Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Bahtera Inovasi Vol. 4 No.

2 Tahun 2021 ISSN 2747-0067


@Program Studi Manajemen
FE Universitas Maritim Raja Ali Haji

Strategi Model Bisnis UMKM Kuliner Untuk Bertahan di Era


COVID-19

Richa Nahdalaily Fathara1, Muhamad Rizal2, Ria Arifianti3, Asmaul Husna4

123
Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Indonesia

4
Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Indonesia

ABSTRAK : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi model bisnis dengan pendekatan Business
Model Canvas yang dapat diterapkan pada UMKM agar dapat bertahan pada pandemi COVID-19 . Penelitian ini
menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Data yang
dikumpulkan merupakan data primer yaitu berupa hasil wawancara. Hasil dari penelitian ini memberikan deskripsi
dari strategi model bisnis yang dipaparkan dengan menggunakan tools Business Model Canvas (BMC) untuk
UMKM agar mampu bertahan di era COVID-19 . Sembilan blok dari BMC ini menunjukkan bahwa setiap elemen
BMC saling berkaitan dan harus dianalisis secara menyeluruh secara rinci dalam mencapai ketahanan bisnis. Strategi
model bisnis diperlukan dalam pencapaian tujuan bisnis dan pengembangan produk UMKM agar lebih kompetitif
dan dapat bertahan di era COVID-19 . Penggunaan bisnis model yang tepat akan membuat UMKM dapat mencapai
ketahanan bisnis.

Kata kunci: Model Bisnis; Bisnis Model Kanvas; Ketahanan Bisnis; COVID-19 ; UMKM

ABSTRACT : The purpose of this study is to describe the business model innovation with the Business Model
Canvas approach that can be applied to MSMEs during the COVID-19 pandemic so that MSMEs can survive
(business resilience). This research uses a qualitative method, with literature studies accessed from several sources,
both print and electronic media, books, and research results from various electronic journals. The data analysis
used is descriptive analysis. The description of the business model innovation is presented using the Business Model
Canvas (BMC) tools. The nine blocks of BMC are important elements that must be thoroughly analyzed in detail in
order to achieve business resilience. A business model strategy is needed in achieving business goals and developing
SME products so that they are more competitive and can survive in the pandemic era. The use of the right business
model will result in MSMEs being able to achieve business resilience.

Keywords: Business Model, Business Model Canvas, Business Resilience, COVID-19 , MSMEs

Email Address : richa16001@mail.unpad.ac.id1, muhamad.rizal@unpad.ac.id2, r.arifianti@unpad.ac.id3,


asmaulhusna@umrah.ac.id4

I. Pendahuluan yang menyebabkan lebih dari 200.000 angka


Coronavirus 2019 (COVID-19 ) yang kematian dalam waktu tiga bulan sejak awal
berasal dari Wuhan, China pada Desember 2019 adanya wabah (WHO, 2020). Pandemi
telah menyebar secara global ke lebih dari 200 COVID-19 berada pada tingkat infeksi dan
negara termasuk Asia, Eropa, Amerika dan kematian tertinggi dibandingkan dengan wabah
Australia. Wabah ini telah dikategorikan sebagai virus korona lainnya seperti MERS-CoV, SARS-
pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia CoV, dan Influenza (Acter et al., 2020; Peeri et al.,
(WHO, 2019) karena menunjukkan infeksi antar 2020)
manusia (Qiu et al., 2017; Zhou et al., 2018) Literatur sebelumnya berpendapat bahwa

111
Jurnal Bahtera Inovasi Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 ISSN 2747-0067
@Program Studi Manajemen
FE Universitas Maritim Raja Ali Haji

pembatasan mobilitas menjadi salah satu langkah Lafley, 2010; Morris, 2010; Foss & Saebi, 2015;
efektif yang harus dilakukan dalam Gorissen & Manshoven, 2016). Pengetahuan yang
mengendalikan penyebaran penyakit menular masih terbatas tentang topik ini menjadi penting
seperti virus COVID-19 (Anzai et al., Chauhan pada era pandemi COVID-19 saat ini. Hal ini
et al., 2020). Berkaitan dengan hal ini, beberapa dikarenakan banyak bisnis yang tiba- tiba
negara sudah memberlakukan pembatasan baik menemukan jati diri mereka membutuhkan
dalam keperluan perjalanan, sosial, dan acara adaptasi model bisnis yang substansial (Kuckertz
termasuk negara Asia Tenggara, seperti et al., 2020; Ritter & Pedersen, 2020). Peneliti
Indonesia. Perintah pembatasan atau karantina berusaha untuk mengatasi kesenjangan ini dalam
yang bertujuan untuk mencegah penyebaran literatur, dan memberikan panduan praktis yang
virus corona ini tidak hanya menimbulkan bersifat saran bagi pelaku bisnis saat ini
dampak psikologis seperti depresi, kecemasan khususnya UMKM bidang kuliner.
dan stres (Ozamiz, 2020) tetapi juga berpengaruh Pemilihan UMKM dalam penelitian ini
pada kegiatan ekonomi seperti tindakan sebagai fokus utama dalam strategi manajemen
penutupan lokasi-lokasi usaha dan pembatasan krisis, dikarenakan UMKM merupakan sektor
pengiriman produk (Inoue & Todo, 2020; yang paling penting dalam perekonomian
Karabag, 2020). Seperti yang terjadi di Indonesia. Menteri Koperasi dan UKM Teten
Indonesia, 14 hari karantina wilayah yang Masduki, menjelaskan bahwa UMKM memiliki
dimulai sejak Maret 2020 telah mengganggu peranan dan kontribusi yang sangat besar dalam
pengoperasian beberapa sektor penting, termasuk perkenomian nasional. Dimana terdapat lebih dari
pangan, ritel, transportasi, dan sektor pariwisata 64 juta unit UMKM berkontribusi 97 persen
(Hadiwardoyo, 2020). terhadap total tenaga kerja dan 60 persen PDB
Sebelum fokus pada dampak dan strategi nasional. Oleh sebab itu, jika UMKM mengalami
untuk mengurangi dampak, dibutuhkan dampak dari COVID-19 ini, hal ini tentu akan
pemahaman yang mendasar terkait konsep dan berdampak besar juga terhadap perekonomian
definisi krisis. krisis. Menurut Booth (1993), nasional (Kementerian Koperasi dan UMKM,
krisis merupakan sebuah keadaan yang dihadapi 2020). Salah satu dampak tersebut adalah
oleh individu, kelompok atau organisasi dimana terjadinya penurunan omzet yang terjadi pada
keadaan tersebut tidak dapat diatasi dengan pelaku UMKM (Milzam et al., 2020). Hal ini
menggunakan prosedur normal yang terjadi rutin. dikarenakan berbagai pembatasan yang
Krisis merupakan rangkaian peristiwa yang dapat diberlakukan sehingga pelaku UMKM mengalami
memiliki konsekuensi negatif yang substansial penurunan jumlah konsumen dan menjadi sektor
bagi organisasi jika tidak dikelola dengan baik yang paling rentan mengalami krisis ekonomi.
(Jaques, 2007; Williams et al., 2017; Pedersen et Sebelum terjadinya pandemi COVID-19 ,
al., 2020) telah menjadi sumber peluang Sejarah perekonomian Indonesia mencatat
sepanjang sejarah manusia (Bernstein, 1996; kontribusi UKM dalam menghadapi berbagai
Chisholmburns, 2010; Goffin & Mitchell, 2010). krisis, sebagai contoh pada saat krisis moneter
Dampak wabah pandemi COVID-19 pada sosial tahun 1998. Pada saat krisis tersebut, UKM tetap
ekonomi dapat menjadi akut, dan sangat penting kuat menjadi penyangga perekonomian nasional.
untuk melakukan pemulihan dari keadaan Namun saat ini, sektor UKM akan menjadi sektor
tersebut. Namun, sedikit yang diketahui tentang yang paling rentan terhadap krisis ekonomi akibat
tantangan tersebut dan bagaimana strategi model COVID-19 , karena ini UMKM bergantung
bisnis UMKM dalam merespons krisis wabah kepada perputaran uang dari penjualan barang
COVID-19 . dagangan.
Namun, terlepas dari pentingnya krisis Jika dampak COVID-19 terhadap
untuk perubahan model bisnis, sebagian besar UMKM tidak segera tertangani, UMKM
literatur telah mengabaikan peran krisis dalam diprediksi akan semakin parah. Terlebih, resesi
mendorong inovasi model bisnis (Johnson &
112
Jurnal Bahtera Inovasi Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 ISSN 2747-0067
@Program Studi Manajemen
FE Universitas Maritim Raja Ali Haji

yang sangat mungkin terjadi, akan menjadi tidak model bisnis yang dirancang agar UMKM dapat
bisa dihindari. Seberapa lama resesi ini akan bertahan dan berkembang di era COVID
bergantung kepada kebijakan-kebijakan dalam menggunakan tools business model canvas dan
mengatasi kasus COVID-19, mengatasi likuiditas menguraikannya ke dalam elemen-elemen
masalah UMKM, kebijakan dalam mendukung business model canvas. Penulis memanfaatkan
keluarga yang mengalami kesulitan keuangan, teori dan penelitian yang telah ada untuk
dan kebijakan untuk pekerjaan yang terjamin, mengidentifikasi dan memetakan komponen kunci
dan jaminan rantai pasokan juga menjadi model bisnis. Hal ini bertujuan untuk memetakan
pertimbangan penting (Fernandes, 2020). strategi-strategi bertahan di era COVID-19 agar
Sebuah perusahaan akan dapat bertahan lebih praktis digunakan oleh para UMKM dalam
terhadap krisis tersebut jika dapat memanfaatkan menyusun konsep model bisnis.
peluang yang terdapat pada krisis tersebut untuk Konsep model bisnis telah didefinisikan
menemukan cara perusahaan mengalami dengan berbagai cara. Mason dan Spring (2011,
pertumbuhan yang efisien. Salah satu langkah- p.1033) menyimpulkan bahwa "sebagian besar
langkah yang dapat diambil dalam menghadapi penelitian model bisnis telah menggambarkan
tantangan tersebut adalah melakukan model bisnis sebagai deskripsi tentang bagaimana
restrukturisasi/inovasi model bisnis. Inovasi bisnis dilakukan (Chesbrough & Rosenbloom,
model bisnis merupakan sebuah alat yang 2002; Hedman & Kalling, 2003; Baden &
penting dalam membangun bisnis yang Morgan, 2010) dengan mengidentifikasi elemen
menciptakan nilai optimal untuk semua atau komponen yang mendasari model bisnis itu’’
pemangku kepentingan baik pelanggan, (Fielt, 2013).
pemegang saham, karyawan, dan masyarakat Penjelasan bisnis model tersebut
besar (Baghiu, 2020). Hal ini dikarenakan memberikan penjelasan yang luas terkait elemen
mengantisipasi perubahan masa depan dalam penting (Osterwalder & Pigneur, 2010), namun
lingkungan bisnis sangat penting dilakukan masih terdapat keterbatasan dalam menentukan
(Ojasalo et al., 2018). Hal ini juga erat kaitannya bagaimana elemen- elemen tersebut dihubungkan.
dengan langkah transformasi digital yang Namun, keberhasilan bisnis bisa dibilang
diperlukan dalam melakukan inovasi model didefinisikan dengan menghubungkan dimensi
bisnis di era COVID-19. Transformasi digital aliran yang efisien dari input melalui proses
bukan hanya berarti memperkenalkan teknologi transformasi dan output yang ditawarkan ke
baru untuk melakukan kegiatan yang ada, akan pelanggan.
tetapi merupakan proses mendesain ulang Osterwalder & Pigneur (2010)
seluruh model bisnis (Casalino et al., 2019). mendefinisikan model bisnis adalah sebuah
Pendekatan tiga semacam ini menciptakan pemikiran yang menggambarkan tentang
beberapa manfaat atau peluang diantaranya bagaimana sebuah organisasi melakukan tindakan-
peningkatan penciptaan nilai akan tindakan dalam menciptakan dan menawarkan
menyebabkan peningkatan pertumbuhan, nilai-nilai kepada pelanggan. Kemudian
karena akan menjadi lebih sulit untuk ditiru oleh Osterwalder & Pigneur (2010) menjelaskan BMC
pesaing, memperkuat keunggulan kompetitif merupakan sebuah tools yang terdiri dari 9 blok
akan berlangsung dalam periode yang lebih lama elemen-elemen bisnis sebagai berikut:
dan dapat membuat bisnis lebih mampu bertahan
 Segmen pelanggan: Menjelaskan kelompok
terhadap pasar siklus dan peristiwa "black swan"
atau organisasi yang ditargetkan oleh
yang tidak terduga, seperti krisis COVID-19
perusahaan.
yang terjadi baru-baru ini.
 Saluran: Menjelaskan bagaimana perusahaan
Kurangnya penelitian tentang inovasi
berkomunikasi dan menjangkau segmen
model bisnis sebagai cara UMKM bertahan dan
pelanggannya.
berkembang di era COVID-19, sehingga
penelitian ini difokuskan menganalisis strategi  Hubungan pelanggan: Menjelaskan bagaimana
jenis hubungan yang dibangun perusahaan
113
Jurnal Bahtera Inovasi Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 ISSN 2747-0067
@Program Studi Manajemen
FE Universitas Maritim Raja Ali Haji

dengan segmen pelanggan yang ditargetkan. memberikan kontribusi terhadap eksistensi


 Proposisi nilai: Menjelaskan bagaimana UMKM di Indonesia dan memberikan saran
produk dan layanan diciptakan dengan terkait strategi restrukturisasi model bisnis dalam
berbagai nilai-nilai yang ditawarkan untuk membantu UMKM bertahan dalam situasi
segmen pelanggan yang spesifik. Proposisi pandemi COVID-19 .
nilai dapat mencakup karakteristik seperti
inovasi, kinerja, desain, merek / status, harga, II. Metode Penelitian
dan lain sebagainya. Penelitian ini menggunakan metode
 Aliran pendapatan: Menjelaskan bagaimana metode kualitatif, dengan studi literatur yang
pendapatan yang dihasilkan perusahaan dari diperoleh dari beberapa sumber yakni buku dan
setiap segmen. hasil penelitian jurnal elektronik. Data yang sudah
diperoleh kemudian dianalisis dengan metode
 Sumber daya utama: Menjelaskan aset
analisis deskriptif. Deskripsi dari model bisnis
terpenting yang dibutuhkan untuk membuat
tersebut dipaparkan dengan menggunakan tools
model bisnis berlangsung.
Business Model Canvas (BMC) dan kemudian
 Kegiatan utama: Menjelaskan apa yang harus
dilakukan analisis pada setiap elemen blok
dilakukan perusahaan untuk membuat model
Business Model Canvas (BMC).
bisnis berjalan, seperti produksi, pemecahan
masalah, platform, dan aktivitas jaringan.
III. Hasil dan Pembahasan
 Kemitraan kunci: Menjelaskan bagaimana Variabel yang digunakan dalam penelitian
jaringan pemasok dan mitra yang membuat terdiri dari sembilan elemen BMC sebagai
model bisnis berjalan. gambaran visual dari model bisnis yang dijalankan
 Struktur biaya: Menjelaskan semua biaya oleh pelaku UMKM bidang kuliner di Pekanbaru.
yang dikeluarkan untuk mengoperasikan Sembilan elemen BMC tersebut termasuk empat
model bisnis. bidang utama bisnis yaitu pelanggan, suplai,
infrastruktur, dan keberlanjutan keuangan. BMC
Disamping BMC, sebuah perusahaan usaha kuliner dapat ditunjukkan pada gambar
juga dapat melakukan analisis SWOT. Menurut sebagai berikut:
Rangkuti (2018:83) matriks SWOT merupakan
alat yang digunakan untuk menyusun faktor-
faktor strategis perusahaan. Matriks ini dapat
menggambarkan secara jelas bagaimana peluang
dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya.
SWOT adalah singkatan dari lingkungan
Internal Strengths dan Weaknesses serta
lingkungan eksternal Opportunities dan Threats
yang dihadapi. Analisis SWOT selanjutnya akan
membandingkan faktor lingkungan Internal
terhadap lingkungan eksternal. Kombinasi Gambar 1. BMC UMKM Bidang Kuliner di
analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan Pekanbaru
ancaman (SWOT) melalui BMC merupakan cara
yang efektif untuk melihat setiap komponen Pada Gambar 1 diatas, dapat diketahui
model bisnis secara lebih detail (Disa et al., bahwa target pasar dari usaha kuliner jenis jajanan
2017; Haryati, 2021). tradisional ini adalah pria dan wanita dari berbagai
jenis kalangan usia yang berada di wilayah
Penelitian ini diharapkan dapat
Pekanbaru. Proposisi nilai yang ditawarkan pada
114
Jurnal Bahtera Inovasi Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 ISSN 2747-0067
@Program Studi Manajemen
FE Universitas Maritim Raja Ali Haji

saat ini berupa produk kue yang selalu berada


dalam keadaan fresh dan memiliki harga Posisi sumbu X:
terjangkau. Hubungan dengan pelanggan i. Total bobot Strengths : 2.6
dipertahankan dengan selalu memberikan upaya ii. Total bobot Weaknesses : 2.85
dalam memberikan pelayanan kepada konsumen iii. Posisi sumbu X : 2.6 – 2.85 = (-0.25)
saat membeli kue langsung di lokasi berjualan. Posisi sumbu Y:
Saluran dari usaha ini masih menggunakan i. Total bobot Opportunities: 2.85
penjualan secara langsung di lokasi usaha, word ii. Total bobot Threats: 2.25
of mouth, serta whatsapp. Kegiatan utama yang iii. Posisi sumbu Y : 2.85-2.25 = 0.6
dilakukan berupa pengadaan bahan baku, proses
produksi dan pemasaran. Kegiatan usaha ini Berdasarkan penghitungan analisis IFAS
bekerjasama dengan mitra terkait yakni pemasok EFAS yang terdapat pada Gambar 2 diatas, dapat
bahan baku dan reseller. Struktur biaya yang diperoleh penghitungan bahwa analisis posisi
digunakan adalah biaya variabel seperti produksi, sumbu X dari UMKM memperoleh angka -0,25
pemasaran, biaya tenaga kerja, dan biaya tetap dan posisi sumbu Y berada pada angka 0,6.
seperti biaya listrik, dan air. Penghasilan berasal Analisis ini kemudian penulis tuangkan ke dalam
dari penjualan jajanan tradisional tersebut. kuadran IFAS EFAS yang dikembangkan oleh
Selanjutnya adalah dilakukannya analisis Wheelen and Hunger menjadi ke dalam 4 kuadran
bisnis agar tindakan manajemen yang tepat sesuai sebagai berikut:
dengan kondisi atau informasi yang diperoleh
dalam pemecahan kasus UMKM bidang kuliner
tersebut. Analisis kasus ini penting dilakukan
dalam mengambil keputusan. Maka untuk itu
sangat diperlukan pemahaman mengenai riset
pasar, dan sistem pengambilan keputusan.
Berikut merupakan hasil analisis IFAS EFAS dari
UMKM bidang kuliner Pekanbaru:

Gambar 3. Kuadran IFAS & EFAS

Gambar 3 diatas menunjukkan bahwa


UMKM bidang kuliner jajanan tradisional di
Pekanbaru berada pada kuadran II. Wheelen and
Hunger (2012) menjelaskan bahwa perusahaan
yang berada di kuadran II dianjurkan untuk
memilih stability strategies. Perusahaan yang
berada pada kuadran II sedang menghadapi
peluang pasar yang besar, tapi disisi lain
perusahaan memiliki kelemahan dalam aspek
internal pada perusahaan. Lemahnya aspek internal
ini dikarenakan beberapa hal dalam yang
berdampak kepada perlakukan yang belum optimal
dalam perusahaan. Salah satunya yakni belum
adanya sistem pemasaran yang baik sehingga
Gambar 2. IFAS EFAS UMKM Kuliner pemasaran saat ini saat bergantung kepada

115
Jurnal Bahtera Inovasi Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 ISSN 2747-0067
@Program Studi Manajemen
FE Universitas Maritim Raja Ali Haji

penjualan secara offline yakni penjualan secara dapat UMKM tersebut berbeda dengan
langsung di lokasi berjualan. Strategi ini pesaing lainnya.
difokuskan untuk meminimalkan masalah internal e. Memperbaiki desain produk
tersebut untuk mempersiapkan potensi pasar yang f. Mengurangi risiko-resiko yang terkait
besar dan memaksimalkan pemasaran untuk dengan produk atau layanan
mampu bertahan di era COVID-19 .
Pada blok ketiga, strategi yang diterapkan
Strategi Restrukturisasi Model Bisnis untuk
dalam blok saluran adalah dengan menguatkan
Bertahan di Era COVID-19
dan memperluas pemasaran digital melalui
Pada blok yang pertama yakni segmen
aplikasi seluler dan media sosial, seperti
pelanggan, strategi yang diterapkan dalam blok
Facebook, WhatsApp, Instagram. Selain itu,
ini adalah dengan melakukan penetrasi segmen UMKM juga dapat mendaftarkan usahanya pada
pasar baru selama pandemi dengan menjual
layanan mitra seperti Go-Food, Grab-Food dan
produk penting yang sedang berkembang seperti
lain sebagainya yang dapat memudahkan UMKM
makanan berat dan lain sebagainya. dalam menjangkau pelanggan. Disamping hal itu,
Pada blok kedua yakni value proposition, UMKM juga dapat memberikan layanan yang
strategi yang dapat diterapkan dalam blok ini menggunakan transaksi ‘’cash on delivery’’ atau
adalah dengan melakukan perancangan value COD dalam penjualan barang sehingga konsumen
proposition yang ditawarkan seperti produk lebih merasa aman ketika berbelanja. Strategi ini
sampingan berupa makanan dan minuman yang sejalan dengan pendekatan saluran omni channel
memiliki manfaat dari Kesehatan disaat marketing yang disarankan untuk penggunaan
pandemic COVID-19 . beberapa saluran dalam mendistribusikan barang
Disamping hal itu, beberapa cara secara ke pelanggan, misalnya melalui distributor,
umum yang dapat dilakukan UMKM bidang aplikasi seluler, dan penyimpanan fisik akan lebih
kuliner dalam merancang sebuah proposisi nilai menguntungkan daripada pendekatan saluran
yang baik adalah sebagai berikut: tunggal dan independen.
a. Menawarkan inovasi, seperti Untuk blok keempat, salah satu langkah
menciptakan nilai baru, memberi sesuatu terbaik yang dilakukan adalah fokus menata
kepada pelanggan yang belum ada kembali pemberian layanan kepada customer.
sebelumnya. Seperti inovasi produk Salah satu langkah yang bisa diperluas adalah
dengan menambah varian baru, dan lain dengan menyediakan layanan pesan antar atau
sebagainya. delivery. Strategi ini merupakan penyesuaian dari
b. Membuat produk / layanan yang kondisi krisis COVID-19 secara tidak langsung
memudahkan pelanggan dalam memaksa UMKM untuk melakukan perubahan
melakukan pembelian kue jajanan besar- besaran ke dunia online. Misalnya layanan
tradisional tersebut. Hal ini pesan antar, free ongkir pengiriman dengan
memungkinkan segmen pelanggan itu minimal pembelian tertentu dan lain sebagainya.
sebelumnya tidak dapat menggunakan Pada blok kelima, strategi yang diterapkan
produk/layanan, lalu setelah itu dalam blok ini adalah meningkatkan dan
pelanggan dapat untuk mengaksesnya memperkuat kolaborasi. Kolaborasi merupakan
seperti layanan pesan antar dan lain kunci dalam mensukseskan ketahanan bisnis,
sebagainya. sehingga dibutuhkan kolaborasi antara bisnis itu
c. Meningkatkan produk atau layanan sendiri dengan segala mitra atau pemangku
dengan menambahkan fitur yang relevan kepentingan yang berhubungan dengan bisnis
atau memodifikasi yang ada saat ini agar tersebut. Misalnya mengadakan pertemuan khusus
lebih berfungsi untuk kebutuhan tertentu dengan mitra-mitra terkait strategi yang tepat
d. Memperkuat merek atau identitas yang sebagai jawaban tantangan dalam rangka
116
Jurnal Bahtera Inovasi Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 ISSN 2747-0067
@Program Studi Manajemen
FE Universitas Maritim Raja Ali Haji

mencapai ketahanan bisnis di era COVID-19. dengan melakukan analisis pemotongan biaya
Disamping hal itu, strategi yang dapat dilakukan yang tidak perlu dan tidak menghasilkan
adalah dengan bekerjasama dengan kurir pendapatan untuk mengamankan fungsi utama
ekspedisi dalam mengirimkan pesanan pelanggan dari UMKM. Hal ini bertujuan untuk
selama COVID-19. mengamankan likuiditas dan solvabilitas.
Untuk blok keenam, strategi yang bisa Disamping hal itu, hal yang perlu dilakukan
diterapkan dalam blok untuk mencapai operasi adalah dengan membuat prediksi dana dalam
yang berkelanjutan adalah dengan jangka pendek. UMKM juga dapat membuat 3
memperpendek rantai pasokan melalui golongan cost structure yakni:
distributor sinkron terpusat, memproduksi a. Pengeluaran yang memang harus
produk baru untuk memenuhi kebutuhan pokok dikeluarkan. Misalnya gaji karyawan
pelanggan saat ini yaitu makanan, produk terutama karyawan menengah ke bawah.
pembersih, dan lain sebagainya. Disamping b. Pengeluaran yang bisa dinegosiasikan.
perubahan operasi yang menjadi kunci, distribusi Misalnya kewajiban- kewajiban kepada
produk yang serba digital termasuk juga supplier atau bank atau pemilik gedung
menggunakan alat pembayaran digital seperti yang masih bisa dinegosiasikan untuk
transfer bank atau e-wallet yang dapat menjadi pembayarannya
pilihan bagi konsumen karena konsumen c. Pemotongan biaya yang harus dilakukan
menghindari penggunaan uang kertas sehingga dalam jangka pendek kedepan sehingga
UMKM juga diharapkan dapat memastikan dan menguatkan posisi dana tunai yang
mengembangkan pilihan pembayaran transaksi dimiliki oleh UMKM tersebut. Misalnya
sehingga memudahkan konsumen. pemotongan biaya promosi yang masih
Disamping hal itu, aktivitas yang perlu dilakukan bisa dipotong dan lain sebagainya.
adalah memperluas dan memperkuat
pemanfaatan data. Pemanfaatan data ini tentu
Pada blok kesembilan yakni sumber
akan menghasilkan analisis yang lebih baik
pendapatan, strategi yang bisa diterapkan dalam
dalam pengambilan keputusan dan strategi yang
blok ini adalah meneliti kembali pendapatan yang
tepat dalam menghadapi era COVID-19.
masih memungkinkan untuk ditingkatkan dan
Pada blok ketujuh yakni sumber daya, dianalisis bersama struktur biaya. Hal ini
langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah
bertujuan untuk mempertahankan kesuksesan yang
fokus kepada sumber daya manusia itu sendiri. dicapai dengan membuat model bisnis
Hal ini bertujuan untuk memfasilitasi proses berkelanjutan. Perlu diperhatikan bahwa
transformasi digital dalam suatu organisasi pendapatan ini tidak hanya terkait dengan harga,
dengan cara yakni:
tetapi UMKM harus juga memperhatikan factor-
a. Menciptakan pola pikir yang benar dan faktor terkait lainnya yakni metode pembayaran,
pemahaman bersama sumber daya, mitra, dan aktivitas utama dari bisnis
b. Menempatkan kepemimpinan yang tepat tersebut.
c. Meluncurkan pusat keunggulan bisnis
digital IV. Kesimpulan
d. Merumuskan strategi digital Tujuan penelitian ini adalah untuk
e. Menemukan, mengembangkan dan mendeskripsikan inovasi model bisnis yang dapat
memperoleh pengetahuan dilakukan oleh UMKM dalam menghadapi era
f. Menciptakan kemampuan digital COVID-19 . Penulis memanfaatkan teori yang ada
baru. dari literatur model bisnis untuk mengidentifikasi
kunci komponen atau kondisi model bisnis yang
berkelanjutan dalam mencapai ketahanan bisnis.
Langkah yang dapat dilakukan
Hal ini bertujuan untuk memberikan saran sebagai
dalam meminimalisir struktur biaya adalah
panduan bagi perusahaan dalam merancang model
117
Jurnal Bahtera Inovasi Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 ISSN 2747-0067
@Program Studi Manajemen
FE Universitas Maritim Raja Ali Haji

bisnis dalam menghadapi COVID-19 . reputations during a crisis: The


development and application of situational
Daftar Pustaka crisis communication theory. Corporate
Acter, T., Uddin, N., Das, J., Akhter, A., reputation review, 10(3), 163-176.
Choudhury, T. R., & Kim, S. (2020). Disa, A. A., Nurmalina, R., & Syuaib, M. F.
Evolution of severe acute respiratory (2017). Analysis of Business Model
syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) Development of Honey Products Using
as coronavirus disease 2019 (COVID-19 ) Business Model Canvas Approach.
pandemic: A global health emergency. International Journal of Science and
Science of the Total Environment, Research, 262-267.
138996. Fabeil, N. F., Pazim, K. H., & Langgat, J. (2020).
Alexander, O., & Yves, P. (2010). Business The impact of COVID-19 pandemic crisis
Model Generation. Canada, John Wiley & on micro- enterprises: Entrepreneurs’
Sons, Inc. perspective on business continuity and
Anzai, A., Kobayashi, T., Linton, N. M., recovery strategy. Journal of Economics
Kinoshita, R., Hayashi, K., Suzuki, A & and Business, 3(2).
Nishiura, H. (2020). Assessing the impact Fernandes, N. (2020). Economic Effects of
of reduced travel on exportation dynamics Coronavirus Outbreak (COVID-19 ) on the
of novel coronavirus infection World Economy (SSRN Scholarly Paper ID
(COVID- 19). Journal of clinical 3557504). Social Science Research
medicine, 9(2), 601. Network. https://doi.org/10.2139/ssrn,
Baden-Fuller, C., & Morgan, M. S. (2010). 3557504.
Business models as models. Long range Fielt, E. (2013). Conceptualising business models:
planning, 43(2-3), 156-171. Definitions, frameworks and classifications.
Baghiu, M. C. (2020). Analysis of Business Journal of Business Models, 1(1), 85-105.
Model Innovation in Post-Covid Fitriasari, F. (2020). How do Small and Medium
Economy: Determinants for Success. Enterprise (SME) survive the COVID-19
Journal of Public outbreak?. Jurnal Inovasi Ekonomi, 5(02).
Administration, Finance & Law, 17, 7-24. Foss, N. J., & Saebi, T. (Eds.). (2015). Business
Casalino, N., Żuchowski, I., Labrinos, N., model innovation: The organizational
Munoz Nieto, Á. L., & Martín, J. A. dimension. OUP Oxford.
(2019). Digital Strategies and Gorissen, L., Vrancken, K., & Manshoven, S.
Organizational Performances of SMEs in (2016). Transition thinking and business
the Age of Coronavirus: Balancing Digital model innovation–towards a transformative
Transformation with An Effective business model and new role for the reuse
Business Resilience. Queen Mary School centers of Limburg, Belgium.
of Law Legal Studies Research Paper Sustainability, 8(2), 112.
Forthcoming. Hadiwardoyo, W. (2020). Kerugian Ekonomi
Chauhan, V., Galwankar, S., Arquilla, B., Garg, Nasional Akibat Pandemi COVID-19 .
M., Di Somma, S., El-Menyar, A., ... & Baskara: Journal of Business and
Stawicki, S. P. (2020). Novel coronavirus Entrepreneurship, 2(2), 83-92.
(COVID-19 ): Leveraging telemedicine to Haryati, N. (2021, April). Business model
optimize care while minimizing exposures analysis of mushroom agroindustry and its
and viral transmission. Journal of sustainable development strategy in
emergencies, trauma, and shock, COVID-19 pandemic. In IOP Conference
13(1), 20. Series: Earth and Environmental Science
Coombs, W. T. (2007). Protecting organization (Vol. 733, No. 1, p. 012125). IOP
118
Jurnal Bahtera Inovasi Vol. 4 No. 2 Tahun 2021 ISSN 2747-0067
@Program Studi Manajemen
FE Universitas Maritim Raja Ali Haji

Publishing. Park, S. E. (2020). Epidemiology, virology, and


Hedman, J., & Kalling, T. (2003). The business clinical features of severe acute respiratory
model concept: theoretical underpinnings syndrome-coronavirus-2 (SARS-CoV-2;
and empirical illustrations. European Coronavirus Disease- 19). Clinical and
journal of information systems, 12(1), 49- experimental pediatrics, 63(4), 119.
59. Pedersen, C. L., Ritter, T., & Di Benedetto, C. A.
Inoue, H., & Todo, Y. (2020). The propagation (2020). Managing through a crisis:
of economic impacts through supply Managerial implications for business-to-
chains: The case of a mega-city lockdown business firms. Industrial Marketing
to prevent the spread of COVID-19 . PloS Management, 88, 314.
one, 15(9), e0239251. Peeri, N. C., Shrestha, N., Rahman, M. S. Zaki,
Jaques, T. (2007). Issue management and crisis R., Tan, Z., Bibi, S., ... & Haque, U. (2020).
management: An integrated, non-linear, The SARS, MERS and novel coronavirus
relational construct. Public relations (COVID-19 ) epidemics, the newest and
review, 33(2), 147-157. biggest global health threats: what lessons
Johnson, M. W., & Lafley, A. G. (2010). have we learned?. International journal of
Seizing the white space: Business model epidemiology, 49(3), 717-726.
innovation for growth and renewal. Qiu, W., Rutherford, S., Mao, A., & Chu, C.
Harvard Business Press. (2017). The pandemic and its impacts.
Kuckertz, A., Brändle, L., Gaudig, A., Hinderer, Health, culture and society, 9, 1-11.
S., Reyes, C. A. M., Prochotta, A., ... & Rangkuti, R. (2018). Teknik Membedah Kasus
Berger, E. S. (2020). Startups in times of Bisnis Analisis SWOT. PT. Gramedia
crisis–A rapid response to the COVID-19 Pustaka Utama.
pandemic. Journal of Business Venturing Ritter, T., & Pedersen, C. L. (2020). Analyzing
Insights, 13, e00169. the impact of the coronavirus crisis on
Milzam, M., Mahardika, A., & Amalia, R. business models. Industrial Marketing
(2020). Corona virus pandemic impact on Management, 88, 214-224.
sales revenue of micro small and medium Sułkowski, Ł. (2020). COVID-19 pandemic;
enterprises (MSMEs) in Pekalongan City, recession, virtual revolution leading to de-
Indonesia. Journal of Vocational Studies globalization?. Journal of Intercultural
on Applied Research, 2(1). Management, 12(1), 1-11.
Morris, L. (2010). Business model innovation Williams, T. A., Gruber, D. A., Sutcliffe, K. M.,
the strategy of business breakthroughs. Shepherd, D. A., & Zhao, E. Y. (2017).
International Journal of Innovation Organizational response to adversity:
Science. Fusing crisis management and resilience
Ojasalo, J., & Ojasalo, K. (2018). Service logic research streams. Academy of Management
business model canvas. Journal of Annals, 11(2), 733-769.
research in marketing and Zhou, L., Chen, E., Bao, C., Xiang, N., Wu, J.,
entrepreneurship. Wu, S., ... & Li, Q. (2018). Clusters of
Ozamiz-Etxebarria, N., Dosil-Santamaria, M., human infection and human-to- human
Picaza-Gorrochategui, M., & Idoiaga- transmission of avian influenza A (H7N9)
Mondragon, N. (2020). Stress, anxiety, virus, 2013– 2017. Emerging infectious
and depression levels in the initial stage of diseases, 24(2), 397.
the COVID-19 outbreak in a population
sample in the northern Spain.
Cadernos de saude publica, 36,
e00054020.

119

Anda mungkin juga menyukai