Dewan Komisaris
Menimbang : a. Bahwa sesuai dengan prinsip yang terkandung dalam Good Corporate
Governdnce, pengelolaan perusahaan harus diikuti dengan pengawasan
yang efektif terhadap Manajemen, sehingga tindakan Manajemen yang
dapat merugikan perusahaan dapat dicegah;
b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut, perlu dilakukan suatu usaha
perbaikan terhadap cara pengelolaan perusahaan terutama cara
pengawasan terhadap Manajemen perusahaan melalui pembentukan
Komite Audit yang fungsinya membantu Komisaris dalam melaksanakan
tugasnya;
MEMUTUSKAN
Menetapkan PIAGAM KOMITE AUDIT DAN KODE ETIK KOMITE AUDIT PT BANK NEGARA
INDONESIA (Persero)Tbk TANGGAL 17 JANUARI 2017
[SBNI
Pertama Memperbaharui Piagam Komite Audit PT Bank Negara lndonesia (Persero)
Tbk menjadi sebagaimana Lampiran I yang merupakan kesatuan dari
Keputusan Dewan Komisaris ini.
Kedua Mendudukan kembali Kode Etik Komite Audit PT Bank Negara lndonesia
(Persero) Tbk dengan mengganti keseluruhannya menjadi sebagaimana
dokumen tertulis yang menjadi Lampiran ll yang merupakan kesatuan dari
Keputusan Dewan Komisaris ini.
Keempat Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan ini, maka Surat Keputusan Dewan
Komisaris Nomor KEP/009/DK/2016 tanggal 14 April 2015 tentang Piagam
Komite Audit dan Kode Etik Komite Audit PT Bank Negara lndonesia
(Persero) Tbk beserta lampirannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
lagi.
Kelima Apabila dari materi Surat Keputusan ini terdapat kekeliruan, maka akan
dilakukan perbaikan atau penyesuaian sebagaimana mestinya.
Ditetapkan diJakarta
Pada tanggal 17 Januari2OTT
,1
t
HartadiA. Sarwono Annv Ratnawati
Komisaris Utama Komisaris lndependen
[SBNI
Lampiran I
KEP/ooUDKl2ot7
Tgl.17 Januari 2017
t. Dasar Peraturan
Komite Audit PT Bank Negara lndonesia (Persero) Tbk dibentuk berdasarkan:
2) seorang dari Pihak lndependen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau
akuntasi; dan
3) seorang dari Pihak lndependen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau
perbankan.
d. Ketua Komite Audit hanya dapat merangkap jabatan sebagai ketua komite paling banyak
pada 1(satu) komite lainnya.
e. Anggota Komite Audit yang merupakan Komisaris lndependen bertindak sebagai Ketua
Komite Audit. Dalam hal Komisaris lndependen yang menjadi anggota Komite Audit
lebih dari satu orang maka salah satunya bertindak sebagai ketua Komite Audit.
[TBNI
3. Persyaratan Keanggotaan Komite Audit
Anggota Komite Audit:
a. wajib memiliki integritas
yang tinggi, akhlak dan moral yang baik, kemampuan,
pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu
berkomunikasi dengan baik;
b. bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan
dalam waktu 5 (enam) bulan terakhir kecuali Komisaris lndependen;
c. bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor
Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa asurans, jasa non-asurans, jasa
penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan
terakhir;
d. wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan
layanan jasa atau kegiatan usaha Perseroan, proses audit, manajemen risiko, dan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan perundang-
undangan terkait lainnya;
e. wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Perseroan;
f. bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan
pelatihan;
g. wajib memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar belakang pendidikan dan
keahlian di bidang akuntansi dan/atau keuangan;
h. tidak mempunyaisaham langsung maupun tidak langsung pada Perseroan;
i. dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perseroan baik langsung maupun
tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan
kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya
saham tersebut;
j. tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
atau Pemegang Saham Utama Perseroan; dan
k. tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan kegiatan usaha Perseroan.
4. Masa Tugas
a. Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan
(omisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya
untuk satu periode berikutnya.
[SBNI
b. Apabila anggota Komisaris yang menjadi Ketua Komite Audit berhenti sebelum masa
tugasnya sebagai Komisaris Perseroan, maka Ketua Komite Audit digantikan oleh
Komisaris lndependen lainnya.
8. Pelaporan
a. Komite Audit wajib menyampaikan laporan atas aktivitasnya kepada Dewan Komlsaris
secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan;
b. Komite Audit wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan
yang diberikan;
c. Komite Audit wajib membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit yang
diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perseroan;
d. lnformasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian Komite Audit wajib disampaikan
kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja
setelah pengangkatan atau pemberhentian;
[SBNI
e. lnformasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian Komite Audit wajib dimuat
dalam Situs Web Bursa Efek dan/atau Situs Web Perseroan.
9. Penutup
a. Hal-hal yang belum diatur dalam Piagam Komite Audit ini akan diatur kemudian dengan
Surat Keputusan Dewan Komisaris;
Ditetapkan diJakarta
Pada tanggal 17 Januari20tT
t
4
\
Hartadi A.'Sarwono Annv Ratnawati
Komisaris Utama Komisaris lndependen