Anda di halaman 1dari 43

IKNB (INDUSTRI KEUANGAN

NON-BANK SYARIAH)

Kelompok 3 :

- Imam Muhammad Aziz


- Bella Anzeli
- Dian Islamiati Siagian
- Nur Azmi
- Sinta Nur Azlina
IKNB (INDUSTRI KEUANGAN NON-
BANK SYARIAH)

IKNB syariah adalah bidang kegiatan yang


berkaitan dengan aktivitas di industri asuransi,
dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga
jasa keuangan lainnya, yang dalam
pelaksanaannya tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah.
FUNGSI DAN TUGAS POKOK IKNB
Dalam melaksanakan fungsi bidang pengawasan sektor IKNB
mempunyai tugas pokok:

Menyusun peraturan di bidang IKNB

Melaksanakan protokol manajemen krisis IKNB

Melakukan penegakan peraturan di bidang IKNB


Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang
memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari OJK dan pihak lain
yang bergerak di IKNB

Menyiapkan rumusan kebijakan di bidang IKNB

Melaksanakan kebijakan di bidang IKNB sesuai dengan


ketentuan perundang-undangan

Melakukan perumusan standar, norma, pedoman kriteria dan


prosedur di bidang IKNB
Memberikan bimbingan teknis dan evaluasi di bidang IKNB,
dan

Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan


Komisioner.
Struktur
Pengawasan
IKNB Kepala Eksekutif
Pengawas IKNB

Deputi Komisioner Pengawas Deputi Komisioner Pengawas


IKNB I IKNB II

Departemen Pengawas Departemen Pengawas


IKNB 1A IKNB 2A

Departemen Pengawas Departemen Pengawas


IKNB 1B IKNB 2A
DANA PENSIUN

Undang-Undang
1. Peraturan pemerintah No.6 tahun 2002
2. Peraturan pemerintah No. 149 Tahun 2000
3. Peraturan pemerintah No. 76 Tahun 1992
4. Peraturan pemerintah No. 77 Tahun 1992
DANA PENSIUN
Peraturan Bapepam
1. Peraturan No. PER 03/BL/2011
2. Peraturan No. PER 05/BL/2010
3. Peraturan No. PER 02/BL/2010
4. Peraturan No. PER 01/BL/2009
5. Peraturan No. PER 07/BL/2008
6. Peraturan No. PER 04/BL/2007
7. Peraturan No. PER 02/BL/2007
8. Peraturan No. PER 03/BL/2007
9. Peraturan No. PER 02/BL/2007
10. Peraturan No. PER 01/BL/2007

11. Peraturan No. KEP 136/BL/2006


DANA PENSIUN
Peraturan OJK
1. PJOK No. 5/PJOK.05/2017
2. PJOK No. 17/PJOK.05/2016
3. PJOK No. 14/PJOK.05/2016
4. PJOK No. 13/PJOK.05/2016
5. PJOK No. 15/PJOK.05/2016
6. PJOK No. 16/PJOK.05/2016
7. PJOK No. 1/PJOK.05/2016
8. PJOK No. 39/PJOK.05/2015
9. PJOK No. 38/PJOK.05/2015
10. PJOK No. 1/PJOK.05/2015
DANA PENSIUN
Surat Edaran OJK
1. Surat Edaran OJK No. 31/SEOJK.05/2016
2. Surat Edaran OJK No. 23/SEOJK.05/2016
3. Surat Edaran OJK No. 12/SEOJK.05/2016
4. Surat Edaran OJK No. 11/SEOJK.05/2016
5. Surat Edaran OJK No. 09/SEOJK.05/2016
LEMBAGA PEMBIAYAAN
Peraturan Pemerintah
1. Peraturan Presiden No.9 tahun 2009
LEMBAGA PEMBIAYAAN
Peraturan OJK
1. PJOK Nomor 36/PJOK.05/2016

2. PJOK Nomor 31/PJOK.05/2016

3. PJOK Nomor 1/PJOK.05/2016

4. PJOK Nomor 39/PJOK.05/2015

5. PJOK Nomor 38/PJOK.05/2015

6. PJOK Nomor 37/PJOK.05/2015

7. PJOK Nomor 36/PJOK.05/2015

8. PJOK Nomor 35/PJOK.05/2015

9. PJOK Nomor 34/PJOK.05/2015

10. PJOK Nomor 1/PJOK.05/2015


LEMBAGA PEMBIAYAAN
Surat Edaran OJK

1. Perubanahan atas Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.


3/SEOJK.05/2016 tentang Laporan Bulanan Perusahaan Pembiayaan
2. Perubanahan atas Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.
4/SEOJK.05/2016 tentang Laporan Bulanan Perusahaan Pembiayaan
syariah dan Unit Usaha Syariah dari Perusahaan pembiayaan
3. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 48/SEOJK.05/2016
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 47/SEOJK.05/2016
5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 31/SEOJK.05/2016
6. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 15/SEOJK.05/2016
7. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 4/SEOJK.05/2016
8. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 3/SEOJK.05/2016
9. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 2/SEOJK.05/2016
10. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 1/SEOJK.05/2016
LEMBAGA JASA KEUANGAN KHUSUS

Undang-undang nomor 1 tahun 2016 tentang penjaminan.


UU
Undang-undang nomor 2 tahun 2009 tentang lembaga
pembiayaan ekspor indonesia

Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 9 tahun 2009


tentang lembaga pembiayaan
Peraturan Presiden nomor 1 tahun 2008 tentang perubahan
atas peraturan presiden nomor 19 tahun 2005 tentang
Peraturan pembiayaan sekunder perumahan
pemerintah
Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2008 tentang Lembaga
Penjaminan
Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Pembiayaan Sekunder Perumahan.
Keputusan Presiden Nomor 61 Tahun 1988 tentang
Lembaga Pembiayaan.
PERATURAN/KEPUTUSAN
PEMERINTAH

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 140/PMK.010/2009 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
•Peraturan Menteri Keuangan Nomor 143/PMK.010/2009 tentang Prinsip
Mengenal Nasabah Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
•Peraturan Menteri Keuangan Nomor 142/PMK.010/2009 tentang
Manajemen Risiko Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
•Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.06/2009 tentang Tata Cara
Pengusulan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Dewan Direktur Lembaga
Pembiayaan Ekspor Indonesia.
•Peraturan Menkeu ini dibuat untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan.
PERATURAN BAPEPAM
 Peraturan Ketua Bapepam-LK Nomor: PER-06/BL/2012 tentang Perubahan atas Peraturan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor PER-03/BL/2007 tentang Kegiatan
Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah
 Peraturan Ketua Bapepam-LK Nomor: PER-02/BL/2012 tentang Pedoman Pemeriksaan Perusahaan
Pembiayaan Infrastruktur
 Peraturan Ketua Bapepam-LK Nomor: PER-05/BL/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerapan
Prinsip Mengenal Nasabah bagi Perusahaan Pembiayaan
 Peraturan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor PER-02/BL/2011
tentang Pedoman Pemeriksaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
 Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: PER-03/BL/2007 tentang Kegiatan Perusahaan Pembiayaan
Berdasarkan Prinsip Syariah
 Peraturan Ketua Bapepam-LK Nomor: PER-03/BL/2010 tentang Bentuk, Susunan, dan Penyampaian
Laporan Keuangan Triwulanan dan Laporan Kegiatan Usaha Semesteran Perusahaan Pembiayaan
Infrastruktur
 Peraturan Ketua Bapepam-LK Nomor: PER-03/BL/2008 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
bagi Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan Pembiayaan
 Peraturan Ketua Bapepam-LK Nomor: PER-04/BL/2007 tentang Akad-akad yang Digunakan dalam
Kegiatan Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah
 Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor KEP-2833/LK/2003 tentang Pedoman
Pelaksanaan Penerapan PMN pada Lembaga Keuangan Non Bank
 Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor 1500/LK/1999 tentang Petunjuk Pelaksanaan
Penyampaian Pelaporan Perusahaan Pembiayaan
PERATURAN OJK
 POJK Nomor 3/POJK.05/2017 POJK tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi Lembaga
Penjamin
 POJK Nomor 2/POJK.05/2017 POJK tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Penjamin
 POJK Nomor 1/POJK.05/2017 POJK tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Lembaga
Penjamin
 POJK Nomor 1/POJK.05/2016 POJK tentang Investasi Surat Berharga Negara Bagi Lembaga
Jasa Keuangan Non-Bank.
 POJK Nomor 39/POJK.05/2015 POJK tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Terorisme Oleh Penyedia Jasa Keuangan di Sektor IKNB.
 POJK Nomor 38/POJK.05/2015 POJK tentang Pendaftaran dan Pengawasan Konsultan
Aktuaria, Akuntan Publik, dan Penilai yang Melakukan Kegiatan di IKNB.
 POJK Nomor 62/POJK.05/2015 Perubahan atas POJK Nomor 13/POJK.05/2014
 POJK Nomor 40/POJK.05/2015 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 40/POJK.05/2015
tentang Pembinaan dan Pengawasan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.
 POJK Nomor 1/POJK.05/2015 POJK tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Lembaga
Jasa Keuangan Non-Bank.
 POJK Nomor 11/POJK.05/2014 POJK tentang Pemeriksaan Langsung Lembaga Jasa
Keuangan Non-Bank.
SURAT EDARAN
OJK
 Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 20/SEOJK.05/2018 tentang
Permohonan Perizinan, Persetujuan, dan Pelaporan Bagi Lembaga Penjamin dan
Pendaftaran Bagi Lembaga Penunjang Penjaminan Secara Elektronik.
 Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 18/SEOJK.05/2018 tentang Kesehatan
Keuangan Lembaga Penjamin.
 SEOJK tentang Laporan Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik bagi
Lembaga Penjamin
 SEOJK tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pergadaian yang
Menyelenggarakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah​
 SEOJK tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pergadaian yang
Menyelenggarakan Kegiatan Usaha secara Konvensional​
 SEOJK tentang Pendaftaran, Perizinan Usaha, dan Kelembagaan Perusahaan
Pergadaian​
 SEOJK tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bagi Pihak Utama Lembaga
Jasa Keuangan Non-Bank.
REGULASI SYARIAH
TERKAIT LEMBAGA
KEUANGAN LAINNYA

 Peraturan Ketua Bapepam-LK Nomor PER-06/BL/2012


tentang Perubahan atas Peraturan Ketua Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor
PER-03/BL/2007 tentang Kegiatan Perusahaan
Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah.
 Peraturan Ketua Bapepam-LK Nomor PER- 04/BL/2007
Tentang Akad-akad yang Digunakan dalam Kegiatan
Perusahaan Pembiayaan Berdasarkan Prinsip Syariah.
LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang


UU
Lembaga Keuangan Mikro.

POJK tentang tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas


Jasa Keuangan Nomor 13/POJK.05/2014 tentang
Peraturan Penyelenggaraan Usaha Lembaga Keuangan Mikro
OJK POJK tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa keuangan
Nomor 12/POJK.05/2014 Tentang Perizinan Usaha dan
Lembaga Keuangan Micro.
POJK tentang Investasi Surat Berharga Negara Bagi
Lembaga Jasa Keuangan Non-Bank.
DIREKTORI DAN STATISTIK
DIREKTORI
1. Direktori IKNB

- Direktori Penilai sebagai Penilai IKNB (sesuai dengan Pasal 9 POJK Nomor
38/POJK.05/2015 tentang Pendaftaran dan Pengawasan Konsultan Aktuaria, Akuntan
Publik, dan Penilai yang Melakukan Kegiatan di Industri Keuangan Non-Bank).

- Direktori Konsultan Aktuaria sebagai Konsultan Aktuaria IKNB (sesuai dengan Pasal 9
POJK Nomor 38/POJK.05/2015 tentang Pendaftaran dan Pengawasan Konsultan
Aktuaria, Akuntan Publik, dan Penilai yang Melakukan Kegiatan di Industri Keuangan
Non-Bank).

- Direktori Agen Penjamin IKNB (Sesuai dengan Pasal 52 Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Penjaminan).

- Direktori Agen Asuransi (Sesuai dengan Pasal 71 POJK Nomor 67/POJK.052016


tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi, Perusahan Asuransi
Syariah, Perusahaan, dan Perusahaan Reasuransi Syariah).
2. Direktori Asuransi
Direktori Perusahaan Pialang Direktori Perusahaan Penilai
Reasuransi Kerugian Asuransi

3. Direktori Dana Pensiun


4. Direktori Lembaga Keuangan Khusus
- Direktori Lembaga Keuangan Khusus per 31 Januari 2020 menyajikan
data profil kantor pusat Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, PT
Sarana Multigriya Finansial (Persero), PT Permodalan Nasional Madani
(Persero), dan PT Danareksa (Persero) posisi 31 Januari 2020.
- Direktori Lembaga Penjamin 31 Januari 2020 menyajikan data profil
kantor pusat Lembaga Penjamin posisi per 31 Januari 2020.
- Direktori Perusahaan Pergadaian per 31 Januari 2020 menyajikan data
profil kantor pusat Perusahaan Pergadaian posisi per 31 Januari 2020 .
4. Direktori Lembaga Pembiayaan
5. Direktori IKNB Syariah

6. Direktori LKM (Lembaga Keuangan Mikro)

7. Direktori Fintech (Peer To Peer Lending)


STATISTIK

1. Statistik IKNB
2. Statistik Asuransi
3. Statistik Lembaga Pembiayaan
4. Statistik Dana Pensiun
5. Statistik Lembaga Keuangan Khusus
6. Statistik IKNB Syariah
7. Statistik LKM (Lembaga Keuangan Mikro)
8. Statistik Fintech
STATISTIK LEMBAGA KEUANGAN
KHUSUS
SUB DIREKTORAT STATISTIK KEUANGAN
KHUSUS

 Struktur Organisasi :
 Seksi Penyiapan
 Seksi Pengolahan

 Seksi Evaluasi dan Pelaporan

 Ruang Lingkup Kegiatan:

1. Statistik Lembaga Keuangan


2. Statistik Badan Usaha & Pasar Modal
3. Statistik Keuangan Pemerintah
Statistik Lembaga Keuangan
 Meliputi Data Profil dan Laporan
Keuangan dari :

1. Bank Konvensional
2. Bank Syariah
3. Lembaga Pembiayaan & Modal Ventura
4. Asuransi
5. Dana Pensiun
6. Pegadaian
7. Koperasi
Statistik Keuangan Khusus Daerah
 Meliputi pengumpulan data :

1. Statistik Pemerintah Daerah


Provinsi
2. Statistik Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota
3. Statistik Pemerintah Daerah
Desa/Kelurahan
 Lebih Khusus Pada
Statistik Keuangan Pemerintah
 Desentralisasi adalah pelimpahan wewenang dan
tanggung jawab pelayanan publik dari pemerintah
pusat kepada pemerintah di bawahnya
 Menurut UU No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah,
desen-tralisasi yaitu penyerahan wewenang
pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
 Salah satu dampak pelaksanaan desentralisasi adalah
terjadi ketimpangan antar daerah
 Profil Keuangan Khusus Pemerintah
Daerah dpt diketahui melalui
beberapa rasio berikut ini :

1. Rasio Penerimaan Asli Daerah


2. Rasio Dana Perimbangan
3. Rasio Bagi Hasil
4. Rasio Desentralisasi
5. Government Size
ASURANSI
Apa itu Asuransi?

Asuransi adalah perjanjian antara


perusahaan asuransi dan pemegang
polis yang menjadi dasar bagi
penerimaan premi oleh perusahaan
asuransi sebagai imbalan untuk:
Usaha perasuransian merupakan kegiatan usaha
yang bergerak di bidang :

Jasa pertanggungan atau pengelolaan risiko.

Pertanggungan ulang risiko.

Pemasaran dan distribusi produk asuransi


atau produk asuransi syariah.

Konsultasi dan keperantaran asuransi,


asuransi syariah, reasuransi, atau reasuransi
syariah, atau

Penilai kerugian asuransi atau asuransi


syariah
Usaha perasuransian dilaksanakan oleh:

Perusahaan
Asuransi Umum

Perusahaan
Asuransi

Perusahaan
Perusahaan
Asuransi
Jiwa Reasuransi
Perusahaan
Pialang
Asuransi

Penunjang
Usaha
Asuransi
Perusahaan Perusahaan
Penilai
Kerugian Pialang
Asuransi Reasuransi
LEMBAGA PEMBIAYAAN
Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan
kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau
barang modal.

Lembaga Pembiayaan meliputi:

Perusahaan Pembiayaan

Perusahaan Modal Ventura

Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur


DANA PENSIUN
Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan
menjalankan program yang menjadikan manfaat pensiun.

Dana Pensiun terdiri dari:

Dana Pensiun Pemberi Kerja

Dana Pensiun Lembaga Keuangan

Dana Pensiun Berdasarkan Keuntungan


LEMBAGA KEUANGAN KHUSUS
1. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dibentuk berdasarkan UU
No. 2 Tahun 2009 tentang Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.

2. Perusahaan Pergadaian (Pengawasan terhadap usaha pergadaian


sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor
31/POJK.05/2016 Tentang Usaha Pergadaian.

3. Lembaga Penjamin, pada saat ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 1


Tahun 2016 Tentang Penjaminan.

4. Perusahaan Pembiayaan Sekunder

5. PT Permodalan Nasional Madani (Persero)

6. PT Danareksa (Persero) diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 25


tahun 1976 tentang Penyertaan Modala Negara Republik Indonesia untuk
Pendirian Perusahaan Perseroan pada tanggal 27 Desember 1976.
LEMBAGA KEUANGAN MIKRO
Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Lembaga Keuangan Mikro (Undang-


Undang LKM)
2. Peraturan Pemerintah Nomor 89 Tahun 2014 tentang Suku Bunga Pinjaman atau Imbal
Hasil Pembiayaan dan Luas Cakupan Wilayah Usaha Lembaga Keuangan Mikro.
3. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK), SEOJK Nomor 29/SEOJK.05/2015
tentang Laporan Keuangan Lembaga Keuangan Mikro.
4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan:
a. POJK Nomor 12/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan
Lembaga Keuangan Mikro.
b. POJK Nomor 13/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga
Keuangan Mikro.
c. POJK Nomor 14/POJK.05/2014 tentang Pembinaan dan Pengawasan Lembaga
Keuangan Mikro.
d. POJK Nomor 61/POJK.05/2015 tentang Perubahan atass Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 12/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan
Lembaga Keuangan Mikro.
e. POJK Nomor 62/POJK.05/2015 tentang Perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan Nomor 13/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga
Keuangan Mikro.
INDUSTRI KEUANGAN NON-BANK
SYARIAH
Industri keuangan syariah di Indonesia memiliki potensi untuk terus
bertumbuh dan memiliki kemanfaatan yang besar bagi perekonomian.
Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) yang berbasis syariah pun menjadi
satu pilar kekuatan di industri keuangan syariah, yang
perkembangannya diharapkan bisa ikut menumbuhkembangkan
perekonomian syariah di Indonesia.

IKNB Syariah adalah bidang kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas


di industri asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga
jasa keuangan lainnya, yang dalam pelaksanaannya tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah. Secara umum, kegiatannya memang
tidak memiliki perbedaan dengan IKNB konvensional. Namun terdapat
beberapa karakteristik khusus, dengan produk dan mekanisme
transaksi yang berdasarkan prinsip syariah.

IKNB Syariah adalah bidang kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas


di industri asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga
jasa keuangan lainnya, yang dalam pelaksanaannya tidak bertentangan
dengan prinsip-prinsip syariah.
Secara umum, kegiatannya memang tidak memiliki perbedaan
dengan IKNB konvensional. Namun terdapat beberapa karakteristik
khusus, dengan produk dan mekanisme transaksi yang berdasarkan
prinsip syariah.

Di antaranya yang dilakukan Lembaga Keuangan Syariah (LKS)


berbasis Hukum Syariah yang difatwakan Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) adalah Pembiayaan Mudharabah
(Qiradh), Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Ijarah, Wakalah, Akad
Mudharabah Musytarakah, dan Akad Kafalah.

OJK sebagai lembaga pengatur dan pengawas di keuangan syariah


juga memiliki fungsi dan kewenangan untuk melakukan integrasi
arah kebijakan, strategi, dan tahapan pengembangan di industri
keuangan syariah, termasuk di IKNB Syariah. Tentu instrumen
regulasi yang dikeluarkan juga sesuai dengan prinsip syariah,
dengan melibatkan DSN MUI.
FINANCIAL TECHNOLOGY - P2P
LENDING
Fintech Lending/Peer-to-Peer Lending/Pinjaman Online adalah layanan pinjam
meminjam uang dalam mata uang rupiah secara langsung antara
kreditur/lender (pemberi pinjaman) dan
debitur/borrower (penerima pinjaman) berbasis teknologi informasi. Fintech
lending juga disebut sebagai Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis
Teknologi (LPMUBTI). 
Sampai dengan 20 Desember 2019, total jumlah penyelenggara fintech terdaftar
dan berizin adalah sebanyak 164 perusahaan. OJK mengimbau masyarakat untuk
menggunakan jasa penyelenggara fintech lending yang sudah terdaftar/berizin
dari OJK.

Anda mungkin juga menyukai