METODE KONTRASEPSI
Oleh:
Preseptor:
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
Berikut ini dijabarkan metode medis teknis gerakan keluarga berencana di
Indonesia untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh dan rinci.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Sampai saat ini belum ada suatu cara kontrasepsi yang 100% ideal. Ciri-ciri
suatu kontrasepsi yang ideal meliputi daya guna, aman, murah, estetik, mudah
didapat, tidak memerlukan motivasi terus menerus dan efek samping minimal.
Syarat-syarat kontrasepsi :
1. Aman pemakaiannya dan dipercaya.
2. Efek samping yang merugikan tidak ada
3. Lama kerjanya dapat diatur menurut keinginan
4. Tidak mengganggu hubungan persetubuhan
4
5. Tidak memerlukan bantuan medik atau control yang ketat selama
pemakaiannya
6. Cara penggunaannya sederhana
7. Harganya murah supaya dpt dijangkau masyrakat
8. Dapat diterima oleh pasangan suami istri
Kontrasepsi yg ideal dan memenuhi syarat diatas belum ada. Yang ada
kontrasepsi yg memenuhi sebagian syarat atau hampir memenuhi syarat. Yang
penting sebenarnya adalah “memakai salah satu cara kontrasepsi jauh lebih baik dari
tidak memakai kontrasepsi sama sekali”.
5
e. Pembagian yang umum dan banyak dipakai adalah sebagai berikut :
1. Metoda merakyat (Folk methods) :
Coitus interuptus
Postcoital douche
Prolonged lactation
2. Metoda tradisional (traditional methods) :
Pantang berkala
Kondom
Diafragma vaginal
Spermisida
3. Metoda modern
Pil KB
Suntik KB
AKBK atau norplant
IUD
4. Metoda permanen operatif
Tubektomi
Vasektomi
Secara umum terdapat tiga metode kontrasepsi yang digunakan saat ini, yaitu :
(1) Kontrasepsi Hormonal; (2) Kontrasepsi Mekanis; dan (3) kontrasepsi tanpa
menggunakan alat atau obat-obatan.3
Cara ini mungkin merupakan cara kontrasepsi yang tertua yang dikenal oleh
manusia, dan mungkin masih merupakan cara yang banyak dilakukan sampai
sekarang. Senggama terputus ialah penarikan penis dari vagina sebelum terjadi
6
ejakulasi. Hal ini berdasarkan kenyataan, bahwa akan terjadinya ejakulasi disadari
sebelumnya oleh sebagian besar pria, dan setelah itu masih ada waktu kira-kira 1
detik sebelum ejakulasi terjadi. Waktu yang singkat ini dapat digunakan untuk
menarik keluar penis dari vagina. Keuntungannya, cara ini tidak membutuhkan biaya,
alat-alat maupun persiapan, akan tetapi kekurangannya bahwa untuk mensukseskan
cara ini dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak pria dan bisa mengurangi
kenikmatan/kepuasan dalam berhubungan seksual. Selanjutnya penggunaan cara ini
dapat menimbulkan neurasteni.3
Pembilasan vagina dengan air biasa dengan atau tanpa tambahan larutan obat
(cuka atau obat lain) segera setelah koitus merupakan cara yang telah lama sekali
dilakukan untuk tujuan kontrasepsi. Maksudnya ialah untuk mengeluarkan sperma
secara mekanik dari vagina. Penambahan cuka ialah untuk memperoleh efek
spermasida serta menjaga asiditas vagina.3,9
7
2.2.1.3 Perpanjangan Masa Menyusui Anak (Prolonged Lactation)
Tabel 2. Waktu yang dianjurkan untuk memulai kontrasepsi pada wanita menyusui3
Metode Amenorea √ √ √
Laktasi (MAL)
AKDR √ √ √
Sterilisasi √ √
Kondom/spermasida √ √ √ √
Kontrasepsi √ √
Progestin
KB Alamiah √ √
8
Kontrasepsi √
kombinasi
Cara ini awalnya diperkenalkan oleh Kyusaku Ogino dari Jepang dan
Hermann Knaus dari Jerman, pada saat yang sama, kira-kira tahun1931. Oleh karena
itu cara ini sering juga disebut cara Ogino-Knaus. Mereka bertitik tolak dari hasil
penyelidikan bahwa seorang wanita hanya dapat hamil selama beberapa hari saja
dalam tiap daur haidnya. Masa subur yang disebut ”Fase Ovulasi” mulai 48 jam
sebelum ovulasi dan berakhir 24 jam setelah ovulasi. Sebelum dan sesudah masa itu,
wanita tersebut berada dalam masa tidak subur.3,10
Mekanisme kerja
Prinsipnya adalah tidak melakukan hubungan suami isteri pada masa subur
isteri. Untuk menetukan masa subur istri dipakai 3 patokan, yaitu :
1. Ovulasi terjadi 14 ± 2 hari sebelum haid yang akan datang
2. Sperma dapat hidup dan membuahi dalam 48 jam setelah ejakulasi.
3. Ovum dapat hidup 24 jam setelah ovulasi
Jadi jika ingin dicegah, koitus harus dihindari sekurang-kurangnya selama 3
hari (72 jam), yaitu 48 jam sebelum ovulasi dan 24 jam esudah ovulasi terjadi.
Cara menentukan masa aman
Awalnya dicatat lama siklus haid selama 3 bulan terakhir. Tentukan lama haid
terpendek dan terpanjang. Siklus terpendek dikurangi 18 hari dan siklus haid
terpanjang dikurangi dengan 11 hari. Dua angka yang diperoleh merupakan range
masa subur. Dalam masa ini merupakan masa pantang sanggama, diluarnya
merupakan masa aman.
Cara lain untuk menentukan masa aman ialah dengan suhu basal badan.
Menjelang ovulasi suhu basal badan akan turun. Suhu basal dicatat dengan teliti
setiap hari.
9
Kesulitan cara ini ialah bahwa waktu yang tepat dari ovulasi sulit untuk
ditentukan; ovulasi umumnya terjadi 14 ± 2 hari sebelum hari pertama haid yang akan
datang. Pada wanita dengan haid yang tidak teratur, akan tetapi variasi yang tidak
jauh berbeda, dapat diterapkan masa subur dengan perhitungan :“Daur haid terpendek
dikurangi 18 hari dan daur haid terpanjang dikurangi 11 hari”.Masa aman ialah
sebelum daur haid terpendek yang telah dikurangi.3
2.2.2.1 Pria
a. Kondom
Prinsip kerja kondom ialah sebagai perisai dari penis sewaktu melakukan
koitus, dan mencegah tumpahnya sperma dalam vagina. Bentuk kondom adalah
silindris dengan pinggir yang tebal pada ujung yang terbuka, sedang ujung yang
buntu berfungsi sebagai penampung sperma. Diameternya biasanya kira-kira 31-36,5
mm dan panjang lebih kurang 19 mm. Kondom dilapisi dengan pelicin yang
mempunyai sifat spermatisid.3
10
Efektivitas kondom ini tergantung dari mutu kondom dan dari ketelitian
dalam penggunaannya. Rata-rata kegagalankontrasepsiiniadalahsekitar 2-21%.
Mengenai pemakaian kondom perlu diperhatikan hal-hal berikut :10
2. Pasanglah kondom sepanjang penis yang sedang dalam ereksi. Pada pria yang
tidak bersunat, prepusium harus ditarik terlebih dahulu.
5. Keluarkanlah penis dari vagina sewaktu masih dalam keadaan ereksi dan
tahanlah kondom pada tempatnya ketika penis dikeluarkan dari vagina,
supaya sperma tidak tumpah
2.2.2.2 Wanita
a. Pessarium
b. Diafragma vaginal
Pada tahun 1881 Mensinga dan Flensburg (Belanda) telah menciptakan untuk
pertama kalinya diafragma vaginal guna mencegah kehamilan. Dewasa ini diafragma
vaginal terdiri atas kantong karet yang berbentuk mangkuk dengan per elastis pada
pinggirnya. Per ini ada yang terbuat dari logam tipis yang tidak dapat berkarat, ada
11
pula yang dari kawat halus yang tergulung sebagai spiral dan mempunyai sifat seperti
per.3,9
3. jika pemakaian pil, AKDR, atau cara lain harus dihentikan untuk sementara
waktu oleh karena sesuatu sebab.
Diafragma paling cocok untuk dipakai pada wanita dengan dasar panggul
yang tidak longgar dan dengan tonus dinding vagina yang baik.Pada keadaan-keadaan
tertentu pemakaian diafragma tidak dapat dibenarkan, misalnya pada 1) sistokel yang
berat; 2) prolapsus uteri; 3) fistula vagina; 4) hiperantefleksio atau hiperretrofleksio
uterus.
12
Keuntungan cara ini ialah : 1) hampir tidak ada efek sampingan; 2) dengan
motivasi yang baik dan pemakaian yang betul, hasilnya cukup memuaskan; 3) dapat
dipakai sebagai pengganti pil atau AKDR pada wanita-wanita yang tidak boleh
mempergunakan pil atau AKDR oleh karena suatu sebab.2,3
c. Cervical cap
Cervical cap dibuat dari karet atau plastik, dan mempunyai bentuk mangkuk
yang dalam dengan pinggirnya terbuat dari karet yang tebal. Ukurannya ialah dari
diameter 22 mm sampai 33 mm; jadi lebih kecil daripada diafragma vaginal. Cap ini
dipasang pada porsio servisis uteri seperti memasang topi. Dewasa ini alat ini jarang
dipakai untuk kontrasepsi.3
13
2. jelly atau cream. 1) Perseptin vaginal jelly, Orthogynol vaginal jelly, 2)
Delfen vaginal cream.Jelly lebih encer daripada cream. Obat ini disemprotkan
ke dalam vagina dengan menggunakan suatu alat. Lama kerjanya kurang lebih
20 menit sampai 1 jam.
4. C-film, yang merupakan benda yang tipis, dapat dilipat, dan larut dalam air.
Dalam vagina obat ini merupakan gel dengan tingkat dispersi yang tinggi dan
menyebar pada porsio uteri dan vagina. Obat mulai efektif setelah 30 menit.
14
meningkatkan keasaman dari bagian bawah vagina (ph 3,5-5,5) untuk mencegah
terjadinya infeksi pada vagina. Di servik, estrogen mencegah masuknya sperma
memasuki uterus, estrogen akan mengubah konsistensi mukosa servik, sehingga
membuatnya semakin konduktif terhadap kelangsungan hidup dan penetrasi sperma,
terutama selama masa ovulasi.3,4,5
Estrogen dalam kontrasepsi bekerja menghambat ovulasi dengan menghambat
sekresi gonadotropin. Estrogen akan menghambat sekresi follicle stimulating
hormone(FSH) yang berfungsi mencetus terjadinya ovulasi (gambar 2) dan
menyiapkan uterus untuk implantasi hasil konsepsi.4
15
Progesteron memiliki fungsi utama mempersiapkan saluran genitalia wanita
untuk implantas dan maturasi dari fertilisasi sel telur dan menghambat kehamilan.5
16
Gambar 2. UmpanBalikNegatif Estrogen danProgesteronterhadapproduksi LH
dan FSH5
b. Kelebihan
17
didapat hanya berlangsung singkat. Disamping itu, Kontrasepsi oral kombinasi juga
diketahui dapat menurunkan rasa nyeri dan jumlah perdarahan pada saat menstruasi.4
Efek metabolik
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme protein
18
Penyakit hati
Kolestasis dan ikterus kolestatik merupakan penyulit yang jarang terjadi pada
pemakai kontrasepsi oral; gejala dan tanda akan hilang apabila obat dihentikan.
Tampaknya kontrasepsi oral mempercepat terjadinya penyakit kandung empedu pada
wanita yang rentan, tapi secara keseluruhan tidak terjadi peningkatan resiko jangka
panjang. Dan tidak ada alasan untuk menghentikan kontrasepsi oral pada wanita yang
telah pulih dari hepatitis virus.3
Gizi
Penyimpangan kadar beberapa zat gizi, yang serupa dengan yang dijumpai
pada kehamilan normal, dilaporkan terjadi pada wanita yang menggunakan
kontrasepsi oral.3
Defisiensi piridoksin
Efek kardiovaskular
Terdapat sejumlah risiko kardiovaskular yang jarang tetapi bermakna pada pemakaian
kontrasepsi hormonal.3,4
Tromboembolisme
19
Faktor-faktor klinis yang meningkatkan resiko trombosis dan emboli vena
adalah hipertensi, kegemukan, diabetes, merokok, dan gaya hidup yang tidak
banyak aktivitas fisik.3
Hipertensi
Infark miokardium
20
wanita yang memiliki migren, karena mungkin saja akan bertambah parah
atau merupakan ancaman stroke atau stroke ringan.3
Laktasi
Efek lain
Mukorea
Kloasma
Pertambahan berat badan; tidak semua wanita yang menggunakan ini akan
mengalami peningkatan berat badan. Hal ini terjadi oleh karena adanya retensi
cairan, tetapi umumnya akibat pola makan yang berubah sebab ibu merasa
tenang dan tidak takut hamil lagi setelah menggunakan alat kontrasepsi.3
c. Efektivitas
Efektivitas penggunaan dari kontrasepsi pil cukup tinggi dengan rata-rata
angka kegagalan sekitar 0,3% - 8%.
21
2.2.4.2 Pil Progestin (Mini pil)
Disebut juga mini pil adalah pil yang hanya mengandung progestin 350 μg
atau kurang yang diminum setiap hari. Pil ini tidak terlalu populer oleh karena insiden
perdarahan ireguler dan angka kehamilannya jauh lebih tinggi. Pilihan yang baik bagi
ibu yang menyusui, mulai diminum pada minggu ke 6 setelah melahirkan3,4,8. Pil ini
mengganggu kesuburan tapi tidak selalu menghambat penetrasi ovulasi.
Kemungkinan sebabnya adalah terbentuknya mukus serviks yang menghambat
penetrasi sperma dan perubahan pematangan endometrium sehingga dapat menolak
implantasi blastokista.3
a. Keuntungan
b. Kekurangan
c. Kontraindikasi
Terutama pada wanita berumur, dengan perdarahan uterus yang tidak jelas,
riwayat kehamilan ektopik atau kista ovarium fungsional.3
d. Efektivitas
22
Efektivitas penggunaan dari pil progestin (mini pil) sama dengan kontrasepsi
oral kombinasi yaitu dengan angka kegagalan 0,3%-8%.
Noetindron etantat disuntikan dengan cara yang sama dalam dosis 200mg,
tetapi penyuntikan obat ini harus diulang setiap 60 hari.3
23
Kontrasepsi progestin suntik memiliki tingkat efektivitas yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kontrasepsi hormonal oral. Angka kegagalan yaitu sekitar 0,3%
- 3%.
Obat kontrasepsi baru yang disuntikan setiap bulan. Obat ini mengandung
25mg Medroksiprogesteron asetat plus 5 mg estradiol sipionat yang dipasarkan
dengan nama Lunelle atau Cyclo-Provera.3
24
Mekanisme kerja obat ini dengan menghambat ovulasi dan menekan
proliferasi endometrium. Kadar estrasdiol mencapai puncak pada 3 sampai 4 hari
pascainjeksi dengan nilai yang setara dengan lonjakan para-ovulasi dalam siklus
menstruasi ovulatorik normal. Kadar estradiol menetap setinggi ini selama sekitar 10-
14 hari, dan penurunannya menyebabkan perdarahan lucut 10 sampai 20 hari pasca
penyuntikan.3
Kontrasepsi oral jangan digunakan pada wanita yang mengalami salah satu
keadaan dibawah ini :
25
l. Adenoma atau karsinoma hati
Peringatan :
a. Mekanisme kerja
Mekanisme kerja dari AKDR sampai saat ini belum diketahui dengan pasti,
tetapi pendapat yang terbanyak mengatakan bahwa dengan adanya AKDR dalam
kavum uteri menimbulkan reaksi peradangan endometrium yang disertai dengan
serbukan leukosit yang dapat menghancurkan blastokista dan sperma. Pada
26
pemeriksaan cairan uterus pada pemakai AKDR sering kali dijumpai sel-sel makrofag
(fagosit) yang mengandung spermatozoa. Disamping itu ditemukan juga sering
timbulnya kontraksi uterus pada pemakai AKDR, yang dapat menghalangi nidasi.
Diduga ini disebabkan karena meningkatnya prostaglandin dalam uterus pada wanita
tersebut.3,4,9
b. Efektifitas
c. Jenis-jenis AKDR
Sampai sekarang telah banyak ditemukan jenis-jenis AKDR, tapi yang paling
banyak digunakan dalam program KB di Indonesia ialah AKDR jenis copper T dan
spiral (Lippes loop). Bentuk yang beredar dipasaran adalah spiral (Lippes loop), huruf
T (Tcu380A, Tcu200C, dan NovaT), tulang ikan (MLCu350 dan 375), dan batang
(Gynefix). Unsur tambahan adalah tembaga (cuprum), atau hormon
(Levonorgestrel).3,4
Gambar AKDR
27
d. Keuntungan-keuntungan AKDR
Perdarahan
Masa haid dapat menjadi lebih panjang dan banyak, terutama pada bulan-
bulan pertama pemakaian
Rasa nyeri dan kejang di perut
Gangguan pada suami
Ekspulsi (pengeluaran sendiri)
f. Komplikasi AKDR3,4,10
Infeksi
Perforasi
28
begitu pula dengan yang mengandung logam. Pengeluaran dapat dilakukan
dengan laparotomi jika dengan laparoskopi gagal, atau setelah terjadi ileus.
Jika AKDR yang menyebabkan perforasi itu jenis terbuka dan linear, dan
tidak mengandung logam AKDR tidak perlu dikeluarkan dengan segera.
Kehamilan
Jika terjadi kehamilan dengan AKDR in situ, tidak akan timbul cacat
pada bayi oleh karena AKDR terletak antara selaput ketuban dan dinding
rahim. Angka keguguran dengan AKDR in situ tinggi. Jadi jika ditemukan
kehamilan dengan AKDR in situ sedang benangnya masih kelihatan,
sebaiknya dikeluarkan oleh karena kemungkinan terjadinya abortus setelah
dikeluarkan lebih rendah dari pada dibiarkan terus. Tetapi jika benangnya
tidak kelihatan, sebaiknya dibiarkan saja berada dalam uterus.
1. Kehamilan
2. Adanya infeksi yang aktif pada traktus genitalis (Penyakit Menular Seksual)3
3. Adanya tumor ganas pada traktus genitalis
4. Adanya metrorhagia yang belum disembuhkan
5. Pasangan yang tidak lestari/harmonis
29
h. Pemasangan AKDR3,4
Pemasangan dapat dilakukan pada hari pertama atau pada hari terakhir haid.
Keuntungannya : pemasangan lebih mudah karena serviks saat itu sedang
terbuka dan lembek, rasa nyeri tidak seberapa keras, perdarahan yang timbul
akibat pemasangan tidak seberapa dirasakan, kemungkinan pemasangan pada
uterus yang sedang hamil tidak ada.
Sewaktu postpartum
30
Sebaiknya AKDR dipasang segera setelah abortus oleh karena dari segi
fisiologi dan psikologi waktu itu adalah paling ideal. Tetapi, septic abortion
merupakan kontraindikasi
Dalam hal ini wanita yang bersangkutan dilarang untuk bersenggama sebelum
AKDR dipasang.
Pada umumnya tehnik pemasangan adalah sama pada setiap jenis AKDR, tapi
disini diterangkan mengenai cara pemasangan jenis lippes loop karena yang paling
banyak digunakan di Indonesia.
Tehniknya berupa:
Bersihkan daerah vulva dan vagina secara a dan antisepsis dengan betadine
AKDR dimasukkan ke dalam uterus dengan tehnik tanpa sentuh, lalu dorong
ke dalam kavum uteri hingga mencapai uterus.
31
Tahan pendorong (plunger) dan tarik selubung (inserter) ke bawah sehingga
AKDR bebas.
Mengeluarkan AKDR biasanya dilakukan dengan cara menarik benang AKDR yang
keluar dari ostium uteri eksternum dengan dua jari, dengan pinset, atau dengan cunam.
Kadang-kadang benang tidak tampak dari ostium uteri eksternum.
Perforasi usus
Tubektomi ialah tindakan yang dilakukan pada kedua tuba falopii wanita
sedangkan vasektomi ialah pada kedua vasdeferens pria,yang mengakibatkan yang
bersangkutan tidak dapat hamil atau tidak menyebabkan kehamilan lagi.2 Metoda
dengan cara operasi tersebut diatas telah dikenal sejak zaman dahulu. Hippocrates
32
menyebut bahwa tindakan itu dilakukan terhadap orang dengan penyakit jiwa. Dahulu
vasektomi dilakukan sebagai hukuman misalnya pada mereka yang melakukan
perkosaan. Sekarang tindakan tubektomi dan vasektomi dilakukan secara sukarela
dalam rangka keluarga berencana.3
2.2.5.1 Tubektomi
Motivasi hanya satu kali saja, tidak diperlukan motivasi yang berulang-ulang
Kontrasepsi permanen
33
Syarat-syarat tubektomi :
Syarat sukarela
Syarat bahagia
Syarat medik
Untuk menutup lumen dalam tuba, dapat dilakukan pemotongan tuba dengan
berbagai macam tindakan operatif, seperti cara Pomeroy, cara Irving, cara Uchida,
cara Kroener, cara Aldridge. Pada cara Madlener tuba tidak dipotong. Disamping
cara-cara tersebut, penutupan tuba dapat pula dilakukan dengan jalan kauterisasi tuba,
penutupan tuba dengan clips, Falope ring, Yoon ring, dll.
2.2.5.2 Vasektomi
34
dapat mengganggu sembuhnya luka operasi, jadi sebaiknya harus disembuhkan
dahulu.
Keuntungan vasektomi5 :
Kegagalan dapat terjadi karena: terjadi rekanalisasi spontan, gagal mengenal dan
memotong vas deferens, tidak diketahi adanya anomali vas deferens, koitus dilakukan
sebelum kantong seminalnya betul-betul kosong.
35
Pemberian “antiprogestins mifepristone”
Metode Yuzpe dengan pil kombinasi estrogen dan progesterone
Metode Postinor, pemberian levonorgestrel
Pemberian Danazol
2. Insersi IUCD
Penggunaan kontrasepsi darurat belum banyak dipraktekkan di Indonesia,
sekalipun di berbagai Negara sudah menunjukkan hasil yang cukup
memberikan harapan.
36
Pada endometrium, terjadi perubahan sehingga kurang memberikan
peluang untuk terjadinya nidasi.
2. Cara kerja kontrasepsi darurat dengan insersi IUCD.
a. IUCD berbentuk inert seperti Lippes Loop menimbulkan reaksi benda
asing dengan terjadi migrasi dari leukosit, limfosit, dan makrofag.
Pemadatan lapisan endometrium menyebabkan gangguan nidasi hasil
konsepsi, sehingga tidak terjadi kehamilan.
b. IUCD yang mengandung Cupper, segera setelah insersi di samping
menimbulkan pemadatan endometrium, melepaskan ion Cu dengan
konsentrasi tinggi.
Konsentrasi 2,5 x 10 mol/L bersifat blastosidal atau membunuhnya
sehingga kehamilan tidak terjadi.
Konsentrasi yang lebih tinggi bersifat embriotoksik sehingga
kehamilan tidak terjadi.
37
b. Perforasi IUCD
Pemasangan IUCD yang kurang legeartis mungkin menimbulkan
perforasi dengan gejala sakit mendadak dan dapat disertai shock.
c. Kehamilan berlangsung
Pemasangan IUCD yang tidak mencapai fundus uteri menyebabkan
daerah ini bebas dari pengaruh IUCD atau ion Cu, sehingga terjadi
konsepsi, nidasi, dan kehamilan berlangsung.
Dengan demikian pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan
pelayanan kontrasepsi darurat perlu ditingkatkan sehingga tujuan dapat tercapai,
tanpa menimbulkan penyulit, komplikasi, atau keluhan yang membahayakan.
38
Diberikan 2 tablet pertama diikuti 2 tablet berikutnya dengan interval
12 jam
Hubungan seks tanpa proteksi sekitar 72 jam
d. Metode postinor buatan Gedeon Richter Hongaria
Pemberian levonorgestrel 0,75 mg satu jam setelah hubungan seks
tanpa proteksi.
Penggunaannya hanya 4 tablet dalam 1 bulan.
e. Penggunaan Danazol
Pemberian Danazol 600 mg dua kali dengan interval 12 jam.
Efeknya sebagai kontrasepsi darurat kurang menguntungkan.
2. Metode Insersi IUCD
Insersi IUCD dalam waktu 72 jam sampai 7 hari banyak manfaatnya sebagai
kontrasepsi darurat, yang dapat dipertimbangkan pemakaiannya. Perlu
diperhatikan pemakaiannya pada wanita muda yang belum punya anak (remaja)
dengan komplikasi infeksi dapat menimbulkan infertilitas.
39
BAB III
KESIMPULAN
40
DAFTAR PUSTAKA
41