Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap ibu mendambakan seorang anak yang sehat, namun beberapa dari mereka tidak mengetahui
mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi seorang anak agar dapat berkembang dengan baik. Mereka
hanya menyediakan makanan, yang seharusnya menjadi sumber gizi bagi tubuh, dengan kurang
berhati-hati. Beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya masalah yang timbul mengenai gizi buruk
pada balita adalah faktor ekonomi, lingkungan, dan ketidaktahuan orangtua. Keterbatasan ekonomi
sering dijadikan alasan untuk tidak memenuhi kubutuhan gizi pada anak, sedangkan apabila kita
cermati, pemenuhan gizi bagi anak tidaklah mahal, terlebih lagi apabila dibandingkan dengan harga obat
yang harus dibeli ketika berobat di Rumah Sakit.
Lingkungan yang kurang baik juga dapat mempengaruhi gizi pada anak, sebagai contohnya,
seringnya anak jajan sembarangan di tepi jalan, karena melihat teman-temannya yang juga sedangjajan
sembarangan. Faktor yang paling terlihat pada lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan
ibu mengenai gizi-gizi yang harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Untuk itu perawat perlu
memahami tingkat kebutuhan energi bayi dan balita untuk menyokong dan menentukan tingkat
pertumbuhan dan perkembangannya.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
mahasiswa mampu menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita dan menghitung
kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita
b. Tujuan Khusus : agar mahasiswa mampu:
 Menjelaskan tentang kebutuhan nutrisi pada bayi dan balita (karbohidrat, lemak, protein, cairan,
vitamin)
 Mampu menghitung kebutuhan total energy dan total parenteral nutrisi pada anak
BAB II
PEMBAHASAN

KARBOHIDRAT
Merupakan sumber energi yang tersedia dengan mudah di setiap makanan dan harus tersedia dalam
jumlah yang cukup sebab kekurangan sekitar 15% dari kalori yang ada dapat menyebabkan terjadi
kelaparan dan berat badan menurun.. apabila jumlah kalori yang tersedia atau berasal dari karbohidrat
dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan terjadi peningkatan BB(obesitas). Jumlah karbohidrat
yang cukup dapat diperoleh dari susu, padi-padian, buah-buahan, sukrosa, sirup, tepung, dan sayur-
sayuran.

Porsi terbesar dari energi tubuh ( 40- 50 %) kebutuhan kalori berasal dari KH ( sumber energi utama).
Karbohidrat merupakan makanan utama yang terjangkau oleh masyarakat. KH disimpan terutama dalam
bentuk glikogen dalam jaringan hati dan otot. Bila energi tdk terdapat dari KH, maka diambil dari
protein dan lemak.

KH didapat dalam bentuk :


a. Monosakarida ( glukosa, fruktosa, galaktosa)
b. Disakarida ( laktosa, sukrosa, maltosa, isomaltosa)
c. Polisakarida ( tepung, dektrin, glikogen, selulosa)

LEMAK
Pada dasarnya lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak esensial, yaitu
asam linoleat dan asam dan asam arakidonat. Pada anak usia bayi sampai kurang lebih tiga bulan, lemak
merupakan sumber gliserida dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi
untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E dan K.
Jumlah dan jenis lemak yang dikonsumsi sehari-hari berpengaruh bagi perkembangan dan
pertumbuhan anak. Pengaruh tersebut terjadi melalui kandungan kalori atau anergi yang dimiliki dan
peranan asam-asam lemak tertentu yang terdapat di dalamnya. Bagi bayi, sumber lemak yang ideal
dalam air susu ibu (ASI). Sekitar 50 – 60 Persen energi yang yang terkandung dalam ASI berasal dari
lemak susu, Selama masa penyapihan , konsumsi lemak harus dijaga jangn sampai terlalu rendah dari
jumlah yang dibutuhkan. Penggunaan lemak, terutama minyak nabati dalam makanan sapihan atau
makanan tambahan bagi bayi dn balita adalah cara efektif untuk memenuhi kebutuhan energi mereka.
Lemak merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan aktifitas fisik bagi anak dan
balita. Kebutuhan energi ini akan terpenuhi jika konsumsi lemak/minyak hanya menyumbang 15 persen
atau kurang dari total energi yang dibutuhkan perhari. Sampai umur dua tahun, lemak yang dikonsumsi
oleh anak disamping sebagai sumber energi, harus dilihat juga dari segi fungsi strukturalnya. Lemak
akan menghasilkan asam-asam lemak dan kolestrol yang ternyata dibutuhkan untuk membentuk sel-sel
membram pada semua organ. Organ-organ penting seperti retina dan sisitim saraf pusat terutama
disusun oleh lemak. Asam lemak yang dangat dibutuhkan oleh jaringan tubuh tersebut terutama adalah
asam lemak yang esensial.Asam lemah yang esensial adalah asam lemak yang tidak dapat dibuat
didalam tubuh sehingga harus diperolaeh dari makanan, terdiri dari asam Linoleat, linulenat dan
arakhidonat.
ASI mempunyai komposisi asam lemak yang sangat tepat untuk keperluan bayi dan anak-anak
sampai dua tahun tersebut. Juga mengandung faktor-faktor yang menyebabkan lemaknya mudah
dicerna, juga komposisi kimianya membuat ASI mudah dicerna dan juga memberikan suplai yang
seimbang antara asam lemak omega-6 dan omega-3.
Bagi bayi dan balita, rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut (1) sedapat mungkin
bayi diberikan ASI, (2) komposisi asam lemak dalam formula makanan bayi harus disesuaikan dengan
jumlah dan proporsi asam lemak yang terkandung dalam ASI, dan (3) selama masa sapihan atau paling
sampai bayi umur 2 tahun, kebutuhan energi yang berasal dari lemak harus sebanyak 30-40 persen dari
total energi yang dibutukan per hari, dengan komposisi asam lemak yang semirip mungkin dengan ASI.

PROTEIN
Protein merupakan zat gizi dasar yang berguna dalam pembentukan protoplasma sel. Selain itu,
tersedianya protein dalam jumlah yang cukup penting untuk pertumbuhan dan perbaikan sel jaringan
dan sebagai larutan untuk menjaga keseimbangan osmoyik plasma. Protein terdiri dari dua puluh empat
asam amino, di antaranya sembilan asam amino esensial (treonin, valin, leusin, isoleusin, lisin, triptofan,
fenilalanin, metionin, dan histidin) dan selebihnya asam amino nonesensial. Jika jumlah protein dalam
tubuh tinggi dapat memperburuk insufisiensi ginjal. Jika jumlahnya kurang, dapat menyebabkan
kelemahan, edema, bahkan dalam kondisi lebih buruk dapat menyebabkan kwshiorkor(kurang protein)
dan marasmus (kurang protein dan kalori). Komponen zat ggizi protein dapat diperoleh dari susu, telur,
daging, ikan, unggas, keju, kedelai, kacang, buncis, dan padi-padian.

Kebutuhan protein per hari (per kg BB)

Usia Berat badan (kg) Tinggi badan (cm) Protein (gr)


0-6 bulan 6 60 10
7-12 bulan 8,5 71 18
1-3 tahun 12 90 25
4-6 tahun 18 110 39
7-9 tahun 25 120 45
Laki-laki
10-12 tahun 35 138 50
13-15 tahun 46 150 60
16-18 tahun 55 160 65
Perempuan
10-12 tahun 37 145 50
13-15 tahun 48 153 57
16-18 tahun 50 154 50

CAIRAN
Air
Air merupakan kebutuhan nutris yang sangat penting,mengingat kebutuhan air pada bayi mencapai 75-
80% dari berat badan.air bagi tubuh berfungsi sebagai pelarut untuk pertukaran selluler, medium untuk
peng
Mineral
Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam kelompok mikro, yaitu :
a. Kalsium merupakan mineral yang berguna untuk pengaturan struktur tulang dan gigi, kontraksi
otot, iritabilitas saraf, koagulasi darah, kerja jantung dan produksi susu. Kalsium akan
dieksresikN 70% dalam tinja, 10% dalam urin, sedangkan 15-25% bertahan dan tergantung
dalam keceptan pertumbuhan.
b. Kloridasangat berguna dalam pengeluaran tekanan osmotic serta keseimbangan asam dan basa.
Klorida dapat diperoleh
dari garam, daging, susus dan telur.
c. Kromium berguna untuk metabolism glukosa dan metabolism dalam insulin. Kromium dapat
diperoleh dari ragi.
d. Tembaga berguna untuk produksi sel darah merah, pembentukan hemoglobin, penyerapan besi,
dll. Tembaga dapat diperoleh dari hati, daging, ikan, padi, dan kacang-kacangan.
e. Flour mnerupakan mineral yang berfungsi untuk pengaturan struktur gii dan tulang, sehingga
jika kekurangan dapat menyebabkan karies gigi. Sumber flour terdapat dsalam air, makanan laut,
dan tumbuh-tumbuhan.
f. Iodium harus tersedia dalam jumlah yang cukup sebab kekurangan iodium dapat menyebabkan
penyakit gondok. Iodium dapat diperoleh dari garam.
g. Zat besi merupakan mineral yang menjadi bagian dari struktur hemoglobin untuk
pengangkutanCO2 dan O2. Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia dan osteoporosis.
Sedangkan kelebihan dapat mengakibatkan sirosis, gastritis, dan hemolisis. Zat besi dapat
diperoleh dari hati, daging, kuning telur, sayuran hijau, padi, dan tumbuhan.
h. Maknesium berguna dalam aktifitas enzim pada metabolisme karbohidrat dan sangat penting
dalam proses metabolisme.kekurangan mangnesium menyebabkan hipokalsemia atau
hipokalemia,maknesium dapat diperoleh dari biji-bijian, kavang-kacangan,daging dan susu.
i. Mangan berfungsi dalam aktifitas enzim.mangan dapat diperoleh kacang-kacanagn padi , biji-
bijian, dan sayur-sayuran hijau.
j. Fosfor merupakan unsure pokok dalam pertumbuhan tulang dan gigi.kekurangan fosfor dapat
menyebabkan kelemahan otot.fosfor dapat diperoleh dari susu,kuning telur,kacang-
kacangan,padi-padian dan lain-lain.
k. Kalium berfungsi dalam kontraksi otot dan hantaran implus saraf,keseimbangan cairan,dan
pengaturan irama jantung,kalium dapat diperoleh dari semua makanan.
l. Natrium berguna dalam pengaturan tekanan osmotic serta pengaturan keseimbangan asam dan
basa,dan cairan.kekurangan cairan dapat mengakibatkan kram otot,nausea,dehidrasi dan
hipotensi.natrium dapat diperoleh dari garam,susu,telur,tepung dan lain-lain.
m. Sulfur merupakan unsure pokok protein seluler yang membantu proses metabolism jarinagn
saraf.sulfur dapat di peroleh dari makanan protein.
n. Seng merupakan unsure pokok dari beberapa enzim karbonik anhidrase yang penting dalam
pertukaran CO2.seng dapat diperoleh dari daging ,padi-padian,kacang-kacangan,dan keju.

VITAMIN
Untuk memelihara kesehatan,rekuiremen bayi dan anak menurut recommended Dietary
Allowance for Use in Indonesia yang dikeluarkan oleh departemen Kesehatan RI pada tahun 1968 dapat
dilihat pada table 6.
Tabel 6 : Kecukupan gizi yang dianjurkan (menurut data Departemen kesehatan RI,1968)
Dalam daftar tersebut tersebut kebutuhan akan vitamin D tidak dicantumkan, akan tetapi Nelson
(1969) mengemukakan angka 400 U.I untuk semua umur.
Gol Umur Ca Fe Vit.A Tiamin Riboflavin Niasin Vit.C Vit D
(g) (g) sebagai (mg) (mg) (mg) (mg) U,I
Karotin
(mcg)
Bayi
6-12 bln 0,6 8 1200 0,4 0,5 6 25 (400)
Anak
1-3 thn 0,5 8 1500 0,5 0,7 8 30
4-6 thn 0,5 10 1800 0,6 0,9 9 40
7-9 thh 0,5 10 2400 0,8 1,0 13 50

Remaja Pria
10-12 thn 0,7 12 3450 0,9 1,3 13 60
13-15 thn 0,7 12 4000 1,1 1,6 19 60
16-19 thn 0,6 12 4000 1,2 1,7 20 60
Remaja wanita
10-12 thn 0,7 12 3450 0,9 1,3 18 60
13-15 thn 0,7 12 4000 1,0 1,3 16 60
16-19 thn 0,6 12 4000 1,1 1,1 14 60
Merencanakan pengaturan makan untuk seorang bayi atau anak. Jika kita hendak menentukan
makanan yang tepat untuk seorang bayi atau anak, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Menentukan jumlah kebutuhan dari setiap nutrient dengan menggunakan data tentang kebutuhan
nutrient.
2. Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih untuk menterjemahkan nutrient dari berbagai
macam bahan makanan
3. Menentukan jenis makanan akan diolah sesuai dengan hidangan (menu) yang dikehendaki
4. Menentukan jadwal waktu dan menentukan hidangan .Perlu pula ditentukan cara pemberian
makan, misalnya dengan cara makan biasa, dengan pipa penduga (sonde) dan lain lain
5. Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut.Perlu dipertimbangkan
kemungkinan factor kesukaan dan ketidaksukaan terhadap suatu makanan,

Faktor-faktor yang perlu diperlukan untuk pengaturan makan yang tepat adalah :
1. Umur
2. Berat Badan
3. Diagnosis dari penyakit, tahap serta keadaaan penyakit
4. Keadaan mulut sebagai alat penerima makanan
5. Kebiasaan makan, kesukaan dan ketidaksukaan, akseptabilitas dari makanan dan toleransi
anak terhadap makanan yang diberikan.

Dengan memperhatikan dan memperhitungkan factor factor tersebut fi atas, umumnya tidak akan
banyak terjadi kekeliruan dalam mengatur makan untuk seorang bayi atau anak.

Total Energi dan Parenteral


Komisi ahli FAO/WHO dalam tahun 1971 mengemukan bahwa rekruitmen dari kalori harus
disesuiakan dengan berat badan selama masa pertumbuhan.

Kebutuhan energi rata-rata dari bayi.


umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO (1971) Nelson (1969)
3 bulan 120
3-5 bulan 115
6-8 bulan 110
9-11 bulan 105
Rata-rata selama masa 112 110(100-120)
bayi

Nelson tidak membedakan jenis kelamin dalam masa remaja. Perbedaan tersebut sebenarnya
diperlukan, mengingat dalam masa remaja terjadi perbedaan dari permulaan pubertas dan juga
perbedaan rekruitmen dari nutrient lain.
Kebutuhan energy anak diatas 1 tahun
umur Kebutuhan energi (Kal/kgBB/hari)
FAO (1971) Nelson (1969)
Anak
1 112 110
1-3 101 100
4-6 91 90
7-9 78 80
Remaja pria
10-12 71 70
13-15 57 60
16-19 49 50
Remaja wanita
10-12 62 70
13-15 50 60
16-19 43 50
Kalori yang diberikan akan digunakan untuk :
 Metabolism basal : bayi membutuhkan 55 kal/kgBB/hari, kemudian pada usia selnjutnya
berkurang dan setelah dewasa menjadi 25-30 kal/kgBB/hari. Metabolism basal meningkat 10%
untuk tiap kenaikan suhu 10C.
 Specific dynamic Action (SDA) ialah kenaikan kalori yang diperlukan diatas keperluan
metabolism basal, yang disebabkan oleh peristiwa makan dan mencerna makanan. Pada masa
bayi rata-rata 7-8% dari seluruh masukan kalori, sedangkan pada anak kira-kira 5% bila
diberikan makanan biasa.
 Pembuangan ekskreta (sisa yang tidak terpakai): biasanya tidak lebih dari 10%.
 Aktifitas jasmani : 15-25 kal/kgBB/hari. Pada saat sangat aktif dapat mencapai 50-80 kal/kgBB
untuk waktu yang singkat, misalnya saat berolahraga (atletik, berenang, dan sebaginya).
 Pertumbuhan merupakan jumlah kalori yang tidak digunakan untuk keperluan tersebut diatas dan
merupakan kalori yang disimpan.
Bergantung pada fase pertumbuhan, pad hari-hari permulaan kira-kira 20-40 kal/kgBB/hari,
kemudian berkurang sehingga pada akhir masa bayi menjadi 15-25 kal/kgBB/hari. Pada masa
remaja kenutuhan kalori untuk pertumbuhan akan menigkat lagi.
Kalori dalam makanan berasal dari nutrient protein, lemak, dan karbohidrat. Setiap gram protein
menghasilkan 4 kalori, lemak 9 kalori dan karbohidrat 4 kalori.
Distribusi kalori dalam makanan anak yang dalam keseimbangan diet (balnced diet) ialah 15% berasal
dari protein, 35% dari lemak, dan 50% dari karbohidrat. Menurut Platt (1961), bila makanan tersebut
diukur nilai gizinya dengan Net Dietary protein calories % atau NDpCals %, maka sesuatu makanan
bernilai cukup (adekuat) sebagai berikut :
 Masa bayi : 8,0
 Anak 1-3 tahu : 7,8
 Anak 4-9 tahun : 5,9
 Masa remaja : 8,0
Kelebihan kalori yang tetap setiap hari sebanyak 500 kalori, dapat menyebabkan kenaikan berat
badan 500 gram dalam seminggu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masa balita adalah periode perkembangan fisik dan mental yang pesat, Masa balita adalah
periode perkembangan fisik dan mental yang pesat. Pada masa ini otak balita Ibu telah siap menghadapi
berbagai stimuli seperti belajar berjalan dan berbicara lebih lancar. Ada beberapa macam nutrisi yang
diperluakn untuk pertumbuhan balita diantaranya karbohidrat, protein, lemak, cairan,vitamin dan zat
penting lainnya. Perawat harus mampu menghitung total energi dan parenteral balita.

3.2 Saran
Berdasarkan isi dari makalah banyak kekurangan yang terdapat pada isi yang dijelaskan dan
bahasa yang di gunakan penulis sebagian besar masih teksbook. Hal ini di sebabkan karena kurangnya
pemahaman dari penulis sendiri.
Hendaknya dimasa yang akan datang diharapkan para penulis dan penerus selanjutnya lebih
memahami lagi terhadap materi yang akan dibuatnya serta dapat menggunakan penulisan yang lebih
efektif sehingga lebih mudah dipahami pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Bates, Barbara. Buku Saku Pemeriksaan fisik dan Riwayat Kesehatan. Edisi 2. Jakarta:
EGC 1997
Hidayat, Aiziz Alimul. Pengantar Ilmu keperawatan Anak. Buku 1. jakarta: Salemba
Medika. 2006
Nutricia Indonesia. Menu seimbang untuk balita.
http://www.clubnutricia.co.id/my_toddler/article/a_balanced_diet_for_toddlers .(diakses 7
Maret 2010)
Nurlaila. 2008. Pengkajian Keperawatan pada Anak. www.google- file:///anak.html (diakses 7
maret 2010)
Sacharin, Rosa M. Prinsip Keperawatan Pediatrik. Edisi 2. Jakarta: EGC. 1996
Wong, Donna L. Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik. Edisi 4. jakarta: EGC. 2003

Anda mungkin juga menyukai