Anda di halaman 1dari 136

HALAMAN JUDUL

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)


UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA
MATA PELAJARAN IPA MATERI KLASIFIKASI MATERI DAN
PERUBAHANNYA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 2 LAHEI
KABUPATEN BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

SUASDAYAT, S.Pd
NIM. 2000103922097025

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PENDIDIKAN PROFESI GURU
PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
2020

i
ABSTRAK

SUASDAYAT. 2020. UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR


KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI TERBIMBING PADA MATA PELAJARAN IPA
MATERI KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA
DI KELAS VII-A SMP NEGERI 2 LAHEI KABUPATEN
BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa
menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Mata Pelajaran Ipa Materi
Klasifikasi Materi dan Perubahannya di kelas VII-A SMP Negeri 2 Lahei Kabupaten
Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah Tahun Pelajaran 2020 / 2021.
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus.
Setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi /
evaluasi, dan refleksi. Subjek penelitian ini adalah siswa VII-A SMP Negeri 2 Lahei
sebanyak 28 siswa. Data tentang keterampilan berpikir kritis siswa dikumpulkan melalui
melalui lembar observasi dan hasil evaluasi siswa. Data yang terkumpul dianalisis
menggunakan analisis deskriptif.
Pada siklus I presentase siswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis dari hasil
observasi 14 % dan hasil evaluasi 7 %. Pada siklus II presentase siswa yang memiliki
keterampilan berpikir kritis dari hasil observasi 65 % atau mengalami peningkatan sebesar
51 % dari siklus I. dan hasil evaluasi 54 % atau mengalami peningkatan sebesar 47 % dari
siklus I. Pada siklus III presentase siswa yang memiliki keterampilan berpikir kritis dari
hasil observasi 86 % atau mengalami peningkatan sebesar 21 % dari siklus II. dan hasil
evaluasi 82 % atau mengalami peningkatan sebesar 28 % dari siklus II.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa Kelas VII-A
SMP Negeri 2 Lahei yang dibelajarkan dengan model inkuiri terbimbing mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II dan siklus II ke siklus III.

Kata-kata kunci: model inkuiri terbimbing, keterampilan berpikir kritis siswa.

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rachmat dan membimbing sehingga dapat menyelesaikan tugas penyusunan
laporan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan judul "UPAYA MENINGKATKAN
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
INKUIRI TERBIMBING PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI KLASIFIKASI
MATERI DAN PERUBAHANNYA DI KELAS VII-A SMP NEGERI 2 LAHEI
KABUPATEN BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH".
Laporan penelitian tindakan kelas ini disusun untuk memenuhi salah satu Tugas
Produk Peserta PPG DJ Kelas IPA 2 Angkatan 2 Universitas Surabaya .
Dalam penyusunan laporan penelitian tindakan kelas ini penulis banyak mendapat
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada :
1. Bapak SETYO ADMOKO, S.Pd., M.Pd sebagai dosen pembimbing kelompok 3 yang
telah memberikan ilmu, petunjuk dan bimbingannya sehingga sehingga Proposal penelitian
tindakan kelas ini dapat terselesaikan.
2. DRA.HENDRAWATI, M.Si sebagai Guru Pamong Kelompok 3 yang telah memberikan
ilmu yang berharga kepada penulis.
3. Seluruh Peserta PPG DJ IPA Kelas 1 Angkatan 2 yang selalu memberikan semanagat dan
motivasi.
4. Semua pihak yang telah membantu penulisan karya tulis ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan penelitian tindakan kelas ini jauh
dari sempurna untuk itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
selalu penulis harapkan. Akhirnya semoga apa yang disajikan dalam proposal penelitian
tindakan kelas ini memberikan manfaat kepada berbagai pihak.

Barito Utara, 31 Oktober 2020

Penulis,
SUASDAYAT, S.Pd

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... i
ABSTRAK ........................................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ vi
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan masalah ................................................................................................. 3
C. Tujuan Penelitian .................................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................................................ 3
BAB II. LANDASAN TEORI ........................................................................................... 4
A.Kemampuan Berpikir Kritis................................................................................... 4
B.Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing .............................................................. 8
BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................................. 12
A. Desain Penelitian ................................................................................................. 12
B. Subyek dan Obyek Penelitian ............................................................................. 13
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 13
D. Prosedur Penelitian ............................................................................................. 13
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................................. 20
F. Teknik Analisis Data........................................................................................... 21
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................................ 124
A. Hasil Penelitian ................................................................................................. 214
B. Pembahasan Penelitian ....................................................................................... 30
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 36
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 36
B. Saran ................................................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 47
LAMPIRAN ...................................................................... Error! Bookmark not defined.39

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas ........................................................... 15

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ............................................... 20

Tabel 2. Kategori Keterampilan Berpikir Kritis Siswa ................................................ 21

Tabel 3. Keterampilan Berpikir Kritis Secara Klasikal ............................................... 22

Tabel 4. Hasil observasi keterampilan berpikir kritis Siklus I .................................. 25

Tabel 5. Hasil Evaluasi Siklus I ..................................................................................... 26

Tabel 6. Hasil observasi keterampilan berpikir kritis Siklus II .................................. 27

Tabel 7. Hasil Evaluasi Siklus II ................................................................................... 28

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan observasi, masalah yang dihadapi guru dalam kegiatan belajar
mengajar adalah masih dijumpai sebagian besar siswa belum berani mengajukan
pertanyaan - pertanyaan yang relevan dan beraturan terkait dengan pelajaran yang
dipelajari siswa belum memberikan contoh atau argumentasi atas pendapat yang di
berikan sehingga dapat dipahami oleh orang lain, siswa belum mendengarkan pelajaran
dengan pikiran terbuka, siswa belum menerima pandangan dan saran dari orang lain
untuk mengembangkan ide baru, siswa belum mencari dan memaparkan hubungan antara
masalah yang didiskusikan dengan masalah atau pengalaman lain yang relevan, siswa
belum mampu membuat prediksi dari informasi yang tersedia. Masalah – masalah yang
ditemukan tersebut merupakan beberapa indikator berpikir kritis, menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa belum mampu berpikir kritis.
Menurut Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016, tentang standar proses,
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta, Keterampilan diperoleh melalui kegiatan
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh aktivitas
tersebut dapat dicapai ketika siswa mampu berpikir kritis.
Menurut (Mertes, 1991), Berfikir Kritis merupakan suatu proses yang sadar dan
juga sengaja yang digunakan untuk dapat menafsirkan serta juga mengevaluasi informasi
dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan juga kemampuan yang memandu
keyakinan dan juga tindakan.
Seluruh aktivitas pada ranah pengetahuan dan keterampilan dapat dicapai melalui
pembelajaran dengan pendekatan saintifik, dan untuk mewujudkan pengetahuan dan
keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan model belajar
berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning).
Menurut Sanjaya (2008: 196) Strategi pembelajaran inkuiri adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.

1
Sapriya (2009: 70) pendekatan inkuiri adalah salah satu cara untuk mengatasi
masalah kebosanan siswa dalam belajar di kelas karena proses belajar lebih terpusat
kepada kebutuhan siswa (student-centered instruction) daripada kepada guru (teacher-
centered instruction).
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan tidak mungkin lagi bagi para
guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada siswa. Wawasan siswa harus
dikembangkan agar dapat menemukan sendiri fakta dan konsep yang sedang dipelajari,
bahkan guru harus berusaha untuk model yang sesuai sehingga pembelajaran yang
dilaksanakan akan efektif.
Proses belajar mengajar merupakan suatu sistem pembelajaran yang mengandung
sejumlah komponen yang saling bergantung satu sama lain untuk mencapai tujuan. Oleh
karena dalam mengembangkan suatu kegiatan belajar mengajar, guru tidak hanya
memperhatikan materi, metode dan evaluasi saja. Tetapi harus memperhatikan
terciptanya proses pembelajaran yang membelajarkan siswa (pembelajaran aktif/active
learning).
Berdasarkan uraian di atas dirasa sangat perlu menerapkan suatu model
pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa. Salah satu
model pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam
belajar adalah Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Inkuiri adalah merupakan salah
satu model pembelajaran yang berperan penting dalam membangun kebiasaan
mengajukan pertanyaan - pertanyaan yang relevan dan beraturan terkait dengan pelajaran
yang dipelajari, memberikan contoh-contoh atau argumentasi atas pendapat yang di
berikan sehingga dapat dipahami oleh orang lain, mendengarkan pelajaran dengan pikiran
terbuka, menerima pandangan dan saran dari orang lain untuk mengembangkan ide - ide
baru, mencari dan memaparkan hubungan antara masalah yang didiskusikan dengan
masalah atau pengalaman lain yang relevan, dan dapat membuat prediksi dari informasi
yang tersedia. Model ini mengedepankan peran aktif siswa dalam pembelajaran,
sedangkan guru hanya sebagai fasilitator dalam membantu siswa menemukan dan
mengonstruksikan pengetahuan yang dipelajari. Siswa bertugas untuk menyimpulkan
suatu karakterisitik berdasarkan simulasi yang telah dilakukan (De Jong & Joolingen,
1998: 180).

2
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi masalah dalam penelitian
ini adalah:
Apakah Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Akan Meningkat Dengan Menggunakan
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Mata Pelajaran Ipa Materi Klasifikasi
Materi dan Perubahannya di kelas VII-A SMP Negeri 2 Lahei Kabupaten Barito Utara
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun Pelajaran 2020 / 2021?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini mempunyai tujuan :
Untuk mengetahui peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa menggunakan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing pada Mata Pelajaran Ipa Materi Klasifikasi Materi dan
Perubahannya di kelas VII-A SMP Negeri 2 Lahei Kabupaten Barito Utara Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun Pelajaran 2020 / 2021

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
a. Bagi siswa
Meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa di SMP Negeri 2 Lahei dalam belajar
IPA sehingga hasil belajar yang dicapai juga meningkat
b. Bagi guru
Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melaksanakan pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa sehingga pembelajaran yang dilakukan
lebih bermutu di SMP Negeri 2 Lahei
c. Bagi sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam upaya peningkatan kualitas kegiatan
pembelajaran di SMP Negeri 2 Lahei

3
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Kemampuan Berpikir Kritis


1. Pengertian kemampuan Berpikir Kritis
Kemampuan berpikir kritis adalah suatu kemampuan seseorang dalam
menganalisis ide atau gagasan secara logis, reflektif, sistematis dan produktif untuk
membantu membuat, mengevaluasi serta mengambil keputusan tentang apa yang diyakini
atau akan dilakukan sehingga berhasil dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi.
Berpikir merupakan sebuah aktivitas yang selalu dilakukan manusia, bahkan ketika
sedang tertidur. Bagi otak, berpikir dan menyelesaikan masalah merupakan pekerjaan
paling penting, bahkan dengan kemampuan yang tidak terbatas. Berpikir merupakan
salah satu daya paling utama dan menjadi ciri khas yang membedakan manusia dari
hewan.
Menurut Sardiman (1996: 45), berpikir merupakan aktivitas mental untuk dapat
merumuskan pengertian, mensintesis, dan menarik kesimpulan. Ngalim Purwanto (2007:
43) berpendapat bahwa berpikir adalah satu keaktifan pribadi manusia yang
mengakibatkan penemuan terarah kepada suatu tujuan. Manusia berpikir untuk
menemukan pemahaman/pengertian yang dikehendakinya. Santrock (2011: 357) juga
mengemukakan pendapatnya bahwa berpikir adalah memanipulasi atau mengelola dan
mentransformasi informasi dalam memori. Berpikir sering dilakukan untuk membentuk
konsep, bernalar dan bepikir secara kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan
memecahkan masalah.
Berpikir kritis termasuk proses berpikir tingkat tinggi, karena pada saat
mengambil keputusan atau menarik kesimpulan menggunakan kontrol aktif, yaitu
reasonable, reflective, responsible, dan skillful thinking. Tidak semua orang bisa berpikir
kritis karena dibutuhkan keyakinan yang kuat dan mendasar agar tidak mudah
dipengaruhi. Kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan untuk menganalisis suatu
permasalahan hingga pada tahap pencarian solusi untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.

4
Menurut Seriven dan Pul (dalam Suwarna, 2009:11), berpikir kritis merupakan
sebuah proses intelektual dengan melakukan pembuatan konsep, penerapan, melakukan
sintesis, dan atau mengevaluasi informasi yang diperoleh dari observasi, pengalaman,
refleksi, pemikiran atau komunikasi sebagai dasar untuk meyakini dan melakukan suatu
tindakan.
Sementara (menurut Kurfiss 1988) berpikir kritis adalah sebuah pengkajian yang
tujuannya untuk mengkaji sebuah situasi, fenomena, pertanyaan, atau masalah untuk
mendapatkan sebuah hipotesis atau kesimpulan yang mengintegrasikan semua informasi
yang tersedia sehingga dapat dijustifikasi dengan yakin.

2. karakteristik Berpikir Kritis


Menurut Seifert dan Hoffnung ( dalam Desmita, 2020:154), terdapat empat komponen
berpikir kritis, yaitu sebagai berikut:
1. Basic Operations of Reasoning.
Untuk berpikir secara kritis, seseorang memiliki kemampuan untuk menjelaskan,
menggeneralisasi, menarik kesimpulan deduktif dan merumuskan langah – langkah
logis lainnya secara mental
2. Domain – Spesific Knowledge
Dalam menghadapi suatu problem, seseorang harus mengetahui tentang topik atau
kontennya. Untuk memecahkan suatu konflik pribadi, seseorang harus memiliki
pengetahuan tetang person dan dengan siapa yang memiliki konflik tersebut.
3. Metakognitive Knowledge
Pemikiran kritis yang efektif mengharuskan seseorang untuk meemonitor ketika ia
mencoba untuk benar – benar memahami suatu ide, menyadari kapan ia memerlukan
informasi baru dan mereka – reka bagaimana ia dapat dengan mudah mengumpulkan
dan mempelajari informasi tersebut.
4. Values, Beliefs and Dispositions
Berpikir secara kritis berarti melakukan penilaian secara fair dan objektif. Ini berarti
ada semacam keyakinan diri bahwa pemikiran benar - benar mengarah pada solusi. Ini
juga berarti ada semacam disposisi yang persisten dan reflektif dan reflektif ketika
berpikir.

5
Sedangkan menurut beyer (dalam Surya, 2011 : 137), terdapat delapan karakteristik
dalam kemampuan berpikir kritis, yaitu:
1. Watak ( dispositions ).
Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap skeptis
( tidak mudah percaya ), sangat terbuka, menghargai kejujuran, respek terhadap berbagai
data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan –
pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap ketika terdapat sebuah pendapat
yang dianggapnya baik.
2. Kriteria ( Criteria )
Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau patokan. Untuk
sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk diputuskan atau dipercayai.
Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari berbagai sumber pelajaran, namun akan
menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan kepada relevansi, keakuratan fakta –
fakta, berlandaskan sumber yang kredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yang keliru,
logika yang konsisten, dan pertimbangan yang matang.
3. Argumen ( Argument )
Argumen adalah pernyataan atau proposisi yang dilandasi oleh data – data.
Namun secara umum argumen dapat diartikan sebagai alasan yang dapat dipakai untuk
memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Keterampilan
berpikir kritis akan meliputi kegiatan pengenalan, penilaian, dan menyusun argumen.
4. Pertimbanga atau Pemikiran ( reasoning)
Reasoning adalah kemampuan merangkum kesimpulan dari satu atau beberapa
premis. Prosesnya akan meliputi kegiatan menguji hubungan antara beberapa pernyataan
atau data
5. Sudut Pandang ( Point of View )
Sudut pandang adalah cara memandang atau landasan yang digunakan untuk menafsirkan
sesuatu dan yang akan menentukan konstruksi makna. Seseorang yang berpikir dengan
kritis akan memandang atau menafsirkan sebuah fenomena dari berbagai sudut pandang
yang berbeda.

6
6. Prosedur Penerapan Kriteria ( Procedures for Applying Criteria)
Prosedur penerapan berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural. Prosedur
tersebut akan meliputi merumuskan masalah, menentukan keputusan yang akan diambil,
dan mengidentifikasikan asumsi atau perkirakaan – perkiraan.

3. Indikator Berpikir Kritis


Menurut Ennis ( dalam Maftukhin, 2013 : 24 ), terdapat lima kelompok indikator
kemampuan berpikir kritis, yaitu sebagai berikut:
1. Klarifikasi dasar
Klarifikasi dasar terbagi menjadi tiga indikator yaitu (1) mengidentifikasi atau
merumuskan pertanyaan, (2) menganalisis argumen, dan (3) bertanya dan menjawab
pertanyaan klarifikasi dan atau pertanyaan yang menantang.
2. Memberikan Alasan untuk suatu Keputusan ( The Basis for The Decision )
Tahap ini terbagi menjadi dua indikator yaitu (1) mempertimbangkan kredibilitas
suatu sumber dan (2) mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi.
3. Menyimpulkan ( Inference )
Tahap menyimpulkan terdiri dari tiga indikator (1) membuat deduksi dan
mempertimbangkan hasil deduksi, (2) membuat induksi dan mempertimbangkan hasil
induksi, dan (3) membuat dan mempertimbangkan nilai keputusan.
4. Klarifikasi Lebih Lanjut ( Advanced Claification )
Tahap ini terbagi menjadi dua indikator yaitu (1) mengidentifikasikan istilah dan
mempertimbangkan defenisi dan (2) mengacu pada asumsi yang tidak dinyatakan.
5. Dugaan dan Keterpaduan ( Supposition and Integration )
Tahap ini terbagi menjadi dua indikator (1) mempertimbangkan dan memikirkan
secara logis premis, alasan, asumsi, posisi dan usulan lain yang tidak disetujui oleh
mereka atau yang membuat mereka merasa ragu – ragu tanpa membuat ketidaksepakatan
atau keraguan itu mengganggu pikiran mereka, dan (2) menggabungkan kemampuan –
kemampuan lain dan disposisi – disposisi dalam membuat dan mempertahankan sebuah
keputusan.

7
B. Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
1. Pengertian Model Pembelajaran Inkuiri
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda,
manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat
merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan. Materi
pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran siswa dalam pembelajaran ini adalah
mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan guru berperan sebagai
fasilitator dan pembimbing siswa untuk belajar. Pembelajaran inkuiri merupakan
rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan
analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara
guru dan siswa.

2. Prinsip – prinsip model pembelajaran inkuiri terbimbing


Adapun prinsip - prinsip model pembelajaran Inkuiri mencakup:
1. Berorientasi terhadap pengembangan kemampuan berfikir
2. Interaksi, Proses pembelajaran hakikatnya merupakan suatu proses interaksi, baik
itu interaksi antar siswa, dengan guru, atau mungkin interaksi antara siswa dengan
lingkungan sekitar
3. Bertanya, Mengembangkan sikap kritis peserta didik dengan selalu menanyakan
berbagai fenomena yang ada.
4. Belajar berfikir, Proses mengembangkan potensi otak secara maksimal
5. Keterbukaan, suatu pembelajaran dikatak bermakna jika pembelajaran yang
memfasilitasi berbagai kemungkinan sebagai suatu hipotesis yang mesti dibuktikan
keabsahan dan kebenarannya secara terbuka.

3. Langkah - langkah Model Pembelajaran Inkuiri


Secara garis besar terdapat 5 langkah pada model pembelajaran inkuiri, yaitu
orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data,
merumuskan kesimpulan dan menguji hipotesis.

8
1. Orientasi
 Membina kondisi pembelajaran yang responsif
 Guru berupaya mengkondisikan agar peserta didik siap dalam melakukan kegiatan
pembelajaran
 Guru berupaya mengajak dan merangsang peserta didik untuk berfikir dalam
pemecahan masalah.

2. Merumuskan Masalah
 Langkah menggiring peserta didik ke suatu permasalahan
 Permasalahan yang diberikan adalah permasalahan yang membuat siswa
tertantang untuk berfikir dalam menyelesaikan teka - teki yang diberikan.
 Dikatakan sebuah teka - teki dalam rumusan masalah yang hendak dipelajari
disebabkan persoalan itu tentu ada jawabannya, dan peserta didik didorong untuk
memperoleh jawaban yang benar dan tepat.
 Proses pencarian jawaban merupakan hal yang urgen dalam strategi ini, oleh
karena itu melalui model ini peserta didik akan mendapatkan pengalaman yang
teramat berharga sebagai suatu usaha mengembangkan mental melalui berfikir.

3. Merumuskan Hipotesis
 Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang tengah dikaji.
 Sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara, hipotesis mesti diuji terlebih
dahulu kebenarannya. Perkiraan dari suatu hipotesis bukanlah sembarang
perkiraan, akan tetapi mesti mempunyai landasan yang kuat agar hipotesis itu
bersifat logis dan rasional.
 Kemampuan dalam berpikir logis akan sangat dipengaruhi oleh wawasan serta
keluasan dalam pengalaman. Dengan demikian, setiap peserta didik yang kurang
dalam hal wawasan akan mengalami kesukaran dalam mengembangkan suatu
hipotesis yang logis dan rasional.

9
4. Mengumpulkan Data
 Merupakan suatu bentuk aktivitas menjaring beberapa informasi yang sekiranya
diperlukan dalam menguji kebenaran hipotesis.
 Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data adalah proses mental yang
memiliki peranan sangat penting dalam proses pengembangan intelektual.
 Proses pengumpulan data tidak hanya membutuhkan suatu motivasi yang kuat
dalam kegiatan belajar, akan tetapi membutuhkan juga kemampuan menggunakan
potensi berfikir dan ketekunan.
5. Menguji Hipotesis
 Merupakan proses menentukan jawaban
 Dalam pengujian hipotesis yang paling penting adalah tahu akan keyakinan
peserta didik atas jawabannya.
 Menguji hipotesis adalah proses mengembangkan kemampuan berfikir secara
rasional.
 Kebenaran akan jawaban yang diberikan tidak hanya sebatas dari opini dan
argumen saja, tapi harus didukung juga oleh data yang ditemukan.
6. Menarik Kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendskripsikan hasil temuan yang
didapat dari hasil pengujian hipotesis. Untuk bisa mencapai kesimpulan yang baik dan
akurat, sebaiknya pendidik dapat memperlihatkan pada peserta didik data mana yang
sesuai dan relevan.

4. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Inkuiri


Pembelajaran inkuiri merupakan pembelajaran yang banyak dianjurkan, karena
memiliki beberapa keunggulan, di antaranya:
1. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara seimbang,
sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap jauh lebih bermakna.
2. Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai
dengan gaya belajar mereka.

10
3. Pembelajaran ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4. Keuntungan lain adalah dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki
kemampuan di atas rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar
bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
Di samping memiliki keunggulan, pembelajaran ini juga mempunyai kelemahan, di
antaranya:
1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2. Sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan kebiasaan
siswa dalam belajar.
3. Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang
panjang sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah
ditentukan.
4. Selama kriteria keberhasiJan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa
menguasai materi pelajaran, maka strategi ini tampaknya akan sulit
diimplementasikan.

11
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Pendekatan kualitatif memiliki karakteristik alami (Natural serfing) sebagai
sumber data langsung, deskriptif, proses lebih dipentingkan dari pada hasil. Analisis
dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara analisis induktif dan makna
makna merupakan hal yang esensial.
(Lexy Moleong, 2006: 04).
Objek dalam penelitian kualitatif adalah objek yang alamiah, atau natural setting,
sehingga penelitian ini sering disebut penelitian naturalistic. Obyek yang alami
adalah objek yang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti sehingga kondisi
pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan keluar dari objek
relatif tidak berubah. Dalam penelitian kualitatif peneliti menjadi instrumen. Oleh
karena itu dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau Human
instrument. Untuk menjadi instrumen peneliti harus memiliki bekal teori dan
wawasan yang luas, sehingga mampu bertanya, menganalisis, memotret dan
mengkontruksi objek yang diteliti menjadi jelas dan bermakana. Kriteria data dalam
penelitian kualitatif adalah data yang pasti. Data yang pasti adalah data yang
sebenarnya terjadi sebagaimana adanya, bukan data yang sekedar terlihat, terucap,
tetapi data yang mengandung makna dibalik yang terlihat dan terucap tersebut (
Sugiyono, 2008: 02).

12
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
Yang dimaksud subyek penelitian, adalah orang, tempat, atau benda yang diamati
dalam rangka pembumbutan sebagai sasaran ( Kamus Bahasa Indonesia, 1989: 862).
Adapun subyek penelitian dalam tulisan ini, adalah Siswa dan Siswi kelas VII - A
SMP Negeri 2 Lahei Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah Tahun
Pelajaran 2020 / 2021

2. Obyek Penelitian
Yang dimaksud obyek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran penelitian
(Kamus Bahasa Indonersia; 1989: 622). Menurut (Supranto2000:21) obyek
penelitian adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang
yang akan diteliti. Kemudian dipertegas (Anto Dayan1986: 21), obyek penelitian,
adalah pokok persoalan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data secara lebih
terarah. Adapun Obyek penelitian dalam tulisan ini adalah kemampuan berpikir kritis
Siswa dan Siswi kelas VII - A SMP Negeri 2 Lahei Kabupaten Barito Utara Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun Pelajaran 2020 / 2021 dengan mengunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Lahei Kabupaten Barito Utara Provinsi
Kalimantan Tengah yaitu di kelas VII - A . Waktu pelaksanaan Penelitian ini adalah
selama kurang lebih 1 bulan yaitu Nopember 2020

D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus. Tiap siklus yang
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai dan sesuai dengan faktor
yang diteliti. Untuk melihat kemampuan berpikir kritis siswa, maka dicoba model
pembelajaran inkuiri terbimbing.

13
Berikut pembahasan lebih rinci mengenai tahapan-tahapan dari penelitian tindakan
kelas:
1) Tahap Perencanaan Tindakan
Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,di mana, kapan, dan
bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian sebaiknya dilakukan secara kolaboratif,
sehingga dapat mengurangi unsur subyektivitas. Karena dalam penelitian ini ada
kegiatan pengamatan terhadap diri sendiri, yakni pada saat menerapkan pendekatan,
model atau metode pembelajaran sebagai upaya menyelesaikan masalah pada saat
praktik penelitian. Dalam kegiatan ini peneliti perlu juga menjelaskan persiapan-
persiapan pelaksanaan penelitian seperti: rencana pelaksanaan pembelajaran,
instrumen pengamatan (observasi) terhadap proses belajar siswa maupun instrumen
pengamatan proses pembelajaran.
Adapun hal-hal yang harus dipersiapkan dalam penelitian ini meliputi:
1) Perangkat pembelajaran, meliputi:
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan mengimplementasikan metode
pembelajaran inkuiri terbimbing.
b) Menyiapkan materi dan membuat bahan diskusi.
2) Instrumen Penelitian, meliputi:
a) Lembar observasi keaktifan siswa
b) Lembar observasi pelaksanaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing.
c) Soal Tes untuk mengukur kompetensi kognitif siswa

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan


Pada tahap ini berupa kegiatan implementasi atau penerapan perencanaan tindakan di
kelas yang menjadi subyek penelitian. Pada kegiatan implementasi ini guru (peneliti)
harus taat atas perencanaan yang telah disusun. Yang perlu diingat dalam
implementasi atau praktik penelitian ini berjalan seperti biasa pada saat
melaksanakan pembelajaran sebelum penelitian, tidak boleh dibuat-buat yang
menyebabkan pembelajaran menjadi kaku. Dan kolaborator disarankan melakukan
pengamatan secara obyektif sesuai dengan kondisi pembelajaran yang dilakukan oleh
peneliti. Hal ini penting mengingat penelitian tindakan mempunyai tujuan
memperbaiki proses pembelajaran.

14
Pada tahap pelaksanaan tindakan, menerapkan apa yang sudah direncanakan, yaitu
bertindak di kelas. Pelaksanaan ini sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan metode inkuiri terbimbing pada mata pelajaran
klasifikasi materi dan perubahaannya. Pada tahap ini, pelaksanaan harus sesuai
dengan rencana kegiatan, namun harus terkesan alamiah dan tanpa rekayasa. Hal ini
akan berpengaruh dalam proses refleksi dan supaya hasilnya dapat disinkronkan
dengan tujuan awal penelitian. Selain pelaksanaan tindakan pada tahap ini juga
dilaksanakan pengamatan.

3) Tahap Pengamatan (observasi)


Pada tahap pengamatan ini ada dua kegiatan yang diamati yaitu, kegiatan belajar
siswa, dan kegiatan pembelajaran. Pengamatan terhadap proses belajar siswa dapat
dilakukan sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil melaksanakan pembelajaran,
sedang pengamatan terhadap proses pembelajaran tentu tidak bisa dilakukan sendiri
oleh guru pelaksana. Untuk itu guru pelaksana (peneliti) minta bantuan teman
sejawat (kolaborator) melakukan pengamatan, dalam hal ini kolaborator melakukan
pengamatan berdasar pada instrumen yang telah disusun oleh peneliti. Hasil
pengamatan kolaborator nantinya akan bermanfaat atau akan digunakan oleh peneliti
sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pembelajaran berikutnya.
Pengamatan dilakukan oleh peneliti dibantu dengan satu orang observer yang lain
agar memperoleh data yang lebih akurat selama kegiatan belajar berlangsung.
Pengamatan berpedoman dengan lembar observasi yang telah dibuat. Pada tahap
pengamatan, hal yang diamati meliputi keaktifan siswa dan pelaksanaan metode
pembelajaran inkuiri terbimbing. Pengamatan keaktifan siswa meliputi keaktifan
visual, keaktifan menulis dan keaktifan lisan. Sedangkan pada pengamatan terhadap
pelaksanaan metode pembelajaran inkuiri terbimbing juga sesuai dengan lembar
observasi pelaksanaan pembelajaran dengan metode inkuiri terbimbing.

4) Tahap Refleksi
Kegiatan refleksi ini dilaksanakan ketika kolaborator sudah selesai melakukan
pengamatan terhadap peneliti pada saat melaksanakan pembelajaran, kemudian
berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan hasil pengamatan dalam peneliti

15
melakukan implementasi rancangan tindakan. Inilah inti dari penelitian tindakan,
yaitu ketika kolaborator mengatakan kepada peneliti tentang hal-hal yang dirasakan
sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum. Dari hasil refleksi dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam merancang kegiatan (siklus) berikutnya.
Pada tahap refleksi dilakukan dengan cara mengumpulkan semua catatan dan data
yang diperoleh selama proses pembelajaran kemudian dianalisis. Hasil analisis
didiskusikan dengan kolaborator yaitu guru pengajar, sehingga dapat ditentukan
perlu tidaknya untuk melakukan perbaikan rencana pada siklus berikutnya apabila
keaktifan dan kompetensi kognitif siswa belum terlihat mengalami peningkatan.
Namun apabila keaktifan dan kompetensi kognitif siswa mengalami peningkatan
sesuai dengan indikator keberhasilan maka siklus dihentikan. Jadi pada intinya
kegiatan refleksi adalah kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan, penjelasan,
penyimpulan dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus selanjutnya.
Jadi pada intinya kegiatan refleksi adalah kegiatan evaluasi, analisis, pemaknaan,
penjelasan, penyimpulan dan identifikasi tindak lanjut dalam perencanaan siklus
selanjutnya.
Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk
sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, dari tahap penyusunan
rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi.

Gambar 1. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas


16
Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan kelas untuk siklus pertama dapat
diuraikan sebagai berikut :

Siklus I
a. Perencanaan (planning)
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencaaan ini adalah :
 Membuat perencanaan proses pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing.
 Mempersiapkan Lembar Kerja Peserta didik sesuai materi ajar dan alat bantunya.
 Membentuk kelompok siswa secara heterogen terdiri dari 5 – 6 orang.
 Membuat lembar observasi , untuk melihat bagaimana kemampuan berpikir kritis
siswa dalam proses pembelajaran di kelas ketika model pembelajaran inkuiri
terbimbing diterapkan.

b. Pelaksanaan tindakan (action)


Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah :
 Melaksanakan skenario proses pembelajaran RPP Pertemuan 1
 Mengawasi dan mengamati setiap aktifitas yang dilakukan siswa
 Menjelaskan tugas selanjutnya yang akan dilakukan siswa.

c. Observasi (observation)
Menggunakan lembaran observasi untuk :
 Pencatatan data kemampuan berpikir kritis siswa bersamaan dengan tindakan
yang berlangsung , yang dilakukan oleh pengamat (observer).
 Menginterpretasikan dan melihat kesesuaian data penelitian dengan teori yang
diajukan.

d. Refleksi (reflection)
Menganalisis data yang telah dikumpulkan dari hasil observasi untuk :
 Mengevaluasi kelemahan/kendala yang dicatat observer untuk di perbaiki pada
siklus berikutnya.
 Menyusun kembali perencanaan untuk siklus berikutnya.

17
Siklus II
a. Perencanaan (planning)
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencaaan ini adalah :
 Membuat perencanaan proses pembelajaran sesuai dengan model inkuiri
terbimbing dan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan refleksi pada siklus I
 Mempersiapkan Lembar kegiatan Peserta didik sesuai materi ajar dan alat
bantunya.
 Membentuk kelompok siswa secara heterogen terdiri dari 5 – 6 orang.
 Membuat lembar observasi, untuk melihat bagaimana aktifitas siswa dan guru
dalam proses pembelajaran di kelas ketika model inkuiri terbimbing diterapkan.
 Menekankan kepada siswa agar menunjukkan kemampuan berpikir kritis, karena
berdasarkan refleksi pada siklus I siswa kurang mampu menunjukkan
keterampilan berpikir kritis.

b. Pelaksanaan tindakan (action)


Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah :
 Melaksanakan skenario proses pembelajaran RPP Pertemuan 2
 Mengawasi dan mengamati setiap aktifitas yang dilakukan siswa
 Memberikan reward berupa bintang, pada akhir kegiatan pembelajaran bintang
tersebut dikumpul setelah diberi nama
 Memberikan tes akhir / kuis diakhir pembelajaran.
 Menjelaskan tugas selanjutnya yang akan dilakukan siswa.

c. Observasi (observation)
Menggunakan lembaran observasi , untuk :
 Pencatatan data kemampuan berpikir kritis siswa bersamaan dengan tindakan
yang berlangsung.
 Menginterpretasikan dan melihat kesesuaian data penelitian dengan teori yang
diajukan.
 Menyusun rencana perbaikan berikutnya

18
d. Refleksi (reflection)
Menganalisis data yang telah dikumpulkan dari hasil observasi
 Mengevaluasi kelemahan/kendala untuk di perbaiki pada siklus berikutnya.
 Menyusun kembali perencanaan untuk siklus berikutnya.

Siklus III
a. Perencanaan (planning)
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencaaan ini adalah berdasarkan
refleksi pada siklus II:
 Membuat perencanaan proses pembelajaran sesuai dengan model inkuiri
terbimbing.
 Mempersiapkan Lembar Kegiatan Peserta Didik sesuai materi ajar dan alat
bantunya.
 Membentuk kelompok siswa secara heterogen terdiri dari 5 – 6 orang.
 Menyiapkan video baik dari youtube atau powerpoin
 Membuat lembar observasi, untuk melihat bagaimana kemampuan berpikir kritis
siswa dalam proses pembelajaran di kelas ketika model inkuiri terbimbing
diterapkan.

b. Pelaksanaan tindakan (action)


Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah :
 Melaksanakan skenario proses pembelajaran RPP Pertemuan 3.
 Mengawasi dan mengamati setiap aktifitas yang dilakukan siswa
 Melakukan penguatan materi dengan menggunakan media visual berupa power
point
 Memberikan tes akhir / kuis diakhir pembelajaran.
 Menjelaskan tugas selanjutnya yang akan dilakukan siswa.

19
c. Observasi (observation)
Menggunakan lembaran observasi, untuk :
 Pencatatan data kemampuan berpikir kritis siswa bersamaan dengan tindakan
yang berlangsung
 Menginterpretasikan dan melihat kesesuaian data penelitian dengan teori yang
diajukan.

d. Refleksi (reflection)
Menganalisis data yang telah dikumpulkan dari hasil observasi untuk :
 Mengevaluasi kelemahan/kendala yang untuk di perbaiki pada siklus berikutnya.
 Menyusun kembali perencanaan untuk siklus berikutnya. Karena tujuan penelitian
sudah tercapai, maka siklus berikutnya tidak dilaksanakan.

E. Teknik Pengumpulan Data


1. Sumber data : sumber data penelitian ini adalah siswa.
2. Jenis data : Jenis data yang didapat adalah data kualitatif kemampuan berpikir
kritis siswa. Data hasil observasi terhadap pelaksanaaan pembelajaran yang
meliputi kemampuan berpikir kritis siswa siswa selama proses pembelajaran,
adapun kemampuan berpikir kritis siswa yang diamati :
 Mengidentifikasi masalah sesuai dengan informasi yang diperoleh
 Membandingkan kesamaan dan perbedaan pendapat dalam diskusi kelompok
 Mengemukakan pertanyaan yang relevan dan beraturan
 Mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
 Menilai dampak suatu kejadian permasalahan
 Mampu menjelaskan permasalahan dan membuat kesimpulan sederhana
 Merefleksikan nilai atau sikap dari peristiwa
3. Cara pengambilan data
a) Data tentang kemampuan berpikir kritis siswa pada saat dilaksanakannya
tindakan diambil dengan menggunakan lembaran observasi.
a) Data tentang keterkaitan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
inkuiri terbimbing diperoleh dari RPP dan lembaran observasi.

20
F. Teknik Analisis Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian adalah teknik
Non Tes. Data yang dikumpulkan dalam teknik nontes ini berupa data kualitatif, yaitu
data yang berupa kata atau catatan-catatan. Selanjutnya, data kualitatif ini akan
ditransformasikan kedata kuantitatif dengan pemberian skala penilaian. Jumlah dari hasil
skala penilaian akan dikembalikan ke dalam data kualitatif dengan cara menggolongkan
hasil tersebut ke dalam kategori pada setiap instrumen yang telah ditentukan oleh peneliti.
Teknik non tes dilakukan oleh peneliti dan teman sejawat yang bertindak sebagai
observer menggunakan lembar observasi/ pengamatan berupa instrumen penilaian siswa,
serta catatan lapangan yang dilengakapi dengan rubrik dengan pengukuran menggunakan
skala likert untuk mengetahui dan memperoleh data mengenai kinerja guru, keterampilan
berpikit kritis, dan hasil belajar siswa.
Lembar observasi Keterampilan Berpikir Kritis
Lembar observasi keterampilan berpikir kritis digunakan untuk mengumpulkan
data mengenai keterampilan berpikir kritis siswa. Observasi dilakukan dengan cara
memberi tanda check list (√) pada indikator yang muncul saat pengamatan berlangsung.
Indikator yang diamatai dapat disajikan pada tabel berikut.
Tabel 1. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
NO Aspek yang diamati Kategori

1 Memfokuskan pertanyaaan

2 Bertanya dan menjawab pertanyaan

3 Mempertimbangakn kredibilitas (kriteria) suatu sumber

4 Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi

5 Mendeduksi dan mempertimbangkan hasil deduksi

6 Memutuskan suatu tindakan

7 Berinteraksi dengan orang lain

Persentase Klasikal

21
Keterangan:
SK = Sangat Kritis (81-100)
K = Kritis (66-80)
C = Cukup (51-65)
KK = Kurang Kritis (0-50)
(Sumber: modifikasi dari Susanto, 2013: 127)

Nilai keterampilan berpikir kritis siswa diperoleh dengan rumus :

Keterangan:
Ns = Nilai keterampilan berpikir kritis
R = Skor yang diperoleh
SM = Skor maksimum yang ditentukan
100 = bilangan tetap
(Sumber: adaptasi dari Purwanto, 2008: 102)

Tabel 2. Kategori Keterampilan Berpikir Kritis Siswa


Konversi Nilai Kategori

Angka Huruf Mutu

>81 A Sangat Kritis

66 – 80 B Kritis

51 – 65 C Cukup Kritis

< 50 D Kurang Kritis

Persentase keterampilan berpikir kritis siswa secara klasikal diperoleh dengan rumus

(Sumber: adaptasi Aib, dkk., 2009: 41)

22
Tabel 3. Keterampilan Berpikir Kritis Secara Klasikal Dalam Satuan Persen (%)
No Rentang Nilai Kategori

1 ≥ 80 % Sangat Kritis

2 60 – 79 % Kritis

3 40 – 59 % Cukup Kritis

4 20 – 39 % Kurang Kritis

5 < 20 % Sangat Kurang kritis

(Sumber: modifikasi Aqib, dkk., 2009: 41)

Selajutnya dikategorikan memiliki keterampilan berpikir kritis siswa mencapai 80%


atau lebih. Untuk melanjutkan rata-rata kelas digunakan rumus.

Keterangan :
% Ai = Presentase siswa aktif
ΣAs = Banyak siswa yang aktif
N = Banyaknya siswa yang hadir

23
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN
Penelitian Analisis Keterampilan Berpikir Kritis Pada Materi Klasifikasi Materi dan
Perubahannya di kelas VII-A SMP Negeri 2 Lahei Kabupaten Barito Utara Provinsi
Kalimantan Tengah Tahun Pelajaran 2020 / 2021. Pengolahan data ini diperoleh melalui
lembar observasi. Berdasarkan pengolahan ada 7 indikator dan 10 sub indikator
keterampilan berpikir kritis yang dapat dianalisis bagaimana hasil pencapaian
keterampilan berpikir kritis pada seluruh siswa dan dapat mengetahui indikator mana
yang paling berhasil dan kurang berhasil dicapai.
Model pembelajaran Inkuiri Terbimbing yang diterapkan selama proses pembelajaran
disertai dengan kegiatan Observasi / praktikum secara berkelompok. Model pembelajaran
Inkuiri Terbimbing terdiri dari 6 tahapan yaitu Observasi, Merumuskan Masalah,
Merumuskan Hipotesis, Mengumpulkan Data, Menguji Hipotesis dan Menarik
Kesimpulan.
Penelitian tindakan kelas untuk menganalisis Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
Pada Materi Klasifikasi Materi dan Perubahannya di kelas VII-A SMP Negeri 2 Lahei
Kabupaten Barito Utara Provinsi Kalimantan Tengah Tahun Pelajaran 2020 / 2021 ini
terdiri dari 3 siklus. Tiap siklus yang dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin
dicapai dan sesuai dengan faktor yang diteliti. Untuk melihat kemampuan berpikir kritis
siswa, maka dicoba model pembelajaran inkuiri terbimbing.
1. HASIL PENELITIAN SIKLUS I
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
indikator keterampilan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang disertai dengan
observasi / praktikum Pada Materi Klasifikasi Materi dan Perubahannya. Pada siklus 1
ini dilaksankan pembelajaran dengan materi sub karakteristik zat serta Perubahan Zat
secara Fisika dan Kimia pada tanggal 22 Oktober 2020 jam 08.00 wib.
Hasil observasi ketermapilan berpikir kritis dari 28 siswa pada siklus 1 ini
disajikan pada Tabel 4 dan Hasil evaluasi peserta didik pada tabel 5.

24
Tabel 4
Hasil observasi keteramapilan berpikir kritis Siklus I

INDIKATOR TOTAL RATA- KATEGORI


NO NAMA SISWA
1 2 3 4 5 6 7 RATA (%)
1 ABDAL MUTAKIM 2 1 2 3 2 2 2 14 50% Kurang Kritis

2 AJJIRA QURBANA 4 3 3 3 3 4 3 23 82% Sangat Kritis

3 AKBAR NOUR IRFANSYAH 3 3 2 3 2 3 3 19 68% Kritis

4 AMELIA 3 2 2 2 3 2 3 17 61% Cukup Kritis

5 ANDHIKA PRAMUDIA 1 2 3 2 1 3 2 14 50% Kurang Kritis

6 BRAMONO 2 2 2 3 2 3 3 17 61% Cukup Kritis

7 CHATERIN CAROLINA 2 2 3 3 3 3 3 19 68% Kritis

8 EKA LESTARI 2 1 2 3 2 3 3 16 57% Cukup Kritis

9 FAHRIZA AKBAR 2 2 3 3 3 2 3 18 64% Cukup Kritis

10 FERDI RAMPAI 3 2 2 3 2 3 3 18 64% Cukup Kritis

11 ILHAMIAH 4 3 3 4 3 3 3 23 82% Sangat Kritis

12 KAPADI 3 2 2 3 2 3 3 18 64% Cukup Kritis

13 LAURA YUSEVIN 3 2 3 3 3 3 3 20 71% Kritis

14 MAHDI 3 2 2 3 1 3 3 17 61% Cukup Kritis

15 MELANI PUTRI 3 3 3 3 2 4 3 21 75% Kritis

16 METI LESTARI 3 2 2 2 3 3 3 18 64% Cukup Kritis

17 MUHAMMAD ABDI 1 1 2 3 2 3 2 14 50% Kurang Kritis

18 MUTIARA INDAH 4 3 2 3 3 3 3 21 75% Kritis

19 NOVITA 3 2 3 2 2 3 3 18 64% Cukup Kritis

20 OLIVIA NOR ANISA 1 2 2 3 3 3 3 17 61% Cukup Kritis

21 PARIDA 2 3 3 3 2 3 2 18 64% Cukup Kritis

22 RESITA DELATAKA 3 1 2 3 1 3 3 16 57% Cukup Kritis

23 RISCY PRATAMA 2 2 3 3 3 2 3 18 64% Cukup Kritis

24 RITUT 2 2 3 3 2 2 2 16 57% Cukup Kritis

25 SALSA BILLA 3 2 3 3 3 2 3 19 68% Kritis

26 SEPTIA PANCAWATI PUTRI 4 3 3 3 4 3 3 23 82% Sangat Kritis

27 SOPI 4 4 3 3 3 3 3 23 82% Sangat Kritis

28 TERASYA FUTRI YESAYA 3 1 2 2 2 3 3 16 57% Cukup Kritis

25
Tabel 5
Hasil Evaluasi Siklus I

SOAL POIN RATA- KATEGORI


NO NAMA SISWA
BENAR NILAI RATA (%)
1 ABDAL MUTAKIM 1 20 20 % Kurang Kritis

2 AJJIRA QURBANA 3 60 60 % Kritis

3 AKBAR NOUR IRFANSYAH 2 40 40 % Cukup Kritis

4 AMELIA 1 20 20 % Kurang Kritis

5 ANDHIKA PRAMUDIA 4 80 80 % Sangat Kritis

6 BRAMONO 1 20 20 % Kurang Kritis

7 CHATERIN CAROLINA 1 20 20 % Kurang Kritis

8 EKA LESTARI 2 40 40 % Cukup Kritis

9 FAHRIZA AKBAR 1 20 20 % Kurang Kritis

10 FERDI RAMPAI 2 40 40 % Cukup Kritis

11 ILHAMIAH 3 60 60 % Kritis

12 KAPADI 1 20 20 % Kurang Kritis

13 LAURA YUSEVIN 2 40 40 % Cukup Kritis

14 MAHDI 1 20 20 % Kurang Kritis

15 MELANI PUTRI 3 60 60 % Kritis

16 METI LESTARI 4 80 80 % Sangat Kritis

17 MUHAMMAD ABDI 2 40 40 % Cukup Kritis

18 MUTIARA INDAH 3 60 60 % Kritis

19 NOVITA 1 20 20 % Kurang Kritis

20 OLIVIA NOR ANISA 2 20 20 % Kurang Kritis

21 PARIDA 3 20 20 % Kurang Kritis

22 RESITA DELATAKA 1 20 20 % Kurang Kritis

23 RISCY PRATAMA 2 20 20 % Kurang Kritis

24 RITUT 1 20 20 % Kurang Kritis

25 SALSA BILLA 1 20 20 % Kurang Kritis

26 SEPTIA PANCAWATI PUTRI 1 20 20 % Kurang Kritis

27 SOPI 3 60 60 % Kritis

28 TERASYA FUTRI YESAYA 1 20 20 % Kurang Kritis

26
2. HASIL PENELITIAN SIKLUS II
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
indikator keterampilan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang disertai dengan
observasi / praktikum Pada Materi Klasifikasi Materi dan Perubahannya. Pada siklus II
ini dilaksankan pembelajaran dengan materi sub Unsur, Senyawa dan Campuran pada
tanggal 27 Oktober 2020 jam 08.00 wib.
Hasil observasi ketermapilan berpikir kritis dari 28 siswa pada siklus II ini
disajikan pada Tabel 6 dan Hasil evaluasi peserta didik pada tabel 7.

Tabel 6
Hasil observasi ketermapilan berpikir kritis Siklus II

INDIKATOR TOTAL RATA- KATEGORI


NO NAMA SISWA
1 2 3 4 5 6 7 RATA (%)
1 ABDAL MUTAKIM 4 2 4 2 2 3 3 20 71% Kritis

2 AJJIRA QURBANA 3 3 3 4 3 4 4 24 86% Sangat Kritis

3 AKBAR NOUR IRFANSYAH 4 3 4 2 3 3 3 22 79% Kritis

4 AMELIA 4 3 3 3 4 3 3 23 82% Sangat Kritis

5 ANDHIKA PRAMUDIA 3 2 3 3 2 3 2 18 64% Cukup Kritis

6 BRAMONO 4 3 3 3 3 3 4 23 82% Sangat Kritis

7 CHATERIN CAROLINA 3 4 3 3 3 3 4 23 82% Sangat Kritis

8 EKA LESTARI 3 3 4 4 3 3 3 23 82% Sangat Kritis

9 FAHRIZA AKBAR 3 4 3 3 3 4 4 24 86% Sangat Kritis

10 FERDI RAMPAI 4 3 3 4 3 3 3 23 82% Sangat Kritis

11 ILHAMIAH 3 4 4 4 3 3 3 24 86% Sangat Kritis

12 KAPADI 2 2 3 2 3 2 3 17 61% Cukup Kritis

13 LAURA YUSEVIN 3 4 3 3 4 3 4 24 86% Sangat Kritis

14 MAHDI 3 3 3 2 3 3 3 20 71% Kritis

15 MELANI PUTRI 4 3 3 3 4 4 3 24 86% Sangat Kritis

16 METI LESTARI 3 3 3 2 2 2 3 18 64% Cukup Kritis

17 MUHAMMAD ABDI 3 4 3 3 4 3 3 23 82% Sangat Kritis

18 MUTIARA INDAH 3 3 4 4 3 3 3 23 82% Sangat Kritis

27
19 NOVITA 4 3 3 3 3 4 3 23 82% Sangat Kritis

20 OLIVIA NOR ANISA 3 3 3 3 4 3 4 23 82% Sangat Kritis

21 PARIDA 4 3 3 4 3 3 3 23 82% Sangat Kritis

22 RESITA DELATAKA 3 3 3 3 4 3 3 22 79% Kritis

23 RISCY PRATAMA 3 3 3 2 2 3 3 19 68% Kritis

24 RITUT 2 3 3 3 2 3 3 19 68% Kritis

25 SALSA BILLA 3 3 4 3 3 4 3 23 82% Sangat Kritis

26 SEPTIA PANCAWATI PUTRI 4 3 4 4 3 3 3 24 86% Sangat Kritis

27 SOPI 3 4 4 3 3 3 3 23 82% Sangat Kritis

28 TERASYA FUTRI YESAYA 3 2 2 2 3 3 3 18 64% Cukup Kritis

Tabel 7
Hasil Evaluasi Siklus II

SOAL POIN RATA- KATEGORI


NO NAMA SISWA
BENAR NILAI RATA (%)
1 ABDAL MUTAKIM 3 60 60 % Kritis

2 AJJIRA QURBANA 5 100 100 % Sangat Kritis

3 AKBAR NOUR IRFANSYAH 4 80 80 % Sangat Kritis

4 AMELIA 3 60 60 % Kritis

5 ANDHIKA PRAMUDIA 2 40 40 % Cukup Kritis

6 BRAMONO 1 20 20 % Kurang Kritis

7 CHATERIN CAROLINA 4 80 80 % Sangat Kritis

8 EKA LESTARI 4 80 80 % Sangat Kritis

9 FAHRIZA AKBAR 3 60 60 % Kritis

10 FERDI RAMPAI 2 40 40 % Cukup Kritis

11 ILHAMIAH 5 100 100 % Sangat Kritis

12 KAPADI 2 40 40 % Cukup Kritis

13 LAURA YUSEVIN 4 80 80 % Sangat Kritis

28
14 MAHDI 5 100 100 % Sangat Kritis

15 MELANI PUTRI 4 80 80 % Sangat Kritis

16 METI LESTARI 4 80 80 % Sangat Kritis

17 MUHAMMAD ABDI 2 40 40 % Cukup Kritis

18 MUTIARA INDAH 4 80 80 % Sangat Kritis

19 NOVITA 4 80 80 % Sangat Kritis

20 OLIVIA NOR ANISA 4 80 80 % Sangat Kritis

21 PARIDA 3 60 60 % Kritis

22 RESITA DELATAKA 1 20 20 % Kurang Kritis

23 RISCY PRATAMA 4 80 80 % Sangat Kritis

24 RITUT 2 40 40 % Cukup Kritis

25 SALSA BILLA 2 40 40 % Cukup Kritis

26 SEPTIA PANCAWATI PUTRI 4 80 80 % Sangat Kritis

27 SOPI 3 60 60 % Kritis

28 TERASYA FUTRI YESAYA 3 60 60 % Kritis

3. HASIL PENELITIAN SIKLUS III


Observasi yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
indikator keterampilan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran berlangsung
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang disertai dengan
observasi / praktikum Pada Materi Klasifikasi Materi dan Perubahannya. Pada siklus
III ini dilaksankan pembelajaran dengan materi sub Asam Basa dan Garam pada
tanggal 12 Nopember 2020 jam 08.00 wib.
Hasil observasi ketermapilan berpikir kritis dari 28 siswa pada siklus III ini
disajikan pada Tabel 8 dan Hasil evaluasi peserta didik pada tabel 9.

29
Tabel 8
Hasil observasi ketermapilan berpikir kritis Siklus III

INDIKATOR TOTAL RATA- KATEGORI


NO NAMA SISWA
1 2 3 4 5 6 7 RATA (%)
1 ABDAL MUTAKIM 4 3 4 3 3 3 4 24 86% Sangat Kritis

2 AJJIRA QURBANA 4 3 3 4 3 4 4 25 89% Sangat Kritis

3 AKBAR NOUR IRFANSYAH 3 3 4 4 3 3 4 24 86% Sangat Kritis

4 AMELIA 4 3 3 3 4 3 4 24 86% Sangat Kritis

5 ANDHIKA PRAMUDIA 3 3 3 3 4 3 4 23 82% Sangat Kritis

6 BRAMONO 4 3 3 3 3 3 4 23 82% Sangat Kritis

7 CHATERIN CAROLINA 3 4 3 3 3 3 4 23 82% Sangat Kritis

8 EKA LESTARI 3 3 4 4 3 3 4 24 86% Sangat Kritis

9 FAHRIZA AKBAR 3 4 3 3 3 4 4 24 86% Sangat Kritis

10 FERDI RAMPAI 4 3 3 4 3 3 4 24 86% Sangat Kritis

11 ILHAMIAH 3 4 4 4 3 3 3 24 86% Sangat Kritis

12 KAPADI 4 2 3 3 3 3 3 21 75% Kritis

13 LAURA YUSEVIN 3 4 3 3 4 3 4 24 86% Sangat Kritis

14 MAHDI 3 3 3 3 3 3 3 21 75% Kritis

15 MELANI PUTRI 4 3 3 3 4 4 3 24 86% Sangat Kritis

16 METI LESTARI 3 3 3 3 3 3 3 21 75% Kritis

17 MUHAMMAD ABDI 4 4 3 3 4 3 4 25 89% Sangat Kritis

18 MUTIARA INDAH 4 3 4 4 3 3 4 25 89% Sangat Kritis

19 NOVITA 4 3 3 3 3 4 3 23 82% Sangat Kritis

20 OLIVIA NOR ANISA 4 3 3 3 4 3 4 24 86% Sangat Kritis

21 PARIDA 4 3 3 4 3 3 3 23 82% Sangat Kritis

22 RESITA DELATAKA 4 3 3 4 4 3 3 24 86% Sangat Kritis

23 RISCY PRATAMA 4 3 4 4 3 3 3 24 86% Sangat Kritis

24 RITUT 4 3 3 3 2 3 3 21 75% Kritis

25 SALSA BILLA 3 3 4 3 3 4 3 23 82% Sangat Kritis

26 SEPTIA PANCAWATI PUTRI 4 3 4 4 3 3 3 24 86% Sangat Kritis

27 SOPI 4 4 4 3 3 3 3 24 86% Sangat Kritis

28 TERASYA FUTRI YESAYA 4 3 3 3 4 3 3 23 82% Sangat Kritis

30
Tabel 9
Hasil Evaluasi Siklus III

SOAL POIN RATA- KATEGORI


NO NAMA SISWA
BENAR NILAI RATA (%)
1 ABDAL MUTAKIM 4 80 80 % Sangat Kritis

2 AJJIRA QURBANA 5 100 100 % Sangat Kritis

3 AKBAR NOUR IRFANSYAH 4 80 80 % Sangat Kritis

4 AMELIA 3 60 60 % Kritis

5 ANDHIKA PRAMUDIA 4 80 80 % Sangat Kritis

6 BRAMONO 3 60 60 % Kritis

7 CHATERIN CAROLINA 4 80 80 % Sangat Kritis

8 EKA LESTARI 5 100 100 % Sangat Kritis

9 FAHRIZA AKBAR 4 80 80 % Sangat Kritis

10 FERDI RAMPAI 4 80 80 % Sangat Kritis

11 ILHAMIAH 5 100 100 % Sangat Kritis

12 KAPADI 4 80 80 % Sangat Kritis

13 LAURA YUSEVIN 4 80 80 % Sangat Kritis

14 MAHDI 2 40 40 % Cukup Kritis

15 MELANI PUTRI 4 80 80 % Sangat Kritis

16 METI LESTARI 4 80 80 % Sangat Kritis

17 MUHAMMAD ABDI 5 100 100 % Sangat Kritis

18 MUTIARA INDAH 5 100 100 % Sangat Kritis

19 NOVITA 4 80 80 % Sangat Kritis

20 OLIVIA NOR ANISA 4 80 80 % Sangat Kritis

21 PARIDA 2 40 40 % Cukup Kritis

22 RESITA DELATAKA 5 100 100 % Sangat Kritis

23 RISCY PRATAMA 5 100 100 % Sangat Kritis

24 RITUT 3 60 60 % Kritis

25 SALSA BILLA 4 80 80 % Sangat Kritis

26 SEPTIA PANCAWATI PUTRI 5 100 100 % Sangat Kritis

27 SOPI 4 80 80 % Sangat Kritis

28 TERASYA FUTRI YESAYA 4 80 80 % Sangat Kritis

31
B. PEMBAHASAN PENELITIAN
1. SIKLUS I
a. Perencanaan (planning)
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencaaan ini adalah :
 Membuat perencanaan proses pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing.
 Mempersiapkan Lembar Kerja Peserta didik sesuai materi ajar dan alat bantunya.
 Membentuk kelompok siswa secara heterogen terdiri dari 5 – 6 orang.
 Membuat lembar observasi , untuk melihat bagaimana kemampuan berpikir kritis
siswa dalam proses pembelajaran di kelas ketika model pembelajaran inkuiri
terbimbing diterapkan.

b. Pelaksanaan tindakan (action)


Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah :
 Melaksanakan skenario proses pembelajaran RPP Pertemuan 1 dengan sub tema
karakteristik zat serta Perubahan Zat secara Fisika dan Kimia
 Mengawasi dan mengamati setiap aktifitas yang dilakukan siswa
 Menjelaskan tugas selanjutnya yang akan dilakukan siswa.

c. Observasi (observation)
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
indikator keterampilan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang
disertai dengan observasi / praktikum Pada Materi Klasifikasi Materi dan
Perubahannya. Pada siklus I ini dilaksankan pembelajaran dengan materi sub
karakteristik zat serta Perubahan Zat secara Fisika dan Kimia pada tanggal 22
Oktober 2020 jam 08.00 wib.

32
Hasil observasi keterampilan berpikir kritis dari 28 siswa pada siklus I terdapat
siswa kurang kritis ada 3 orang atau 11 %, kemudian terdapat siswa cukup kritis ada
15 orang atau 54 %, kemudian terdapat siswa yang kritis ada 6 orang atau 21 % dan
siswa yang sangat kritis ada 4 orang atau 14 %.

Sangat Kritis : 4 Siswa 14 %

Kritis 6 Siswa 21 %

Cukup Kritis 15 Siswa 54 %

Kurang Kritis 3 Siswa 11 %

Diagram Lingkaran
Perbandingan Hasil observasi keterampilan berpikir kritis

Dari hasil pengamatan tersebut siswa yang mencapai nilai 80 atau sangat kritis
dari 28 siswa hanya 4 orang siswa. Maka dapat di simpulkan bahwa di siklus I ini
presentase siswa yang dikategorikan memiliki keterampilan berpikir kritis berdasarkan
hasil Observasi keterampilan berpikir kritis sebesar 14 %.
Hasil evaluasi berpikir kritis dengan mengunakan 5 soal pilihan ganda dari 28
siswa pada siklus I adalah sebagai berikut siswa yang sangat kurang kritis dalam
menjawab soal tidak ada atau 0 %. Siswa yang kurang kritis dalam menjawab soal ada
16 orang atau 57 % dari jumlah kelas. kemudian Siswa yang cukup kritis dalam
menjawab soal ada 5 orang atau 18 %. kemudian siswa yang kritis dalam menjawab

33
soal ada 5 orang atau 18 % dan siswa yang sangat kritis dalam menjawab soal evaluasi
ada 2 siswa atau 7 %.

Sangat Kritis : 2 Siswa 7%

Kritis 5 Siswa 18 %

Cukup Kritis 5 Siswa 18 %

Kurang Kritis 16 Siswa 57 %

Sangat Kurang 0 Siswa 0%

Diagram Lingkaran
Perbandingan Hasil evaluasi berpikir kritis

Dari hasil pengamatan 28 siswa tersebut siswa yang mencapai nilai 80 atau sangat
kritis dalam menjawab soal evaluasi ada 2 orang siswa. Maka dapat di simpulkan
bahwa di siklus I ini presentase siswa yang dikategorikan memiliki keterampilan
berpikir kritis berdasarkan hasil pengamatan evaluasi siswa sebesar 7 %.

34
Catatan yang didapatkan oleh peneliti dalam siklus I, adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik terlihat lebih antusias dalam pelaksanaan pembelajaran IPA
karena guru menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran
inkuiri terbimbing.
2) Peserta didik memerlukan waktu yang lebih lama untuk berdiskusi online dalam
kelempok kecilnya.
3) Saat mengerjakan LKS hanya sebagian siswa yang berkerja kelompok.
4) Sebagian Peserta didik tidak percaya diri mempresentasikan hasil diskusi, karena
belum terbiasa dalam proses pembelajaran daring.
5) Peserta didik belum bisa memaksimalkan waktu yang diberikan untuk
menyelesaikan tugas.
6) Peserta didik banyak yang terlambat bergabung karena kondisi sinyal dan
kehabisan kuota pulas.

 Hasil Refleksi

Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus I, peneliti bersama observer


berdiskusi tentang pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan
menyimpulkan hal-hal yang masih kurang dalam siklus I dan perlu diadakan
perbaikan yaitu:

1) Masih banyak peserta didik yang belum berani untuk mempresentasikan hasil
diskusinya karena belum terbiasa

2) Ada beberapa murid yang terkendala kehabisan kuota

Perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan observer untuk
pelaksanaan siklus II berdasarkan kekurangan- kekurangan pada siklus I adalah
sebagai berikut:

1) Peneliti memberikan motivasi kepada peserta didik agar berani


mempresentasikan hasil diskusinya.
2) Bekerja sama dengan orang tua peserta didik agar selalu memantau aktivitas
siswa dirumah untuk tidak menggunakan kouta internet untuk keperluan selain
belajar.

35
2. SIKLUS II
a. Perencanaan (planning)
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencaaan ini adalah :
 Membuat perencanaan proses pembelajaran sesuai dengan model inkuiri
terbimbing dan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan refleksi pada siklus I
 Mempersiapkan Lembar kegiatan Peserta didik sesuai materi ajar dan alat
bantunya.
 Membentuk kelompok siswa secara heterogen terdiri dari 5 – 6 orang.
 Membuat lembar observasi, untuk melihat bagaimana aktifitas siswa dan guru
dalam proses pembelajaran di kelas ketika model inkuiri terbimbing diterapkan.
 Menekankan kepada siswa agar menunjukkan kemampuan berpikir kritis, karena
berdasarkan refleksi pada siklus I siswa kurang mampu menunjukkan
keterampilan berpikir kritis masih banyak.

b. Pelaksanaan tindakan (action)


Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah :
 Melaksanakan skenario proses pembelajaran RPP Pertemuan 2 dengan materi sub
Unsur, Senyawa dan Campuran
 Mengawasi dan mengamati setiap aktifitas yang dilakukan siswa
 Memberikan reward berupa bintang, pada akhir kegiatan pembelajaran bintang
tersebut dikumpul setelah diberi nama
 Memberikan tes akhir / kuis diakhir pembelajaran.
 Menjelaskan tugas selanjutnya yang akan dilakukan siswa.

c. Observasi (observation)
Menggunakan lembaran observasi , untuk :
 Pencatatan data kemampuan berpikir kritis siswa bersamaan dengan tindakan
yang berlangsung.
 Menginterpretasikan dan melihat kesesuaian data penelitian dengan teori yang
diajukan.
 Menyusun rencana perbaikan berikutnya

36
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
indikator keterampilan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang
disertai dengan observasi / praktikum Pada Materi Klasifikasi Materi dan
Perubahannya. Pada siklus II ini dilaksankan pembelajaran dengan materi sub
Unsur, Senyawa dan Campuran pada tanggal 27 Oktober 2020 jam 08.00 wib.
Hasil observasi keterampilan berpikir kritis dari 28 siswa pada siklus II
terdapat siswa kurang kritis ada 0 orang atau 0 %, kemudian terdapat siswa cukup
kritis ada 4 orang atau 14 %, kemudian terdapat siswa yang kritis ada 6 orang atau
21 % dan siswa yang sangat kritis ada 18 orang atau 65 %.

Sangat Kritis : 18 Siswa 65 %

Kritis 6 Siswa 21 %

Cukup Kritis 4 Siswa 14 %

Kurang Kritis 0 Siswa 0%

Diagram Lingkaran
Perbandingan Hasil observasi keterampilan berpikir kritis

Dari hasil pengamatan tersebut siswa yang mencapai nilai 80 atau sangat
kritis ada 18 orang siswa. Maka dapat di simpulkan bahwa di siklus II ini
presentase siswa yang dikategorikan memiliki keterampilan berpikir kritis
berdasarkan hasil Observasi keterampilan berpikir kritis sebesar 65 %.

37
Hasil evaluasi berpikir kritis dengan mengunakan 5 soal pilihan ganda dari
28 siswa pada siklus II adalah sebagai berikut siswa yang sangat kurang kritis
dalam menjawab soal tidak ada atau 0 %. Siswa yang kurang kritis dalam
menjawab soal ada 2 orang atau 7 % dari jumlah kelas. kemudian Siswa yang
cukup kritis dalam menjawab soal ada 6 orang atau 21 %. kemudian siswa yang
kritis dalam menjawab soal ada 5 orang atau 18 % dan siswa yang sangat kritis
dalam menjawab soal evaluasi ada 15 orang atau 54 %.

Sangat Kritis : 15 Siswa 54 %


Kritis 5 Siswa 18 %
Cukup Kritis 6 Siswa 21 %
Kurang Kritis 2 Siswa 7%

Sangat Kurang 0 Siswa 0%

Diagram Lingkaran
Perbandingan Hasil evaluasi berpikir kritis

Dari hasil pengamatan 28 siswa tersebut siswa yang mencapai nilai 80 atau sangat
kritis dalam menjawab soal evaluasi ada 15 orang siswa. Maka dapat di simpulkan
bahwa di siklus II ini presentase siswa yang dikategorikan memiliki keterampilan
berpikir kritis berdasarkan hasil pengamatan evaluasi siswa sebesar 54 %.

38
Catatan yang didapatkan oleh peneliti dalam siklus II, adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik terlihat lebih antusias dalam pelaksanaan pembelajaran IPA karena
guru menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran inkuiri
terbimbing yang disertai video dan gambar.
2) Peserta didik masih memerlukan waktu yang lebih lama untuk berdiskusi dalam
kelempok kecilnya.
3) Saat mengerjakan LKPD siswa sudah dapat berkerja secara berkelompok.
4) Peserta didik telah berani bertanya dan jawab dengan media pesan suara pada WA.
5) Peserta didik sudah percaya diri mempresentasikan hasil diskusi bersama
kelompok, namun ada sedikit malu-malu karena belum terbiasa dalam proses
pembelajaran daring.
6) Peserta didik sudah bisa memaksimalkan waktu yang diberikan untuk
menyelesaikan tugas.
7) Peserta didik tidak lagi kesulitan sinyal dan kuota pulas.

 Hasil Refleksi
Setelah melaksanakan pembelajaran pada siklus II, peneliti bersama observer
berdiskusi tentang pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan
menyimpulkan hal-hal yang masih kurang dalam siklus II dan perlu diadakan
perbaikan yaitu:
1) Untuk membuat peserta didik lebih berani untuk mempresentasikan hasil
diskusinya.
2) Untuk membuat Peserta didik dapat berdiskusi dalam kelempok kecilnya lebih
tetap waktu.
Perencanaan perbaikan yang akan dilakukan oleh peneliti dan observer untuk
pelaksanaan siklus III berdasarkan kekurangan- kekurangan pada siklus II adalah
sebagai berikut:
1) Peneliti memberikan motivasi kepada peserta didik agar berani
mempresentasikan hasil diskusinya.
2) Peneliti akan mengirimkan Bahan Ajar sebelum pembelajaran dan pada LKPD
akan dibuat kegiatan semudah dan sesingkat mungkin.

39
3. SIKLUS III
a. Perencanaan (planning)
Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencaaan ini adalah :
 Membuat perencanaan proses pembelajaran sesuai dengan model inkuiri
terbimbing dan mengidentifikasi permasalahan berdasarkan refleksi pada siklus II
 Mempersiapkan Lembar kegiatan Peserta didik sesuai materi ajar dan alat
bantunya.
 Membentuk kelompok siswa secara heterogen terdiri dari 5 – 6 orang.
 Membuat lembar observasi, untuk melihat bagaimana aktifitas siswa dan guru
dalam proses pembelajaran di kelas ketika model inkuiri terbimbing diterapkan.
 Menekankan kepada siswa agar menunjukkan kemampuan berpikir kritis, karena
berdasarkan refleksi pada siklus II siswa kurang mampu menunjukkan
keterampilan berpikir kritis masih banyak.

b. Pelaksanaan tindakan (action)


Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah :
 Melaksanakan skenario proses pembelajaran RPP Pertemuan 3 dengan materi sub
Asam Basa dan Garam
 Mengawasi dan mengamati setiap aktifitas yang dilakukan siswa
 Memberikan reward berupa bintang, pada akhir kegiatan pembelajaran bintang
tersebut dikumpul setelah diberi nama
 Memberikan tes akhir / kuis diakhir pembelajaran.
 Menjelaskan tugas selanjutnya yang akan dilakukan siswa.

c. Observasi (observation)
Menggunakan lembaran observasi , untuk :
 Pencatatan data kemampuan berpikir kritis siswa bersamaan dengan tindakan
yang berlangsung.
 Menginterpretasikan dan melihat kesesuaian data penelitian dengan teori yang
diajukan.
 Menyusun rencana perbaikan berikutnya

40
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
indikator keterampilan berpikir kritis siswa selama proses pembelajaran
berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing yang
disertai dengan observasi / praktikum Pada Materi Klasifikasi Materi dan
Perubahannya. Pada siklus III ini dilaksankan pembelajaran dengan materi sub
Asam, Basa dan Garam pada tanggal 12 Nopember 2020 jam 08.00 wib.
Hasil observasi keterampilan berpikir kritis dari 28 siswa pada siklus III
terdapat siswa kurang kritis ada 0 orang atau 0 %, kemudian terdapat siswa cukup
kritis ada 0 orang atau 0 %, kemudian terdapat siswa yang kritis ada 4 orang atau
14 % dan siswa yang sangat kritis ada 24 orang atau 86 %.
Sangat Kritis : 24 Siswa 86 %

Kritis 4 Siswa 14 %

Cukup Kritis 0 Siswa 0%

Kurang Kritis 0 Siswa 0%

Diagram Lingkaran
Perbandingan Hasil observasi keterampilan berpikir kritis

Dari hasil pengamatan tersebut siswa yang mencapai nilai diatas 80 atau
sangat kritis ada 24 orang siswa. Maka dapat di simpulkan bahwa di siklus III ini
presentase siswa yang dikategorikan memiliki keterampilan berpikir kritis
berdasarkan hasil Observasi keterampilan berpikir kritis sebesar 86 %.

41
Hasil evaluasi berpikir kritis dengan mengunakan 5 soal pilihan ganda dari
28 siswa pada siklus III adalah sebagai berikut siswa yang sangat kurang kritis
dalam menjawab soal tidak ada atau 0 %. Siswa yang kurang kritis dalam
menjawab soal ada 0 orang atau 0 % dari jumlah kelas. kemudian Siswa yang
cukup kritis dalam menjawab soal ada 2 orang atau 7 %. kemudian siswa yang
kritis dalam menjawab soal ada 3 orang atau 11 % dan siswa yang sangat kritis
dalam menjawab soal evaluasi ada 23 orang atau 82 %.

Sangat Kritis : 23 Siswa 82 %


Kritis 3 Siswa 11 %
Cukup Kritis 2 Siswa 7%
Kurang Kritis 0 Siswa 0%

Sangat Kurang 0 Siswa 0%


Diagram Lingkaran
Perbandingan Hasil evaluasi berpikir kritis

Dari hasil pengamatan 28 siswa tersebut siswa yang mencapai nilai 80 atau sangat
kritis dalam menjawab soal evaluasi ada 23 orang siswa. Maka dapat di simpulkan
bahwa di siklus III ini presentase siswa yang dikategorikan memiliki keterampilan
berpikir kritis berdasarkan hasil pengamatan evaluasi siswa sebesar 82 %.

42
Catatan yang didapatkan oleh peneliti dalam siklus III, adalah sebagai berikut:
1) Peserta didik terlihat lebih antusias dalam pelaksanaan pembelajaran IPA karena
guru menggunakan pendekatan saintifik dengan model pembelajaran inkuiri
terbimbing yang disertai video dan gambar.
2) Peserta didik tidak lagi memerlukan waktu yang lebih lama untuk berdiskusi dalam
kelompok kecilnya.
3) Saat mengerjakan LKPD siswa sudah sangat aktif dalam berkerja secara
berkelompok.
4) Peserta didik telah lebih berani bertanya dan jawab dengan media pesan suara pada
WA.
5) Peserta didik sudah percaya diri mempresentasikan hasil diskusi bersama
kelompok.
6) Peserta didik sudah bisa memaksimalkan waktu yang diberikan untuk
menyelesaikan tugas.
7) Peserta didik tidak lagi kesulitan sinyal dan kuota pulsa.
Bedasarkan hasil observasi Pada siklus I presentase siswa yang dikategorikan
memiliki keterampilan berpikir kritis sebesar 14 % dari 28 siswa. Pada siklus II
presentase siswa yang dikategorikan memiliki keterampilan berpikir kritis sebesar
65 % dari 28 siswa atau mengalami peningkatan keterampilan berpikir kritis yang
dilihat hasil observasi sebesar 51 % dari siklus I. Pada siklus III presentase siswa
yang dikategorikan memiliki keterampilan berpikir kritis sebesar 86 % dari 28
siswa atau mengalami peningkatan keterampilan berpikir kritis yang dilihat hasil
observasi sebesar 21 % dari siklus II.

Siklus I : 4 siswa Siklus II : 18 siswa Siklus III : 24 siswa

43
Hasil observasi keterampilan berpikir kritis ini menunjukkan bahwa keterampilan
berpikir kritis siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Lahei yang dibelajarkan dengan
model inkuiri terbimbing mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar
51 % dan siklus II ke siklus III sebesar 21 %.

Berdasarkan hasil evaluasi perserta didik Pada siklus I presentase siswa yang
dikategorikan memiliki keterampilan berpikir kritis sebesar 7 % dari 28 siswa. Pada
siklus II presentase siswa yang dikategorikan memiliki keterampilan berpikir kritis
sebesar 54 % dari 28 siswa atau mengalami peningkatan keterampilan berpikir
kritis yang dilihat hasil evaluasi sebesar 47 % dari siklus I. Pada siklus III
presentase siswa yang dikategorikan memiliki keterampilan berpikir kritis sebesar
82 % dari 28 siswa atau mengalami peningkatan keterampilan berpikir kritis yang
dilihat hasil evaluasi sebesar 28 % dari siklus II.

Siklus I : 2 siswa Siklus II : 15 siswa Siklus III : 23 siswa

Hasil penelitian bersadarkan hasil evaluasi siswa menunjukkan bahwa siswa Kelas
VII-A SMP Negeri 2 Lahei yang dibelajarkan dengan model inkuiri terbimbing
kemudian di evaluasi dengan mengunkan soal HOTS mengalami mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 47 % dan siklus II ke siklus III sebesar
28 %.

44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdarkan hasil penelitian dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan
keterampilan berpikir kritis siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Lahei. Hal ini dapat
dilihat pada hasil penelitian bersadarkan hasil observasi keterampilan berpikir
kritis ini menunjukkan bahwa keterampilan berpikir kritis siswa Kelas VII-A SMP
Negeri 2 Lahei yang dibelajarkan dengan model inkuiri terbimbing mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II dan siklus II ke siklus III. Pada siklus I
presentase siswa yang dikategorikan memiliki keterampilan berpikir kritis sebesar
14 % dari 28 siswa. Pada siklus II presentase siswa yang dikategorikan memiliki
keterampilan berpikir kritis sebesar 65 % dari 28 siswa atau mengalami
peningkatan keterampilan berpikir kritis yang dilihat hasil observasi sebesar 51 %
dari siklus I. Pada siklus III presentase siswa yang dikategorikan memiliki
keterampilan berpikir kritis sebesar 86 % dari 28 siswa atau mengalami
peningkatan keterampilan berpikir kritis yang dilihat hasil observasi sebesar 21 %
dari siklus II.

2. Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan


keterampilan berpikir kritis siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Lahei. Hal ini dapat
dilihat pada hasil penelitian bersadarkan hasil evaluasi siswa menunjukkan bahwa
siswa Kelas VII-A SMP Negeri 2 Lahei yang dibelajarkan dengan model inkuiri
terbimbing kemudian di evaluasi dengan mengunkan soal HOTS mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I presentase siswa yang
dikategorikan memiliki keterampilan berpikir kritis sebesar 7 % dari 28 siswa.
Pada siklus II presentase siswa yang dikategorikan memiliki keterampilan
berpikir kritis sebesar 54 % dari 28 siswa atau mengalami peningkatan
keterampilan berpikir kritis yang dilihat hasil evaluasi sebesar 47 % dari siklus I.
Pada siklus III presentase siswa yang dikategorikan memiliki keterampilan
berpikir kritis sebesar 82 % dari 28 siswa atau mengalami peningkatan
keterampilan berpikir kritis yang dilihat hasil evaluasi sebesar 28 % dari siklus II

45
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang terlah diperoleh, maka peneliti merekomendasikan
sebagai beberapa saran sebagai berikut:

1. Bagi guru
a. Pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing disarankan untuk lebih sering
dilakukan karena dapat melatih keterampilan berpikir kritis siswa dengan catatan
dilatih secara kontinu.
b. Pembelajaran dengan model inkuiri terbimbing disarankan untuk mencari lebih
banyak wacana-wacana yang dijadikan sumber masalah dalam pembelajarannya dan
juga alokasi waktu sehingga seluruh tahapan/fase pada pembelaran berbasis masalah
bisa lebih optimal dan bermakna pada siswa.
2. Bagi peneliti selanjutnya
a. Perlu dilakukan penelitian pada pembelajaran IPA dengan materi lain yang juga
berpotensi dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa.
b. Untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis siswa yang benar-benar
optimal dibutuhkan waktu yang kontinu.
c. Ketika kegiatan praktikum berlangsung, hendaknya bimbingan dilakukan secara
lebih merata pada setiap kelompok siswa. Hal ini diperlukan untuk mengurangi
peluang siswa bercanda dan tugas hanya di kerjakan oleh sebagian saja, sehingga
proses pembelajaran menjadi lebih kondusif dan optimal.

46
DAFTAR PUSTAKA

Amirono & Daryanto. (2016). Evaluasi dan Penilaian Pembelajaran Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Arikunto, S. (2006). Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka


Cipta.

Arikunto,S., Suhardjono, Supardi. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi


Aksara.

Baharuddin & Esa N.W. (2010). Teori Belajar & Pembelajaran . Sleman: Ar Ruzz
Media.

Baharuddin & Esa N.W. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.

Elfanany, B. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Araska

Gholamian, Ali. 2013. Studying the Effect of Guided Discovery Learning on

Kurfiss, J. G. 1988. Critical thinking: Theory, research, and possibilities. Washington:


ASHE (Association for the Study of Higher Education).

Reinforcing the Creative Thinking of Sixth Grade Girl Students in Qom during
2012-2013 Academic Year. Journal of Applied Science and Agriculture. 8(5):576-584
Roestiyah, N.K. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Suwarma, Dina Mayadiana. 2009. Kemampuan Berpikir Kritis Matematika. Jakarta:


Cakrawala Maha Karya.

Surya, Hendra. 2011. Strategi Jitu Mencapai Kesuksesan Belajar. Jakarta:

https://docplayer.info/46926398-Penerapan-model-pembelajaran-discovery-learning-dengan-
scientific-approach-untuk-meningkatkan-keterampilan-proses-sains-siswa-sma.html

https://media.neliti.com/media/publications/40931-ID-pembelajaran-inkuiri-untuk-meningkatkan-
kemampuan-berpikir-kritis-dan-prestasi-b.pdf

47
LAMPIRAN –LAMPIRAN

48
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA
PERTEMUAN 1

NAMA GURU : SUASDAYAT, S.Pd


NIP : 19871124 201503 1 004
NIM : 2000103922097025
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS / SEMESTER : VII / I (Ganjil)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PENDIDIKAN PROFESI GURU
PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 2 LAHEI


Kelas/ Semester : VII/ 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Klasifikasi Materi dan Perubahannya
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 Menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku: jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menjelaskan konsep 3.3.1 Membandingkan ciri-ciri dari zat padat, cair dan
campuran dan zat tunggal gas. (C-5 HOTS)
(unsur dan senyawa), sifat
3.3.2 Menganalisis perbedaan perubahan fisika dan
fisika dan kimia, perubahan
perubahan kimia. (C-4 HOTS)
fisika dan kimia dalam
kehidupan sehari-hari. 3.3.3 Memprediksi proses perubahan wujud zat.
(C-5 HOTS)

4.3 Menyajikan hasil 4.3.1 Mempresentasikan hasil pengamatan untuk


penyelidikan atau karya membedakan zat padat, cair, dan gas.
tentang sifat larutan, (C-5 HOTS)
perubahan fisika dan
perubahan kimia atau
pemisahan campuran.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan I
1. Melalui kegiatan observasi dan diskusi kelompok dengan dipandu LKPD, peserta didik
dapat membandingkan ciri-ciri zat padat, cair, dan gas.
2. Melalui kegiatan observasi dan diskusi kelompok dengan dipandu LKPD, peserta didik
dapat menganalisis perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia.
3. Melalui kegiatan observasi dan diskusi kelompok dengan dipandu LKPD, peserta didik
dapat memprediksi proses perubahan wujud zat.
4. Mempresentasikan hasil pengamatan untuk membedakan zat padat, cair, dan gas.

D. Materi Pelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
A. Karakteristik padat, cair, dan gas
Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini tersusun atas materi. Terdapat jutaan
materi yang menempati alam semesta. Ada planet, bintang, udara, lautan dan lainnya.
Materi di alam semesta sangat beragam, yang terdiri atas unsur air, udara, tanah dan
api. Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan dapat menempati sebuah
ruang. Para ilmuwan melakukan klasifikasi materi bertujuan agar lebih mudah
dipelajari dan disusun secara sistematis. Berdasarkan wujudnya, materi dapat
dikelompokkan menjadi zat padat (solid), zat cair (liquid), dan zat gas

1. Zat Padat
Zat padat adalah materi yang mempunyai bentuk dan volume (ruang yang ditempati
zat padat, cair, atau gas) tertentu. Ada dua cara utama partikel-partikel padat bisa
tersusun yakni dalam baris-baris teratur yang rapi atau dalam susunan yang tidak
tentu. Zat padat yang partikel-partikelnya tersusun dalam baris-baris yang teratur
rapi disebut kristal. Contoh umum kristal adalah sebagian besar logam, intan, es,
dan kristal garam. Zat padat yang partikel-partikelnya tidak tersusun secara teratur
disebut amorf.

2. Zat Cair
Seperti zat padat, zat cair mempunyai volume tertentu. Tidak seperti zat padat, zat
cair akan berbentuk seperti wadah yang ditempatinya. Zat cair digambarkan sebagai
zalir (fluida). Zalir adalah zat dengan molekul-molekul yang bergerak bebas saling
melewati, sehingga zalir menyesuaikan bentuk wadahnya. Seperti zat padat,
partikel-partikel dalam zat cair tersusun secara rapat. Zat cair juga sulit
dimampatkan. Pada zat cair, molekul-molekul tersusun rapat. Meskipun demikian,
partikel-partikel itu mempunyai cukup energi untuk mengatasi sebagian dari tarik-
menariknya dengan molekul di dekatnya dan bergeser saling melewati.

3. Zat Gas
Pengertian Zat Gas
Zat gas ialah suatu zat atau benda yang mempunyai volume dan bentuk yang selalu
berubah-ubah sesuai dengan tempat (wadahnya). Contohnya; balon, ban sepeda dan
ban motor, gelas kosong, botol kosong, dan lain sebagainya.
Berikut ini perbedaan sifat antara zat padat, cair, dan gas:
Ciri-ciri zat padat adalah:
 Mempunyai bentuk dan volume tertentu;
 Jarak antarpartikel zat padat sangat rapat;
 Partikel-partikel zat padat tidak dapat bergerak bebas.
Ciri-ciri zat cair adalah:
 Mempunyai volume tertentu, tetapi tidak mempunyai bentuk tetap,
bergantung pada media yang digunakan;
 Jarak antarpartikel zat cair lebih renggang;
 Partikel-partikel zat cair dapat bergerak bebas namun terbatas.
Ciri-ciri zat gas adalah:
 Tidak mempunyai volume dan bentuk yang tertentu;
 Jarak antarpartikel gas sangat renggang;
 Partikel-partikel gas dapat bergerak sangat bebas

B. Perubahan Materi
Benda-benda dis ekitar kita seringkali mengalami perubahan. Perubahan
tersebut ada yang langsung dapat diamati, tetapi ada juga yang
memerlukan waktu yang cukup lama untuk melihat adanya perubahan
pada benda tersebut. Perubahan benda-benda ini sering kita sebut dengan
perubahan materi. Contohnya kertas dibakar dan besi berkarat. Perubahan
suatu materi dapat berlangsung melalui dua cara, yaitu perubahan fisika
dan perubahan kimia.
a. Perubahan fisika
Perubahan fisika merupakan perubahan zat yang tidak disertai dengan
terbentuknya zat baru. Komposisi materi tersebut juga tidak berubah.
Contohnya yaitu es yang mencair. Walaupun wujud es berubah dari
padat menjadi cair, namun struktur pembentuknya masih sama yaitu
H2O. Contoh perubahan fisika yang lain seperti menguap, menyublim,
mengembun, membeku, serta perubahan bentuk.
b. Perubahan kimia
Perubahan kimia merupakan perubahan zat yang dapat menghasilkan
zat baru. Contoh dalam kehidupan sehari-hari yaitu pada peristiwa
pembakaran kayu. Sebelum dibakar, kayu mengandung serat selulosa,
tetapi setelah dibakar berubah menjadi arang atau karbon. Proses
pembakaran kayu mengakibatkan terbentuknya zat baru. Ciri-ciri
terjadinya perubahan kimia pada suatu zat:
 Terbentuknya gas
Beberapa reksi kimia tertentu dapat membentuk gas. Misalnya,
reaksi logam magnesium (Mg) dengan asam klorida (HCl).
Persamaan rekasinya yaitu:
Magnesium + asam klorida magnesium klorida + gas
hydrogen Mg(s) + 2 HCl (aq) MgCl2 (aq) + H2 (g)
Gas yang terbentuk dapat teramati dalam wujud gelembung-
gelembung kecil, yang merupakan gas hydrogen. Pembentukan
gas juga bisa ditandai dengan adanya bau tertentu.
 Terbentuk endapan
Reaksi pengendapan adalah reaksi yang menghasilkan suatu
senyawa yang berbentuk padatan. Padatan tersebut tidak larut
(tidak bercampur secara homogen) dengan cairan di sekitarnya.
Contoh rekasi pembentukan endapan ialah rekasi antara timbal
nitrat (Pb(NO3)2) dengan natrium iodide (NaI) akan menghasilkan
endapan timbal iodida yang berwarna kuning.

gambar pembentukan endapan timbal


Sumber: buku siswa SMP IPA kelas 7
 Terjadi perubahan warna
Perubahan warna terjadi karena terjadi perubahan komposisi dan
terbentuk zat kimia baru yang mungkin memiliki warna berbeda
saat reaksi kimia berlangsung. Contoh rekasi kimia yang
memberikan warna khas ialah rekasi antara tembaga sulfat
(CuSo4) dengan air yang semula putih akan berubah menjadi biru,
karena terbentuk senyawa baru yaitu CuSO4.5H2O.
 Terjadi perubahan suhu
Terjadinya reaksi kimia disertai dengan perubahan energy. Salah satu
bentuk energy yang sering menyertai reaksi kimia adalah energi
panas. Akibatnya suhu hasil rekasi kimia dapat menjadi lebih tinggi
atau lebih rendah daripada suhu pereaksinya.
Tabel perbedaan perubahan fisika dan perubahan kimia
No Perubahan fisika Perubahan kimia
1 Tidak terbentuk zat baru Terbentuk zat baru
2 Komposisi materi tidak berubah Mengalami perubahan
komposisi materi sebelum
dan sesudah reaksi
3 Tidak terjadi perubahan warna, Ditandai dengan
bau, rasa, dan tidak terbentuk terbentuknya gas, endapan,
endapan perubahan suhu, perubahan
warna, perubahan bau, dan
perubahan rasa.

C. Perubahan Materi
Proses-proses perubahan wujud yang memerlukan kalor, yaitu:
 Menguap : perubahan dari fase cair ke gas
 Melebur : perubahan dari fase padat ke cair
 Menyublim : perubahan dari fase padat ke gas tanpa melalui fase cair.
Proses-proses perubahan wujud yang disertai pelepasan kalor yaitu:
 Mengembun : perubahan dari fase gas (uap) ke cair
 Membeku : perubahan dari fase cair ke gas.
 Mengkristal : perubahan dari fase gas ke padat tanpa melalui fase cair
Diagram perubahan wujud zat

D. PETA KONSEP
2. Materi Pengayaan
Materi pengayaan bersifat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
materi manfaat perubahan materi.

Materi Manfaat Perubahan Materi


Perubahan fisika berperan penting dalam industri obat-obatan atau farmasi, yaitu dalam
proses ekstrasi zat-zat aktif yang terkandung dalam bahan alam. Zat-zat aktif ini berguna
untuk bahan baku obat. Senyawa yang terkandung dalam dedaunan atau akar-akaran
dikeluarkan menggunakan pelarut tertentu dalam alat khusus. Menyeduh kopi dengan air
panas, merupakan ekstraksi kafein dari kopi agar larut dalam air. Kafein bersifat larut dalam
air panas.

Beberapa contoh penggunaan perubahan Fisika,:

1. Industri es batu, yaitu air yang berwujud cair berubah menjadi es yang berwujud padat.
2. Industri susu dalam kaleng, yaitu wujud susu yang cair diubah menjadi susu yang berupa
serbuk.
3. Industri gula pasir, yaitu gula yang berwujud cair (dalam batang tebu) diubah menjadi
gula yang berwujud padat.
Seperti halnya perubahan fisika, perubahan kimia pun banyak manfaatnya. Hampir semua
industri yang memproduksi bahan baku menggunakan prinsip-prinsip perubahan kimia atau
reaksi kimia. Dalam industri plastik, zat-zat organik yang bersumber dari gas alam dan
minyak bumi diubah melalui reaksi dan proses kimia menjadi plastik, misalnya polietilen
(PE), polipropilen (PP), dan polivinilklorida (PVC). Hampir semua industri, mulai dari yang
berteknologi sederhana (misalnya industri tahu) hingga yang berteknologi tinggi (misalnya
pembuatan pesawat terbang) menerapkan prinsip-prinsip perubahan fisika dan perubahan
kimia.
Beberapa contoh pemanfaatan perubahan kimia, :
1. Industri minyak bumi, yaitu pada penyulingan minyak bumi yang menghasilkan minyak
gas, bensin, solar, lilin, aspal dan sebagainya. Minyak gas dibakar dapat digunakan untuk
memasak.
2. Industri sabun, yaitu minyak kelapa ditambah dengan larutan soda api berubah menjadi
sabun yang sangat berguna.
3. Industri cat, yaitu hasil perubahan kimia suatu zat yang mempunyai warna tertentu.
Perubahan fisika dan perubahan kimia seringkali diikuti oleh peristiwa lain, misalnya energi
dan reaksi kimia.
3. Materi Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk remedial yang
digabungkan dangan materi pokok lain, dalam bentuk:
 Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih peserta didik di bawah KKM
 Bimbingan kelompok dengan pemanfaatan tutor sebaya, jika kurang dari 50% di
bawah KKM
Remidi dipersiapkan untuk program pengajaran remidi (remedial teaching) adalah
soal tentang Perubahan Wujud Zat.
1. Zat itu memiliki massa dan ….
a. Memiliki warna
b. Bentuknya tetap
c. Menempati ruang
d. Selalu berubah

2. Pada dasarnya di dunia ada tiga bentuk wujud zat, yaitu ….


a. Gas, udara dan air
b. Padat, udara dan air
c. Padat, udara dan cair
d. Padat, cair dan gas

3. Derajat atau tingkat panas suatu benda dinamakan ….


a. Tekanan
b. Volume
c. Suhu
d. Massa

4. Hubungan antara jumlah massa benda pada ukuran volume tertentunya


dinamakan ….
a. Kecepatan
b. Gravitasi
c. Gaya
d. Massa jenis

5. Setiap zat padat mempunyai bentuk dan volume yang ….


a. Selalu berubah
b. Tetap
c. Bergerak
d. Mengembang
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik (5M)
Model : Inquiry Terbimbing
Metode : Daring, diskusi, pengamatan

F. Media dan Bahan

Pertemuan Media Pembelajaran Alat dan Bahan Pembelajaran


I a. Aplikasi WA  Laptop
b. Jaringan Internet  Hp android
c. Power Point : materi zat
padat, zat cair , dan zat gas
d. Aplikasi youtube

G. Sumber Belajar
1. Sumber Belajar Peserta didik
a. Buku peserta didik
Widodo, Wahono, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 1. Revisi
2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Ringkasan Materi “Klasifikasi Materi dan Perubahannya”
c. Lingkungan sekitar
d. Sumber lain yang relevan
e. Link you tube : https://youtu.be/rmRIBgGd4eg?t=87

2. Sumber Belajar Guru


a. Buku guru
Widodo, Wahono, dkk. 2017. Buku Guru : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII. Revisi
2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Purjiyanta, Eka, dkk. 2019. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Penerbit Erlangga
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan I (2 JP x 40 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Kegiatan Orientasi: (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses 20 menit


Pendahuluan pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
(Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai isi dalam doa
(Literasi))
1. Melalui grup WA, guru menyapa peserta didik, menyampaikan
salam, memimpin doa, presensi, dan mengecek kesiapan siswa.
(melalui pesan video)
2. Peserta didik melakukan presensi dengan mengirimkan
pesan “hadir”. (melalui pesan teks)
Apersepsi
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya yaitu
“Objek IPA dan Pengamatannya” (melalui pesan suara)
4. Guru mengajukan pertanyaan materi prasyarat: “Coba kalian
sebutkan 5 alat yang digunakan saat pengukuran?” (melalui pesan
teks)
5. Peserta didik menjawab pertanyaan materi prasyarat . (melalui
pesan teks)

Motivasi
6. Guru memotivasi peserta didik dengan menunjukkan beberapa
benda padat, cair, dan gas. Peserta didik diminta untuk
mengklasifikasikan benda tersebut berdasarkan jenisnya
(melalui pesan gambar)

7. Peserta didik menjawab pertanyaan. (melalui pesan teks)


8. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada hari ini yaitu
“Karakteristik zat serta Perubahan Zat secara Fisika dan Kimia”
(melalui pesan suara)
9. Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran
yang akan dipelajari. Menunjukan gambar/ video tentang proses
Pembuatan tempe dengan ragi buatan sendiri (melalui pesan teks)
Sumber: https://youtu.be/rmRIBgGd4eg?t=87

Pemberian Acuan
10. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan dan manfaat pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, serta metode penilaian yang akan dilaksanakan.
(melalui pesan suara)
11. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk
bekerjasama (melalui pesan suara)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Kegiatan Inti Mengamati 50 menit


Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
Langkah 1. perhatian (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
Observasi
permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
tanggung jawab (Karakter) pada sub materi “Karakteristik zat serta
Perubahan Zat secara Fisika dan Kimia”.
1. Guru meminta peserta didik mengamati sebuah gambar

Apabila 3 benda tersebut diletakan di panas matahari selama


1 jam apa yang terjadi.(melalui pesan teks)
2. Guru meminta peserta didik untuk melakukan hal berikut:
a. Peserta didik 1 meremas kertas putih
b. Peserta didik 2 membakar kertas putih
“Apa persamaan dan perbedaan perubahan yang terjadi pada
kertas?”
Langkah 2.
Menanya
Merumuskan
Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, kritis, dan percaya diri
Masalah
3. Guru meminta peserta didik untuk membuat beberapa
pertanyaan tentang apa yang diamati. (melalui pesan suara)

Langkah 3. 4. Peserta didik membuat hipotesis (dugaan sementara) tentang


Merumuskan hal yang akan terjadi. (melalui pesan teks)
Hipotesis
Mengumpulkan Informasi
(Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam
Langkah 4. kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab dan pantang
Mengumpulk menyerah (Karakter),literasi (membaca)
an Data 5. Peserta didik diminta secara berkelompok mengidentifikasi
benda-benda yang ditemui di sekitar sesuai petunjuk LKPD1
(melalui pesan suara)
6. Peserta didik mencatat hasil pengamatan dalam tabel hasil
pengamatan pada LKPD.
7. Peserta didik melakukan kajian pustaka (dapat menggunakan
buku siswa maupun internet) mengenai karakteristik zat serta
Perubahan Zat secara Fisika dan Kimia.
8. Guru membimbing peserta didik. (melalui pesan suara)

Langkah 5. Mengolah Informasi


Menguji Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam menyusun kesimpulan yang
Hipotesis tepat sesuai dengan konsep (Literasi) dengan rasa ingin tahu dan percaya
diri (Karakter))
9. Peserta didik dalam kelompok menyusun laporan hasil
pengamatannya, serta diminta untuk membuat inferensi dan
kesimpulan tentang pengamatan yang telah mereka lakukan.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

10. Guru mengamati, membimbing, mengarahkan jika ada


kesulitan dan menilai selama proses kegiatan berlangsung.
Mengkomunikasikan
(Komunikasi dan bekerjasama (4C) dalam menyampaikan hasil gagasan/
ide-ide (Karakter), serta membiasakan menuliskan hasil kerja pada media
sederhana (Literasi) Berpikir kritis, bekerjasama dan mampu
berkomunikasi) hasil diskusi kelompok secara klasikal.
11. Setiap kelompok yang telah selesai mengirimkan laporan
hasil pengamatannya. (melalui pesan foto )
12. Beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
pengamatan yang telah dilakukan. (melalui pesan suara )
13. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan serta
menganalisis hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk
mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi,
melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. (melalui
pesan suara )
Langkah 6. 14. Guru membantu peserta didik menyimpulkan hasil
Menarik pengamatan yang telah dilakukan serta menjawab pertanyaan
Kesimpulan yang muncul di awal pembelajaran. (melalui pesan teks )
15. Guru memberikan penguatan konsep tentang Perubahan
Wujud Zat. (melalui pesan teks )
Kegiatan 1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki 10 menit
Penutup kinerja dan kerjasama yang baik (Penguatan Pendidikan Karakter
dan Pembelajaran Abad 21) (melalui pesan suara )
2. Guru memberikan Evaluasi sebagai pendalaman materi
(Membiasakan sikap bertanggung jawab dan peduli dengan tugas yang
diberikan (Karakter). (melalui pesan teks )
3. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya yaitu Unsur, Senyawa dan Campuran.
(melalui pesan suara )
4. Guru menutup pembelajaran dengan salam penutup dan doa
penutup. Sikap disiplin dan mengamalkan ajaran agama. (melalui
pesan suara )

Catatan :

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap peserta didik dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: kritis, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tanggungjawab, dan kerjasama.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian Sikap
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN OBSERVASI

Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara
terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


N Sikap
a Tanggung Kerjasam Percaya
Jujur Peduli Santun Disiplin
m Jawab a diri
N a K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S
o S R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B
is
w 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
a
1
2
3
4
5
K : Kurang C: Cukup B: Baik SB : Baik Sekali
REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP – OBSERVASI

SIKAP Skor
NO NAMA SISWA Tanggung Kerja Percaya Rata-
Jujur Pedul Santun Disiplin
Jawab Sama Diri rata
1
2
3
4

Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Praktikum

Mata Pelajaran : …………..


Kelas/Semester : …………..
Topik/Subtopik : …………..
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti
dalam melakukan percobaan ……………………………………..

Nama Tanggung Kerja Peduli


No Disiplin Teliti Kreatif Keterangan
Siswa Jawab sama Lingkungan
1
2
,,,,
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang

Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Diskusi

Mata Pelajaran : …………..


Kelas/Semester : …………..
Topik/Subtopik : …………..
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan
proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan
membuat keputusan.

No Nama Siswa Kerja sama Rasa Ingin Tahu Santun Komunikatif Keterangan
1
2
,,,,
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
2. Teknik Penilaian Pengetahuan

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS


(Bentuk Uraian)
Soal Tes Uraian
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
jawaban
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10

Nilai =

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Uraian


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
a. ………………….
b. ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………

Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
a.
b.
Skor maksimal
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN -TERTULIS
(Pilihan Ganda)

Pilih Satu Jawaban yang paling tepat !


1.
a.
b.
c.
d.
e.
dst.

Kunci Jawaban Piliahan Ganda dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
Jawaban
1 1
2 1
3 1
4 1
.... 1
20 1
Jumlah 20

Nilai =

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Pilihan Ganda


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………
c. …………………
d. …………………
e. …………………
3. Teknik Penilaian Keterampilan

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

Proyek :
 ...............................................................................................................................................
 ...............................................................................................................................................
 ..............................................................................................................................................
 ...............................................................................................................................................

Rubrik Penilaian Proyek:


Kriteria Skor

 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 4


 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi pemecahan
masalah yang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah
yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok sangat baik
 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 3
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi pemecahan
masalah yang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah
yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, tidak terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok sangat baik
 Jawaban benar tetapi kurang sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 2
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang kurang jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data kurang berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang kurang sesuai dengan data, tidak
terdapat pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok baik
 Jawaban tidak benar 1
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang tidak jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data tidak berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang tidak sesuai dengan data, tidak terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok kurang baik
Tidak melakukan tugas proyek 0
Penilaian Keterampilan – Proyek
Mata Pelajaran : …………… Guru Pembimbing : ……………
Nama Proyek : …………… Nama : ……………
Alokasi Waktu : …………… Kelas : ……………

Skor
No Aspek
(1 – 5)
PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
1 - Alat dan bahan
- Gambar rancangan/desain
b. Uraian cara menggunakan alat dan prosedur pengunaan
PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
2 b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
3
b. Performans
c. Presentasi
Total Skor

Benao Hilir, 20 Oktober 2020

Mengetahui,
Kepala SMPN 2 LAHEI, Guru Mata Pelajaran IPA

MARDA, S.Pd SUASDAYAT, S.Pd


NIP. 19730102 200501 1 010 NIP. 19871124 201503 1 004

Catatan Kepala Sekolah


....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA
PERTEMUAN 2

NAMA GURU : SUASDAYAT, S.Pd


NIP : 19871124 201503 1 004
NIM : 2000103922097025
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS / SEMESTER : KELAS 7 SEMESTER 1

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PENDIDIKAN PROFESI GURU
PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 2 LAHEI


Kelas/ Semester : VII/ 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Klasifikasi Materi dan Perubahannya
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 Menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku: jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menjelaskan konsep 3.3.4 Menganalisis karakteristik unsur, senyawa, dan
campuran dan zat tunggal campuran (C-5 HOTS)
(unsur dan senyawa), sifat
fisika dan kimia, perubahan
3.3.5 Membandingkan perbedaan unsur, senyawa, dan
fisika dan kimia dalam
campuran (C-4 HOTS)
kehidupan sehari-hari.

4.3 Menyajikan hasil 4.3.2 Mempresentasikan hasil pengamatan untuk


penyelidikan atau karya membedakan unsur, senyawa, dan campuran
tentang sifat larutan, (C-5 HOTS)
perubahan fisika dan
perubahan kimia atau
pemisahan campuran.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan II
1. Melalui kegiatan observasi dan diskusi kelompok dengan dipandu LKPD, peserta didik
dapat menganalisis karakteristik unsur, senyawa, dan campuran dengan benar.
2. Melalui kegiatan observasi dan diskusi kelompok dengan dipandu LKPD, peserta didik
dapat membandingkan perbedaan unsur, senyawa, dan campuran dengan benar.
3. Mempresentasikan hasil pengamatan untuk membedakan unsur, senyawa, dan
campuran

D. Materi Pelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler

A. Karakteristik unsur, senyawa, dan campuran


1. Unsur
Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan menajdi zat-zat lain yang
lebih sederhana dengan reaksi kimia sederhan dengan reaksi kimia biasa (bukan
reaksi nuklir). Unsur merupakan bahan dasar penyusun materi. Sampai saat ini
dikenal 112 macam unsur alam dan unsur buatan, baik berupa unsur logam,
maupun unsur nonlogam.
Unsur logam seperti besi, misalnya. Tersusun atas atom-atom besi. Sementara
unsur nonlogam seperti belerang, tersusun atas atom-atom belerang.
Unsur buatan semisal Eistenium merupakan unsur yang tidak stabil atau bersifat
radioaktif. Unsur-unsur yang terdapat di alam ditemukan dalam keadaan bebas
atau dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain membentuk suatu materi
yang sifatnya berbeda.
Unsur-unsur yang ditemukan dalam keadaan bebas di alam misalnya intan,
belerang, emas, dan gas helium.
2. Senyawa
Berbeda dengan unsur, senyawa adalah zat murni yang dapat terurai dengan
reaksi kimia biasa membentuk zat-zat lain yang lebih sederhana. Senyawa
merupakan gabungan dua unsur atau lebih yang terdapat dalam suatu materi,
yang dihasilkan melalu reaksi kimia. Adapun contoh dari senyawa: minyak
bumi, karbohidrat, lemak, protein, kapur, dan banyak lagi yang lainnya.
Air tergolong senyawa, sebab dengan cara elektrolisis air dapat terurai menjadi
gas hidrogen dan gas oksigen, komposisi keduanya lebih sederhana daripada air.
Antara air, hidrogen dan oksigen, masing-masing memiliki sifat fisika dan sifat
kimia yang berbeda.
3. Campuran
Suatu materi yang tersusun atas dua atau lebih zat dengan komposisi tidak tetap
dan masih memiliki sifat-sifat zat asalnya dinamakan campuran. Dengan kata
lain, suatu jenis materi dikatakan campuran apabila materi tersebut memiliki
keragaman dalam komposisi dan sifat-sifat zat asalnya masih tampak. Campuran
dapat dikenal secara langsung disebabkan keragaman komponen penyusunnya.
Walaupun demikian, kadang-kadang komponen penyusun campuran demikian
halus, sehingga bila diamati tanpa bantuan alat mikroskop sukar dibedakan
komponen-komponen penyusunnya.
Campuran dapat digolongkan ke dalam campuran serbaneka (heterogen) dan
campuran serbasama (homogen).
Suatu campuan dikatakan homogen apabila keseluruhan materi penyusun
campuran itu tidak dapat dibedakan satu dengan yang lainnya, tetapi sifat
masing-masing komponen penyusunnya masih tampak.
Misalnya air teh manis yang merupakan campuran dari air, teh dan gula. Dari
sudut pandang manapun kita amati, air teh manis itu tampak homogen. Baik
warna, rasa, maupun kekentalannya, sehingga, dari dalam satu gelas tersebut, kta
tidak dapat membedakan mana bagian yang merupakan teh, air, atau gula. Tetapi
sifat dari masing-masing komponennya masih ada, seperti rasa manis dari gula
warna merah dari teh, atau wujud cair yang berasal dari sifat fisika air.

B. Perbedaan unsur, senyawa, dan campuran

Secara keseluruhan pengertian dari unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan lagi,
senyawa adalah gabungan dua atau lebih unsur berbeda, dan campuran adalah
gabungan dua atau lebih zat berbeda
C. PETA KONSEP
2. Materi Pengayaan
Materi pengayaan bersifat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
materi manfaat unsur dan senyawa.
MANFAAT UNSUR DAN SENYAWA

1. Halogen
Kegunaannya:
CCl2F2 : Gas freon (freon–12) digunakan sebagai zat pendingin pada lemari es
dan AC.
NaF : Natrium fluorida digunakan sebagai obat penguat pada kayu.
DDT : Dikloro Difenil Trikloro etana digunakan sebagai insektisida.
PVC : Polivinil klorida digunakan sebagai plastik untuk pipa pralon.
CaOCl2 : Digunakan sebagai serbuk pengelantang dan desinfektan.
NaClO : Kaporit sebagai serbuk pengelantang
KClO3 : Digunakan dalam industri korek api.
KCl : Digunakan untuk pupuk.
NaBr : Digunakan dalam kedokteran sebagai obat penenang.

2. Nitrogen dan Oksigen


a. Nitrogen
Dalam keadaan bebas terdapat di udara (± 78%); dalam keadaan terikat sebagai
KNO3 dan NaNO3 (sendawa Chili).
Pembuatan:
Dalam teknik/industri: dengan distilasi udara cair.
Dalam laboratorium : dengan memanaskan NH4NO2
NH4NO2(s) —> 2 H2O(l) + N2(g)
Senyawa yang penting:
NH3 : dibuat dengan Proses Haber–Bosch
N2(g) + 3 H2(g) —> 2 NH3(g)
Sebagai bahan baku pembuatan pupuk urea.
HNO3 (asam nitrat): dibuat dengan proses Ostwald.
b. Oksigen
Pembuatan oksigen:
1) Proses elektrolisis air.
2) Proses penyulingan udara.
3) Memanaskan garam tertentu dan oksida logam berat
2 KClO3(s) —>2 KCl(s) + 3 O2(g)
2 HgO(s) —> 2 Hg(l) + O2(g)

3. Alkali dan alkali tanah


a. Senyawa-senyawa alkali
NaOH : Disebut soda api. Digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan
sabun, detergen, kertas, serat rayon.
Na2CO3: Natrium karbonat dikenal dengan nama soda. Digunakan dalam
industri kaca, melunakkan air sadah dan menghilangkan noda minyak.
NaHCO3: Natrium bikarbonat juga disebut soda kue. Digunakan untuk
pembuatan kue.
Pembuatan:
Logam alkali dibuat dengan elektrolisis cairan garamnya
(sebagai klorida).
Reaksi : LCl(l) –> L+ + Cl–
Katode : L+ + e– –> L
Anode : 2 Cl– –> Cl2 + 2 e–
b. Senyawa-senyawa alkali tanah
1) Magnesium oksida (MgO)
Digunakan untuk bahan gading tiruan, obat penyakit mag, dan pelapis tanur.
2) Magnesium sulfat berkristal (MgSO4.7H2O)
Digunakan sebagai obat kuras dengan nama garam inggris.
3) Kalsium oksida (CaO)
Kalsium oksida disebut juga kapur tohor atau gamping. Digunakan dalam
industri besi, semen, soda, kaca.
4) Kalsium karbida (CaC2)
Kalsium karbida disebut juga karbit, digunakan untuk membuat gas asetilen.
5) Kalsium sulfat (CaSO4)
Kalsium sulfat yang mengandung 2 molekul air kristal disebut batu tahun
(CaSO4.2H2O).

4. Unsur-unsur Periode Ketiga


a. Natrium
Dibuat dengan cara elektrolisis leburan NaCl
Reaksi : NaCl(l) –>Na+ + Cl–
Katode : Na+ + e– –>Na
Anode : 2 Cl –> Cl2 + 2 e–
Natrium tidak dapat dibuat dengan elektrolisis air laut. Natrium disimpan
dalam minyak tanah.
Kegunaannya:
Sebagai lampu penerangan di jalan-jalan raya. Natrium mempunyai
kemampuan menembus kabut.
b. Magnesium
Dibuat dengan cara elektrolisis lelehan MgCl2.
Kegunaannya:
Untuk aliase (magnalium), digunakan untuk kerangka pesawat terbang
dan lampu kilat dalam fotografi.
c. Aluminium
Dibuat dengan elektrolisis dari bauksit yang murni.
d. Silikon
Dibuat dengan mereduksi SiO2 dengan karbon
Kegunaannya:
– Bahan bakar pada pembuatan jenis-jenis gelas atau kaca.
– Bahan-bahan solar sel.
– Sebagai semikonduktor.
3. Materi Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk remedial yang
digabungkan dangan materi pokok lain, dalam bentuk:
 Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih peserta didik di bawah KKM
 Bimbingan kelompok dengan pemanfaatan tutor sebaya, jika kurang dari 50% di
bawah KKM
Remidi dipersiapkan untuk program pengajaran remidi (remedial teaching) adalah
soal tentang Unsur.
1. Kelompok zat-zat di bawah ini yang merupakan unsur yaitu . . . .
a. raksa, hidrogen, dan udara
b. natrium, karbon, dan fosfor
c. air, besi, dan tembaga
d. alkohol, air, dan minyak

2. Lambang unsur nikel, kalsium, dan timah berturut-turut dituliskan . . . .


a. Ni, Ca, dan Pb
b. N, Ca, dan Pb
c. N, K, dan Th
d. Ni, Ca, dan Sn

3. Zat tunggal yang tidak dapat dibagi lagi menjadi zat yang lebih sederhana disebut . . . .
a. unsur
b. campuran
c. senyawa
d. larutan

4. Salah satu sifat yang dimiliki unsur logam yaitu . . . .


a. tidak mengilap
b. rapuh
c. umumnya berwujud gas
d. penghantar listrik yang baik

5. Rumus senyawa natrium klorida yaitu . . . .


a. NaBr
b. MgBr2
c. NaCl
d. MgCl2
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik (5M)
Model : Inquiry Terbimbing
Metode : Daring, diskusi, pengamatan

F. Media dan Bahan


Pertemuan Media Pembelajaran Alat dan Bahan Pembelajaran
II a. Aplikasi WA  Laptop
b. Jaringan Internet  Hp android
c. Power Point : Larutan
asam, basa dan garam
d. Aplikasi youtube

G. Sumber Belajar
1. Sumber Belajar Peserta didik
a. Buku peserta didik
Widodo, Wahono, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 1. Revisi
2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Ringkasan Materi “Klasifikasi Materi dan Perubahannya”
c. Lingkungan sekitar
d. Sumber lain yang relevan
e. Link : https://www.youtube.com/watch?v=VOaQDdJZPhs sumber you tube

2. Sumber Belajar Guru


a. Buku guru
Widodo, Wahono, dkk. 2017. Buku Guru : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII. Revisi
2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Purjiyanta, Eka, dkk. 2019. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Penerbit Erlangga
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan II (2 JP x 40 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Kegiatan Orientasi: (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses 20 menit


Pendahuluan pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
(Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai isi dalam doa
(Literasi))
1. Melalui grup WA, guru menyapa peserta didik, menyampaikan
salam, memimpin doa, presensi, dan mengecek kesiapan siswa.
(melalui pesan video)
2. Peserta didik melakukan presensi dengan mengirimkan
pesan “hadir”. (melalui pesan teks)
Apersepsi
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya yaitu
“karakteristik zat serta Perubahan Zat secara Fisika dan Kimia”
masih ingatkah kalian, pengelompokkan benda berdasarkan
wujudnya? (melalui pesan suara)
4. Peserta didik merespon pertanyaan guru dengan memberi
jawaban (melalui pesan suara atau teks)
5. Guru melanjutkan pertanyaan, jika ada yang menjawab “padat,
cair, dan gas”, Sebutkan contoh benda dalam kehidupan sehari-
hari yang termasuk benda padat, cair dan gas?
(melalui pesan suara)
6. Peserta didik merespon pertanyaan guru dengan memberi
jawaban (melalui pesan suara atau teks)
Motivasi
7. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada hari ini yaitu
“Karakteristik serta perbedaan unsur, senyawa, dan campuran”
(melalui pesan teks)
Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari. Menunjukan gambar/ video tentang penyaringan
air kotor dengan metode filtrasi. (melalui pesan teks)
Video “Penjernihan Air Kotor”

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=VOaQDdJZPhs

Pemberian Acuan
8. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang
lingkup materi, tujuan dan manfaat pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, serta metode penilaian yang akan dilaksanakan.
(melalui pesan suara)
9. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk
bekerjasama (melalui pesan suara)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Kegiatan Inti Mengamati 50 menit


Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
Langkah 1. perhatian (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
Observasi permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
tanggung jawab (Karakter) pada sub materi “Karakteristik serta
perbedaan unsur, senyawa, dan campuran”.
1. Guru meminta peserta didik mengamati sebuah gambar

kemudian guru mengajukan pertanyaan :


1) Bagaimana bentuk emas pada saat ditemukan di alam?
2) Tersusun dari apa semua benda seperti Pensil, buku, meja,
kursi, pintu, jendela, pakaian atau udara yang kita hirup?
2. Guru Meminta Peseta Didik Mengamati sebuah Video.
(melalui pesan Suara dan teks)
Langkah 2.
Merumuskan Menanya
Masalah Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, kritis, dan percaya diri
2. Guru meminta peserta didik untuk membuat beberapa
pertanyaan tentang apa yang diamati. (melalui pesan suara)

Langkah 3. 3. Peserta didik membuat hipotesis (dugaan sementara) tentang


Merumuskan hal yang akan terjadi. (melalui pesan teks)
Hipotesis
Mengumpulkan Informasi
Langkah 4. (Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam
Mengumpulk kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab dan pantang
an Data menyerah (Karakter),literasi (membaca)
4. Peserta didik diminta secara berkelompok melakukan
pengamatan sesuai petunjuk LKPD2
(melalui pesan suara)
5. Peserta didik mencatat hasil pengamatan dalam tabel hasil
pengamatan pada LKPD.
6. Peserta didik melakukan kajian pustaka (dapat menggunakan
buku siswa maupun internet) mengenai karakteristik serta
perbedaan unsur, senyawa, dan campuran.
7. Peserta didik menganalisis dan membandingkan perbedaan
unsur, senyawa, dan campuran.
8. Guru membimbing peserta didik. (melalui pesan suara)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Mengolah Informasi
Langkah 5. Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam menyusun kesimpulan yang
Menguji tepat sesuai dengan konsep (Literasi) dengan rasa ingin tahu dan percaya
Hipotesis diri (Karakter))
9. Peserta didik dalam kelompok menyusun laporan hasil
pengamatannya, serta diminta untuk membuat inferensi dan
kesimpulan tentang pengamatan yang telah mereka lakukan.
10. Guru mengamati, membimbing, mengarahkan jika ada
kesulitan dan menilai selama proses kegiatan berlangsung.

Mengkomunikasikan
(Komunikasi dan bekerjasama (4C) dalam menyampaikan hasil gagasan/
ide-ide (Karakter), serta membiasakan menuliskan hasil kerja pada media
sederhana (Literasi) Berpikir kritis, bekerjasama dan mampu
berkomunikasi) hasil diskusi kelompok secara klasikal.
11. Setiap kelompok yang telah selesai mengirimkan laporan
hasil pengamatannya. (melalui pesan foto )
12. Beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
pengamatan yang telah dilakukan. (melalui pesan video)
13. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan serta
menganalisis hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk
mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi,
melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. (melalui
pesan suara )
14. Guru membantu peserta didik menyimpulkan hasil
Langkah 6. pengamatan yang telah dilakukan serta menjawab pertanyaan
Menarik yang muncul di awal pembelajaran. (melalui pesan teks )
Kesimpulan 15. Guru memberikan penguatan konsep tentang unsur penyusun
senyawa. (melalui pesan suara )

Kegiatan 1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki 10 menit


Penutup kinerja dan kerjasama yang baik (Penguatan Pendidikan Karakter
dan Pembelajaran Abad 21) (melalui pesan suara )
2. Guru memberikan Evaluasi sebagai pendalaman materi
(Membiasakan sikap bertanggung jawab dan peduli dengan tugas yang
diberikan (Karakter). (melalui pesan teks )
3. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya yaitu Asam, basa dan garam.
(melalui pesan suara )
4. Guru menutup pembelajaran dengan salam penutup dan doa
penutup. Sikap disiplin dan mengamalkan ajaran agama. (melalui
pesan suara )

Catatan :

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap peserta didik dalam pembelajaran
yang meliputi sikap: kritis, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tanggungjawab, dan kerjasama.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN OBSERVASI

Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara
terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


N Sikap
a Tanggung Kerjasam Percaya
Jujur Peduli Santun Disiplin
m Jawab a diri
N a K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S
o S R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B
is
w 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
a
1
2
3
4
5
K : Kurang C: Cukup B: Baik SB : Baik Sekali
REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP – OBSERVASI

SIKAP Skor
NO NAMA SISWA Tanggung Kerja Percaya Rata-
Jujur Pedul Santun Disiplin
Jawab Sama Diri rata
1
2
3
4

Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Praktikum

Mata Pelajaran : …………..


Kelas/Semester : …………..
Topik/Subtopik : …………..
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti
dalam melakukan percobaan ……………………………………..

Nama Tanggung Kerja Peduli


No Disiplin Teliti Kreatif Keterangan
Siswa Jawab sama Lingkungan
1
2
,,,,
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang

Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Diskusi

Mata Pelajaran : …………..


Kelas/Semester : …………..
Topik/Subtopik : …………..
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan
proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan
membuat keputusan.

No Nama Siswa Kerja sama Rasa Ingin Tahu Santun Komunikatif Keterangan
1
2
,,,,
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
2. Teknik Penilaian Pengetahuan

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS


(Bentuk Uraian)
Soal Tes Uraian
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
jawaban
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10

Nilai =

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Uraian


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
a. ………………….
b. ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………

Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
a.
b.
Skor maksimal
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN -TERTULIS
(Pilihan Ganda)

Pilih Satu Jawaban yang paling tepat !


1.
a.
b.
c.
d.
e.
dst.

Kunci Jawaban Piliahan Ganda dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
Jawaban
1 1
2 1
3 1
4 1
.... 1
20 1
Jumlah 20

Nilai =

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Pilihan Ganda


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………
c. …………………
d. …………………
e. …………………
3. Teknik Penilaian Keterampilan

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

Proyek :
 ...............................................................................................................................................
 ...............................................................................................................................................
 ..............................................................................................................................................
 ...............................................................................................................................................

Rubrik Penilaian Proyek:


Kriteria Skor

 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 4


 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi pemecahan
masalah yang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah
yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok sangat baik
 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 3
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi pemecahan
masalah yang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah
yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, tidak terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok sangat baik
 Jawaban benar tetapi kurang sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 2
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang kurang jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data kurang berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang kurang sesuai dengan data, tidak
terdapat pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok baik
 Jawaban tidak benar 1
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang tidak jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data tidak berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang tidak sesuai dengan data, tidak terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok kurang baik
Tidak melakukan tugas proyek 0
Penilaian Keterampilan – Proyek
Mata Pelajaran : …………… Guru Pembimbing : ……………
Nama Proyek : …………… Nama : ……………
Alokasi Waktu : …………… Kelas : ……………

Skor
No Aspek
(1 – 5)
PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
1 - Alat dan bahan
- Gambar rancangan/desain
b. Uraian cara menggunakan alat dan prosedur pengunaan
PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
2 b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
3
b. Performans
c. Presentasi
Total Skor

Benao Hilir, 25 Oktober 2020

Mengetahui,
Kepala SMPN 2 LAHEI, Guru Mata Pelajaran IPA

MARDA, S.Pd SUASDAYAT, S.Pd


NIP. 19730102 200501 1 010 NIP. 19871124 201503 1 004

Catatan Kepala Sekolah


....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
Lampiran 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
KLASIFIKASI MATERI DAN PERUBAHANNYA
PERTEMUAN 3

NAMA GURU : SUASDAYAT, S.Pd


NIP : 19871124 201503 1 004
NIM : 2000103922097025
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM
KELAS / SEMESTER : KELAS 7 SEMESTER 1

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PENDIDIKAN PROFESI GURU
PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
2020
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMP NEGERI 2 LAHEI


Kelas/ Semester : VII/ 1
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Materi Pokok : Klasifikasi Materi dan Perubahannya
Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 Menit)

A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku: jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak
di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, dan kawasan regional.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, dan kenegaraan terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif, dalam ranah konkret dan ranah abstrak
sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang teori.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.3 Menjelaskan konsep
campuran dan zat tunggal 3.3.5 Menganalisis karakteristik asam basa dan garam
(unsur dan senyawa), sifat (C-5 HOTS)
fisika dan kimia, perubahan 3.3.6 Memilih benda asam basa dan garam
fisika dan kimia dalam berdasarkan ciri-cirinya (C-4 HOTS)
kehidupan sehari-hari. 3.3.7 Menguji larutan asam basa garam dengan
menggunakan indicator alami (C-4 HOTS)

4.3 Menyajikan hasil


penyelidikan atau karya 4.3.3 Mempresentasikan hasil pengamatan untuk
tentang sifat larutan, mengidentifikasi sifat larutan asam basa dan
perubahan fisika dan garam menggunakan indikator alami.
perubahan kimia atau (C-5 HOTS)
pemisahan campuran.
C. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan III
1. Melalui kegiatan observasi dan diskusi kelompok dengan dipandu LKPD, peserta didik
dapat menganalisis karakteristik asam basa dan garam.
2. Melalui kegiatan observasi dan diskusi kelompok dengan dipandu LKPD, peserta didik
dapat memilih benda asam basa dan garam berdasarkan ciri-cirinya.
3. Melalui kegiatan observasi dan diskusi kelompok dengan dipandu LKPD, peserta didik
dapat menguji larutan asam basa garam dengan menggunakan indicator alami.
4. Melalui kegiatan pengamatan dan diskusi dengan dipandu LKPD, peserta didik dapat
mempresentasikan hasil pengamatan untuk mengidentifikasi sifat larutan asam basa
dan garam menggunakan indikator alami.

D. Materi Pelajaran
1. Materi Pembelajaran Reguler
A. Larutan asam dan basa
Pengertian Larutan Asam Basa
Kadar keasaman dan kebasaan suatu zat tergantung pada jumlah ion H+(asam) dan
OH- (basa) yang terdapat dalam zat tersebut dan derajat ionisasi dari zat tersebut.
Tingkat keasaman dan kebasaan suatu zat dinyatakan dengan pH. Pada pembahasan
kali ini, kita akan mempelajari tentang pengertian asam basa. Materi Pengertian
Asam Basa ini sangat diperlukan sebagai landasan pengetahuan untuk memahami
materi ilmu kimia berikutnya yaitu menghitung tingkat keasaman atau kebasaan
suatu zat.
Teori Asam Basa
Asam dan basa (alkali) telah dikenal sejak dahulu dan telah sering Kita jumpai
dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya Asam Tartrat dalam Buah Anggur, Asam
Sitrat dalam jeruk, Asam Asetat pada Cuka, Asam Sulfat pada Air Aki dan berbagai
zat lainnya. Sementara zat basa kita jumpai pada air kapur, sabun, obat mag, dan
beragam zat lainnya.
Asam Basa Arrhenius
Stevante Arrhenius mengemukakan sebuah teori Asam Basa. Teori ini menyatakan
bahwa asam adalah suatu zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan
ion H+ di mana ion H+ ini akan menjadi satu-satunya ion positif dalam larutan.
Sedangkan basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan terionisasi
menghasilkan ion OH-, dan ion OH- ini akan menjadi satu-satunya ion negatif di
dalam larutan.

Contoh Asam Arrahenius


Asam Rumus Molekul Valensi
Asam Klorida HCl 1
Asam Sianida HCN 1
Asam Sulfida H2S 2
Asam Nitrat HNO3 1
Asam Sulfat H2SO4 2
Asam Fosfat H3PO4 3
Asam Asetat CH3COOH 1

Contoh Basa Arrahenius


Asam Rumus Molekul Valensi
Natrium Hidroksida NaOH 1
Kalium Hidroksida KOH 1
Magnesium Hidroksida Mg(OH)2 2
Kalsium Hidroksida Ca(OH)2 2
Barium Hidroksida Ba(OH)2 2
Alumunium Hidroksida Al(OH)3 3
Besi (III) Hidroksida CH3COOH 3

Asam Basa Bronstead-Lowry

Beberapa reaksi dalam ilmu kimia dilakukan dengan menggunakan pelarut selain air.
Misalnya pelarut alkohol, amoniak, toluena, dan benzena. Saat melarutkan senyawa-senyawa
kimia pada pelarut bukan air tentunya konsep teori Asam Basa Arrhenius tidak dapat
digunakan untuk menentukan zat Asam dan Basa.

J.N Bronstead dan T.N. Lowry mengemukakan teori lain tentang Asam Basa yang disebut
dengan Teori Asam Basa Bronstead Lowry. Menurut teori ini, asam adalah zat pemberi
proton (donor proton) dan basa adalah zat penerima proton (akseptor proton). Dari definisi
ini maka suatu asam akan membentuk konjugat setelah melepaskan proton, dan basa juga
akan membentuk konjugat setelah menerima proton.

Maka dalam teori asam basa konjugasi, dikenal istilah “pasangan asam basa” atau “asam-basa
konjugat”

Contoh Asam Basa Bronstead Lowry

Pada contoh diatas, H2O melepaskan satu proton sehingga H2O merupakan Asam. NH3
mengikat proton sehingga menjadi NH4+. Maka NH3 merupakan basa. NH4+ merupakan
asam karena melepaskan proton. Sedangnkan OH- merupakan basa karena menerima proton
membentuk H2O. Hal ini juga terjadi pada pelarut selain air. Contohnya:
asam basa konjugasi

Asam Basa Lewis


Setelah mengetahui Teori Asam Basa Bronstead Lowry, maka Kita dapat menentukan suatu
zat yang mengandung hidrogen termasuk dalam kelompok zat asam atau basa. Bagaimana
dengan senyawa/zat yang aprotik (tidak mengandung H), bagaimana menentukan sifat asam
ataupun basanya?

Seorang ahli kimia G.N Lewis mengemukakan teori tentang asam basa yang disebut dengan
Teori Asam Basa Lewis. Menurut teori ini basa adalah zat yang memiliki satu atau lebih
pasangan elektron bebas yang dapat diberikan pada zat lain sehingga terbentuk ikatan kovalen
koordinasi, sedangkan asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron bebas
tersebut.

Asam basa Lewis

Zat yang termasuk basa menurut teori asam basa Lewis ternyata juga tergolong sebagai basa
menurut teori Bronstead Lowry.

Indikator Asam Basa


Seperti pengantar yang telah diuraikan pada awal pembahasan, pada zaman dahulu sebelum
dikenalnya teori asam-basa, orang-orang membedakan asam dan basa dengan cara
mencicipinya.
Namun pada saat sekarang, telah dikenal berbagai indikator untuk membedakan asam dan
basa. Selain metodenya yang aman dan praktis indikator juga mampu memberikan hasil yang
lebih relevan.
Kertas Lakmus

Kertas Lakmus

Salah satu indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus. Terdapat dua jenis kertas
lakmus yakni kertas lakmus biru dan kertas lakmus merah.

Kertas lakmus merah akan berubah warna menjadi biru apabila terkena basa, tetapi jika
terkena asam atau zat netral maka tidak akan berubah warna.

Kertas lakmus biru akan berubah warna menjadi merah apabila terkena asam, tetapi jika
terkena basa atau zat netral maka tidak akana berubah warna.

Indikator Universal

Indikator universal

Kertas Lakmus hanya dapat membandingkan suatu zat itu termasuk asam atau basa, kemudian
dikembangkan lagi kertas indikator.

Kertas indikator universal mampu meunjukkan tingkat keasaman dan kebasaan dari suatu zat.

Dengan membandingkan warna yang diperoleh untuk setiap zat yang diuji dengan kertas
standard yang ada pada indikator universal, Kita dapat menentukan tingkat keasaman dari
suatu zat
Indikator Larutan

Larutan Indikator

Selain kertas lakmus, dan indikator universal, terdapat pula beberapa indikator larutan yang
sering digunakan dalam eksperimen di laboratorium.

Contoh Indikator larutan ini adalah metil merah, metil jingga, bromotimol biru, dan beberapa
larutan lainnya. Indikator ini bekerja sama persis dengan kertas lakmus, larutan ini akan
memberikan perubahan warna jika terkena asam maupun basa.
Larutan Asam Basa Netral
Metil Merah merah kuning kuning
Metil Jingga orange kuning kuning
Bromotimol Biru kuning biru kuning
Fenoftalein (pp) tak berwarna pink tak berwarna

Indikator Alami

Selain indikator yang umum ditemukan di Laboraturium, terdapat beberapa tumbuhan


disekitar kita yang mampu menjadi indikator ketika pH berubah.

Larutan Asam Basa Netral


Bunga Terompet merah hijau ungu
Bunga Kana jingga hijau muda kuning
Bunga Sepatu merah hijau merah
B. PETA KONSEP
2. Materi Pengayaan
Materi pengayaan bersifat mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
materi Manfaat Zat Asam dan Zat Basa.

Manfaat Zat Asam dan Zat Basa


Ketika kita mengkonsumsi buah jeruk kita akan menemui asam sitrat beserta asam askorbat,
ketika kita mengkonsumsi keju kita akan menemui asam laktat, bahkan ketika kendaraan kita
mogok pun bisa jadi karena disebabkan oleh asam sulfat yang berada pada aki kendaraan
bermotor dan masih banyak lagi contoh- contoh dalam kehidupan sehari-hari yang akan kita
bahas sedikit lebih dalam.
1. Asam Sianida
Asam Sianida (HCN) merupakan senyawa kimia yang dapat kita temukan pada gadung.
Gadung adalah sejenis umbi- umbian yang biasanya di olah menjadi keripik gadung. Tentu
saja ketika gadung hendak diolah menjadi keripik, asam sianida didalamnya telah dihilangkan
agar keripik gadung dapat dikonsumsi dengan aman.
2. Asam Cuka
Asam Cuka (CH3COOH) merupakan senyawa kimia yang berfungsi sebagai penyedap
makanan atau pemberi rasa asam pada makanan, sehingga seringkali kita menemui asam yang
tergolong asam lemah ini ketika makan di warung bakso atau pedagang bakso. Tidak hanya
sebagai penyedap makanan saja, asam cuka juga dapat bermanfaat bagi kesehatan seperti
mencegah osteoporosis, karena asam cuka membantu tulang untuk menyerap kalsium lebih
baik. Tetapi ingat, jangan mengkonsumsi asam cuka secara berlebihan, karena dapat berakibat
sebaliknya.
3. Asam Karbonat
Ketika matahari bersinar dengan sangat terik dan suhu udara panas, tentu saja kita akan
mencari sesuatu yang segar untuk menghilangkan rasa panas, minuman berkarbonasi
contohnya. Didalam minuman berkarbonasi yang kita konnsumsi terdapat asam karbonat yang
memberikan sensasi segar. Tidak hanya itu saja. Sepanjang bulan September hingga
Desember hampir seluruh wilayah Indonesia akan terguyur air hujan hampir setiap hari,
bahkan hingga menyebabkan banjir. Air hujan yang kita rasakan itu juga mengandung asam
karbonat (H2CO3).
4. Asam Sitrat
Buah jeruk yang sering kita ketahui mengandung vitamin C (asam askobat) ternyata juga
mengandung asam sitrat yang memiliki banyak fungsi, kegunaan, serta manfaat.
Asam sitrat bisa digunakan untuk menghilangkan noda serta mencerahkan pakaian seperti
yang terdapat pada sitrun. Asam sitrat juga dapat digunakan dalam pembuatan perawatan kulit
(skin care), seperti pembuatan bath bomb dengan cara dicampur dengan natrium bikarbonat.
5. Asam Sulfat
Asam sulfat digolongkan ke dalam asam kuat yang sangat korosif. Setetes asam sulfat saja
dapat membuat kulit kita berlubang. Asam ini dapat kita temui dengan mudah walaupun tidak
dalam bentuk murni, yaitu pada aki kendaraan. Aki kendaraan dibedakan menjadi 2
berdasarkan bahannya, yaitu aki kering dan aki basah. Pada aki basah sel aki direndam di
dalam larutan aki, sedangkan pada aki kering sel aki di rendam pada gel aki.
6. Natrium Hidroksida
Setiap harinya kita pasti membersihkan diri dengan cara mandi. Namun air saja tidak cukup
untuk membersihkan tubuh kita, maka dari itu kita memerlukan sabun agar tubuh kita bersih
dari kuman serta berbau harum. Sabun yang kita gunakan tersebut mengandung bahan utama
natrium hidroksida. Natrium hidroksida juga terdapat pada bahan pembersih lainnya seperti,
obat pembersih lantai, detergen, dan masih banyak lagi.
7. Magnesium Hidroksida
Magnesium Hidroksida merupakan senyawa yang pada umumnya digunakan untuk
menetralisir asam lambung atau norit/antasid. Maag terjadi karena asam lambung yang tinggi
karena adanya stress, makanan yang dikunyah dengan tidak baik, makan terlalu cepat, dsb.
Ketika asam lambung mengenai saraf mukosa di saluran pencernaan saraf tersebut akan
mengirim sinyal rasa sakit kepada otak kita, dan dari situ kita bisa tahu bahwa asam lambung
kita sedang tinggi. Gejalanya juga bisa sesak nafas, diare, dsb
8. Asam Laktat
Hampir kita semua pasti suka dengan pizza, makanan khas Italia. Dengan olesan saos tomat
dan taburan daging serta keju yang meleleh ini akan sangat menggugah selera. Keju yang
menghiasi dan memberikan cita rasa pada pizza ini mengandung asam laktat. Asam laktat
diperoleh dari bakteri Lactobacillus bulgaricus yang memproduksi asam laktat yang berfungsi
untuk mengawetkan susu serta mendegradasi laktosa sehingga aman dikonsumsi oleh orang
yang alergi terhadap susu. Selain pada susu, tubuh kita sendiri pun juga menghasilkan asam
laktat, asam inilah yang membuat kita kelelahan ketika berolahraga atau melakukan pekerjaan
yang berat. Ketika kita kekurangan oksigen untuk menunjang energy yang dibutuhkan, sel
otot kita akan memproduksi asam laktat.
9. Asam Formiat
Lebah adalah serangga yang dapat dikatakan memberikan banyak sekali keuntungan tidak
hanya bagi kita manusia, tetapi juga bagi lingkungan sekitar. Lebah membantu penyebukan
alami bagi tanaman, lebah juga menghasilkan madu yang sangat lezat dan mengandung
banyak sekali nutrisi yang tentunya baik untuk kesehatan manusia, bahkan madu dapat
dijadikan sebagai obat. Tidak hanya madu nya saja, bahkan sengatan lebah yang mengandung
asam formiat pun kerap kali ditemui sebagai terapi sengat lebah. Terapi sengat lebah
dipercaya dapat menyembuhkan berbaga penyakit seperti nyeri sendi, nyeri otot, diabetes,
asam urat, kolesterol, dan masih banyak lagi
10. Asam Benzoat
Ketika kita melihat komposisi yang tertera pada kemasan makanan ringan, pasti kita
seringkali melihat adanya kandungan asam benzoat didalamnya, karena asam benzoat mampu
mengawetkan makanan ringan agar tetap gurih dan renyah hingga ditangan konsumen. Tidak
hanya untuk mengawetkan makanan saja, asam benzoat juga terdapat pada kosmetik,
pewarna, dan sebagainya.
Baik itu senyawa kimia organik maupun non organik, semua asam dan basa tersebut ada
karena suatu tujuan, tiap senyawa asam maupun basa memiliki sifat serta kelebihan dan
kekurangannya masing- masing.
3. Remedial
Berdasarkan hasil analisis penilaian, bagi peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberikan kegiatan pembelajaran dengan bentuk remedial yang
digabungkan dangan materi pokok lain, dalam bentuk:
 Pembelajaran ulang, jika 50% atau lebih peserta didik di bawah KKM
 Bimbingan kelompok dengan pemanfaatan tutor sebaya, jika kurang dari 50% di
bawah KKM
Remidi dipersiapkan untuk program pengajaran remidi (remedial teaching) adalah
soal tentang asam basa.
1. Larutan bersifat basa jika…
a. pH = 7 b. pH < 7 c. pH > 7 d. pH = 0

2. Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen positif disebut…
a. Basa b. garam. c. asam d. larutan

3. Sifat kebasaan ditunjukkan oleh perubahan warna indicator alam dan buatan,
berwarna…
a. Kemerahan c. kebiruan atau kehijauan
b. keunguan d. kehitaman

4. Contoh asam yang dapat dijumpai sehari-hari ialah… kecuali


a. Sabun b. vitamin C c. cuka d. aspirin

5. Berikut termasuk indikator alami, yaitu…


a. Bunga sepatu, kunyit c. kulit manggis, lengkuas
b. Jahe lengkuas d. jahe, kubis, ungu

6. Zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida disebut…


a. Asam b. basa c. garam d. larutan

7. Kertas lakmus merah jika dimasukkan dalam suatu larutan sehingga menghasilkan
warna merah, maka larutan bersifat…
a. Basa b. garam c. netral d. asam

8. Contoh basa dalam kehidupan sehari-hari ialah… kecuali


a. Sabun b. antasida (obat mag) c. deodorant d. cuka

9. Sifat larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan alat…


a. Pewarna c. penetralan
b. indikator asam basa d. gelas kimia

10. Sifat asam yaitu…


a. Terasa licin ditangan
b. Terasa pahit
c. Menghasilkan ion OH- dalam air
d. Menghasilkan ion OH+ dalm air
E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik (5M)
Model : Inquiry Terbimbing
Metode : Daring, diskusi, pengamatan

F. Media dan Bahan


Pertemuan Media Pembelajaran Alat dan Bahan Pembelajaran
III a. Aplikasi WA  Laptop
b. Jaringan Internet  Hp android
c. Power Point : Larutan
asam, basa dan garam
d. Aplikasi youtube

G. Sumber Belajar
1. Sumber Belajar Peserta didik
a. Buku peserta didik
Widodo, Wahono, dkk. 2017. Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII Semester 1. Revisi
2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Ringkasan Materi “Klasifikasi Materi dan Perubahannya”
c. Lingkungan sekitar
d. Sumber lain yang relevan
e. Link : https://youtu.be/jJHld6ect9g sumber you tube

2. Sumber Belajar Guru


a. Buku guru
Widodo, Wahono, dkk. 2017. Buku Guru : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII. Revisi
2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
b. Purjiyanta, Eka, dkk. 2019. IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta:
Penerbit Erlangga
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan III (2 JP x 40 menit)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Kegiatan Orientasi: (Menunjukkan sikap disiplin sebelum memulai proses 20 menit


Pendahuluan pembelajaran, menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianut
(Karakter) serta membiasakan membaca dan memaknai isi dalam doa
(Literasi))
1. Melalui grup WA, guru menyapa peserta didik,
menyampaikan salam, memimpin doa, presensi, dan
mengecek kesiapan siswa. (melalui pesan video)
2. Peserta didik melakukan presensi dengan
mengirimkan pesan “hadir”. (melalui pesan teks)
Apersepsi
3. Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi sebelumnya yaitu
“Unsur, Senyawa dan Campuran”
Guru memberikan pertanyaan: “Adakah perbedaan yang tampak
ketika mencampurkan air+pasir dan air+gula?
(melalui pesan suara)
4. Peserta didik merespon pertanyaan guru dengan memberi
jawaban (melalui pesan suara)
5. Guru melanjutkan pertanyaan adakah contoh benda dalam
kehidupan sehari-hari yang termasuk Unsur, Senyawa dan
Campuran? (melalui pesan suara)
6. Peserta didik merespon pertanyaan guru dengan memberi
jawaban (melalui pesan suara)
Motivasi
7. Guru memotivasi peserta didik dengan menunjukkan gambar
segelas larutan air jeruk (asam), gambar Larutan air garam dan
gambar pasta gigi (basa) yang menarik minat peserta didik
untuk mengamatinya

8. Guru memberikan pertanyaan “Apa yang kalian rasakan ketika


makan buah jeruk nipis, mencicip garam dan menggunakan
Pasta gigi?”
9. Peserta didik merespon pertanyaan guru dengan memberi
jawaban (melalui pesan teks)
10. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada hari ini yaitu
“Asam, Basa dan Garam”
(melalui pesan suara)
Pemberian Acuan
11. Guru Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
pelajaran yang akan dipelajari dengan menunjukan PPT
(melalui pesan video)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

12. Peserta didik menerima informasi tentang kompetensi, ruang


lingkup materi, tujuan dan manfaat pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, serta metode penilaian yang akan dilaksanakan.
(melalui pesan suara)
13. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk
bekerjasama (melalui pesan suara)

Kegiatan Inti Mengamati 50 menit


Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
Langkah 1. perhatian (Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam mengamati
Observasi permasalahan (literasi membaca) dengan rasa ingin tahu, jujur dan
tanggung jawab (Karakter) pada sub materi “Asam, Basa dan Garam”.
1. Guru meminta peserta didik mengamati sebuah gambar dan
memberikan gambaran permasalahan sakit pada lambung
akibat naiknya asam lambung, dan untuk menyembuhkannya
dengan menggunakan obat maag (SANMAG) yang dapat
menetralkan asam lambung.

a. Menurut kalian mengapa obat maag dapat


menetralkan asam lambung?
b. Termasuk apa jenis larutannya.(melalui pesan teks)
2. Guru Meminta Peseta Didik Mengamati sebuah Video.

Langkah 2. Menaya
Merumuskan
Nilai Karakter: rasa ingin tahu, jujur, kritis, dan percaya diri
Masalah
3. Guru meminta peserta didik untuk membuat beberapa
Langkah 3. pertanyaan tentang apa yang diamati. (melalui pesan suara)
Merumuskan 4. Peserta didik membuat hipotesis (dugaan sementara) tentang
Hipotesis hal yang akan terjadi. (melalui pesan suara)

Mengumpulkan Informasi
Langkah 4. (Berpikir kritis, kreatif, bekerjasama dan saling berkomunikasi dalam
Mengumpulk kelompok (4C), dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab dan pantang
an Data
menyerah (Karakter),literasi (membaca)
5. Peserta didik diminta secara berkelompok mengidentifikasi
larutan asam, Basa dan Garam sesuai langkah kerja di
petunjuk LKPD 3
(melalui pesan suara)
6. Peserta didik mencatat hasil pengamatan dalam tabel hasil
pengamatan pada LKPD.
7. Peserta didik melakukan kajian pustaka (dapat menggunakan
buku siswa maupun internet) mengenai Asam, Basa dan
Garam.
8. Guru membimbing peserta didik. (melalui pesan suara)
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
waktu

Mengolah Informasi
Langkah 5. Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam menyusun kesimpulan yang
Menguji tepat sesuai dengan konsep (Literasi) dengan rasa ingin tahu dan percaya
Hipotesis diri (Karakter))
9. Peserta didik dalam kelompok menyusun laporan hasil
pengamatannya, serta diminta untuk membuat inferensi dan
kesimpulan tentang pengamatan yang telah mereka lakukan.
10. Guru mengamati, membimbing, mengarahkan jika ada
kesulitan dan menilai selama proses kegiatan berlangsung.
Mengkomunikasikan
(Komunikasi dan bekerjasama (4C) dalam menyampaikan hasil gagasan/
ide-ide (Karakter), serta membiasakan menuliskan hasil kerja pada media
sederhana (Literasi) Berpikir kritis, bekerjasama dan mampu
berkomunikasi) hasil diskusi kelompok secara klasikal.
11. Setiap kelompok yang telah selesai mengirimkan laporan
hasil pengamatannya. (melalui pesan foto )
12. Beberapa perwakilan kelompok mempresentasikan hasil
pengamatan yang telah dilakukan. (melalui pesan suara )
13. Peserta didik yang lain dan guru memberikan tanggapan serta
menganalisis hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk
mengkonfirmasi, memberikan tambahan informasi,
melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. (melalui
Langkah 6. pesan suara )
Menarik 14. Guru membantu peserta didik menyimpulkan hasil
Kesimpulan
pengamatan yang telah dilakukan serta menjawab pertanyaan
yang muncul di awal pembelajaran. (melalui pesan suara )
15. Guru memberikan penguatan konsep. (melalui pesan suara )
Kegiatan 1. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki 10 menit
Penutup kinerja dan kerjasama yang baik (Penguatan Pendidikan Karakter
dan Pembelajaran Abad 21) (melalui pesan suara )
2. Guru memberikan Evaluasi sebagai pendalaman materi
(Membiasakan sikap bertanggung jawab dan peduli dengan tugas yang
diberikan (Karakter). (melalui pesan teks dan suara )
3. Peserta didik mendengarkan arahan guru untuk materi pada
pertemuan berikutnya yaitu Pemisahan Campuran (Filtrasi,
kromatografi, dan sentrifugasi)
(melalui pesan suara )
4. Guru menutup pembelajaran dengan salam penutup dan doa
penutup. Sikap disiplin dan mengamalkan ajaran agama. (melalui
pesan suara )
Catatan :

Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap peserta didik dalam


pembelajaran yang meliputi sikap: kritis, rasa percaya diri, berperilaku jujur,
tanggungjawab, dan kerjasama.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian
LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP
PENILAIAN OBSERVASI

Rubrik:
Indikator sikap aktif dalam pembelajaran:
1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi belum
ajeg/konsisten
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas kelompok secara
terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok.


1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten.
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan kelompok tetapi
masih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok secara terus
menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif.
1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang
berbeda dan kreatif.
2. Cukup jika menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten
3. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses pemecahan
masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten.
4. Sangat baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses
pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


N Sikap
a Tanggung Kerjasam Percaya
Jujur Peduli Santun Disiplin
m Jawab a diri
N a K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S K C B S
o S R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B R K A B
is
w 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
a
1
2
3
4
5
K : Kurang C: Cukup B: Baik SB : Baik Sekali
REKAPITULASI PENILAIAN SIKAP – OBSERVASI

SIKAP Skor
NO NAMA SISWA Tanggung Kerja Percaya Rata-
Jujur Pedul Santun Disiplin
Jawab Sama Diri rata
1
2
3
4

Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Praktikum

Mata Pelajaran : …………..


Kelas/Semester : …………..
Topik/Subtopik : …………..
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti
dalam melakukan percobaan ……………………………………..

Nama Tanggung Kerja Peduli


No Disiplin Teliti Kreatif Keterangan
Siswa Jawab sama Lingkungan
1
2
,,,,
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang

Lembar Penilaian Sikap - Observasi pada Kegiatan Diskusi

Mata Pelajaran : …………..


Kelas/Semester : …………..
Topik/Subtopik : …………..
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan
proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan
membuat keputusan.

No Nama Siswa Kerja sama Rasa Ingin Tahu Santun Komunikatif Keterangan
1
2
,,,,
Kolom Aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut.
4 = sangat baik
3 = baik
2 = cukup
1 = kurang
2. Teknik Penilaian Pengetahuan

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN TERTULIS


(Bentuk Uraian)
Soal Tes Uraian
1. .
2. .
3. .
4. .
5. .

Kunci Jawaban Soal Uraian dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
jawaban
1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
Jumlah 10

Nilai =

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Uraian


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
a. ………………….
b. ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………

Pedoman Penskoran
No Jawaban Skor
a.
b.
Skor maksimal
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN -TERTULIS
(Pilihan Ganda)

Pilih Satu Jawaban yang paling tepat !


1.
a.
b.
c.
d.
e.
dst.

Kunci Jawaban Piliahan Ganda dan Pedoman Penskoran


Alternatif
Penyelesaian Skor
Jawaban
1 1
2 1
3 1
4 1
.... 1
20 1
Jumlah 20

Nilai =

Penilaian Pengetahuan - Tes Tulis Pilihan Ganda


Topik : ………………….
Indikator : …………………..
Soal : ………………….
Jawaban :
a. …………………
b. …………………
c. …………………
d. …………………
e. …………………
3. Teknik Penilaian Keterampilan

LEMBAR PENILAIAN KETERAMPILAN

Proyek :
 ...............................................................................................................................................
 ...............................................................................................................................................
 ..............................................................................................................................................
 ...............................................................................................................................................

Rubrik Penilaian Proyek:


Kriteria Skor

 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 4


 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi pemecahan
masalah yang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah
yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok sangat baik
 Jawaban benar sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 3
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang jelas dan persiapan/strategi pemecahan
masalah yang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang baik, pemecahan masalah
yang masuk akal (nalar) dan penyajian data berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang sesuai dengan data, tidak terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok sangat baik
 Jawaban benar tetapi kurang sesuai dengan kerangka berpikir ilmiah 2
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang kurang jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data kurang berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang kurang sesuai dengan data, tidak
terdapat pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok baik
 Jawaban tidak benar 1
 Laporan memuat perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
 Bagian perencanaan memuat tujuan kegiatan yang tidak jelas dan persiapan/strategi
pemecahan masalah yang kurang benar dan tepat
 Bagian pelaksanaan memuat proses pengumpulan data yang kurang baik, pemecahan
masalah yang kurang masuk akal (nalar) dan penyajian data tidak berbasis bukti
 Bagian pelaporan memuat kesimpulan akhir yang tidak sesuai dengan data, tidak terdapat
pengembangan hasil pada masalah lain
 Kerjasama kelompok kurang baik
Tidak melakukan tugas proyek 0
Penilaian Keterampilan – Proyek
Mata Pelajaran : …………… Guru Pembimbing : ……………
Nama Proyek : …………… Nama : ……………
Alokasi Waktu : …………… Kelas : ……………

Skor
No Aspek
(1 – 5)
PERENCANAAN :
a. Rancangan Alat
1 - Alat dan bahan
- Gambar rancangan/desain
b. Uraian cara menggunakan alat dan prosedur pengunaan
PELAKSANAAN :
a. Keakuratan Sumber Data / Informasi
2 b. Kuantitas dan kualitas Sumber Data
c. Analisis Data
d. Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a. Sistematika Laporan
3
b. Performans
c. Presentasi
Total Skor

Benao Hilir, 31 Oktober 2020

Mengetahui,
Kepala SMPN 2 LAHEI, Guru Mata Pelajaran IPA

MARDA, S.Pd SUASDAYAT, S.Pd


NIP. 19730102 200501 1 010 NIP. 19871124 201503 1 004

Catatan Kepala Sekolah


....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................................
TUGAS ANALISIS EVALUASI
KLASIFIKASI MATERI, SIFAT DAN KEGUNAANNYA
KARAKTERISTIK MATERI (ZAT PADAT, ZAT CAIR DAN ZAT GAS)

Oleh :
SUASDAYAT, S.Pd
IPA-1
NIM. 2000103922097025

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PENDIDIKAN PROFESI GURU
PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
2020
TUGAS PEMBUATAN EVALUASI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 1

Mata Pelajaran : IPA


Jenjang : SMP
Kelas/ Semester : VII / (Ganjil)
Kompetensi Dasar : KD.3.3.Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari
KD.4.3. Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan, perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan campuran
Bentuk Soal : Pilihan Berganda

Nomor
Indikator pembelajaran Indikator Soal Ranah Soal Kunci
Soal
3.3.1 Menjelaskan Disajikan gambar, peserta C5 Perhatikan gambar berikut. A 1
karakteristik didik dapat
materi zat membandingkan
padat, zat cair, karakteristik materi
dan zat gas berdasarkan wujud (zat
padat, cair dan gas).

1. 2. 3.
Karakteristik yang benar dari ketiga zat tersebut adalah....
1 2 3
Volume Bentuk Volume Bentuk Volume Bentuk
A. tetap tetap tetap berubah berubah berubah
B. tetap berubah tetap berubah berubah berubah
C. tetap berubah tetap tetap berubah berubah
D. tetap tetap berubah berubah tetap berubah
Disajikan gambar C4 Perhatikan gambar berikut! B 2
peristiwa zat, siswa dapat
menganalisis akibat yang
akan terjadi berkaitan
dengan sifat-sifat zat

hampa

A B
Gambar A merupakan wadah yang berisikan gas. Jika gas dari ruang A dipindahkan
seluruhnya ke ruang B, maka ruang B ....
A. hanya sebagian ruang B yang terisi gas karena gas sulit berkembang.
B. terisi penuh gas karena gaya tarik antar partikel gas sangat lemah
C. terisi penuh gas dengan tekanan yang sama karena suhunya sama
D. hanya sebagian terisi gas karena gaya tarik antar partikel gas masih cukup kuat.

Disajikan gambar C4 Perhatikan gambar di bawah ini! D 3


peristiwa zat, siswa dapat Gambar 1 Gambar 2
menganalisis sebab dari
peristiwa tersebut terkait
sifat-sifat zat

Dari kedua peristiwa di tersebut, membuktikan bahwa ….


A. bola dan air bentuknya berubah setelah dipindahkan
B. bentuk bola dan bentuk air tetap setelah dipindahkan
C. volume bola tetap, sedangkan volume air berubah setelah dipindahkan
D. bentuk zat padat tetap, sedangkan bentuk zat cair berubah bergantung pada wadahnya
setelah dipindahkan
3.3.2 Membedakan Melalui data beberapa C5 Perhatikan daftar nama benda di bawah ini B 4
materi zat nama benda zat, peserta 1. air
padat, zat cair, didik dapat mempediksi 2. arang
dan zat gas benda berdasarkan 3. minyak
wujudnya 4. balon
5. garam
Dari daftar nama benda di atas, benda yang memiliki wujud padat, cair, gas adalah ....
A. 1,2,3
B. 2,3,4
C. 3,4,5
D. 1,3,4
Disajikan Tabel Sifat C4 Perhatikan Tabel Sifat Zat di bawah ini B 5
Zat, peserta didik dapat
menganalisis perbedaan
zat padat, zat cair, dan zat
gas tersebut berdasarkan
Sifat Zat nya.

Dari tabel sifat zat diatas, yang merupakan sifat zat cair adalah.....
TUGAS ANALISIS EVALUASI
KLASIFIKASI MATERI, SIFAT DAN KEGUNAANNYA
KLASIFIKASI UNSUR, SENYAWA DAN CAMPURAN

Oleh :
SUASDAYAT, S.Pd
IPA-1
NIM. 2000103922097025

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PENDIDIKAN PROFESI GURU
PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
2020
TUGAS PEMBUATAN EVALUASI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 2

Mata Pelajaran : IPA


Jenjang : SMP
Kelas/ Semester : VII / 1
Kompetensi Dasar : KD.3.3.Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari
KD.4.3. Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan, perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan campuran
Bentuk Soal : Pilihan Berganda

Nomor
Indikator pembelajaran Indikator Soal Ranah Soal Kunci
Soal
3.3.3 Menjelaskan Disajikan tabel nama, C5 1. Perhatikan tabel berikut! D 1
karakteristik rumus kimia dan No. Nama Rumus Kimia Manfaat dalam Kehidupan
unsur, kegunaan, siswa dapat 1 Asam Asetat CH3COOH Cuka Makanan
senyawa, dan menentukan pernyataan 2 Amonia NH3 Pupuk
campuran yang paling tepat 3 Asam Askorbat C6H8O6 Vitamin C
4 Gas Klorin Cl2 Pembuatan kertas
5 Iodin I2 Antiseptik
3.3.4 Membedakan 6 Fosfor P4 Korek api
unsur,
senyawa, dan
campuran Pernyataan berikut yang benar adalah …
A. (1), (2), dan (3) merupakan ion
B. (1), (3), dan (5) merupakan atom
C. (2), (4), dan (6) merupakan molekul senyawa
D. (4), (5), dan (6) merupakan molekul unsur
Disajikan sifat-sifat C4 2. Perhatikan beberapa sifat zat berikut! A 2
materi, siswa dapat (1) Terbentuk dari zat sembarang
menganalisis sifat
campuran yang paling (2) Zat pembentuknya mudah dipisahkan secara fisika
benar (3) Terbentuk melalui proses kimia
(4) Sifat masing-masing unsur penyusun berubah
Sifat campuran ditunjukkan oleh ....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)

Melalui data beberapa C4 Diketahui beberapa materi sebagai berikut. D 3


nama zat, peserta didik 1) air
dapat menganalisis
Unsur, Senyawa dan 2) besi
Campuran 3) cuka
4) udara
5) oksigen
6) kuningan
Di antara materi-materi di atas, yang tergolong unsur adalah ….
a. 1 dan 3
b. 2 dan 4
c. 2 dan 5
d. 2 dan 6
Melalui data beberapa C5 Berikut ini adalah nama beberapa zat. A 4
nama zat, peserta didik (1) udara
dapat mengkatagorikan
(2) gula pasir
Unsur, Senyawa dan
Campuran (3) air laut
(4) air murni
(5) emas
Diantara zat-zat tersebut yang termasuk campuran adalah … .
A. 1, dan 3
B. 2 dan 4
C. 4 dan 5
D. 1 dan 2

Disajikan gambar C6 Perhatikan gambar berikut! D 5


molekul, siswa dapat
membandingkan molekul
senyawa yang terdapat
pada gambar.

Pasangan gambar yang merupakan molekul senyawa adalah ….


A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
TUGAS ANALISIS EVALUASI
KLASIFIKASI MATERI, SIFAT DAN KEGUNAANNYA
ASAM, BASA DAN GARAM

Oleh :
SUASDAYAT, S.Pd
IPA-1
NIM. 2000103922097025

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PENDIDIKAN PROFESI GURU
PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
2020
TUGAS PEMBUATAN EVALUASI PEMBELAJARAN PERTEMUAN 3

Mata Pelajaran : IPA


Jenjang : SMP
Kelas/ Semester : VII / 1
Kompetensi Dasar : KD.3.3.Menjelaskan konsep campuran dan zat tunggal (unsur dan senyawa), sifat fisika dan kimia, perubahan fisika dan kimia dalam kehidupan sehari-hari
KD.4.3. Menyajikan hasil penyelidikan atau karya tentang sifat larutan, perubahan fisika dan perubahan kimia, atau pemisahan campuran
Bentuk Soal : Pilihan Berganda

Nomor
Indikator pembelajaran Indikator Soal Ranah Soal Kunci
Soal
3.3.5 Menjelaskan Disajikan data perubahan C4 Perhatikan tabel berikut! B 1
konsep kertas lakmus dan nilai pH Perubahan warna
campuran dan pada indikator universal, larutan Kertas lakmus Kertas lakmus
zat tunggal peserta didik dapat merah biru
(unsur dan menganalisis larutan asam P Biru Biru
senyawa), sifat Q Merah Merah
fisika dan R Biru Biru
kimia, S Merah Biru
perubahan Pasangan larutan yang bersifat basa adalah….
fisika dan kimia A. P dan Q
dalam B. P dan R
kehidupan C. Q dan R
sehari-hari D. R dan S
Disajikan beberapa sifat C4 Perhatikan data berikut ini! B 2
larutan, peserta didik dapat 1) Terasa licin di kulit
menganalisis sifat larutan 2) Dapat menimbulkan korosi
basa 3) Mengubah kertas lakmus merah menjadi biru
4) Mempunyai rasa agak pahit
Yang merupakan sifat larutan basa adalah….
A. 1,2, dan 3
B. 1,3, dan 4
C. 2,3 dan 4
D. 3 dan 4
Disajikan tabel larutan dan C4 Perhatikan data hasil percobaan pada beberapa larutan berikut! E 3
perubahan kertas lakmus, Perubahan warna Lakmus
No. Larutan
siswa dapat menganalisis Merah Biru
1 Sari jeruk nipis Merah Merah a
hasil percobaan yang paling
2 Teh Merah Merah a
tepat apabila dengan
3 Sabun cuci Biru Biru b
indikator alami
Dari data di atas, apabila dilakukan uji kembali dengan indikator alami maka hasil
percobaan yang benar adalah ….
A. Larutan teh yang ditambahkan ekstrak bunga sepatu, maka akan berubah warna
menjadi kuning kehijauan karena teh bersifat asam.
B. Sabun cuci yang ditambahkan ekstrak bunga sepatu, maka akan berubah warna
menjadi kuning kehijauan karena sabun cuci bersifat asam.
C. Sabun cuci yang ditambahkan ekstrak bunga sepatu, maka akan berubah warna
menjadi merah karena sabun cuci bersifat asam.
D. Sari jeruk nipis yang ditambahkan ekstrak bunga sepatu, maka akan berubah warna
menjadi merah karena sari jeruk nipis bersiifat asam.
Melalui data beberapa ciri- C4 Perhatikan ciri-ciri larutan berikut! A 4
ciri larutan, peserta didik (1) Menyebabkan korosi pada logam
dapat menganalisi Larutan (2) Mengubah warna lakmus biru menjadi merah
asam. (3) Bilangan pH nya kurang dari 7
(4) Di dalam larutan melepaskan ion hidroksil
(5) Mudah bersenyawa dengan air
Berdasarkan ciri-ciri tersebut, yang merupakan ciri-ciri larutan asam adalah ….
A. 1, 2, dan 3
B. 1, 3, dan 4
C. 2, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 5

Disajikan kasus penderita C4 Orang yang sedang mengalami sakit perut karena disebabkan asam lambung yang meningkat D 5
asam lambung, peserta dapat dinetralkan menggunakan antacid karena ....
didik mampu menganalisis A. Antacid mengandung garam yang dapat menghilangkan asam lambung
fungsi antasida untuk B. Antacid mengandung basa yang dapat memurnikan kelebihan asam lambung
menetralkan asam lambung C. Antacid mengandung asam yang lebih kuat untuk meredakan asam lambung
D. Antacid mengandung basa yang dapat menetralkan kelebihan asam lambung
Lembar Observasi
Keterlaksanaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Nama :
Materi :
Pertemuan ke :
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom sesuai dengan pengamatan anda terhadap keterlaksanaan proses berpikir kritis yang
dilakukan oleh siswa.

Keterampilan Kritis Sub Indikator Kegiatan siswa Beri Tanda Ceklis Presentase
NO
yang tergali
4 3 2 1 0
Mengidentifikasi/merumuskan Memberikan respon
kriteria untuk terhadap pertanyaan
1. Memfokuskan
mempertimbangkan guru
Pertanyaan
kemungkinan jawaban
Menyebutkan contoh Menjelaskan contoh
kesetimbangan kimia
Bertanya dan
2. menjawab
Memberikan penjelasan Bertanya mengenai
pertanyaan
sederhana materi yang diajarkan

Merancang uji faktor-


Mempertimbangakn Mempertimbangkan penggunaan faktor kesetimbangan
3. kredibilitas (kriteria) prosedur yang tepat
suatu sumber Melakukan percobaan
Mencatat hasil
Melaporkan hasil observasi observasi yang telah
Mengobservasi dan dilakukan
4. mempertimbangkan Mempertimbangakan
hasil observasi Mempertanggungjawabkan hasil hasil observasi untuk
observasi menjawab pertanyaan
di LKS
Membuat solusi dari
Menyatakan tafsiran masalah yang
Mendeduksi dan
5. ditemukan
mempertimabngkan
Menarik kesimpulan sesuai Menarik kesimpulan
hasil deduksi
fakta sesuai fakta

Mereview hasil
Membuat dan menentukan hasil pengamatan yang
6. Memutuskan suatu
pertimbangan berdasarkan fakta telah dilakukan
tindakan

Melakukan diskusi
kelompok
7. Berinteraksi dengan orang lain
Berinteraksi dengan Menyampaikan hasil
orang lain diskusi kelompok
Keterangan :

4 = Sangat baik 2 = Cukup 0 = Sangat kurang baik

3 = Baik 1 = Kurang baik

Pelajaran yang diperoleh dari hasil pengamatan/observasi :


.……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……

Barito Utara, 19 Oktober 2020

Observer

(………………………………)
Lembar Skor Rubrik
Keterlaksanaan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Keterampilan Kritis Kegiatan siswa Skor


NO
yang tergali

Memberikan respon 4:Menjawab semua pertanyaan dengan benar


terhadap pertanyaan 3:Menjawab semua pertanyaan namun kurang tepat.
1. Memfokuskan
guru 2:Menjawab hanya beberapa pertanyaan namun salah.
Pertanyaan
1:Tidak memberikan respon.
Bertanya mengenai 4:Bertanya tentang pertanyaan yang terdapat didalam LKS yang
materi yang diajarkan digunakan.
3:Bertanya tentang pertanyaan yang terdapat didalam LKS namun kurang
jelas.
Bertanya dan
2:Bertanya tentang pertanyaan yang terdapat diluar LKS.
2. menjawab
1:Tidak Bertanya
pertanyaan
Menjelaskan materi yang 4:Menjelaskan materi yang diajarkan dengan lengkap dan benar.
diajarkan 3:Menjelaskan materi yang diajarkan namun kurang tepat.
2:Menjelaskan hanya sebagian materi yang diajarkan
1:Tidak menjelaskan materi yang diajarkan.
Merancang Percobaan 4: Merencanakan percobaan di LKS dengan baik/lengkap dan
tepat waktu.
3: Merencanakan percobaan di LKS dengan tidak baik/lengkap dan tepat
Mempertimbangakn waktu.
3. kredibilitas (kriteria) 2: Merencanakan percobaan di LKS dengan baik/lengkap
suatu sumber namun tidak tepat waktu.
1: Merencanakan percobaan di LKS dengan tidak
baik/lengkap dan tidak tepat waktu.
Melakukan percobaan 4: Melakukan percobaan dengan baik/lengkap dan tepat waktu.
3: Melakukan percobaan dengan tidak baik/lengkap dan tepat waktu.
2: Melakukan percobaan dengan baik/lengkap namun tidak tepat waktu.
1: Melakukan percobaan dengan tidak
baik/lengkap dan tidak tepat waktu.
Mencatat hasil observasi 4: Memperkirakan semua gejala yang terjadi dan yang telah diamati
yang telah pada percobaan.
dilakukan konsentrasi dan suhu dengan baik.
3: Memperkirakan beberapa gejala yang terjadi dan yang telah diamati pada
percobaan dengan baik.
2: Memperkirakan semua gejala yang terjadi dan yang telah diamati pada
percobaan namun kurang tepat.
1: Tidak memperkirakan gejala yang terjadi dan yang telah diamati pada
Mengobservasi dan
percobaan
4. mempertimbangkan
Mempertimbangakan 4: Menggunakan hasil pengamatan yang dilakukan untuk menjawab semua
hasil observasi
hasil observasi untuk pertanyaan yang ada di LKS dengan baik dan benar.
menjawab pertanyaan di 3: Menggunakan hasil pengamatan yang dilakukan untuk menjawab
LKS beberapa pertanyaan yang ada di LKS dengan baik dan benar.
2: Menggunakan hasil pengamatan yang dilakukan untuk menjawab semua
pertanyaan yang ada di LKS dengan baik dan namu kurang tepat.
1: Tidak menggunakan hasil pengamatan yang
dilakukan untuk menjawab semua pertanyaan yang ada di LKS dengan baik
dan benar
Membuat solusi dari 4: Membuat solusi dari masalah yang ditemukan mengenai percobaan
masalah yang dengan benar.
ditemukan 3: Membuat solusi dari masalah yang ditemukan mengenai percobaan
Mendeduksi dan
5. dengan kurang tepat atau belum sesuai teori.
mempertimabngkan
2: Membuat solusi dari masalah yang ditemukan mengenai percobaan
hasil deduksi
namun salah.
1:Tidak membuat solusi dari masalah yang
ditemukan
Menarik kesimpulan 4:Menarik kesimpulan berdasarkan fakta sesuai dengan tujuan pembelajaran
sesuai fakta 3: Menarik kesimpulan berdasarkan fakta namun tidak sesuai tujuan
pembelajaran.
2: Menarik kesimpulan berdasarkan fakta secara mengasal saja.
1:Tidak menari kesimpulan.
Mereview hasil 4: Menjelaskan kembali mengenai percobaan yang telah dilakukan dengan
pengamatan yang telah baik dan benar
dilakukan 3: Menjelaskan kembali mengenai percobaan yang telah dilakukan
\dengan kurang baik dan benar
6. Memutuskan suatu
2: Menjelaskan kembali mengenai percobaan yang telah dilakukan \dengan
tindakan
baik dan tidak benar
1: Tidak mampu Menjelaskan kembali mengenai percobaan yang telah
dilakukan.
Melakukan diskusi 4: Melakukan diskusi kelompok dengan baik mengenai materi yang
kelompok dipelajari.
3: Melakukan diskusi kelompok dengan baik namun tidak sesuai dengan
materi yang dipelajari.
2:Melakukan diskusi kelompok dengan ricuh/berisik dan tidak sesuai
dengan materi.
1:Tidak melakukan diskusi kelompok
7.
Berinteraksi dengan Menyampaikan hasil 4: Menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan baik mengenai materi
orang lain diskusi kelompok yang dipelajari dan percobaan yang telah dilakukan.
3: Menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan baik namun tidak sesuai
dengan materi yang dipelajari dan percobaan yang telah dilakukan.
2: Menyampaikan hasil diskusi kelompok dengan ricuh/berisik dan tidak
sesuai dengan materi dan percobaan yang telah dilakukan.
1:Tidak Menyampaikan hasil diskusi kelompok

Anda mungkin juga menyukai