Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

RANCANGAN AKTUALISASI

3.1 Identifikasi, Penetapan Isu, dan Gagasan Pemecahan Isu

3.1.1 Unit Kerja


Poli Gizi Puskemas Kangayan Kabupaten Sumenep

3.1.2 Jabatan
Nutrisionis Terampil

3.1.3 Pekerjaan dan Uraian Tugas


Berdasarkan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) yang menjadi tanggung
jawab peserta dalam menjalankan tugas jabatan sebagai nutrisionis terampil
adalah:
1. Melakukan pemantauan penimbangan balita di Posyandu
2. Menyediakan makanan tambahan balita
3. Menyediakan kapsul vitamin A
4. Melakukan pengukuran LILA ibu hamil
5. Memantau pemberian PMT ibu hamil KEK
6. Menyediakan preparate besi (FE)
7. Melakukan pengukuran IMT pada orang dewasa
8. Memberikan konsultasi gizi di ruang poli gizi
9. Membuat Asuhan gizi pasien rawat inap

3.1.4 Identifikasi Isu / List Issue


Berdasarkan pengalaman melaksanakan tugas dalam memberikan
pelayanan gizi di Puskesmas Kangayan Kabupaten Sumenep selama 6 bulan
terdapat beberapa isu yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti
Korupsi), Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of Goverment
(WOG). Isu-isu tersebut mempengaruhi pelayanan gizi di Puskesmas Kangayan
sehinggga perlu di identifikasi dan di temukan gagasan penyelesaiannya .
Tabel 3.1 Identifikasi Isu

Identifikasi Sumber Kondisi Kondisi yang


No.
Isu Isu Saat Ini Diharapkan

Diharapkan
Rendahnya jumlah
Hanya beberapa Bertambahanya
kunjungan pasien
pasien rawat kunjungan pasien
rawat jalan ke Poli Puskesmas
1. jalan yang rawat jalan ke poli
Gizi untuk Kangayan
melakukan gizi untuk
melakukan
konsultasi gizi melakukan
konsultasi gizi
konsultasi

Posyandu Kader diharapkan


Kurangnya Kader masih
di wilayah dapat melakukan
pengetahuan kader bingung dalam
2. kerja pengisian buku
dalam pengisian proses pengisian
Puskesmas KIA dengan baik
buku KIA buku KIA
Kangayan dan benar
Kurang Masih ada
Wilayah Semua bumil KEK
maksimalnya beberapa bumil
kerja diharapkan
3. pemantauan KEK yang belum
Puskesmas mendapatkan
pemberian PMT mendapatkan
Kangayan PMT
bumil KEK PMT

Ibu balita
Kurangnya Wilayah Ibu balita masih
diharapkan lebih
4 pengetahuan ibu Kerja kurang paham
paham dan peduli
Balita tentang gizi Puskesmas tentang gizi
tentang gizi pada
pada balita Kangayan pada balita
balita
Kurangnya
pelayanan gizi Diharapkan
Wilayah Masih Banyak
masyarakat dalam berkurangnya
kerja remaja puteri
5. pendistribusian jumlah kasus
Puskesmas yang menderita
tablet tambah Anemia pada
Kangayan Anemia
darah pada remaja remaja puteri
puteri

3.1.5 Penetapan Isu


Dari beberapa isu tersebut, langkah selanjutnya adalah
mempertimbangkan isu mana yang akan menjadi prioritas. Menentukan isu
yang akan menjadi prioritas dilakukan Metode AKPL. Analisa metode tersebut
dapat dilihat dari tabel dibawah ini.
Tabel 3.2 Analisis Isu Menggunakan Metode AKPL
No. Isu A K P L Total
1. Rendahnya jumlah 4 3 4 4 15
kunjungan pasien
rawat jalan ke Poli
Gizi untuk melakukan
konsultasi gizi
2. Kurangnya 2 3 2 3 10
pengetahuan kader
dalam pengisian buku
KIA
3. 4 3 4 2 13
Kurang maksimalnya
pemantauan pemberian
PMT bumil KEK
4. Kurangnya 5 4 4 5 18
pengetahuan ibu Balita
tentang gizi pada balita
5. Kurangnya pelayanan 3 3 4 4 14
gizi masyarakat dalam
pendistribusian tablet
tambah darah pada
remaja puteri

Kriteria penetapan :
Aktual
1 : pernah benar-benar terjadi
2 : benar-benar sering terjadi
3 : benar-benar terjadi dan bukan menjadi pembicaraan
4 : benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan pembicaran
5 : benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan

Khalayak
1 : tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1 : masalah sederhana
2 : masalah kurang kompleks
3 : masalah cukup kompleks namun tidak perlu segera dicarikan solusi
4 : masalah kompleks
5 : masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusinya

Layak
1 : masuk akal
2 : realistis
3 : cukup masuk akal dan realistis
4 : masuk akal dan realistis
5 : masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya

Dari lima isu di atas, dikerucutkan menjadi tiga isu. Dengan


menggunakan metode Urgency (U), Seriousness (S) dan Growth (G).

Tabel 3.3 Analisis Isu Menggunakan Metode USG


No. Isu U S G Total
1. Kurangnya pengetahuan ibu Balita 5 4 5 14
tentang gizi pada balita

2. Rendahnya jumlah kunjungan 4 4 4 12


pasien rawat jalan ke Poli Gizi
untuk melakukan konsultasi gizi

3. Kurangnya pelayanan gizi 3 4 4 11


masyarakat dalam pendistribusian
tablet tambah darah pada remaja
puteri
Kriteria penetapan:
Urgency
1 : tidak penting
2 : kurang penting
3 : cukup penting
4 : penting
5 : sangat penting

Seriousness
1 : akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : akibat yang ditimbulkan serius
5 : akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth
1. tidak berkembang
2. kurang berkembang
3. cukup berkembang
4. berkembang
5. sangat berkembang

3.1.6 Isu yang Diangkat


Berdasarkan list isu menggunakan metode USG, maka dapat disimpulkan
bahwa “ Kurangnya pengetahuan ibu Balita terhadapap gizi pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Kangayan” dengan analisis dampak jika isu tersebut
tidak segera dipecahkan akan menyebabkan :

1. Ibu cenderung merasa tidak perlu membawa anak ke posyandu setelah anak
diimunisasi lengkap
2. Ibu kurang paham tentang pengaturan pola makan pada balita
3. Ibu kurang paham tentang variasi menu makanan tambahan pada balita
4. Ibu kurang paham tentang proses tumbuh kembang pada balita
5. Ibu kurang paham tentang masalah- masalah gizi pada balita
6. Meningkatnya angka gizi kurang pada balita

3.1.7 Gagasan Pemecahan Isu


Setelah didapatkan isu yang akan diangkat, tahap selanjutnya yaitu membuat
gagasan pemecahan isu berupa “Mengoptimalkan Pengetahuan Ibu Balita
Terhadap Gizi Balita Melalui Edukasi Gizi dan Informasi Gizi Di Wilayah
Kerja Puskesmas Kangayan” Adapun rangkaian kegiatan yang diusulkan untuk
memecahkan isu adalah sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait rancangan aktualisasi
yang dibuat.

2. Melakukan konsultasi dan diskusi dengan Coach atau Pembimbing


terkait rancangan aktualisasi yang dibuat

3. Melaksanakan koordinasi dengan sesama rekan kerja terkait isu dan


gagasan yang dibuat

4. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP) tentang pemantauan status


gizi balita
5. Membuat media edukasi tentang pemantauan status gizi balita

6. Membuat resep menu sehat makanan tambahan bayi dan balita usia 6- 59
bulan

7. Melakukan penyuluhan tentang pemantauan status gizi balita dan menu


sehat makanan tambahan bayi dan balita usia 6- 59 bulan.
8. Melakukan evaluasi tentang pemahaman ibu tentang gizi balita
9. Menyusun laporan kegiatan aktualisasi.
3.2 Matrik Rancangan Kegiatan Aktualisasi

Tabel 3.4 Rancangan Aktualisasi Nilai – Nilai Dasar

Anda mungkin juga menyukai