Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN PRAKTEK KLINIK

STROKE ISKEMIK

No.Dokumen No.Revisi Halaman

RS TK III Dr.
Reksodiwiryo
Tanggal terbit/ Revisi Ditetapkan Direktur Utama

PANDUAN PRAKTEK
KLINIK Direktur Utama
dr. Syahrial, Sp.B
Kumpulan gejala defisit neurologis akibat gangguan fungsi
Pengertian
otak akut baik fokal maupun global yang mendadak, disebabkan
oleh berkurangnya atau hilangnya aliran darah pada parenkim
otak, retina atau medulla spinalis, yang dapat disebabkan oleh
penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah arteri maupun vena,
yang dibuktikan dengan pemeriksaan imaging dan/atau patologi.

1.Gangguan global berupa gangguan kesadaran


2.Gangguan fokal yang muncul mendadak, dapat berupa :
Anamnesis
 Kelumpuhan sesisi/kedua sisi, kelumpuhan satu extremitas,
kelumpuhan otot-otot penggerak bola mata, kelumpuhan
otot-otot untuk proses menelan, wicara dan sebagainya
 Gangguan fungsi keseimbangan
 Gangguan fungsi penghidu
 Gangguan fungsi penglihatan
 Gangguan fungsi pendengaran
 Gangguan fungsi Somatik Sensoris
 Gangguan Neurobehavioral yang meliputi :
 Gangguan atensi
 Gangguan memory
 Gangguan bicara verbal
 Gangguan mengerti pembicaraan
 Gangguan pengenalan ruang
 Gangguan fungsi kognitif lain

 Penurunan GCS
Pemeriksaan Fisik  Kelumpuhan saraf kranial
 Kelemahan motorik
 Defisit sensorik
 Gangguan otonom
 Gangguan neurobehavior
Pemeriksaan Penunjang  CT Scan + CT Angiografi /MRI + MRA Otak
 EKG
 Lab : Hematologi rutin, gula darah sewaktu, fungsi ginjal
(ureum, kreatinin), Activated Partial Thrombin Time (APTT),
waktu prothrombin (PT), INR, gula darah puasa dan 2 jam PP,
HbA1C, profil lipid, C-reactive protein (CRP), laju endap
darah, dan pemeriksaan atas indikasi seperti: enzim jantung
(troponin / CKMB), serum elektrolit, analisis hepatik dan
pemeriksaan elektrolit.
 Thorax foto
 Urinalisa
 Pemeriksaan Neurobehavior (Fungsi Luhur)
 DSA Serebral

- Terdapat gejala defisit neurologis global atau salah


Kriteria Diagnosis satu/beberapa defisit neurologis fokal yang terjadi mendadak
dengan bukti gambaran neuroimaging (CT-Scan atau MRI)

Diagnosis Kerja Stroke Iskemik


Diagnosis Banding Stroke Hemoragik (bila belum dilakukan CT/MRI Otak)
0 Tatalaksana Umum :
 Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan
 Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
 Pengendalian tekanan intrakranial (manitol jika diperlukan)
 Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika diperlukan)
 Analgetik dan antipiterik, jika diperlukan
Terapi  Gastroprotektor, jika diperlukan
 Manajemen nutrisi
 Pencegahan DVT dan emboli paru : heparin atau LMWH

1 Tatalaksana Spesifik
 Trombolisis intravena : alteplase dosis 0.6-0.9 mg/kgBB, pada
stroke iskemik onset <6 jam
 Terapi endovascular : trombektomi mekanik, pada stroke
iskemik dengan oklusi karotis interna atau pembuluh darah
intrakranial, onset <8 jam
 Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE-Inhibitor,
Calcium Antagonist, Beta blocker, Diuretik)
 Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik oral)
 Pencegahan stroke sekunder (antiplatelet :aspirin, clopidogrel,
cilostazol atau antikoagulan : warfarin, dabigatran,
rivaroxaban)
 Neroprotektor (citicholin, piracetam, pentoxyfiline, DLBS 1033)
 Perawatan di Unit Stroke
 Neurorestor/Neurorehabilitasi
Lama Perawatan
Ad vitam : dubia adbonam
Prognosis
Ad Sanationam : dubia adbonam
Ad Fungsionam : dubia adbonam
PANDUAN PRAKTEK KLINIK
STROKE HEMORAGIK

No.Dokumen No.Revisi Halaman

RS TK III Dr.
Reksodiwiryo
Tanggal terbit/ Revisi Ditetapkan Direktur Utama

PANDUAN PRAKTEK
KLINIK Direktur Utama
dr. Syahrial, Sp.B
Stroke hemoragik ialah suatu gangguan organik otak yang
Pengertian
disebabkan adanya darah di parenkim otak atau ventrikel

Gejala prodomal yaitu :


 Gejala peningkatan tekanan intrakranial dapat berupa : sakit
Anamnesis
kepala, muntah-muntah, sampai kesadaran menurun.
 Gejala penekanan parenkim otak (perdarahan intraserebral),
memberikan gejala tergantung daerah otak yang
tertekan/terdorong oleh bekuan darah
-
 GCS
Pemeriksaan Fisik  Kelumpuhan saraf kranial
 Kelemahan motorik
 Defisit sensorik
 Gangguan otonom
 Gangguan neurobehavior

Pemeriksaan Penunjang  CT Scan + CT Angiografi /MRI + MRA Otak


 EKG
 Lab : Hematologi rutin, gula darah sewaktu, fungsi ginjal
(ureum, kreatinin), Activated Partial Thrombin Time (APTT),
waktu prothrombin (PT), INR, gula darah puasa dan 2 jam PP,
HbA1C, profil lipid, C-reactive protein (CRP), laju endap
darah, dan pemeriksaan atas indikasi seperti: enzim jantung
(troponin / CKMB), serum elektrolit, analisis hepatik dan
pemeriksaan elektrolit.
 Thorax foto
 Urinalisa
 Pemeriksaan Neurobehavior (Fungsi Luhur)
 DSA Serebral
Defisit neurologis fokal atau global yang muncul secara tiba-
tibda, dapat disertai tanda peningkatan tekanan intrakranial dan
Kriteria Diagnosis dibuktikan dengan adanya lesi perdarahan pada pemeriksaan
neuroimaging otak (CT-Scan atau MRI)
-
Diagnosis Kerja Stroke Hemoragik
Diagnosis Banding Stroke Iskemik (bila belum dilakukan CT/MRI Otak)
0 Tatalaksana Umum :
 Stabilisasi jalan nafas dan pernapasan
 Stabilisasi hemodinamik (infus kristaloid)
 Pengendalian tekanan intrakranial (manitol jika diperlukan)
 Pengendalian kejang (terapi anti kejang jika diperlukan)
 Analgetik dan antipiterik, jika diperlukan
Terapi  Gastroprotektor, jika diperlukan
 Manajemen nutrisi
 Pencegahan DVT dan emboli paru : heparin atau LMWH

1 Tatalaksana Spesifik
 Koreksi koagulopati (PCC/Prothrombine Complex
Concentrate, jika perdarahan karena antikoagulan)
 Manajemen hipertensi (Nicardipin, ARB, ACE-Inhibitor,
Calcium Antagonist, Beta blocker, Diuretik)
 Manajemen gula darah (insulin, anti diabetik oral)
 Pencegahan stroke hemoragik (manajemen factor risiko)
 Neuroprotektor
 Perawatan di Unit Stroke
 Neurorestorasi / Neurorehabilitasi

Lama Perawatan
Ad vitam : dubia adbonam
Ad Sanationam : dubia adbonam
Prognosis
Ad Fungsionam : dubia adbonam
PANDUAN PRAKTEK KLINIK
KOLIK RENAL

No.Dokumen No.Revisi Halaman

RS TK III Dr.
Reksodiwiryo
Tanggal terbit/ Revisi Ditetapkan Direktur Utama

PANDUAN PRAKTEK
KLINIK
Direktur Utama
dr. Syahrial, Sp.B
Nyeri di CVA yang menjalar ke perut bawah, mendadak yang bersifat
Pengertian
tajam, hilang timbul, terasa melilit, tidak berkurang dengan perubahan
posisi, penderita dapat gelisah hingga berguling-guling di tempat
tidur, kadang di sertai mual dan muntah
1. Nyeri pinggang menjalar ke perut bawah atau kemaluan sesuai letak
batu
Anamnesis
2. Hematuria
3. Disuria
4. Mual muntah
1. Status umum
Pemeriksaan Fisik 2. Nyeri ketok CVA

Pemeriksaan Penunjang  Urin rutin


 Rontgen polos abdomen
 BNO
 USG urologi
- Terdapat gejala nyeri pinggang, hematuria, dan disuria
Kriteria Diagnosis disertai pemeriksaan pencitraan
Diagnosis Kerja Kolik renal ec urolitiasis/neFrolitiasis/vesikolitiasis
Diagnosis Banding ISK
Tumor Traktus Urogenitalia
 Analgesik untuk mengatasi nyeri
Terapi  Antibiotik untuk mengatasi infeksi
 Tindakan operasi
Lama Perawatan
Ad vitam : dubia adbonam
Prognosis Ad Sanationam : dubia adbonam
Ad Fungsionam : dubia adbonam

Anda mungkin juga menyukai