Peringatan hari buruh (May Day) pada 1 Mei 2022 menjadi tahun ketiga perayaan di tengah masa pandemi Covid-19. Banyak
lika liku dinamika yang telah dihadapi pengusaha dan pekerja, serta pemerintah untuk tetap tangguh menghadapi gelombang
akibat pandemi Covid-19, khususnya dalam menahan laju pemutusan hubungan kerja (PHK) dan roda perekonomian tetap
berputar.
Sekedar kilas balik apa yang telah terjadi pada awal pandemi, Seiring dengan pengendalian pandemi Covid-19 di Indonesia,
memasuki kuartal kedua tahun 2022, pemerintah mulai mem-
sungguh semua pihak harus belajar ekstra cepat atas fenomena
berikan kelonggaran mobilitas masyarakat. Hal tersebut di-
yang terjadi dengan dampak mobilitas yang harus dibatasi, dimana
harapkan dapat mendongkrak perekonomian dan tingkat daya
mayoritas pekerja memiliki kekhawatiran akan risiko terinfeksi virus
beli masyarakat.
Covid-19.
Tanda-tanda baik sudah mulai terlihat dari tingkat perekonomian
Semua pihak terus mencari jalan tengah untuk tetap bisa produk-
Indonesia tahun 2021 yang tumbuh sebesar 3,69 persen, lebih
tif di tengah keterbatasan. Sistem kerja jarak jauh menjadi ke-
tinggi dibanding capaian tahun 2020 yang mengalami kontraksi
biasaan baru untuk pekerjaan tertentu, sedangkan pekerjaan
pertumbuhan sebesar 2,07 persen (BPS, 2022).
yang tetap harus dilakukan di lingkungan perusahaan tetap di-
jalankan dengan protokol kesehatan yang ketat. Tingkat pengangguran yang disebabkan oleh pandemi Covid-19
menurut data BPS Agustus 2021 juga telah mengalami penurunan
Banyak pembelajaran yang didapatkan semua pihak dalam
sejumlah 28,96% menjadi 1,82 juta orang dari sebelumnya 2,56
menghadapi masa-masa sulit tersebut. Kerjasama yang erat
juta orang pada Agustus 2020.
khususnya antara pengusaha dan pekerja, ditambah stimulus
kebijakan pemerintah di masa sulit menjadi kolaborasi yang luar Perbaikan-perbaikan keadaan terhadap perekonomian di In-
biasa untuk bisa tetap eksis dan tumbuh bersama. donesia ini, harapannya juga dapat dirasakan hingga tingkat
perusahaan pada semua sektor, bukan hanya sektor-sektor
Tingkat kemitraan (partnership) pengusaha dan pekerja yang
tertentu saja, agar dapat dirasakan oleh semua pengusaha
mengutamakan prinsip keterbukaan dan saling percaya menjadi
ataupun pekerja.
nilai tambah dalam menghadapi keadaan sulit dan tantangan ke
depannya.
www.apindo.or.id 1
APINDO NEWSLETTER Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif
“ Dunia yang penuh dengan Volatilitas, Ketidakpastian, Kompleksitas, dan Ketidakjelasan telah menjadi
suatu keniscayaan yang akan dihadapi secara terus menerus. Yang mampu beradaptasi dan tetap
relevan atas perubahan yang ada yang akan tetap bertahan.
Pandemi dan beragam masa sulit telah dilalui bersama menjadi pengalaman serta modal kuat untuk
menghadapi tantangan dan dinamika ke depannya. Kolaborasi yang diwujudkan bukan hanya untuk
menjadi pihak yang tetap relevan pada masa yang dihadapi, tetapi juga menjadi pihak yang tumbuh
memberikan manfaat yang masif bagi masyarakat ”.
2 www.apindo.or.id
Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif APINDO E-NEWSLETTER
PERAN SERTIFIKASI
CLEANLINESS, HEALTH,
SAFETY & ENVIRONMENT
SUSTAINABILITY (CHSE) &
STANDAR NASIONAL INDONESIA
(SNI) BAGI SEKTOR PARIWISATA
Di awal pandemi COVID-19, sektor pariwisata menjadi sektor Kondisi ini terus berlanjut pada tahun 2021 dimana kunjungan
yang paling terpuruk lantaran menurunnya aktivitas masyarakat wisatawan mancanegara tercatat sebanyak 1.55 juta kunjun-
untuk bepergian keluar rumah. gan atau mengalami penurunan sebesar 61.57% dari kunjungan
wisatawan mancanegara pada tahun 2020.
Sektor pariwisata semakin tertekan dengan adanya sejumlah
regulasi pembatasan aktivitas sosial yang menyebabkan terpu- Saat ini, dalam menghadapi COVID-19 yang dimungkinkan
tusnya mata rantai industri pariwisata, diantaranya terlihat pada menuju era endemik, pemerintah memperbaharui sejumlah
jasa perhotelan, perjalanan, restoran, dan usaha terkait lainnya. aturan, diantaranya adanya pelonggaran regulasi pembatasan
Kondisi tersebut menjadikan penurunan pemesanan hotel atau aktivitas sosial, dihapusnya aturan tes antigen/PCR bagi pelaku
tingkat hunian kamar, drastisnya penurunan perjalanan wisa- perjalanan yang telah mendapatkan vaksin lengkap. Kondisi ini
tawan, serta tutupnya usaha restoran. memberikan sentimen positif bagi mulai adanya pemulihan ber-
tahap industri pariwisata.
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di In-
donesia pada tahun 2020 tercatat rata-rata 34.30% atau turun Dengan tidak mengesampingkan sejumlah tantangan masa
19.5 poin dibanding TPK tahun 2019 sebesar 53.80%. Hal ini transisi dari era pendemi menuju era endemi, sektor pariwisata
juga masih terus berlanjut ditahun 2021 dimana TPK tahun 2021 berharap kondisi ini mampu membangkitkan perekonomian yang
masih berkisar 38.43% atau hanya terjadi kenaikan sebesar 4.13 lesu sejak munculnya pandemi COVID-19.
poin dibanding TPK tahun 2022 sebesar 34.30%.
Kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia melalui selu-
ruh pintu masuk tahun 2020 sebanyak 4.052.923 kunjungan atau
mengalami penurunan sebesar 78,84% dibanding tahun 2019
yang mencapai 16.108.600 kunjungan.
Tantangan Pelaku Usaha Sektor Pariwisata di Era Endemi
Pandemi COVID-19 telah mengubah pola perilaku masyarakat. Memulihkan kepercayaan masyarakat dan konsisten berperilaku
Masyarakat saat ini mulai beradaptasi dengan protokol kesehat- sesuai dengan protokol kesehatan, khususnya bagi pelaku per-
an guna memberikan perlindungan kesehatan, keselamatan, jalanan atau wisatawan untuk dapat menggunakan jasa pari-
dan kenyamanan beraktivitas. Hal ini menjadi salah satu tan- wisata dengan aman dan nyaman merupakan pekerjaan rumah
tangan bagi sektor pariwisata untuk tetap memberikan standar yang perlu diperhatikan untuk menggeliatkan kembali sektor pari-
pelayanan maksimal dalam rangka mematuhi standar protokol wisata.
kesehatan di era endemi, sesuai dengan standar sebelumnya
Tantangan internal juga dihadapi sektor pariwisata untuk mem-
saat ada pandemi. Kontrol maupun monitoring terhadap sektor
bangkitkan usaha sektor pariwisata yang terdampak akibat pan-
pariwisata terkait dengan penerapan standar protokol kesehatan
demi COVID-19. Prosedur dan peralatan harus disediakan demi
yang prima menjadi tantangan tersendiri bagi sektor pariwisata
mendukung kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan para
di era endemi.
pengunjung.
3 www.apindo.or.id
APINDO E-NEWSLETTER Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif
Pandemi mendorong sektor pariwisata mengubah strategi bis- Di sisi lain, dilakukan optimalisasi sumber daya manusia
nisnya, dimana strategi pemasaran dilakukan melalui bundling (SDM) dimana SDM dilatih untuk memiliki multi-skills agar
paket wisata dimana paket pariwisata menggabungkan beber- dapat mengerjakan multi-tasking. Dengan cara ini terjadi
apa produk dan dijual dengan diskon, misalnya paket kamar efisiensi penggunaan jumlah SDM untuk menjalankan pe-
hotel digabungkan dengan tiket pesawat. Sektor pariwisata kerjaan pekerjaan di sektor pariwisata. Saat ini dan di masa
juga menyasar wisatawan domestik, kaum muda, wisata yang depan, efisiensi ini diyakini akan mengurangi serapan tenaga
bersifat individual dan wisata alam yang merupakan trend kerja di sektor pariwisata.
baru selama dan pasca pandemi.
Peran Sertifikasi CHSE & SNI bagi Sektor Pariwisata di Era Endemi
Sektor pariwisata merupakan sektor usaha yang kegiatan Sertifikasi CHSE menjadi panduan bagi para pelaku usaha
utamanya adalah memberikan pelayanan prima kepada kon- pariwisata untuk tetap konsisten memberikan standar pelay-
sumen. Sesuai karakter industrinya, kebersihan, kesehatan, anan maksimal dalam rangka mematuhi standar protokol ke-
keamanan, dan kenyamanan menjadi kunci dan prioritas sehatan di era endemi. Meskipun bersifat voluntary atau bu-
utama sektor pariwisata. kan suatu keharusan yang dimiliki bagi pelaku usaha, namun
sesuai dengan sifat usahanya sertifikasi CHSE bisa menjadi
Dalam rangka memulihkan kepercayaan masyarakat agar
nilai tambah untuk menarik konsumen.
dapat memanfaatkan jasa pariwisata dengan aman dan nya-
man, pelaku usaha sektor pariwisata memastikan bahwa Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) sebagai
tenaga kerja sektor pariwisata telah mendapatkan vaksin asosiasi usaha yang sangat penting di bidang pariwisata,
lengkap dan mematuhi protokol kesehatan. telah merilis “Buku Panduan Protokol Hotel dan Restoran di
Era New Normal” yang digunakan sebagai pedoman opera-
Untuk mewujudkan sektor pariwisata yang bersih, sehat,
sional di masa pandemi. Pedoman ini dinilai masih relevan
aman, dan nyaman, sertifikasi Cleanliness, Health, Safety &
untuk digunakan sebagai panduan di era endemi.
Environment Sustainability (CHSE) sangat penting untuk di-
miliki dan diterapkan oleh usaha sektor pariwisata. Sementara itu, penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI)
krusial pula dalam meningkatkan perlindungan, tidak hanya
Program Sertifikasi CHSE merupakan proses pemberian
bagi konsumen, namun juga pelaku usaha, pekerja dan ma-
sertifikat kepada usaha pariwisata, usaha/fasilitas lain terkait,
syarakat baik dari aspek keselamatan, keamanan, kesehat-
lingkungan masyarakat, dan destinasi pariwisata. Sertifikasi
an, maupun pelestarian fungsi lingkungan hidup.
ini sebagai jaminan kepada wisatawan dan masyarakat bah-
wa produk dan pelayanan yang diberikan sudah memenuhi Penerapan SNI dalam sektor pariwisata akan memberikan
protokol kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestar- sejumlah manfaat diantaranya pengelolaan pariwisata yang
ian lingkungan. semakin berkesinambungan sejalan dengan kemanfaatan
ekonomi. SNI akan menjadikan sektor pariwisata mampu
Tahapan dalam proses pemberian sertifikat CHSE pada
menyediakan jasa pariwisata yang dibutuhkan masyarakat
usaha pariwisata, usaha/fasilitas lain terkait, lingkungan ma-
dengan baik, aman, dan nyaman dengan tidak meninggalkan
syarakat, dan destinasi pariwisata, melalui Tahap Penilaian
standar untuk pelestarian usaha pariwisata sehingga tetap
Mandiri, Tahap Deklarasi Mandiri, Tahap Penilaian dan Tahap
berkesinambungan.
Pemberian Sertifikat. Menurut data Kementerian Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif, sebanyak 11.986 usaha pariwisata telah
tersertifikasi di 34 Provinsi dan 403 Kabupaten dan Kota.
https://member-apindo.co.id/regis/term
www.apindo.or.id 4
Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif APINDO E-NEWSLETTER
Konflik Rusia-Ukraina telah mendorong ketidakpastian dan bahkan ancaman terhadap perekonomian global. Bagi Indonesia, konflik
ini dapat berpengaruh pada beberapa sektor perekonomian melalui jalur keuangan, perdagangan, investasi hingga energi. Dari
aspek perdagangan, Rusia merupakan tujuan ekspor terpenting ke-30 bagi Indonesia. Data menunjukkan bahwa ekspor Indonesia
ke Rusia pada 2020 lalu bernilai hampir USD 1 miliar. Secara rata-rata, Ekspor Indonesia ke Rusia menyumbang sekitar 0,56% dari
total ekspor Indonesia ke seluruh dunia dalam sepuluh tahun terakhir. Lima komoditas utama adalah Minyak sawit dan fraksinya;
Minyak kelapa kopra atau kernel kelapa sawit; Kopi; Alas kaki berbahan kulit; dan Margarin.
Impor Indonesia dari Rusia pada 2020 lalu bernilai hampir USD Pada 2021 Rusia membuka komitmen 280 proyek investasi
1 miliar. Total Impor Indonesia dari Rusia dalam 10 tahun terakhir dengan realisasi per September sebesar USD 9,2 juta. Ke-
mencapai USD15,41 miliar atau setara dengan 0,33% dari total menterian Investasi pun mencatat bahwa pada 2016—2021
impor Indonesia dari seluruh dunia pada periode yang sama. penempatan investasi Rusia tersebar di berbagai wilayah,
yakni sekitar USD 26,8 juta (57,3%) di Bali dan Nusa Tengg-
Komoditas impor Indonesia dari Rusia cenderung bervariasi
ara, sekitar USD 15,5 juta di Sumatera (33%), sekitar US$3,4
dengan lima komoditas utama adalah: Produk setengah jadi dari
juta (7,3%) di Jawa, dan sekitar USD 1,12 juta (2,4%) di Su-
besi atau baja; Pupuk mineral atau kimia; Minyak petroleum dan
lawesi.
minyak yang diperoleh dari mineral mengandung bitumen selain
mentah; Gandum dan meslin; dan komponen industri pesawat FDI Rusia di Indonesia diantaranya berada pada industri kimia
terbang. dan farmasi, hotel dan restoran, transportasi, infrastruktur, properti,
perdagangan, pariwisata, serta jasa dan layanan, dan tentu saja
Dalam hal investasi, Rusia menempati peringkat 23 asal
investasi di sektor energi. Selain itu Indonesia dan Rusia memiliki
Foreign Direct Investment (FDI) di Indonesia dengan aliran
kerja sama pembangunan kilang Grass Root Refinery (GRR) di
dana masuk sebesar USD 28 juta pada 2020.
Tuban, Jawa Timur, yang merupakan proyek kerja sama antara
PT. Pertamina (Persero) dengan PJSC Rosneft Oil Company.
5 www.apindo.or.id
APINDO NEWSLETTER Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif
Konflik ini juga mungkin membawa dengan memperingatkan risiko tinggi Dampak lainnya yang perlu diperhati-
dampak terhadap sektor pariwisata terhadap pesawat sipil yang terbang kan adalah tekanan inflasi domestik.
Indonesia. Menteri Pariwisata dan di dekatperbatasan Ukraina. Dengan proses pemulihan ekonomi
Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno yang terus berlanjut, datangnya faktor
Beberapa otoritas dunia ini sepakat
menyatakan bahwa Indonesia tetap musiman bulan Ramadhan dan leba-
melakukan pembatasan wilayah la-
berusaha memberikan peluang ke- ran, dilonggarkannya pembatasan
rang terbang dilakukan dalam upaya
datangan wisatawan asal Rusia sosial, naiknya harga energi dan pan-
perlindungan penerbangan sipil, ter-
maupun Ukraina karena dianggap gan global akan memberikan tekanan
lebih yang menggunakan koridor tran-
sebagai pasar yang masih potensial inflasi yang cukup besar dalam be-
sit timurbarat Rusia.
untuk digarap. Pada Desember 2021 berapa waktu mendatang. Berbagai
saja tercatat 2.324 wisatawan Rusia Dampak langsung dengan sektor faktor yang memberi tekanan inflasi
mengunjungi Indonesia. penerbangan Indonesia tidak terkait ini perlu diperhatikan tidak hanya
dengan zonasi pelarangan ini. Kemu- dari pemerintah pusat, namun juga
Konflik juga dapat berdampak terhadap
dian beberapa maskapai dalam neg- Bank Indonesia, agar inflasi yang ter-
perekonomian Indonesia darisisi trans-
eri mengkhawatirkan melonjaknya jadi tidak akan menggerus daya beli
portasi. Transportasi darat dan laut
harga minyak yang bisa turut berim- masyarakat secara signifikan dan
akan terdampak dengan kenaikan har-
bas ke harga avtur. mendisrupsi momentum pemulihan
ga bahan bakar.
ekonomi domestik yang sudah mulai
Direktur Utama Garuda Indonesia (PT
Beberapa estimasi menunjukkan bah- terbangun.
GIAA) Irfan Setiaputra mengatakan
wa terdapat potensi kenaikan harga
perseroan masih bersikap wait and
bahan bakar very low sulfur fueloil
see dan terus memantau perkem- Referensi :
(VLSFO) sebesar US$ 4 - 5/ metrik ton
bangan harga minyak dunia. Apabila
(mt) untuk setiap kenaikan USD 1/barrel Seri Analisis Ekonomi LPEM FEB
ternyata harga minyak tak kunjung
harga minyak mentah. Universitas Indonesia, Maret 2022.
membaik dan belum ada tindak lanjut
Selain itu pembatasan zona dan rute lebih jauh dari pemerintah soal pe- ISSN 2620-9179
yang dialihkan akibat sanksi global terh- nyesuaian tarif, PT GIAA perlu men-
adap Rusia juga menimbulkan masalah gambil langkah untuk mengefektifkan
lain. Perusahaan logistik kapal berusa- rute-rute domestik agar tetap bisa
ha menjauhi rute Laut Hitam, meskipun menjual tiket pesawat. Kecenderun-
rute Laut Hitam memiliki segmen yang gan kenaikan harga avtur yang akan
relatif kecil dalam skala global. mempengaruhi biaya operasi airlines.
PT GIAA berkomunikasi dengan Ke-
Di sektor transportasi udara, beber-
menterian Perhubungan (Kemenhub)
apa Otoritas Penerbangan di dunia
untuk menyesuaikan Tarif Batas Atas
seperti Amerika Serikat (FAA) dan
dan Tarif Batas Bawah Terbaru ses-
Otoritas Penerbangan Sipil Eropa
uai dengan kondisi global saat ini.
(EASA) membatasi rute perjalanan
www.apindo.or.id 6
Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif APINDO NEWSLETTER
Kita patut bersyukur dengan situasi ini yang segera dapat di- Persiapan memasuki status endemi, tentu tidak boleh membuat kita
tangani dengan baik sehingga sekarang kita sudah dapat ber- lengah, karena Covid-19 tetap ada dan tetap dapat menyebabkan ke-
nafas lega lagi karena kasus sudah kembali menuju kondisi matian, seperti halnya penyakit-penyakit lain yang berstatus endemi
melandai. Dapat dikatakan bahwa sekarang kita sudah lebih juga seperti Tuberculosis, Malaria dan Flu. Penyakit-penyakit ini tetap
siap dalam menghadapi gelombang-gelombang baru yang menyebabkan kematian dalam jumlah yang besar. Dalam keadaan
mungkin saja dapat kembali berulang. endemi pun masih dapat menimbulkan lonjakan-lonjakan dan gang-
guan dalam kehidupan.
Tetapi sampai kapan kondisi ini akan terus terjadi? Apakah gel-
ombang lonjakan kasus akan berulang terus terjadi? Bagaima-
na kita harus menyikapinya? Apakah Covid-19 akan menjadi
suatu cerita yang tidak akan pernah ada habisnya?
7 www.apindo.or.id
APINDO NEWSLETTER Wujudkan
WujudkanIklim
Iklim
Usaha
Usaha
Kondusif
Kondusif
&&Kompetitif
Kompetitif
Perubahan ke status endemi nantinya tidak membuat kita melupakan semua kebiasaan baik yang sudah dilakukan
selama ini. Mungkin tidak perlu melakukan keseluruhan protokol 6 M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga
jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, menghindari makan bersama) pada saat kita sudah berada di
status endemi. Tetapi kebiasaan baik yang sudah dilakukan selama ini seperti mencuci tangan, memakai masker,
menjaga jarak dan segera melakukan 3 T (Tracing, Testing dan Treatment) apabila ada gejala-gejala mengarah ke
Covid-19, tetap harus dijadikan suatu kebiasaan yang terus dilakukan. Vaksinasi booster pun perlu dilakukan secara
berkala seperti pada vaksinasi terhadap influenza dilakukan pengulangan setiap tahun.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perjalanan perubahan ke status endemi jangan sampai menyebabkan kita
terjebak dalam euphoria berlebihan. Tetaplah meningkatkan kewaspadaan yang tinggi dengan menerapkan protokol
kesehatan, kebiasaan hidup bersih dan sehat, dan lakukan vaksinasi booster.
Perlu dipahami bahwa status endemi virus juga menyiratkan tingkat prediktabilitas yang hingga saat ini belum dapat
dibuktikan oleh Covid-19, karena hingga saat ini masih muncul kondisi-kondisi darurat akibat dari munculnya varian baru
yang masih perlu penelitian lebih lanjut.
Di tempat kerja pun kewaspadaan terhadap Covid-19 tetap harus dipertahankan. Program Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) dalam program pengendalian Covid-19 di tempat kerja tetap harus dijalankan,
diantaranya yang mencakup hal-hal berikut ini:
• Program promosi kesehatan dan vaksinasi termasuk vaksinasi booster pada pekerja
• Perhatian khusus perlu diberikan pada pekerja dengan gangguan sistem imunitas
(imunocompromised), dan juga pekerja dengan komorbiditas lainnya, terutama terkait
dengan penggunaan masker yang dapat memberikan efek protektif yang lebih baik.
• Upaya pencegahan terjadinya penularan di tempat kerja
• Perbaikan ventilasi di tempat kerja
www.apindo.or.id 8
Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif APINDO NEWSLETTER
Polemik kebijakan penangkapan ikan terukur khususnya sistem kontrak ini tentu sangat menarik dianalisis mendalam dengan kejernihan
berpikir yang objektif. Sebelum menentukan kuota penangkapan sebaiknya dihitung terlebih dahulu berapa existing capacity jumlah
GT(gross tonnage) kapal penangkap ikan per alat tangkap yang beroperasi di wilayah ZEEI sehingga ada perbandingan berapa kali lipat
kapasitas penangkapan ikan yang akan ditingkatkan.
Kapasitas penangkapan ikan izin pusat (ukuran kapal di atas 30GT) selama 3 tahun terakhir berkisar antara 400.000-550.000 GT, di sisi
lain target kuota penangkapan ikan terukur jumlahnya 4,89 juta sampai 5,99 juta ton. Jika mengacu Kepmen KP Nomor 98/2021 produk-
tivitas tertinggi 1,72 dan yang terendah 0,51. Dengan asumsi rata-rata produktivitas sekitar 1 untuk memenuhi kuota 4,89 juta saja jumlah
GT kapasitas penangkapan ikan izin pusat harus ditingkatkan lebih dari 10 kali lipat (Kuota dibagi jumlah GT dikali produktivitas).
WPP 718 yang akan dijadikan percontohan sistem kontrak penangkapan ikan terukur merupakan wilayah penangkapan ikan paling favorit
dan terpadat jumlah kapalnya berkisar 1600-1700 kapal atau 30% dari keseluruhan kapal izin pusat. WPP 718 yang meliputi Perairan
Laut Aru, Laut Arafura, Laut Timor bagian Timur. WPP 718 termasuk dalam wilayah zona 03 di dalamnya juga mencakup WPP 715 yang
meliputi Perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram dan Teluk Berau.
9 www.apindo.or.id
APINDO NEWSLETTER Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif
Dalam Kepmen KP Nomor 19/2022, WPP 718 merupakan satu-satunya WPP yang selama 5 tahun lebih tidak berubah sama
sekali, angka estimasi potensi, JTB dan status pemanfaatannya semuanya tetap sama sehingga validitas hasil kajiannya sangat
meragukan, sangat tidak masuk akal tidak ada perubahan sama sekali dalam kurun waktu yang cukup lama. Namun karena tidak
ada hasil kajian lain, mau tidak mau terpaksa digunakan sebagai alat analisis mengukur kebijakan penangkapan ikan terukur.
Kapasitas penangkapan ikan dihitung berdasarkan jumlah Kementerian harus mempersiapkan sumber daya manusia
tonase kotor (GT=gross tonnage) izin pusat di zona 03 sekitar yang handal dan paradoksnya pelaku usaha penangkapan
193.192 GT (data perizinan KKP, 15 April 2021), sementara tar- ikan domestik saat ini menghadapi kesulitan karena keterba-
get kuota penangkapan ikan terukur sebanyak 2.676.999 ton tasan jumlah nahkoda handal dan ABK (anak buah kapal) yang
jika dibandingkan maka jumlah GT akan ditingkatkan lebih dari tersertifikasi. Tidak mudah memperoleh sumber daya manusia
13 kali lipat. Ironisnya di WPP 718 status tingkat pemanfaatan yang handal di sektor usaha penangkapan ikan karena tidak
semua kelompok jenis ikan semuanya berwarna kuning (fully semua orang dapat bekerja keras dan bertahan berminggu
exploited) dan berwarna merah (over-exploited). Berdasarkan minggu bahkan berbulan bulan dengan tingkat resiko tinggi
data 3 tahun terakhir kapasitas penangkapan ikan di WPP 718 mengarungi ombak lautan. Meningkatkan jumlah ABK yang
berkisar antara 160.000 sd 180.000 GT, dan diperkirakan jenis tersertifikasi tidak semudah membalik telapak tangan apalagi
ikan tertentu sudah mulai depleted yang mengancam stok ikan di WPP yang minim jumlah sumber daya manusianya.
lestari (maximum sustainable yield).
Penangkapan ikan terukur yang berdasarkan angka statis JTB
Penangkapan yang berlebih tentunya akan membahayakan semata akan sangat berbahaya karena jumlah sumber daya
keberlanjutan sumber daya ikan di wilayah ini. Bahkan dalam ikan sangat dinamis, ikan hidup bermigrasi tentu berbeda den-
konsultasi publik juga diakui bahwa hasil tangkapan cumi di gan pertambangan. Jika pengelolaan sumber daya ikan berpe-
WPP 718 dalam beberapa tahun terakhir cenderung menurun. doman pada kata kunci terukur maka seharusnya lebih hati-hati
Jika kapasitas penangkapan cumi ditingkatkan 2 kali lipat saja (prudent) dan mengacu data yang valid.
jumlah tonase kotornya, keberlanjutan sumber daya cumi di
Tujuan meningkatkan kapasitas penangkapan ikan nasional
WPP 718 hanya tinggal kenangan, cumi akan musnah sebelum
tentu harus didukung semua pihak agar pemanfaatan sumber
terpenuhinya kuota penangkapan ikan terukur.
daya ikan optimal untuk kemajuan sektor perikanan dan kes-
Masalah yang sama juga terjadi di zona konsesi lainnya, jika ejahteraan masyarakat namun peningkatan kapasitas penang-
kapasitas penangkapan ikan dibandingkan dengan kuota pen- kapan ikan sebaiknya bertahap dan target kuota harus realistis
angkapan ikan memiliki kesenjangannya sangat tinggi bahkan mengacu pada kapasitas penangkapan ikan saat ini. Penang-
di zona 02 yang meliputi WPP 716 dan 717 untuk mencapai kapan ikan terukur sistem kontrak dengan meningkatkan kuota
target kuota penangkapan ikan 882.675 ton, maka jumlah GT penangkapan ikan dengan peningkatan kapasitas jumlah GT
kapasitas penangkapan ikan izin pusat yang saat ini di zona yang signifikan patut dikaji ulang karena akan sangat memba-
02 (13.707GT) harus ditingkatkan lebih dari 64 kali lipat, yang hayakan keberlanjutan sumber daya ikan.
merupakan target peningkatan tertinggi di antara semua zona
penangkapan ikan terukur.
Peningkatan kapasitas penangkapan ikan yang sangat signifi-
kan sangat riskan dan mengancam keberlanjutan. Kuota pen-
angkapan ikan sebaiknya dikaji ulang dan jangan dikaitkan den-
gan target penerimaan negara bukan pajak (PNBP) perikanan
12 Triliun. Peningkatan kapasitas penangkapan ikan harus ber-
tahap dan diantisipasi dampak mitigasinya.
www.apindo.or.id 10
Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif APINDO NEWSLETTER
11 www.apindo.or.id
APINDO NEWSLETTER Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif
Pada webinar terakhir mengangkat tema Strategi Pemberdayaan UMKM Berorientasi Ekspor menghadirkan Sudhamek AWS
(Chairman Garudafood, Sekretaris Dewan Pertimbangan APINDO) dan Ronald Walla (Ketua Bidang UMKM/IKM DPN APINDO).
Webinar ini membahas strategi pemberdayaan UMKM berorientasi
ekspor sebagai langkah yang strategis dalam meningkatkan dan
memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian besar
rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan
mengurangi kesenjangan serta mengurangi tingkat kemiskinan.
Dengan diadakannya Program APINDO EXPORT SERIES “Mencetak
Pengusaha Eksportir” diharapkan dapat menciptakan 1000 calon
eksportir dan 100 pembina UKM ekspor dari berbagai daerah seluruh
Indonesia.
www.apindo.or.id
12
Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif APINDO NEWSLETTER
13
www.apindo.or.id
APINDO NEWSLETTER Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif
14
www.apindo.or.id
Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif APINDO NEWSLETTER
15 www.apindo.or.id
APINDO NEWSLETTER Wujudkan Iklim Usaha Kondusif & Kompetitif
Ketua DPP APINDO Kalimantan Selatan, Supriadi menyampaikan Kanwil DJP Jawa Tengah II bekerjasama dengan
sambutannya pada “APINDO Workshop Ekspor UMKM: Langkah & DPK APINDO Kota Surakarta menyelenggarakan
Strategi Ekspor Pelaku UMKM Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Sosialisasi Program Pengungkapan Sukarela bagi
Nasional di Kalimantan Selatan”, Senin (25/4/2022). Anggota APINDO Kota Surakarta, Jumat(22/4/2022).
TIM REDAKSI
DPN APINDO menerima tulisan dari para
Pengurus dan/atau hasil kegiatan DPP/
DPK maupun perusahaan Anggota Luar
Biasa APINDO terkait isu Hubungan
Industrial/Ketenagakerjaan lainnya.
www.apindo.or.id 17