Anda di halaman 1dari 11

Tabel 4.2.

1
DISTRIBUSI FREKUENSI REMATRI BERDASARKAN KATEGORI
STATUS GIZI DI JORONG DUKU TAHUN 2021

status gizi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurus 20 50.0 50.0 50.0

normal 17 42.5 42.5 92.5

overweight 3 7.5 7.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel 4.2.1 diperoleh remaja puteri dengan kategori sangat


kurus sebanyak 20 orang ( 50 % ), remaja puteri sebanyak 17 orang (42,5 %)
dengan kategori normal, sebanyak 3 orang ( 7,5 %) dengan kategori overweight.
Frekuensi yang didapat sebesar 40 orang remaja puteri di Jorong Duku.

Tabel 4.2.2
DISTRIBUSI FREKUENSI REMATRI BERDASARKAN KATEGORI
KEK REMATRI DI JORONG DUKU TAHUN 2021

KEK Rematri

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid KEK 26 65.0 65.0 65.0

normal 14 35.0 35.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel 4.2.2 diperoleh remaja puteri dengan kategori KEK


sebanyak 26 orang (65 %), remaja puteri sebanyak 14 orang (35 %) dengan
kategori normal. Frekuensi yang didapat sebesar 40 orang remaja puteri di Jorong
Duku.
Tabel 4.2.3
DISTRIBUSI FREKUENSI REMATRI BERDASARKAN KATEGORI
PENGETAHUAN DI JORONG DUKU TAHUN 2021

total skor

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang 1 2.5 2.5 2.5

baik 39 97.5 97.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel 4.2.3 diperoleh remaja puteri dengan pengetahuan


kurang sebanyak 1 orang ( 2,5 % ), remaja puteri dengan pengetahuan baik
sebanyak 39 orang (97,5 %). Frekuensi yang didapat sebesar 40 orang remaja
puteri di Jorong Duku.

Tabel 4.2.4
DISTRIBUSI FREKUENSI REMATRI BERDASARKAN KATEGORI
ASUPAN ENERGI DI JORONG DUKU TARUSAN TAHUN 2021

kategori asupan energi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid defisit 17 42.5 42.5 42.5

sedang 3 7.5 7.5 50.0

ringan 7 17.5 17.5 67.5

normal 9 22.5 22.5 90.0

lebih 4 10.0 10.0 100.0

Total 40 100.0 100.0


Berdasarkan Tabel 4.2.4 diperoleh remaja puteri terbanyak dengan asupan
energi defisit sebanyak 17 orang ( 42,5 % ), sementara itu remaja puteri dengan
asupan energi normal sebanyak 9 orang (22,5 %). Sedangkan untuk remaja puteri
dengan asupan energi lebih sebesar 4 orang ( 8,1 % ). Namun ada remaja puteri
yang tidak teridentifikasi sebanyak 4 orang ( 10 % ). Frekuensi yang didapat
sebesar 40 orang remaja puteri di Jorong Duku.

Tabel 4.2.5
DISTRIBUSI FREKUENSI REMATRI BERDASARKAN KATEGORI
ASUPAN PROTEIN DI JORONG DUKU TAHUN 2021

kategori asupan protein


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid defisit 16 40.0 40.0 40.0
sedang 3 7.5 7.5 47.5
ringan 4 10.0 10.0 57.5
normal 9 22.5 22.5 80.0
lebih 8 20.0 20.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Berdasarkan Tabel 4.2.5 diperoleh remaja puteri terbanyak dengan asupan
protein defisit sebanyak 16 orang ( 40 % ), sementara itu remaja puteri dengan
asupan protein normal sebanyak 9 orang ( 22,5 %). Sedangkan untuk remaja
puteri dengan asupan protein lebih sebesar 8 orang ( 20 % ). Frekuensi yang
didapat sebesar 40 orang remaja puteri di Jorong Duku.

Tabel 4.2.6
DISTRIBUSI FREKUENSI REMATRI BERDASARKAN KATEGORI
ASUPAN LEMAK DI JORONG DUKU TAHUN 2021

kategori asupan lemak


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid defisit 18 45.0 45.0 45.0
sedang 3 7.5 7.5 52.5
ringan 4 10.0 10.0 62.5
normal 11 27.5 27.5 90.0
lebih 4 10.0 10.0 100.0
Total 40 100.0 100.0
Berdasarkan Tabel 4.2.6 diperoleh remaja puteri terbanyak dengan asupan
lemak defisit sebanyak 18 orang (45 % ), sementara itu remaja puteri dengan
asupan lemak normal sebanyak 11 orang ( 27,5 %). Sedangkan untuk remaja
puteri dengan asupan lemak lebih sebesar 4 orang ( 10 % ). Frekuensi yang
didapat sebesar 234 orang remaja puteri di Jorong Duku.

Tabel 4.2.7
DISTRIBUSI FREKUENSI REMATRI BERDASARKAN KATEGORI
ASUPAN KH DI JORONG DUKU TAHUN 2021
kategori asupan KH

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid lebih 40 100.0 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel 4.2.7 diperoleh remaja puteri terbanyak dengan asupan


lemak lebih sebesar 40 orang ( 100 % ). Frekuensi yang didapat sebesar 40 orang
remaja puteri di Jorong Duku

Tabel 4.2.8
DISTRIBUSI FREKUENSI REMATRI BERDASARKAN KATEGORI
ASUPAN VITAMIN A DI JORONG DUKU TAHUN 2021
kategori asupan vitamin A
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid kurang 40 100.0 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel 4.2.8 diperoleh remaja puteri terbanyak untuk asupan


vitamin A dengan kategori kurang sebanyak 40 orang ( 100 % ). Frekuensi yang
didapat sebesar 40 orang remaja puteri di Jorong Duku
Tabel 4.2.9
DISTRIBUSI FREKUENSI REMATRI BERDASARKAN KATEGORI
ASUPAN Fe DI JORONG DUKU TAHUN 2021

kategori asupan FE

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang 35 87.5 87.5 87.5

cukup 5 12.5 12.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel 4.2.9 diperoleh remaja puteri terbanyak untuk asupan


Fe dengan kategori kurang sebanyak 35 orang ( 87,5 % ), sementara itu remaja
puteri dengan asupan Fe kategori cukup sebanyak 5 orang ( 12,5 %). Frekuensi
yang didapat sebesar 40 orang remaja puteri di Jorong Duku

Tabel 4.2.10
DISTRIBUSI FREKUENSI REMATRI BERDASARKAN KATEGORI
ASUPAN Zn DI JORONG DUKU TAHUN 2021
kategori asupan zink

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang 36 90.0 90.0 90.0

cukup 4 10.0 10.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel 4.2.10 diperoleh remaja puteri terbanyak untuk asupan


Zn dengan kategori kurang sebanyak 36 orang ( 90 % ), sementara itu remaja
puteri dengan asupan Zn kategori cukup sebanyak 4 orang ( 10 %). Frekuensi
yang didapat sebesar 40 orang remaja puteri di Jorong Duku

4.2.11
DISTRIBUSI FREKUENSI REMATRI BERDASARKAN KATEGORI
ASUPAN KALSIUM DI JORONG DUKU TAHUN 2021
kategori asupan CA

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang 37 92.5 92.5 92.5

cukup 3 7.5 7.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Berdasarkan Tabel 4.2.11 diperoleh remaja puteri terbanyak untuk asupan


kalsium dengan kategori kurang sebanyak 37 orang ( 92,5 % ), sementara itu
remaja puteri dengan asupan kalsium kategori cukup sebanyak 3 orang ( 7,5 %).
Frekuensi yang didapat sebesar 40 orang remaja puteri di Jorong Duku

Tabel 4.2.12

DISTRIBUSI FREKUENSI REMATRI BERDASARKAN KATEGORI


ASUPAN MAGNESIUM DI JORONG DUKU TAHUN 2021

kategori asupan MG

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid kurang 16 40.0 40.0 40.0

cukup 24 60.0 60.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Berdasarkan tabel 4.2.12 diperoleh sebanyak 16 orang (40 %) orang


asupan megnesium kategori Kurang, 24 orang (60 %) orang dengan asupan
magnesium kategori cukup dari 40 keseluruhan remaja putri di Jorong Duku 2021.

1. Analisa Deskriptif Bivariat


a) Hubungan status gizi dengan asupan
Tabel 4.2.13

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN ASUPAN FE PADA REMAJA


PUTRI DI KECAMATAN KOTO XI TARUSAN TAHUN 2021

Correlations
kategori asupan
status gizi FE
status gizi Pearson Correlation 1 .135
Sig. (2-tailed) .405
N 40 40
kategori asupan FE Pearson Correlation .135 1
Sig. (2-tailed) .405
N 40 40

Dari tabel diatas dapat diketahui hubungan antara status gizi dengan
asupan Fe menghasilkan angka sebesar 0,135< r tabel 0,312. Maka dapat
disimpulkan bahwa antara status gizi dengan asupan Fe tidak mempunyai
hubungan atau korelasi antara kedua variabel. Sejalan dengan hubungan antara
asupan Fe dengan status gizi, yaitu sebesar 0,135 < r tabel 0,312.

Berdasarkan nilai signifikansi Sig.(2-tailed), diketahui nilai Sig.(2-tailed)


antara status gizi dengan asupan Fe sebesar 0,405 > 0,05. Hal tersebut bermakna
bahwa tidak terdapat hubungan antara status gizi dengan asupan Fe.

Tabel 4.2.14

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN ASUPAN ENERGI PADA


REMAJA PUTRI DI JORONG DUKU TAHUN 2021

Correlations
status gizi kategori asupan
energi
status gizi Pearson Correlation 1 .122
Sig. (2-tailed) .453
N 40 40
kategori asupan energi Pearson Correlation .122 1
Sig. (2-tailed) .453
N 40 40

Dari tabel diatas dapat diketahui hubungan antara status gizi dengan
asupan energi menghasilkan angka sebesar 0,122 < r tabel 0,312. Maka dapat
disimpulkan bahwa antara status gizi dengan asupan energi tidak mempunyai
hubungan atau korelasi antara kedua variabel. Sejalan dengan hubungan antara
asupan energi dengan status gizi, yaitu sebesar 0,122 < r tabel 0,312.

Berdasarkan nilai signifikansi Sig.(2-tailed), diketahui nilai Sig.(2-tailed)


antara status gizi dengan asupan energi sebesar 0,453 > 0,05 maka tidak terdapat
korelasi yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara asupan
energi terhadap status gizi remaja.

Tabel 4.2.15

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN ASUPAN PROTEIN PADA


REMAJA PUTRI DI JORONG DUKU TAHUN 2021

Correlations

kategori asupan
status gizi protein

status gizi Pearson Correlation 1 .067

Sig. (2-tailed) .679

N 40 40

kategori asupan protein Pearson Correlation .067 1


Sig. (2-tailed) .679

N 40 40

Dari tabel diatas dapat diketahui hubungan antara status gizi dengan
asupan protein menghasilkan angka sebesar 0,067 < r tabel 0,312. Maka dapat
disimpulkan bahwa antara status gizi dengan asupan protein tidak mempunyai
hubungan atau korelasi antara kedua variabel. Sejalan dengan hubungan antara
asupan protein dengan status gizi, yaitu sebesar 0,067 < r tabel 0,312.

Berdasarkan nilai signifikansi Sig.(2-tailed), diketahui nilai Sig.(2-tailed)


antara status gizi dengan asupan protein sebesar 0,679 > 0,05 maka tidak terdapat
korelasi yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara asupan
protein terhadap status gizi remaja.

Tabel 4.2.16

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN ASUPAN LEMAK PADA REMAJA


PUTRI DI JORONG DUKU TAHUN 2021

Correlations

kategori asupan
status gizi lemak

status gizi Pearson Correlation 1 .223

Sig. (2-tailed) .166

N 40 40

kategori asupan lemak Pearson Correlation .223 1

Sig. (2-tailed) .166


N 40 40

Dari tabel diatas dapat diketahui hubungan antara status gizi dengan
asupan lemak menghasilkan angka sebesar 0,223< r tabel 0,312. Maka dapat
disimpulkan bahwa antara status gizi dengan asupan lemak tidak mempunyai
hubungan atau korelasi antara kedua variabel. Sejalan dengan hubungan antara
asupan lemak dengan status gizi, yaitu sebesar 0,223< r tabel 0,312.

Berdasarkan nilai signifikansi Sig.(2-tailed), diketahui nilai Sig.(2-tailed)


antara status gizi dengan asupan lemak sebesar 0,166 > 0,05 maka tidak terdapat
korelasi yang signifikan. Korelasi tersebut sejalan dengan hubungan antara asupan
lemak terhadap status gizi remaja.

Tabel 4.2.17

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN ASUPAN KH PADA REMAJA


PUTRI DI JORONG DUKU TAHUN 2021

Correlations

kategori asupan
status gizi KH

status gizi Pearson Correlation 1 .a

Sig. (2-tailed) .

N 40 40

kategori asupan KH Pearson Correlation .a .a

Sig. (2-tailed) .

N 40 40

a. Cannot be computed because at least one of the variables is constant.


Dari tabel diatas dapat belum dapat diketahui hubungan antara status gizi
dengan asupan karbohidrat. Sera berdasarkan nilai signifikansi Sig.(2-tailed),
belum dapat diketahui nilai Sig.(2-tailed) antara status gizi dengan asupan
karbohidrat.

Anda mungkin juga menyukai