Anda di halaman 1dari 8

}5 BNI

Dewan Komisaris

SURAT KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS


PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk
Nomor: REP I OOtI DKI 2Ot7
Tentang
PIAGAM KOMITE AUDIT DAN KODE ETIK KOMITE AUDIT
PT BANK NEGARA INDONESIA (PerserolTbk

Menimbang : a. Bahwa sesuai dengan prinsip yang terkandung dalam Good Corporate
Governdnce, pengelolaan perusahaan harus diikuti dengan pengawasan
yang efektif terhadap Manajemen, sehingga tindakan Manajemen yang
dapat merugikan perusahaan dapat dicegah;
b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut, perlu dilakukan suatu usaha
perbaikan terhadap cara pengelolaan perusahaan terutama cara
pengawasan terhadap Manajemen perusahaan melalui pembentukan
Komite Audit yang fungsinya membantu Komisaris dalam melaksanakan
tugasnya;

c. Bahwa untuk maksud tersebut di atas, Komisaris telah membentuk


Komite Audit PT Bank Negara lndonesia (Persero) Tbk dan telah
menetapkan Piagam Komite Audit dan Kode Etik Komite Audiq
d. Bahwa sesuai dengan perkembangan waktu dan terdapat beberapa
perubahan atau kondisi yang relevan dan berdasarkan best practices,
maka Piagam Komite Audit perlu diperbaharui untuk lebih
mengoptimalkan fungsi Komite Audit.

Mengingat : a. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik


Negara;

b. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;


c. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.O3/20I6 tanggal
7 Desember 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum;
d. Penjelasan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
55/POJK.03 /20L6 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum;
e. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha M:lik Negara Nomor
PER-0UMBU/2OLL tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata
Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporote Governance) pada Badan
Usaha Milik Negara;

f. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor


PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 20]-2 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor
PER-01/MBU|2OLL tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang
Baik {Good Corporote Governance) pada Badan Usaha Milik Negara;

PT Bank Negara lndonesia (Perselo) Tbk


Kantor Pusat
Jl. JenderalSudirman Kav. l
lakarta 1 0220, I ndonesia
wurw.bni.co.id
[SBNI
g. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor
PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ pendukung
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara;

h. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 33/POJK.A4/2OL4 tanggal


8 Desember 2Ot4 tentang Direksi dan Dewan Komisarls Emiten atau
Perusahaan Publik;

i. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04l2A15 tanggal


23 Desember 2015, tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit.
j. Keputusan Direksi PT Bursa Efek lndonesia Nomor KEP-00001/BE||0L-
2014 tanggal 20 Januari 2074 tentang Perubahan Peraturan Nomor l-A
tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang
Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat;
k. Anggaran Dasar PT Bank Negara lndonesia (Persero) Tbk;

l. Keputusan Komisaris PT Bank Negara lndonesia (Persero) Tbk Nomor


Kep/OS/DK/20OO tanggal 28 Juli 2000 tentang Pembentukan Komite
Audit PT Bank Negara lndonesia (Persero)Tbk;
m.Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Negara lndonesia (persero)
Tbk Nomor KEP/AT7lDKl2016 tanggal 15 September 2016 tentang
Ketentuan Umum Pengangkatan, Pemberhentian, Pegaturan Tugas
serta Honorarium Anggota Komite-Komite Di Bawah Dewan Komisaris;
n. Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Bank Negara lndonesia (Persero)
Tbk Nomor KEPl0Og/DKl2Ot6 tanggal 14 April 2016 tentang Piagam
Komite Audit dan Kode Etik Komite Audit PT Bank Negara lndonesia
(Persero)Tbk.

Memperhatikan : a. Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor


S-375/MBU.Wk/2011 tanggal 5 Desember 2011 tentang Kebijakan
Menteri Negara BUMN dalam Pengurusan dan Pegawasan BUMN;
b. Hasil Rapat Komite Audit tanggal 17 ianuan 2OlT khususnya mengenai
Pembaharuan Piagam Komite AudiU

c. Keputusan Rapat Dewan Komisaris tanggal 17 Januari 2017 khususnya


mengenai Pembaharuan Piagam Komite Audit.

MEMUTUSKAN

Menetapkan PIAGAM KOMITE AUDIT DAN KODE ETIK KOMITE AUDIT PT BANK NEGARA
INDONESIA (Persero)Tbk TANGGAL 17 JANUARI 2017
[SBNI
Pertama Memperbaharui Piagam Komite Audit PT Bank Negara lndonesia (Persero)
Tbk menjadi sebagaimana Lampiran I yang merupakan kesatuan dari
Keputusan Dewan Komisaris ini.

Kedua Mendudukan kembali Kode Etik Komite Audit PT Bank Negara lndonesia
(Persero) Tbk dengan mengganti keseluruhannya menjadi sebagaimana
dokumen tertulis yang menjadi Lampiran ll yang merupakan kesatuan dari
Keputusan Dewan Komisaris ini.

Ketiga Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Keempat Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan ini, maka Surat Keputusan Dewan
Komisaris Nomor KEP/009/DK/2016 tanggal 14 April 2015 tentang Piagam
Komite Audit dan Kode Etik Komite Audit PT Bank Negara lndonesia
(Persero) Tbk beserta lampirannya dicabut dan dinyatakan tidak berlaku
lagi.

Kelima Apabila dari materi Surat Keputusan ini terdapat kekeliruan, maka akan
dilakukan perbaikan atau penyesuaian sebagaimana mestinya.

Ditetapkan diJakarta
Pada tanggal 17 Januari2OTT

ARA INDONESIA (Persero) TblC\


rsARrs {
, -'\----l 3i
J,v76p p$?i

,1
t
HartadiA. Sarwono Annv Ratnawati
Komisaris Utama Komisaris lndependen
[SBNI
Lampiran I

KEP/ooUDKl2ot7
Tgl.17 Januari 2017

PIAGAM KOMITE AUDIT


PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk

t. Dasar Peraturan
Komite Audit PT Bank Negara lndonesia (Persero) Tbk dibentuk berdasarkan:

a. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.04/}OtS tanggal 23 Desember 2015,


tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
b. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 55/POJK.A3/2016 tanggal 7 Desember 2OJ-6,
tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.
c. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-l2/MBU/20L2 tanggal
24 Agustus 2012, tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Badan
Usaha Milik Negara.

d. Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor Kep-0000UBEl/01-2014 tanggal


20 Januari 2014, tentang Perubahan Peraturan Nomor l-A tentang Pencatatan Saham
dan Efek Bersifat Ekuitas Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat.

2. Struktur dan Keanggotaan Komite Audit


a. Komite Audit dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
b. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.
c. Anggota Komite Audit paling kurang terdiri dari:
1) seorang Komisaris lndependen;

2) seorang dari Pihak lndependen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau
akuntasi; dan
3) seorang dari Pihak lndependen yang memiliki keahlian di bidang hukum atau
perbankan.

d. Ketua Komite Audit hanya dapat merangkap jabatan sebagai ketua komite paling banyak
pada 1(satu) komite lainnya.

e. Anggota Komite Audit yang merupakan Komisaris lndependen bertindak sebagai Ketua
Komite Audit. Dalam hal Komisaris lndependen yang menjadi anggota Komite Audit
lebih dari satu orang maka salah satunya bertindak sebagai ketua Komite Audit.
[TBNI
3. Persyaratan Keanggotaan Komite Audit
Anggota Komite Audit:
a. wajib memiliki integritas
yang tinggi, akhlak dan moral yang baik, kemampuan,
pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang pekerjaannya, serta mampu
berkomunikasi dengan baik;
b. bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan
dalam waktu 5 (enam) bulan terakhir kecuali Komisaris lndependen;

c. bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor
Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa asurans, jasa non-asurans, jasa
penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan
terakhir;
d. wajib memahami laporan keuangan, bisnis perusahaan khususnya yang terkait dengan
layanan jasa atau kegiatan usaha Perseroan, proses audit, manajemen risiko, dan
peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal serta peraturan perundang-
undangan terkait lainnya;

e. wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang ditetapkan oleh Perseroan;
f. bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus melalui pendidikan dan
pelatihan;
g. wajib memiliki paling kurang satu anggota yang berlatar belakang pendidikan dan
keahlian di bidang akuntansi dan/atau keuangan;
h. tidak mempunyaisaham langsung maupun tidak langsung pada Perseroan;
i. dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perseroan baik langsung maupun
tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut wajib dialihkan
kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya
saham tersebut;
j. tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,
atau Pemegang Saham Utama Perseroan; dan
k. tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan
dengan kegiatan usaha Perseroan.

4. Masa Tugas
a. Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan
(omisaris sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya
untuk satu periode berikutnya.
[SBNI
b. Apabila anggota Komisaris yang menjadi Ketua Komite Audit berhenti sebelum masa
tugasnya sebagai Komisaris Perseroan, maka Ketua Komite Audit digantikan oleh
Komisaris lndependen lainnya.

5. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit


Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit rnemiliki tugas dan tanggung jawab antara lain
sebagai berikut:
a. melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan
kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan
laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Perseroan;
b. melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berhubungan dengan kegiatan Perseroan;
c. memberikan pendapat independen dalam halterjadi:
1) perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya;
dan/atau
2l ketidaksesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar
audit yang berlaku;
d. memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan
Publik dan Kantor Akuntan Publik untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang
Saham. Rekomendasi diberikan atas dasar aspek independensi, ruang lingkup
penugasan, dan imbalan jasa;

e. melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal maupun


auditor eksternal, dan mengawasi pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil
temuan auditor, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris;
f. menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan
Perseroan;
g. melakukan pemeriksaan terhadap dugaan adanya kesalahan dalam keputusan Rapat
Direksi atau penyimpangan dalam pelaksanaan hasil keputusan Rapat Direksi.
Pemeriksaan tersebut dapat dilakukan oleh Komite Audit atau pihak independen yang
diusulkan oleh Komite Audit dan disetujui oleh Dewan Komisaris atas biaya Perseroan;
h. menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya
potensi benturan kepentingan Perseroan; dan
i. menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

6. Wewenang Komite Audit


a" Dalam melaksanakan tugasnya Komite Audit mempunyai wewenang sebagai berikut:
[SBNI
1) mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan tentang karyawan, dana, aset,
dan sumber daya perusahaan yang diperlukan;

2) berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk Direksi dan pihak yang


menjalankan fungsi audit internal, manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan
tanggung jawab Komite AudiU
3) melibatkan pihak independen di luar anggota Komite Audit yang diperlukan untuk
membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan); dan
4) melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris;
b. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite Audit bekerja sama dengan Satuan
Pengawasan lnternal.

7. Rapat Komite Audit


a. Komite Audt wajib mengadakan rapat sekurang-kurangnya sekali dalam 1 (satu) bulan;
b. Rapat Komite Audit dapat mengambil keputusan apabila sekurang-kurangnya dihadiri
oleh 51% (lima puluh satu per seratus) dari jumlah anggota termasuk seorang Komisaris
Independen dan Pihak lndependen;
c. Keputusan rapat komite dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal tidak
terjadi musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan dengan suara
terbanyak;
d. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau anggota Komite Audit dari Komisaris
lndependen apabila Ketua Komite Audit berhalangan hadir;
e. Setiap rapat Komite Audit harus dituangkan dalam risalah rapat yang ditandatangani
oleh seluruh anggota Komite Audit yang hadir. Perbedaan pendapat yang terjadi dalam
rapat komite wajib dicantumkan secara jelas dalam risalah rapat beserta alasan
perbedaan tersebut.

8. Pelaporan
a. Komite Audit wajib menyampaikan laporan atas aktivitasnya kepada Dewan Komlsaris
secara berkala sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan;
b. Komite Audit wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas setiap penugasan
yang diberikan;

c. Komite Audit wajib membuat laporan tahunan pelaksanaan kegiatan Komite Audit yang
diungkapkan dalam Laporan Tahunan Perseroan;
d. lnformasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian Komite Audit wajib disampaikan
kepada Otoritas Jasa Keuangan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) hari kerja
setelah pengangkatan atau pemberhentian;
[SBNI
e. lnformasi mengenai pengangkatan dan pemberhentian Komite Audit wajib dimuat
dalam Situs Web Bursa Efek dan/atau Situs Web Perseroan.

9. Penutup
a. Hal-hal yang belum diatur dalam Piagam Komite Audit ini akan diatur kemudian dengan
Surat Keputusan Dewan Komisaris;

b. Piagam Komite Audit akan ditinjau secara periodik;


c. Honorarium adggota Komite Audit ditetapkan oleh Dewan Komisaris;
d. Biaya untuk kegiatan Komite Audit dibebankan pada Perseroan.

Ditetapkan diJakarta
Pada tanggal 17 Januari20tT

NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk0


tr""9
,<"
/
(oMtsARts I
zl
<l
6\
ro\
r+\
3ruil*-rui

t
4
\
Hartadi A.'Sarwono Annv Ratnawati
Komisaris Utama Komisaris lndependen

Anda mungkin juga menyukai