Anda di halaman 1dari 117

IMPELEMNTASI CRM (CUSTOMER RELATIONSHIP

MANAGEMENT) PADA BENGKEL HAURDUNI MOTOR


BERBASIS WEB MOBILE

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Komputer Program Studi Sistem Informasi S1

Disusun Oleh :

Muhammad Habib Dzulikram

20160910061

PRODI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KUNINGAN

2023
LEMBAR PENGESAHAN

IMPLEMENTASI CRM PADA BENGKEL HAURDUNI MOTOR


BERBASIS WEB MOBILE
(Studi Kasus : HAURDUNI MOTOR)

Disusun Oleh :
Muhammad Habib Dzulikram
20160910061
Sistem informasi S1
Skripsi ini telah diujikan dan dipertahankan di depan Dosen Penguji Program
Studi Sistem informasi Jenjang Sarjana Fakultas Ilmu Komputer Universitas
Kuningan dan telah disetujui pada :
Tempat : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Kuningan
Hari :
Tanggal :

DOSEN PEMBIMBING :

Pembimbing I Pembimbing II

Erlan Darmawan, M.Kom Dadan Nugraha, M.Kom


NIK. 41038062283 NIK. 410105780199

Mengetahui/Mengesahkan :

Dekan Ketua Program Studi


Fakultas Ilmu Komputer Sistem Informasi

Tito Sugiharto, S.Kom., M.Eng. Heru Budianto S.ST., M.Kom.


NIK. 41038101348 NIK. 41038062283

i
LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Muhammad Habib Dzulikram
NIM : 20160910061
Tempat Tanggal Lahir : Kuningan, 22 Juni 1998
Program Studi : Sistem Informasi S1
Fakultas : Ilmu Komputer
Perguruan Tinggi : Universitas Kuningan

Menyatakan bahwa Skripsi / Tugas Akhir dengan judul sebagai berikut :


Judul Bahasa Indonesia : Implementasi CRM Pada Bengkel Haurduni
Motor Berbasis Web Mobile (Studi kasus:
Haurduni Motor)
Judul Bahasa Inggris : CRM Implementation at Haurduni Motor base on
Web Mobile. (Case Study: Bengkel Haurduni Motor)

Dosen Pembimbing I : Erlan Darmawan, M.Kom


Dosen Pembimbing II : Dadan Nugraha, M.Kom.
Adalah benar-benar ASLI dan BELUM PERNAH dibuat orang lain, kecuali
yang dikembangkan dan diacu dalam daftar pustaka pada Skripsi / Tugas Akhir
ini. Demikian pernyataan ini SAYA buat, apabila dikemudian hari terbukti
SAYA melakukan penjiplakan karya orang lain, maka SAYA bersedia menerima
SANKSI AKADEMIK.
Kuningan,
Yang Menyatakan,

Muhammad Habib Dzulikram

ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

“Di saat kamu malas-malasan, temanmu di luar sana sedang terus berprogres.”

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

Orang tua saya ibu Lulu Zakiah dan ayah Sulaeman Yusuf, Juga kepada
adik-adik saya yang telah memberi dukungan dan moril maupun materi serta
do’a yang tiada henti untuk keberhasilan saya.

Bapak dan ibu dosen pembimbing, penguji dan pengajar, yang selama
ini telah tulus dan ikhlas memberikan waktunya untuk menuntun dan
mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai
harganya agar saya menjadi lebih baik lagi. Terimakasih bapak dan ibu dosen,
jasa kalian akan selalu tertanam dihati.

Skripsi ini adalah bukti perjuangan keluh kesah selama kuliah. Bagi saya
kampus bukan hanya tempat menimba ilmu dan meraih gelar, Tapi tempat
yang sudah menciptakan kenangan dan kebahagiaan dan pengalaman
didalamnya. Terimakasih UNIVERSITAS KUNINGAN. Tapi ternyata bukan
tempat yang membuat kita rindu akan kenangan, tapi orang-orang yang
menciptakan kenangan didalamnya.

Terimakasih kepada orang-orang yang sudah menciptakan kenangan


yang begitu indah semasa Kuliah.

Rekan-rekan SI2016A yang sudah kita lalui proses pahit manisnya


menimba ilmu, banyak cerita duka duka yang telah dilalui pada masa itu.
Terimakasih atas suasana yang telah dibuat selama belajar bersama kalian.

iii
Untuk seseorang spesial yang sudah menemani dari awal memberikian
semangat, memerikan masukan dan selalu sabar untuk mengingatkan, terima
kasih Jihan Lutfiah untuk waktu yang berharga itu membuat saya tetap terus
maju.

Dan Seluruh pihak yang sudah banyak membantu semasa kuliah.


Terimakasih semoga Allah selalu menjaga dan memberi kebahagiaan untuk
kalian.

iv
ABSTRAK

Judul : Implementasi CRM pada Bengkel Haurduni Motor berbasis Web


Mobile (Studi Kasus: Haurduni Motor)
Nama : Muhammad Habib Dzulikram
NIM : 20160910061
Prodi : Sistem Informasi

Bengkel Haurduni Motor merupakan perbengkelan yang beralamat di


Kuningan, tepatnya di Jl. Veteran no 133, Kuningan. Dalam proses bisnisnya
Haurduni Motor masih memiliki kendala pada penjualannya sparepartnya karena
masih menggunakan cara manual tanpa adanya pengolaan data yang akurat
sehingga rentan terjadinya human error karena tidak bisa melacak hubungan dan
menentukan segmentasi antar pelanggan. Dalam proses pembelian, pembeli
sparepart atau aksesoris masih diharuskan datang ketempat dimana itu sangat
memotong waktu dan kenyamanan pelanggan, karena tidak ada catatan pembelian
pelanggan yang akurat kadang ragu untuk memberikan potongan harga karena
ditakutkan akan merugikan pihak bengkel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
membuat aplikasi berbasis web mobile ang menerapkan CRM sebagai konsep
dasar jual beli barang di Haurduni Motor. Penelitian ini menggunakan metodologi
Waterfall terdiri dari Requirment analisis untuk memahami perangkat lunak yang
diharapkan oleh pengguna dan Batasan perangkat lunak tersebut. System Design
dengan mengguakan flowmap, diagram konteks, DFD, desain database dan
rancangan interface. Implementation yaitu proses perubahan desain menjadi
sistem menggunakan Bahasa pemrograman php yang dibangun untuk membuat
aplikasi berbasis web mobile dan MySQL sebagai databasenya. Intergration dan
Testing dalam taham ini mengintegrasikan kedalam sistem setelah pengujian yang
dilakukan masing-masing unit. Operation dan Maintenance melibatkan perbaikan
kesalahan yang tidak ditemukan pada tahapan-tahapan sebelumnya. Dari hasil
penelitian yang dilakukan dalam sistem CRM untuk kenyamanan pelanggan di
Haurduni Motor, dapat disimpulkan bahwa aplikasi jual beli di Haurduni Motor
dapat mempermudah dalam pengolaan data pelangan, pendekatan dengan
pelanggan, hubungan dengan pelanggan, sehingga memberikan pelayanan yang
memuaskan untuk pelanggan.

Kata Kunci : Penjualan Sparepart , CRM(Customer Relationship Management),


System berbasis web mobile.

v
ABSTRACT

Tittle : CRM Implementation in Mobile Web-Based Haurduni Motor


Workshop (Case Study: Haurduni Motor)
Name : Muhammad Habib Dzulikram
NIM : 20160910061
Department : Information System

Haurduni Motor Workshop is a workshop located in Kuningan,


precisely on Jl. Veterans no 133, Brass. In its business process, Haurduni Motor
still has problems selling its spare parts because it still uses the manual method
without accurate data processing, so it is prone to human error because it cannot
track relationships and determine segmentation between customers. In the buying
process, the buyer of spare parts or accessories is still required to come to a
place where it greatly reduces the customer's time and convenience, because
there is no accurate purchase record. Customers are sometimes hesitant to give a
discount because they are afraid it will harm the workshop. The purpose of this
research is to create a mobile web-based application and apply CRM as a basic
concept of buying and selling goods at Haurduni Motor. This study uses the
Waterfall methodology consisting of a needs analysis to understand the software
that is expected by the user and the limitations of the software. System Design by
using flowmap, context diagram, DFD, database design and interface design.
Implementation, namely the process of changing the design into a system using
the PHP programming language which was built to create mobile web-based
applications and MySQL as the database. Integration and Testing in this stage is
integrated into the system after testing each unit. Operation and Maintenance
involves repairing errors that were not found in the previous stages. From the
results of research conducted in the CRM system for customer convenience at
Haurduni Motor, it can be concluded that buying and selling applications at
Haurduni Motor can facilitate customer data management, approach to
customers, relationships with customers, so as to provide satisfying service to
customers.

Keywords: Spare Parts Sales, CRM (Customer Relationship Management),


mobile web-based system

vi
KATA PENGATAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan baik dan lancar. Skripsi ini dibuat sebagai salah
satu syarat untuk mengikuti sidang skripsi program studi Sistem Informasi di
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Kuningan.
Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis memperoleh banyak bantuan
dari berbagai pihak. Baik berupa bimbingan, saran, keterangan kritik dan saran
baik secara tertulis maupun lisan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Tito Sugiharto, S.Kom., M.Eng. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Kuningan.
2. Bapak Heru Budianto S.ST., M.Kom. selaku Ketua Program Studi
Sistem Informasi S1.
3. Bapak Erlan Darmawan M.Kom. selaku Pembimbing I Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Kuningan
4. Bapak Dadan Nugraha, M.Kom. selaku Pembimbing II Fakultas Ilmu
Komputer Universitas Kuningan.
5. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan proposal penelitian
ini. Saya menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai
kekurangan

Kritik dan saran yang membangun sangat penulis nantikan untuk


perbaikan dimasa yang akan datang,
Kuningan, Mei 2023
Penulis

vii
Muhammad Habib Dzulikram

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
LEMBAR PERNYATAAN ORIGINALITAS....................................................ii
MOTO DAN PERSEMBAHAN..........................................................................iii
ABSTRAK..............................................................................................................v
ABSTRACT..........................................................................................................vi
KATA PENGATAR............................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................5
1.3 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.4 Batasan Masalah......................................................................................6
1.5 Tujuan Penelitian....................................................................................7
1.6 Manfaat Penelitian..................................................................................7
1.7 Pertanyaan Penelitian..............................................................................8
1.8 Hipotesis Penelitian.................................................................................8
1.9 Metodologi Penelitian..............................................................................8
1.9.1 Metode Pengumpulan Data.....................................................................
1.9.2 Metode Pengembangan Sistem................................................................
1.9.3 Metode Penyelesaian Masalah...............................................................
1.10 . Sistematis Penulisan.............................................................................15
BAB II : LANDASAN TEORETIS....................................................................17
2.1 Teori-Teori Terkait................................................................................17
2.1.1 Implementasi.........................................................................................
2.1.2 Customer Relantionship Management (CRM)......................................

viii
2.1.3 Sistem....................................................................................................
2.1.4 Sistem Informasi....................................................................................
2.1.5 Perbengkelan.........................................................................................
2.1.6. Aplikasi......................................................................................................
2.1.7 . Metode Pengembangan Sistem.................................................................
2.1.8. Bahasa Pemrograman.................................................................................
2.1.9 Context Diagram....................................................................................
2.1.10 Data Flow Diagram...............................................................................
2.1.11 Entity Relationship Diagram.................................................................
2.1.12 Tool Perangkat Lunak...........................................................................
2.1.13 Pengujian sistem....................................................................................
2.1.14 White Box Testing..................................................................................
2.1.14 Blackbox Testing....................................................................................
2.1.15. Penelitian Terdahulu..............................................................................
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN..................................................43
3.1. Analisis Sistem (System Analysis).........................................................43
3.1.1. Gambaran Umum Objeck Penelitian.....................................................
3.1.2. Analisis Sistem Berjalan........................................................................
3.1.3. Analisis Proses Bisnis............................................................................
3.1.4. Analisis Kelemahan Sistem...................................................................
3.1.5. Analisis Penyelesaian Masalah..............................................................
3.1.6. Analisis Sistem Usulan..........................................................................
3.1.7. Analisis Kebutuhan Sistem....................................................................
3.2. Perancangan Sistem (System Design)...................................................50
3.2.1. Diagram Konteks (Contesxt Diagram)..................................................
3.2.2. DFD (Data Flow Diagram)....................................................................
3.2.3. ERD (Entity Relantionship Diagram)....................................................
3.2.4. Kamus Data...........................................................................................
3.2.5. Normalisasi............................................................................................
3.3. Struktur Basis Data.................................................................................61
3.4. Perancangan Antar Muka (Interface).....................................................66
3.4.1. Perancangan Antar Muka Masukan (Input)...........................................

ix
3.4.2. Perancangan Antar Muka Keluaran (Output)........................................
BAB IV : PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI.............................................77
4.1. Pengujian Sistem (System Testing).......................................................77
4.1.1. Black Box Testing..................................................................................
4.1.2. White Box Testing.................................................................................
4.2. Implementasi Sistem ( System Implementation)...................................84
4.2.1. Implementasi Interface Login Sistem Informasi...................................
4.2.2. Implementasi Interface Menu Dashboard..............................................
4.2.3. Implementasi Interface Menu Kategori.................................................
4.2.4. Implementasi Interface Menu Produk...................................................
4.2.5. Implementasi Interface Menu Wilayah.................................................
4.2.6. Implementasi Interface Menu Pengaturan.............................................
4.2.7. Implementasi Interface Menu User.......................................................
4.2.8. Implementasi Interface Menu Pesanan..................................................
4.2.9. Implementasi Interface Menu Transaksi...............................................
4.2.10. Implementasi Interface Menu Input Pemesanan...................................
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................95
5.1. Kesimpulan (Conclusion)......................................................................95
5.2. Saran (Suggestion).................................................................................96
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................97

x
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Penelitian...................................................................28


Tabel 2.2 Simbol DFD..........................................................................................30
Tabel 2.3 Simbol DFD (Sukamanto dan Shalahudin 2013)..................................32
Tabel 3.1 Kamus Data ..........................................................................................55
Tabel 3.2 Tabel Testimoni 1NF.............................................................................56
Tabel 3.3 Tabel Detail Order 1NF.........................................................................56
Tabel 3.4 Tabel Produk 1NF.................................................................................56
Tabel 3.5 Tabel Nota 1NF.....................................................................................57
Tabel 3.6 Tabel User 1NF.....................................................................................57
Tabel 3.7 Tabel Konsumen....................................................................................57
Tabel 3.8 Tabel Kategori 2NF...............................................................................58
Tabel 3.9 Tabel Testimoni 2NF.............................................................................58
Tabel 3.10 Tabel Keranjang 2NF..........................................................................58
Tabel 3.11 Tabel Satuan 2NF................................................................................58
Tabel 3.12. Tabel Wilayah 2NF............................................................................58
Tabel 3.13 Tabel Detail Order 2NF.......................................................................58
Tabel 3.14 Tabel Users 2NF..................................................................................58
Tabel 3.15 Tabel Nota 2NF...................................................................................58
Tabel 3.16 Tabel Produk 2NF...............................................................................58
Tabel 3.17 Tabel Wilayah.....................................................................................61
Tabel 3.18 Tabel Detail_Order..............................................................................61
Tabel 3.19 Tabel Satuan........................................................................................62
Tabel 3.20 Tabel Keranjang..................................................................................62

xi
Tabel 3.21 Tabel Testimoni...................................................................................63
Tabel 3.22 Tabel Users..........................................................................................63
Tabel 3.23 Tabel Produk.......................................................................................64
Tabel 3.24 Tabel Order..........................................................................................65
Tabel 3.25 Tabel Kategori.....................................................................................65
Tabel 4.1 Pengujian Black Box.............................................................................77
Tabel 4.2 White Box Testing.................................................................................82

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Waterfall (Pressman, 2015)....................................................10

Gambar 2.1 Metode Waterfall (Sukamanto dan Shalahudin 2013)......................25

Gambar 2.2 Graph Based Testing Method............................................................40

Gambar 3.1 Rich Picture Proses Bisnis Berjalan..................................................44

Gambar 3.2 FLowmap Analisis Sistem Usulan....................................................48

Gambar 3.3 Diagram Konteks...............................................................................51

Gambar 3.4 Data Flow Diagran Level 0...............................................................52

Gambar 3.5 Entity Relantioship Diagram.............................................................55

Gambar 3.6 Normalisasi Bentuk Ketiga (3NF).....................................................60

Gambar 3.7 Interface Login Konsumen................................................................66

Gambar 3.8 Interface Daftar..................................................................................68

Gamber 3.9 Interface Pemesanan..........................................................................69

Gambar 3.10 Interface Login Admin dan Owner..................................................70

Gambar 3.11 Interface Input Data Produk............................................................71

Gambar 3.12 Interface Transaksi..........................................................................72

Gambar 3.13 Interface Home Konsumen..............................................................73

Gambar 3.14 Interface Kategori............................................................................74

Gambar 3.15 Interface Menu Admin.....................................................................75

xiii
Gambar 4.1 Flowgraph Notation...........................................................................82

Gambar 4.2 Interface Halaman Login Konsumen.................................................85

Gambar 4.3 Interface Login Owner dan Admin....................................................85

Gambar 4.4 Interface Menu Dashborad Konsumen..............................................86

Gambar 4.5 Dashboard Admin..............................................................................87

Gambar 4.6 Menu Kategori...................................................................................87

Gambar 4.7 Menu Produk.....................................................................................88

Gambar 4.8 Menu Wilayah...................................................................................89

Gambar 4.9 Menu Pengaturan...............................................................................89

Gambar 4.10 Menu User.......................................................................................90

Gambar 4.11 Menu Pesanan Baru.........................................................................90

Gambar 4.12 Menu Pesanan Diterima...................................................................91

Gambar 4.13 Menu Pesanan ditolak/dibatalkan....................................................91

Gambar 4.14 Menu Transaksi...............................................................................92

Gambar 4.15 Input Pemenasan 1...........................................................................92

Gambar 4.16 Input Pemesana 2.............................................................................93

Gambar 4.17 Input Pemesanan 3...........................................................................93

Gambar 5.18 Input Pemesanan 4...........................................................................94

xiv
xv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi dan komunikasi saat ini berkembang maju

dengan sangat pesat. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi khususnya teknologi

informasi dan bisni sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari. Di

zaman sekarang semua peralatan canggih dan modern memanfaatkan

teknologi komputer. Teknologi komputer terbukti sangat efektif mampu

membantu meringankan beban pekerjaan manusia dalam hal kecepatan,

ketepatan, dan ketelitian. Perkembangan teknologi informasi dalam instansi

atau perusahaan sangat membantu dalam menyediakan informasi yang

dibutuhkan secara tepat, cepat, dan akurat, tidak terkecuali pada bidang Bisnis

juga.

Semua aktivitas bisnis perusahaan manapun pula hanya bisa

berlangsung dan mencapai sebuah target apabila dalam semua tahapan,

perencanaan, penerapan, pengawasan, dan pemeliharaan sesuai berdasarkan

daa yang mencukupi. Data tersebut diperoleh melalui aktivitas komunikasi

antar semua tahapan teresbut namun, yang memastikan nilai komunikasi

adalah data yang dibawa, yaitu wujud dari tekonologi komunikasi Manusia

yang menyalurkan data serta sistem komputer modern untuk memprosesnya .

Bengkel Otomotif adalah salah satu bagian dari bisnis otomotif yang

menawarkan jasa maupun barang untuk kebutuhan kendaraan atau otomotif,

1
2

jasa ini menjadi kebutuhan sebagian orang untuk tetap mengontrol keadaan

kendaraan lainnya demi memenuhi dan membantu kebutuhan sehar-harinya.

Haurduni Motor adalah salah satu bisnis yang berjalan dibidang bengkel

otomotif yang ada di Kota Kuningan dan cukup dipercaya dari berbagai

kalangan. Haurduni Motor menyediakan Sparepart, aksesoris kendaraan, jasa

service, dll. Banyaknya pelanggan menjadi salah satu alasan mengapa

bengkel ini tetap berdiri ditengah-tengah banyaknya bengkel otomotif dan

jasa perbengkelan disekitarnya, namun itu menjadikan beberapa proses

pendataan menjadi tidak terkontrol, barang stok menumpuk tidak terjual,

kurangnya diskon untuk pelanggan, data yang tidak akurat dan sulit untuk

menentukan segementasi pelanggan yang akhirnya pelayanan memberikan

kekecewaan teradap pelanggan serta mempersulit Haurduni Motor

menganalisis data dan segmentasi pelanggan.

Permasalahan diatas sangat berpengaruh terhadap jual beli produk dan

pelayanan yang tentunya harus disesuaikan dengan perkembangan teknologi

yang dapat menentukan segmentasi pelanggan yang tepat agar Haurduni

Motor menjadi bengkel rekomendasi terbaik, tentunya dengan inovasi yang

membantu penginputan data pendapatan, data pelanggan, data karyawan, data

barang agar data yang dihasilkan akurat sesuai yang dibutuhkan bengkel

Haurduni Motor untuk meningkatkan pelayanan, hasil yang maksimal, dan

penentuan segmentasi pelanggan yang tepat untuk bersaing dengan

perusahaan bengkel lainnya yang ada diwilayah kecamatan Kuningan, bahkan

dikenal di wilayah III Cirebon.


3

Setelah mengetahui permasalahan yang ada di bengkel Haurduni

Motor, maka diperlukan sebuah solusi yang dapat membantu mempermudah

dan memperbaiki semua kelemahan sistem, yakni menggunakan aplikasi

berbasis web dengan mengguanakan Costumer Relantionship Management

Analytical.

CRM Analitical adalah sebuah kombinasi dari data warehouse, data

yang terintegrasi dengan Onine Analitical Processing (OLAP) atau metode

pendekatan untuk menyajikan jawaban dari permintaan proses analisis yang

bersifat dimensional secara cepat, yaitu desain dari aplikasi dan teknologi

yang dapat mengoleksi, menyimpan, dan memanipulasi suau data

multidimensi untuk tujuan analisis.

Data hasil Analitical CRM akan melakukan segmentasi pelanggan

terbagi menjadi kelompok-kelompok dengan perilaku, kebutuhan, atau

karakteristik yang sama. Hal ini bertujuan untuk menekankan pesan dan

penawaran yang berbeda terhadap segmen yang sudah terkelompok atau

berbeda, yang bertujuan untuk mempermudah penyesuaian strategi

pemasaran untuk setiap segmen guuna meningkatkan loyalitas pelanggan

terhadap bengkel Haurduni Motor.

Selanjutnya, data yang telah di analisi akan membantu bengkel

Haurduni Motor untuk mengambil keputusan yang lebih baik serta

memahami efektivitas. Selain itu, data ini membantu sales marketing untuk

menginkatakan penjualan dan pelayanan pelanggan guna meningkatakan


4

kuliatas pelayanan dan membangun hubungan pelanggan yang balik. Maka

dari itu berdasarkan hasil dari observasi dan wawancara terhadap pihak

bengkel Haurduni Motor terkait keadaan dan permasalahan yang ada, penulis

mengambil judul “Impelemntasi Crm (Customer Relationship

Management) Pada Bengkel Haurduni Motor Berbasis Web Mobile” (Studi

Kasus : Haurduni Motor).


5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka

identifikasi masalahnya adalah:

1. Pengolahan data jual beli pada Haurduni Motor yang masih belum akurat

yang mengakibatkan ketidak sesuaian data transaksi.

2. Belum adanya sistem yang dapat membantu untuk menentukan segmentasi

pelanggan di bengkel Haurduni Motor.

3. Tidak adanya informasi terhadap pelanggan terkait proses jual beli barang

dan jasa service di Haurduni Motor.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka rumusan permasalahan yang

diidentifikasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana membangun sistem pengolahan data di Haurduni Motor

bersbasis web untuk menentukan segementasi pelanggan ?

b. Bagaimana mengimplementasikan metode CRM pada sistem pengolahan

data Haruduni Motor?

c. Bagaimana cara menyajikan informasi di Aplikasi berbasis web yang

berguna untuk pelanggan ?


6

1.4 Batasan Masalah

Agar penelitian yang dilakukan terarah maka diperlukan batasan mengenai

permasalahan yang ada, adapun Batasan masalah dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Penelitian ini hanya dilakukan di Bengkel Haurduni Motor

2. Costumer Relantionship Management (CRM) yang digunakan yaitu CRM

Analytical.

3. Sistem yang dibuat akan menghasilkan informasi berupa data pelanggan,

karyawan, admin, data pemasukan, informasi proses barang, dan sistem

pembayaran.

4. Entitas yang terlibat didalam sistem antara lain :

a. Admin

b. Karyawan

c. Pelanggan

Dapat menentukan setraregi promosi yang tepat dari hasil analisis data

berdasarkan segmentasi pelanggan.

5. Metode penggembangan menggunakan metode Waterfall.

6. Beberapa Fitur

a. Dashboard Admin

b. Dashboard Karyawan

c. Dashboard Pelanggan
7

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang terlah diuraikan di atas maka didapat

tujuan penelitian sebagai berikut :

a. Menghasilkan data yang akan disajikan oleh sistem dikelompokan

berdasarkan segementasi pelanggan yang bertujuan untuk

menyesuaikan straregi permasaran guna meningkatakan loyalitas

pelanggan terhadap Haurduni Motor.

b. Mengimplementasikan CRM Analytical untuk menyajikan sebuah

sistem pengolahan data pelanggan di Haruduni Motor menggunakan

CRM Analytical dengan metode Online Analytical Processing (OLAP).

c. Membantu pelanggan untuk mengetahui informasi terkait proses

pembelian barang, infomasi jasa service, dan pembarayan atau jumlah

transaksi di Haurduni Motor.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dan diambil dari penelitian in

adalah :

1. Bagi Konsumen

a. Memastikan preferensi dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik

tentang bengkel Haurduni Motor.


8

b. Mempermudah konsumen untuk mendapakan promo yang sesuai

keinginan.

c. Mendapatkan data yang akurat terkait proses barang dan jasa.

2. Bagi Haurduni Motor

a. Meningkatakan pelayanan bagi pelanggan sesuai alaisis segmentasi

data.

b. Membantu Haurduni Motor dalam menentukan segementasi

pelanggan.

c. Meningkatkan loyalitas pelanggan.

d. Memberikan data dan informasi transaksi secara rinci.

1.7 Pertanyaan Penelitian

a. Apakah OLAP dapat membantu Customer Relantionship Management

Analytical dalam menyajikan data untuk segementasi pelanggan ?

b. Apakah Customer Relantionship Management Analytical dapat mengelola

data di bengkel Haurduni Motor ?

1.8 Hipotesis Penelitian

Dengan adanya sistem CRM ini diharapkan Haurduni Motor dapat

melakukan bisnis dengat tepat waktu dan effisien, serta mengembalikan

loyalitas dan kepercayaan pelanggan untuk membeli produk dan jasa kembali.

1.9 Metodologi Penelitian

1.9.1 Metode Pengumpulan Data


9

Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis

menggunakan tiga cara yaitu:

1. Observasi

Metode pertama yang dilakukan penulis yaitu dengan cara

mendatangi langsung ke Bengkel Haurduni Motor ini untuk

mengetahui proses jual-beli apa yang sudah berjalan saat ini, guna

mendapatkan data secara langsung pada objek yang diteliti sebagai

bahan untuk menulis penelitian.

2. Wawancara

Metode kedua yang dilakukan penulis yaitu melakukan

wawancara dengan tatap muka dan tanya jawab secara langsung

terhadap sumber yang mengetahui permasalahan yang terjadi pada

objek penelitan ini, yakni mengajukan beberapa pertanyaan kepada

Bapak Iwan Juliano sebagai Pimpinan Bengkel Haurduni Motor

guna mendapaikan info yang lebih akurat terkait proses bisnis yang

terjadi saat ini.

3. Studi Pustaka

Metode terakhir yang digunakan penulis yaitu melakukan

studi pustaka dengan membaca atau mengkaji dari buku-buku,

jurnal, paper, skripsi dan sumber ilmiah lainnya seperti e-book yang

berhubungan dengan CRM operasional yang menggunakan Web,

sehingga data yang dibutuhkan dalam penelitian ini bisa terpenuhi.


10

1.9.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam

pengembangan sistem ini menggunakan metode Waterfall. Metode

Waterfall merupakan metode yang sederhana dengan aliran sistem

yang linear.(Shalahudin & Rosa, 2013). Dalam membangun sistem

baru di bengkel Haurduni Motor, metode Waterfall sangat cocok dan

berkaitan dalam pengaruh antar tahapan ini, karena output disetiap

tahapan metode Waterfall merupakan hasil untuk input tahap

berikutnya, dengan itu ketidak sempurnaan hasil sebelumnya adalah

awal ketidak sempurnaan bagi tahap-tahap selanjutnya. Berikut

gambaran utama dan langkah-langkah penelitian berdasarklan metode

Waterfall menurut Rosa dan Shalahudi :

Gambar 1.1 Model Waterfall (Shalahuddin & Rosa, 2013)

Tahapan-tahapan pengembangan metode Waterfall adalah

sebagai berikut :
11

1. Requirements & Definition

Tahap ini pengembang sistem diperlukan komunikasi yang

bertujuan untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan

oleh pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut.

Pengumpulan data dalam tahap ini melakukan sebuah studi

pustaka, observasi dan wawancara langsung dengan pemilik

sekaligus pimpinan bengkel Haurduni Motor.

2. System and software design

Proses desain sistem mengalokasikan membutuhkan perangkat

keras atau perangkat lunak sistem dengan membentuk sistem

secara keseluruhan arsitektur. Desain perangkat lunak

melibatkan identifikasi dan menggambarkan abstraksi sistem

perangkat lunak. Ditahap ini peneliti menggunakan perangkat

pemodelan sistem seperti flowmap, diagram konteks, data flow

diagram (DFD).

3. Implementation and unit testing

Pada tahap ini desain perangkat lunak adalah sebagai

seperangkat program atau unit program. Unit pengujian

melibatkan verifikasi bahwa setiap unit memenuhi

spesifikasinya. Pada pembangunan sistem ini, bahasa

pemrograman yang digunakan adalah PHP dan database yang

digunakan adalah MySQL.

4. Integration and system testing


12

Unit program individu atau program diintegrasikan dan diuji

sebagai sistem yang lengkap untuk memastikan bahwa

perangkat lunak persyaratan telah terpenuhi. Pengujian yang

akan digunakan dalam sistem ini yaitu dengan menggunakan

metode pengujian black box dan white box.

5. Operation & Maintenance

Tahap akhir dalam model Waterfall. Perangkat lunak yang

sudah jadi, dijalankan serta dilakukan pemeliharaan.

Pemeliharaan termasuk dalam memperbaiki kesalahan yang

tidak ditemukan pada langkah sebelumnya. Perbaikan

implementasi unit sistem dan peningkatan jasa sistem sebagai

kebutuhan baru.

1.9.3 Metode Penyelesaian Masalah

Dalam penelitian yang akan dilakukan, penulis menggunakan

metode penyelesaian masalah untuk menyelesaikan masalah yang

ada. Metode penyelesaian masalah yang digunakan adalah customer

relationship management Analyst dan On Line Analytical

Processing (OLAP). CRM merupakan proses mengelola

informasi rinci tentang masing-masing konsumen dan secara cermat

mengelola semua titik sentuhan konsumen demi memaksimalkan

kesetiaan konsumen. (Kotler & Keller, 14th).


13

Menurut Tjiptono (2011) implementasi CRM menjanjikan

sejumlah manfaat utama, kepuasan dan loyalitas konsumen,

profitabilitas, komunikasi, dan sinergi kemitraan bisnis. Asumsi

utama CRM yaitu bahwa membangun relasi jangka panjang dengan

konsumen merupakan cara terbaik untuk menciptakan loyalitas

konsumen dan konsumen yang loyal cenderung lebih profitable

dibandingkan konsumen yang tidak loyal.

Analytical CRM dapat pula digunakan untuk memberikan

informasi penting pada pelanggan dalam suatu periode tertentu.

Penting unutk diperhatikan bahwa analytical CRM merupakan suatu

proses yang terus-menerus. Perusahaan mungkin perlu mengubah

strategi atau metode berdasarkan informasi yang nantinya akan

dianalisi ,CRM Analyst atau Analytical CRM fokus terhadap

pengumpulan, pemrosesan data dan menganalisa pelanggan untuk

sebuah aplikasi bisnis yang cerdas (Wilde, 2011: 47).

Dengan menerapkan analytical CRM di Bengkel Haurduni

Motor, diharapkan memiliki kecerdasan bersaing dalam strategi

pemasarannya. Sebagai contoh, Bengkel Haurduni Motor dapat

memetakan customer segment nya sebagai acuan untuk menentukan

metode marketing yang lebih fokus pada masing-masing segmen.

Pengertian OLAP (Online Analytical Processing) Menurut

Turban, Sharda,Delen dan King (2011:77) Merupakan kemampuan

dari memanipulasi data secara efisien dari beberapa pandangan


14

(perspektif). Struktur operasional utama pada OLAP berdasarkan

pada konsep yang disebut Cube (kubus). Cube dalam OLAP

merupakan struktur data multidimensial (aktual/virtual) yang

memungkinkan analisisdata secara cepat. Susunan data pada kubus

berfungsi untuk mengatasi keterbatasan database relational.

Karakteristik utama dari OLAP, meliputi:

1. Mendukung pemanfaatan data warehouse yang memiliki data

multidimensional.

2. Menyediakan fasilitas query interaktif dan analisis yang

kompleks.

3. Menyediakan fasilitas drill-down untuk memperoleh informasi

yang rinci, dan roll-up untuk memperoleh agregat dalam

multidimensi.

4. Mampu menghasilkan perhitungan dan perbandingan.

5. Menyajikan hasil dalam angka yang mudah dimengerti, maupun

penyajian grafik.

Data warehouse ini merupakan sebuah data dalam

mendukung OLAP yang secara fungsional dan kinerja

persyaratannya tidak jauh berbeda dengan OLTP yang secara

tradisional didukung oleh database operasional. Data warehouse

menyediakan OLAP sebagai alat yang bersifat interaktif yang

digunakan untuk melakukan analisis data yang bersifat

multidimensional sehingga juga memberikan kemudahan untuk


15

melakukan penambangan data (data mining). Data warehouse

dan OLAP ini merupakan komponen utama dan penting dalam

pendukung keputusan, yang fungsinya juga meningkatkan

database utama untuk CRM Analyst dalam menganalisis data

yang ada di Bengkel Haurduni Motor dan menyesuaikan strategi

untuk segmentasi pelanggan.

1.10 . Sistematis Penulisan

Untuk memeberikan gambaran yang jelas dan sistemati, penulis akan


menyusun penelitian menjadi 5 (lima) bab dengan urutan sebagai berikut:

PENDAHULUAN

BAB I Pada bab ini membahas tentang latar belakang, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup pembahasan,

metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini meliputi teori - teori terkait dengan bahasan

penelitian, teori – teori peneliti sebelumnya yang relevan

dengan penelitian yang dilakukan oleh penyusun saat ini dan

berisi kerangka teori – teori yang relevan oleh peneliti

sebelumnya yang kemudian dibandingkan dengan penelitian

yang dilakukan.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN


16

Pada bab ini membahas mengenai aplikasi yang berjalan,


fungsi dan kegunaan sistem, sistem yang akan dikembangkan
dan rancangan sistem yang ada pada Perusahaan Bengkel
Haurduni Motor. Dengan perancangan sistem menggunakan
diagram konteks, Data Flow Diagram, Entity Relationship
Diagram, kamus data konsep database dan normalisasi.

BAB IV PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI

Bab ini berisi pengujian sistem dan implementasi sistem,

untuk mengukur keselarasan fungsi logika dan mengukur

tingkat efisiensi serta efektifitas sistem.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini membahas mengenai kesimpulan yang diperoleh

dari hasil pembahasan yang berkaitan dengan judul Skripsi

serta saran yang diharapkan dapat memberikan kemajuan dan

perbaikan Bengkel Haurduni Motor


BAB II
LANDASAN TEORETIS

2.1 Teori-Teori Terkait

Dalam penelitian ini diperlukan acuan untuk mendukung terlaksananya


penelitian sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, beriku adalah teori yang
terkait dalam penelitian :

2.1.1 Implementasi

Implementasi mengacu Implementasi mengacu pada tindakan untuk

mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu keputusan.

Tindakan ini berusaha untuk mengubah keputusan-keputusan tersebut

menjadi pola-pola operasional serta berusaha mencapai

perubahanperubahan besar atau kecil sebagaimana yang telah diputuskan

sebelumnya. (Mulyadi, 2017)

Implementasi merupakan suatu rangkaian aktivitas dalam rangka

menghantarkan kebijakan kepada masyarakat sehingga kebijakan tersebut

dapat membawa hasil sesuai harapkan. Rangkaian kegiatan tersebut

mencakup; pertama persiapan seperangkat peraturan lanjutan yang

merupakan interpretasi dari kebijakan tersebut; Kedua menyiapkan

sumber daya guna menggerakkan kegiatan implementasi termasuk

didalamnya sarana dan prasarana, sumber daya keuangan dan tentu saja

penetapan siapa yang bertanggung jawab melaksanakan kebijaksanaan

tersebut; Ketiga bagaimana mengahantarkan kebijaksanaan secara

17
18

kongkrit ke masyarakat. (Ariadi, 2016)

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

implementasi mpelementasi adalah pelaksanaan atau penerapan.

Pengertian lain dari implementasi yaitu penyediaan sarana untuk

melakukan sesuatu yang menimbulkan dampak atau akibat terhadap suatu

hal.

2.1.2 Customer Relantionship Management (CRM)

A. Pengertian CRM
Customer relationship management (CRM) merupakan strategi

dan usaha untuk menjalin hubungan dengan pelanggan dan memberikan

pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan. CRM mendukung suatu

perusahaan untuk menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real

time dengan menjalin hubungan dengan tiap pelanggan yang berharga

melalui penggunaan informasi tentang pelanggan. Berdasarkan apa yang

diketahui dari pelanggan, perusahaan dapat membuat variasi penawaran,

pelayanan, program, pesan dan media (Kotler 2003).

Menurut Kalakota dan Robinson Customer Relationship

Management (CRM) yakni salah satu fungsi terintegrasi dari strategi

pemasaran, pemesanan dan pelayanan yang bertujuan untuk bisa

meningkatkan pendapat dari kepuasan pelanggan (Kalakota dan Robinson)

Customer relationship management (CRM) merupakan salah satu

metode yang berhubungan dengan member untuk peningkatan pelayanan


19

terhadap suatu member. Metode customer relationship management

(CRM) operasional suatu strategi perusahaan untuk pendekatan terhadap

member dengan pelayanan yang memanjakan member agar tidak

berpaling kepada perusahaan lain.

B. Pengertian Customer Relationship Management Analitycal

CRM Analyst atau Analytical Analytical CRM fokus

terhadap pengumpulan, pemrosesan data dan menganalisa pelanggan

untuk sebuah aplikasi bisnis yang cerdas .Analytical CRM dapat pula

digunakan untuk memberikan informasipenting pada pelanggan dalam

suatu periode tertentu. Penting unutk diperhatikan bahwa analytical

CRM merupakan suatu proses yang terus-menerus. Perusahaan

mungkin perlu mengubah strategi atau metode berdasarkan informasi

yang nantinya akan dianalisi. (Wilde, 2011:47).

Analytical CRM sendiri menurut Agresti (2002) adalah salah

satu tipe atau variasi yang digunakan di dalam CRM adalah Analytics

CRM. Analytical CRM adalah pengaplikasian customer relationship

management dengan metode yang ada di dalam predictive analytics

(analisis prediksi). Di dalam bisnis, sebuah model prediksi dihasilkan

dari analisis terhadap pola-pola yang muncul dari data sejarah dan

data transaksional untuk mengidentifikasi risiko dan kesempatan yang

muncul di masa depan.

Analytical CRM adalah proses analisis data-data yang diperoleh


20

dari Operational CRM. untuk lebih mengerti tentang pelanggan mereka

dengan memberikan respon secara lebih baik dan mengantisipasi

kebutuhan mereka untuk mengoptimalkan hubungan antara

perusahaan dengan pelanggannya.

C. Online Analytical Processing (OLAP)

Pengertian OLAP (Online Analytical Processing) Menurut

Turban, Sharda,Delen dan King (2011:77) Merupakan kemampuan dari

memanipulasi data secara efisien dari beberapa pandangan (perspektif).

Struktur operasional utama pada OLAP berdasarkan pada konsep yang

disebut Cube (kubus). Cube dalam OLAP merupakan struktur data

multidimensial (aktual/virtual)yang memungkinkan analisisdata.

OLAP sebagai alat yang bersifat interaktif yang digunakan

untuk melakukan analisis data yang bersifat multidimensional

sehingga juga memberikan kemudahan untuk melakukan

penambangan data (data mining). Data warehouse dan OLAP ini

merupakan komponen utama dan penting dalam pendukung

keputusan, yang fungsinya juga meningkat menjadi database utama

dalam industry (Reddy, dkk, 2010)

Online Analytical Processing) adalah teknologi yang digunakan

untuk menata database bisnis besar dan mendukung kecerdasan bisnis.

Database OLAP dibagi menjadi satu atau beberapa kubus, dan setiap

kubus diatur dan dirancang oleh administrator kubus agar sesuai


21

dengan cara Anda mengambil dan menganalisis data sehingga lebih

mudah membuat dan menggunakan laporan.

D. Segmentasi Pelanggan

Pada pasar yang besar memiliki berbagai macam pembeli. Tiap-

tiap pembeli pada umumnya dalam motif dan perilaku maupun

kebiasaan pembelian mempunyai ciri masing-masing. Perbedaan ini

motif dan perilaku ini menunjukan bahwasannya pasar suatu produk ini

heterogen dengan jumlah konsumen yang sangat banyak serta

mempunyai ragam kebutuhan, keinginan, kemampuan membeli, dan

perilaku serta tuntutan pembelian. Dengan dasar ini, maka sangatlah

sulit bagi suatu perusahaan untuk melayani seluruh pasar.

Dalam upayanya memberikan kepuasan pada konsumen dengan

apa yang diinginkan oleh konsumen, perusahaan perlu mengelompokan

konsumen atau pembeli ini sesuai kebutuhan dan keinginannya.

Kelompok konsumen yang dikelompokan tersebut disebut segmen

pasar, sedangkan usaha pengelompokannya dikenal dengan segmentasi

pasar (Assauri, 2012).

Segmentasi pasar menurut Kotler (2012) pasar yang terdiri dari

sekelompok pelanggan yang memiliki sekumpulan kebutuhan dan

keinginan yang serupa. Menurut Kasali (1998), segmentasi adalah

proses mengkotak- kotakan pasar (yang heterogen) ke dalam


22

kelompok-kelompok “potential costumers” yang memiliki kesamaan

kebutuhan dan/atau kesamaan karakter yang memiliki respon yang

sama dalam membelanjakan uangnya.

2.1.3 Sistem

Menurut Mardi dalam (Meldawati, 2018) menjelaskan bahwa,

“Sistem merupakan suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan

memiliki bagian-bagian yang saling terintegrasi satu sama lain”.

Menurut Edhy Sutanta (2003:4) “Secara umum, sistem dapat

didefinisikan sebagai kumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau

subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan

cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk

melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan”. Sistem

sendiri adalah sebuah kesatuan elemen yang terkumpul serta saling

bekerja sama dan terintegrasi satu sama lain untuk mencapai suatu

tujuan.

2.1.4 Sistem Informasi

Menurut Indrajani (2011 : 3) dalam buku yang berjudul

Pengantar dan Sistem Basis Data, “Sistem informasi merupakan

kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software,

jaringan komunikasi, dan sumber daya data, yang mengumpulkan,

mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi”.

Menurut Abdul Kadir (2003 : 10)dalam buku yang berjudul


23

Pengenalan Sistem Informasi, “Sistem informasi mencakup sejumlah

komponen yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan

untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan”.

Maka, sistem informasi adalah kombinasi yang terorganisir

dengan mencangkup sejumlah komponen dengan adanya sesuatu yang

diproses untuk mencapai sebuah tujuan.

2.1.5 Perbengkelan

Bengkel atau lokakarya adalah sebuah bangunan yang

menyediakan ruang dan peralatan untuk melakukan konstruksi atau

manufaktur, dan/atau memperbaiki benda. Sedangkan perbengkelan

adalah pengetahuan dan keterampilan tentang peralatan dan metode

untuk membuat, membentuk, mengubah bentuk, merakit, ataupun

memperbaiki suatu benda menjadi bentuk yang baru atau kondisi yang

lebih baik secara manfaat maupun estetika. Perbengkelan merupakan

sebuah ilmu yang telah berkembang bahkan sebelum Revolusi Industri

karena bengkel merupakan satu-satunya tempat untuk membuat alat

hingga berkembangnya industri manufaktur besar dengan mesin

uapnya. Sedangkan istilah bengkel dalam kehidupan sehari-hari di

Indonesia erat kaitannya dengan jasa perbaikan kendaraan bermotor..

2.1.6. Aplikasi

Aplikasi berbasis web sudah banyak digunakan oleh

masyarakat umum dikarenakan memudahkan dalam berbagai

informasi. Menurut Yuhefizar (2012) “Aplikasi merupakan program


24

kecil yang mempunyai fungsi tertentu dan dapat dipasang pada akun

facebook anda”.

Sedangkan menurut Hendrayudi 9 (2009:143), “Aplikasi

adalah kumpulan perintah program yang dibuat untuk melakukan

pekerjaan-pekerjaan tertentu (khusus)”. Menurut definisi di atas dapat

disimpulkan bahwa aplikasi ialah sebuah software yang digunakan

untuk membantu dalam melakukan tugas- tugas tertentu yang dapat

digunakan oleh pengguna komputer.

Setiap aplikasi yang digunakan menghasilkan informasi yang

berasal dari kumpulan data. Jadi dapat disimpulkan bahwa data ialah

data yang disimpan dalam bentuk file dimana data tesebut belum

diolah tetapi disimpan untuk memberikan arti tertentu kepada orang

yang membutuhkan data tesebut

2.1.7 . Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam

pengembangan sistem ini menggunakan metode Waterfall. Metode

Waterfall merupakan metode yang sederhana dengan aliran sistem

yang linear. (Shalahudin & Rosa, 2013).

Dalam membangun sistem Bengkel Haurduni Motor, metode

Waterfall sangat cocok dan ada keterkaitan dalam pengaruh antar

tahapan ini, karena output sebuah tahapan dalam metode Waterfall

merupakan input bagi tahap selanjutnya, dengan demikian ketidak


25

sempurnaan hasil pelaksanaan tahap sebelumnya adalah awal

ketidak sempurnaan bagi tahap selanjutnya. menurut Rosa dan

Shalahudin yaitu sebagai berikut:

Gamabar 2.1 Metode Waterfall (Shalahudin & Rosa, 2013)


1. Requirement Analisis

Pada tahap ini dilakukan proses pengumpulan informasi dari

pengguna yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan pengguna. Hal

ini bertujuan untuk memahami perangkat lunak yang diharapkan oleh

pengguna dan batasan perangkat lunak tersebut. Data-data tersebut

diperolah melalui wawancara, diskusi atau survei langsung.

Informas dianalisis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan oleh

pengguna. Kebutuhan yang didapat akan dianalisis sehingga

menghasilkan spesifikasi kebutuhan baik fungsional maupun non

fungsional.

2. System Design
26

Spesifikasi kebutuhan dari tahap sebelumnya akan dirubah

menjadi desain dari sistem yang akan dibuat. Proses desain yang akan

dibuat meliputi desain arsitektur sistem dan perangkat keras.

Arsitektur sistem yang dibuat meliputi pemodelan sistem yang

diusulkan menggunakan flowchart, pembuatan diagram konteks,

DFD, desain database dan rancangan interface. Tool yang

dipergunakan dalam proses desain yaitu Ms. Visio.

3. Implementation

Pada tahapan ini dilakukan proses transformasi dari desain

yang telah dibuat pada tahapan sebelumnya menjadi sebuah sistem.

Proses perubahan desain menjadi sistem menggunakan tool

framework React- Native yaitu bahasa pemrograman javascript yang

dibangun untuk membuat aplikasi berbasis Android dan MySQL

sebagai databasenya. Pada tahap ini, sistem pertama kali

dikembangkan di program kecil yang disebut unit, yang terintegrasi

dalam tahap selanjutnya. Dalam penerapannya ini akan di uji

secara satu persatu dan setiap unit dikembangkan dan diuji

untuk fungsionalitas yang disebut sebagai unit testing dengan

menggunakan white box testing

4. Integration & Testing

Seluruh unit yang dikembangkan dalam tahap

implementasi diintegrasikan ke dalam sistem setelah pengujian

yang dilakukan masing- masing unit. Setelah integrasi seluruh


27

sistem diuji untuk mengecek setiap kegagalan maupun

kesalahan. Hal ini akan menggunakan black box testing.

5. Operation & Maintenance

Tahap akhir dalam model waterfall. Perangkat lunak yang

telah dibuat akan didistribusikan kepada konsumen. Proses ini terdiri

dari pengujian User Accepted Testing (UAT), pembuatan manual

book penggunaan aplikasi dan dokumentasi. Adapun maintenance

tidak akan dilakukan dikarenakan penelitian ini membatasi hanya

sampai produk di delivery kepada konsumen.

2.1.8. Bahasa Pemrograman

Bahasa pemrograman (programming language) adalah sebuah

instruksi standar untuk memerintah komputer agar mempunyai fungsi

tertentu.Bahasaini memungkinkan seseorang dapat menentukan secara

persis datamanayangakandiolah oleh komputer, bagaimana data ini

akan disimpan atau diteruskan dan jenis langkah apa secara persis

yang akan diambil dalam berbagai situasi. (Afrie, 2011).

Bahasa pemrograman atau sering disebut bahasa komputer, adalah

instruksi yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan tugas-tugas

tertentu. (Farda & Nur Mohammad, 2014).

Berdasarkan pandangan tersebut diketahui bahwa bahasa

pemrograman merupakan suatu bahasa komputer yang memudahkan

programmer dalam pembuatan suatu program yang di mengerti oleh

komputer untuk melalukan suatu pekerjaan tertentu.


28

1. PHP

Menurut Anhar (2010:23) “PHP adalah (PHP Hypertext

Preprocessor) adalah bahasa pemrograman web berupa script yang

dapat diintegrasikan dengan HTML”.Interpreter PHP dalam

mengeksekusi kode PHP pada sisi server disebut server side,

berbeda dengan mesin maya Java yang mengeksekusi program pada

sisi klien.(Peranginangin, 2006). Maka, PHP yaitu merupakan sebuah

bahasa pemrograman server-side yang digunakan pada sebuah website

atau digunakan dalam pengembangan website.

2.1.9 Context Diagram

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu

proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram

konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan

seluruh input ke sistem atau output dari sistem. Ia akan memberi

gambaran tentang keseluruan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary

(dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks

hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram

konteks (Jogiyanto (2005)).

Tabel 2. 1 Simbol diagram konteks

No Simbol Nama Keterangan


Entitas yang terlibat dalam sistem.
1. Eksternal
Entity
29

2.
→ Garis aliran Arah aliran data.

Proses yang terjadi dalam sistem


3. Sistem

2.1.10 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram / DFD adalah diagram untuk

menggambarkan aliran data dalam sistem, sumber dan tujuan

data, proses yang mengolah data tersebut, dan tempat

penyimpanan datanya. Selain itu juga, DFD merupakan

representasi sebuah sistem atau perangkat lunak pada beberapa

level abstraksi. DFD dapat dibagi menjadi beberapa level yang

lebih detail untuk merepresentasikan aliran informasi atau fungsi

yang lebih detail.

DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan fungsional

maupun pemodelan aliran informasi. Oleh karena itu, DFD lebih

sesuai digunakan untuk memodelkan fungsi-fungsi perangkat

lunak yang akan diimplementasikan menggunakan pemrograman

terstruktur karena pemrograman terstruktur membagi-bagi

bagiannya dengan fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur (Rosa dan

Shalahuddin, 2015).

Di dalam DFD terdapat 3 level, yaitu :

1. Diagram Konteks yaitu menggambarkan satu lingkaran besar

yang dapat mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu


30

sistem.

2. Diagram Nol merupakan satu lingkaran besar yang

mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya.

3. Diagram Rinci merupakan diagram yang menguraikan proses

apa yang ada dalam diagram Nol.

Fungsi DFD :

a. Menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional

yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara

manual maupun komputerisasi.

b. Alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada

fungsi sistem.

c. Untuk menggambarkan analisa maupun rancangan sistem yang

mudah di komunikasi.

Berikut ini merupakan keterangan dari simbol-simbol yang ada di

dalam DFD (Edward Yourdon dan Tom DeMarco) adalah sebagai

berikut:

Tabel 2. 2 Simbol DFD (Sukamato&Shalahudin 2013)

Simbol Nama Keterangan


No
Kesatuan di luar sistem yang
memberikan input ke sistem atau
1. Terminator menerima output dari sistem.
31

Aliran data merupakan

Aliran data perpindahan data dari titik satu


2. →
ke titik lainnya.

Proses biasanya selalu


Proses
menunjukan suatu perubahan data
3.
dan terjadinyya proses
transformasi data.
Data store diberi nama dengan
4. Data store
kata benda sesuai dengan data
yang disimpan di dalamnya.
2.1.11 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah pemodelan awal

basis data yang dikembangkan berdasarkan teori himpunan

dalambidang matematika. ERD digunakan untuk permodelan basis

data relasional (Rosa dan Shalahuddin (2013).

Menurut Brady dan Loonam (2010), Entity Relationship

Diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk

memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh

System Analys dalam tahap analisis persyaratan proyek

pengembangan sistem.

Sementara seolah-olah teknik diagram atau alat peraga

memberikan dasar untuk desain database relasional yang mendasari

sistem informasi yang dikembangkan. Pemodelan awal basis data

yang paling banyak digunakan dalah menggunakan Entity

Relationship Diagram (ERD). Model E-R adalah suatu model yang

digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut


32

dan hubungan antar entitas. Huruf E sendiri menyatakan entitas dan

R menyatakan hubungan (dari kata relationship). Model ini

dinyatakan dalam bentuk diagram. Itulah sebabnya model E-R atau

Entity Relationship Diagram (ERD) (Kadir, 2009:30). Berikut ini

merupakan keterangn dari simbo-simbol yang ada dalam ERD

adalah sebagai berikut :

Tabel 2. 3 Simbol DFD (Sukamanto dan Shalahudin 2013)

No Simbol Nama Keterangan


Symbol ini berfungsi
1. Entitas
memberikan identitas pada
Entitas yang memiliki label dan
nama.
Simbol yang berfungsi untuk
2. Relasi
mengetahui jenis hubungan
yangada antara dua file
Karakteristik dari entitas atau
relasi yang
3. Atribut
menyediakan penjelasan detail
tentang entitas atau relasi
tersebut

4 Alur berfungsi untuk


Alur
menghubungkan atribut dengan
entitas dan entitas
dengan relasi.

5. 1–1  One To One adalah


Cardinality perbandingan antara entity
1–M pertama dengan entity kedua
M–M berbading satu berbanding
satu
 One to Many adalah
perbandingan antara entity
pertama dengan entity kedua
berbading satu berbanding
banyak
 Many To Many adalah
perbandingan antara entity
pertama dengan entity kedua
berbading Banyak
berbanding
Banyak
33

2.1.12 Tool Perangkat Lunak

Tool pengembangan perangkat lunak adalah tool berbasis

komputer yang dimaksudkan untuk membantu proses siklus hidup

perangkat lunak.

1. Microsoft Visio

Menurut Helmers dalam bukunya yang berjudul Microsoft

Visio 2013 Step by Step (2013:3), Microsoft Visio adalah aplikasi

utama untuk membuat semua diagram bisnis, mulai dari flowchart,

network diagram, dan organization charts, untuk membuat denah

dan brainstorming diagram.

Microsoft Visio (atau sering disebut Visio) adalah sebuah

program aplikasi komputer yang sering digunakan untuk membuat

diagram, diagram alir (flowchart), brainstorm, dan skema jaringan

yang dirilis oleh Microsoft Corporation. Aplikasi ini menggunakan

grafik vektor untuk membuat diagram-diagramnya

2. Visual Studio Code


34

Visual Code Studio adalah sebuah code editor gratis yang bisa

dijalankan di perangkat desktop berbasis Windows, Linux, dan

MacOS. Code editor ini dikembangkan oleh salah satu raksasa

teknologi dunia, Microsoft. Visual Code adalah software editor

yang powerful, tapi tetap ringan ketika digunakan. Ia bisa dipakai

untuk membuat dan mengedit source code berbagai bahasa

pemrograman. Misalnya, seperti JavaScript, TypeScript, dan

Node.js

3. XAMPP

Menurut Betha Sidik (2012) XAMPP merupakan paket

server web PHP dan database MySQL yang paling populer di

kalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan

MySQL sebagai database.

Menurut Wahana (2009:3) “ XAMPP adalah salah satu

paket instalasi apache, PHP, dan MySQL secara instan yang dapat

masuk ke halaman administrator. User (pengguna) hanya memiliki

hak akses seperti, melihat koleksi buku-buku digital yang ada.

Mendownload buku digital, mendaftar sebagai member baru,

dan menuliskan pesan kepada administrator melalui menu

“Contact US” Jadi XAMPP adalah sebuah aplikasi web server

instan dan lengkap dikarenakan segala yang anda butuhkan untuk

membuat sebuah situs web dengan Content Management

System (Joomla) bisa dicoba di dalam aplikasi ini. XAMPP


35

adalah sebuah paket installer AMP(Apache, MySQL, dan Php)

yang sangat mudah untuk diaplikasikan dalam komputer anda

yang belum memiliki server untuk dapat melihat situs yang

anda buat menggunakan Bahasa server dan database server

tersebut.

4. Web Browser

Menurut Sibero (2013:11) mengemukakan bahwa “web

browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk

mengambil dan menyajikan sumber informasi”. Menurut Arief

(2011:19) “Web Browser merupakan program yang berfungsi

untuk menampilkan dokumen-dokumen web dalam format

HTML”. Menurut Sibero (2013:12) mengemukakan bahwa“Web

Browser adalah aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk

mengambil dan menyajikan sumber informasi web”.

Maka, web browser adalah sebuah program yang dirancang

untuk menjelajah dan menyajikan berbagai konten dari berbagai

sumber yang bisa dicari di internet.

5. SQL

Menurut Priyadi (2014:82) “SQL adalah suatu aplikasi

komputer yang merujuk pada konsep Relational Database

Management Systems (RDBMS),terdapat suatu struktur bahasa

yang sudah standar untuk membangun basis datanya”.

Menurut Prasetio (2012:182) “SQL (dibaca “ess-que-el”)


36

merupakan kependekan dari Structured Query Language. SQL

digunakan untuk berkomunikasi dengan sebuah Database. Sesuai

ANSI, SQL merupakan bahasa standar untuk sistem manajemen

database relasional”.

Jadi SQL adalah bahasa kueri yang dirancang untuk

membantu dalam pengambilan dan mengelola informasi pada

sebuah database

2.1.13 Pengujian sistem

Pengujian perangkat lunak merupakan tahap keempat pada

pengembangan perangkat lunak. Pengujian perangkat lunak

dilakukan untuk mencari kesalahan perangkat lunak yang

dikembangkan. Tahap analisis, desain dan implementasi perangkat

lunak tidak menjamin bahwa perangkat lunak bebas kesalahan

(fault free). Untuk mengurangi atau menghilangkan kesalahan

pada perangkat lunak diperlukan suatu tahap pengujian untuk

menemukan kesalahan-kesal

Yang ada pada perangkat lunak.

2.1.14 White Box Testing

White box testing secara umum merupakan “jenis testing

yang lebih berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu

sendiri. Jenis ini lebih banyak berkonsentrasi kepada source code

dari perangkat lunak yang dibuat sehingga membutuhkan proses


37

testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan

membutuhkan ketelitian dari para tester seta kemampan teknis

pemrograman bagi para testernya. (Rizky Soetam, 2011) Prinsip

dari keluaran tipe testing ini adalah :

1. Menjamin bahwa semua alur program yang independent

(dalam bentuk modul, form, prosedur, class, dan lainnya)

telah dites minimal satu kali.

2. Telah melakukan testing terhadap semua kondisi percabangan

dengan nilai true dan false.

3. Telah melakukan testing terhadap semua jenis perulangan

dengan kondisi normal dan kondisi yang dianggap melalui

batas perulangan

4. Telah melakukan testing terhadap struktur data internal

(seperti variable) agar terjaga validitasnya.

Beberapa teknik yang terdapat dalam jenis white box testing adalah:

1. Decisio (branch) Coverage

Sesuai dengan namanya, teknik testing ini terfokus terhadap

hasil dari tiap skenario yang dijalnkan terhadap bagian

perangkat lunak yang mengandung percabangan

(if..then..else).

2. Condition Coverage

Teknik ini hampir mirip dengan teknik yang pertama, tetapi

dijalankan terhadap percabangan yang dianggap kompleks


38

atau percabangan majemuk. Hal ini bisa dilakukan jika dalam

sebuah perangkat lunak memiliki banyak kondisi yang

dijalankan dalam satu proses sekaligus.

3. Path Analysis

Merupakan teknik testing yang berusaha menjalankan kondisi

yang ada dalam perangkat lunak serta berusaha mengoreksi

apakah kondisi yang dijalankan telah sesuai dengan alur

diagram yang terdapat dalam proses perancangan.

4. Execution Time

Pada teknik ini, perangkat lunak berusaha dijalankan atau

dieksekusi kemudian dilakukan pengukuran waktu pada saat

input dimasukan hingga output dikeluarkan. Waktu eksekusi

yang dihasilkan kemudian jadikan bahan evaluasi dan analisa

lebih lanjut unutk melihat apakah perangkat lunak telah

berjalan sesuai dengan kondisi yang dimasukan oleh tester.

5. Algorithm Analysis

Teknik ini umumnya jarang dilakukan jika perangkat lunak

yang dibuat berjenis sistem informasi. Sebab teknik ini

membutuhkan kemampuan matematis yang cukup tinggi dari

para tester, karena di dalamnya berusaha melakukan analisa

terhadap algoritma yang diimplementasikan pada perangkat

lunak tersebut.

2.1.14 Blackbox Testing


39

Menurut Shalahuddin dan Rosa (2011), black box testing

adalah menguji perangkat luka dari segi spesifikasi fungsional

tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan

untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran

dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang

bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak

apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan

Menurut Pressman (2010), black box testing juga disebut

pengujian tingkah laku, memusat pada kebutuhan fungsional

perangkat lunak. Teknik pengujian black box memungkinkan

memperoleh serangkaian kondisi masukan yang sepenuhnya

menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

Pengujian ini berusaha menemukan kesalahan

dalam kategori sebagai berikut :

a. Fungsi – fungsi yang tidak benar atau hilang,

b. Kesalahan interface,

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal,

kesalahan kinerja.

 Graph Based Testing Method

Teknik pengujian black-box ini melibatkan gambar grafik yang

mengilustrasikan hubungan antara penyebab (input) dan dampak

(output), yang memicu terjadinya hasil. Pengujian ini menggunakan


40

kombinasi output dan input yang berbeda.

Gamabar 2.2 Graph Based Testing Method

2.1.15. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan

penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam

mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak

menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian penulis.

Namun penulis mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam

memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Berikut merupakan penelitian

terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan

penulis.
41
BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.1. Analisis Sistem (System Analysis)

3.1.1. Gambaran Umum Objeck Penelitian

Haurduni Motor merupakan salah satu bengkel yang beralamat di Jl.

Veteran no 131 Kuningan, depan makam Haurduni Kecamatan Kuningan

Kabupaten Kuningan. Haurduni Motor berdiri sejak 2017. Bengkel ini

merupkan sebuah bisnis keluarga yang dibangun dan dikelola oleh Bapak

Sulaeman dan Bapak Iwan sekaligus owner, karyawan, mekanik dan admin

di Bengkel Haurduni Motor ini, dan semua posisi dan akses dilakukan oleh

bapak Sulaeman dan bapak Iwan.

3.1.2. Analisis Sistem Berjalan

Proses jual beli Sparepart dan pelayanan jasa yang berjalan di

Haurduni Motor ini masih dilakukan secara manual atau konvensional

dimana para kostumer harus datang ke bengkel untuk melakukan

pemilihan layanan, membeli sparepart atau jasa service kendaraan, dan

Haurduni Motor masih menerapkan sistem pembayaran dilakukan dengan

cara manual antara kostumer dan owner bengkel.

43
44

3.1.3. Analisis Proses Bisnis

Analisis proses bisnis ini bertujuan untuk mengetahui apa saja dan

bagaimana proses yang sedang berjalan di Bengkel Haurduni Motor. Proses

bisnis yang berjalan di Bengkel Haurduni Motor ini digambarkan dengan

menggunakan Rich Picture yang dapat dilihat pada Gambar 3.1

Gambar 3.1 Rich Picture Proses Bisnis Bejalan

Adapun penjelasan dari Gambar 3.1 Flowmap Proses Bisnis Berjalan, yaitu :

1. Untuk membeli Sparepart & Jasa yang disediakan oleh Haurduni

Motor, kostumer harus datang langsung ke lokasi, kemudian

memberikan daftar barang yang dibutuhkan baik secara lisan atau

tulisan dan meminta ketersediaan barang dari barang yang akan dibeli.

2. Karyawan menerima perminataan barang dari konsumen kemudian

melakukan pencarian atau pengecekan sparepart atau jasa yang akan

dibeli oleh konsumen.


45

3. Jika sparepart, barang dan jasa yang akan dibeli tersedia, selanjutnya

karyawan akan membuat nota pembayaran dan mencatat pengeluaran

barang pada buku besar, nota pembayaran barang tersebut akan

diberikan kepada kostumer sebagai bukti pembayaran.

4. Selanjutnya kostumer melakukan transaksi pembayaran secara langsung

di bengkel Haurduni Motor dan mendapatakan bukti pembayaran yang

telah dilakukannya.

5. Owner mendapatkan laporan keuangan, jual-beli melalui buku

pelaporan yang dicatat Bersama oleh karyawan.

3.1.4. Analisis Kelemahan Sistem

Ada beberapa kelemahan pada sistem penjualan sparepart dan

pelayanan yang sedang berjalan di bengkel Haurduni Motor ini

diantaranya, bengkel ini hanya memasarkan produknya hanya disebagian

wilayah kecil kuningan. Untuk mendapatkan kostumer atau pelanggan

baru masih menggunakan cara membagikan informasi mengenai Haurduni

Motor itu dari mulut-kemulut tergantung peran pelanggan lama untuk

menyebarkan informasi itu. Selain itu proses pemasaran yang dilakukan

oleh Haurduni Motor masih terbilang kurang maksimal, karena masih

menggukana cara konvensional, seperti pengiklanan masih menggunakan

spanduk yang disimpan dipinggir jalan dan didepan toko, walaupun

sesekali pernah menginklankan di sosial media tapi tetap tidak ada yang

melihatnya karena asal unggah saja, sehingga pelanggan dengan cakupan


46

area besar tidak dapat mengetahui informasi mengenai Haurduni Motor

secara jelas.

Pecatatan transaksi, data pelanggan, stok barang, dan laporan keuangan

masih dilakukan dengan pecatatan manual didalam buku besar dan tidak

beraturan, sehingga data-data mudah rusak, lupa bahkan, hilang, selain itu

belum adanya upaya pengolaan terhadap data pelanggan dan strategi

pemasaran yang tetap, menjadikan potentsi kehilangan kostumer atau

pelanggan menjadi lebih besar. Kesimpulan dari proses bisnis ini terkendala

dari jam operasional dan transaksi masih dilakukan dengan cara manual atau

datang langsung ke bengkel Haurduni Motor.

3.1.5. Analisis Penyelesaian Masalah

Customer Relantionship Management Analytical

CRM adalah proses analisis data-data yang diperoleh dari hasil

opesional CRM. Sekarang ini banyak perusahaan yang mengedepankan paham

akan kepuasan pelanggan dengan cara memberikan respon secara lebih baik

dan mengantisipasi kebutuhan mereka. CRM Analytical ini digunakan untuk

mengambil tindakan atau proses gagasan yang disusun sebagai strategi

pemasaran sehingga memudahkan untuk bengkel Haurduni Motor

membangun sistem yang lengkap.

CRM Analytical yang digunakan pada bengkel Haurduni Motor pada

pembuatan laporan akhir dengan metode OLAP, dengan adanya laporan ini

kita bisa mengetahui pelanggan mana yang paling banyak bertransaksi ke

bengkel Haurduni Motor


47

3.1.6. Analisis Sistem Usulan

Berdasarkan analisis kelemahan sistem yang sudah diuraikan

penulis yaitu, penerapan Customer Relantionship Management (CRM)

Analytical dengan menerapkan segmentasi pelanggan dalam proses

penjualan sparepart. Dimana proses ini dapat dilihat pada Gambar 3.2

Flowmap Analisis sistem usulan.


48

Gambar 3.2.Flowmap Analisis Sistem Usulan.

Adapun penjelasan dari Gambar 3.1 Flowmap Proses bisnis berjalan,

yaitu

1. Untuk mendapatkan informasi mengenai barang atau sparepart,

pemesanan produk yang tersedia di Bengkel Haurduni Motor, user yang

merupakan konsumen, admin dan owner harus mengakses sistem

terlebih dahulu dengan melakukan proses login.

2. Konsumen, admin, dan owner dapat mengelola data mereka setelah

melakukan login kedalam sistem.

3. Konsumen dapat melakukan pemesanan barang didalam sistem.

4. Pemesanan yang dilakukan oleh konsumen dapat dilihat oleh admin, dan

admin akan melakukan verifikasi terhadap pesanan tersebut baik

menerima atau menolak pesanan tersebut.

5. Konsumen dapat melakukan proses transaksi pembayaran di dalam

sistem dengan cara mengirimkan bukti transfer

6. Konsumen dapat memeriksa perjalanan dari produk yang telah dibeli

melalui sistem.

7. Proses pelaporan transaksi jual beli sparepart yang dilakukan di bengkel

Haurduni Motor.

8. Admin yang merupakan pegawai dapat mengelola keseluruhan dari

produk yang akan ditampikan didalam sistem berupa harga, persediaan,


49

kategori dan satuan produk, serta melakukan validasi maupun

pembatalan terhadap pemesanan yang dilakukan oleh konsumen.

9.

3.1.7. Analisis Kebutuhan Sistem

3.1.7.1. Analisis Kebutuhan Sistem Fungsional

Kebutuhan fungsional merupakan kebutuhan yang harus

ada dalam suatu sistem informasi jual beli sparepart sebagai fungsi

utama dan tujuan dibangunnya sistem informasi ini. Berikut ini

merupakan proses yang ada pada sistem, yaitu:

1. Sistem dapat mengelola data user.

2. Sistem dapat mengelola data sparepart.

3. Sistem dapat mengelola data sparepart terjual dan sparepart masuk.

4. Sistem daapat mengelola persediaan sparepart yang ada di Bengkel

Haurduni Motor.

5. Sistem dapat mengelola data konsumen.

6. Sistem dapat mengelola data transaksi pembayaran, dimana sistem

menyediakan menu untuk melaukan pengiriman informasi transaksi

pembayaran dari pihak konsumen kepada pihak Bengkel Haurduni

Motor.

3.1.7.2. Analisis Kebutuhan Sistem Non-Fungsional

Adapun kebutuhan non fungsional untuk implementasi

sistem informasi jual beli Spareprat di Bengkel Haurduni Motor, yaitu:

A. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)


50

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan untuk peracangan

sistem informasi, yaitu:

1. Prosesor Intel Core i3-3320

2. RAM 4 GB DDR3

3. SSD 256GB

B. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

1. Operating System Windows 10 2H22

2. Browser Google Chrome

3.2. Perancangan Sistem (System Design)

Perancangan Sistem merupakan tahapan yang dilakukan

untuk memebrikan gambaran umum tentang sistem yang akan

dikembangan atau sistem yang baru dibangun. Perancangan ini

menggunakan diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD), Entiy

Relantionship Diagram (ERD), dan Normalisasi.


51

3.2.1. Diagram Konteks (Contesxt Diagram)

Gambar 3.3 merupakan diagram konteks yang akan

menggambarkan keseluruhan sistem informasi penjualan sparepart

secara umum di Bengkel Haurduni Motor.

Gambar 3.3 Diagram Konteks

Pada diagram konteks (Gambar 3.3) terdiri dari tiga entitas yaitu

konsumen, admin, dan owner. Adapun penjelasannya sebagai berikut. :

1. Pada entitas Owner data yang mengalir yaitu, data pimpinan

dan data transaksi.


52

2. Pada entitas Admin data yang mengalir yaitu data admin,

data produk, profil perusahaan, verifikasi pesanan, data

konsumen, data pesanan baru dan laporan transaksi.

3. Pada entitas Konsumen data yang mengalir yaitu data

konsumen, data pesanan barang, produk, pembayaran,

notifikasi, tracking barang, harga dan stok produk.

3.2.2. DFD (Data Flow Diagram)

Data Flow Diagram adalah perancangan sistem yang

menjelaskan bagaimana proses data mengalir di dalam sistem

informasi. Gambar 3.4 merupakan Data Flow Diagram dari sistem

informasi penjualan sparepart secara umum di Bengkel Haurduni

Motor.
53

Pada Data Flow Diagram (DFD) Level 0 (Gambar 3.4)


Gambar 3.4. Data Flow Diagram Level 0
mempunyai lima proses didalamnya. Adapun penjelasan sebagai

berikut :

1. Proses 1.0 (Login), pada proses ini admin, owner dan konsumen

melaukan login kedalam sistem dengan menginputkan datanya

berupa username dan password yang sudah terdaftar sebelumnya

untuk melakukan akses kedalam sistem.

2. Proses 2.0 (Kelola User), pada proses ini admin dapat mengelola

data admin itu sendiri dan melakukan verifikasi terhadap kata

konsumen. Admin dapat menghapus dan melihat data dari user.

Owner memiliki akses untuk pengelolaan dirinya. Konsumen

memiliki akses untuk melihat dan merubah data dirinya dan

mengunakan sebagai syarat untuk dapat login kedalam sistem.

3. Proses 3.0 (Kelola Produk), pada proses ini dimana admin

menglola data produk yang akan ditampilkan di dalam sistem jual

beli sparepart di Bengkel Haurduni Motor, admin damat

menambahkan, menghapus dan merubah data produk baik itu

kategori, satuan, admin dapat melakukan pengecekan pemesanan

produk yang dilakukan oleh konsumen dan memberi tanggapan

kepada konsumen terkait produk yang akan dibelinya berupa


54

ketersediaan stok produk yang tersedia. Pada proses ini juga

konsumen dapat melihat informasi mengenai persediaan produk

yang ada di Bengkel Haurduni Motor.

4. Proses 4.0 (Kelola Transaksi), pada proses ini dimana admin

dapat mengelola proses transaksi, order produk maupun

pembayaran yang dilakukan oleh konsumen. Pada proses ini

owner dapat mengecek laporan transaksi yang terjadi di dalam

sistem dan dapat dicetak ke dalam bentuk file. Konsumen sendiri

dapat melakukan transaksi order barang dan pembayaran dan

testimoni barang yang dilakukan di dalam sistem.

5. Proses 5.0 (Kelola Laporan), pada proses ini dimana admin

maupun owner dapat melihat dan melaukan cetak terhadap

laporan transaksi yang dilakukan di dalam sistem.

3.2.3. ERD (Entity Relantionship Diagram)

ERD (Entity Relantionship Diagram) merupakan diagram

yang menggambarkan hubungan antara entitas yang saling berelasi

yang ada pada diagram, Gambar 3.5 merupakan ERD (Entity

Relantionship Diagram) pada sistem informasi jual beli sparepart

di Bengkel Haurduni Motor.


55

GAMBAR 3.5 Entity Relantionship Diagram

3.2.4. Kamus Data

Kamus data berfungsi untuk mengelompokan dan mendeskripsikan

data-data yang mengalir pada sistem yang telah dirancang. Tabel 3.1

merupakan kamus data pada sistem informasi jual beli sparepart di

Bengkel Haurduni Motor.

Tabel 3.1 Kamus Data

Nama Tabel Field

{@testimoni_id, produk_id, user_id, detail_order_id,


Testimoni
keterangan, rate, gambar}
56

{@konsumen_id, nama, username, email, password,


Konsumen
wilayah_id, alamat, nohp, foto, alasan}

{@user_id, nama, username, email, password, role,


Users wilayah_id, alamat, nohp, foto, validate, alasan,
remember_token}

{@nota_id, user_id, tanggal, total_harga,


total_tagihan, total_ongkir, keterangan, status,
Nota
bukti_pembayaran, is_delivered, wilayah_id,
alasan_tolak}

{@detail_order_id, nota_id, produk_id, jumlah,


Detail_order
harga, keterangan}

{@produk_id, nama, kategori_id, satuan_id, harga, berat,


Produk
deskripsi, foto, stok}

3.2.5. Normalisasi

1. Bentuk Normal Tahap Pertama (1NF)

Bentuk normal tahap pertama (1NF) terpenuhi jika table tidak

memiliki atribut bernilai banyak (multivalued attribute) atau lebih

dari atribut dengan domain nilai yang sama (Fathansyah, 2012).

Berikut ini merupakan tabel-tabel bentuk normal pertama pada

sistem informasi beli sparepart di Bengel Haurduni Motor.

Tabel 3.2. Tabel 3.3. Tabel 3.4.

Tabel Testimoni 1NF. Tabel Detail Order 1NF. Tabel Produk 1NF.

Testimoni Detail Order Produk


57

Testimoni_id Detail_order_id Produk_id


Produk_Id Nota_Id Nama
User_Id Produk_Id Kategori_Id

Order_Detail_Id Jumlah Satuan_Id


Harga
Keterangan Harga
Berat
Rate Keterangan
Deskripsi
Gambar
Foto
Stok
Tabel 3.6.
Tabel 3.5.
Tabel Users 1NF.
Tabel 3.7.
Tabel Nota 1NF.
Users Tabel Konsumen 1NF.
Nota
User_id
Konsumen
Nota_id Nama
User_Id Username Konsumen_id
Tanggal Email Nama
Total_Harga Password Username
Total_Tagihan Role Email
Total_Ongkir Wilayah_Id Password
Keterangan Alamat Wilayah_Id
Status Nohp Alamat
Bukti_Pembayaran Foto Nohp
Is_Delivered Validate Foto
Wilayah_Id Alasan Ulasan
Alasan_Tolak Remember_Token

2. Bentuk Normal Tahap Kedua (2NF)


58

Bentuk normal tahap kedua (2NF) terpenuhi jika sebuah tabel,

semua atribut yang tidak termasuk kedalam key primer memiliki

ketergantungan fungsional (KF) pada key primer secara utuh.

Berikut ini merupakan tabel-tabl bentuk normal kedua pada sistem

informasi jual beli sparepart di Bengkel Haurduni Motor.

Tabel 3.8. Tabel 3.9. Tabel 3.10.

Tabel Kategori 2NF. Tabel Testimoni 2NF. Tabel Keranjang 2NF.

Kategori Testimoni Keranjang

Kategori_id Testimoni_id Keranjang_id


Nama_kategori Keterangan Jumlah
Harga Rate Catatan
Is_Color Gambar Status

Tabel 3.11. Tabel 3.12. Tabel 3.13.

Tabel Satuan 2NF. Tabel Wilayah 2NF. Tabel Detail Order 2NF.

Satuan Wilayah Detail Order

Satuan_id Wilayah_id Detail_order_id


Nama_satuan Nama Jumlah
Harga Ongkir Harga
Keterangan

Tabel 3.14. Tabel 3.15. Tabel 3.16.

Tabel Users 2NF. Tabel Nota 2NF. Tabel Produk 2NF.

Users Nota Produk


59

User_Id Nota_Id Produk_Id


Nama Tanggal Nama
Username Total_Harga Harga

Email Total_Tagihan Berat


Deskripsi
Password Total_Ongkir
Foto
Role Keterangan
Stok
Alamat Status
Nohp Bukti_Pembayaran
Foto Is_Delivered
Validate Alasan_Tolak
Alasan
Remember_Token
60

3. Bentuk Normal Tahap 3 (3NF)

Berikut ini merupakan bentuk normal ketiga pada sistem

informasi jual beli sparepart di Bengkel Haurduni Motor.


61

Gambar 3.6. Normal Bentuk Ketiga (3NF)

3.3. Struktur Basis Data

1. Struktur field Wilayah

Nama Tabel : Wilayah

Kunci Utama : Wilayah_Id

Tabel 3.17 Tabel Wilayah

No Nama Field Type Siz Keterangan


e

1 Wilayah_Id Int 10 Primary Key

2 Nama_wilayah Varchar 255

3 Ongkir Varchar 255

2. Struktur field Order Detail

Nama Tabel : Detail_order

Kunci : Detail_order_Id
62

Tabel 3.18 Tabel Detail_Order.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Detail_order_Id Int 10 Primary Key

2 Nota_id Int 10 Index

3 Produk_id Int 10 Index

4 Jumlah Varchar 255

5 Harga Varchar 255

6 Keterangan Text

3. Struktur field Satuan

Nama Tabel : Satuan

Kunci : Satuan_Id

Tabel 3.19 Tabel Satuan

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Id Int 10 Primary Key

2 Nama_satuan Varchar 50

3 Harga Varchar 255

4. Struktur field Keranjang

Nama Tabel : Keranjang

Kunci Utama : Keranjang_Id

Tabel 3.20 Tabel Keranjang


63

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Keranjang_Id Bigint 20 Primary Key

2 User_id Int 10 Index

3 Produk_id Int 10 Index

4 Jumlah Varchar 255

5 Warna_id Varchar 255

6 Catatan Text

7 Status Tinyint 1

5. Struktur field Testimoni

Nama Tabel : Testimoni

Kunci : Testimoni_Id

Tabel 3.21 Tabel Testimoni

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Testimoni_Id Int 10 Primary Key

2 Produk_id Int 10 Index

3 User_id Int 10 Index

4 Order_detail_id Int 10 Index


64

5 Keterangan Varchar 255

6 Rate Varchar 255

7 Gambar Varchar 255

6. Struktur field Users

Nama Tabel : Users

Kunci Utama : User_Id

Tabel 3.22 Tabel Users.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 User_Id Int 10 Primary Key

2 Nama Varchar 50

3 Username Varchar 50

4 Email Varchar 50

5 Password Varchar 255

6 Role Varchar 2

7 Wilayah_id Int 10 Index

8 Alamat Text

9 Nohp Varchar 15

10 Foto Varchar 255

11 Validate Tinyint 1

12 Alasan Varchar 255


65

13 Remember_token Varchar 100

7. Struktur field Produk

Nama : Produk

Kunci Utama : Produk_Id

Tabel 3.23 Tabel Produk.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Produk_Id Int 10 Primary Key

2 Nama Varchar 150

3 Kategori_id Int 10 Index

4 Satuan_id Int 10 Index

5 Harga Varchar 50

6 Berat Varchar 10

7 Deskripsi Text

8 Foto Varchar 255

9 Stok Int 11

8. Struktur field Order

Nama Tabel : Order

Kunci Primer : Order_Id

Tabel 3.24 Tabel Order.


66

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Order_Id Int 10 Primary Key

2 User_id Int 10 Index

3 Tanggal Datetime

4 Total_harga Varchar 255

5 Total_tagihan Varchar 255

6 Total_ongkir Varchar 255

7 Keterangan Text

8 Status Varchar 10

9 Bukti_pembayaran Varchar 255

10 Is_delivered Tinyint 1

11 Wilayah_id Int 10 Index

12 Alasan_tolak Text

7. Struktur field Katrgori

Nama Tabel : Kategori

Kunci Primer : Kategori_Id

Tabel 3.25 Tabel Kategori.

No Nama Field Type Size Keterangan

1 Kategori_Id Int 10 Primary Key


67

2 Nama Varchar 50

3 Harga Varchar 255

4 Is_color Tinyint 1

3.4. Perancangan Antar Muka (Interface)

Perancangan antar muka dibuat untuk tujuan memberikan

gambaran tentang sistem informasi yang akan dibangun sehingga akan

mempermudah dalam pembuatan sistem informasi ini. Perancangan antar

muka ini dibagi menjadi dua bagian yaitu perancangan antar muka masukan

(input) dan perancangan antar muka kelurahan (output).

3.4.1. Perancangan Antar Muka Masukan (Input)

Perancangan antar muka dibuat untuk tujuan memberikan

gambaran tentang sistem informasi yang akan dibangun sehingga akan

mempermudah dalam pembuatan sistem informasi ini. Perancangan antar

muka ini dibagi mejadi dua bagian yaitu perancangan antar muka masukan

(input) dan perancangan antar muka kelurahan (output).


68

1. Perancangan Interface Login Konsumen

Gambar 3.7 Interface Login Konsumen

Gambar 3.7 merupakan perancangan Interface Login. Berikut ini

merupakan keterangan dari perancangan tersebut.

Label 1 : Logo Bengkel Haruduni Motor Edit Box 1 : Username

Label 2 : Masuk Edit Box 2 : Password

Menu 1 : Daftar Button 1 : Masuk


69

2. Perancangan Interface Daftar Konsumen

Gambar 3.8 Interface Daftar


Gambar 3.8 merupakan perancangan Interface Daftar. Berikut ini

merupakan keterangan dari perancangan tersebut, yaitu:

Label 1 : Haurduni Motor Edit Box 1 : Nama Lengkap

Label 2 : Daftar Edit Box 2 : Email

Label 3 : Nama Lengkap Edit Box 3 : No HP


70

Label 4 : Email Edit Box 4 : Username

Label 5 : No HP Edit Box 5 : Password

Label 6 : Username Edit Box 6 : Konfirmasi

Password

Label 7 : Password Edit Box 7 : Nama Lengkap

Label 8 : Konfirmasi Password Button 1 : Daftar

Label 9 : Menu Masuk

3. Perancangan Interface Pemesanan (Roofrack,Oli,TowingBar,Garnish,

Bumper)

Gambar 3.9. Interface Pemesanan.

Gambar 3.9 merupakan perancangan Interface Pemesanan.

Berikut ini merupakan keterangan dari perancangan tersebut.

Yaitu:
71

Label 1 : Ulasan Label 7 : Catatan

Label 2 : Nama Produk Label 8 : Sub Total

Label 3 : Stok Produk Label 9 : Harga Total

Label 4 : Harga Produk Edit Box 1 : Jumlah

Label 5 : Rincian Edit Box 2 : Catatan

Label 6 : Jumlah Button 1 : Tambah Keranjang

4. Perancangan Interface Login Admin dan Owner.

Gambar 3.10 Interface Login Admin dan Owner


72

Gambar 3.10 merupakan perancangan Interface Login Admin

dan Owner. Berikut ini merupakan keterangan dari

perancangan tersebut, yaitu :

Label 1 : Logo Bengkel Haurduni Motor Edit Box 1 : Username

Label 2 : Administrator Edit Box 2 : Password

Button 1 : Masuk

5. Perancangan Interface Input Data Produk


73

Gambar 3.11 Interface Input Data produk

Gambar 3.11 merupakan perancangan Interface Input data

Produk. Berikut ini merupakan keterangan dari perancangan

tersebut, yaitu :

Label 1 : Judul Edit Box 1 : Gambar

Label 2 : Produk Baru Edit Box 2 : Kategori

Label 3 : Gambar Edit Box 3 : Satuan

Label 4 : Kategori Edit Box 4 : Nama Produk

Label 5 : Satuan Edit Box 5 : Harga Satuan

Label 6 : Nama Produk Edit Box 6 : Stok Produk

Label 7 : Harga Satuan Edit Box 7 : Berat Produk

Label 8 : Stok Produk Edit Box 8 : Warna

Label 9 : Berat Produk Edit Box 9 : Deskripsi Produk

Label 10 : Warna Button 1 : Kembali

Label 11 : Deskripsi Produk Button 2 : Reset

Button 3 : Simpan

6. Perancangan Interface Transaksi


74

Gambar 3.12 Interface Transaksi

Gambar 3.12 merupakan perancangan Interface Transaksi. Berikut ini

merupakan keterangan dari perancangan tersebut, yaitu :

Label 1 : Laporan Edit Box 1 : Bulan

Label 2 : Rekap Transaksi Edit Box 2 : Tahun

Button 1 : Cetak Laporan

3.4.2. Perancangan Antar Muka Keluaran (Output)

Perancangan output dapat digunakan untuk menghasilkan suatu

informasi. Perancangan output ini akan menampilkan data keluarin atau

laporan yang diinginkan.

1. Perancangan Interface Home Konsumen


75

Gambar 3.13 Interface Home Konsumen

Gambar 3.13 merupakan perancangan Interface Home. Berikut ini

merupakan keterangan dari perancangan tersebut, yaitu :

Label 1 : Logo Bengkel Haurduni Motor Gambar 2 - 7 : Gambar Produk

Menu 1 : Home Label 2 : Pengiriman

Menu 2 : Kategori Roofrack Menu 8 : Konfirmasi

Menu 3 : Kategori Oli Menu 9 : Proses Pesanan

Menu 4 : Kategori Towing Bar Menu 10 : Status Kirim

Menu 5 : Kategori Garnish Menu 11 : Barang Sampai

Menu 6 : Kategori Bumper(Tanduk) Content 1 : Iklan Produk

Menu 7 : Masuk/Daftar
76

2. Perancangan Interface Kategori (Roofrack,Oli,TowingBar,Garnish,

Bumper)

Gambar 3.14 Interface Kategori

Gambar 3.14 merupakan perancangan Inteface Kategori

(Roofrack,Oli,TowingBar,Garnish,Bumper). Berikut ini

merupakan keterangan dari perancangan tersebut, yaitu :

Label 1 : Logo Bengkel Haurduni Motor Menu 5 : Kategori Rem

Menu 1 : Home Menu 6 : Garnish

Menu 2 : Kategori Roorack Menu 7 : Keranjang

Menu 3 : Kategori Oli Menu 8 : Notifikasi

Menu 4 : Kategori Towing Bar Menu 9 : Profil

Gambar 1-7 : Gambar Produk Label 3-9 : Harga

Content 1 : Informasi Sistem


77

3. Perancangan Interface Menu Administrator

Gambar 3.15 Interface Menu Administrator

Gambar 3.15 merupakan perancangan Interface Administrator.

Berikut ini merupakan keterangan dari perancangan tersebut,

yaitu :

Label 1 : Logo Bengkel Haurduni Motor Menu 5 : Wilayah

Label 2 : Judul Menu Menu 6 : Warna

Label 3 : Copyright Menu 7 : Pengaturan

Menu 1 : Profil Menu 8 : User

Menu 2 : Dashboard Menu 9 : Pesanan Baru

Menu 3 : Kategori Menu 10 : Pesanan Diterima


78

Menu 4 : Produk Menu 11 : Batal Pesanan

Menu 12 : Transaksi
BAB IV

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI

4.1. Pengujian Sistem (System Testing)

4.1.1. Black Box Testing

Pengujian ini merupakan pengujian aspek dasar sistem tanpa

memhatikan strtuktur logika internal perangkat lunak. Metode pengujian

ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak dapat berfungsi

dengan benar. Pengujian ini merupakan perancangan data uji yang

didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Adapun hasil pengujian

menggunakan metode black box testing yang telah dilakukan dapat

dilihat pada table 4.1.

Tabel 4.1. Pengujian Black Box

Fungsi Hasil yang Hasil


No Cara Menguji
yang Diuji Diharapkan Pengujian

1 Idenfitikasi Melakukan login Sistem Sesuai.


pada dengan memasukkan menampilkan
halaman data username dan pesan “Username
Login. password yang tidak dan Password
sesuai. Tidak Cocok”.

Fungsi Hasil yang Hasil


No Cara Menguji
yang Diuji Diharapkan Pengujian

77
78

Melakukan login Sistem Sesuai.


dengan memasukkan menampilkan
data username yang pesan “Username
sesuai dan password dan Password
yang tidak sesuai dan Tidak Cocok”.
sebaliknya.

Melakukan login Sistem Sesuai.


dengan memasukkan menampilkan
data username dan halaman
password yang sesuai. Dashboard.

2 Identifikasi Admin klik menu Sistem Sesuai.


pada Dashboard. menampilkan
halaman halaman
Dashboard Dashboard.
Admin.
Admin klik menu Sistem Sesuai.
Transaksi. menampilkan
halaman Transaksi.

Admin mencetak Mendownload Sesuai.


laporan. laporan transaksi.

3 Identifikasi Admin klik menu Sistem Sesuai.


pada menu Kategori. menampilkan
Kategori. halaman kategori.

Klik Tambah Data. Sistem Sesuai.


menampilkan form
tambah data
kategori.

Klik Icon Hapus. Sistem Sesuai.


menampilkan pop-
79

up memastikan

Fungsi Hasil yang Hasil


No Cara Menguji
yang Diuji Diharapkan Pengujian

apakah akan
menghapus data
atau tidak.

Klik Icon Update. Sistem Sesuai.


menampilkan form
berisi data kategori
yang akan di
update.

4 Identifikasi Admin klik menu Sistem Sesuai.


pada menu Produk. menampilkan
Produk. halaman Produk.

Klik Tambah Data. Sistem Sesuai.


menampilkan form
tambah data
Produk.

Klik Icon Hapus. Sistem Sesuai.


menampilkan pop-
up memastikan
apakah akan
menghapus data
atau tidak.

Klik Icon Update. Sistem Sesuai.


menampilkan form
berisi data prooduk
yang akan di
80

update.

Fungsi Hasil yang Hasil


No Cara Menguji
yang Diuji Diharapkan Pengujian

5 Identifikasi Admin klik menu Sistem Sesuai.


pada menu Wilayah. menampilkan
Wilayah halaman Wilayah.

Klik Tambah Data. Sistem Sesuai.


menampilkan form
tambah data
Wilayah.

Klik Icon Hapus. Sistem Sesuai.


menampilkan pop-
up memastikan
apakah akan
menghapus data
atau tidak.

Klik Icon Update. Sistem Sesuai.


menampilkan form
berisi data wilayah
yang akan di
update.

6 Identifikasi Menginputkan Karakter Form dapat Sesuai.


pada dan nomor. menerima masukan
halaman karakter dan
81

form tambah noomor.


kategori.
Klik Tombol Reset. Form menjadi Sesuai.
default (form nama
kategori menjadi
kosong dan
aktifkan warna
menjadi “Ya”)

Fungsi Hasil yang Hasil


No Cara Menguji
yang Diuji Diharapkan Pengujian

7 Identifikasi Upload file selain Tidak bisa Sesuai.


pada gambar pada form mengupload file
halaman input gambar. selain gambar.
form tambah
Input karakter selain Tidak bisa Sesuai.
produk.
nomor pada form harga menginputkan
satuan. karakter lain selain
nomor.

Input karakter selain Tidak bisa Sesuai.


nomor pada form stok menginputkan
produk. karakter lain selain
nomor.

Input karakter selain Tidak bisa Sesuai.


nomor pada form berat menginputkan
produk. karakter lain selain
nomor.
82

4.1.2. White Box Testing

White Box Testing merupakan pengujian yang didasarkan pada

pengecekan terhadap detail perancangan, pengujian ini menggunakan

struktur kontrol dari desain program secara prosedural untuk membagi

pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Adapun hasil pengujian

menggukana white box testing yang telah dilakukan dapat dilihat pada

Tabel 4.2

Tabel 4.2. White Box Testing.

Node Source Code

public function login(Request $request)


1
{

$user = User::where(‘username’, $request->username)->first();


2
if($user != null) {

if($user->role == role(‘pelanggan’)) {
4

return back()->with(‘msg’,[‘type’=>’danger’,’text’=>’Username dan


5 Password tidak cocok!’])->withInput();

} else {

if(Auth::attempt([‘username’=>$request->
username,’password’=>$request->password])) {

return redirect()->route(‘dashboard’); {
6

return back()->with(‘msg’,[‘type’=>’danger’,’text’=>’Username dan


3 Password tidak cocok!’])->withInput();

} else {

return back()->with(‘msg’[‘type’=>’danger’,’text’=>’Username dan


7
83

Password tidak cocok!’])->withInput(); } }

Untuk melihat hasil pengujian whiter box pada Tabel 4.2 dapat

dilihat pada Gambar 4.1 . Flowgraph Notanio.

Gambar 4.1. Flowgraph Notation

Keterangan:

Node (Menggambarkan kondisi)

Edge (Menggambarkan aksi)

Dari Gambar 4.1 dapat dihitung cyclomatic complexity, sebagai berikut:

Diketahui : E = (Jumlah edge pada flow grafh) = 8

N = (Jumlah node pada flow grafh) = 7

R = (Jumlah region pada flow grafh) = 2

Dimana : V(G) = E – N + 2

Maka : V(G) = E – N + 2

=8–7+2

=3
84

Hasil dari perhitungan cyclomatic complexity pada Gambar 4.1 adalah 4.

Maka terdapat 4 path atau jalur yang terdiri dari:

Path 1 : 1 – 2 – 3 – 1

Path 2 : 1 – 2 – 4 – 5 – 7

Path 3 : 1 – 2 – 4 – 6 – 7

Keterangan:

Node (Menggambarkan kondisi)

Edge (Menggambarkan aksi)

Dari Gambar 4.1 dapat dihitung cyclomatic complexity, sebagai berikut:

Diketahui : E = (Jumlah edge pada flow grafh) = 8

N = (Jumlah node pada flow grafh) = 7

R = (Jumlah region pada flow grafh) = 2

Dimana : V(G) = E – N + 2

Maka : V(G) = E – N + 2

=8–7+2

=3

Hasil dari perhitungan cyclomatic complexity pada Gambar 4.1 adalah 4.

Maka terdapat 4 path atau jalur yang terdiri dari:

Path 1 : 1 – 2 – 3 – 1

Path 2 : 1 – 2 – 4 – 5 – 7

Path 3 : 1 – 2 – 4 – 6 – 7

4.2. Implementasi Sistem ( System Implementation)


85

Uji implementasi sistem dilakukan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

efektifitas penerapan sebuah aplikasi dan atau sistem bagi pengguna.

Dilakukan menggunakan suatu metode pengukuran efisiensi dan efektifitas

penerapan sistem. Berikut ini merupakan hasil implementasi dari

perancangan sistem yang telah dibuat.

4.2.1. Implementasi Interface Login Sistem Informasi

Tampilan login merupakan tampilan awal yang digunakan untuk

mengidentifikasi pengguna sistem dengan memasukkan username dan

password agar user dapat masuk dan mengakses sistem.

1. Interface Login Konsumen

Berikut ini merupakan interface login untuk konsumen yang dapat dilihat

pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Interface halaman Login Konsumen.

2. Interface Login Owner dan Admin


86

Berikut ini merupakan interface login untuk owner dan admin yang

dapat dilihat pada Gambar 4.3.

4.2.2. Implementasi Interface Menu Dashboard

Menu Dashboard merupakan menu yang akan di tampilkan pertama kali

ketika user melakukan login ke dalam sistem. Menu dashboard dibagi

menjadi dua, yaitu Gambar 4.4. Dashboard untuk Konsumen, Gambar 4.5.

Dashboard untuk Admin..

1. Interface Menu Dashboard Konsumen

Berikut ini merupakan interface dashboard untuk konsumen yang

dapat dilihat pada Gambar 4.4.


87

Gambar 4.4. Dashboard Konsumen.

2. Interface Menu Dashboard Admin

Berikut ini merupakan interface dashboard untuk admin yang dapat

dilihat pada Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Dashboard Admin.

4.2.3. Implementasi Interface Menu Kategori


88

Menu Kategori merupakan menu dimana kategori barang yang ada dan

atau akan ditambahkan pada sistem informasi ditampilkan. Pada menu ini

terdapat beberapa pilihan aksi diantaranya untuk menambahkan data

kategori, merubah data kategori dan menghapus data kategori. Gambar

4.6. merupakan Interface dari menu Kategori.


89

Gambar 4.6. Menu Kategori

4.2.4. Implementasi Interface Menu Produk

Menu Produk merupakan menu yang berisi produk-produk yang akan

ditampilkan di dalam sistem informasi. Pada menu ini terdapat beberapa

pilihan aksi diantaranya untuk menambahkan data, merubah dan

menghapus data produk. Gambar 4.7. merupakan Interface dari menu

Produk.
90

Gambar 4.7. Menu Produk.

4.2.5. Implementasi Interface Menu Wilayah

Menu Wilayah merupakan menu dimana informasi wilayah mana

saja yang dapat melakukan pemesanan berikut dengan harga ongkos kirim

yang ditetapkan. Pada menu ini terdapat beberapa pilihan aksi diantaranya

untuk menambah, merubah dan menghapus data wilayah. Gambar 4.8.

merupakan Interface dari menu Wilayah


91

Gambar 4.8. Menu Wilayah.

4.2.6. Implementasi Interface Menu Pengaturan

Menu Pengaturan merupakan menu untuk menambahkan informasi

tentang sistem informasi bengkel Haurduni Motor. Gambar 4.9.

merupakan interface menu pengaturan.


92

Gambar 4.9. Menu Pengaturan.

4.2.7. Implementasi Interface Menu User

Menu User merupakan menu yang menampilkan data user yang bisa

mengakses sistem informasi. Gambar 4.10 merupakan tampilan menu

User.
93

Gambar 4.10. Menu User.

4.2.8. Implementasi Interface Menu Pesanan

Menu Pesanan merupakan menu dimana data pesanan baru, pesanan

diterima dan pesanan ditolak/dibatalkan.

Gambar 4.11. Menu Pesanan Baru.

Gambar 4.12. Menu Pesanan Diterima


94

Gambar 4.13. Menu Pesanan Ditolak/Dibatalkan.

4.2.9. Implementasi Interface Menu Transaksi

Menu Transaksi merupakan menu yang berisi informasi riwayat

transaksi yang dilakukan di dalam sistem informasi. Gambar 4.14

merupakan interface dari menu Transaksi.

Gambar 4.14. Menu Transaksi.

4.2.10. Implementasi Interface Menu Input Pemesanan


95

Menu Input Pemesanan merupakan form untuk mengisi data

produk yang akan dipesan melalui sistem informasi.

Gambar 4.15. Input Pemesanan 1.

Pada Gambar 4.15. konsumen melakukan pemesanan terhadap produk

dengan kategori Garnish. Dimana pada proses input ini konsumen memilih

jenis dan merk Garnish yang akan dipesan kemudian memasukkan jumlah

yang akan dibelinya sesuai keteangan yang tercantum dalam gambar

produk.

Gambar 4.16. Input Pemesanan 2.

Pada Gambar 4.16. sistem akan menampilkan informasi mengenai pesanan

yang telah dilakukan oleh konsumen.


96

Gambar 4.17. Input Pemesanan 3.

Pada Gambar 4.17. konsumen dapat melihat perjalanan dari produk yang

telah dipesan sebelumnya.

Gambar 4.18. Input Pemesanan 4.

Pada Gambar 4.18. setelah pesanan diterima konsumen dapat memberi

ulasan produk dari produk yang telah sampai.


97
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan (Conclusion)

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab

sebelumnya, dengan adanya penelitian di Bengkel Haurduni Motor (HDM)

dalam pembuatan skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Jual Beli

Sparepart dengan Model CRM Analytical untuk Menentukan Segmentasi

Pelanggan Berbasis Website” (Studi Kasus : Haurduni Motor)” maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sistem yang dibangun dapat mempermudah pengelolaan proses

bisnisnya dan meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan.

2. Bengkel Haurduni Motor (HDM) dapat melakukan penjualan produk

melalui sistem.

3. Konsumen dapat melakukan pemesanan barang kepada Bengkel HDM

secara online tanpa harus mendatangi Bengkel.

4. Bengkel HDM dapat mengelola pengeluaran barang yang berupa

penjualan di dalam sistem, sehingga dapat mempermudah dalam

pencatatan histori pengeluaran.

95
96

5.2. Saran (Suggestion)

Hasil dari penelitian dan sistem yang dibuat pada penulisan Skripsi

yang berjudul “IMPLEMENTASI CRM PADA BENGKEL HAURDUNI

MOTOR BERBASIS WEB MOBILE” (Studi Kasus : Haurduni Motor)”

tentunya masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu penulis ingin

menyampaikan beberapa saran untuk pengembangan sistem kedepannya

agar sistem menjadi lebih baik, adapun beberapa saran tersebut, yaitu :

1. Pada tahap pengembangan sistem selanjutnya diharapkan aplikasi ini

bisa digunakan sistem android.

2. Pengembangan sistem dalam metode pembayaran yang dapat

dilakukan langsung melalui sistem dengan bekerjasama dengan pihak

bank atau jasa keuangan lainnya.

3. Pengembangan sistem dalam media jasa kurir dapat bekerja sama

dengan jasa kurir lain yang jangkauan nya lebih luas.

4. Penambahan jumlah wilayah yang dapat melakukan pembelian di

dalam sistem.
DAFTAR PUSTAKA

Fauzi Setyaji, B. T. (2 0 1 8). PENERAPAN ELECTRONIC CUSTOMER RELATIONSHIP


MANAGEMENT (E-CRM) DALAM MENINGKATKAN LOYALITAS DAN PELAYANAN
TERHADAP PELANGGAN STUDI KASUS BENGKEL ASTRIDO TOYOTA PONDOK
CABE. J u r n a l I D E A L I S V o l . 1 N o . 5 , N o v e m b e r 2 0 1 8, 304-311.

Greenberg, P. (2010). CRM at The Speed Of Light: Social CRM 2.0 Srategies, Tools, and
Techniques for Enganing Your Customers. New York: McGraw Hill.

Hamidin, D. (2008). Model Customer Relationship Management (CRM) di Instansi


Pendidikan. Journal of Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2008
(SNAT 2008I, 1 (3), p 31-34.

Kotler Philip, A. G. (2013). Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi Ke-12. Erlangga.

Kotler, & Keller. (14th). Marketing Management. Person Education.

Kusuma, D. (2010). 4 Manfaat Utama dari Customer Relationship Management System.


Journal of Management, 1 (3), p 46-49.

Pressman. (2012). Metode Waterfall: Definisi, Tahapan, Kelebihan dan Kekurangan.


Diambil kembali dari pengetahuan dan teknologi:
http://www.pengetahuandanteknologi.com:
http://www.pengetahuandanteknologi.com/2016/09/metode-waterfall-definisi-
tahapan.html

Rainer, R. K. (2011). Introduction to Information Systems: Enabling and Transforming


Business. (3rd Edition. USA: John Wiley & Sons.

97

Anda mungkin juga menyukai