Anda di halaman 1dari 34

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN PERUSAHAAN (RKAP)

TAHUN 2017

A. Pendahuluan
1. Maksud dan Tujuan Penyusunan RKAP
a. Maksud Penyusunan RKAP
RKAP adalah rencana tahunan yang dibuat sebagai pedoman dalam
melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan perusahaan yang dinyatakan
dalam Anggaran, Target, dan Sasaran yang harus dicapai selama masa satu
tahun.

b. Tujuan Penyusunan RKAP


1) Memberikan acuan mengenai sasaran, strategi, dan pedoman kerja
perusahaan selama satu tahun.
2) Melakukan koreksi terhadap arah, rencana dan strategi dalam RJPP agar
sesuai dengan kondisi terakhir saat ini.
3) Memastikan bahwa rencana yang dibuat dalam posisi yang dapat
dilaksanakan oleh Perusahaan.
4) Menjadi Acuan dalam pengukuran dan penilaian langsung terhadap
kinerja Perusahaan.

2. Gambaran Umum

PT Penjaminan Kredit Daerah Provinsi Riau atau yang disingkat dengan PT


Jamkrida Riau ini merupakan kelanjutan dari PT Sarana Penjaminan
Riau,adalah perusahaan penjaminan kredit yang sahamnya dimiliki oleh
Pemerintah Provinsi Riau, PT Pengembangan Investasi Riau dan PT Sarana Riau
Ventura, yang didirikan dengan tujuan melaksanakan dan menunjang
kebijakan Pemerintah Provinsi Riau di bidang pengembangan Usaha Mikro,
Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) dengan jalan melakukan kegiatan
usaha penjaminan serta bantuan manajemen dan konsultasi.

Awal berdirinya didasari oleh Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Negara
Koperasi & UKM dan Menteri Dalam Negeri & Otonomi Daerah Nomor
04/Kep/M/V/2001 dan Nomor 518-162 tahun 2001 tentang Pembentukan
Lembaga Penjaminan Kredit Daerah (LPKD) bagi Koperasi, Lembaga Keuangan
Mikro non Bank dan UKM

Pemerintah Provinsi Riau melalui Keputusan Gubernur Riau nomor


Kpts.338.VII/2003 tanggal 25 Juli 2003 membentuk Tim Perintis Persiapan
Pembentukan LPKD Riau dengan Ketua Tim ditunjuk Direktur Utama Bank Riau
dengan anggota 17 orang dari berbagai kalangan, tim ini bertugas membentuk
LPKD di Provinsi Riau.

Tim ini berhasil membentuk LPKD Provinsi Riau dengan nama PT. Sarana
Penjaminan Riau dengan akte pendirian dibuat oleh Notaris M. Dahad Umar,
SH nomor 50 tanggal 31 Oktober 2003, dengan pemegang saham terdiri dari
Pemerintah Provinsi Riau, PT. Pengembangan Investasi Riau dan PT. Sarana
Riau Ventura, dengan modal awal sebesar Rp 3.300.000.000 (tiga miliar tiga
ratus juta rupiah) dan mendapat pengesahan Menteri Hukum dan HAM RI
dengan nomor C-28824 HT.01.01.TH.2004 tanggal 26 November 2004.

Ternyata pada 23 Oktober 2003, telah keluar Keputusan Menteri Keuangan


nomor 476/KMK.06/2003 tentang Penghentian Pemberian Izin Usaha
Perusahaan Penjaminan, dengan demikian Keputusan Menteri Keuangan
nomor 486/KMK.017/1996 tentang Perusahaan Penjaminan tidak berlaku lagi,
sehingga perseroan tidak bisa memproses pengurusan izin operasional
sebagai perusahaan penjaminan.

Sekali layar terkembang pantang surut ke belakang, usaha untuk tetap


operasional tidak berhenti sampai di situ, dengan difasilitasi oleh Bank
Indonesia dan Pemerintah Provinsi Riau , pada tanggal 11 Oktober 2004 di
kantor pusat Bank Indonesia dilakukan penandatanganan perjanjian kerjasama
penjaminan antara beberapa Pemerintah Daerah (3 Provinsi dan 9
Kabupaten/Kota) dengan PT Askrindo (Persero), salah satu BUMN yang
berpengalaman bergerak di bidang penjaminan sejak tahun 1971.
Penandatanganan kerjasama tersebut dari Riau diwakili oleh PT Sarana
Penjaminan Riau, dan merupakan satu-satunya perusahaan yang mewakili
Pemerintah Daerah Riau dihadapan Gubernur Bank Indonesia di Jakarta,
sedangkan daerah lainnya diwakili oleh Kepala Daerah bersangkutan.

Atas dasar itulah, mulai 1 Januari 2005, PT Sarana Penjaminan Riau resmi
beroperasi bersama PT Askrindo (Persero) dan merupakan satu-satunya LPKD
di Indonesia yang sudah beroperasional walaupun tidak mempunyai izin usaha
penjaminan dari Menteri Keuangan. Jenis usaha yang dijalankan yaitu
penjaminan kredit dan penjaminan bank garansi.

4 tahun pertama beroperasi, PT Sarana Penjaminan Riau selalu mendapat


kunjungan studi banding dan undangan sebagai narasumber dari berbagai
daerah baik tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten/kota yang berminat
untuk mendirikan LPKD, seperti Provinsi NAD, Sumatera Utara, Sumatera
Selatan, Bangka Belitung, Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Bali,
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Gorontalo, Balikpapan, Kutai Kertanegara
dan lain-lain.

Pada tahun 2008, melalui Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang
Lembaga Penjaminan, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 222/PMK.010/2008 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit
dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.010/2011, maka terbukalah
peluang untuk mendapatkan izin usaha perusahaan penjaminan di Indonesia.

Selanjutnya pada 16 Mei 2012, Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa telah diputuskan untuk melakukan perubahan nama PT Sarana
Penjaminan Riau menjadi PT Jamkrida Riau sebagaimana tercantum dalam
Akta Risalah RUPSLB Perseroan Nomor 11 yang dibuat oleh Notaris Ikhwan
Wahyudhi, SH,MKn, yang berkedudukan di Pekanbaru dan telah disahkan oleh
Menteri Hukum HAM, Nomor AHU-36490.AH.01.02Tahun 2012.

Atas regulasi tersebut, PT Jamkrida Riau wajib memiliki izin usaha sebagai
Perusahaan Penjaminan Kredit, maka pada 1 Agustus 2012 Menteri Keuangan
telah mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-
375/KM.10/2012 yang menetapkan izin usaha PT Jamkrida Riau sebagai
Perusahaan Penjaminan Kredit.

Tahun 2013 merupakan sejarah penting perseroan dalam menjalankan


operasional usahanya, pada tanggal 10 Juni 2013 melalui Sidang Paripurna
DPRD Provinsi Riau telah disahkan Peraturan Daerah (Perda) tentang
PT Penjaminan Kredit Daerah Provinsi Riau yang disingkat dengan PT. Jamkrida
Riau, yang diundangkan dengan Perda Provinsi Riau No. 10 tahun 2013.
3. Visi & Misi Perusahaan
a. Misi Perusahaan
“Menjadi Perusahaan Penjaminan Yang Terkemuka dan Terpercaya dalam
Mendukung Pengembangan UMKMK dan Perekonomian di Provinsi Riau”

b. Misi Perusahaan
1) Memberikan pelayanan unggul dalam penjaminan UMKM dan Koperasi
dengan menjadi mitra strategis perbankan dan lembaga keuangan
lainnya
2) Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan
produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi
3) Menyiapkan dan mengembangkan SDM yang berkualitas, profesional
dan memiliki integritas tinggi
4) Melaksanakan manajemen yang sesuai dengan good corporate
governance untuk meningkatkan Shareholder Value
5) Memperdulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya

4. Dasar Hukum
a. Undang-undang No. 1 tahun 2016 tentang Penjaminan
b. Peraturan Presiden No. 2 tahun 2008 tentang Lembaga Penjaminan
c. Surat Keputusan Bersama (SKB) antara Menegkop & UKM dan Mendagri &
Otda no. 04/Kep/M/V/2001 & no. 518-162 th 2001 ttg. Pembentukan
LPKD bagi Koperasi, Lembaga Keuangan Mikro non Bank dan UKM
d. Peraturan Menteri Keuangan no. 222 tahun 2008 sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan no. 99 tahun 2011 tentang
Perusahaan Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit
e. Keputusan Menteri Keuangan No. KEP-375/KM.10/2012 Tanggal 1 Agustus
2012 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Penjaminan Kredit Kepada
PT Jamkrida Riau
f. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 6/POJK.05/2014 tentang
Penyelenggaraan Usaha Lembaga Penjaminan
g. Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 10 tahun 2013 tentang PT. Jamkrida
Riau
h. Peraturan Daerah Provinsi Riau No. 2 tahun 2016 tentang Tata Kelola
BUMD Provinsi Riau
i. Keputusan Gubernur Riau no. Kpts.338.VII/2003 ttg Pembentukan Tim
Perintis Persiapan Pembentukan Lembaga Penjaminan Kredit Daerah
(LPKD) Riau.

5. Kegiatan Usaha Perusahaan


PT. Jamkrida Riau adalah perusahaan keuangan yang bergerak di bidang
penjaminan kredit sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan nomor 6/POJK.05/2014 tentang penyelenggaraan usaha lembaga
penjaminan dijelaskan bahwa kegiatan perusahaan penjaminan adalah
melakukan penjaminan dengan menanggung pembayaran atas kewajiban
finansial Terjamin kepada Penerima Jaminan apabila Terjamin tidak dapat
memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian yang telah disepakati

Kegiatan usaha penjaminan dimaksud sebagaimana disebut di atas antara lain:


a. Penjaminan kredit atau pembiayaan yang disalurkan oleh lembaga
keuangan
b. Penjaminan kredit dan/atau pinjaman atau pembiayaan yang disalurkan
oleh koperasi simpan pinjam kepada anggotanya
c. Penjaminan kredit dan/atau pinjaman atau pembiayaan program
kemitraan yang disalurkan oleh BUMN dalam rangka PKBL

Selain melakukan kegiatan usaha penjaminan seperti disebut di atas,


perusahaan penjaminan dapat melakukan kegiatan lainnya, antara lain:
a. Penjaminan atas surat utang
b. Penjaminan transaksi dagang
c. Penjaminan pengadaan barang/jasa (surety bond)
d. Penjaminan bank garansi
e. Penjaminan surat kredit berdokumen dalam negeri
f. Penjaminan letter of credit
g. Penjaminan kepabeanan (custom bond)
h. Penjaminan lainnya setelah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)
i. Jasa konsultasi manajemen terkait dengan kegiatan usaha penjaminan
j. Penyediaan informasi / database Terjamin terkait dengan kegiatan usaha
Penjaminan
6. Organisasi dan Manajemen

Berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Nomor 11, Tanggal 26 Mei 2016 yang dibuat oleh Notaris Ikhwan Wahyudhi,
SH,MKn menyetujui pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan
berlaku sejak tanggal 26 Mei 2016, adapun susunan pengurus perseroan
adalah sebagai berikut :

Komisaris : M. Husni Hasan


Direktur : Herman Boedoyo
B. Ringkasan Eksekutif

1. Kinerja Prognosa 2016

Total laba PT.Jamkrida Riau per 31 Desember 2016 tercatat sebesar


Rp. 1.162.340.664,00 atau naik sebesar 323,75% jika dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp. 274.298.498,-. kontribusi peningkatan
laba dipengaruhi oleh penurunan biaya tahun 2016 yaitu Rp 1.843.078.352,- atau
naik sebesar 24,13% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015
sebesar Rp 2.429.243.251,00.

Total aset PT. Jamkrida Riau sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai Rp.
32.407.881.667,00 atau mengalami kenaikan sebesar 9,27% dibandingkan dengan
31 Desember 2015 yang berjumlah Rp 29.657.472.409,00.

Tingkat Kesehatan prognosa 2016 dengan skor 45, dimana tingkat pengembalian
investasi (ROI) tahun 2016 sebesar 4,5 %.

2. RKAP 2017
a. Sasaran
1) Laba
Total laba Perseroan per 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp.
1.162.340.664,00 atau naik sebesar 323,75% jika dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp. 274.298.498,00.

2) Pendapatan
Total pendapatan PT. Jamkrida Riau sampai dengan 31 Desember 2016
mencapai Rp. 4.682.513.016,- atau mengalami penurunan sebesar 2,99%
dibandingkan dengan 31 Desember 2015 yang berjumlah
Rp.4.826.871.112,-.

3) Biaya
Total Biaya per 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp 1.843.078.352,- atau
mengalami penurunan sebesar 24,13% jika dibandingkan dengan periode
yang sama tahun 2015 sebesar Rp 2.429.243.251,-.
4) Aset
Total aset PT. Jamkrida Riau sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai
Rp. 32.407.881.667,00 atau mengalami kenaikan sebesar 9,27%
dibandingkan dengan 31 Desember 2015 yang berjumlah Rp
29.657.472.409,

b. Program Kerja
Untuk mencapai sasaran diatas, program kerja yang akan dijalankan adalah
sebagai berikut:
- Peningkatan produksi penjaminan, baik penjaminan langsung maupun tidak
langsung
- Peningkatan kapasitas kompetensi SDM Perusahaan
- Peningkatan sinergitas usaha dengan BUMD/BUMN lainnya terkait dengan
program pengembangan UMKM
- Peningkatan investasi dari asset perusahaan
- Pelaksanaan good corporate governance
- Peningkatan perencanaan dan pengawasan efektifitas operasional perusahaan

c. Investasi
Total investasi tahun 2017 dianggarkan sebesar Rp. 28 miliar atau meningkat 7%
dari prognosa tahun 2016.

d. Formasi Karyawan
Jumlah Karyawan PT Jamkrida Riau diproyeksikan pada tahun 2017 sebanyak 17
atau sama dari tahun lalu, hal tersebut dilakukan guna menyesuaikan
perkembangan bisnis dan efisiensi dalam biaya pegawai dan perubahan struktur
sesuai dengan aturan yang berlaku
C. Kebijakan Manajemen

Untuk mencapai tujuan perusahaan melalui strategi yang telah dipilih,


manajemen perlu mengintegrasikan keseluruhan sumber daya dan kompetensi
yang ada melalui kebijakan di seluruh bidang, Keuangan, Operasional, SDM,
Pengembangan dan Pasar sebagai berikut:

Bidang Keuangan
1. Optimalisasi usaha penambahan penyertaan modal disetor baik dari
Pemerintah Provinsi Riau dan Bank Riau Kepri.
2. Setiap pengeluaran biaya harus selalu dimonitor dan mengacu pada anggaran
yang telah ditetapkan.

Bidang Organisasi dan Manajemen


1. Melaksanakan pemetaan kompetensi manajerial bekerjasama dengan pihak
independen yang kompeten.
2. Mewajibkan seluruh jajaran manajemen untuk mengikuti pendidikan dan
pelatihan pengelolaan stratejik, pengelolaan bisnis dan pengelolaan operasi.
3. Sebagai konsekuensi pertumbuhan perusahaan yang dikehendaki,
pengembangan SDM dipandang sebagai investasi.
4. Mendorong RUPS menghasilkan keputusan efektif bagi pengembangan
perusahaan
5. Kegiatan operasional dan investasi dijalankan dengan memperhatikan aspek
pengelolaan risiko.

Bidang Pengendalian Usaha


1. Perencanaan produksi disusun dengan memperhatikan tujuan perusahaan
jangka pendek, jangka menegah dan jangka panjang.
2. Fokus perencanaan produksi adalah peningkatan daya saing jangka panjang
dengan pesaing barang impor melalui rujukan:
 Pengembangan system dan prosedur operasi (SOP) yang efektif
mendorong pencapaian kinerja tinggi baik individu maupun tim work.
 Pengembangan system pengawasan operasional yang efektif mampu
berfungsi sebagai wahana early warning system atas penyimpangan atau
risiko ketidaktercapaian target.
 Operasional untuk mendukung pasar penjaminan guna memperoleh nilai
tambah yang makin besar.
3. Kinerja operasional secara simultan diarahkan pada pencapaian target:
Produksi, Produktivitas, kualitas produk penjaminan dan HPP full costing
dengan produk sejenis sebagai rujukan (benchmark).
4. Perusahaan memandang UMKM, Pemerintah dan perbankan sebagai mitra
strategis yang harus dijaga kepentingannya serta didorong agar tetap
mendapatkan profit yang layak. Perusahaan mengembangkan mekanisme
kerjasama saling menguntungkan, saling percaya melalui proses yang
transparan, bertanggung jawab dan adil.

Bidang Pengembangan Usaha dan Investasi


1. Pengembangan produk penjaminan dilakukan dengan berhati-hati melalui
studi kelayakan (FS) yang komprehensif serta mitigasi risiko yang memadai
2. Pengembangan produk baru dilakukan dengan semaksimal menggunakan
sumberdaya yang ada agar sekaligus dapat meningkatkan produktivitas/nilai
tambah idle/non productive asset dan SDM.
3. Pengembangan terkait existing bisnis dilakukan untuk tujuan
 Transfer pricing agar dicapai IJP produk yang lebih bersaing.
 Peningkatan kapasitas produksi diarahkan mencapai skala keekonomian
dan lebih memiliki daya saing.
4. Restrukturisasi organisasi dan efisiensi biaya untuk meningkatkan
kemampuan menghimpun laba dan daya saingnya.
5. Pengembangan bisnis juga dikaitkan dengan fungsi BUMD sebagai pendukung
program pemerintah, khususnya program pemerintah terkait pengembangan
UMKM seperti KUR dan lain-lain
6. Investasi dilakukan hanya tunduk dan sesuai dengan POJK No.
6/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Penjaminan,
investasi yang prospektif dan pengembangan yang memberikan nilai tambah
perusahaan dan mitigasi risiko investasi yang memadai.

Bidang Pemasaran
1. Perusahaan concern terhadap pengembangan kompetensi pemasaran untuk:
 Mendorong nilai tambah atas produk existing, penjaminan kredit dll.
 Mendorong pengembangan produk baru sebagaimana diatur dalam POJK
No. 6/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga
Penjaminan, agar lebih cepat mencapai skala keekonomian dan
menghasilkan kontribusi laba.

2. Perusahaan mendorong proses peningkatan kompetensi pemasaran melalui:


 Mengembangkan organisasi yang khusus melaksanakan fungsi pemasaran.
 Bekerjasama dengan lembaga yang ahli di bidang pemasaran
 Kerjasama dengan mitra strategis yang kompeten
 Menetapkan kriteria kompetensi mitra strategis untuk pengembangan
pasar
 Mengalokasikan anggaran marketing actifity yang memadai
3. Marketing actifity dilakukan dengan perencanaan yang memadai sehingga
pengeluaran biaya dapat terukur dan dapat dipertanggungjawabkan.
D. Strategi Manajemen
1. Isu Strategis

Di bawah ini beberapa isu yang diperkirakan masih mempengaruhi operasional


perusahaan, sebagai dasar penyusunan rencana kerja dan anggaran perusahaan
tahun 2017, sebagai berikut:

a. Pertumbuhan ekonomi nasional maupun Riau tahun 2017 diperkirakan


mengalami sedikit peningkatan dibandingkan tahun 2017, ekonomi nasional
tumbuh sekitar 5,1% - 5,3% dan ekonomi Riau tumbuh sekitar 3 - 4%.
b. Tingkat pertumbuhan penyaluran kredit UMKM di Provinsi Riau secara umum
dan Bank Riau Kepri secara khususnya terus mengalami kenaikan, diperkirakan
sampai 5 tahun kedepan terjadi kenaikan 10% - 15% setiap tahunnya,
c. Tingkat Non Performance Loan (NPL) di provinsi Riau tergolong kecil di bawah
5%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kemacetan kredit masih rendah
sehingga peluang usaha penjaminan masih prospektif.
d. Bidang usaha lainnya diluar usaha penjaminan kredit sebagaimana tercantum
dalam POJK No. 6/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga
Penjaminan dapat dimaksimalkan pelaksanaannya.
e. Peluang Pemanfaatan dan optimalisasi gearing ratio yang masih terbuka besar.
Komitmen Pemerintah, Perbankan dan Dunia Usaha dalam pemberdayaan
UMKM dan Koperasi agar dapat mengambil peran aktif dalam perekonomian.

2. Strategi Korporasi
a. Mempertajam peran PT Jamkrida Riau sebagai perusahaan penjaminan UMKM
b. Optimalisasi bisnis inti dan aset perusahaan
c. Pengembangan bisnis berbasis kompetensi inti
d. Pemutakhiran sistem, alat dan teknologi
e. Percepatan kemandirian finansial
f. Collegial Partnership
g. Memiliki organisasi dan SDM yang handal dan siap menghadapi perubahan
lingkungan bisnis yang mendukung kelangsungan bisnis

3. Strategi Bisnis
Strategi bisnis untuk yang dijalankan adalah cost leadership dengan rincian
strategi sebagai berikut:

a. Meningkatkan nilai penjualan produk penjaminan melalui:


- Peningkatan produksi penjaminan dan produktifitas
- Peningkatan kualitas produk penjaminan untuk mendukung kelancaran
penjualan serta pencapaian harga jual yang tinggi.

b. Mengoptimalkan biaya melalui:


- Perencanaan dan pengawasan pelaksanaan opersaional perusahaan
lebih efektif
- Persiapan sarana dan prasarana penjaminan
- Inisiasi dan penerapan SOP
- Optimalisasi efisiensi proses produksi dengan menerapkan sistem
pengawasan mutu (Quality Control), input, proses dan produk
- Membangun dan memelihara kemitraan yang dinamis melalui, skema
kerjasama dengan hak dan kewajiban yang mengedepankan asas
transparansi dan keadilan serta penerapan reward and punishment yang
lebih tegas
- Mengoptimalkan penggunaan IT dan otomatisasi peralatan untuk
mengurangi risiko operasional,
- Efisiensi biaya operasional, dengan:
 perencanaan dan pengawasan penggunaan sarana
 Perencanaan dan pengendalian jumlah tenaga kerja
 Pengendalian kinerja SDM.
 Tax planning

c. Memperhatikan tingkat persaingan industri penjaminan/asuransi yang


makin tinggi
d. Menangkap peluang sinergi dengan pengembangan produk penjaminan

4. Strategi Fungsional
a. Strategi Fungsional Bidang Keuangan
1) Terbentuknya cash management sebagai langkah untuk mengoptimalkan
pengelolaan dana perusahaan.
2) Penerapan proses perencanaan investasi dengan memperhitungkan imbal
jasa penjaminan yang optimal bagi perusahaan.
3) Peningkatan kinerja portofolio dengan investasi yang prospektif secara
selektif.

b. Strategi Fungsional Bidang Organisasi dan Manajemen


1) Pengembangan SDM melalui implementasi human capital
2) Penataan organisasi dan SDM untuk meningkatkan fleksibilitas dalam
menghadapi tuntutan perubahan lingkungan bisnis.
3) Pengelolaan risiko perusahaan yang komprehensif.
4) Implementasi dan optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi.
5) Pengembangan perangkat sinergi antar divis perusahaan berupa rencana
stratejik yang solid dan terintegrasi.

c. Strategi Fungsional Bidang Produksi


1) Standarisasi kualitas hasil produk penjaminan.
2) Pengembangan bisnis penjaminan untuk UMKM, ekspor, impor dan lain-
lain

d. Strategi Fungsional Bidang Pengembangan


1) Investasi untuk meningkatkan skala usaha penjaminan
2) Pengembangan produk dan diversifikasi untuk memberikan nilai tambah
perusahaan.
3) Restrukturisasi usaha untuk meningkatkan daya saing.
4) Optimalisasi infrastruktur dan sumber daya perusahaan untuk
meningkatkan Level of Services.
5) Optimalisasi asset non produktif untuk memberikan nilai tambah
perusahaan melalui kerjasama dengan mitra strategis

e. Strategi Fungsional Bidang Pemasaran


1) Melakukan Brand Extention untuk produk yang memiliki Brand kuat.
2) Pengembangan jaringan pemasaran dan distribusi produk pada area
potensial.
3) Menciptakan sinergi dalam pengembangan pasar ekspor melalui kerjasama
dengan mitra strategis.
4) Meningkatkan akses pasar pada end user khususnya untuk produk
penjaminan langsung seperti surety bond, customs bond, penjaminan letter
of credit, SKBDN dan lain-lain.
5) Menjaga tetap tersedianya produk penjaminan di pasaran.
E. Penerapan Manajemen Risiko Dan Keputuhan

1. Latar Belakang
Perusahaan berusaha memberikan manfaat kepada pemegang saham dan
stakeholder, tetapi dalam praktik bisnis, unsur ketidakpastian baik berasala
dari lingkungan internal maupun eksternal dapat memberi pengaruh terhadap
pencapaian tujuan perusahaan. Unsur-unsur ketidakpastian menjadi
semakinbesar akibat perubahan iklim bisnis yang semakin cepat dan
kompleks. Unsur ketidakpastian merupakan risiko bisnis yang tidak mungkin
dihindari, namun harus dikelola melalui mekanisme yang dinamakan
“manajemen risiko”.

Perusahaan yang mampu mengelola risiko dengan baik dipandang sebagai


memiliki kemampuan sensitive untuk mendeteksi risiko, memiliki fleksibilitas
untuk merespon risiko dan menjamin kapabilitas sumber daya untuk
melakukan tindakan guna mengurangii tingkat risiko, sedangkan yang tidak
dapat mengelola risiko dengan baik akan menyebabkan terjadinya
pemborosan sumber dana dan waktu serta tidak tercapainya tujuan
perusahaan.

2. Ruang lingkup, Maksud dan Tujuan


Implementasi manajemen risiko pada seluruh aktivitas usaha yang
dilaksanakan perusahaan senantiasa berbasis pada risiko yang dikendalikan
secara optimal, sehingga diharapkan tidak menimbulkan kerugian bagi
perusahaan. Pada beberapa kasus, dilakukan upaya untuk memanfaatkan
risiko menjadi peluang yang dapat meningkatkan keuntungan perusahaan.
Pedoman Manajemen Risiko merupakan panduan bagi PT. Jamkrida Riau
dalam penerapan manajemen risiko dan diharapkan dapat memberikan
pemahaman bagi seluruh karyawan mengenai substansi “Kebijakan
Manajemen Risiko” yang telah ditetapkan Direksi sebagai acuan penerapan
manajemen risiko bagi seluruh unit kerja, dalam pelaksanaannya perlu
memperhatikan karakteristik risiko dan cara penangannya.

3. Metoda Penilaian Risiko


Untuk produksi metode yang di gunakan pada periode tahun 2016 adalah
Judgement. Judgement adalah metode analisa yang terdiri dari beberapa
orang untuk mendapat second opinion sehingga dapat membuat keputusan
analisa risiko.

4. Produksi
Pencapaian produksiPT. Jamkrida periode up to November 2016 akan
dilampirkan pada tabel saebagai berikut:

Analisa Risiko produksi berdasarkan sumber bisnis


Total Nett total Risk Keterangan
Sumber Bisnis Klaim Subrogasi
produksi produksi Ratio Risiko
Bank Riau 7.207.936.295 845.775.387 51.309.591 6.311.106.317 11% low
PT. Sarana Riau Ventura 68.500.002 - - 68.500.002 0% low
BPR Unisritama 16.513.500 - - 16.513.500 0% low
Kopkar Bank Riau Kepri 149.088.197 34.374.995 - 114.713.202 23% low
PT. Bank Yudha Bakti 40.779.592 - - 40.779.592 0% low
Others 20.130.614 - - 20.130.614 0% low
Total 7.502.948.200 880.150.382 51.309.591 6.571.743.227 11% low

Rekap 5 cabang Bank Riau Kepri dengan risiko terbesar


Cabang/capem
Total All Risk
/Kedai Klaim Subrogasi Risk Ratio
Bussiness Category
Bank Riau Kepri
Jalan Riau 24.377.885 91.774.190 - 376,46% high
Teluk Belitung 59.735.855 84.355.886 3.000.000 136,19% high
Kabun 48.258.900 29.806.696 1.800.000 58,03% high
Pasar Tandun 138.664.950 118.159.710 - 85,21% high
Selat panjang 489.448.692 425.106.015 4.000.000 86,04% high

Analisa dari tabel di atas secara total produksi per November 2016, maka
dapat dilihat analisa risiko masih rendah dengan nilai presentase sebesar 11%.
Namun diharapkan untuk tahun 2017 dapat dimaksimalisasi produksi di Bank
Riau Kepri sebagai mitra utama PT. Jamkrida Riau. Selain itu diharapkan dapat
mengembangkan bisnis ke Bank swasta seperti Bank Bukopin, Maybank untuk
produksi Kontra Bank Garansi.

Untuk produksi berdasarkan sumber bisnis risiko yang dijamin oleh PT.
Jamkrida Riau masih rendah. Sehingga performance perusahaan masih bagus.
Hal ini dapat dilihat dari persentase risk ratio yang telah dijamin selama
periode tahun 2016. Secara keseluruhan risk ratio dari penjaminan PT.
Jamkrida Riau kepada Sumber bisnis tersebut masih rendah yaitu sebesar 11%.
Ditargetkan untuk rencana bisnis 2017 untuk dapat memperluas jaringan
bisnis ke swasta nasional dan saat ini dalam tahap pemahaman draft
perjanjian kerjasama dengan PT. PER dan BPR Harta mandiri. Untuk 5 cabang
dengan risiko klaim tertinggi seperti tabel 1.2 maka dapat ditutup dengan
peningkatan produksi di cabang tersebut atau dengan peningkatan produksi
dicabang lain yang moral hazard baik/risiko yang lebih rendah.

Untuk tahun 2017 diharapkan untuk fokus juga pada pengembangan produksi
pada bagian kontra bank garansi dan surety bond dikarenakan bersifat laba
dan low risk.

Untuk produk custom bond belum ada produksi sehingga disarankan untuk PIC
mendapatkan pelatihan yang cukup untuk mendalami produk sehingga bisa
dijual di wilayah Riau daratan.

5. Analisa risiko untuk perjanjian kerjasama


a. Untuk sumber bisnis Bank Riau Kepri, tahun ini akan di wacanakan untuk
melakukan addendum perjanjian kerjasama mengenai kredit konsumtif
untuk kategori PHK. Akan dianalisa untuk kredit macet akibat PHK secara
terhormat dan tidak terhormat.
b. Untuk kerjasama dengan Koperasi Karyawan Bank Riau Kepri perlu adanya
di review kembali mengenai rate sehubungan dengan perbandingan IJP
nett dengan klaim yang masuk periode tahun 2016.

6. Analisis klaim dan Subrogasi


Total subrogasi up to Desember 2016
Total
Tahun Total Klaim Total Agunan
subrogasi
2014 0 0 0
2015 1.580.835.892 1.248.281.667 0
2016 880.150.382 2.335.602.943 51.309.591
Total 3.583.884.610 51.309.591

Untuk pencapaian subrogasi masih rendah dari yang diharapkan sehingga


bagian klaim dan subrogasi ditergetkan untuk dapat lebih tegas dalam
proses penagihan dan hak subrogasi dapat di peroleh oleh jamkrida dan
mencapai laba yang diinginkan. Untuk tahun 2017, target pencapaian
subrogasi 30% dari total klaim tahun 2016.

7. Penutup
Penerapan Manajemen Risiko PT. Jamkrida Riau di lakukan dengan proses
approval secara tertulis (baik melalui catatan di dokumen maupun e-mail).
Target 2017 untuk proses penjaminan case by case terkoneksi dengan
manajemen risiko by sistem sehingga analisa risiko dapat di proses melalui
sistem. Metode judgement masih cukup baik di terapkan pada PT. Jamkrida
dengan risiko yang masih rendah (17,67%). Untuk penilaian manajemen risiko
yang lebih detail diharapkan diberikan pelatihan yang terupdate agar dapat
menilai risiko sesuai dengan kondisi terkini.
F. Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Sesuai dengan misi perusahaan, yaitu “melaksanakan manajemen yang sesuai
dengan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) untuk
meningkatkan Shareholder Value”, sebagai perusahaan keuangan yang bergerak
di bidang penjaminan, selain kepada Pemegang Saham, PT. Jamkrida Riau pada
tahun 2016 telah melaksanakan Bimbingan Teknis Dengan BPKP terkait Tata
Kelola Perusahaan yang baik. Selain itu PT. Jamkrida Riau harus tunduk dan patuh
terhadap aturan-aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang terkait dengan industri
penjaminan.

1. Pelaksanaan Diagnostic Assessment Good Corporate Governance (GCG) di


Jamkrida Riau 12 – 29 April 2016
2. PT. Jamkrida Riau mulai melakukan penerapan good corporate governance,
dengan mempersiapkan segala bentuk perangkatnya antara lain :
3. Per 1 Agustus 2016 PT Jamkrida Riau telah memiliki struktur baru yaitu Satuan
Pengawas Internal (SPI) dengan 1 orang Kepala dan 1 orang staf & membuat
piagam Pengawasan Internal (Internal Audit Charter)
4. Penandatangan Pakta Integritas Dewan Komisaris & Direksi, 10 Juni 2016
5. Bimtek Penerapan GCG pada PT Jamkrida Riau 14 – 30 September 2016
6. Membentuk Tim GCG sebagaimana SK Direktur PT Jamkrida Riau Nomor
017/Kpts.Dir/JR/IX/2016 tentang Tim Good Corporate Governance PT.
Jamkrida Riau, tim ini bertugas untuk menyempurnaan Pedoman GCG dan
pedoman lainnya & memastikan Standarisasi yang berlaku sesuai dengan
kerangka GCG dan peraturan yang berlaku.
7. Akan menyampaikan laporan Pelaksanaan Penerapan Good Corporate
Governance dalam Laporan Tahunan PT. Jamkrida Riau Tahun Buku 2016

Taun 2017 OJK akan mengeluarkan aturan mengenai tata kelola perusahaan yang
baik sebagaimana terdapat pada Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
tentang Tata Kelola Perusahaan yag baik bagi Lembaga Penjamin, PT. Jamkrida
Riau akan melakukan penyesuaian terhadap POJK tersebut.
G. Kinerja Keuangan Lembaga Penjamin Periode Sebelumnya

1. Aset
Total aset PT. Jamkrida Riau sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai
Rp. 32.407.881.667,00 atau mengalami kenaikan sebesar 9,27% dibandingkan
dengan 31 Desember 2015 yang berjumlah Rp 29.657.472.409,00.

2. Pendapatan
Total pendapatan PT. Jamkrida Riau sampai dengan 31 Desember 2016 mencapai
Rp. 4.682.513.016,00 atau mengalami penurunan sebesar 2,99% dibandingkan
dengan 31 Desember 2015 yang berjumlah Rp.4.826.871.112,00.

3. Biaya
Total Biaya per 31 Desember 2016 tercatat sebesar Rp 1.843.078.352,00 atau
mengalami penurunan sebesar 24,13% jika dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2015 sebesar Rp 2.429.243.251,00.

4. Laba
Total laba Perseroan per 31 Desember 2016 tercatat sebesar
Rp. 1.162.340.664,00 atau naik sebesar 323,75% jika dibandingkan dengan
periode yang sama tahun 2015 sebesar Rp. 274.298.498,00.
H. Proyeksi Keuangan Beserta Asumsi Yang Digunakan

Uraian Realisasi 2016 Proyeksi 2017 %

A. ASET
I. Aset lancar
Kas dan giro bank 2,907,871,795.50 3,884,118,594.60 134%
Investasi lancer 25,467,840,800.00 26,900,000,000.00 106%
Pendapatan yang masih harus diterima 17,122,379.00 18,834,616.90 110%
Beban dibayar dimuka 212,093,025.00 318,139,537.50 150%
Aset lancar lain-lain 2,829,568,907.29 2,122,176,680.47 75%
Jumlah Aset Lancar 31,434,496,906.79 33,243,269,429.47 106%
II. Aset Tidak Lancar
Piutang co-guarantee/reasuransi/penjaminan ulang 493,388,524.51 493,388,524.51 100%
Aset tetap-netto 75,601,170.97 500,000,000.00 661%
Aset tidak berwujud- netto 376,500,000.00 414,150,000.00 110%
Aset tidak lancar lain-lain 27,895,074.00 30,684,581.40 110%
Jumlah Aset Tidak Lancar 973,384,769.48 1,438,223,105.91 148%
III. Jumlah Aset 32,407,881,676.27 34,681,492,535.38 107%
B. LIABILITAS
I. Liabilitas Lancar
IJP yang ditangguhkan 1,569,487,534.00 1,726,436,287.40 110%
Utang pajak 1,558,949.00 1,558,949.00 100%
Utang komisi 11,335,058.00 11,901,810.90 105%
Utang IJP co-guarantee/penjaminan ulang 739,200.00 739,200.00 100%
Beban yang masih harus dibayar 125,158,582.21 500,000,000.00 399%
Liabilitas lancar lain-lain 46,552,313.00 51,207,544.30 110%
Jumlah Liabilitas Lancar 1,754,831,636.21 2,291,843,791.60 131%
II. Liabilitas Tidak Lancar
IJP yang ditangguhkan 522,437,418.75 574,681,160.63 110%
Cadangan Klaim 833,326,530.00 866,313,833.15 104%
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar 1,355,763,948.75 1,440,994,993.78 106%
III. Jumlah Liabilitas 3,110,595,584.96 3,732,838,785.38 120%
C. EKUITAS
Modal
a. modal disetor 25,814,000,000.00 25,814,000,000.00 100%
Cadangan
a. cadangan umum 1,309,603,153.50 1,600,188,319.70 122%
Hibah 99,900,000.00 99,900,000.00 100%
Saldo laba/(rugi) 911,442,273.00 2,073,782,937.81 228%
1,162,340,664.81 1,360,782,492.49 117%
Pendapatan komprehensif lainnya
Jumlah Ekuitas 29,297,286,091.31 30,948,653,750.00 106%
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas 32,407,881,676.27 34,681,492,535.38 107%
PT. JAMKRIDA RIAU
LAPORAN LABA RUGI

Uraian Realisasi 2016 Proyeksi 2017 %

I. Pendapatan imbal jasa penjaminan


1. Imbal jasa penjaminan bruto 2,242,188,140.00 2,914,844,582.00 130%
2. IJP co-guarantee/IJPU/premi reasuransi (375,629,223.00) (413,192,145.30) 110%
3. Pendapatan/beban komisi penjaminan bersih (125,816,357.92) (138,397,993.71) 110%
Pendapatan imbal jasa penjaminan bersih 1,740,742,559.08 2,363,254,442.99 136%
II.Beban klaim
1. Beban klaim bruto 845,775,387.00 1,057,219,233.75 125%
2. Penurunan/kenaikan cadangan klaim 329,873,031.50 362,860,334.65 110%
Jumlah beban klaim 1,175,648,418.50 1,420,079,568.40 121%
III. Pendapatan penjaminan bersih 565,094,140.58 943,174,874.59 167%
IV. Pendapatan operasional lainnya
1. Pendapatan bunga 50,761,691.58 63,452,114.48 125%
2. Pendapatan investasi selain bunga 1,786,631,176.16 3,126,604,558.28 175%
3. Pendapatan operasional lain-lain 512,715,517.67 769,073,276.51 150%
Jumlah pendapatan operasional lainnya 2,350,108,385.41 3,959,129,949.26 168%
V. Beban operasional lainnya
1. Beban gaji dan pegawai 1,041,421,824.45 2,500,000,000.00 240%
2. Beban depresiasi dan amortisasi 16,368,598.37 18,005,458.21 110%
3. Beban umum dan administrasi lainnya 430,495,965.00 860,991,930.00 200%
4. Penurunan nilai wajar aset keuangan 31,245,000.00 15,000,000.00 48%
5. Beban penurunan nilai aset keuangan 274,579,411.00 150,000,000.00 55%
6. Beban operasional lain-lain 16,726,553.50 18,399,208.85 110%
Jumlah beban operasinal lainnya 1,810,837,352.32 3,562,396,597.06 197%
VI. Laba/(rugi) operasional 1,104,365,173.67 1,339,908,226.79 121%
VII. Pendapatan dan beban non operasional
1. Pendapatan non operasional 90,216,491.14 94,727,315.70 105%
2. Beban non operasional (32,241,000.00) (33,853,050.00) 105%
Jumlah pendapatan/(beban) non operasional bersih 57,975,491.14 60,874,265.70 105%
VIII. Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan 1,162,340,664.81 1,400,782,492.49 121%
IX. Pajak penghasilan
1. Taksiran pajak penghasilan 40,000,000.00
2. Pajak tangguhan
a. Beban pajak tangguhan
b. Pendapatan pajak tangguhan
X. Laba/(rugi) bersih 1,162,340,664.81 1,360,782,492.49 117%
Pada tahun 2017, PT Jamkrida Riau diproyeksikan akan mencapai kenaikan laba
sebesar 17% dari tahun 2016 yaitu sebesar Rp 1.360.782.492,49. Kenaikan
tersebut diasumsikan dengan adanya kenaikan jumlah penjaminan sebesar 30%
dari tahun sebelumnya. Kenaikan juga diproyeksikan akan terjadi pada
pendapatan operasional lainnya sebesar 68% dikarenakan pada tahun 2017
PT. Jamkrida Riau akan menambah investasi khususnya pada SBN. Kenaikan juga
diproyeksikan terjadi pada beban operasional sebesar 97% dikarenakan
penambahan karyawan yang sudah dimulai sejak akhir tahun 2016.
I. Proyeksi Rasio-Rasio Dan dan Tingkat Kesehatan Keuangan

1. Rasio Likuiditas
Rasio lancar merupakan perbandingan antara asset lancar dan hutang lancar.
Proyeksi Rasio lancar PT Jamkrida Riau pada tahun 2017 adalah 1.451,50%.

2. Rasio Solvabilitas
Rasio solvabilitas merupakan perbandingan antara total asset dan total
hutang. ProyeksiRasio solvabilitas PT Jamkrida Riau pada tahun 2017 adalah
929,09%.

3. Debt to equity ratio


Debt to equity ratio merupakan perbandingan antara total hutang dan total
ekuitas. Proyeksi Debt to equity ratio PT Jamkrida Riau pada tahun 2017
adalah 12,06%.

4. Return on Asset (ROA)


ROA merupakan perbandingan antara laba bersih dan total aset. Proyeksi ROA
PT Jamkrida Riau pada tahun 2017adalah 3,92%.

5. Return on Equity (ROE)


ROE merupakan perbandingan antara laba bersih dan total ekuitas. Proyeksi
ROE PT Jamkrida Riau pada tahun 2017 adalah 4,40%.
J. Rencana Pengembangan dan Pemasaran Penjaminan Atau Penjaminan
Syariah

PT. Jamkrida Riau adalah perusahaan keuangan yang bergerak di bidang


penjaminan kredit sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
nomor 6/POJK.05/2014 tentang penyelenggaraan usaha lembaga penjaminan
dijelaskan bahwa kegiatan perusahaan penjaminan adalah melakukan penjaminan
dengan menanggung pembayaran atas kewajiban finansial Terjamin kepada
Penerima Jaminan apabila Terjamin tidak dapat memenuhi kewajibannya
berdasarkan perjanjian yang telah disepakati

Kegiatan usaha penjaminan dimaksud sebagaimana disebut di atas antara lain:


1. Penjaminan kredit, pembiayaan atau pembiayaan yang berdasarkan prinsip
syariah yang diberikan oleh lembaga keuangan
2. Penjaminan kredit dan/atau pinjaman atau pembiayaan yang disalurkan oleh
koperasi simpan pinjam kepada anggotanya
3. Penjaminan kredit dan/atau pinjaman atau pembiayaan program kemitraan
yang disalurkan oleh BUMN dalam rangka PKBL

Selain melakukan kegiatan usaha penjaminan seperti disebut di atas, perusahaan


penjaminan dapat melakukan kegiatan lainnya, antara lain:
a. Penjaminan atas surat utang
b. Penjaminan transaksi dagang
c. Penjaminan pengadaan barang/jasa (surety bond)
d. Penjaminan bank garansi (kontra bank garansi
e. Penjaminan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN)
f. Penjaminan letter of credit (L/C)
g. Penjaminan Kepabeanan (custom bond)
h. Jasa konsultasi manajemen terkait dengan usaha penjaminan
i. Penyediaan informasi / database terjamin terkait dengan usaha
penjaminan

Adapun hal-hal yang menjadi perhatian tahun 2017 adalah sebagai berikut
 Target perutumbuhan Penjaminan Kredit dan Imbal Jasa Penjaminan 10%
 Menambah 3 perjanjian kerjasama dengan pihak lain terkait penjaminan kredit
 Menyusun konsep penjaminan syariah
 Menyusun konsep sinergitas BUMD dengan Pemerintah Provinsi Riau dan
Kabupaten/Kota terkait penjaminan kredit Pegawai Negeri Sipil.
 Target subrogasi dan recoveries sebesar 30% dari total klaim tahun 2016.
 Target klaim kurang dari 30% Total Imbal Jasa Penjaminan Bruto tahun 2017.
 Data pencapaian tahun 2016 dan target pencapaian tahun 2017, dengan
perincian sebagai berikut :
Realisasi 2016 RKAP 2017
Jenis Penjaminan
Nilai
Terjamin IJP Terjamin Nilai Penjaminan IJP
Penjaminan
Produktif 1.572 100.115.473.087 6.016.552.752 1.729 110.127.020.396 6.618.208.027
- KUR 557 51.573.375.000 4.063.631.250 613 56.730.712.500 4.469.994.375
- Kredit Non program 1.015 48.542.098.087 1.952.921.502 1.117 53.396.307.896 2.148.213.652
Non produktif 1.404 106.143.871.826 1.782.745.286 1.544 116.758.259.009 1.961.019.815
- Kredit konsumtif 1.298 94.690.955.465 1.594.372.637 1.428 104.160.051.012 1.753.809.901
- Kontra Bank Garansi 65 8.632.177.004 169.769.535 72 9.495.394.704 186.746.489
- Surety Bond 41 2.851.470.464 16.793.614 45 3.136.617.510 18.472.975
Total 2.976 206.259.344.913 7.799.298.038 3.274 226.885.279.404 8.579.227.842
K. Rencana Pengembangan dan/atau Perubahan Jaringan Kantor

Dalam tahun 2017, PT Jamkrida Riau merencanakan pendirian unit usaha


penjaminan syariah, namun hal tersebut hanya dapat dilakukan jika terdapatnya
penambahan modal disetor kepada PT Jamkrida Riau.

Untuk mendukung rencana tersebut, pengembangan dan peningkatan wawasan


serta kapabilitas SDM PT. Jamkrida, khususnya wawasan dan kapabilitas
kesyariahan akan terus ditingkatkan.
L. Rencana Permodalan

Modal disetor yang dimiliki perseroan sejak tahun 2012 sampai dengan
31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp. 25.814.000.000, adapun perincian komposisi
pemegang saham adalah sebagai berikut :

Komposisi Pemegang Saham Perseroan per 31 Desember 2016


Tambahan
No Pemegang Saham Tahun 2015 Tahun 2016
Modal
1. Pemerintah Provinsi Riau 25,463,000,000 0 25,463,000,000
2. PT. Pengembangan Investasi Riau 293,000,000 0 293,000,000
3. PT. Sarana Riau Ventura 58,000,000 0 58,000,000
Jumlah 25,814,000,000 0 25,814,000,000

Tahun 2017, rencana penambahan penyertaan modal disetor dari Pemerintah


Provinsi Riau menunggu keputusan DPRD Provinsi Riau terkait pengesahan
ranperda penyertaan modal Pemerintah Provinsi Riau.

Sedangkan Bank Riau Kepri merencanakan untuk melakukan penyertaan


modal kepada PT. Jamkrida Riau sebesar Rp. 25.000.000.000,- (dua puluh lima
miliar rupiah), menunggu hasil keputusan RUPS Kepri tahun buku 2016 dan
RUPSLB Bank Riau, sehingga modal disetor yang dimiliki PT. Jamkrida Riau
menjadi Rp. 50.814.000.000,- (lima puluh miliar delapan ratus empat belas juta
rupiah).
M. Rencana Pendanaan

Tahun 2016 PT. Jamkrida Riau telah menginvestasikan dana sebesar Rp.
26.081.815.200,- dalam bentuk deposito, saham, obligasi, dan SBN dengan
perincian sebagai berikut :

a. Deposito sebesar Rp. 19.400.000.000,-


b. Saham sebesar Rp. 1.969.150.000,-
c. Obligasi Korporasi sebesar Rp. 2.007.748.000,-
d. Sertifikat Berharga Negara Rp. 2.704.917.200,-

Berdasarkan Peraturan OJK Nomor 6/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan


Usaha Lembaga Penjamin, dijelaskan bahwa perusahaan penjaminan kredit dapat
melakukan investasi dalam bentuk :

a. Deposito
b. Surat Berharga Negara dan/atau Surat Berharga Syariah Negara
c. Surat Berharga dan/atau Surat Berharga Syariah yang diterbitkan Bank
Indonesia.
d. Obligasi Korporasi dan/atau sukuk korporasi yang masuk peringkat investasi
(investment grade).
e. Saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
f. Reksadana dan/atau reksadana syariah
g. Efek beragun aset yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
h. Penyertaan langsung pada perusahaan di sektor jasa keuangan di Indonesia

Untuk itu kinerja investasi perseroan dari sisi pendapatan operasional


dapat ditingkatkan dengan tetap menjaga keamanan dan kehati-hatian investasi
agar tidak menimbulkan kerugian bagi perseroan.
N. Rencana Pengembangan Organisasi dan Sumber Daya Manusia

Untuk mendukung terlaksananya operasional perusahaan dan meningkatkan


sistem pengelolaan organisasi dan SDM, maka tahun 2017 akan melaksanakan
rencana sebagai berikut :

1. Melengkapi organisasi dan SDM sebagaimana diatur Otoritas Jasa Keuangan


yang disesuaikan dengan kondisi internal Jamkrida Riau

2. Memperkuat kompetensi dan leadership karyawan melalui pendidikan dan


pelatihan yang dilakukan dengan metode classroom yang akan menjadi suatu
kebutuhan bagi terlaksananya pelatihan yang efisien dan efektif melalui media
internet sehingga dapat diakses pada waktu dan tempat yang tidak terbatas.

3. Meningkatkan keakuratan dan kecepatan penyelesaian pekerjaan administrasi


di bidang SDM dengan membuat aplikasi data base karyawan.

4. Membuat kebijakan mengenai jenjang karir.

5. Penambahan SDM untuk melengkapi kekurangan organisasi PT. Jamkrida Riau


seperti satuan pengawasan internal, manajemen risiko, pemasaran, teknologi
informasi, keuangan dan agen penjaminan

Karyawan merupakan aset terpenting dalam meningkatkan produktifitas dan


kontinuitas perusahaan, sehingga perlu dilakukan pengembangan dan
peningkatan terhadap kualitas, loyalitas dan semangat kerja karyawan.

Perseroan mempunyai komitmen yang tinggi untuk selalu meningkatkan kualitas


karyawannya. Salah satu sarana peningkatan kualitas dilakukan melalui program
pelatihan dan pendidikan karyawan. Agar memberikan manfaat yang optimal
sesuai kebutuhan Perusahaan dengan tetap memperhatikan kemampuan finansial
Perusahaan, maka program pelatihan dan pendidikan disusun dengan mengacu
pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Berbasis Kompetensi.
Program pelatihan mengacu pada kebutuhan kompetensi sesuai job
description masing-masing karyawan.
2) Berjenjang.
Program pelatihan dilakukan secara berjenjang sesuai tingkatan
kebutuhan/tuntutan tugas, tanggung jawab dan jabatan karyawan.

3) Berkelanjutan.
Program pelatihan dilakukan secara berkesinambungan baik dari segi materi
(materi level terendah sampai level tertinggi) maupun dari segi
kontinuitasnya.

Program pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan pada tahun 2016,
sebagai berikut :

No Tanggal Pelatihan/Workshop Penyelenggara Tempat Peserta

1. 18/02/16 Inhouse Softskill Training Jamkrida Riau Kantor Seluruh Staf


bekerjasama dengan Jamkrida Karyawan Jamkrida
Biro Psikologi Riau - Riau
Persepsi Pekanbaru
2. 01/03/16 Inhouse Training Jaminan Jamkrida Riau Kantor Seluruh Karyawan
Kepabeanan bekerjasama dengan Jamkrida Jamkrida Riau
Bea Cukai Pekanbaru Riau -
Pekanbaru
3. 21/03/16 Financial Statement PPM Manajemen Jakarta Fajar Satriawan
Analisys

4. 11/05/16 Company Strategic PPM Manajemen Jakarta Herman Boedoyo


Planning

5. 30/05/16 Human Resources PPM Manajemen Jakarta Mainani


Manajement

6. 02/08/16 Effective Supervisory PPM Manajemen Jakarta Purwanto


Management
7. 03/08/16 Financial Statement PPM Manajemen Jakarta Don Okki
Analisys Rihhandini
8. 08/09/16 Whorkshop KUR dan Bimtek Kemenkeu RI , Dirjen Pekanbaru Samuel Parlaungan
SIKP (Sistem Informasi Pembendaharaan Prov. Joni Syahendra
Kredit Program) Riau
9. 29/08/16 Pelatihan & Sosialisasi Komisi Informasi Pekanbaru Hafid Akbar
Keterbukaan Informasi Provinsi Riau Joni Syahendra
Publik
10. 29/09/16 Pelatihan & Sosialisasi Apindo Prov. Riau Pekanbaru Mainani
Gender dan Produktifitas Ayu Sulistiowati
Kerja
11. 14/10/16 Workshop Pengembangan OJK Jakarta Don Okki Rihhandini
Kompetensi Sumber Daya Gita Anjelia
Manusia Perusahaan
Penjaminan
12. 19/10/16 Designing Standard PPM Manajemen Jakarta Mainani
Operating Procedure (SOP)
13. 26/10/16 Pelatihan Penyiapan FEI Training Bandung Herman Boedoyo
Rencana Kerja Jangka
Panjang Perusahaan (RJPP)
dan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan
(RKAP)

Tahun 2016 karyawan PT. Jamkrida Riau seluruhnya berjumlah 17 orang, dengan
status karyawan tetap sebanyak 7 orang dan karyawan kontrak sebanyak
10 orang, yaitu sebagai berikut :

Karyawan PT. Jamkrida Riau


No Nama NIK Jabatan Pendidikan Status

1. Don Okki Rihhandini, 11100101 Kepala Divisi Keuangan & S2, Akuntansi Tetap
SE.,M.Ak Investasi
2. Fajar Satriawan 15050206 Staff Divisi Keuangan & D3, Manajemen Kontrak
Investasi Informatika
3. Eka Fitriani, SE 16080214 Staff Divisi Keuangan & S1, Akuntansi Kontrak
Investasi Keuangan
4. Purwanto, S.Sos 12080102 Kepala Divisi Teknis & S1, Adm. Niaga Tetap
Operasional
5. Resti Marliana Sari 14030205 Staff Divisi Teknis & D1, Akuntansi Kontrak
Operasional Komputer
6. Samuel Parlaungan P, SE 15050207 Staff Divisi Teknis & S1, Akuntansi Kontrak
Operasional
7. Hafid Akbar, ST, SH 16080213 Staff Divisi Teknis & S1, Hukum & Kontrak
Operasional Teknik
8. Joni Syahenda, S.Kom 16080215 Staff Divisi Teknis & S1, Sarjana Ilmu Kontrak
Operasional Komputer
9. Gita Anjelia, S.Si 16080209 Staff Divisi Teknis & S1, Kimia Kontrak
Operasional
10. Tiara Putri 16080211 Staff Divisi Teknis & SMK Kontrak
Operasional
11. Mainani, S.Sos 12110103 Kepala Divisi Umum & SDM S1, Adm. Niaga Tetap
12. Fahrizul Azmi, SE 13100104 Staff Divisi Umum & SDM S1, Manajemen Tetap
13. Ayu Sulistiowati, SE 16080210 Staff Divisi Umum & SDM S1, Ekonomi Kontrak
Manajemen
14. Hendri 15060106 Staff Divisi Umum & SDM SMA Tetap
15. Novita lidya 15050105 Staff Divisi Umum & SDM D1, Akuntansi Tetap
Komputer
16. Meriyespy 16080212 Kepala SPI PPT 1, Akuntansi Kontrak

17. Ratty Puspitasari, S.Sos 15120208 Staff SPI S1, Adm Negara Kontrak

Data Karyawan Berdasarkan Data Karyawan Berdasarkan


Level Organisasi Level Pendidikan

18 Total Perempuan Laki-laki


16
14
12
10
8 Total 17
Laki-Laki
6
4 Perempuan S2 1
2
0 Total S1 5
5
Diploma 2
2
Non Diploma 1
1
0 5 10 15 20

Sebagai bentuk apresiasi atas kinerja karyawan, maka Perseroan telah


menerapkan sistem pemberian insentif kepada karyawan. Selain hal tersebut,
Perseroan juga memberikan benefit kepada karyawan berupa bonus sebagai
bentuk apresiasi Perusahaan atas kinerja tahunannya.

Pendapatan karyawan terdiri dari:


1) Kompensasi, yang meliputi :
 Penghasilan Rutin, terdiri dari komponen Gaji Pokok : Uang Makan,
Tunjangan Transportasi dan Tunjangan Jabatan.
 Penghasilan Non Rutin, berupa antara lain : Uang Lembur, Tunjangan Hari
Raya (THR), bila target perusahaan dapat tercapai atau terlampaui dengan
tujuan untuk merangsang peningkatan produktivitas, kinerja dan motivasi
kerja karyawan.
2) Fasilitas :
Pemberian fasilitas kepada karyawan dimaksudkan untuk memberikan
jaminan kesejahteraan dan keamanan masa depan, meliputi :
 Pengobatan bagi karyawan beserta keluarga
 Tunjangan Hari Tua (THT)/Pesangon, dibayarkan berdasarkan Gaji Pokok,
sesuai kontribusi masa kerja.
 Asuransi Kesehatan.
 BPJS
 Program Dana Pensiun.

3) Olahraga :
Pelaksanaan dimaksud sebagai implementasi dari pembinaan Sumber Daya
Manusia melalui kegiatan olah raga guna membentuk karyawan yang sehat
jasmani dan rohani serta terciptanya hubungan yang harmonis sesama
karyawan dan mitra kerja perusahaan.

4) Penghargaan :
Penghargaan yang diberikan kepada karyawan berupa penghargaan masa
kerja, pengabdian dan prestasi kerja.

Anda mungkin juga menyukai