Anda di halaman 1dari 5

VITAMIN E

A. Definisi vitamin E

Vitamin E pada tahun 1936 dapat diisolasi dari minyak kecambah gandum dan
dinamakan tokoferol,berasal dari bahasa Yunani dari kata tokos yang berarti
kelainan dan pherin berarti yang menyebabkan. Sekarang dikenal beberapa bentuk
tokeferol dan istilah vitamin E biasa digunakan untuk menyatakan setiap
campuran tokoferol yang aktif secara biologic. ( Sunita,2009)

Vitamin E terdri dari delapan tokoferol yang terbentuk secara alamiah dengan
ɑ-tokoferol sebagaia komponen yang paling aktif.

B. Sruktur kimia Vitamin E

C. Manfaat Vitamin E

Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam lemak
dan mudah memberikan hydrogen dari gugus hidroksil (OH) pada sruktur cincin
ke radikal bebas.

Vitamin E juga bermanfaat untuk antioksidan kuat,stabilisasi membran sel,


mencegah oksidasi asam lemak dan mengatur reaksi oksidasi, sintesis DNA,
merangsang reaksi kekebalan, mencegah penyakit jantung koroner, melindungi sel
darah merah dari hemolisis.

D. Sifat kimia Vitamin E

Vitamin E murni tidak berbau dan tidak bewarna,sedangkan vitamin E sintetik


yang di jual secara komersial biasanya berwarna kuning muda hingga

1
kecokelatan. Vitamin E larut dalam lemak dan dalam sebahagian besar pelarut
organic,tetapi tidak larut dalam air.

Ada empat jenis tokoferol yang penting dalam makanan alfa-,beta,gama-


,delta-tokoferol dan tokotreinol. Karakteristik kimia utamanya adalah bertindak
sebgai antioksidan. Tokoferol terdiri atas srtuktur cincin 6-kromanol dengan rantai
samping jenuh panjang enam belas karbon fitol. Perbedaab antar jenis tokoferol
terletak pada jumlah dan posisi gugus metal pada sruktur cincin.

Tokoferol mempunyai tiga ikatan rangkap pada rantai samping. Perbedaan


struktur ini mempengaruhi tingkat aktivitas vitamin E secara biologic. Tokoferol
tidak banyak terdapat di alam dan kurang aktif secara biologic. ɑ-tokoferol adalah
bentuk vitamin E paling aktif,yang digunakan pula sebagaia standar pengukuran
vitamin E dalam makanan.

Vitamin E agak tahan panas dan asam tetapi tidak tahan alkali,sinar ultraviolet
dan oksigen. Vitamin E rusak bila bersentuhan dengan minyak tengik,timah dan
besi. Karena tidak larut air ,vitamin E tidak hilang karena pemasakan dengan air.
Tokoferol ester seperti tokoferol asetat yang paling banyak ditemukan di
alam,tidak banyak rusak karena pengolahan. Absorpsi vitamin E berkisar antara
20-80 %. Vitamin E disimpan sebagian besar di jaringan lemak dan selebihnya di
hati.

E. Sumber makanan

Sumber vitamin E adalah minyak tumbuh-tumbuhan,terutama minyak


kecambah gandum dan biji-bijian, sedangkan minyak kelapa dan zaitun hanya
sedikit mengandung vitamin E.Minyak sayur merupakan sumber vitamin E yang
snagat tinggi,sementara hati dan telur mengandung vitamin E dalam jumlah
sedang. Sayuran dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin yang baiak.
Daging,unggas,ikan,dan kacang-kacangan mengandung vitamin dalam jumlah
terbatas.

F. Kadar Normal Vitamin E

Menuru AKG 2013 kecukupan Vitamin E orang Indonesia dalam per hari

2
Kelompok Umur mg
0-6 bulan 4
7-11 bulan 5
1-3 tahun 6
4-6 tahun 7
7-9 tahun 7
Wanita
10-12 tahun 11
13-15 tahun 12
16-29 tahun 15
30-49 tahun 15
50-64 tahun 15
> 65 tahun 15
Pria
10-12 tahun 11
13-15 tahun 12
16-29 tahun 15
30-49 tahun 15
50-64 tahun 15
> 65 tahun 15
Hamil +0
Menyusui
0-6 bulan +4
7-12 bulan +4

G. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Vitamin E


a) Kelebihan vitamin E

Menggunakan vitamib E secara berlebihan dapat menimbulkan keracunan.


Namun, akibatnya tidak terlalau merugikan seperti bahwa halnya dengan
kelebihan vitamin A. gangguan pada saluran cerna terjadi bila memakan lebih dari
600 mg sehari (60-70 kali kecukupan). Dosis tinngi juga dapat meningkatkan efek
obat antikogulan yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah

b) Kekurangan Vitamin E

Kekurangan biasanya terjadi karena adanya gangguan absorpsi lemak seperti


pada cystic fibrosis dan gangguan transport lipida seperti pada beta-lipopro-
teinemia.

Kekurangan vitamin E pada manusia menyebabkan hemolisis eritrosit,yang


terdapat diperbaiki dengan pemberian tambahan vitamin E. akibat lain adalah

3
sindroma neurologic sehingga terjadi fungsi tidak normal pada sumsum tulang
belakang dan retina. Tanda-tandanya adalah kehilangan koordinasi
danrefleks,otot,serta gangguan penglihatan dan berbicara. Vitamin E dapat
memperbaiki kelainan ini.

H. Metabolisme Vitamin E

Ester vitamin E yang terdapat di dalam bahan makanan,dihidrolisa oleh enzim


lipase dari sekresi pancreas dan vitamin E yang dibebaskan diserap bersama lipoid
dan asan lemak hasil pencernaan. Vitamin E mempergunakan misel yg dibentuk
oleh asam lemak dan garam empedu sebagai carier dalam proses
penyerapan,bersama dengan vitamin A,Vitamin D,dan Vitamin K. terdapat saling
hambat kompetitif dalam penyerapan vitamin-vitamin yang larut lemak itu.
Setelah diserap,ditranspor lebih lanjut dalam chylomikron melalui Ductus
throracicus apada mamalai. Pada spesies burung setelah diserao Vitamin E oleh
portomikron ke jalur Vena portase.

Dari dosisi 10 mg sampa 1.500 mg, Vitamin E pada manusia dapat diabsorpsi
70-95%. Vitamin A dan PUFA yang dikomsumsi bersamaan dengan Vitamin E
menurunkan efisiensi absorpsi dari Vitamin E. di dalam darah Vitamin E
ditranspor oleh lipoprotein.

Vitamin E terdapat didalam jaringan lemak,meski[un tidak jelas apakah disitu


sebagai timbunan cadangan atau karena sifat larut lemak saja. Phospolipid pada
struktur membrane seluler maupun subseluler mengandung Vitamin E denagn
konsentrasi relative tinggi.

Metabolisme Vitamin E ditemukan didalam tinja maupun didalam urine.


Telah diindentifikasi metabolism alpha tocopherol quinine ada yang bebas dan
ada yang berkonjugasi dengan asam glukuronat.

4
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier,sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.
Champe,Pamela C, dkk. Biokimia : Ulasan Bergambar. Jakarta: EGC.
Gröber,Uwe. 2012. Mikronutrien : Penyelarasan Metabolik, Pencegahan, dan
Terapi. Jakarta: EGC.
Sediaoetama,Ahmad Djaeni. 2012. Ilmu Gizi. Jakarta : Dian Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai