DISEASES
(N.E.D.)
Cryptosporidium
Cyclospora cayetenensis
Blastocystis hominis
Pneumocystis carinii
Pneumocystis carinii
Sejarah
• 1909 Chagas menganalisa
pertama kali dari paru-paru
marmut yang diinfeksi T. cruzi.
• 1912 – Delanoe & Delanoe
menemukan P. carinii pada tikus.
• 1942 – Beaver menghubungkan
dengan penyakit manusia.
Hospes dan nama penyakit
• Mammalia dan burung
• Menyebabkan :
• Pneumonia P. carinii atau pneumosistosis.
• Pneumonia sel plasma interstitial pada
bayi yang rentan atau prematur dalam 3
bulan I kelahiran.
• Semua usia yang rentan, terutama
penderita AIDS
• Distribusi geografis : kosmopolit
Morfologi dan daur hidup
• Status taksonomi belum jelas
• Diduga termasuk grup Coccidia atau
yang berhubungan dengan
Mikrosporidia.
• Dengan analisa sekuens RNA
ribosomal parasit ini lebih mendekati
jamur dari pada protozoa.
• Bentuk uniseluler pleomorfik dengan
ø 1-2 sampai 5 μ sebagai trofozoit.
• Bentuk kista, struktur seperti telur
atau bola pingpong yang penyok
dengan ø 5-7μ, dan berisi 8 trofozoit.
• Ditemukan dalam jumlah besar dalam
eksudat paru-paru.
• Cara infeksi : inhalasi atau percikan
ludah, trasnplasental dapat terjadi.
Patologi dan gejala klinik
• Paru-paru kenyal
• Pada permukaan irisan tampak abu-
abu dan tanpa udara.
• Mikroskopis : septum alveolar menebal
dengan infiltrasi sel plasma.
• Epitel alveolus deskuamasi, penuh sel
berlemak dan parasit, bahan bervakuol
tampak berbusa.
Diagnosis
• Menemukan P. carinii di dalam :
• Bilasan bronko-alveolar
• Spesimen dari bronkoskopi
Pengobatan
• Trimetoprim+sulfametoksazol
• Dapsone (avlosulfon)
• Klindamisin
• Primakuin
• Atovaquone (Mepron)
• Kasus berat prednison.
Epidemiologi
• Infeksi laten
• pada hewan (lab, piaraan dan liar)
• Manusia imunokompeten
• Golongan resiko tinggi :
A) Anak dan bayi prematur dengan malnutrisi
B) Anak dan bayi dengan imuodefisiensi
primer
C) Orang yang mendapat terapi imunosupresif
D) Penderita AIDS.
Cryptosporidium
• Distribusi geografik :
kosmopolit.
Morfologi dan daur hidup
• Spesies penyebab infeksi pada manusia
ada-lah Cryptosporidium parvum.
• Termasuk Coccidia , mirip Isospora dan
Toxoplasma.
• Cara infeksi : tertelan ookista matang
• Berkembangbiak secara aseksual
(merogo-ni) dan menghasilkan
merozoit.
Patologi dan gejala
klinis
• Pada manusia Cryptosporidium parvum
ditemukan di faring sampai rektum.
• Infeksi paling berat ditemukan di jejunum.
• Pada penderita imunokompeten infeksi
biasanya asimtomatik atau sembuh
sendiri.
• Pada penderita imunokompromis
menderita diare kronis yg berlanjut
sampai meninggal
Diagnosis