Tiamin dalam bentuk koenzin tiamin pirofosfat atau trifosfat memegang peranan
essensial dalam transformasi energy, konduksi membrane dan saraf serta sintesa pentose
dan bentuk koenzim tereduksi dari niasin.
Bentuk aktif tiamin adalah didalam coenzim cp- carboksilase sebagai tiamin
pyrophosphate atau TPP. Ikatan ini merupakan ko-enzim dari dua jenis enzim a. pyruvate
decarboxylase dan transtolase . aassam pyruvate mengalami dekarboksilasi untuk menjadi retyl-
Coa yang akan di bakar lebih lanjut di dalam cyclus KREBS untk menghasilkan metabolism
berenersi tinggi yang disebut adenosine triphospate(ATP) Transketolase berfungsi dalam
pengubahan 6 ribulose-5 phosphate menjadi 5 glukose-6 phosphate, di dalam jalur metabolisme
hexosa monophosphate shunt(HMP). Kedua reaksi diatas berhubungan dengan metabolisme
karbohidrat.
Terdapat sejumlah antivitamin atau anti metabolite terhadap thiamin, diantaranya pyrithiamin
dan oxythiamin, dan beberapa lainnya lagi. Di dalam daging ikan mentah terdapat enzim
thiaminase yang merusak thiamin di dalam rongga usus, bila di konsumsi bersama dengan
sumber Thiamin.
Sejarah
Riboflavin (Vitamin B2) diketemukan sebagai pigmen kuning kehijauan yang bersifat fluoresen
(mengeluarkan cahaya) dalam susu pada Tahun 1879 dan fungsi biologiknya baru ditemukan
pada tahun 1932. Vitamin ini disintesis pada tahun 1935 dan dinamakan rinoflavin.
Struktur riboflavin terdiri atas cincin isoaloksazin dengan rantai samping ribitil. Flsvin
Mononukleotida (FMN) dibentuk dengan dikaitkannya ester fosfat pada rantai samping ribitil.
Flavin Adenin Difosfat (FAD) dibentuk bila FMN pada rantai sampingnya dikaitkan denfgan
Adenin Monofosfat.
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah Kristal kuning. Riboflavin larut air, tahan panas, oksidasi
dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya terutama sinar ultraviolet. Dalam proses
pemasakan tidak banyak yang rusak. Susu cair sebaiknya dikemas dalam karton berlapis paraffin
agar terlindung dari kerusakan karena sinar matahari
Rivoflavin mempunyai sifat larut dalam air dan tahan panas didalam larutan netral atau
asam , akan tetapi kalau dipanaskan dalam larutan basa ataupun kalau terkena sinar matahari
maka vitamin tersebut akan rusak. Pada putih telur kandungan riboflavin ternyata lebih banyak
dari kandungan thiaminnya. Mikro organisme --- bakteri --- dalam usus pada umumnya sangat
menunjang pembentukan robiflavin. Tersedianya riboflavin dalam tubuh walaupun hanya dalam
jumlah kecil saja demikian penting , karena fungsinya :
(1) Berguna untuk pemindahan rangsang sinar kesaraf mata;
(2) Berperan dalam berbagai enzim dalam proses oksidasi dalam sel-sel , dalam proses
oksidasi jaringan (terutama dibagian luar dari tubuh , seperti: kulit , mata , dan saraf
perifer).
(1) Penglihatan menjadi kabur --- katarak keratitis pada mata ---, hampir semacam buta
senja;
(2) Keilosis --- radang atau luka pada bagian sudut bibir,hidung;
(3) Gangguan pada proses pertumbuhan , pada perencanaan dan urat syarat;
(4) Berat badan menurun sedangkan aktivitas menjadi berkurang,
Kebutuhan normal akan vitamin B2 bagi orang dewasa yaitu sekitar 1,6mg per hari ,
namun kebutuhan tersebut secara lebih tepatnya bergantung pada umur , berat badan , konsumsi
energi dan protein , kebutuhan vitamin ini bagi anak-anak , wanita hamil , dan menyusui
tentunya lebih tinggi daripada biasanya. Beberapa pakar berpendapat bahwa pemberian yang
lebih banyak akan lebih berpengaruh terhadap kesehatan.
Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam mengelolah makanan yang berkaitan atau yang
berhubungan dengan Vitamin B2 (Riboflavin) adalah bahwa riboflavin larut dalam air dan akan
rusak bila kena cahaya.
Kelebihan
Sumber : Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia, Depkes 1990. Food Composition Table for Use
in East Asia, FAO, 1972 dalam Almatsier 2001
Kekurangan
Kekurangan Vitamin B2 dapat Menyebabkan retak pada mulut, bibir radang, warna lidah
berubah menjadi magenta, terkadang tumbuh pembulu darah di dalam kornea mata,
menyebabkan mata silau, pada laki-laki kulit buah Zakar mengalami peradangan. Dapat juga
menyebabkan perubahan psikologis seperti sedih tanpa alasan, depresi, histeris, dan kekuatan
genggaman tangan menurun. Kelebihan vitamin B2 tidak berakibat toksik karena ,larut dalam air
dan dapat dikeluarkan melaui urine.
*Sumber ; (Buku Gizi Anak Sekolah-Pengantar Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan/KOMPAS)*
Vitamin B3 (Niacin)
Vitamin B3 Disebut juga dengan Niasin, memiliki sifat: sedikit larut dalam air dingin,
larut sebagian dalam air panas, tahan terhadap alkali, asam, panas, cahaya, dan oksidasi.
Vitamin ini memiliki dua bentuk yakni, asam nikotinat dan nikotinamida.
Di dalam usus halus, niasin dihidrolisis dan di simpan sebagai asam nikotinat,
nikotinamida dan mononukleotida. Kelebihan niasin dibuang melalui urin.
b. Fungsi Vitamin B3
Nikotinamida berperan dalam tubuh sebagai bagian dari koenzim nicotinamide
adenin dinukleotida (NAD) dan nicotinamide adenin dinukleotida fosfat (NADP)
yang berperan dalam reaksi oksidasi reduksi pada glikolisis untuk menghasilkan
energy dalam bentuk ATP (adenosine trifosfat).
Nikotinamida (nicotinamide) terlibat dalam proses enzim, termasuk metabolisme
asam lemak (fatty acial), pernafasan jaringan (tissue repiration) dan prmbuangan
racun. Vitamin B3 juga berperan penting dalam fungsi otak, membantu
menyeimbangkan kandungan gula dalam darah dan menurunkan tingkat kolestrol.
Niasin memiliki keunikan diantara vitamin B karena tubuh membentunya dari asam
amino tripophan. Niasin membantu keeshatan kulit, system saraf dan system
pencernaan.
d. Sumber
Daging, unggas (ayam, itik dll) dan ikan merupakan sumber utama niasin, sama
halnya roti dan sereal (biji-bijian) yang telah diperkaya. Jamur, asparagus dan sayuran
hijau merupakan sumber yang paling baik.
f. Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada system syaraf, lemak
darah dan gula darah, Gejala-gejala seperti muntah, lidah membengkak dan pingsan
dapat terjadi. Selanjutnya, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi hati dan dapat
mengakibatkan tekanan darah rendah.
b. Fungsi Vitamin B5
Asam pantotenat memainkan peranan dalam pengeluaran hormone adrenal dan
pembentukan antibody, membantu dalam penggunaan vitamin, membantu mengubah
lemak, karbohidrat dan protein menjadi tenaga. Vitamin ini diperlukan oleh semua sel
dalam badan dan tertumpu dalam organ badan, juga terlibat dalam pengeluranan
“neurotransmitters”. Vitamin ini adalah elemen penting koenzim A, bahan kimia
penting yang berperan untuk membawa molekul dalam proses pemecahan glukosa,
asam lemak dan metabolism energy. Asam ini juga merupakan penambah stamina
dan mencegah anemia. Vitamin ini membantu usus berfungsi dengan normal dan
membantu dalam merawat tekanan dan rasa cemas.
Sejarah
Pada Tahun 1934, Gyorgy mengidentifikasi dan memisahkan Vitamin B6 yang dapat
menyembuhkan dermatitis bersisik pada tikus percobaan. Syruktur kimia dan sintesis vitamin B6
atau piridoksin ditetapkan pada tahun 1939. Bentuk lain berupa piridoksamin serta bentuk
aktifnya sebagai piridoksal fosfat ditetapkan pada Tahun 1942.
Sifat Kimia
Piridoksin merupakan Kristal putih tidak berbau, larut air dan alcohol. Piridoksin tahan panas
dalam keadaan asam, tidak begitu stabil dalam larutan alkali dan tidak tahan cahaya. Kehilangan
pada suhu beku sebanyak 36 hingga 55%.
PLP membantu pelepasan glikogen dari hati dan otot sebagai glukosa-1-fosfat, PLP juga
terlibat dalam perubahan asam linoleat menjadi asam arakidonat yang mempunyain fungsi
biologic penting. Pembentukan sfingolipida yang diperlukan dalam pembentukan lapisan myelin
yang menyarungi sel-sel saraf juga memerlukan PLP. PLP mengatur sintesis pengantar saraf
asam gam-amino butirat (Gamma-Amino-Butiric Acid/GABA). Piridoksin berada dalam otak
dalam konsentrasi tinggi walaupun pada taraf plasma rendah. Kelainan otak seperti demensia
mungkin disebabkan oleh kurangnya pengambilan vitamin-vitamin tertentu terutama Vitamin B6
oleh otak.
Angka kecukupan piridoksin (vitamin B6) menurut Widyakaryta Nasional Pangan dan Gizi
(2004) adalah seperti tampak pada table 9.10.
Vitamin B6 sebagai suplemen banyak diiklankan untuk meningkatkan daya tahan fisik, namun
manfaatnya belum dibuktikan secara ilmiah.
Sumber
Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam kharim, kecambah gandum , hati, ginjal, serealia.
Sumber : Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 2004. *Angka Kecukupan Piridoksin.
Tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang, susu, telur, sayur dan buah mengandung sedikit
Vitamin B6. Vitamin B6 di dalam bahan makanan hewani lebih mudah diabsorbsi daripada yang
terdapat di dalam bahan makanan nabati.
Akibat Kekurangan
Kekurangan Vitamin B6 jarang terjadi dan bila terjadi, biasanya secara bersamaan dengan
kekurangan beberapa jenis vitamin B-Kompleks lain. Kekurangan bias terjadi karena obat-
obatan tertentu, kecanduan alcohol, kelainan kongenital, penyakit kronik tertentu, dan ganguan
absorbs. Kekurangan vitamin B6 dapat menyertai kecanduan alcohol, karena alcohol dan
penyakit hati yang disebabkan alcohol dapat mengganggu metabolism vitamin B6.
Obat-obatan tertentu mengganggu metabolism vitamin B6. Insoniazida (Asam Iso Nikonemat
Hidroksida/INH) yang dipakai untuk pengobatan penyakit paru-paru merupakan antagonis
vitamin B6 karena membentuk kompleks dengan PLP yang tidak aktiv. Pasien akan menderita
neuritis peripheral dengan gejala kekurangan vitamin B6 lain.
Bahan mg Bahan mg
Makanan Makanan
Daging Sapi 0,42 Beras pecah kulit 0,62
Hati Sapi 0,82 Jagung 0,40
Hati Ayam 0,72 Tepung terigu 0,44
Jantung Sapi 0,36 Kacang Kedelai 0,82
Jantung Ayam 0,28 Kacang Hijau 0,47
Ginjal 0,39 Kacang Tolo 0,42
Ikan Tuna 0,92 Kentang 0,19
Kunig Telur 0,31 Pisang 0,32
Akibat Kelebihan
Koncumsi Vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan akan menyebabkan
kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, di mulai dengan semutan pada kaki, kemudian mati
rasa pada tangan dan akhirnya tubuh tidak mampu bekerja. Gejala kelebihan vitamin B6 ini sdah
dapat dilihat pada konsumsi sebanyak 25 miligram sehari. Hal ini perlu diperhatikan bila
menggunakan suplemen vitamin B6 dalam jumlah berlebihan.
Vitamin B6 :