Name colum type size AI pk fk


id_pengirim int ✓ ✓
nama_pengirim varchar 50
ongkir varchar 50

55
Data Penjualan

Nama tabel : Tabel Penjualan


Fungsi : Menyimpan data pemesanan
Primery key : Invoice_pemesanan

Tabel 3. 10 Tabel Pemesanan

Name colume type size AI pk fk


Id_pemesanan Int ✓ ✓
id_user Int ✓
No_transaksi Int
Nama_pemesan Varchar 50
id_barang Int ✓
tanggal_transaksi datetime
jumlah_barang Int
Harga_satuan Int
total_harga Varchar 50
id_pengirim Int ✓
alamat longtext
status enum ‘dikemas’,’dikirim’,’selesai

Keterangan Varchar 50

Data Laporan

Nama tabel : Tabel Laporan


Fungsi : Menyimpan data Laporan
Primery key : Id_laporan

Tabel 3. 11 Tabel Laporan

Name colume type size AI Pk fk


Id_laporan Int ✓ ✓
Id_user Int ✓
Id_barang Int
Id_pemesanan Int ✓
Id_pengiriman int ✓

Data chat

Nama tabel : Tabel Chat


Fungsi : Menyimpan data Chat
Primery key : Id_chat

56
Tabel 3. 12 Tabel Data Chat

Name colume type size AI PK FK


Id_chat int ✓ ✓
Id_admin Int
Id_user Int ✓
pesan longtext

Data Keranjang

Nama tabel : Tabel Keranjang


Fungsi : Menyimpan data Keranjang
Primery key : Id_keranjang

Tabel 3. 13 Tabel Data Keranang

Name colume type size AI PK FK


Id_keranjang int ✓ ✓
Id_user Int ✓
Id_barang Int ✓

Data Order

Nama tabel : Tabel Order


Fungsi : Menyimpan data Order
Primery key : Id_Order

Tabel 3. 14 Tabel Data Order

Name colume type size AI PK FK


Id_Order int ✓ ✓
Id_user Int ✓
Id_Keranjang Int ✓
Nama_pemesan Varchar 50
Total_harga Int
Tanggal Date
Pengirim Varchar 25
Alamat Varchar 50
Status Varchar 50

3.2.1.9. User Interface


Dibawah ini gambaran User Interface pada sistem :
1. Sisi Login
Dibawah ini adalah rancangan tampilan login :

57
CRM PT.NSP Pemuda

Login Admin

Username

Password

Level

Pendaftaran Login

Gambar 3.
Gambar 3.13
14Rancangan
Rancangantampilan
tampilan Form
Form Login
Login
Rancangan tampilan login untuk masuk ke sistem berdalasarkan level
yang masuk.

2. Input Data User


Dibawah ini adalah rancangan tampilan User :

Input Data User

Id User 999999999999999

Nama User XXXXXXXXXXXXX

Email User XXXXXXXXXXXXX

Password User XXXXXXXXXXXXX

No Telepon 999999999999999

Role XXXXXXXXXXXXX

Simpan Reset

Gambar 3. 15 Rancangan tampilan Input Data User


Tampilan input data user berfungsi untuk menambahkan data user, menu
ini berhubungan dengan login aplikasi.
3. Input Data Barang

58
Dibawah ini adalah rancangan tampilan Barang :

Input Data Barang

Id Barang 999999999999999

Nama Barang XXXXXXXXXXXXXX

Harga 999999999999999

Kondisi XXXXXXXXXXXXXX

Berat 999999999999999

Rating XXXXXXXXXXXXXX

Deskripsi XXXXXXXXXXXXXX

Simpan Reset

Gambar 3. 16 Rancangan tampilan Input Data Barang


Input data barang berfungsi untuk menambahkan data barang ,tampilan
ini berhubungan dengan menu barang dan berkaitan dengan data
penjualan barang.
4. Input Data Pengirim
Dibawah ini adalah rancangan tampilan Pengirim :

Input Data Pengirim

Id Pengirim 999999999999999

Nama Pengirim XXXXXXXXXXXXX

Ongkos Kirim XXXXXXXXXXXXX

Simpan Reset

Gambar 3. 17 Rancangan tampilan Input Data Pengirim


Input pengiriman ini berfungsi untuk menambahkan data pengiriman
barang, menu ini berkaitan dengan data barang yang di beli oleh
konsumen.
5. Input Data Pemesanan
Dibawah ini adalah rancangan tampilan pemesanan :

59
Input Data Pemesanan

Id Pemesanan 999999999999999

Id User 999999999999999

Id Barang 999999999999999

Tanggal Transaksi Dd/mm/yyyy

Jumlah Beli 999999999999999

Total Harga 999999999999999

Id Pengirim 999999999999999

Alamat XXXXXXXXXXXXXX

Status XXXXXXXXXXXXXX

Simpan Reset

Gambar 3. 18 Rancangan tampilan Input Data Pemesanan


Inputan data pemesanan ini berfungsi untuk memasukan data data barang
yang konsumen pesan, menu ini berkaitan dengan pengiriaman barang
dan transaksi pembelian barang.
6. Input Data Chat
Dibawah ini adalah rancangan tampilan Chat :

Input Data Chat

Id Chat 999999999999999

Id User 999999999999999

Isi Chat XXXXXXXXXXXXX

Simpan Reset

Gambar 3. 19 Rancangan tampilan Input Data Chat


Menu ini untuk memasukan chat kosumen ke pihak admin perusahan,
sehingga konsumen bisa berkomunikasi dengan admin perusahaan.

60
7. Laporan
Dibawah ini adalah rancangan tampilan laporan :

Gambar 3. 20 Rancangan tampilan Laporan


Menu ini berfungsi untuk menampilkan laporan sesuai dengan keinginan
pimpinan perusahaan.

3.2.1.10.Rancangan Antar Muka


Rancangan menu pada aplikasi dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Sisi Administrator
a. Rancangan Menu Atas
Beranda Manajemen User Setting

Administrator Modul

Pass Tampilan

Gambar 3. 21 Rancangan Menu Atas


b. Rancangan Menu Utama
Menu Utama

Konsumen

Master

Barang

pengirim

Pemesanan

Gambar 3. 22 Rancangan Menu Utama

61
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem.
Tahapan dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan
diimplementasikan pada bahasa pemograman. Setelah diimplementasikan maka
dilakukan pengujian terhadap sistem yang sudah dibuat.

2.1. Implemetasi

Setelah sistem dianalisis dan didesain, maka selanjutnya adalah menuju tahap
implementasi. Implementasi merupakan tahap meletakkan sistem sehingga siap
untuk dioperasikan. Implementasi bertujuan untuk mengkonfrmasi modul-modul
perancangan, sehingga pengguna dapat memberikan masukan kepada pembangun
program aplikasi.
Berikut adalah analisis kebutuhan perangkat keras dalam pembuatan sistem:
a. Laptop / PC dengan spesifikasi windows 10 Pro
b. RAM 4 GB
c. Hardisk 500 GB
d. Monitor 14”
e. Handphone

Berikut adalah analisis kebutuhan perangkat lunak dalam pembuatan sistem:


a. Software Ideas Modeler
b. Sublime Text Editor
c. PHP MyAdmin
d. Firebase
e. Xampp
f. Pencil
g. Windows 10

62
h. GitHub

2.2. Implementasi Antarmuka/ User Interface

Berikut ini adalah antarmuka sebagai admin dan beberapa menu yang di
tampilkan didalam level admin :
Tabel 4. 1 Antarmuka Admin

Menu Deskripsi Nama File


Log In File antarmuka untuk Login
masuk ke menu
Beranda File antarmuka untuk beranda.php
menapilkan beranda
Data Produk File antarmuka untuk produk.php
menangani penambahan
data produk
Data User File antarmuka untuk User.php
menangani penambahan
data user
Data Pemesanan File anatarmuka untuk pemesanan.php
memanipulsi data
Pemesanan
Data Pengiriman barang File anatarmuka untuk pengiriman.php
memanipulsi data
Pengiriman barang
Laporan File anatarmuka untuk laporan.php
menampilkan laporan

Berikut ini adalah antarmuka sebagai user dan beberapa menu yang di tampilkan
didalam level user :

63
Tabel 4. 2 Antarmuka User

Menu Deskripsi Nama File


Log In File antarmuka untuk Login
masuk ke menu
Beranda File antarmuka untuk beranda.php
menapilkan beranda
Data produk File antarmuka untuk produk.php
menangani penambahan
data produk
Data Pemesanan File anatarmuka untuk pemesanan.php
memanipulsi data
Pemesanan
Data Pengiriman barang File anatarmuka untuk pengiriman.php
memanipulsi data
Pengiriman barang
Chat File anatarmuka untuk chat.php
menampilkan chat

4.2.1 Implementasi Tampilan


Untuk mempejelas bentuk dari implementasi antarmuka diatas, berikut ini
adalah beberapa contoh tampilan aplikasi yang telah dibuat.

4.2.1.1 Level Admin


1. Tampilan Login

64
Gambar 4. 1 Form Login

Pada form login, pertama-tama kita masukkan username kemudian enter,


maka setelah itu akan dilakukan proses pengecekan data username. Apabila
username terdfatar maka masukan kata sandi, jika kata sandi benar maka akan
masuk pada halaman menu utama sebagai admin atau user.
2. Beranda

65
Gambar 4. 2 Form Beranda

Form beranda berfungsi untuk melihat informasi apa saja yang ada di
aplikasi.

3. Data Produk

66
67
Gambar 4. 3 Form Data Produk
Form entri data pengguna berfungsi untuk menambahkan data produk
barang setiap field baru.
4. Data User

Gambar 4. 4 Form User


Form Entri Data user berfungsi untuk menambahkan data user setiap field
baru.

68
5. Data Pemesanan

69
Gambar 4. 5 Form Tambah Data Pemesanan
Form Tambah Data Pemesanan berfungsi untuk menambah Data
Pemesanan ke tabel.
6. Data Pengiriman Barang

70
Gambar 4. 6 Form Data Pengiriman Barang
Form Data Pengiriman Barang berfungsi untuk melihat informasi web
data Pengiriman Barang.

4.2.1.2 Level User


1. Tampilan Login

Gambar 4. 7 Form Login User


Pada form login, pertama-tama kita masukkan username kemudian enter,
maka setelah itu akan dilakukan proses pengecekan data username. Apabila
username terdfatar maka masukan kata sandi, jika kata sandi benar maka akan
masuk pada halaman menu utama sebagai admin atau user.

71
2. Beranda

Gambar 4. 8 Form Beranda User

Form beranda berfungsi untuk melihat informasi apa saja yang ada di
aplikasi.

72
3. Data CCTV

Gambar 4. 9 Form Data CCTV


Form melihat produk CCTV berfungsi untuk melihat detail data CCTV
yang akan di pesan dan di beli.

4. Data Produk

73
Gambar 4. 10 Form Produk User
Form data produk berfungsi untuk melihat produk lainnya dan user juga
bisa memilih produk apa saja yang akan di beli.

5. Data Chat

74
Gambar 4. 11 Form Data Chat
Form Data chat berfungsi untuk berkomunikasi secara realtime antara user
atau pembeli dengan admin.

2.3. Pengujian

Setelah dilakukan perancangan dan implementasi ke, selanjutnya akan dilakukan


simulasi untuk pengujian aplikasi dengan tujuan memperoleh perbandingan antara
hasil peragaan dengan hasil yang diharapkan. Dan metode yang digunakan dalam
pengujian ini adalah menggunakan metode pengujian Black box. Metode ujicoba

75
Black box memfokuskan pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap
fungsi aplikasi yang digunakan.

4.2.1 Rencana Pengujian


Rencana pengujian lever admin dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. 3 Rencana Pengujian Level Admin

Item Uji Detail pengujian Jenis Uji Status


Log In Verifikasi data login Black Box Berhasil
Beranda Lihat data di website Black Box Berhasil
Data Produk Tambah data Produk Black Box Berhasil
Edit data Produk
Hapus data Produk
Data User Tambah data User Black Box Berhasil
Edit data User
Hapus data User
Data Pemesanan Tambah data Pemesanan Black Box Berhasil
Edit data Pemesanan
Hapus data Pemesanan
Data Pengiriman barang Tambah data Pengiriman Barang Black Box Berhasil
Edit data Pengiriman Barang
Hapus data Pengiriman Barang
Laporan Lihat Data Laporan Black Box Berhasil

Rencana pengujian lever admin dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4. 4 Rencana Pengujian Level Admin

Item Uji Detail pengujian Jenis Uji Status


Log In Verifikasi data login Black Box Berhasil
Beranda Lihat data di website Black Box Berhasil
Data produk Tambah data Produk Black Box Berhasil
Edit data Produk
Hapus data Produk
Data Pemesanan Tambah data Pemesanan Black Box Berhasil

76
Item Uji Detail pengujian Jenis Uji Status
Edit data Pemesanan
Hapus data Pemesanan
Data Pengiriman barang Tambah data Pengiriman barang Black Box Berhasil
Edit data Pengiriman barang
Hapus data Pengiriman barang
Chat Melihat data chat Black Box Berhasil

77
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengujian dan analisa program, maka dapat diperoleh


kesimpulan bahwa Aplikasi yang dibuat :
1. Dapat membantu konsumen menyampaikan keluhan, saran dan kritik
melalui website.
2. Website ini dapat membantu PT NPS Pemuda untuk pembuatan laporan
bulanan dengan lebih cepat.
3. Website ini dapat membantu PT NPS Pemuda untuk pencarian data
konsumen bisa lebih cepat karena sudah terstruktur.

5.2. Saran

Dari beberapa kesimpulan yang telah diambil, maka dapat


dikemukakan saran-saran yang akan sangat membantu untuk pengembangan
aplikasi,
1. Dalam analisa sistem ini bisa dilakukan dengan metode lain seperti Agile
dan metode yang lainnya.
2. Website yang dibuat supaya diterapkan agar dalam proses pembelian
barang dapat berjalan secara maksimal dan dapat mengahsilkan informasi
yang berguna untuk perusahaan.

78
DAFTAR PUSTAKA
Adawiah, Rabiatul, Syamsul Bachri Daeng Parani, and Farid Farid. 2020.
“PENGARUH PERSEPSI HARGA DAN CITRA MEREK TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN MENGGUNAKAN PRODUK KOSMETIK
(STUDI PADA SWALAYAN GRAND HERO DI KOTA PALU).”
Jurnal Ilmu Manajemen Universitas Tadulako (JIMUT) 1 (3): 271–78.
https://doi.org/10.22487/jimut.v1i3.28.
Faroh, Wahyu Nurul. 2018. “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PT DWI DAYA
CITRATAMA CARGO” 2.
Hasbiyalloh, Muslim, and Deni Ahmad Jakaria. 2018. “APLIKASI PENJUALAN
BARANG PERLENGKAPAN HAND PHONE DI ZILDAN CELL
SINGAPARNA KABUPATEN TASIKMALAYA” 1 (1).
Hawari, Luthfie, Wilis Kaswidjanti, and Herry Sofyan. 2015. “APLIKASI e-CRM
BERBASIS WEB PADA RUMAH SAKIT.” Telematika 7 (1).
https://doi.org/10.31315/telematika.v8i1.437.
Krissianty, Della, and Widayatmoko Widayatmoko. 2019. “Pengaruh Customer
Relationship Management dan Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas
Pelanggan Telkomsel.” Prologia 2 (2): 278.
https://doi.org/10.24912/pr.v2i2.3588.
Kundre, Albertus Januaris, Irya Wisnubadhra, and Thomas Suselo. 2013.
“PENERAPAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT
DENGAN DUKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PO.
CHELSY.”
Muhidin, Rusli, N Faisal Kharie, and Muin Kubais. n.d. “ANALISIS DAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA SMA NEGERI 18
HALMAHERA SELATAN SEBAGAI MEDIA PROMOSI BERBASIS
WEB.”
Setiawan, Jimmy. n.d. “Implementasi Customer Relationship Management
(CRM) pada Sistem Reservasi Hotel berbasisi Website dan Desktop.”
Jurnal Sistem Informasi 6.
Susilowati, Susi, and Taufik Hidayat. 2018a. “APLIKASI WEB SERVER
BERBASIS BAHASA C SHARP Rachmat Adi Purnama, Adi Tri Laksono
Putra,” no. 1.
———. 2018b. “APLIKASI WEB SERVER BERBASIS BAHASA C SHARP
Rachmat Adi Purnama, Adi Tri Laksono Putra,” no. 1.
Wibowo, Edwin Agung. 2016. “CUSTOMER RELATIONSHIP
MANAGEMENT (CRM) DAN APLIKASINYA DALAM INDUSTRI
MANUFAKTUR DAN JASA.” JURNAL DIMENSI 3 (2).
https://doi.org/10.33373/dms.v3i2.81.
Widhi, Aji Nugrahaning, Edhy Sutanta, and Erna Kumalasari Nurnawati. 2019.
“PEMANFAATAN FRAMEWORKLARAVEL UNTUK
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI TOKO ONLINE DI TOKO
NEW TREND BATURETNO” 7 (2).
Yulianti, Luli, Herman Sjahruddin, and Bungatang Tahir. 2017. “Implementasi
Customer Relationship Management (CRM) Terhadap Kepuasan dan

79
Loyalitas Pelanggan Pengguna Smartphone Android Merek Samsung.”
Preprint. INA-Rxiv. https://doi.org/10.31227/osf.io/dvb48.

80

Anda mungkin juga menyukai