Field Dependent: Profil Literasi Statistik Siswa Sma Ditinjau Dari Gaya Kognitif Dan Field Independent
Field Dependent: Profil Literasi Statistik Siswa Sma Ditinjau Dari Gaya Kognitif Dan Field Independent
SKRIPSI
Oleh:
NIKMATUL KARIMAH
NIM D04212045
Skripsi oleh :
Nama : NIKMATUL KARIMAH
NIM : D04212045
Judul : PROFIL LITERASI STATISTIK SISWA SMA
DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF FIELD
DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT
ini telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan.
PROFIL LITERASI STATISTIK SISWA SMA
DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF
FIELD DEPENDENT DAN FIELD INDEPENDENT
Oleh :
Nikmatul Karimah
ABSTRAK
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 5
C. Tujuan Penelitian................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian............................................................... 5
E. Definisi Operasional ............................................................ 5
F. Batasan Penelitian ............................................................... 6
BAB V PEMBAHASAN
A. Pembahasan Hasil Penelitian............................................... 94
B. Diskusi Hasil penelitian....................................................... 96
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan.............................................................................. 97
B. Saran .................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA...................................................................... 99
LAMPIRAN...................................................................................... 102
DAFTAR TABEL
1
2
Literacy, Attitudes Towards Statistics And Their Relationship”, (Turkey: Middle East
Technical University, 2012 ), 20.
4
11 Jane M. Watson, “Is Statistical Literacy Relevant for Middle School Students?”,
Vinculum, 42: 1, (2005), 165.
12 Ayse Yolcu, Op. Cit., halaman 108.
13 Slameto, “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya” (Jakarta : PT. Rineka
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti
menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana profil literasi statistik siswa SMA yang memiliki
gaya kognitif field dependent?
2. Bagaimana profil literasi statistik siswa SMA yang memiliki
gaya kognitif field independent?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan profil literasi statistik siswa SMA yang
memiliki gaya kognitif field dependent.
2. Mendeskripsikan profil literasi statistik siswa SMA yang
memiliki gaya kognitif field independent.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Guru, sebagai informasi mengenai profil literasi statistik
siswa SMA sehingga dapat digunakan guru sebagai
pertimbangan untuk merancang pembelajaran berdasarkan
gaya kognitif yang dimiliki siswa dalam upaya perbaikan
pengajaran di sekolah.
2. Bagi Siswa, melatih berliterasi statistik siswa SMA tentang
materi statistika (penyajian data).
3. Bagi Peneliti Lain, sebagai masukkan dalam melakukan
penelitian serupa mengenai literasi statistik siswa SMA
ditinjau dari gaya kognitif field independent dan field
dependent.
E. Definisi Operasional
a. Profil adalah gambaran alami/menyeluruh tentang sesuatu
yang diungkap dengan deskripsi berupa kata-kata.
b. Literasi Statistik adalah kemampuan siswa untuk memahami,
menginterpretasi dan mengkomunikasikan suatu data berupa
tabel, grafik, atau diagram yang berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari secara lisan atau tulisan.
6
F. Batasan Penelitian
Untuk memfokuskan penelitian ini, maka dirasa perlu
membatasi masalah penelitian. Batasan penelitian ini adalah:
1. Soal yang digunakan dalam tes literasi statistik hanya terbatas
pada materi statistika (penyajian data).
2. Subjek dalam penelitian ini diambil dari siswa kelas XI MIIA-I
di SMAN 10 Surabaya.
3. Penelitian ini terbatas pada elemen pengetahuan dari model
literasi statistik Gal yaitu mengambil tiga aspek dan empat
indikator dari literasi statistik serta belum mengaitkan dengan
elemen disposisi/perilaku (afektif).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Literasi Statistik
Unesco et.al dalam Sholeh mengatakan literasi secara
sederhana dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk membaca
dan menulis, dan sering juga dikatakan dengan berhitung1. Literasi
identik dengan kemampuan dasar dalam membaca, menulis dan
berhitung, akan tetapi titik tekannya ada pada pemahaman.
Seseorang bisa dikatakan literate, jika orang tersebut mampu
memahami apa yang dibaca dan mengomunikasikannya baik
dengan bahasa tulis maupun lisan. Literasi adalah kemampuan
untuk mengidentifikasi, memahami, menginterpretasi, mengkreasi,
mengomunikasikan dan menghitung, dengan menggunakan alat
tulis atau cetak yang dihubungkan dengan berbagai konteks2.
Literasi merupakan kemampuan untuk membaca dan menulis dan
kemampuan untuk menggunakan angka sederhana3.
Berkaitan dengan literasi statistik, Watson awalnya
mengembangkan pandangan literasi statistik yang berpusat pada
laporan media dan terfokus pada pembaca data. Literasi statistik
merupakan pengetahuan mengenai bagaimana data dihasilkan.
Budget menambahkan bahwa kesadaran akan banyaknya kejadian
sehari-hari dapat dipikirkan dari perspektif statistik, termasuk
heuristik yang digunakan seseorang ketika menalar, juga merupakan
bagian dari literasi statistik4. Literasi statistik adalah kemampuan
membaca, menulis atau berbicara. Literasi statistik adalah
kemampuan membaca, menulis atau berbicara. Literasi statistik
melibatkan dua keterampilan membaca yakni pemahaman dan
interpretasi5.
1 Moh. Hafiyusholeh,(Juni 2015), “Literasi Statistik dan Urgensinya Bagi Siswa”, Jurnal
Ilmiah Sains ✫ ■ ✁✂ Pendidikan, Wahana Vol. 64, No. 1, 2.
2 Ibid, halaman 3.
3 Walker, Helen M, (1951),”Statistical Literacy in the Social Sciences”, The American
7
8
11 Diah Ayuningtias, Tesis: “Profil Literasi Statistis Peserta Didik SMA/MA Ditinjau dari
Gaya Kognitif” (Surabaya: UNESA, 2015), 14.
12 Iddo Gal, “Adults' Statistical Literacy: Meanings, Components, Responsibilities”,
https://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Draft%20PISA%202015%20Mathematics%20Fra
mework%20.pdf, pada tanggal 04 April 2016.
10
Literasi Statistik
a. Elemen Pengetahuan
Berikut ini merupakan penjelasan mengenai
elemen-elemen pengetahuan yang berkontribusi terhadap
literasi statistik.
1) Keterampilan Literasi
Keterampilan literasi merupakan dasar
kemampuan yang dibutuhkan untuk literasi statistik,
mengingat bahwa hampir semua data-data atau
informasi statistik disampaikan melalui lisan atau
tulisan15. Pemahaman informasi statistik memerlukan
berbagai keterampilan pemrosesan teks sehingga
memperoleh makna dari informasi yang disajikan
kepada pembaca. Siswa juga perlu
16 Moshenthal, P.B. & Kirssch, I.S., “A New Measure for Assessing Document
Complexity: The PMOSE/IKIRSCH Document Readability Formula”, Journal of
Adolescent and Adult Literacy, 41(8), 638 – 657.
17 Ibid, halaman 638 – 657.
18 Iddo Gal, Op. Cit., halaman 10.
12
b. Elemen Disposisi
Ide evaluasi kritis disorot di beberapa konsepsi
dari literasi statistik. Literasi statistik tidak hanya
melibatkan pengetahuan terminologi dan interpretasi yang
19 Ibid, halaman 15
20 Diah Ayuningtias, Op. Cit., halaman 23.
21 Ayse Yolcu, Op. Cit., halaman 14.
22 Iddo Gal, Op. Cit., halaman 4.
13
Solving”, Journal of Science and Education in S.E. ASIA, 24: 2, (2000), 342.
26 T. G Ratumanan & Laurens T., “Penilaian
❍✡☛☞✌ Belajar pada Tingkat Satuan
Pendidikan”, (Unesa University Press, 2011), 15.
27 W. S Winkel, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Grasindo, 1996), 147.
28 Syahrial, Tesis : “Profil Strategi Estimasi Siswa SD Dalam Pemecahan Masalah
Berhitung Ditinjau dari Perbedaan Gaya Field Dependent dan Field Independent”.
(Surabaya : UNESA, 2014), 28.
15
29S. Nasution, ”Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar” (Jakarta : Sinar Grafika
Offset, 1995), 95.
16
30 Ibid, halaman 97
31 Slameto, “Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya” (Jakarta : PT. Rineka
Cipta, 2003), 161.
32 S. Nasution, Op. Cit., hal 95.
17
Gambar 2.1
Gambar
Sederhana x
36 Ibid, halaman 39
20
D. Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu elemen penting dalam
mempelajari statistika. Penyajian data yang baik akan
mempermudah kita untuk membaca dan untuk selanjutnya
mengolah data tersebut. Bentuk penyajian data dapat berupa tabel
atau diagram/plot.
1. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel
Dalam statistik, tabel dibedakan dengan dua jenis
yaitu tabel sederhana dan tabel distribusi frekuensi yang sering
dipakai pada data berkelompok.
Misalkan:
Siti ditugaskan guru untuk melakukan survei data terhadap
keuntungan penjualan barang/jasa selama satu tahun melalui
buku kas koperasi sekolah. Data yang diperoleh sebagai berikut
(dalam satuan ribu rupiah) : Keuntungan penjualan buku tulis,
pensil, ballpoint, keping cd, tinta printer, makanan ringan,
fotocopy secara berturut-turut adalah 400, 300, 550, 200, 325,
750, dan 525. Sajikan data tersebut dalam bentuk tabel!
Data di atas, dapat disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 2.3
Tabel Data Keuntungan Barang/Jasa Koperasi Sekolah
Jumlah Keuntungan
Jenis Barang/Jasa
(Satuan Ribu Rupiah)
Buku tulis 400
Pensil 300
Ballpoint 550
Keeping CD 200
Tinta Printer 325
Makanan Ringan 750
Fotocopy 525
a. Diagram Garis
Penyajian data dalam diagram garis berarti,
menyajikan data statistik dengan menggunakan garis-garis
lurus yang menghubungkan komponen-komponen
pengamatan (waktu dan hasil pengamatan jumlah
produksi). Diagram garis biasanya digunakan untuk
menggambarkan suatu kondisi yang berlangsung secara
kontinu, misalnya data jumlah penduduk, perkembangan
nilai tukar mata uang suatu negara, dan jumlah penjualan
barang.
Misalkan:
Sebuah lembaga survey menemukan bahwa
terdapat 10 Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tersebar
di propinsi D.I. Yogyakarta yang memproduksi berbagai
produk, seperti: kerajinan tangan, makanan kering, dan
aksesoris. Lembaga survei tersebut memperoleh data
produksi sepuluh UKM untuk tahun 2012 yakni sebagai
berikut (dalam satuan Unit). Sajikan dalam bentuk diagram
garis!
Tabel 2.4
Tabel Data Jumlah Produksi Barang UKM
di Yogyakarta
UKM Jumlah Produksi (unit)
A 400
B 550
C 600
D 700
E 350
F 450
G 650
H 600
I 750
J 600
Data di atas jika disajikan dalam diagram garis,
tampilan data tersebut sebagai berikiut:
24
UKM
600
400
Jumlah Produksi
200
(unit)
0
A C E G I
Nama UKM
Diagram 2.1
Diagram Garis Jumlah Produksi UKM di Yogyakarta
b. Diagram Lingkaran
Misal:
Sebuah toko handphone mencatat penjualan produk
smartphone yang dijual dalam kurun waktu sebulan.
Gambarkan data penjualan smartphone dari tabel berikut
ke dalam bentuk diagram lingkaran.
Tabel 2.5
Tabel Penjualan Smartphone
Tipe Tipe Tipe Tipe Tipe Tipe
Jenis HP
I II III IV V VI
Banyak
35 25 20 40 10 50
Penjualan
Tipe II,
14%
Tipe V, 6%
Tipe IV, Tipe III,
22% 11%
Diagram 2.2
Diagram Lingkaran Banyak Penjualan Smarthphone
26
Rumus:
�����ℎ ���� ������������
������� = × 3600
�����ℎ ��������ℎ��
c. Diagram Batang
Perhatikan kembali data pada tabel penjualan
smartphone, dari data tersebut kita juga dapat
menggambarkan diagram batang. Prinsip penyajian
diagram batang relatif sama dengan diagram garis. Setelah
menghubungkan variabel pengamatan dengan nilai
pengamatan dapat dibentuk grafik batang dengan lebar
yang sama dan setinggi atau sejauh nilai data pengamatan.
Dengan data penjualan smartphone di atas dapat disajikan
diagram batang sebagai berikut.
Banyak Penjualan Smartphone
60 50
Banyak Penjualan
50 40
40 35
30 25
20
20 10
10 Banyak Penjualan
0
Tipe I
Tipe II
Tipe V
Tipe VI
Tipe III
Tipe IV
Jenis HP
Diagram 2.3
Diagram Batang Banyak Penjualan Smarthphone
27
✣✤ Subjek Penelitian
Siswa yang diambil sebagai subjek penelitian adalah 4
siswa kelas XI MIIA-1 SMAN 10 Surabaya semester ganjil tahun
ajaran 2016/2017 yang telah mendapat materi statistika (penyajian
data). Subjek penelitian dipilih dengan menggunakan tes gaya
kognitif bentuk Group Embedded Fingures Test (GEFT) yang
diadopsi dari daftar pertanyaan yang dibuat oleh Withkin. Subjek
dalam penelitian ini, yaitu dipilih 2 siswa dari masing-masing tipe
gaya kognitif. Siswa field dependent yang dipilih adalah siswa yang
28
29
❝✥ Wawancara
Wawancara ini dilakukan kepada siswa yang
terpilih sebagai subjek penelitian setelah mengerjakan soal
tes literasi statistik untuk mengetahui secara mendalam
gambaran/profil literasi statistik siswa berdasarkan dari
gaya kognitif field dependent dan field independent.
Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah tidak baku
dan tidak terstruktur yang bersifat informal, artinya baik
urutan pertanyaan, kalimat yang digunakan maupun
penyampaiannya tidak sama untuk setiap subjek penelitian.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara
dengan langkah-langkah berikut :
1) Peneliti memberikan pertanyaan kepada subjek
berdasarkan lembar pedoman wawancara yang telah
dibuat dan divalidasi
2) Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti
sesuai dengan apa yang dikerjakan dan dipikirkan
dalam mengerjakan soal TLS
3) Peneliti mencatat hal-hal penting untuk data tentang
literasi statistik siswa
4) Peneliti merekam proses wawancara berlangsung
dengan recorder
2. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Lembar Tes Group Embedded Figure Test (GEFT)
Lembar tes GEFT ini merupakan tes yang
diadopsi dari Lilyan Rifqiyana yang berasal dari
pengembangan Witkin yang berisi perintah untuk menebali
gambar sederhana di dalam gambar rumit di mana tes ini
digunakan untuk mengetahui gaya kognitif siswa. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan validasi meskipun tes
tersebut telah diuji cobakan dan dinyatakan valid.
Instrument tes GEFT ini divalidasi oleh ahli psikolog yaitu
Roni Nasaputra, M.Si, Psikolog. Adapun hasil validasi
lembar tes GEFT dapat dilihat di bagian lampiran ke-7.
31
c. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara dibuat sebagai panduan
untuk melakukan wawancara agar dalam pelaksanaannya
tidak ada informasi yang terlewatkan dan wawancara
menjadi terarah. Pedoman wawancara dalam penelitian ini
adalah tidak baku dan tidak terstruktur yang bersifat
informal, artinya baik urutan pertanyaan, kalimat yang
digunakan maupun penyampaiannya tidak sama untuk
setiap subjek penelitian.
Sebelum digunakan, pedoman wawancara
divalidasi terlebih dahulu. Validasi dilakukan oleh
validator yang sama dengan validator soal tes literasi
statistik. Adapun hasil validasi pedoman wawancara dapat
dilihat di bagian lampiran ke-9.
32
E. Keabsahan Data
Data yang diperoleh dari wawancara ini digunakan untuk
melengkapi informasi-informasi profil literasi statistik yang tidak
ditemukan dalam hasil tes tertulis. Selanjutnya, data yang
dikumpulkan melalui tes tertulis dan wawancara tersebut diuji
keabsahannya dengan triangulasi. Triangulasi merupakan usaha
mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh oleh
peneliti dari berbagai sudut pandang berbeda dengan cara
mengurangi sebanyak mungkin bias yang terjadi pada saat
pengumpulan data dan analisis data. Adapun triangulasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, artinya
membandingkan hasil tes tertulis dan wawancara dari subjek satu
dengan subjek yang lain.
Hal ini berarti data yang diperoleh dari sumber pertama
akan dibandingkan dengan sumber kedua. Jika data tersebut
menunjukkan kecenderungan yang sama, maka dikatakan valid.
Tetapi jika data tersebut menunjukkan kecenderungan berbeda,
maka dibutuhkan sumber ketiga. Setelah itu data yang diperoleh
dari sumber ketiga dideskripsikan sehingga dari ketiga sumber
dibandingkan mana saja yang memiliki kecenderungan yang sama.
✰✱✲✱✳✴✵✶✴✵ ✿
S1 : siswa bertipe gaya kognitif field dependent pertama
S2 : siswa bertipe gaya kognitif field dependent kedua
S3 : siswa bertipe gaya kognitif field independent pertama
S4 : siswa bertipe gaya kognitif field independent kedua
✸✦
✷✺
Gambar ❺❻❼
Jawaban Subjek S1 Poin a
38
Gambar ❽❾❿
Jawaban Subjek S1 Poin b dan c
P1.1.1 : ➥➦➧➨ baca diagram yang telah kamu buat dari jawaban
soal poin ➨➩
S1.1.1 : (melihat diagram) Rata-rata kematian bayi di Provinsi
NTB pada tahun 2008 sebanyak 138,3 jiwa. Rata-rata
kematian bayi di Provinsi NTB pada tahun 2009
sebanyak ➫➭➫➯➲ jiwa. Rata-rata kematian bayi di Provinsi
NTB pada tahun 20010 sebanyak 133,8 jiwa. Rata-rata
kematian bayi di Provinsi NTB pada tahun 20011
sebanyak 131,8 jiwa. Rata-rata kematian bayi di Provinsi
NTB pada tahun 2012 sebanyak 143,2 jiwa.
2) ➐➑➒➓➔➒→➑➣↔➣➑→↕➙➔ Data
Pada aspek literasi statistik menginterpretasi
data terdapat dua indikator yaitu menjelaskan data dan
menyimpulkan data. Berikut analisis untuk aspek
menginterpretasi data:
a) Menjelaskan Data
Berdasarkan deskripsi data di atas
menunjukkan bahwa subjek S1 telah menjelaskan
data atau informasi-informasi yang diperoleh dari
diagram batang yang disajikan. Penjelasan yang
disampaikan sesuai dengan pernyataan S1.2.3 dan
S1.2.4 yaitu rata-rata kematian tiap tahun serta
menjelaskan rata-rata kematian tertinggi terjadi
pada tahun 2012, sedangkan rata-rata terendah
terjadi pada tahun 2009. Meskipun subjek S1 telah
menjelaskan data, namun penjelasan dari
informasi yang diberikan masih kurang terperinci.
Berdasarkan analisis data di atas, dapat
disimpulkan bahwa subjek S1 mampu
menjelaskan informasi dari diagram yang
disajikan, namun belum menyampaikan informasi
secara keseluruhan atau terperinci. Dia hanya
menjelaskan garis besarnya saja dan belum
melakukan perhitungan-perhitungan statistik yang
mungkin dapat digunakan untuk menunjang
penjelasan mengenai informasi yang terkandung
dalam data tersebut.
b) Menyimpulkan Data
Berdasarkan deskripsi data di atas
menunjukkan bahwa subjek S1 menyimpulkan
data dengan melihat kembali informasi yang
terdapat pada soal sesuai dengan pernyataan S1.3.1
dan S1.3.2 yaitu subjek S1 menyebutkan faktor
penyebab naik turunnya kematian bayi dan
menghitung rata-rata kematian bayi.
Subjek S1 dapat menyimpulkan data dari
sumber informasi yang sudah ada dan melakukan
perhitungan, namun subjek S1 tidak memberikan
informasi dari sumber lain. Subjek S1 hanya
48
2. Subjek S2
a. Deskripsi Data S2
Berikut adalah jawaban tertulis subjek S2:
Gambar ÜÝÞ
Jawaban Subjek S2 Poin ßà áà dan c
âã
b) Menyimpulkan Data
Indikator kedua dari aspek literasi
statistik menginterpretasikan data yaitu
menyimpulkan data. Berikut adalah kutipan
wawancara subjek S2 untuk mengungkap
bagiamana subjek S2 mengambil kesimpulan dari
data yang ada:
P2.3.1 : Kesimpulan apa yang kamu ⑩❶❷❸❹❺
S2.3.1 : Kematian bayi di Provinsi NTB masih rentan
terjadi. Kematian paling banyak terjadi di kota
Lombok Timur dengan rata-rata ❻❼❽ bayi pertahun
dan pada tahun 2012 merupakan tahun yang paling
banyak jumlah kematian bayi yang terjadi di
Provinsi NTB yang mencapai 1432 bayi.
2) ▼✓✔✕✖✔✗✓✘✙✘✓✗✚✛✖ Data
Pada aspek literasi statistik menginterpretasi
data terdapat dua indikator yaitu menjelaskan data dan
menyimpulkan data. Berikut analisis untuk aspek
menginterpretasi data:
a) Menjelaskan Data
Berdasarkan deskripsi data di atas
menunjukkan bahwa subjek S2 telah menjelaskan
data atau informasi-informasi yang diperoleh dari
diagram cartesius yang disajikan. Penjelasan yang
disampaikan sesuai dengan pernyataan S2.2.2
sampai S2.2.4. Meskipun subjek S2 telah
menjelaskan data, namun penjelasan dari
informasi yang diberikan belum terperinci.
Berdasarkan analisis data di atas, dapat
disimpulkan bahwa subjek S2 mampu
menjelaskan informasi dari diagram yang
disajikan, namun belum menyampaikan
keseluruhan informasi yang utuh pada data. Dia
hanya menjelaskan garis besarnya saja dan belum
melakukan perhitungan-perhitungan statistik yang
mungkin dapat digunakan untuk menunjang
penjelasan mengenai informasi yang terkandung
dalam data tersebut.
b) Menyimpulkan Data
Berdasarkan deskripsi data di atas
menunjukkan bahwa subjek S2 dalam mengambil
kesimpulan dengan melihat kembali informasi
✜✢
Tabel ✼✽✾
Literasi Statistik Subjek S2
Aspek Literasi
Indikator Literasi Statistik
Statistik
Memahami Data Mampu membaca data
dalam bentuk tabel atau
✿❀❁❂❃❄❅❆❃❁✿❀❁❇❉ Namun, ada
sedikit ketidak telitian yang
dilakukan dan kurang
percaya diri.
❊❋●❍■●❏❋❑▲❑❋❏◆❖■ Mampu menjelaskan data.
Data Namun, tidak menjelaskan
secara rinci.
Mampu mengambil
kesimpulan berdasarkan
penjelasan yang dibuat serta
melihat kembali informasi
yang tersaji dan melakukan
perhitungan.
❊❋●❍P◗❘●■❙◆❖■❙◆● Mampu menyajikan data
Data dengan diagram cartesius.
Lebih mudah menyampaikan
informasi dengan gambar
terlebih dahulu kemudian
mendeskripsikannya.
❚❯
mengambil mengambil
kesimpulan kesimpulan
berdasarkan berdasarkan
penjelasan yang penjelasan yang
dibuat serta dibuat serta
melihat kembali melihat kembali
informasi yang informasi yang
tersaji dan tersaji dan
melakukan melakukan
perhitungan. perhitungan.
Dapat disimpulkan bahwa indikator
literasi statistik subjek S1 dan S2
pada tahap menginterpretasikan
data adalah sebagai berikut:
a. Mampu menjelaskan data
berdasarkan ♣qrst✉✈✇tr♣qr①
yang disajikan namun kurang
terperinci
b. Mampu mengambil
kesimpulkan berdasarkan
sumber informasi yang sudah
ada serta melakukan
perhitungan
②③④⑤⑥⑦⑧④⑨⑩❶❷⑨❸ Mampu Mampu
kan Data menyajikan data menyajikan data
langsung dari dengan diagram
intinya dalam cartesius.
bentuk diagram Lebih mudah
batang serta menyampaikan
memberikan informasi
alasannya. dengan gambar
Lebih mudah terlebih dahulu
menyampaikan kemudian
informasi mendeskripsika
dengan gambar nnya.
terlebih dahulu
kemudian
mendeskripsika
nnya
❹❺
Gambar ➒➓➒
Jawaban Subjek S3 Poin a
➔→
Gambar ➣↔↕
Jawaban Subjek S3 Poin b dan c
2. Subjek S✔
a. Deskripsi Data Subjek S✔
Berikut adalah jawaban tertulis subjek S4:
Gambar ✕✖✗
Jawaban Subjek S✔ Poin a
80
Gambar ✘✙✚
Jawaban Subjek S✛ Poin b
Gambar ✘✙✜
Jawaban Subjek S✛ Poin c
81
94
❴❵
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan peniliti, maka
peneliti akan memyampaikan beberapa saran, sebagai berikut:
1. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda dalam
memperoleh dan menggunakan informasi. ➠➡➝➢ karena itu,
guru sebaiknya memperhatikan gaya kognitif siswa dalam
proses pembelajaran yang berlangsung serta dalam mendesain
pembelajaran agar tujuan pembelajaran tercapai.
97
98
99
100